Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR


3 LANTAI RS AISYIYAH BOJONEGORO
(MANAJEMEN PENGADAAN BARANG)

OLEH

MUHAMMAD NURFAUZI
20.22201.1.098

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2022/2023

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 i


LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : MUHAMMAD NURFAUZI


NIM : 20.22201.1.098
FAKULTAS : SAINS DAN TEKNIK
PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS BOJONEGORO
TEMPAT PKL : CV. PURNAMA BOJONEGORO
LOKASI PROYEK : RS AISYIYAH JL. HASYIM ASYARI NO.17
BOJONEGORO

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS AKADEMIK


PROGRAM S-1 FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
BOJONEGORO

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Praktik Kerja


Praktik Kerja Lapangan Lapangan Universitas
Bojonegoro

WANDA DELTA HANGGA


REKSA Ir.H. ZAINUDDIN, MT

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bojonegoro

Dr. NOVA NEVILA RODHI, ST.MT


NIDN. 07 250387 05

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ii


UNIVERSITAS BOJONEGORO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

LEMBAR ASISTENSI

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD NURFAUZI


NIM : 20.22201.1.098
No Tanggal Keterangan / Revisi Paraf

Dosen Pembimbing

Ir.H. ZAINUDDIN, MT

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 iii


UNIVERSITAS BOJONEGORO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

PENILAIAN MAHASISWA

Nama : MUHAMMAD NURFAUZI

NIM : 20.22201.1.098
No Macam Kegiatan Nilai Angka

1. Sopan Santun
2. Disiplin dalam kehadiran
3. Disiplin dalam bekerja
4. Kesungguhan dalam melakukan praktek kerja
5. Tanggung Jawab
6. Kemauan untuk mengetahui hal-hal yang ada di
tempat proyek
7. Pengetahuan tentang ilmu yang dilakukan dalam
kerja praktek
8. Ketrampilan
9. Kemauan bicara / menyampaikan pendapat
10. Kemampuan bergaul

Total :

Rata – rata :

Mengetahui, Mengetahui,

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

WANDA DELTA HANGGA REKSA Ir.H. ZAINUDDIN, MT

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 iv


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan dengan
judul Pembangunan Gedung Parkir 3 Lantai RS Aisyiyah Bojonegoro.
Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan dapat memberi gambaran yang
lebih jelas Kepada Mahasiswa untuk memahami tentang pembangunan.
Terima kasih atas bimbingan dan bantuan saran-saran kami ucapkan
kepada:
1. Bapak R. DODONG PRASETYO WIBOWO selaku Direktur CV.
PURNAMA yang telah mengijinkan saya untuk bisa melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan di tempat tersebut.
2. Bapak WANDA DELTA HANGGA REKSA selaku Pembimbing
Lapangan yang telah membimbing saya selama masa jalannya
Praktek Kerja Lapangan ini berlangsung.
3. Bapak Ir.H. Zainuddin, MT selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknik
prodi Teknik Sipil Universitas Bojonegoro.
4. Ibu Dr. NOVA NEVILA RODHI, ST.MT selaku Kapodri Fakultas
Teknik Universitas Bojonegoro.
5. Bapak Ir.H. Zainuddin, ST.MT selaku Dosen Pembimbing dari
Pihak Fakultas yang telah memberikan bimbingan selama penulisan
laporan ini.
6. Semua pihak yang telah mendukung dan memberikan bantuan
sehingga menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan dapat selesai
dengan baik.
Dengan segala kerendahan hati kami mohon apabila ada kekurangan
atau kekeliruan pada hasil pengamatan kami. Untuk itu semua kritik dan saran
yang bermanfaat kami harapkan.
Bojonegoro, 11 Juni 2023

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 v


Penyusun

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 vi


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
LEMBAR ASISTENSI.................................................................................iii
PENILAIAN MAHASISWA.......................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii
ABSTRAK....................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................2
1.4. Batasan Masalah..............................................................................2
1.5. Manfaat............................................................................................3
1.6. Waktu dan Tempat..........................................................................3
1.7. Landasan Teori................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL
2.1. Sejarah Singkat CV.........................................................................11
2.2. Lokasi Proyek..................................................................................11
2.3. Struktur Organisasi..........................................................................12
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum...............................................................................14
3.2. Lingkup Pekerjaan...........................................................................14
3.3. Tahap Pelaksanaan..........................................................................15
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan......................................................................................30
4.2. Saran................................................................................................30

