Anda di halaman 1dari 25

PERANCANGAN

PROPELLER

DANIEL FRANSISCO SILALAHI

2018320008
TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
2021
Perhitungan
Perhitungan ini
ini dilakukan
dilakukan dengan
dengan 55 kecepatan
kecepatan yaitu
yaitu satu
satu atau
atau dua
dua kecepatan
kecepatan
masing-masing
masing-masing ke ke atas
atas dan
dan ke
ke bawah
bawah dari
dari di
di antara
antara kecepatan
kecepatan (Vs)
(Vs) dinas
dinas
kapal
kapal rencangan
rencangan yaitu
yaitu sebesar
sebesar 16
16 Knots.
Knots. Adapun
Adapun perhitungan
perhitungan 55 kecepatan
kecepatan
dalam
dalam perencanaan
perencanaan kapal
kapal rancangan
rancangan ini
ini antara
antara lain:
lain:
1.Perhitungan
1.Perhitungan tahanan
tahanan untuk
untuk kecepatan
kecepatan 1414 Knots;
Knots;
2.
2. Perhitungan
Perhitungan tahanan
tahanan untuk
untuk kecepatan
kecepatan 1515 Knots
Knots ;;
3.
3. Perhitungan
Perhitungan tahanan
tahanan untuk
untuk kecepatan
kecepatan 16
16 Knost
Knost (kapal
(kapal rancangan);
rancangan);
4.
4. Perhitungan
Perhitungan tahanan
tahanan untuk
untuk kecepatan
kecepatan 17 17 Knots;
Knots;
5.
5. Perhitungan
Perhitungan tahanan
tahanan untuk
untuk kecepatan
kecepatan 18 18 Knots.
Knots.
Kecepatan
No. Item Rumus Satuan
14 15 16 17 18
1. Kecepatan (Vs) m/s2 7,202 7,716 8,230 8,745 9,2592

2. Froude Number (Fn) x 10-3 0,230 0,240 0,260 0,280 0,290

3. Residual Coefficient (CR)   1,285 1,485 2,085 3,085 3,885

4. Koreksi B/T   2,542 2,542 2,542 2,542 2,542

5. Koreksi LCB   0,013 0,095 0,343 0,790 1,003

6. Koreksi Garis Penampang   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000


7. Koreksi Bentuk Haluan   0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
8. Koreksi Anggota Badan   0,167 0,193 0,271 0,401 0,441

9. Koefisien Tahanan Sisa Total   1,272 1,580 2,506 4,083 5,136

10. Reynolds Number (Rn) 10-6 Re 766,505 821,255 876,006 930,756 985,507

Frictional Resistance Coefficeint (Cf) – ITTC 1,632 1,611 1,607 1,593 1,587
11. x 10-3
1957

12. 103 CF   1,665 1,644 1,639 1,624 1,619

13. 103CA   0,400 0,400 0,400 0,400 0,400

14. 103CAA   0,070 0,070 0,070 0,070 0,070


15. 103CAS   0,040 0,040 0,040 0,040 0,040
16. Total Resistance Coefficient (CT) x 10-3 3,447 3,734 4,655 6,218 7,265

17. Total Resistance (RT) Kg 23.656,597 29.415,731 41.725,521 62.918,766 82.421,689

18. Effective Horse Power (EHP) HP 2.271,538 3.026,290 4.578,680 7.336,160 10.175,452

19. PC   0,690 0,690 0,690 0,690 0,690

20. Shaft Horse Power (SHP) HP 3.291,655 4.385,357 6.635,768 10.630,733 14.745,113

21. Brake Horse Power (BHP) HP 3.982,903 5.306,282 8.029,279 12.863,186 17.841,586

22. Brake Horse Power (BHP) KW 2.971,246 3.958,487 5.989,842 9.595,937 13.309,823
spesifikasi mesin utama yang dipilih
A. Faktor Arus Ikut ( w ) B. Advance Speed Of Propeller ( Va )
w = - 0,05 + 0,5 x 0,64 Va = 16 x ( 1 – 0,27 )
= 0,27 = 11,68 Knot

