3. FARHAN E1A121007
5. KHAERUNNISA E1A121011
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan Tugas Besar Mata kuliah (Pengembangan Sumber Daya Air)
semester genap (IV) tahun 2023/2024.
ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAY
KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK SIPIL
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Jl. H.E.A. Mokodompit
Telepon /fax (0401) 3194163 Kendari 93232
Laman: http//www.eng.uho.ac.id
http//www.eng.uho.ac.id
LEMBAR NILAI
Telah menyelesaikan Tugas Besar Mata kuliah (Pengembangan Sumber Daya Air)
dengan memperoleh nilai:
iii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAY
KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK SIPIL
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Jl. H.E.A. Mokodompit
Telepon /fax (0401) 3194163 Kendari 93232
Laman: http//www.eng.uho.ac.id
http//www.eng.uho.ac.id
KARTU ASISTENSI
iv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAY
KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK SIPIL
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Jl. H.E.A. Mokodompit
Telepon /fax (0401) 3194163 Kendari 93232
Laman: http//www.eng.uho.ac.id
http//www.eng.uho.ac.id
KARTU ASISTENSI
v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAY
KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK SIPIL
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Jl. H.E.A. Mokodompit
Telepon /fax (0401) 3194163 Kendari 93232
Laman: http//www.eng.uho.ac.id
http//www.eng.uho.ac.id
KARTU ASISTENSI
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PER ANCANGAN W
WADUK
ADUK (BENDUNGAN)
vi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAY
KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN TEKNIK SIPIL
Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Jl. H.E.A. Mokodompit
Telepon /fax (0401) 3194163 Kendari 93232
Laman: http//www.eng.uho.ac.id
http//www.eng.uho.ac.id
PRESENSI ASISTENSI
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PER ANCANGAN W
WADUK
ADUK (BENDUNGAN)
PERTEMUAN KE-
NO. NIM NAMA
1 2 3 4
5. E1A121011 KHAERUNNISA
Kendari, 2023
Dosen Pembimbing Tugas Besar,
vii
KATA PENGANTAR
Tidak lupa, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing bapak Ir. Januar Saleh Kaimuddin, S.T., M.T serta teman-teman
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ……………………………………………………. i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………...……… ii
LEMBAR NILAI ……………………………………………………...… iii
KARTU ASISTENSI …………………………………..…………...…… iv
PRESENSI ASISTENSI…………………………………..……………... vii
KATA PENGANTAR ………………………………………….………… viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………...…… ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………... xii
DAFTAR
DAFTAR GAM BAR ……………………………………………..………
GAMBAR xiii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan ....................................................................... 2
PUSTAKA.................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Definisi Waduk dan Bendungan .................................................. 3
2.2 Tipe Waduk/Bendungan……………………............
Waduk/Bendungan……………………...............................
................... 3
2.2.1 Berdasarkan Material Konstruksi Bendungan ................... 3
2.2.2 Berdasarkan Ukuran Bendungan ....................................... 8
2.2.3 Berdasarkan Kebutuhannya................................................ 9
2.2.4 Berdasarkan Penggunananya……………………...…….. 10
2.3 Pemilihan Tipe Bendungan……………….................................. 10
2.4 Elemen Bendungan……………………………………...…...… 12
2.5 Alat dan Bahan Konstruksi Bendungan………………………… 14
2.5.1 Alat Konstruksi Bendungan ............................................... 14
2.5.2 Bahan Konstruksi Bendungan ............................................ 20
2.6 Survey dan Investigasi………………..…………………...…… 22
2.6.1 Survey dan Investigasi Pendahuluan.................................. 22
2.6.2 Pengukuran dan Pemetaan Topografi…………...……..… 26
ix
2.6.3 Survey Meteorologi dan Hidrologi………………………. 28
2.6.4 Survey dan Investigasi Geologi Tempat Kedududukan Calon
Bendungan ………………………………
………………………………………………….
…………………. 33
x
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 85
LAMPIRAN ............................................................................................. 86
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Luas Daerah Genangan Waduk dan Skala Peta yang Lazim
Dipergunakan ....................................................................... 27
Tabel 2.2 Jenis Batuan yang Cocok untuk Bahan Bendungan .............. 46
Tabel 2.3 Parameter Statisktik untuk Menentukan Jenis Distribusi ...... 55
Tabel 3.1 Hujan Kawasan Metode Ishoyet ........................................... 72
Tabel 4.1 Rekapitulasi Perhitungan Distribusi Normal ......................... 73
Tabel 4.2 Rekapitulasi Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode
Normal ...................................................
..................... .............................................................
............................... 75
Tabel 4.3 Rekapitulasi Perhitungan Intensitas Curah Hujan Metode
Mononobe ............................................................................. 76
Tabel 4.4 Data Koefisien Pengaliran .................................................... 78
Tabel 4.5 Rekapitulasi Debit Rencana dengan Metode Rasional ......... 79
xii
DAFTAR
DAFTAR GAM
GAMBAR
BAR
Halaman
xiii
Gambar 4.2 Grafik Kapasitas Rencana Bendungan Ameroro ........... 81
Gambar 4.3 Layout Rencana Bendungan .......................................... 82
Gambar 4.4 Potongan Penampang Rencana Bendungan ................... 82
xiv
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
air baku masyarakat. Oleh karena itu, untuk menunjang kebutuhan air baku yang
dicanangkan oleh maka perlu dilakukan studi terhadap lokasi “Perencanaan Bendung
untuk Memenuhi Kebutuhan Air Baku pada di Wilayah Unaaha, Kabupaten Konawe,
Sulawesi Tenggara”. Diharapkan dengan adanya bendung ini yang disertai sistem
irigasi yang baik maka hasil panen petani dapat meningkat dan kebutuhan air baku
untuk masyarakat terpenuhi dengan baik.
2
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
BAB II
TINJAUAN PUST
PUSTAKA
AKA
3
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
pada lembah yang sempit dimana dinding tumpuan harus mampu menahan
beban/dorongan yang bekerja p
pada
ada lengkungan tubuh bendun
bendungan.
gan. Bendun
Bendungan
gan buttres
yang paling sederhana adalah berupa plat beton yang didukung ( support) setempat-
setempay oleh penopang (buttres
(buttres).
).
4
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
banyak pemrosesan. Dibanding dengan tipe lain, tipe ini dapat dibangun
d ibangun hampir pada
segala jenis tanah pondasi dan pada topografi yang kurang baik, dan umumnya lebih
sering dibangun untuk tujuan penampung air. Bendungan urugan tanah, dapat
dikelompokan lagi menjadi dua tipe, yakni :
▪ Bendungan urugan tanah homogen
▪ Bendungan urugan tanah berzona (dengan inti tegak atau inti miring)
Pembuatan zona-zona pada tubuh bendungan, disamping untuk tujuan efesiensi
penggunaan material, juga untuk meningkatkan keamanan bendungan, yaitu untuk:
mendapatkan kekuatan ( strength
strength)) yang lebih tinggi, serta pengendalian rembesan dan
retakan yang lebih baik. Untuk meningkatkan kekuatan bendungan, zona timbunan
5
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
aman, dapat dibuat berbagai kemungkinan tipe zona sesuai gambar 2.2. Bila material
yang digunakan memiliki tingkat lulus air yang rendah atau diperlukan adanya
ketahanan terhadap retakan, di bagian hilir bendungan dapat dipasang drainasi
horizontal yang dikombinasikan dengan drainasi tegak atau miring ( chimney drain).
drain).