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 vi


DAFTAR PUSTAKA...................................................................................31
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................32

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 vii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Lokasi Proyek 11


Gambar 2.3.1 Susunan Organsinasi Proyek 12
Gambar 2.3.2 Bagan Alur Pekerjaan 13
Gambar 3.1 Pembersihan Lokasi Proyek 15
Gambar 3.2 Pemasangan Bouwplank dan Pengukuran 16
Gambar 3.3 Galian Plat Pedestal dan Sloof, Kedalaman 180cm 20
Gambar 3.4 Pengecoran Lantai Kerja K-100 22
Gambar 3.5 Pengecoran Plat Poer mutu K-350 23
Gambar 3.6 Pengecoran Kolom Pedestal mutu K-350 23
Gambar 3.7 Pengecoran Sloof mutu K-350 24
Gambar 3.8 Proses Pembesian Ring Balk 26
Gambar 3.9 Proses Pembesian Sloof 26
Gambar 3.10 Proses Pembengkokan Besi dengan cara dipanaskan 27
Gambar 3.11 Proses Pemasangan Besi Sloof 27
Gambar 3.12 Pembuatan Bekisting Sloof 28
Gambar 3.13 Pemasangan Bekisting Sloof dan Kolom Pedestal 29
Gambar 3.14 Pemasangan Bekisting Ring Balk 29

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 viii


ABSTRAK
MUHAMMAD NURFAUZI 20.22201.1.098, PEMBANGUNAN
GEDUNG PARKIR 3 LANTAI RS AISYIYAH BOJONEGORO

Praktek Kerja Lapangan ini telah dilaksanakan pada tanggal 12


Oktober 2022 sampai 2 Desember 2022, di Kec. Bojonegoro, Kab.
Bojonegoro.
Maksud dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mendapatkan
gambaran secara langsung dari kegiatan yang terlibat dalam proses
pembangunan Gedung parkir 3 lantai RS Aisyiyah Bojonegoro.
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan
sebuah proyek secara langsung dilapangan.
Metode yang digunakan adalah metode diskriptif yaitu merupakan
metode dengan teknik penyelidikan yang memusatkan perhatian pada
satu kasus secara mendetail, khususnya pada kasus Pembangunan
Gedung, dimana yang dijadikan subyek yang diteliti tediri dari satu
kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Sedangkan untuk
mengumpulkan datanya dilakukan dengan data primer yaitu data yang
dikumpulkan dengan cara pengamatan langsunng dilapangan, yang
ditunjang dengan data sekunder yang datanya diperoleh dari Instansi
terkait.
Teknik pengerjaan pada proses pembangunan gedung ini adalah
dengan menggunakan teknik kerja harian, yang dilakukan sesuai
dengan jadwal pekerjaan yang telah ditetapkan oleh kontraktor.
Untuk kesimpulan yang dapat disampaikan dari pembangunan
Gedung parkir 3 lantai RS Aisyiyah Bojonegoro untuk memperluas
tempat parkir bagi pengendara mobil dan motor di tempat tersebut.

