Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


REHABILITASI JEMBATAN SROYO-NGLINGGO 1
KEC.KEDUNGADEM

Dibuat oleh :
FERY RIZKI PRANATA
NIM : 18222011115

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2021
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : FERY RIZKI PRANATA


NIM : 18.22201.1.115
PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL
FAKULTAS : SAINS DAN TEKNIK
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS BOJONEGORO
JUDUL : REHABILITASI JEMBATAN SROYO-NGLINGGO
1 KEC.KEDUNGADEM

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS AKADEMIK PROGRAM S-1


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
BOJONEGORO

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing


Engineering & Cost Engineering Praktik Kerja Lapangan
Universitas Bojonegoro

H NANDHIF ULFA A A, ST H MUSHTHOFA, ST,MT


PEMBIMBING NIDN. 0725028102

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik SipilUniversitas Bojonegoro

HERTA NOVIANTO , ST,SH, M.Si


NIDN. 07 2711 6602
LEMBAR ASISTENSI

Mata kuliah : Praktek Kerja Lapangan

Nama : Fery rizki pranata

NIM : 18.22201.1.115

Dosen pembimbing : H Mushthofa,ST,MT

No Tanggal Keterangan / Revisi Paraf

Dosen Pembimbing

H Mushthofa, ST,MT
UNIVERSITAS BOJONEGORO

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

PENILAIAN MAHASISWA

NAMA : FERY RIZKI PRANATA

NIM : 18.22201.1.115

No Macam Kegiatan Yang Dinilai Nilai Angka


1. Sopan Santun
2. Disiplin Kehadiran
3. Disiplin Dalam Bekerja
4. Kesungguhan Dalam Melakukan Kerja Praktek
5. Tanggung Jawab
6. Kemauan Untuk Mengetahui Hal-hal Yang Ada Di
Tempat Pekerjaan
7. Pengetahuan Tentang Ilmu Yang Dilaksanakan Dalam
Kerja Praktek
8. Keterampilan
9. Kemampuan Berbicara / Menyampaikan Pendapat
10. Kemampuan Bergaul

Total :

Rata-rata :

Dosen Pembimbing

H MUSHTHOFA, ST,MT
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum wr.wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmatnNya sehingga
laporan ini dapat selesai dengan baik.Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Sebagai perantara Tuhan Yang Maha Esa.

Laporan ini di susun guna melengkapi beberapa rangkaian yang akan menunjang
terlaksananya Praktek Produktif dan merupakan salah satu syarat Uji Kompetensi.

Oleh karena itu penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

2. Kedua orang tua yang telah mendorong mental, materi dan juga do’a sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Seluruh dosen Fakultas Teknik Universitas Bojonegoro (UNIGORO) yang telah


banyak membantu dan memberikan ilmu yang bermanfaat selama Praktikan duduk
dibangku perkuliahan.

4. Seluruh karyawan CV. Sejahtera Tehnik yang telah banyak membantu dan
pengalaman baru kepada Praktikan mengenai dunia kerja

Laporan ini di harapkan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, khususnya para
pembaca.

Bojonegoro

FERY RIZKI PRANATA


DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………………..i

LEMBARASISTENSI…………………………………………………..…………………...ii

PENILAIAN MAHASISWA……………………………………………….………………iii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………....iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………....v

ABSTRAK……………………………………………………...…………………………....vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................5


1.2 Manfaat dan Tujuan……….…………………………….……………..6
1.3 Rumusan Masalah...........……………………………….………...……7

1.4 Tujuan Penulisan…...................................................................................8

1.5 Batasan Masalah .....................................................................................9

1.6 Manfaat..................................................................................................10

1.7 Waktu dan Tempat..................................... ...........................................11

1.8 Landasan Teori............................................ ..........................................12

1. Tujuan Drainase……………………………….....……….………..13

2. Fungsi Drainase……………………………………..……………..14

3. Teori Manajemen Proyek…………………………...……………..15

4. Metode Pelaksanaan Proyek………………….…...……………….16

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Lingkup Kegiatan.....................................................................................17

