Mahasiswa 1
NamaLengkap :M Aris Wibowo
NIM : 17222011121
Jurusan/Program Studi/Semester : TEKNIK SIPIL
AlamatRumah : DS. Tulungrejo RT 14 RW 02 KEC. Trucuk
KAB. Bojonegoro
Telepon/Faksmile/HP :082330173864
Mahasiswa 2
NamaLengkap : M FUAD ANTHONI
NIM :082332539215
Jurusan/Program Studi/Semester : TEKNIK SIPIL
AlamatRumah : DS. Sukosewu RT 02 RW 02 KEC.Kapas
Telepon/Faksmile/HP : 082333494847
Mahasiswa 3
NamaLengkap : Ahmad Nur Kholis
NIM : 18222011001
Jurusan/Program Studi/Semester : Teknik Sipil
AlamatRumah : Sukowati RT 05 RW 03 Kec Kapas
KAB.Bojonegoro
Telepon/Faksmile/HP : 08233378346945
Mahasiswa 4
NamaLengkap : M AINUN NAIM
NIM : 1702220237711
Jurusan/Program Studi/Semester : Teknik Sipil
AlamatRumah : Ds. Ngunpakdalem Kec Dander Kab.
Bojonegoro
Telepon/Faksmile/HP : 082332539215
HALAMAN PENGESAHAN PESERTA KJI XV 2019
Menyetujui
Wakil Rektor III Universitas
Bojonegoro
Dr.H.M Yasir.M.Si
NIDN.0720026203
REKAPITULASI DATA DIRI PESERTA
1. Pembimbing
1 a) a) a) a)
b) b) b) b)
2. Mahasiswa
1
2
3
4
BIODATA PEMBIMBING
Namalengkap
NIP
Tempat/TanggalLahir
JenisKelamin
BidangKeahlian
Kantor/Unit Kerja
Alamat Kantor/Unit Kerja
AlamatRumah
Telepon/Faksmile/HP:E-mail
Pendidikan
No. PerguruanTinggi Kota Tahun Lulus BidangStudi
1
2
3
PengalamanDalamBidangJembatan
No. UraianSingkatPengalaman Tahun
1
2
3
PengalamanKompetisi
No UraianKompetisi
1
2
PERNYATAAN KEIKUTSERTAAN DALAM KJI XV 2019
Yang bertandatangandibawahini,
NamaLengkap
Tempat/TanggalLahir
NIP
Pangkat/Golongan
Instansi/Unit Kerja
Pendidikan
Alamat Kantor/Unit Kerja
KodePos
AlamatRumah
Telepon
Menyatakan : Pembimbing
Mahasiswa
Dan menyatakanbersediamengikutiKompetisiJembatan Indonesia kelimabelas (KJI
XV ) tahun 2019 yang diselenggarakan oleh DITJEN BELMAWA,
KEMENRISTEKDIKTI RI yang bekerjasamadenganPoliteknikNegeri Jakarta yang
berlangsungpada tanggal7-10 November 2019 di PoliteknikNegeri Jakarta.
Kecelakaanakibatkelalaianpesertadiluar arena
kompetisitidakmenjaditanggungjawabpanitia.
Dibuat di :
Padatanggal :
Mengetahui Yang MembuatPernyataan
KetuaJurusan Purek/Warek/Puket/Pudir
(………………….) (…………………………….)
NIP NIP
SURAT PERNYATAAN
Yang BertandaTanganDibawahini,
Nama Tim
InstitutPerguruanTinggi
AlamatPerguruanTinggi
NamaPembimbing
NIP/TTL
Anggota Tim
1. Nama
NIM/TTL
2. Nama
NIM/TTL
3. Nama
NIMM/TTL
4. Nama
NIM/TTL
Denganinimenyatakanbahwa :
1. MematuhidanmelaksanakanpanduanKompetisiJembatan Indonesia Tahun
2019;
2. MenjagaKebersihandanketertibanselamapelaksanaankompetisi,dan
3. Mematuhisegalaperaturan yang dibuatolehPanitiaKompetisiJembatan
Indonesia Tahun 2019.
4. Demikianpernyataanini kami
buatsecarasadardantanpaadanyatekanandaripihaklain.
Dibuat di
PadaTanggal
Yang MembuatPernyataan
( ttd)
2.Nama Anggota 1
3. NamaAnggota 2
4. NamaAnggota 3
5. NamaAnggota 4
Tahun 2019
TeknikSipil
Saintek
UniversitasBojonegoro
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai berbagai macam elevasi bentuk muka bumi yang beragam .
