Dibuat oleh :
FERY RIZKI PRANATA
NIM : 18222011115
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik SipilUniversitas Bojonegoro
NIM : 18.22201.1.115
Dosen Pembimbing
H Mushthofa, ST,MT
UNIVERSITAS BOJONEGORO
PENILAIAN MAHASISWA
NIM : 18.22201.1.115
Total :
Rata-rata :
Dosen Pembimbing
H MUSHTHOFA, ST,MT
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmatnNya sehingga
laporan ini dapat selesai dengan baik.Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Sebagai perantara Tuhan Yang Maha Esa.
Laporan ini di susun guna melengkapi beberapa rangkaian yang akan menunjang
terlaksananya Praktek Produktif dan merupakan salah satu syarat Uji Kompetensi.
Oleh karena itu penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
2. Kedua orang tua yang telah mendorong mental, materi dan juga do’a sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Seluruh karyawan CV. Sejahtera Tehnik yang telah banyak membantu dan
pengalaman baru kepada Praktikan mengenai dunia kerja
Laporan ini di harapkan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, khususnya para
pembaca.
Bojonegoro
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………..i
LEMBARASISTENSI…………………………………………………..…………………...ii
PENILAIAN MAHASISWA……………………………………………….………………iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....v
ABSTRAK……………………………………………………...…………………………....vi
BAB I PENDAHULUAN
1.6 Manfaat..................................................................................................10
1. Tujuan Drainase……………………………….....……….………..13
2. Fungsi Drainase……………………………………..……………..14
1. Persiapan Pembangunan…………..…….…...................................28
2. Pelaksanaan Pembangunan………………......................................29
BAB IV PENUTUP
Fery rizki pranata , Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) CV. Sejahtera Tehnik, Prodi
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Bojonegoro, 2021. Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dibuat agar selain praktikanmemperoleh wawasan dan juga sebagai wahana
serta sarana untukmembentuk tenaga kerja yang terampil. Selain itu Praktek Kerja Lapangan
ini merupakan sebuah program untuk mahasiswa dalam mengembangkankemampuan dan
kualitas diri pada dunia kerja.Praktikan memilih CV. Sejahtera tehnik yang berlokasi di
Jl.Raya Margomulyo No.269 Balen-Bojonegoro karena praktikan ingin mengetahui
bagaimana mempersiapkan bahan-bahan bangunan yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan seperti yang tercantum dalam bestek, melaksanakan semua pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syaratnya, dan
bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan. Praktikan jadi
mengetahui bagaimana sistem dan dunia pekerjaan dilapangan secara langsung.
BAB I
PENDAHULUAN
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu
rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan
lalu lintas biasa). Jembatan yang merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam
system jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan pada daerah
tersebut. Perencanaan pembangunan jembatan harus diperhatikan seefektif dan seefisien
mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan
bagi para pengguna jembatan (Struyk, 1984).
Keberadaan jembatan saat ini terus mengalami perkembangan, dari bentuk sederhana
sampai yang paling kompleks, demikian juga bahan – bahan yang digunakan mulai dari
bambu, kayu, beton dan baja. Penggunaan bahan baja untuk saat – saat sekarang maupun
di masa mendatang, untuk struktur jembatan akan memberikan keuntungan yang berlebih
terhadap perkembangan serta kelancaran sarana transportasi antar daerah maupun antar
pulau yang ada diseluruh Indonesia (Siswanto, 1999).
Dengan adanya beberapa bahan konstruksi lain seperti baja, maka direncanakan
Jembatan Rangka Baja. Mengingat beberapa keunggulan dari material baja itu sendiri
dibandingkan dengan material yang lain. Keunggulan dari material baja itu sendiri adalah
sebagai berikut :
2) Keseragaman dan keawetan yang tinggi, tidak seperti halnya material beton
bertulang yang terdiri dari berbagai macam bahan penyusun, material baja jauh lebih
seragam/homogeny serta mempunyai tingkat 2 keawetan yang jauh lebih tinggi jika
prosedur perawatan dilakukan secara semestinya. Keunggulan lain pemakaian baja
sebagai material konstruksi adalah kemudahan penyambungan antar elemen satu dengan
lainnya menggunakan alat sambung las atau baut. Pembautan baja melalui proses gilas
panas mengakibatkan baja menjadi mudah dibentuk menjadi penampang yang
diinginkan.
1. Tujuan dibangunnya jembatan ini adalah untuk mendukung kelancaran arus lalu
lintas dan perkembangan bagi kawasan disekitar pada bidang ekonomi, sosial dan
budaya, sehingga dapat mendorong tingkat pelayanan terhadap masyarakat yang
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, mewujudkan keseimbangan dan
pemerataan pembangunan daerah tersebut.