2.2 Uraian Umum…………………………………………….…………….18


2.3 Data proyek………………………………………... …………………19
2.4 Peta Desa…………………………………...………………………….20
2.5 Gambar Proyek…………………………………… ………………….21
2.6 Organisasi Dan personil……………………………………………….22
2.7 Pejabat pembuat komitmen (PPK)…………………………………….23
2.8 Konsultan (Perencana)………………………………………………...24
2.9 Kontraktor (pelaksana )………………………………………………..25
2.10 Struktur Organisasi Lapangan………………………………………..26
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Metode Pelaksanaan............................................................................27

1. Persiapan Pembangunan…………..…….…...................................28

2. Pelaksanaan Pembangunan………………......................................29

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ........................................................................................30

4.2 Saran ...................................................................................................31


ABSTRAK

Fery rizki pranata , Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) CV. Sejahtera Tehnik, Prodi
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Bojonegoro, 2021. Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dibuat agar selain praktikanmemperoleh wawasan dan juga sebagai wahana
serta sarana untukmembentuk tenaga kerja yang terampil. Selain itu Praktek Kerja Lapangan
ini merupakan sebuah program untuk mahasiswa dalam mengembangkankemampuan dan
kualitas diri pada dunia kerja.Praktikan memilih CV. Sejahtera tehnik yang berlokasi di
Jl.Raya Margomulyo No.269 Balen-Bojonegoro karena praktikan ingin mengetahui
bagaimana mempersiapkan bahan-bahan bangunan yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan seperti yang tercantum dalam bestek, melaksanakan semua pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syaratnya, dan
bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan. Praktikan jadi
mengetahui bagaimana sistem dan dunia pekerjaan dilapangan secara langsung.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu
rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan
lalu lintas biasa). Jembatan yang merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam
system jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan pada daerah
tersebut. Perencanaan pembangunan jembatan harus diperhatikan seefektif dan seefisien
mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat memenuhi keamanan dan kenyamanan
bagi para pengguna jembatan (Struyk, 1984).

Keberadaan jembatan saat ini terus mengalami perkembangan, dari bentuk sederhana
sampai yang paling kompleks, demikian juga bahan – bahan yang digunakan mulai dari
bambu, kayu, beton dan baja. Penggunaan bahan baja untuk saat – saat sekarang maupun
di masa mendatang, untuk struktur jembatan akan memberikan keuntungan yang berlebih
terhadap perkembangan serta kelancaran sarana transportasi antar daerah maupun antar
pulau yang ada diseluruh Indonesia (Siswanto, 1999).

Dengan adanya beberapa bahan konstruksi lain seperti baja, maka direncanakan
Jembatan Rangka Baja. Mengingat beberapa keunggulan dari material baja itu sendiri
dibandingkan dengan material yang lain. Keunggulan dari material baja itu sendiri adalah
sebagai berikut :

1) Mempunyai kekuatan yang tinggi, sehingga dapat mengurangi ukuran struktur


serta mengurangi pula berat sendiri dari struktur. Hal ini cukup menguntungkan bagi
struktur – struktur jembatan yang berada padakondisi tanah yang buruk.

2) Keseragaman dan keawetan yang tinggi, tidak seperti halnya material beton
bertulang yang terdiri dari berbagai macam bahan penyusun, material baja jauh lebih
seragam/homogeny serta mempunyai tingkat 2 keawetan yang jauh lebih tinggi jika
prosedur perawatan dilakukan secara semestinya. Keunggulan lain pemakaian baja
sebagai material konstruksi adalah kemudahan penyambungan antar elemen satu dengan
lainnya menggunakan alat sambung las atau baut. Pembautan baja melalui proses gilas
panas mengakibatkan baja menjadi mudah dibentuk menjadi penampang yang
diinginkan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan dibangunnya jembatan ini adalah untuk mendukung kelancaran arus lalu
lintas dan perkembangan bagi kawasan disekitar pada bidang ekonomi, sosial dan
budaya, sehingga dapat mendorong tingkat pelayanan terhadap masyarakat yang
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, mewujudkan keseimbangan dan
pemerataan pembangunan daerah tersebut.
2. Manfaat dibangunnya jembatan ini ialah agar aksesibilitas pada daerah tersebut
menjadi lebih mudah, aman dan lancar serta sebagai pengembangan pembangunan
daerah serta meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya didaerah tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana metode pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Di Desa Sroyo-Nglinggo ?