Dataran tinggi, dataran rendah, adalah salah satu bentuk buka bumi yang menyebabkan
menghambatnya pembangunan akses jalur transportasi ,sangat dibutuhkan solusi guna
terciptanya akses jalur transportasi yang nyaman ,aman .Jemabatan adalah salah atau solusi
yang sangat dibutuhkan untuk prasarana jalur akses transportasi .
Salah satu infrastruktur jembatan yang aman digunakan adalah jembatan rangka .Yang
beratnya relative ringan yang menjadi keuntungan dalam pembangunan .Jembatan rangka
terdiridari dua rangka bidang utama yang terikat dengan balok –balok melintang dan
pengaku lateral.Rangka batang dipakai sebagai struktur pengaku guna jembatan gantung
konvensional, karena memiliki kemampuan untuk dilalui angin (aerodinamis) yang baik.
Konstruksi jembatan rangka dilakukan dengan menggunakan material baja. Guna
menciptakan konstruksi yang ramah lingkungan, penggunaan material baja adalah yang
direkomendasikan, karena tidak menggunakan material yang berasal dari tumbuhan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari proposal ini adalah menghasilkan suatu desain jembatan yang sesuai
dengan kriteria desain kompetisi ini. Kriteria desain yang dimaksud
adalah :
Memenuhi syarat kekuatan,
Memenuhi syarat kekakuan sehingga memberikan serviceability yang
baik
Memberikan estetika yang baik
Ramah lingkungan, dan
Ekonomis. Karena medan kerja suatu konstruksi bisa bermacam-macam, maka untuk
dapat membangun jembatan yang sesuai dengan kriteria yang tersebut diatas,
akan diperlukan suatu metode konstruksi yang reliable dan aplikatif agar
dapat diterapkan pada segala jenis medan.
BAB II
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki banyak ragam budaya dan
berbagai daerah .Jembatan salahsatu peranan sangat penting dalam transportasi
darat, maka dari itu jembatan harus dibuat dengan kokoh ,ringan dan inovatif dan
tidak mudah rusak. Kerusakan jembatan dapat menimbulkan gangguan
kelancaran lalu lintas jalan, kecelakaan berkendara serta kemacetan lalu lintas
pada perbaikan jembatan
. Jembatan adalah salah satu infrastuktur yang berperan besar dalam jalur
transportasi dikarenakan untuk mempermudah akses akses dari suatu daerah menuju
daerah lainnya .Jembatan dengan bentang panjang 60 meter akan didesain bekerja
dengan prinsip rangka batang yang mana prinsip kerja dari jembatan rangka adalah
setiap elemen maupun batang batangnya menerima gaya aksial tekan dan tarik .
berikut :
1. Pemilihan Lokasi
Pada pemilihan bentang panjang, dan arah jembatan perlu mempertimbangkan unsur
penting yakni:
3. Stabilitas Konstruksi
jembatan, yang selau terkait dengan prinsip kontruksi yang kuat kokoh dan stabil
4. Ekonomis
Dengan biaya benar benar diperhitungkan dapat dihasilkan jembatan yang kuat
dan aman.
5. Pertimbangan Pelaksanaan
6. Pertimbangan Pemeliharaan
tipe konstruksinya, misalnya faktor pengaruh air, garam zat korosif dan
sebagainya.
ditikungan ) yang perlu dibuat dengan jari-jari yang cukup besar dan
8. Estetika
Alat Sambung
Suatu konstruksi baja adalah susunan atau gabungan dari beberapa batang baja yang
digabung membentuk satu kesatuan konstuksi. Tujuan dariadanya alat sambung,
antara lain yaitu :
2. Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar, tebal, dan
sebagainya).
3. Untuk memudahkan penggantian bila ada suatu bagian dalam konstruksi yang
rusak
dan paku keling. Namun, pada jaman sekarang paku keling sudah sangat jarang
digunakan lagi, dapat dikatakan hampir tidak pernah. Alat sambung yang populer
untuk konstruksi baja adalah las dan baut. Dalam merancang Jembatan ini dipakai
alat sambung berupa baut mutu tinggi.
2.2.3 Beban
Pada saat proses design jembatan sebenarnya, perlu diperhatikan segala macam
beban yang mungkin terjadi dan atau terdapat dalam masa layannya
( kemampuan service nya). Selain beban-beban tersebut, jembatan harus kuat
terhadap beban alam yang terjadi, seperti : beban angin (wind load), beban
gempa (earthquake load), beban hujan. RSNI T-02-2005 mengatur ketentuan
beban-beban yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan.