Salah satu kelemahan utama bendungan tipe ini adalah rawan terhadap erosi, baik erosi
internal yang disebabkan oleh rembesan maupun erosi permukaan yang disebabkan
peluapan (overtopping). Oleh karenanya bendungan urugan tanah harus dilengkapi
dengan pelimpah dengan kapasitas yang cukup untuk mengalirkan banjir desain
dengan aman.
diperlihatkan pada gambar 2.2. Bendungan urugan batu dengan zona kedap air dari
tanah harus dilengkapi dengan filter dan atau transisi untuk mencegah perpindahan
material dari zona berbutir halus ke zona bebutir lebih kasar. Secara garis besar
bendungan urugan
uruga n batu dapat dikelompokkan m
menjadi
enjadi dua tipe, yaitu:
▪ Bendungan urugan batu dengan lapis kedap air dimuka (bendungan sekat /
facing dams)
dams)
▪ Bendungan urugan batu berzona (dengan inti tegak atau inti miring)
Seperti bendungan urugan tanah, bendungan urugan batu juga dapat rusak atau
runtuh akibat meluapnya air waduk, oleh karenanya bendungan harus dilengkapi
dengan bangunan pelimpah dengan kapasitas yang cukup. Perkecualian berlaku bagi
6
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
bendungan pengalih aliran, bendungan detensi banjir atau penangkap sedimen yang
secara khusus didisain tahan terhadap meluapnya air waduk, dimana permukaan
lerengnya dilengkapi dengan
denga n batu-batu besar yang didisain khusus tahan terhadap erosi
dari luapan air. Bendungan urugan batu membutuhkan pondasi yang penurunannya
(settlement) kecil agar tidak merusak membran. Jenis pondasi yang cocok adalah
batuan atau pasir kerikil yang sangat kompak. Tipe urugan batu cocok untuk dipilih
bila: persediaan material batu cukup banyak, pondasi batuan berada atau di dekat
permukaan tanah, material tanah yang cocok untuk urugan tanah tidak tersedia, musim
hujan yang panjang mengakibatkan pelaksanaan konstruksi urugan tanah menjadi
tidak praktis, atau bila pembangunan bendungan beton kurang ekonomis.
Gambar 2.3 Pembagian Zona Dan Bentuk Inti Pada Bendungan Urugan Tanah
7
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Gambar 2.4 Pembagian Zona Dan Bentuk Inti Pada Bendungan Urugan Batu
(Sumber: Diklat Teknis Perencanaan Bendungan Tingkat Dasar,
Dasar, 2023)
8
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
kriteria yakni panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 m, kapasitas waduk
yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m 3, debit banjir maksimum yang
diperhitungkan tidak kurang dari 2000 m 3/detik, bendungan menghadapi kesulitan-
kesulitan khusus pada pondasinya dan bendungan tidak didesign seperti biasanya.
9
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
permukaan air lebih tinggi sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran
terowongan air
a ir..
untuk beban puncak, kurang cocok bagi bendungan urugan tanah homogen.
10
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
2. Tinggi Bendungan
Untuk ketinggian kurang dari 30 m, biasanya lebih cocok digunakan jenis yang
sederhana dan mudah pelaksanaanya yaitu tipe urugan homogeen; Untuk tinggi
lbendungan lebih dari 30 m, biasanya digunakan tipe zonal karena lebih dapat
“meredam rembesan” dengan adanya zona inti dan chimney drain,
drain, disamping itu tipe
ini memiliki stabilitas/kuat geser yang ebih tinggi dengan dipakainya material yang
memiliki kuat geser yang tinggi dibagian zona luar ( shell).
Material tanah, pasir, krikil dan batu bongkah dapat digunakan untuk bendungan
urugan. Perencana harus membuat beberapa alternatif tipe dgn pertimbangan utama
pada ketersedian material. Penggunaan material yang efektif dapat dimaksimalkan
dengan membuat zona-zona urugan atau menggunakan bendungan zonal.
4. Topografi
Lembah sempit berbentuk V dengan pondasi batuan yang kuat, cocok untuk
bendungan beton tetapi tidak cocok untuk bendungan urugan karena dalam
pelaksanaan konstruksi, bendungan urugan memerlukan medan kerja yang cukup luas.
luas.
Untuk lembah yang agak lebar lebih cocok untuk bendungan urugan. Daerah dengan
kemiringan yang terjal, kurang cocok untuk bendungan urugan dengan inti miring dan
tipe sekat karena dikhawatirkan akan terjadi penurunan yang tidak merata dibagian
tumpuan.
5. Geologi
Pertimbangan geologi mencakup menilai kecocokan jenis tanah dan batuan
sebagai pondasi dan kesesuaiannya dengan material tubuh bendungan. Geologi
pondasi lokasi bendungan sering menjadi penentu didalam menetapkan tipe
bendungan yang cocok dengan lokasi tersebut. Kondisi pondasi dan geologi yang
11
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
dalam bendungan.
12
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Bendungan. Oleh karena itu bendungan harus memiliki pondasi yang kedap air
agar tidak terjadi rembesan atau kebocoran.
kebocoran.
7. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), merupakan sumber pembangkit listrik
yang menggunakan energi potensial dan kinetik dari air guna menghasilkan
energi listrik. Di Indonesia sendiri, pembangkit listrik tenaga air memanfaatkan
dari bendungan yang sengaja dibuat untuk menghasilkan listrik.
8. Fasilitas Umum, fasilitas umum pada bendungan dapat berupa diantarnya adalah
pintu air (gate
gate),
), saluran pengelak (outlet
(outlet channel), jembatan, ruang kontrol,
bendungan pemblias
pe mblias (flush-out-dam
flush-out-dam),
), saluran baypass dan area rekreasi.
13
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
14
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
dengan sekali gerakan. Dengan demikian untuk memperoleh pengisian bucket secara
optimal diperlukan beberapa kali gerakan yang akan menambah waktu siklus.
d. Faktor pengisian material
Kapasitas produksi excavator dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
60
Q=q× ×E
Ct
Keterangan:
Q = Kapasitas per jam (m3/ jam)
q = Kapasitas per siklus (m 3/jam )
E = Efisiensi
Ct = Cycle time (menit)
2. Dump truck
Dump truck merupakan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut material
seperti kerikil, batu, pasir, tanah, hasil tambang dan material
mate rial lainnya. Truk tidak hanya
untuk pengangkutan tanah tetapi juga untuk material – material lain. Dalam pengisian
baknya, truk m
memerlukan
emerlukan aalat
lat lain seperti Excavator dan Loader. Karena truk sangat
san gat
tergantung pada alat lain, untuk pengisian material tanah perlu memperhatikan hal –
hal berikut :
a. Excavator merupakan penentu utama jumlah truk.
b. Jumlah truk yang menunggu jangan lebih dari 2 unit.
c. Isi truk sampai kapasitas maksimumnya
d. Pada pengangkutan
pengangku tan material beragam, material paling berat diletakkan di bagian
belakang (menghindari terjadinya kerusakan pada hidrolis).
e. Ganjal ban saat pengisian.
Produktivitas dump truck, alat tergantung dari waktu siklusnya. Waktu siklus
truk terdiri dari jumlah siklus Excavator mengisi truk, waktu siklus Excavator, jarak
15
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
3. Vibro Roller
Vibro roller merupakan sebuah alat penggilas pemadat bergetar yang berfungsi
untuk menggetarkan tanah yang akan dipadatkan supaya kaitan butir pada tanah
menjadi lepas dan menyusun diri kembali menjadi butir yang lebih rapat.
a. Perhitungan produksi Vibro roller
Beberpa faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas Vibro roller yaitu :
▪ Kondisi lapangan / pekerjaan.
▪ Keadaan dan jenis tanah
▪ Kemampuan operator
▪ Manajemen
▪ Faktor Peralatan
▪ Faktor Cuaca
▪
Faktor Material
4. Tire Roller
Tire Roller merupakan salah satu alat penggilas yang digunakan untuk
memadatkan lapisan aspal atau tanah yang menggunakan roda ban karet yang dipompa
(pneumatic
pneumatic)) sebagai permukaan yang menggilas permukaan asphalt atau tanah.
Susunan roda bagian depan dan roda bagian belakang diatur secara selang-
seling,sehingga seluruh permukaan yang dilintasi akan menjadi rata. Bagian yang tidak
dilintasi roda depan akan dilintasi roda belakang. Tekanan yang diberikan roda
terhadap permukaan tanah dapat diatur tekanannya dengan cara merubah tekanan ban,
semakin besar tekanannya pada ban,maka semakin besar pula tekanan pada tanah.
Proses pembuatannya menggunakan gabungan antara metode kneading action
(tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat pada material
dapat dikeluarkan) dan static weight (permukaan tanah ditekan oleh sesuatu pemberat
tertentu secara perlahan-lahan). Tekanan alat pada permukaan tanah diatur dengan cara
mengatur berat alat,menambah atau mengurangi tekanan ban,dan mengatur lebar ban.