2. Bagaimana tahap pelaksanaan Pekerjaan Jembatan DiDesa Sroyo-Nglinggo ?

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk
mengetahui metode/cara bagaimana proses rehabilitasi jembatan yang sering kita lihat di
setiap jalan raya ataupun jalan pedesaan di sekitar kita.

1.5 Batasan Masalah


Batasan dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah hanya
menyertakan foto kegiatan atau pelaksanaan proses “Rehabilitasi jembatan sroyo – Nglinggo
1 Kec.Kedungadem” tanpa disertai RAB (Rincian Anggaran Biaya) karena bagi Perusahaan
yang melakukan Pekerjaan ini RAB bersifat Privasi Perusahaan.

1.6 Manfaat

Manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan


(PKL) ini antara lain :
1. Mampu memahami metode pelaksanaan pada suatu proyek rehabilitasi
jembatan sesuai dengan Spesifikasi Umum Ditjen PU Bina Marga.
2. Mampu mengetahui masalah yang terjadi pada proses pekerjaan suatu proyek
rehabilitasi jembatan.
3. Mampu menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dengan baik
dan benar.
1.7 Waktu dan Tempat

Praktek Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Sain Dan Teknik Universitas Bojonegoro yang
dilaksanakan di pekerjaan rehabilitasi jembatan sroyo-nglinggo 1 kec.kedungadem pada
Pertengahan bulan September-Oktober-November dengan Judul “Rehabilitasi Jembatan
Sroyo-Nglinggo 1 Kec.Keduangadem”

1.8 Landasan Teori

Jembatan
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu
rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan
lalulintas biasa). Jika jembatan itu berada diatas jalan lalulintas biasa maka biasanya
dinamakan viaduct. (Struyk dan Veen, 1984)

Jembatan Overpass
Overpass/jalan layang adalah salah satu bangunan infrastruktur di bidang transportasi yang
dibangun tidak sebidang dengan tanah, melayang melewati daerah/kawasan tertentu yang
biasanya selalu memiliki permasalahan tertentu. Seperti kemacetan lalu lintas, melalui jalan
kereta api untuk, dan juga untuk alasan sebagai meningkatkan keselamatan lalu lintas dan
efisiensi.

Jenis-jenis Jembatan
Menurut Ir. Agus Iqbal Manu (1995) Jembatan bisa dibedakan berdasarkan pada kegunaan,
jenis material, dan bentuk struktur.
Berdasarkan kegunaannya jenis jembatan dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Jembatan jalan raya
b. Jembatan pejalan kaki
c. Jembatan kereta api
d. Jembatan jalan air
e. Jembatan jalan pipa
f. Jembatan penyebrangan

Berdasarkan jenis materialnya :


a. Jembatan kayu
b. Jembatan baja
c. Jembatan beton bertulang dan pratekan 6
d. Jembatan komposit

Berdasarkan jenis struktur :


a. Jembatan dengan tumpuan sederhana
b. Jembatan menerus
c. Jembatan kantilever
d. Jembatan rangka
e. Jembatan gantung
f. Jembatan pelengkung
g. Jembatan kable
h. Jembatan integral
i. Jembatan semi integral

Tujuan Jembatan

Tujuan pembangunan suatu jembatan adalah untuk memperlancar arus lalu lintas antar
daerah guna mendukung peningkatan pembangunan di segala bidang yang meliputi bidang
perekonomian, pertanian, industri dan lain-lain. Oleh karena itu
pembangunan jembatan yang menghubungkan kedua wilayah tersebut sangat dibutuhkan.