Keyword : CV. PURNAMA, PKL, Pelaksanaan

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ix


BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perguruan tinggi merupakan tempat untuk menimba ilmu, tidak
hanya memberikan mahasiswanya ilmu berupa teori, akan tetapi
juga berupa keterampilan dalam praktik. Universitas Bojonegoro
(UNIGORO) merupakan perguruan tinggi yang menekankan
penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk mendukung era industrialisasi. Sebagai mahasiswa
Universitas Bojonegoro (UNIGORO) Jurusan Teknik Sipil, kami di
wajibkan untuk mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL)
minimal selama 50 hari pada awal semester V yaitu dari 12 Oktober
2022 sampai 2 Desember 2022.
PKL merupakan penerapan seorang mahasiswa terhadap dunia
kerja nyata yang sesungguhnya, PKL sendiri bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan dan etika pekerjaan, serta untuk
mendapatkan kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang sudah dipelajari di perkuliahan. Selain itu, PKL
juga sangat bermanfaat untuk softskill dan interaksi mahasiswa
terhadap lingkungan dunia kerja.
Dengan adanya PKL ini, diharapkan mahasiswa dapat bersaing di
dunia kerja ketika mahasiswa tersebut lulus dari perguruan tinggi
dan tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia. PKL ini
juga ditujukan untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
unggul dan dapat bersaing, baik kualitas intelektual maupun
keterampilannya dan juga mampu memahami ilmunya sehingga
pada akhirnya mahasiswa mempunyai kepekaan yang tinggi
terhadap dinamika industri dan organisasi berdasarkan permasalahan
yang ada.
Dalam pelaksanaan PKL, mahasiswa dituntut untuk lebih
berorganisasi, lebih aktif, tanggap terhadap permasalahan serta
Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ix
mampu berkomunikasi yang baik dengan antar karyawan. Kegiatan
PKL ini bermanfaat untuk menambah wawasan, keterampilan, etika,
disiplin, kemampuan dan tanggung jawab.
PKL ini dilaksanakan di CV. PURNAMA JL. PANGLIMA
SUDIRMAN NO.48 Bojonegoro, adapun proyek yang diambil
adalah Pembangunan Gedung Parkir 3 Lantai RS Aisyiyah
Bojonegoro. Tempat parkir RS Aisyiyah Bojonegoro sebelum
diadakan pembangunan lahan Parkir terlihat kurang mencukupi
untuk para pengunjung rumah sakit, akibatnya banyak sekali
pengendara mobil dan motor yang tidak mendapatkan tempat parkir
karena lahan yang disediakan oleh pihak rumah sakit sudah penuh
hampir setiap hari, akhirnya para pengendara yang tidak
mendapatkan tempat parkir memilih untuk memarkirkan
kendaraannya diluar rumah sakit atau di pinggir jalan, hal tersebut
juga mengakibatkan kemacetan di jalan. Maka dari itu pembangunan
gedung parkir ini bertujuan guna, memperluas lahan parkir yang
disediakan RS Aisyiyah Bojonegoro agar mampu menampung lebih
banyak kendaraan.
1.2. Rumusan Masalah
Melihat latar belakang diatas dalam laporan ini, rumusan masalah
yang diambil yaitu bagaimana proses pelaksanaan Pembangunan
Gedung Parkir 3 Lantai RS Aisyiyah Bojonegoro.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam laporan ini adalah dapat mengetahui waktu
yang digunakan dan proses pengerjaan pada pelaksanaan
Pembangunan Gedung Parkir 3 Lantai RS Aisyiyah Bojonegoro
secara langsung dilapangan.
1.4. Batasan Masalah
Agar penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini tidak
keluar dari pokok pembahasan, maka ruangan lingkup pembahasan
dibatasi pada :
1. Dilakukan di RS Aisyiyah Bojonegoro.
2. Proses pengerjaan Pembangunan Gedung Parkir 3 Lantai.
Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ix
1.5. Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
di program strata satu Teknik Sipil Universitas Bojonegoro.
2. Mendapatkan pengalaman tentang kerja teknis di lapangan,
mengenal dunia sipil secara praktis dan dari pengalaman magang
ini dapat memberikan gambaran tentang dunia sipil
sesungguhnya.
3.Dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu teoritis yang
telah didapat selama kuliah ke dalam praktek yang
sesungguhnya sehingga akan didapat gambaran yang nyata
tentang berbagai hal mengenai dunia kerja yang aplikatif.
4. Mendapatkan masukan-masukan tentang berbagai macam
masalah yang sering terjadi dalam dunia sipil yang dapat
dipecahkan bersama-sama.

5. Mengembangkan sikap profesional, mendisiplinkan diri, cara


komunikasi dan bekerja tim sebagai bekal untuk memasuki dunia
kerja.
1.6. Waktu dan Tempat
Waktu : 12 Oktober 2022 sampai 2
Desember 2022
Tempat : RS Aisyiyah JL. Panglima Sudirman No.48,
Kec. Bojonegoro, Kab.Bojonegoro
1.7. Landasan Teori
1.7.1. Definisi Gedung Parkir
Gedung parkir adalah gedung yang khusus dibangun untuk
tempat parkir kendaraan, dengan demikian pemakaian

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ix


lahan terutama di kawasan pusat kota dapat dilakukan
secara efisien. Gedung parkir dapat dikombinasikan
dengan pusat kegiatan, dimana lantai basement dan
beberapa lantai di atasnya digunakan untuk parkir dan
selanjutnya di atasnya ditempatkan bangunan pusat
kegiatan seperti pertokoan, perkantoran dan pusat kegiatan
lainnya.