Secara garis besar, RSNI T-02-2005 membagi beban tersebut dalam 3 jenis
beban, yaitu:
Beban Primer
Beban yang merupakan beban utama dalam perhitungan tegangan pada setiap
perencanaan jembatan. Dibedakan menjadi :
1. Beban mati
Adalah semua beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan atau bagian
jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur tambahan yang dianggap
merupakan satu kesatuan dengannya.
2. Beban hidup
Adalah semua beban yang berasal dari berat kendaraan bergerak/lalu lintas dan
atau pejalan kaki yang dianggap bekerja pada struktur
(jembatan).
Adalah berat sendiri dari pelat dan sistem lainnya yang dipikul langsung oleh
masing-masing gelagar jembatan.
Adalah Berat kerb, trotoar, tiang sandaran dan lain-lain yang dipasang setelah
pelat di cor. Beban tersebut dianggap terbagi rata di seluruh gelagar.
Adalah Seluruh beban hidup, arah vertikal dan horisontal, akibat aksi
kendaraan pada jembatan termasuk hubungannya dengan pengaruh dinamis,
tetapi tidak termasuk akibat tumbukan.
Beban Sekunder
1. Beban pelaksanaan
Adalah beban sementara yang mungkin bekerja pada bangunan secara menyeluruh
atau sebagian selama pelaksanaan.
Dalam proses perencanaan suatu struktur (dalam kasus ini adalah jembatan),
besar pembebanan harus dikalikan oleh suatu faktor beban yang nantinya akan
Analisis pembebanan perlu dilakukan dalam proses perencanaan suatu jembatan agar
dapat diketahui manakah konfigurasi struktur yang paling efisien, manakah profil
yang dibutuhkan untuk menahan gaya-gaya yang bekerja pada masa layannya
tersebut, berapa lendutan yang terjadi akibat beban-beban tersebut pada saat
masa layan (serviceability).Secara garis besar, pembebanan pada jembatan terdiri
dari :
1. Beban Mati
Dalam kasus kali ini, beban mati pada jembatan terdiri dari :
2. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada jembatan adalah beban lalu lintas yang dibagi
lagi menjadi beban Truk “T” dan beban Lajur “D”. Untuk perencanaan
kemudian dipilih mana beban terbesar antara beban truk dn beban lajur.
Umumnya beban lajur akan menjadi beban yang menentukan dalam
perencanaan jembatan untuk kategori bentang sedang sampai panjang.
Sedangkan beban truk akan menjadi beban yang menentukan
Pemodelan fisik pada KJI ke-15 ini berupa jembatan model dengan ukuran
yang diskalakan 1:10 dari ukuran jembatan yang sebenarnya. Dengan adanya
jembatan model ini, diharapkan dapat memberikan gambaran
perilaku struktur yang mendekati sebenarnya dan desain struktur jembatan
yang telah direncanakan dapat diuji keandalannya.
Penentuan Konfigurasi
Dasar dari jembatan
rangka baja
4.1.3 MetodePelaksanaan
Gambar 4.5 Tools Kit
Dalam perencanaan metode konstruksi jembatan rangka baja, terdapat
beberapa jenis metode yang dapat digunakan, yaitu pemasangan dengan cara
perancah, pemasanga ndengansistem kantilever, pemasangan dengan cara
peluncuran, atau kombinasinya. Terdapat banyak aspek yang dapat mempengaruhi
pemilihan metode konstruksi suatu jembatan, antara lain karakteristik sungai yang
akan dilewati, tersedia nyaalat bantu, dan banyaknya jumlah pekerja.
Konstruksi model jembatan yang dipilih dalam pelaksanaan
perakitan model
jembataniniadalahdengansistemkantilever. Perakitan dilakukan dari
satusisi,
sehingga sebagian besar personil ditempatkan pada bagian sisi
tersebut yaitu sebanyak 3orang untuk merakit setiap segmen
jembatan. Sedangkan 1 personil berada padasisi yang lainnya
untuk mengecek ketepatan penempatan perletakan pada abutmen
di sisitersebut, serta mempersiapkan lantai kendaraan dan asesoris
yang akan dipasang setelah model jembatan selesai dirangkai.
BAB V
METODE PERAWATAN DAN PERBAIKAN JEMBATAN
SEBENARNYA