Fungsi Jembatan

1. Sebagai alat penyeberangan


2. Sebagai sarana infrasutruktur
3. Sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui rintangan
4. Meningkatkan perekonomian negara karena akses untuk mengangkut barang dan
permintaan jasa menjadi lebih mudah
5. Meningkatkan perekonomian masyarakat karena banyak kawasan sekitar jembatan
dijadikan sebagai lokasi pariwata. Bahkan jembatan pun bisa dijadikan sebagai objek
wisata.
6. Meningkatkan kelancaran arus lalu lintas bagi angkutan barang maupun orang serta
menghemat biaya karena jarak tempuh lebih pende
Pengertian Manajemen Proyek

A. Manajemen Proyek

Menurut Kerzner dalam Soeharto (1999), manajemen proyek didefinisikan sebagai


: “Project management is the planning, organizing, directing, and controlling of company
resources for a relatively short term objective that has been establish to complete specific goals
and objectives. Furthermore, project management utilizes the systems approach to management
by having functional personnel (the vertical hierarchy) assigned to a spesific project (the
horizontal hierarchy)”. Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisasi,
mempimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka
pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem
dan hirarki (arus kegiatan) vertikal dan horizontal.

Sedangkan menurut Clelland (1997) berpendapat bahwa manajemen proyek adalah


“Project is a combination of human and non human resources pulled together in a “temporary”
organization to achieve a specific purpose”. Proyek merupakan kombinasi dari sumber daya
manusia dan non manusia secara bersama-sama dalam sebuah organisasi “sementara” untuk
mencapai tujuan tertentu.

Sehingga dari definisi tersebut terlihat bahwa konsep manajemen proyek yaitu
merencanakan, mengorganisasi, mempimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan
yang berupa manusia dan material serta mempunyai hierarki (arus kegiatan) horizontal
disamping hierarki vertikal.

Menurut Soeharto (1999), Adapun tujuan dari proses manajemen proyek adalah sebagai
berikut :

1. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian suatu proyek.

2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan lagi di luar dari
perencanaan biaya yang telah direncanakan.

3. Kualitas sesuai dengan persyaratan; d. Proses kegiatan sesuai persyaratan.


Menurut Siswanto (dikutip oleh Novitasari, 2014) dalam manajemen proyek
penentuan waktu penyelesaian kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat
penting dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi
perencana yang lain, yaitu:

1. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan sumber daya


manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang lain.

2. Proses pengendalian (controling).

Metode Pelaksanan Proyek

Metode pelaksanaan proyek konstruksi pada hakekatnya adalah penjabaran tata cara
dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan, yang merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam
sistem manajemen konstruksi.

Metode pelaksanaan proyek konstruksi merupakan kunci untuk dapat mewujudkan


seluruh perencanaan menjadi bentuk bangunan fisik. Pada dasarnya metode pelaksanaan
konstruksi merupakan penerapan konsep rekayasa berpijak pada keterkaitan antara persyaratan
dalam dokumen pengadaan, keadaan teknis dan ekonomis yang ada dilapangan, dan seluruh
sumber daya termasuk pengalaman kontraktor. Kombinasi dan keterkaitan ketiga elemen
secara interaktif membentuk kerangka gagasan dan konsep metode optimal yang diterapkan
dalam pelaksanaan konstruksi (Dipohusodo, I, 1996).

Peranan metode pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi akan mempengaruhi


perencanaan konstruksi (Tisnowardono, 2002) antara lain:

1. Jadwal pelaksanaan.

2. Kebutuhan dan jadwal tenaga kerja, meterial/bahan, alat.

3. Penjadwalan anggaran (Arus kas/cash-flow).

4. Jadwal prestasi dengan metode kurva-S (S-Curve).

5. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan.


BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Lingkup kegiatan

Lingkup kegiatan Proyek Rehabilitasi Jembatan Sroyo-Nglinggo 1 Kec Kedungadem.


Rehabilitasi jembatan ini memakan waktu kurang lebih Pertengahan bulan mulai september-
Oktober hingga November 2021.

Rehabilitasi jembatan ini di kerjakan oleh Perusahaan Jasa Consultan yaitu


CV.SEJAHTERA TEHNIK yang beralamat di Jl.Raya margomulyo No.269 Kecamatan Balen
Kabupaten Bojonegoro, menurut kabar yang beredar CV tersebut sukses mengerjakan segala
macam Program Pembangunan di Kabupaten Bojonegoro, mulai dari Drainase, Jembatan,
Gedung,Trotoar dll.