Sebuah tempat parkir mobil bertingkat (juga disebut sebuah


garasi parkir, struktur parkir, jalan parkir, gedung parkir)
adalah bangunan yang dirancang untuk parkir mobil dan di
mana ada sejumlah lantai atau tingkat di mana kegiatan
parkir berlangsung. Ini pada dasarnya adalah sebuah parkir
mobil yang bertingkat.
Menurut Quentin Pickard dalam bukunya Architects’
Handbook
(2002) Bangunan parkir bertingkat biasanya dibangun
untuk melayani dipusat kota, secara langsung berkaitan
dengan daerah perbelanjaan atau di berbagai lokasi yang
menyediakan bagi pengunjung, pembeli dan pekerja. Akses
harus jelas ditandai dengan parkir mobil, sebaiknya terletak
dari jalan utama. Desain akses harus ada persetujuan dari
para pemerintah bagian lalu lintas otoritas lokal untuk
memastikan ruang yang memadai untuk masuk antrian dan
jalan keluar yang aman ke dalam arus lalu lintas.Gedung
Parkir didefinisikan sebagai "bangunan yang mendedikasikan
lebih dari 75% dari luas lantai (termasuk daerah yang tidak
tercakup, tertutup, atau kondisional) untuk parkir dan
sirkulasi kendaraan bermotor.
Dari beberapa definisi tentang Gedung Parkir diatas dapat
disimpulkan bahwa Gedung Parkir adalah fasilitas akomodasi
untuk menitipkan kendaraan dalam waktu tertentu di sebuah
Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ix
tempat atau gedung yang bertingkat dan terletak di dekat
pusat kegiatan seperti pertokoan, perkantoran dan pusat
kegiatan lainnya. Bangunan parkir bertingkat biasanya
dibangun untuk melayani dipusat kota, secara langsung
berkaitan dengan daerah perbelanjaan atau di berbagai lokasi
yang menyediakan bagi pengunjung, pembeli dan pekerja.
1.7.2. Parkir
Parkir adalah lalu lintas berhenti yang ditinggal pengemudi
saat mencapai suatu tempat tujuan dengan jangka waktu
tertentu. Perilaku pengendara kendaraan bermotor memiliki
kecenderungan untuk memarkir kendaraannya tidak jauh
dengan tempat kegiatannya.

Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1998),


ada beberapa pengertian tentang perparkiran bahwa :
1. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang
tidak bersifat sementara.
2. Berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan
untuk sementara dengan pengemudi tidak meninggalkan
kendaraan.
3. Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai
tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara
untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu tertentu.
4. Fasilitas parkir di badan jalan (on-street parking) adalah
fasilitas parkir yang menggunakan tepi jalan.
5. Fasilitas parkir di luar badan jalan (off-street parking)
adalah fasilitas parkir kendaraan di luar tepi jalan umum yang
dibuat khusus atau penunjang kegiatan yang dapat berupa
tempat parkir atau gedung parkir.
1.7.3. Fasilitas Parkir
Menurut Joseph Dechiara & Lee Koppelmen, 1975 (dalam
Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ix
Ririh Sudiraharjo), fasilitas parkir dan jenis parkir menurut
penempatannya, yaitu :
a. Parkir di tepi jalan (on street parking) Parkir di tepi jalan
adalah parkir yang mengambil tempat di sepanjang jalan
dengan atau tanpa melebarkan jalan untuk pembatas parkir.
Jenis parkir ini baik untuk pengunjung yang ingin dekat
dengan tempat tujuannya.
b. Parkir tidak di tepi jalan (off street parking) Cara ini
menempati pelataran tertentu di luar badan jalan baik di
halaman terbuka atau dalam bangunan khusus untuk parkir dan
mempunyai pintu pelayanan masuk untuk mengambil karcis
parkir sehingga dapat diketahui jumlah kendaraan yang parkir
dan jangka waktu kendaraan parkir. Bila ditinjau posisi
parkirnya dapat dilakukan seperti pada on street parking, hanya
saja pengaturan sudut parkir banyak dipengaruhi oleh :
1. Luas dan bentuk pelataran parkir.
2. Jalur sirkulasi (jalur untuk perpindahan pergerakan).
3. Jalur gang (jalur untuk manuver keluar dari parkir).
4. Dimensi ruang parkir.
Dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, (1998), fasilitas parkir
dan jenis parkir dikelompokkan sebagai berikut :
1. Menurut statusnya :
a. Parkir umum adalah parkir yang menggunakan tanah-tanah,
jalan-jalan, lapangan yang dikuasai/dimiliki serta pengelolanya
diselenggarakan oleh pemerintah.
b. Parkir khusus adalah parkir yang menggunakan tanah-
tanah yang dikuasai atau dimiliki serta pengelolanya
diselenggarakan oleh pihak ketiga.
c. Parkir darurat adalah parkir di tempat umum, baik yang
menggunakan tanah-tanah, jalan-jalan, lapangan yang
dikuasai/dimiliki serta pengelolanya diselenggarakan oleh
pemerintah daerah atau swasta. d. Taman parkir adalah
Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ix
suatu area/bangunan parkir yang dilengkapi sarana parkir yang
pengelolanya diselenggarakan pemerintah.
e. Gedung parkir adalah bangunan yang dimanfaatkan untuk
tempat parkir kendaraan yang diselenggarakan oleh pemerintah
daerah atau pihak ketiga yang telah mendapat izin dari
pemerintah daerah.
2. Menurut jenis kendaraan :
a. Parkir untuk kendaraan tidak bermesin (sepeda).
b. Parkir untuk kendaraan bermesin beroda dua
c. Parkir untuk kendaraan bermesin beroda tiga/empat (bemo,
mobil, truk, dll). Pemisahan tempat parkir menurut jenisnya
mempunyai tujuan agar pelayanan yang diberikan akan lebih
mudah dan supaya tidak terjadi keruwetan.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 ix