2. Manfaat dibangunnya jembatan ini ialah agar aksesibilitas pada daerah tersebut
menjadi lebih mudah, aman dan lancar serta sebagai pengembangan pembangunan
daerah serta meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya didaerah tersebut.
1.6 Manfaat
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Sain Dan Teknik Universitas Bojonegoro yang
dilaksanakan di pekerjaan rehabilitasi jembatan sroyo-nglinggo 1 kec.kedungadem pada
Pertengahan bulan September-Oktober-November dengan Judul “Rehabilitasi Jembatan
Sroyo-Nglinggo 1 Kec.Keduangadem”
Jembatan
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu
rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan
lalulintas biasa). Jika jembatan itu berada diatas jalan lalulintas biasa maka biasanya
dinamakan viaduct. (Struyk dan Veen, 1984)
Jembatan Overpass
Overpass/jalan layang adalah salah satu bangunan infrastruktur di bidang transportasi yang
dibangun tidak sebidang dengan tanah, melayang melewati daerah/kawasan tertentu yang
biasanya selalu memiliki permasalahan tertentu. Seperti kemacetan lalu lintas, melalui jalan
kereta api untuk, dan juga untuk alasan sebagai meningkatkan keselamatan lalu lintas dan
efisiensi.
Jenis-jenis Jembatan
Menurut Ir. Agus Iqbal Manu (1995) Jembatan bisa dibedakan berdasarkan pada kegunaan,
jenis material, dan bentuk struktur.
Berdasarkan kegunaannya jenis jembatan dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Jembatan jalan raya
b. Jembatan pejalan kaki
c. Jembatan kereta api
d. Jembatan jalan air
e. Jembatan jalan pipa
f. Jembatan penyebrangan
Tujuan Jembatan
Tujuan pembangunan suatu jembatan adalah untuk memperlancar arus lalu lintas antar
daerah guna mendukung peningkatan pembangunan di segala bidang yang meliputi bidang
perekonomian, pertanian, industri dan lain-lain. Oleh karena itu
pembangunan jembatan yang menghubungkan kedua wilayah tersebut sangat dibutuhkan.
Fungsi Jembatan
A. Manajemen Proyek
Sehingga dari definisi tersebut terlihat bahwa konsep manajemen proyek yaitu
merencanakan, mengorganisasi, mempimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan
yang berupa manusia dan material serta mempunyai hierarki (arus kegiatan) horizontal
disamping hierarki vertikal.
Menurut Soeharto (1999), Adapun tujuan dari proses manajemen proyek adalah sebagai
berikut :
1. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian suatu proyek.
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan lagi di luar dari
perencanaan biaya yang telah direncanakan.
Metode pelaksanaan proyek konstruksi pada hakekatnya adalah penjabaran tata cara
dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan, yang merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam
sistem manajemen konstruksi.
1. Jadwal pelaksanaan.
GAMBARAN UMUM
Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek, agar segala sesuatu didalam
pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan baik, diperlukan suatu organisasi kerja yang
efisien. Pada saat pelaksanaan kegiatan pembangunan suatu proyek terlibat unsur-unsur utama
dalam menciptakan, mewujudkan dan menyelenggarakan proyek tersebut.
2. Konsultan
3. Kontraktor
Pemilik proyek atau pemberi tugas yaitu seseorang atau perkumpulan atau badan usaha
tertentu maupun jawatan yang mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu bangunan.
• Sanggup menyediakan dana yang cukup untuk merealisasikan proyek dan memiliki
wewenang untuk mengawasi penggunaan dana dan pengambilan keputusan proyek.
• Memberikan wewenang seluruhnya kepada konsultan untuk mengawasi dan menilai dari
hasil kerja pemborong.
• Harus menyediakan segala gambar kerja (bestek) dan buku rencana kerja dan syarat-
syarat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang baik.
Konsultan yaitu perkumpulan maupun badan usaha tertentu yang ahli dalam bidang
pelaksanaan, yang akan menyalurkan keinginan-keinginan pemilik dengan mengindahkan ilmu
keteknikan, keindahan maupun penggunaan bangunan yang dimaksud.
• Membuat gambar lengkap yaitu terdiri dari rencana dan detail-detail untuk pelaksanaan
pekerjaan.
Kontraktor yaitu seorang atau beberapa orang maupun badan tertentu yang
mengerjakan pekerjaan menurut syarat-syarat yang telah ditentukan dengan dasar pembayaran
imbalan menurut jumlah tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
• Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang tertera pada gambar kerja dan syarat
serta berita acara penjelasan pekerjaan, sehingga dalam hal pemberian tugas dapat merasa
puas.
• Memberikan laporan kemajuan bobot pekerjaan secara terperinci kepala pemilik proyek
• Membuat struktur pelaksanaan dilapangan dan harus disahkan oleh pejabat pembuat
komitmen.