2.2 Uraian Umum


Proyek adalah sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas dasar permintaan dari
seorang owner atau pemilik proyek yang ingin mencapai suatu tujuan tertentu dan dilaksanakan
oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan keinginan dari owner atau pemilik proyek dengan
spesifikasi yang ada.

2.3 Data Proyek

Nama Proyek : Rehabilitasi Jembatan Sroyo-Nglinggo 1 kec Kedungadem


Sumber Dana : APBD 2021
Lokasi : Kec.Kedungadem Kab.Bojonegoro
Kontraktor : CV Sejahtera Tehnik
Konsultan pengawas : CV Kusuma Abadi
2.4 Peta Desa
2.5 Gambar Proyek
2.6 Organisasi dan Personil

Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek, agar segala sesuatu didalam
pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan baik, diperlukan suatu organisasi kerja yang
efisien. Pada saat pelaksanaan kegiatan pembangunan suatu proyek terlibat unsur-unsur utama
dalam menciptakan, mewujudkan dan menyelenggarakan proyek tersebut.

Adapun unsur-unsur utama tersebut adalah :

1. Pejabat pembuat komitmen (PPK)

2. Konsultan

3. Kontraktor

2.7 Pejabat pembuat komitmen (PPK)

Pemilik proyek atau pemberi tugas yaitu seseorang atau perkumpulan atau badan usaha
tertentu maupun jawatan yang mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu bangunan.

Pejabat pembuat komitmen berkewajiban sebagai berikut :

• Sanggup menyediakan dana yang cukup untuk merealisasikan proyek dan memiliki
wewenang untuk mengawasi penggunaan dana dan pengambilan keputusan proyek.

• Memberikan tugas kepada pemborong untuk melaksanakan pekerjaan pemborong seperti


diuraikan dalam pasal rencana kerja dan syarat sesuai dengan gambar kerja. Berita acara
penyelesaian pekerjaan maupun berita acara klarifikasi menurut syarat-syarat teknik
sampai pekerjaan selesai seluruhnya dengan baik.

• Memberikan wewenang seluruhnya kepada konsultan untuk mengawasi dan menilai dari
hasil kerja pemborong.

• Harus memberikan keterangan-keterangan kepada pemborong mengenai pekerjaan


dengan sejelas-jelasnya.

• Harus menyediakan segala gambar kerja (bestek) dan buku rencana kerja dan syarat-
syarat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang baik.

• Apabila pemborong menemukan ketidaksesuaian atau penyimpangan antara gambar


kerja, rencana kerja dan syarat, maka pemborong dengan segera memberitahukan kepada
petugas secara tertulis, menguraikan penyimpangan, sehingga pemberi tugas
mengeluarkan petunjuk mengenai hal tersebut, sehingga diperoleh kesepakatan antara
pemborong dengan pemberi tugas.

2.8 Konsultan (perencana)

Konsultan yaitu perkumpulan maupun badan usaha tertentu yang ahli dalam bidang
pelaksanaan, yang akan menyalurkan keinginan-keinginan pemilik dengan mengindahkan ilmu
keteknikan, keindahan maupun penggunaan bangunan yang dimaksud.

Tugas dan wewenang konsultan (perencana) adalah sebagai berikut :

• Membuat rencana dan rancangan kerja lapangan

• Mengumpulkan data lapangan

• Mengurus surat izin mendirikan bangunan

• Membuat gambar lengkap yaitu terdiri dari rencana dan detail-detail untuk pelaksanaan
pekerjaan.

• Mengusulkan harga satuan upah dan menyediakan personil teknik/ pekerja.

• Meningkatkan keamanan proyek dan keselamatan kerja lapangan.

• Mengajukan permintaan alat yang diperlukan dilapangan.

2.6 Kontraktor (pelaksana)

Kontraktor yaitu seorang atau beberapa orang maupun badan tertentu yang
mengerjakan pekerjaan menurut syarat-syarat yang telah ditentukan dengan dasar pembayaran
imbalan menurut jumlah tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Kontraktor (pemborong) mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:

• Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang tertera pada gambar kerja dan syarat
serta berita acara penjelasan pekerjaan, sehingga dalam hal pemberian tugas dapat merasa
puas.