3. Menurut jenis tujuan parkir ;
a. Parkir penumpang, yaitu parkir untuk menaikkan atau menurunkan
penumpang,
b. Parkir barang, yaitu parkir untuk bongkar muat barang.
4. Menurut metode pengoperasiannya :
a. Dengan juru parkir (attendan parking) adalah dimana ada petugas
parkir yang akan memberikan aba-aba kepada pengemudi kendaraan
atau akan membantu memarkirkannya.
b. Dilakukan sendiri oleh pengemudinya sendiri (self parking), yaitu
pengemudi mobil harus memarkirkan mobilnya sendiri.
1.7.4. Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek
Proyek adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan,
dan dilaksanakan sampai benar-benar memberikan hasil atau keluaran-
keluaran yang sesuai dengan yang direncanakan (Istimawan, 1996).
Proyek adalah kegiatan sekali lewat, dengan waktu dan sumber daya
terbatas untuk mencapai hasil akhir yang telah ditentukan, misalnya
produk atau fasilitas produksi (Soeharto, 1995).
Manajemen proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian
dan keterampilan, cara teknis yang baik dengan sumber daya terbatas,
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar
mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu, dan
waktu serta keselamatan kerja.
Manajemen proyek adalah aplikasi dari pengetahuan, keahlian, alat
dan teknik pada suatu aktivitas proyek untuk mendapatkan/memenuhi
kebutuhan dan harapan dari pihak yang terkait dari suatu proyek (PM-
BOK, 2000). Terkadang dideskripsikan sebagai pendekatan secara
organisasi kepada pihak manajemen terhadap operasi yang sedang
berjalan.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 6


1.7.5. Pengadaan barang
Pengendalian Pengadaan barang proyek merujuk pada kegiatan
perolehan atau penerimaan barang-barang yang diperlukan dalam suatu
proyek. Proyek-proyek ini dapat melibatkan pembangunan, konstruksi,
pengembangan perangkat lunak, atau jenis proyek lainnya. Pengadaan
barang proyek melibatkan beberapa langkah, termasuk perencanaan,
proses lelang, pemilihan penyedia barang atau jasa, dan pengelolaan
kontrak.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pengadaan barang
proyek:
1. Perencanaan:
a. Identifikasi kebutuhan barang atau jasa untuk proyek.
b. Penyusunan spesifikasi teknis yang jelas dan detail.
c. Penentuan anggaran dan sumber pendanaan.
2. Pemilihan Metode Pengadaan:
a. Menentukan apakah pengadaan akan dilakukan melalui
tender terbuka, tender tertutup, negosiasi, atau metode
lainnya.
3. Proses Lelang (Tender):
a. Pengumuman tender kepada calon penyedia barang atau jasa.
b. Penerimaan dan penilaian penawaran dari calon penyedia.
c. Pemilihan penyedia barang atau jasa berdasarkan kriteria
tertentu.
4. Penandatanganan Kontrak:
a. Penyusunan dan penandatanganan kontrak antara pemberi proyek
dan penyedia barang atau jasa terpilih.
b. Penjelasan mengenai syarat-syarat kontrak, jadwal pelaksanaan,
dan pembayaran.
5. Pelaksanaan dan Pengelolaan Kontrak:
a. Pemantauan pelaksanaan kontrak sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
b. Pengelolaan perubahan atau penyesuaian yang mungkin terjadi