C. Advance Speed Dari Propeller ( e ) D. Koreksi RPM Baling-Baling (NK)


Dimana:

e = ( 1 – 0,27 ) x 16 x 1,025  Kapal-kapal berbaling-baling tunggal : untuk trial condition = 3%


 Rpm = Putaran mesin utama kapal rancangan = 500 rpm
= 11,223 m/s  Reduction gear yang dipilih 1 : 2,536
 N baling2 =
= 197,16 rpm
NK = 0,97 x 197,16 ( koreksi scale effect 3% )

= 191,245 rpm
Karena harga koefisien K’d ≥ 2 dan
koefisien K’n ≥ 1.0, maka dipilih baling-
baling berdaun 3 untuk kapal rancangan.
Koefisien Baling-Baling
Pemilihan ukuran baling-baling dengan resiko kavitasi terkecil
dengan memakai diagram kavitasi ( Burrill ).

Konstanta
No. Item Do
Kavitasi
1. B3-35 4,651 0,282
2. B3-50 4,469 0,317
3. B3-65 4,196 0,345
 
Koefisien Gaya Dorong ( C )

No. Item p Thrust


58,5 %
1. B3-35 57.340,851 Kg

53,5%
2. B3-50 52.439,924 Kg

51,9 %
3. B3-65 50.871,627 Kg
Penentuan Project Area of The Blade ( Fp )

Fp = ( 1,067 – 0,229 Ho/D ) Fa


Perhitungan Koefisien Gaya Dorong ( C )
N
Item C
o.

1. B3-35 0,180

2. B3-50 0,149

3. B3-65 0,133
Diagram Burrill

Berdasarkan diagram burrill diatas maka jenis


propeller tipe-B yang dipilih adalah tipe B3-35.
Diagram Tipe B B3-35
Tabel Perhitungan Kavitasi
Pemilihan Baling-Baling Kapal Rancangan

Setelah didapat data-data seperti pada table perhitungan kavitasi untuk memilih
tipe propeller yang akan digunkana, dilakukan perbandingan dari beberapa jenis
propeller tipe-B, yaitu B3-35, B3-50, B3-65 dengan memperhatikan:
1. Efisiensi terbaik

2. Kavitasi terkecil

3. DO < 07 T
Perencanaan Poros Baling-Baling dan Bantalan Poros
Diameter Boss Baling-Baling

No. Item Dimensi


1. Diameter Boss (Db) 776,717 mm
2. Tr 209,295 mm
3. Diameter Boss Terkecil (Dba) 660,209 mm
4. Diameter Boss Terbesar (Dbf) 815,553 mm
5. Panjang Boss (Lb) 881,008 mm
6. Diameter Luar Pengikat Boss (Dn) 264,302 mm
7. Ln/Lb 264,302 mm
8. Tb/tr 156,971 mm
9. Rf/tr 156,971 mm
10. Rb/tr 209,295 mm
Dimensi Konis Poros Baling-baling
No. Item Dimensi
1. Panjang Boss baling-baling 792,907 mm
2. Kemiringan Konis (x) 58,733
3. Diameter Terkecil Ujung Konis (Da) 323,038 mm
Dimensi Spie Poros Baling-baling
No. Item Dimensi
1. Torsi (T) 12.060,277 HP
2. Panjang Pasak (L) 660,006 mm
3. Lebar Pasak (B) 153,926 mm
4. Tebal Pasak (t) 73,417 mm
5. Radius Pasak (R) 55,063 mm
Dimensi Flans Poros Baling-baling
No. Item Dimensi
1. Ketebalan Kopling (Sfl) 88,101 mm
2. Diameter Lingkaran Dalam Kopling (Db) 1.101,26 mm
3. Diameter Lingkaran Luar Kopling (DOut) 1.541,764 mm
4. Panjang Kopling (L) 1.101,26 mm
Hasil Penggambaran AUTOCAD
CARA PEMBUATAN

Anda mungkin juga menyukai