Dalam melaksanakan suatu proyek maka pihak kontraktor (pemborong), salah satu
kewajibannya adalah membuat struktur organisasi lapangan. Pada gambar struktur organisasi
lapangan akan diperlihatkan struktur organisasi lapangan dari pihak kontraktor (pemborong)
pada pembangunan.
Site Manager
Site Manager adalah orang yang bertugas dan bertanggung jawab memimpin
proyek sesuai dengan kontrak. Dalam menjalani tugasnya ia harus
memperlihatkan kepentingan perusahaan, pemilik proyek dan peraturan
pemerintah yang berlaku, maupun situasi lingkungan dilokasi proyek. Seorang
Site Manager harus mampu mengelola berbagai macam kegiatan terutama
dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan yaitu waktu, biaya dan mutu.
Pelaksana
Pelaksana adalah orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
atau terlaksananya pekerjaan. Pelaksana ditunjuk oleh pemborong yang satiap
saat berada ditempat pekerjaan.
Surveyor
Surveyor yang dimaksud dalam pelaksanaan proyek ini adalah orang yang
bertugas membuat perincian-perincian pekerjaan,melakukan pemeriksaan serta
mengawasi dan akan melakukan pendetailan dari gambar kerja (bestek) yang
sudah ada.
Mandor
Mandor adalah orang yang berhubungan langsung dengan pekerja dan
memberikan tugas kepada para pekerja dalam pembangunan proyek. Mandor
menerima tugas dan tanggung jawab langsung kepada pelaksana-pelaksana.
Beberapa Ahli
Tukang Besi :Orang yang ahli dalam pemasangan pembesian.
Tukang Batu :Orang yang ahli dalam bidang pengecoran.
Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan persyaratan substantif
yang ditetapkan di dalam dokumen pengadaan yang diyakini menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistematis dari awal sampai
akhir dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar (penyedia jasa).
Sedangkan metode kerja adalah cara kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan
/ bagian pekerjaan tertentu agar sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan, sehingga metode pelaksanaan maupun metode kerja merupakan
gambaran awal yang perlu dievaluasi untuk mengkaji penyedia jasa/penawar dalam
konsistensi penawarannya dari aspek teknis, metode dan kewajaran harga penawaran
sehingga dapat dievaluasi dan dibandingkan untuk pemenuhan aspek teknis agar tidak
bertentangan dengan ketentuan dokumen pengadaan.
Metode pekerjaan ini merupakan gambaran awal untuk pelaksanaan yang nantinya
akan disempurnakan /disesuaikan dan untuk mendapatkan oersetujuan bersama pada saat
Rapat Pra Pelaksanaan.
3.2 Persiapan Pekerjaan
Disini pekerjaan dilakukan secara manual,yaitu pelebaran jembatan dan galian tanah saluran
yang diperdalam sekitar 30 cm
Gambar 3.4 Meratakan pedel
Setelah selesai melakukan pelebaran sesuai ukuran,pedel akan ditimbun d,an diratakan
dengan ketebalan sekitar 10 cm,setelah pedel selesai diratakan kemuadian diatas pedel akan
ditimbun lagi dengan adonan camputan pasir dan semen dan air.
Pekerjaan plesteran merupakan bagian dari pekerjaan dinding yang berfungsi sebagai bahan
pelapis atau untuk melindungi dinding dari rembesan air maupun dari kondisi
cuaca,menambah kekuatan dinding,serta memperhalus permukaan dinding
BAB IV
PENUTUP
Selama penulis mengikuti kerja praktek sampai selesainya laporan kerja praktek
ini,banyak hal penting yang dapat diambil sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi dalam
rehabilitasi jembatan. Berdasarkan dari hasil pengamatan serta diskusi dari berbagai pihak,
penulis dapatmenarik beberapa kesimpulan dan saran tentang pekerjaan tangga tersebut.
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan Dari perancangan jembatan dalam praktek kerja lapangan ini, penulis
mendapatkan banyak pengetahuan yang belum didapat selama ini, serta masukan yang
memantapkan teori yang telah didapatkan penulis selama di bangku kuliah. Kesimpulan yang
penulis dapatkan selama menyusun laporan ini adalah :
1. Dari hasil pengamatan dilapangan, teknik pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan
yang ada
2. Inti dari suatu perancangan adalah:
a. Menentukan beban kerja
b. Memilih atau merencanakan struktur yang akan mendukung beban kerja
c. Koreksi terhadap struktur yang telah direncanakan
3. Kebersihan area pekerjaan cukup baik.
4.2 Saran
4. Hendaknya pada pekerjaan pembongkaran dan galian tanah dilakukan dengan alat berat
agar waktu pekerjaan lebih efisien/Mempersingkat waktu
5. Pengukuran serta perhitungan harus dilakukan lebih cermat