Selain itu alat ini juga menggunakan Ballast untuk penambahan berat namun untuk
pemadatan lapisan aspal panas ( Hotmix asphalt ) alat ini tidak menggunakan Ballast.
16
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
5. Tanden Roller
Tandem Roller biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, atau untuk
memadatkan permukaan. Tandem roller tidak dipakai untuk permukaan batuan keras
dan tajam karena akan merusak rodanya. Terdapat dua jenis tandem roller yaitu two
axle tandem roller dan three axle tandem roller untuk model pertama memiliki berat
berkisar antara 8 sampai 14 ton. Ballast yang dipakai biasanya cairan. Sedangkan three
axle tandem roller berfungsi untuk menambah kepadatan.
6. Motor Grader
Motor Grader merupakan alat berat yang digunakan untuk mengupas
(stripping), memotong dan meratakan suatu pekerjaan tanah terutama pada tahap
penyelesaian agar diperoleh kerataan dan ketelitian yang lebih baik, menyebarkan
material ringan, merawat jalan, selain itu motor grader juga dapat digunakan untuk
aplikasi lain seperti membuat kemiringan tanah atau badan jalan membentik
kemiringan tebing atau slope atau membuat saluran air secara sederhana.
Motor grader terdiri dari enam bagian utama, yaitu penggerak ( prime mover),
kerangka (frame
frame),
), pisau (moldboard
(moldboard), sacrifier (unit motor yang dikontrol secara
hidrolis dan memiliki gigi untuk menghancurkan material), circle (untuk
menggerakkan blade agar dapat berputar) dan drawbar (berbentuk V atau T yang
menghubungkan circle dengan grader
7. Truck
Truck Mix
Mixer
er
Truck Mixer merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pengangkut beton
ready mix pada jarak tertentu dari batching plant sampai ke tempat pengecoran. Truck
mixer juga berfungsi sebagai pengaduk beton serta mengangkutnya ke lokasi
pembetonan. Metode kerja alat ini adalah: pertama dengan memasukkan agregat,
semen, dan bahan aditif yang telah dicampur dari batching plant kedalam drum yang
terletak diatas truck. Air ditambahkan saat pengadukan dimulai. Jika pengisian
menggunakan batching plant type dray maka saat pengisian mixer harus diputar
dengan kecepatan antara 10 -18 Rpm dengan waktu antara 5 menit, kemudian mixer
17
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Alat ini juga berfungsi sebagai agitator truck yang mengangkut hasil adukan dari
mixing plant ke proyek. Beton yang diangkut disebut sebagai beton plastis. Dalam
pengangkutan beton ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang pertama adalah
segregasi dengan mengatur tinggi jatuh beton saat dikeluarkan dari atau dimasukkan
ke dalam drum mixer harus lebih kecil dari 1,5 m, kecuali jika menggunakan pipa.
Faktor lainnya yaitu jarak pengangkutan yang ditempuh.
8. Wheel Loader
Truck mixer merupakan alat berat yang berfungsi sebagai pengangkut beton
ready mix pada jarak tertentu dari batching plant sampai ke tempat pengecoran. Truck
mixer juga berfungsi sebagai pengaduk beton serta mengangkutnya ke lokasi
pembetonan. Metode kerja alat ini adalah: pertama dengan memasukkan
agregat,semen,dan bahan aditif yang telah dicampur dari batching plant kedalam drum
yang terletak diatas truck.air ditambahkan saat pengadukan dimulai. Jika pengisian
menggunakan batching plant type dray maka saat pengisian mixer harus diputar
dengan kecepatan antara 10 -18 rpm dengan waktu antara 5 menit, kemudian mixer
berfungsi sebagai agitatator sampai ketempat pengecoran.
peng ecoran.
Alat ini juga berfungsi sebagai agitator truck yang mengangkut hasil adukan dari
mixing plant ke proyek. Beton yang diangkut disebut sebagai beton plastis. Dalam
pengangkutan beton ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang pertama adalah
segregasi dengan mengatur tinggi jatuh beton saat dikeluarkan dari atau dimasukkan
ke dalam drum mixer harus lebih kecil dari 1,5 m, kecuali jika menggunakan pipa.
Faktor lainnya yaitu jarak pengangkutan yang ditempuh.
9. Drill Pneumatic
Drill pneumatic crawler merupakan alat yang digunakan dalam proses
pemboran dalam pekerjaan grouting. Dengan menggunakan penggerak bertenaga
pneumatic yang tenaganya bersumber dari air compressor yang dihubungkan dengan
air hose sampai ke peralatan drilling. Fungsi air drill memiliki fungsi yang hampir
sama dengan portable drill yaitu untuk membuat lubang. Akan tetapi, air drill
18
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
10. Truck
Truck Fla
Flatbed
tbed
Truck
Truck flatbed merupakan alat angkut tanpa bak belakang yang khusus digunakan
untuk mengangkut material yang panjang seperti besi baja, balok kayu, pondasi tiang,
dan besi tulangan. Selain itu truck flatbed juga digunakan untuk mobilisasi dan
demobilisasi alat berat atau alat angkut alat berat dari tempat penyewaan menuju
proyek. Hal ini dika
dikarenakan
renakan alat berat seperti compactor
compactor,, backhoe,
ba ckhoe, tractor,
tractor, exc
excavator
avator
dan sebagainya memiliki kecepatan dan kemampuan berjalan dengan kecepatan
rendah, untuk itu diperlukan alat pengangkut dengan kecepatan yang lebih baik, selain
itu agar alat-alat berat tersebut tidak merusak jalan menuju proyek diperlukan tr uck
flatbed untuk membawanya ke lokasi proyek.
secara vertical. Metode kerja alat ini yaitu setelah beton dimuat truck mixer, kemudian
19
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Pemindahan beton dari concrete pump ke tempat yang akan di cor melalui instalasi
pipa concrete
co ncrete pump d
dengan
engan menga
mengatur
tur panjangnya pipa sampai ke tempat pengecoran
dengan mempertimbangkan jarak jangkauan dalam spesifikasi pompa, dan pada ujung
pipa dipasang flexible hose
hose,, untuk memudahkan pengecoran. Kemampuan alat ini
dapat menyalurkan beton hingga 120 m³/jam. Untuk mengurangi produktivitasnya
dapat dilakukan dengan memperkecil pipanya.
13. Bulldozer
Bulldozer merupakan tractor yang dipasangkan pisau atau blade di bagian
depannya. Pisau berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada di
depannya. Jenis pekerjaan yang menggunakan bulldozer adalah: mengupas top soil
dan pembersihan lahan dari pepohonan, membuka jalan baru, memindahkan material
pada jarak hingga 100 m, membantu mengisi material pada scraper, menyebarkan
material, mengisi kembali saluran dan membersihkan quarry
quarry..
20
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
3. Baja Tulangan
Baja tulangan adalah baja yang digunakan sebagai tulangan untuk beton
bertulang. Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan menjadi 2 (dua)
jenis yaitu baja tulangan beton polos dan baja tulangan beton sirip. Pada proyek
konstruksi bendungan, baja tulangan digunakan pada konstruksi dinding penahan
tanah (DPT). Baja tulangan terdiri dari beberapa jenis berdasarkan diameternya,
contoh baja tulangan dengan diameter 22 mm, diameter 13 mm, atau diameter lainnya
yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
4. Portland Cement
Portland Cement merupakan bahan yang berfungsi sebagai bahan ikat hidrolis.
Pada konstruksi bendungan, Portland Cement digunakan sebagai salah satu material
5. Lem Beton
Lem beton merupakan material yang digunakan sebagai bahan perekat antara
permukaan beton lama dengan beton baru. Lem beton digunakan untuk menambah
kekuatan ikatan antara beton lama dan beton baru sehingga tidak terjadi retakan.
6. Kawat Bendrat
Kawat bendrat adalah kawat yang terbuat dari baja lunak berdiameter ± 1 mm
yang memiliki fungsi untuk mengikat rangkaian baja tulangan agar kedudukannya
tidak berubah. Selain itu, kawat bendrat juga berfungsi memperkuat hubungan antar
sambungan tulangan sehingga sambungan dapat bekerja sama menahan beban yang
bekerja.