• Memberikan laporan kemajuan bobot pekerjaan secara terperinci kepala pemilik proyek
• Membuat struktur pelaksanaan dilapangan dan harus disahkan oleh pejabat pembuat
komitmen.

• Menjalin kerja sama dalam pelaksanaan proyek dengan konsultan.

2.10 Struktur Organisasi Lapangan

Dalam melaksanakan suatu proyek maka pihak kontraktor (pemborong), salah satu
kewajibannya adalah membuat struktur organisasi lapangan. Pada gambar struktur organisasi
lapangan akan diperlihatkan struktur organisasi lapangan dari pihak kontraktor (pemborong)
pada pembangunan.

Site Manager
Site Manager adalah orang yang bertugas dan bertanggung jawab memimpin
proyek sesuai dengan kontrak. Dalam menjalani tugasnya ia harus
memperlihatkan kepentingan perusahaan, pemilik proyek dan peraturan
pemerintah yang berlaku, maupun situasi lingkungan dilokasi proyek. Seorang
Site Manager harus mampu mengelola berbagai macam kegiatan terutama
dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan yaitu waktu, biaya dan mutu.

Pelaksana
Pelaksana adalah orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
atau terlaksananya pekerjaan. Pelaksana ditunjuk oleh pemborong yang satiap
saat berada ditempat pekerjaan.

Surveyor
Surveyor yang dimaksud dalam pelaksanaan proyek ini adalah orang yang
bertugas membuat perincian-perincian pekerjaan,melakukan pemeriksaan serta
mengawasi dan akan melakukan pendetailan dari gambar kerja (bestek) yang
sudah ada.
Mandor
Mandor adalah orang yang berhubungan langsung dengan pekerja dan
memberikan tugas kepada para pekerja dalam pembangunan proyek. Mandor
menerima tugas dan tanggung jawab langsung kepada pelaksana-pelaksana.

Beberapa Ahli
Tukang Besi :Orang yang ahli dalam pemasangan pembesian.
Tukang Batu :Orang yang ahli dalam bidang pengecoran.

Pekerja Biasa dan Bagian pembersihan


Adalah orang yang berada dibawah pengawasan mandor, sekaligus
meringankan pekerja tukang, sedangkan pada pekerja Bagian Pembersihan
adalah orang yang bertugas sebagai kebersihan lapangan dan limbah-limbah
dari proyek, baik berupa limbah organic maupun non-organik.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan persyaratan substantif
yang ditetapkan di dalam dokumen pengadaan yang diyakini menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistematis dari awal sampai
akhir dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar (penyedia jasa).
Sedangkan metode kerja adalah cara kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan
/ bagian pekerjaan tertentu agar sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan, sehingga metode pelaksanaan maupun metode kerja merupakan
gambaran awal yang perlu dievaluasi untuk mengkaji penyedia jasa/penawar dalam
konsistensi penawarannya dari aspek teknis, metode dan kewajaran harga penawaran
sehingga dapat dievaluasi dan dibandingkan untuk pemenuhan aspek teknis agar tidak
bertentangan dengan ketentuan dokumen pengadaan.
Metode pekerjaan ini merupakan gambaran awal untuk pelaksanaan yang nantinya
akan disempurnakan /disesuaikan dan untuk mendapatkan oersetujuan bersama pada saat
Rapat Pra Pelaksanaan.
3.2 Persiapan Pekerjaan

Gambar 3.1 Persiapan Pekerjaan

1. Menyiapkan request pekerjaan


2. Penyiapan rambu-rambu lalu lintas
3. Penyiapan management traffic atau pengaturan lalu lintas
4. Kondisi cuaca yang memungkinkan
5. Mobilisasi alat dan tenaga
6. Menggunakan perlengkapan keselamatan bagi setiap pekerja dan Pasang rambu
peringatan atau barikade di sekitar lokasi pekerjaan.
7. Pengecekan lokasi
8. Penentuan batas-batas lokasi pekerjaan
9. Penyiapan kondisi lapangan semua kerusakan harus sudah diperbaiki Direksi sudah
menyatakan secara tertulis bahwa pelakanaan pekerjaan boleh dimulai.
Pelaksanaan Pekerjaan