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 9


selama pelaksanaan proyek.
6. Pengiriman Barang atau Jasa:
a. Penerimaan barang atau jasa sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan dalam kontrak.
b. Pengevaluasian kualitas dan kuantitas barang atau jasa yang
diterima.
7. Pembayaran:
a. Proses pembayaran kepada penyedia barang atau jasa sesuai
dengan ketentuan kontrak.
8. Verifikasi keabsahan dan kelayakan tagihan.
a. Pengadaan barang proyek harus dilakukan dengan transparan dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa proyek dapat berjalan dengan efisien dan
efektif, serta barang atau jasa yang diperoleh memenuhi standar
yang diharapkan.
1.7.6 Pengertian Sistem Pengendalian
Sistem pengendalian merupakan usaha yang sistematis untuk
menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan,
merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan
standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara
pelaksanaan dengan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan
yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan secara efektif dan
efisien dalam rangka mencapai sasaran.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 9


Dalam pelaksanaan suatu proyek pada umumnya dibutuhkan suatu
sistem pengendalian biaya, mutu waktu yang mana sistem pengendalian
ini bertujuan agar proyek pelaksanaan tersebut dapat berjalan sesuai
dengan biaya, mutu, dan waktu yang direncanakan
1.7.6.1 Pengendalian Waktu
Pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi memerlukan suatu
pengendalian waktu yang baik karena apabila hal ini terabaikan, maka
akan terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek. Keterlambatan
dalam penyelesaian proyek sangat merugikan bagi pelaksana proyek
tersebut, karena seringkali mengakibatkan pelaksana akan
mengeluarkan biaya tambahan sebagai kompensasi karena proyek yang
dikerjakan tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Untuk mengendalikan jadwal pelaksanaan, manajemen proyek harus
mendapatkan informasi sebagai berikut:
1. Menganalisa faktor penyebab apabila realisasi waktu pelaksanaan
suatu program kerja terlambat dari rencana.
2. Keterlambatan pelaksanaan biasanya disebabkan oleh pengadaan
material yang tidak tepat waktu, tenaga kerja kurang berkualitas
sehingga produktifitas rendah, atau kemungkinan lain adalah tidak
realistisnya di dalam merencanakan pemakaian tenaga kerja.
3. Mampu mengantisipasi kemungkinan hambatan yang akan terjadi di
dalam rencana pengadaan material berdasarkan pada pengalaman masa
lalu. Demikian juga dalam hal mempertimbangkan kemampuan tenaga
kerja, biasanya produktifitas tenaga kerja suatu daerah berbeda dengan
daerah lain. Dalam menyusun rencana waktu pelaksanaan proyek tidak
perlu terpaku pada hasil yang lalu. Apabila diperlukan penyesuaian,
maka lakukanlah penyesuaian. Sesuatu yang telah disusun bukanlah hal
yang terbaik apabila tidak dapat menyesuaikan dengan waktu.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 10


BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL
2.1 Sejarah Singkat CV. PURNAMA
CV. PURNAMA merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
Jasa Konsultan Teknik dalam bidang Jasa Perencanaan Konstruksi dan
Jasa Pengawasan Konstruksi. CV. PURNAMA beralamatkan di
JALAN PANGLIMA SUDIRMAN NO. 48 Bojonegoro. Dibawah
pimpinan Bapak R.DODONG PRASETYO WIBOWO sebagai
Direktur. Dasar didirikannya CV. PURNAMA ialah ingin ikut serta
dalam mensukseskan pembangunan nasional dengan memberikan karya
dan pelayanan yang terbaik. Selain itu juga untuk menambah lapangan
pekerjaan bagi masyarakat.
2.2 Lokasi Proyek
Lokasi proyek Pembangunan Gedung Parkir 3 Lantai RS Aiysiyah
Bojonegoro berada di Jl. Panglima Sudirman No. 48, dengan harapan
dapat menambah kapasitas tempat parkir bagi pengendara mobil dan
motor.

Gambar 2.2 Lokasi Proyek


( Sumber : Google Maps )

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 11


2.3 Struktur Organisasi
Dalam proyek, diperlukan pembagian tugas dan wewenang dari
setiap item agar proyek yang dilaksanakan dapat terlaksna secara
maksimal dari segi mutu, waktu, kualitas, dan kuantitas.