7. Plywood
Plywood merupakan material yang digunakan sebagai bahan pembuatan
bekisting dinding penahan tanah.
tana h. Pemasangan bekisting digunakan aagar
gar ketika proses
pengecoran, penempatan
penempa tan beton sesuai dengan yang sudah direncanakan
21
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
8. Filter Tanah
Filter tanah merupakan material yang digunakan untuk material
mate rial timbunan. Filter
tanah yang digunakan harus bersih, tidak berkohesi, tidak terdiri dari pasir dan kerikil
dengan ukuran butir maksimum 20 cm, dan harus mengandung lebih kecil fraksi
ayakan No. 200 dalam jumlah kurang dari 5% dan lebih besar dari fraksi ayakan No.
4 (4,76 mm) dalam jumlah kurang dari 35%.
biasanya adalah:
▪ Pentingnya eksistensi bendungan tersebut ditinjau dari segi-segi ekonomis
maupun sosial.
▪ Tujuan-tujuan pokok pembangunan dari bendungan.
▪ Fungsi pokok yang akan dibebankan pada calon bendungan.
▪ Perkiraan kemampuan teknis dari calon bendungan, dan lain-lainnya.
22
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Dari hasil analisa data-data dan informasi yang telah diperoleh, barulah dapat
melangkah kepada kegiatan penyusunan schedule survey dan investigasi selanjutnya
yang akan dipergunakan sebagai dasar perencanaan bendungan tersebut. Pada
dasarnya kegiatan survey dan investigasi pendahuluan, terdiri dari dua bagian yaitu:
1) Topografi p
peta-peta
eta-peta
Biasanya oleh instansi-instansi tertentu baik di tingkat pusat maupun di tingkat
provinsi diterbitkan peta-peta topografi dengan skala 1:50.000. atau I ::25.000.
25.000. Peta-
peta ini merupakan d
data
ata yang p
paling
aling fundame
fundamental,
ntal, sebelum kegiatan-kegiatan survey
dan investigasi selanjutnya dapat direncanakan.
2) Peta-peta geologi
Biasanya peta-peta geologi dalam skala-skala yang kecil juga diterbitkan oleh
instansi-instansi tertentu, baik di tingkat pusat maupun di tingkat provinsi.
Berdasarkan peta-peta tersebut beberapa kondisi geologi dari suatu daerah tertentu
sudah dapat diketahui secara kasar, misalnya mengenai formasi batuan, proses
pembentukannya, umur geologi suatu lapisan, struktur geologinya, dan lain-lain.
3) Foto Udara
Dengan foto udara akan sangatlah mudah untuk mempelajari dan menganalisa
tempat kedudukan calon bendungan dan daerah sekitarnya, dimana kesukaran
kesukaran pengamatan setempat terhadap struktur geologinya, dengan mudah dapat
diatasi dengan penggunaan foto udara, misalnya untuk mengetahui adanya daerah-
23
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
lainnya. Dengan memperhatikan warna dan bayangan pada foto udara, secara kasar
dapat diketahui tingkat kelembaban tanah, formasi permukaan air tanah dan keadaan
drainasenya, misalnya akan dapat dibedakan antara daerah lempung kedap air dan
tersebut.
▪ Memperbandingkan dan mencari persamaan yang logis antara dua jenis data
yang berbeda, umpamanya dengan membandingkan data-data topografi dengan
data-data geologi, data-data meteorologi dengan data-data hidrologi dan lain-
lain.
Untuk jelasnya dapat kiranya diikuti beberapa uraian di bawah ini, dimana cara
cara untuk memperbandingkan data-data topografi dengan data-data geologi, sebagai
suatu kelaziman yang logis pada kondisi alam yang sebenarnya, antara lain:
▪
Daerah-daerah yang rendah, biasanya terdiri dari batuan aluvial.
▪ Daerah-daerah yang tinggi, biasanya terdiri dari batuan aluvial.
▪ Daerah-daerah gunung berapi, biasanya terdiri dari batuan asal gunung berapi,
seperti debu gunung berapi, tufa, breksi, lava, dan lain-lain.
▪ Daerah-daerah perbukitan, terdiri dari batuan aluvial, berumur tersier, granit,
granit, dan
lain-lain.
▪ Daerah-daerah pegunungan, biasanya terdiri dari batuan-batuan berumur
paleozoic,, mesozoic
paleozoic mesozoic,, batuan-batuan metamorf, batuan beku (igneous-rock
(igneous-rock) dan
lain-lain.
24
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
25
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
gambaran sepintas, apakah tempat kedudukan calon bendungan yang secara kasar
telah terpilih sudah cukup wajar untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Biasanya
dalam pelaksanaan pembangunan sebuah bendungan senantiasa akan dijumpai
26
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Untuk calon bendungan dan calon waduk, batas-batas yang dipetakan adalah
sebagai berikut:
▪ Daerah yang dikelilingi oleh sebuah garis
ga ris yang tinggi yang letaknya pada elevasi
1,2 kali tinggi calon bendungan.
▪
Daerah yang tercakup 50 meter di luar kedua ujung mercu calon bendungan dan
melebar ke arah hilir sejauh 100 meter dari poros calon bendungan.
Skala peta disesuaikan dengan luasnya daerah genangan yaitu dengan ketentuan
seperti yang tertera pada Tabel 2-1 dan dengan garis-garis interval tinggi 1 m, 2 m
atau 5 m
Tabel 2.1 Luas Daerah Genangan Waduk dan Skala Peta yang Lazim Dipergunakan
Luas daerah genangan waduk (ha) Skala
Lebih besar dari 100 1/2. 000 - 1/5.000
Antara 50 - 100 1/1.000 - 1/2.000
Lebih kecil dari 50 1/500 - 1/1.000
(Sumber: Sosrodarsono,1977)
27
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
28
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
2) Supaya diusahakan lokasi pada bagian sungai yang lurus dengan luas
penampang lintang yang hamper seragam dan dengan kemiringan yang konstan.
hasil
29
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Data-data dari daerah pengaliran maupun dari daerah sekitarnya perlu dicari dan
dikumpulkan karena akan sangat berguna untuk analisa-analisa yang lebih mendalam.
Dalam menetapkan daerah survey curah hujan yang diperlukan supaya didasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan topografis dan pada radius pengamatan dari titik
tempat kedudukan calon bendungan. Guna penempatan daerah survey kiranya
beberapa karakteristika dari pada curah hujan perlu mendapat perhatian, antara lain
sebagai berikut:
30
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
▪ Pada dataran rendah pantai yang datar maka curah hujan biasanya menunjukan
tendensi penurunan secara proposional sesuai dengan semakin jauhnya suatu
tenpat dengan garis pantai.
▪ Makin tinggi elevasi suatu daerah biasanya angka curah hujannya semakin
tinggi.
Besarnya jangka waktu tersebut tergantung dari kondisi totpgrafi dan geologi daerah
pengaliran
Secara garis besarnya perhitungan tersebut terdiri dari 3 tahapan sebagai berikut:
a. Perhitungan curah hujan maksimum rencana
Kapasitas bangunan pelimpah untuk bendungan biasanya direncanakan untuk
dapat menampung debit banjir dengan periode perulangan (return period) 100 tahun
dikalikan dengan angka koefisien 1,2.
31
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
dalam keadaan dimana pelimpah harus direncanakan tanpa pintu pengatur (bangunan
pelimpah tetap) dan apabila pada ssaat
aat waduk terisi penuh luas muka airnya cukup besar
dibandingkan dengan luas daerah pengaliran sehingga penggunaan pengendalian
banjir diperkirakan cukup pantas, maka perlu mempertimbangakan kapasitas
pengendalian banjir.
perubahan-perubahan
perubahan-perubaha n konfigurasi alur sungai di sekitar waduk tersebut. Survey dan
investigasi serta Analisa-analisa yang kurang memadai serta kesalahan-kesalahan
perhitungan akan mengakibatkan
meng akibatkan hal yang sangat fatal.