Gambar 3.2 pembongkaran jembatan

Pelaksanaan pembongkaran jembatan lama,Disini para pekerja melakukan pembongkaran


secara manual
Gambar 3.3 pelebaran jembatan dan galian saluran

Disini pekerjaan dilakukan secara manual,yaitu pelebaran jembatan dan galian tanah saluran
yang diperdalam sekitar 30 cm
Gambar 3.4 Meratakan pedel
Setelah selesai melakukan pelebaran sesuai ukuran,pedel akan ditimbun d,an diratakan
dengan ketebalan sekitar 10 cm,setelah pedel selesai diratakan kemuadian diatas pedel akan
ditimbun lagi dengan adonan camputan pasir dan semen dan air.

Gambar 3.4 pemasangan besi wiremesh

Pekerjaan selanjutnya adalah merakit dan pemasangan besi wiremesh,wiremesh adalah


rangkaian besi yang biasa digunakan dalam konstruksi bangunan,wiremesh terdiri dari baris
parallel dan kolom kawat yang saling berpotongan satu sama lain.
Gambar 3.5 pengecoran
Pekerjaan selanjutnya adalah proses pengecoran pelebaran Jembatan yang telah dipasang besi
wiremesh, proses pengecoran terbantu dengan adanya truk mixer/molen dan setidaknya ada 3
truk mixer/molen yang masing masing beisi 6 kubik beton jadi/ siap pakai

Gambar 3.6 pembuatan parapet jembatan


Pembuatan Parapet jembatan yang dipasang pada sisi kiri dan kanan jembatan untuk kemanan
kendaraan dan sebagai pembatas jembatan agar pengguna jalan lebih nyaman.
Gambar 3.7 Plester Dinding saluran

Pekerjaan plesteran merupakan bagian dari pekerjaan dinding yang berfungsi sebagai bahan
pelapis atau untuk melindungi dinding dari rembesan air maupun dari kondisi
cuaca,menambah kekuatan dinding,serta memperhalus permukaan dinding
BAB IV
PENUTUP

Selama penulis mengikuti kerja praktek sampai selesainya laporan kerja praktek
ini,banyak hal penting yang dapat diambil sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi dalam
rehabilitasi jembatan. Berdasarkan dari hasil pengamatan serta diskusi dari berbagai pihak,
penulis dapatmenarik beberapa kesimpulan dan saran tentang pekerjaan tangga tersebut.

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan Dari perancangan jembatan dalam praktek kerja lapangan ini, penulis
mendapatkan banyak pengetahuan yang belum didapat selama ini, serta masukan yang
memantapkan teori yang telah didapatkan penulis selama di bangku kuliah. Kesimpulan yang
penulis dapatkan selama menyusun laporan ini adalah :
1. Dari hasil pengamatan dilapangan, teknik pelaksanaan telah sesuai dengan perencanaan
yang ada
2. Inti dari suatu perancangan adalah:
a. Menentukan beban kerja
b. Memilih atau merencanakan struktur yang akan mendukung beban kerja
c. Koreksi terhadap struktur yang telah direncanakan
3. Kebersihan area pekerjaan cukup baik.

4.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan selama melaksanakan kegiatan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) di rehabilitasi jembatan ini adalah :

1. Dalam melakukan perancangan elemen-elemen struktur hendaknya mempertimbangkan


kemudahan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
2. Perlunya peningkatkan pengarahan terhadap tenaga kerja tentang disiplin kerja, baik
ketepatan jadwal kerja, ketelitian pekerjaan atau keamanan kerja (safety tools).
3. Perlu adanya peningkatan dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
pelaksanaan suatu proyek.

4. Hendaknya pada pekerjaan pembongkaran dan galian tanah dilakukan dengan alat berat
agar waktu pekerjaan lebih efisien/Mempersingkat waktu
5. Pengukuran serta perhitungan harus dilakukan lebih cermat

Anda mungkin juga menyukai