PROJECT MANAGER (PM)


Wasono Widiatmoko S.T

MANAGER K3
Wanda Delta Hangga Reksa

SITE MANAGER (SM)


Arina Milati S.T

PELAKSANA
Krisdiantoro

MANDOR I MANDOR II
Ali Shadikin Djoko Catur

Gambar 2.3.1 Susunan Organisasi Proyek


Sumber : CV. PURNAMA

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 12


START

PERSIAPAN
- Permbersihan Lokasi
- Pasang bouwplank & pengukuran

PEKERJAAAN GALIAN DAN URUGAN

PEKERJAAAN BETON

PEKERJAAAN PEMBESIAN

PEKERJAAAN BEGESTING

PEKERJAAAN KONSTRUKSI BAJA

FINISH

Gambar 2.3.2 Bagan Alur Pekerjaan


(sumber : CV. Purnama)

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 12


BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum
Perencanaan merupakan suatu tahapan awal dari suatu
pekerjaan pembangunan, baik pembangunan yang berskala kecil
ataupun yang besar. Hasil perencanaan harus merupakan produk yang
didukung oleh peraturan atau ketentuan yang sah, yang dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis maupun secara hukum.
Perencanaan struktur bertujuan untuk menghasilkan suatu struktur
yang stabil, cukup kuat, mampu/layak, awet, dan memenuhi tujuan-
tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, perencanaan harus mengikuti peraturan
perencanaan yang ditetapkan oleh pemerintah berupa Standar Nasional
Indonesia (SNI).
Perencanaan akan diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan
di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat
penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan sehingga
dapat diperoleh hasil yang baik, tepat waktu, dan sesuai dengan
perencanaan. Seringkali pelaksanaan berbeda dengan perencanaan,
sehingga pengalaman kerja pelaksana di lapangan sangat dibutuhkan
sebagai unsur penunjang dalam menghadapi berbagai masalah-
masalah yang terdapat di lapangan.
3.2 Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan Proyek yang diamati pada pembangunan gedung
parkir 3 lantai RS Aisyiyah Bojonegoro, ini adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Galian dan Urugan
2. Pekerjaan Beton
3. Pekerjaan Pembesian
4. Pekerjaan Bekisting

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 14


Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 14
3.3 Tahap Pelaksanaan
3.3.1 Pekerjaan Persiapan
 Pembersihan Lokasi
Pembersihan lokasi dalam proyek ini adalah pembersihan
lapangan yang melibatkan pekerjaan pembongkaran paving dan
pemotongan pepohonan yang nantinya bisa menghambat proses
pembangunan.

Gambar 3.1 Pembersihan Lokasi Proyek


Sumber : CV. Purnama, 2022
 Pemasangan Bowplank dan Pengukuran
Pemasangan bowplank dalam suatu proyek digunakan untuk
menentukan dimensi dan titik awal pekerjaan setelah dilakunnya
pengukuran, untuk pemasangan bowplank. Setelah bowplank sesuai
dengan gambar kerja sehingga pekerja bisa memulai pengerjaannya
dari titik yang telah ditentukan.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 15


Gambar 3. 2
Pemasangan Bowplank dan Pengukuran
Sumber : CV. Purnama, 2022
 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 )
 Kententuan Umum
a. Kecelakaan – kecelakaan yang timbul selama pekerjaan
berlangsung menjadi beban penyedia jasa.
b. Sehubungan dengan pasal ini, Penyedia jasa diwajibkan
menyediakan kotak P3K terisi menurut kebutuhan, lengkap dengan
seorang petugas yang telah terlatih dalam soal – soal mengenai
pertolongan pertama.
c. Terhadap kecelakaan – kecelakaan yang timbul akibat bencana
alam, segala biaya menjadi beban penyedia jasa.
d. Penyedia jasa harus memberi rambu – rambu peringatan di lokasi
pekerjaan.
 Lingkup Kegiatan
1. Pemasangan Rambu – rambu K3 antara lain dengan fungsi :
 Peringatan titik kumpul
 Larangan memasuki arena tertentu
 Petunjuk untuk melapor ( keluar masuk proyek )