Pembangunan sebuah bendungan biasanya direncanakan untuk dapat berfungsi
dalam jangka waktu lebih dari 50 tahun dan bahkan ada yuanga sampai 100 tahun,
oleh kareana itu dalam menentukan
menentu kan volume sdeimen
sdeimen,, survey, investigasi
investigasi dan analiusa-
analisa yang dilaksanakan tidak saja terbatas pada keadaan yang telah lalu, tetapi
mencakup juga estimasi-estimasi kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan dari
kondisi daerah pengaliran.
32
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
1. Penjelasan umum
Sebagaimana telah disebutkan terdahulu, bendungan urugan dapat dibangun di
atas hampir semua janis pondasi, bahkan dapat dibangun di atas pondasi dengan daya
dukung yang rendah. Walaupun demikian, menguntungkan atau tidaknya kondisi
pondasi, bukan saja didasarkan pada pertimbangan-pe
pertimbangan-pertimbangan
rtimbangan perbaikan pondasi
(foundation treatment), tetapi juga didasarkan faktor-faktor lainnya, yaitu hal-hal yang
akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pada pembuatan rencana-teknis tubuh
bendungan, besarnya biaya pembangunan dan jangka waktu (periode) pelaksanaan
pembangunannya.
pembangunann ya.
33
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Persyaratan utama untuk pondasi yang akan menjadi landasan tubuh bendungan
urugan adalah sebagai berikut:
1) Pondasi calon bendungan supaya mempunyai kemampuan daya dukung dan
kekuatan geser yang cukup aman untuk menahan semua jenis beban dari tubuh
bendungan.
2) Pondasi calon bendungan harus mampu mempertahankan diri terhadap gaya-
gaya yang ditimbulkan oleh aliran filtrasi. Apabila dengan dasar persyaratan
tersebut ternyata memberikan kesimpulan bahwa pondasi diperkirakan akan
membutuhkan perbaikan-perbaikan (treatment) yang mahal, maka survey dan
investigasi serta penelitian-penelitian selanjutnya supaya dilaksanakan dengan
lebih saksama.
34
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Gambar 2.6 Daerah Survey Geologi Pada Tempat Kedudukan Calon Bendungan
35
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
b. Pengeboran inti
Pengeboran inti dimaksudkan agar secara langsung dapat mengetahui
karakteristik geologi yang terdapat di bawah permukaan tanah dengan cara-cara
pengambilan contoh-contoh batuan atau bahan-ba
bahan-bahan
han lainnya yang terdapat pada
kedalaman tertentu di bawah permukaan tanah dan kemudian mengadakan penelitian
pada contoh-contoh
contoh-c ontoh tersebut, penganalisaan pada kecepatan pelaksanaan pengeboran,
pengebora n,
penelitian kemampuan daya dukung pada lapisan demi lapisan.
lapisan .
Gambar 2.7 Peta Geologi Permukaan dan Penampang Geologi di Daerah Tempat
Kedudukan Calon Bendungan
(Sumber: Sosrodarsono,1977)
36
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
c. Terowongan pengujian
Terowongan pengujian Apabila dari hasil-hasil survey dan investigasi yang
dilakukan terdahulu, ternyata ada daerah-daerah yang struktur geologinya sangat
komplek, maka dibuat terowongan pengujian (laterial hole test) yang arahnya dipilih
supaya dapat memotong lapisan. lapisan yang akan diselidiki dan ukurannya diambil
37
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
sedemikian rupa sehingga petugas yang melakukan penelitian dapat keluar masuk
secara leluasa (biasanya dengan ukuran lebar 1,2 meter dan tinggi 1,8 meter).
Penggunaan terowongan pengujian ini, memungkinkan untuk mengadakan penelitian
secara langsung pada kondisi lapisan yang sesungguhnya dan dapat diamati langsung
secara visual pada lapisan-lapisan tersebut, sehingga hasilnya adalah yang paling
memuaskan.
Hasil dari penelitian dengan terowongan pengujian biasanya disusun seperti
yang tertera pada Gambar 2.9 Pada gambar tersebut akan dapat dilihat data-data
sebagai berikut:
• Jenis batuan yang terlihat pada alas dan dinding terowongan
• Kekerasan dari pada batuan.
• Rekahan-rekahan dan celah-celah serta penyebarannya.
• Pelapukan-pelapukan pada batuan serta penyebarannya. adanya patahan-patahan
dan zone hancuran.
• Adanya mata air
air..
• Ketebalan lapisan yang belum selesai proses konsolidasinya, seperti tanah
humus (top soll),
soll), talus, dll
38
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
d. Parit pengujian
Apabila tanah humus yang menutupi permukaan tanah relatif tipis, maka dengan
penyingkapannya
penyingkapann ya pada tempat-tempat tertentu akan dapat diadakan penyelidikan
secara langsung terhadap batuan dasarnya dan contoh-contoh asli batuan (undisturbed
( undisturbed
samples)) dapat diambil untuk diselidiki di laboratorium.
samples
e. Pendugaan
Untuk mengetahui kondisi geologi lapisan bawah tanah dengan pemetaan
geologi permukaan, pengeboran-pengeboran dan penggunaan terowongan-
terowongan serta parit-parit pengujian kelihatannya sudah cukup luas, dimana
pemetaan geologi permukaan serta pembuatan parit-parit pengujian akan dapat
memberikan gambaran penampakan-penampakan geologi, sedang pengeboran-
pengeboran serta penyelidikan-penyelidikan dengan terowongan pengujian akan dapat
memberikan gambaran lapisan geologi di bawah permukaan tanah.
Pendugaan-pendugaan pada penyelidikan untuk pekerjaan-pekerjaan civil,
biasanya dengan menggunakan pendugaan getaran elastis, pendugaan listrik dan
pengujian pelapisan fisik (physical stratum examination). Pendugaan getaran elastis
didasarkan pada pengukuran kecepatan rambat getaran elastis pada suatu lapisan
geologi dimana dalam lapisan-lapisan yang sifat-sifat fisiknya berbeda, maka
kecepatan rambat akan berbeda pula. Getaran elastis itu ditimbulkan dengan
menjatuhkan benda yang berat di atas permukaan tanah atau dengan membuat ledakan-
ledakan -
ledakan dinamit berukuran kecil. Dengan mencatat perbedaan waktu antara ledakan,
dengan terpantulnya kembali oleh suatu lapisan dan diterima oleh alat penerima, maka
kecepatan rambat getaran dapat dihitung.
Prosedur pelaksanaan pendugaan dengan menggunakan getaran elastis adalah
sebagai berikut:
▪ Pekerjaan lapangan yang perlu dilaksanakan adalah untuk mencatat getaran
gelombang, membuat kurva kecepatan rambat getaran dari masing-masing
penembakan (ledakan), mengadakan analisa-analisa dari pada kurva tersebut dan
membuat interpretasi kecepatan rambat getaran pada setiap lapisan geologi.
39
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
4. Pengujian lapangan
Pada saat pengeboran inti telah mencapai suatu lapisan yang akan diuji, maka
mata bor diganti dengan alat yang disebut standard split-barrel sampler dan kemudian
pipa bor diturunkan kembali sehingga alat tersebut bertumpuan di atas lapisan yang
akan diuji.
Pada bagian atas dari pipa bor terdapat sebuah palu (dengan berat 63,5 kg) yang
berbentuk cincin silinder yang dapat turun-naik dengan bebas setinggi 75 cm. Dengan
menjatuhkan palu tersebut secara bebas beberapa kali dari ketinggian 75 cm dan
menimpa tumpuan yang melekat pada pipa bor sedemikian sehingga split-barr
split-barrel
el
sampler masuk ke dalam lapisan yang diuji sedalam 30 cm dan dengan menghitung
jumlah pukulan (angka N) yang diperlukan untuk dapat memasukkan split-barr
split-barrel
el
sampler sedalam 30 cm tersebut pada setiap pengujian, maka tingkat konsolidasi serta
daya dukung dari setiap lapisan dengan mudah dapat dihitung. Dari pelaksaan
pengujian, angka N dari suatu lapisan segera dapat diketahui dan dari angka tersebut
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Gambar 2.11 Hubungan Antara Harga N Dan Sudut Gesekan Dalam Lapisan Pasir
(Sumber: Sosrodarsono,1977)
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Dari ukuran butiran maupun gradasi (distribusi ukuran butiran) dari suatu bahan
sudah dapat diperkirakan sifat-sifat teknisnya, antara lain sebagai berikut:
▪ Tanah berbutir kasar yang bercampur secara homogen dengan butiran-butiran
lebih halus, akan merupakan bahan yang baik untuk stabilitas bendungan.
▪ Semakin kecil ukuran butiran tanah, maka koeffisien filtrasinya akan semakin
rendah.
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa semakin kecil ukuran butiran tanah,
koeffisien filtrasinya akan semakin rendah, maka biasanya jenis tanah
tanah yang baik untuk
zone atau lapisan kedap air adalah tanah dengan butiran yang agak kasar (coarse
( coarse
grains),
grains), tetapi bercampur secara homogen dengan dua jenis tanah yang lebih halus,
yaitu:
▪ Tanah yang 10-15% bagiannya dapat melewati saringan berukuran 0,074 mm.
▪ Tanah lempungan yang 5% bagiannya dapat melewati saringan berukuran 0,005
mm.
a. Pengeboran tangan
Penggunaannya yang mudah serta peralatannya yang sangat sederhana,
menyebabkan pengeboran type ini sangat luas pemakaiannya, terutama untuk
pengeboran dangkal (pada kedalaman kurang dari 5 meter) dan hasil pengintiannya
biasanya dengan kontinuitas
kon tinuitas yang baik serta pengambilannya sangat mudah, terutama
untuk bahan-bahan berupa tanah lempungan, los atau tanah pasiran ukuran sedang
(medium sandy soil).
b. Pengeboran mesin
Biasanya digunakan mesin bor putar yang operasinya dilakukan dengan tangan
atau mesin bor putar manual (rotary
( rotary boring machine manual feeding ). Alat ini dapat
44
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
digunakan untuk pengeboran berbagai jenis batuan dengan penyesuaian type mata-bor
yang akan dipergunakan. Mengingat penyelidikan yang dilakukan umumnya untuk
bahan tanah dan rendahnya kecepatan rotasi batang bornya serta tekanan yang
diberikan pada mata-bor dapat diatur dengan perasaan, maka inti yang dihasilkan
biasanya relatif paling baik. Untuk penyelidikan-penyelidikan pada lapisan kerikil,
agar mendapatkan inti yang baik, supaya digunakan mata-bor dengan ukuran yang
sebesar mungkin.
c. Parit pengujian
Suatu kelebihan dari penyelidikan bahan timbunan dengan penggunaan parit
pengujian adalah
a dalah bahwa bahan-bahan yang diinginkan dapat diamati lang
langsung
sung secara
visuil kondisi aslinya (natural
( natural condition)
condition) dan pengambilan contohnya dapat dilakukan
dengan mudah tanpa risiko kerusakan struktur aslinya. Akan tetapi jangkauan
penyelidikan hanya terbatas pada permukaan
permuk aan tanah sampai ke dalam 1 a' 2 meter saja.
Parit pengujian biasanya dibuat dengan
denga n peralatan seperti mesin singkup, buldozer atau
dengan tenaga pekerja.
d. Lubang pengujian
Seperti halnya parit pengujian, maka lubang (sumur atau terowongan)
terowongan ) pengujian
juga dipergunakan untuk pengamatan langsung secara visuil dan pengambilan contoh-
contoh yang asli. Selain itu lubang pengujian
pen gujian yang jangkauannya
jangkauan nya lebih dalam dari parit
pengujian (sumur pengujian dapat mencapai kedalaman s/d 12 meter, sedang
terowongan pengujian dapat lebih dalam lagi) digunakan untuk pengamatan kondisi
geologi lapisan yang lebih dalam dan untuk melakukan pengujian-pengujian setempat
pada bahan-bahan yang terpilih. Kelebihan dari penggunaan pengujian ini adalah
bahwa lapisan yang tak b
berhasil
erhasil diselidiki de
dengan
ngan pendugaan dan pengeboran, maka
metode ini adalah merupakan alternatif yang memungkinkan.
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
transisi suatu bendungan. Karenanya gradasi dari bahan tersebut perlu mendapat
perhatian yang khusus.
Persyaratan yang diperlukan untuk bahan-bahan
bahan -bahan tersebut adalah sebagai berikut:
▪ Agar gradasi bahan sesuai dengan fungsi yang dibebankan pada lapisan atau
zone-zone pada calon tubuh bendungan.
▪ Kekerasan bahan supaya setinggi mungkin dan mempunyai
memp unyai kekuatan geser yang
cukup tinggi.
▪ Agar bahan tersebut tidak mengandung campuran dari zat-zat organis atau
mineral-mineral yang mudah larut.
▪ Agar bahan tersebut mempunyai kestabilan struktur yang tinggi terhadap
pengaruh pengaruh atmosfir
a tmosfir maupun kimiawi lainnya.
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
b. Pengukuran berat jenis butiran tanah, berat jenis butiran tanah adalah
perbandingan antara berat isi air murni dalam volume yang sama pada
temperatur tertentu.
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
d. Pengujian batas cair dan batas plastis, pengujian ini didasari pada sifat utama
dari bahan tanah berbutir halus yang tingkat kelunakannya dan kekerasannya
tergantung dari kadar air yang terkandung didalamnya, terutama pada tanah
berbutir halus dengan tingkat kandungan lanau dan lempung yang tinggi
cenderung sensitif terhadap perubahan kadar air.
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Dari ketiga metode pengujian tersebut, yang paling luas penggunaannya adalah
metode penumbukan dan dianggap sebagai metode standard. Hal tersebut disebabkan
karena peralatannya cukup sederhana demikian pula pelaksanaan pengujiannya,
sedang hasilnya paling memadai. Pada hakekatnya pemadatan adalah usaha sebanyak
mungkin mengeluarkan udara dari celah-celah di antara butiran-butiran bahan tanah,
agar dapat dicapai tingkat kerapatan letak butiran-butiran bahan yang semaksimal
mungkin.
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
(P1+ P2 + …+ Pn )
P=
n
Keterangan :
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Keterangan :
3. Metode Ishoyet
Isohyet adalah garis lengkung yang menghubungkan titik-titik dengan
kedudukan yang mempunyai curah hujan yang sama. Metode Isohyet merupakan cara
paling teliti untuk menghitung kedalaman hujan rata-rata di ssuatu
uatu daerah, pada metode
ini stasiun hujan harus banyak dan tersebar merata, metode Isohyet membutuhkan
pekerjaan dan perhatian yang lebih banyak dibanding dua metode lainnya. Pada
metode isohyet dianggap bahwa hujan pada suatu daerah diantara dua garis ishoyet
adalah merata dan sama dengan nilai rerata dari kedua garis ishoyet tersebut. Adapun
contoh dari penggambaran garis ishoyet dapat dilihat pada gambar 2.14 Metode
Ishoyet.
52
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
I +I I +I I +I I +I
A1 1 2 + A2 2 3 + A3 3 4 +…+ An n n
P= 2 2 2
A1 + A2+ A3 +…+ An
2
Keterangan :
̅P = Hujan rerata kawasan
I1, I2, … In = Garis ishoyet ke 1, 2, … n dan n+1
A1, A2, … An = Luas daerah yang dibatasi oleh garis isohyet 1, 2 … n dan n+1
1. Parameter Statistik
Data curah hujan sangat beragam, sehingga perlu adanya penentuan karateristik
distribusi curah hujan disuatu DAS dengan pengujian secara statistik. Dalam statistik
dikenal empat macam distribusi frekuensi yang banyak digunakan dalam hidrologi
yaitu distribusi Normal, Log Normal. Gumbel dan log Person III. Masing-masing
distribusi memiliki sifat yang khas, sehingga data curah hujan perlu diuji
kecocokannya dengan sifat statistik masing-masing distribusi tersebut. Pemilihan
53
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
distribusi yang kurang tepat akan menimbulkan kesalahan perkiraan yang cukup
cuku p besar,
baik over-estimated maupun underestimated (Sri, H.1993). Parameter yang digunakan
dalam perhitungan analisis parameter statistik meliputi parameter nilai rata-rata (x ), ̅
standar deviasi (Sd), koefisien variasi (Cv), koefisien Skewness (Cs) dan koefisien
kurtosis (Ck).
S =
∑ x - x̄
n
i=1 i
2
n-1
Cs = n - 1 n - 2 S 3
▪ Koefisien Kurtosis (Ck)
Ck =
1
n
∑ x - x
n
i=1
4
4
S
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
a. Distribusi log person III, distribusi log person type III digunakan apabila
parameter statistik Cs dan Ck mempunyai nilai selain dari parameter statistik
untuk distribusi yang lain (normal, log normal, dan gumbel).
b. Distribusi log normal, distribusi log normal digunakan apabia nilai-nilai dari
variabel random tidak mengikuti distribusi normal, tetapi nilai logaritmanya
memenuhi distribusi normal. Dalam hal ini fungsi densitas probabilitas (PDF)
diperoleh dengan melakukan transformasi (Triatmodjo, 2008).
d. Distribusi normal, distribusi normal adalah simetris terhadap sumbu vrtikal dan
berbentuk lonceng yang juga disebut distribusi Gauss. Distribusi normal
mempunyai dua parameter yaitu rerata μ dan deviasi standar σ dari populasi.
Cs = Cv3 + 3Cv
Log Normal
Ck = Cv8 + 6Cv6 + 15Cv4 + 16Cv2 + 3
Cs = 1,14
Gumbel
Ck =5,4
Cs ≈ 0
Normal
Ck ≈ 3
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
a. Chi-Square test
Chi-Square test ini memiliki metode tersendiri dalam pengambilan
keputusannya, yaitu dengan membandingkan nilai parameter Chi-kuadrat hitung (χ 2)
sedang diuji dengan nilai parameter Chi-kuadrat kritis (χcr2) yang
pada distribusi yang sedang
terdapat pada lampiran yang didasari pada kecocokannya terhadap parameter derajat
kebebasan (DK) pada peluang
pelua ng kesalahan statistik sebesar 5%. Bila nilai parameter Chi-
Chi -
kuadrat hitung lebih kecil dari nilai parameter Chi-kuadrat kritis, yaitu nilainya sesuai
dengan persamaan χ2 < χcr2, maka terbukti bahwa data hujan yang sedang diuji adalah
benar.
2
χ =
Of – Ef 2
Ef
Keterangan:
χ2 = Harga chi kuadrat
Of = Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke-i
Ef = Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke-i
b. Smirnov-Kolmogorov
Pada uji Smirnov-Kolmogorov akan dihitung nilai ΔP, yaitu perbedaan
maksimum antara fungsi kumulatif sampel dan fungsi probabilitas
probab ilitas kumulatif. Nilai ΔP
max tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai ΔP kritis. Distribusi probabilitas
akan diterima jika nilai ΔP max lebih kecil dari ΔP kritis.
56
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Keterangan:
m = Raking atau nomor urut data
n = Jumlah data
3) Tentukan peluang teoritis masing-masing data yang sudah diurut tersebut P'(xi)
berdasarkan persamaan distribusi probabilitas yang dipilih
d ipilih (Log Person III, Log
6) ∆P kritis dapat dilihat pada lampiran berupa tabel Nilai ∆P kritis Smirnov-
Kolmogorov..
Kolmogorov
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
R24 24 2/3
Rt = ×
Keterangan :
24
[]
t
1. Metode Rasional
Metode rasional merupakan rumus yang tertua dan yangterkenal di antara
rumus-rumus empiris. Metode Rasional dapat digunakan untuk menghitung debit
puncak sungai aatau
tau saluran namun dengan daerah pengaliran yang terbatas. Menurut
Coldman (1986) dalam Suripin (2004), Metode Rasional dapat digunakan untuk
daerah pengaliran < 300 ha. Menurut Ponce (1989) dalam Triatmodjo (2008), Metode
Rasional dapat digunakan untuk daerah pengaliran < 2,5 km 2. Dalam Departemen PU,
SK SNI M-18-1989-F (1989), dijelaskan bahwa Metode Rasional dapat digunakan
untuk ukuran daerah pengaliran < 5000 Ha. Dalam Asdak (2002), dijelaskan jika
ukuran daerah pengaliran > 300 ha, maka ukuran daerah pengaliran perlu dibagi
menjadi beberapa bagian sub daerah pengaliran kemudian Rumus Rasional
58
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Keterangan:
Q = debit puncak limpasan permukaan (m 3/det)
C = angka pengaliran (tanpa dimensi)
A = luas daerah pengaliran (km 2)
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
2. HSS Nakayasu
Hidrograf Satuan sintetis Nakayasu dikembangkan berdasarkan beberapa sungai
di Jepang (Soemarto, 1987) bentuk HSS Nakayasu diberikan oleh persamaan berikut:
Qp =
1
3,6
A
0,3 × Tp + T0,3
a. Waktu permulaan sampai puncak hidrograf (Tp)
Waktu permulaan sampai puncak hidrograf dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Tp = Tg + 0,8 Tr
b. Waktu konsentrasi
ko nsentrasi (Tg)
Waktu konsentrasi mempertmbangkan panjang sungai utama sehngga dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Tg = 0,4 + 0,058 × L (untuk L > 15 km)
Tg = 0,21 × L0,7 (untuk L < 15 km)
59
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
c. Waktu dari puncak banjir sampai 0,3 kali debit puncak (T 0,3)
Waktu dari puncak banjir sampai 0,3 kali debit puncak dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
T0,3 = α × Tg
3. HSS Gamma I
Sri Harto (1993) mengembangkan hidrograf
h idrograf satuan sintetik berdasarkan perilaku
hidrologis di 30 DAS di Pulau Jawa. Meskipun hidrograf ini dikembangkan hanya di
pulau jawa, ternyata masih relevan untuk digunakan di seluruh daerah lain di
Indonesia. Permasalahan lain yang timbul dari penggunaan hidrograf satuan tersebut
ialah diperlukannya data yang baik, yaitu:
1) Data AWLR;
2) Data pengukuran debit;
3) Data hujan harian;
4) Data dengan durasi per jam.
60
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Tr = 0,43 L
100 ×SF
3
+ 1,0665 × SIM + 1,2775
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
2.7.5 Evporasi
Evaporasi adalah proses dimana air diubah menjadi uap air dan selanjutnya uap
air tersebut dipindahkan dari permukaan bidang penguapan ke atmosfer. Evaporasi
terjadi pada berbagai jenis permukaan seperti danau, sungai lahan pertanian, tanah,
maupun dari vegetasi yang basah. Pada transpirasi, vaporasi terjadi terutama di ruang
antar sel daun dan selanjutnya melalui stomata uap air akan lepas ke atmosfer (Allen
dkk., 1998).
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Dari gambar 2.15 didapatkan bahwa tanaman tertentu yang tumbuh di iklim
cerah dan panas membutuhkan lebih banyak air per hari daripada tanaman yang sama
yang ditanam di iklim berawan dan lebih dingin. Namun demikian selain sinar
matahari dan suhu, faktor iklim lain yang mempengaruhi kebutuhan air tanaman.
Faktor-faktor ini adalah kelembaban dan kecepatan angin.
Evapotranspirasi terbagi atas beberapa jenis, yaitu Evapotranspirasi potensial,
Evapotranspirasi standar, Evapotranspirasi tanaman, Evapotranspirasi actual.
Biasanya untuk mengalisa debit andalan untuk mengetahui ketersediaan air,
dipengaruhi oleh evapotranspirasi potensial. Adapaun metode yang digunakan untuk
mencari nilai evapotranspirasi potensial adalah metode penman yang telah
dimodifikasi dan metode blaney cradle.
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
harian. Data bulanan paling umum digunakan, tetapi untuk waduk besar yang
menyimpan simpanan untuk beberapa tahun, interval tahunan akan cukup memuaskan.
64
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Untuk waduk yang sangat kecil, urutan aliran dalam suatu bulan dapat menjadi
penting, sehingga harus diambil interval
interva l mingguan atau
a tau harian. Sebelum menetapkan
keputusan tentang kapasitas waduk, biasanya diperlukan penelaahan operasi yang
terinci untuk satu atau beberapa periode data. Analisis terinci ini haruslah
memperhitungkan rembesan sebagai fungsi dari permukaan air waduk, penguapan
sebagai fungsi dari luas waduk dan potensi penguapan yang berubah-ubah, serta
peraturan-peraturan yang mungkin tergantung p
pada
ada aliran masuk alamiah, simpanan
waduk serta faktor-faktor lainnya. Biasanya cukup mudah untuk menggunakan
komputer digital untuk penelaahan operasi karena hal ini memungkinkan sejumlah
percobaan dengan
denga n berbagai anggapan yang be
berbeda.
rbeda.
Pembangunan suatu waduk menambah luas permukaan air yang terbuka, lebih
daripa yang ada pada sungai aslinya, sehingga meningkatkan penguapan. Karena
penguapan dari pemukaan air yang terbuka hampir selalu lebih besar daripada
evapotranspirasi dari suatu permukaan lahan, maka biasanya akan terjadi kehilangan
air akibat dibangunnya suatu waduk. Pada suatu daerah yang gersang, kehilangan
tersebut dapat sedemikian besarnya sehingga menghapuskan tujuan adanya waduk itu
sendiri. Bila dianggap bahwa angka-angka masuk menyatakan jumlah aliran di
bendungan, maka kehilangan bersih akibat penguapan karena adanya waduk adalah
sebagai berikut:
Ew – Ea ≈ Ew – (P - q)
Keterangan:
Ew = Penguapan dari permukaan air bebas
Ea = Evapotranspirasi dari lahan yang digenangi oleh waduk
P = Presipitasi
q = Limpasan
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
BAB III
METODOLOGI
67
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
3.1 Umum
Metodologi diartikan sebagai studi sistematis kualitatif atau kuantitatif dengan
berbagai metode dengan teknik analisis. Sedangkan Analisis data adalah proses
pengolahan data dengan tujuan untuk menemukan informasi yang berguna yang dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk solusi suatu permasalahan.
Beberapa analisis ilmiah diterapkan melalui analisis kualitatif dan dapat pula
menggunakan analisis kuantitatif. Kedua analisis tersebut digunakan untuk saling
melengkapi dan saling mengkoreksi sejauh mana ketepatan analisisnya.
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Dalam peta geologi tersebut dapat diketahui bahwa terdapat batuan aluvian,
batuan malihan, batua
batuann formasi alangga dan ba
batuan
tuan formasi meluhu di sekitar lokasi
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Dalam peta jenis tanah tersebut dapat diketahui bahwa terdapat tanah jenis
Alluvial, tanah jenis kambisol, tanah jenis podsolik dan dan tanah jenis organosol di
sekitar lokasi rencana penempatan bendungan. Adanya jenis-jenis tanah tersebut dapat
dijadikan acuan sebagai bahan utama pembuatan pada pekerjaan konstruksi
bendungan. Biasanya tanah dapat digunakan sebagai bahan utama pada bendungan
type urugan tanah. Namun perlu diketahui bahwa tanah tersebut dapat digunakan
sebagai bahan utama jika sudah melewati uji lab dan memenuhi syarat akan
kelayakannya.
71
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
BAB IV
ANALISA DATA
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
▪ Perhitungan Rerata
Jumlah x = 1305,15
n = 20
Jumlah x
Rerata x =
n
1305,15
=
20
= 65,257 mm
= 17,363
2 4
n × (x - x rerata) 4
Ck =
n-1 ∑
n - 2 (n - 3) S
= 20 - 1
2
20 × (3795732,927)
20 - 2 (20 - 3) 17,362
4
= 2,874
▪ Perhitungan Koefisien V
Variasi
ariasi (C v)
Rerata x = 65,257 mm
S = 17,362
S
Cv = rerata x
74
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
17,362
Cv =
65,257
= 0,266
Cs =
∑ (x - x rerata)
n×
3
n - 1 n - 2 S 3
= 20 × 22068,606
20 - 1 20 - 2 17,362 3
= 0,247
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
I2 =
R24
24
×
24 2/3
t
=
65,257
24
×
24 2/3
1
= 22,623 mm/jam
Intensitas
Periode Ulang
2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Intensitas
Periode Ulang
2 th 5 th 10 th 20 th 25 th 50 th
35
)
m
j/a 30
m
(m25
n
ja 20
Hu
s 15
a
its
n
te 10
In
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Durasi (jam)
Gambar 4.1 Intensitas Curah Hujan Dengan Menggunakan Metode Dari Mononobe
(Sumber: Hasil Perhitungan Kelompok III, 2023)
77
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
= 0,004
▪ Perhitungan Nilai tc
Nilai Tc
Tc dapat dihitung dengan rumus kirpich be
berikut.
rikut.
0,385
tc = ( 0,87 ×L2
1000 ×S
)
0,385
= ( 0,87 ×22,5852
1000 ×0,004
)
= 6,167 jam
78
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
= 0,658
I2 =
R24
24
×
24 2/3
tc
65,257 24 2/3
=
24
= 6,727 mm/jam
× 6,167
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Periode R24 tc I Q
C rata-rata
(Tahun) (mm) (jam) (mm/jam) (m3/det)
25 94 ,912
94,912 6,167 9,784 0,658 189,102
50 100,850 6,167 10,397 0,658 200,932
(Sumber: Hasil Perhitungan Kelompok III, 2023)
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
Volume
No. El. Beda Tinggi Area (ha) Area (m2) Volume (m3)
Kumulatif (m3)
) +160 +160 )
m
( +150 (m
i +150 i
s s
a a
v +140 +140 v
e
l e
l
E E
+130 +130
+120 +120
+110 +110
+100 +100
+90 +90
+80 +80
0 3500000 7000000 10500000 14000000 17500000
Luas Genangan (m2)
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh dari penulisan laporan
Perencanaan Waduk (Bendungan) adalah sebagai berikut:
1. Klasifikasi bendungan terbagi atas berdasarkan penggunaan ( meliputi Stroge
dam, detention dam dan diversion dam),
dam), berdasarkan material konstruksi
(meliputi bendungan tipe beton, tipe urugan batu dan tipe urugan tanah),
berdasarkan ukuran bendungan (meliputi large dam dan small dam
dam)) dan
bersadarkan kebutuhan
kebutuha n (meliputi waduk ekaguna dan waduk
wadu k serbaguna).
2. Analisis data hidrologi untuk keperluan perencanaan bendungan dapat dilakukan
dengan mencari curah hujan, intensitas curah hujan hingga debit banjir rencana
pada wilayah rencana bendungan. Debit banjir tersebut dapat dicari dengan
metode rasional modifikasi dan HSS (Hidrograf Satuan Sintetik).
3. Tahapan-tahapan perencanaan bendungan adalah sebagai berikut:
a. Survey dan Investigasi pendahuluan;
b. Pengukuran dan penetapan topografi;
c. Survey meteorologi dan hidrologi;
d. Survey dan investigasi geologi pada tempat kedudukan calon bendungan;
e. Survey dan investigasi bahan bendungan; dan
f. Pengujian bahan bendungan.
4. Tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi bendungan adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan pengelakan (terowongan pengelak) bersamaan cofferdam
primary
c. Pekerjaan bendungan utama (main
(main dam)
dam)
d. Pekerjaan spillway
e. Pengisian awal waduk ( Impounding)
83
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
5.2 Saran
Adapun saran dari kelompok III kelas ganjil adalah pada saat pemberian tugas
besar perencanaan waduk (bendungan) ini, agar kedepannya data hidrologi dapat
diberikan untuk setiap kelompok dan arahan dari soal tugas besar lebih jelas sehingga
tugas besar ini dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
84
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
DAFTAR PUSTAKA
Soewarno, (1995). Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data, Nova.
Bandung
Triatmodjo, B, (2008).
(20 08). Hidrologi Terapan. Beta Offset, Y
Yogyakarta
ogyakarta
85
TUGAS BESAR
PERENCANAAN WADUK/BENDUNGAN
OLEH KELOMPOK III
2023
L
A
M
P
I
R
A
N