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 16


Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 16
2. Peralatan K3
Sarana peralatan yang melekat pada orang atau disebut
perlengkapan perlindungan diri (personal protective equipment),
diantaranya:
- Pelindung mata dan wajah Kaca mata safety merupakan
peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung
mata. Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa,
namun kaca mata safety lebih kuat dan tahan benturan serta
tahan panas dari pada kaca mata biasa. Goggle memberikan
perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab
lebih menempel pada wajah.
- Pelindung kepala atau helm (hard hat) yang melindungi kepala
karena memiliki hal berikut: lapisan yang keras, tahan dan kuat
terhadap benturan yang mengenai kepala; sistem suspensi yang
ada didalamnya bertindak sebagai penahan goncangan;
beberapa Jenis dirancang tahan terhadap sengatan listrik; serta
melindungi kulit kepala, wajah, leher, dan bahu dari percikan,
tumpahan, dan tetesan.
- Pelindung kaki berupa sepatu, sepatu yang melindungi dari
seluruh kaki hingga bagian tuas sampai jari serta melindungi
dari lembab dan membantu berjalan di tempat becek
- Pelindung tangan berupa sarung tangan yang .tahan terhadap
ujung benda yang tajam dan melindungi tangan dari
permukaan yang kasar.
- Rompi
- Masker
- Hand Soap (Sabun Cuci Tangan)
- Bak Cuci Tangan
- Alat Pengukur Suhu Tubuh ( Thermo meter Digital )

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 17


 Sewa Truck Loader Crane 5 t dan Sewa Concrete Pump
- Truck Loader Crane
Truck Loader crane adalah sebuah crane yang berada langsung
atau tergabung pada truk. Sehingga dapat membuat sebuah crane
berpindah-pindah secara mudah dan bisa dibawa langsung ke
lokasi tanpa memerlukan sebuah alat tambahan lainnya. Pada alat
ini memiliki sebuah kaki yang mana harus dipasang ketika akan
beroperasi agar tetap seimbang.
Pada sebuah truk pastinya memiliki roda yang menjadikannya
dapat bergerak. Oleh sebab itu, pada alat ini memerlukan ban kuat
dikarenakan akan ikut menahan beban yang diangkat oleh crane ini.
Tak heran apabila ban pada mesin ini mahal, karena dibutuhkan
kualitas yang sangat baik agar tidak membahayakan para
pekerjanya.
Mesin ini dapat menjadi sebuah pilihan yang pas untuk
digunakan pada proses konstruksi bangunan. Truck crane sangat
dapat diandalkan, hal tersebut dikarenakan alat ini mampu
mengangkat material berat dan performanya tidak mengecewakan.
Jangkauannya memang tidak terlalu luas namun mesin ini sangat
bisa meringankan pekerjaan manusia.

- Concrete Pump
Concrete pump adalah alat pompa yang digunakan untuk
membantu proses pengecoran dan penyaluran beton yang telah
melalui proses pencampuran pada mixer truck. Alat ini menjadi
perantara dari truk molen ke titik pengecoran. Pompa beton
memiliki beberapa bagian dengan fungsi masing-masing. Kali ini
kami akan membahas lengkap seputar concrete pump atau pompa
beton, cara kerja dan jenis concrete pump.
Seperti namanya, cara kerja concrete pump yaitu dengan
proses pemompaan beton melalui saluran yang berakhir pada

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 18


lubang pengecoran. Keunggulan dari pompa beton yaitu dapat
menjangkau

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 18


titik pengecoran yang tidak bisa dijangkau oleh truk pengaduk.
Dengan lengan yang cukup panjang bisa meraih titik pada
konstruksi untuk bangunan gedung bertingkat atau bahkan
tempat yang tidak dapat dilalui oleh mixer truck.
3.3.2 Pekerjaan Galian Dan Urugan
 Galian Plat Pedestal dan Pondasi Sloof
Pekerjaan galian merupakan salah satu pekerjaan tanah
dengan menggali tanah yang berada pada lokasi pekerjaan
proyek. Ada dua jenis kegiatan galian pada lokasi pekerjaan
tersebut yaitu pekerjaan galian tanah biasa dan galian tanah
untuk dibuang. Pekerjaan galian tanah biasa adalah pekerjaan
pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk
serta elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah
direncanakan, penggalian ini dilakukan untuk menghilangkan
atau membuang material yang tidak dapat dipakai, sedangkan
pengangkutan dilakukan dengan menggunakan dump truck.
Sedangkan galian tanah dibuang adalah hasil galian tanah yang
tidak memenuhi spesifikasi yang telah direncanakan untuk
digunakan lagi sehingga tanah yang telah digali tersebut
dibuang.
A. Kedalaman dan dimensi galian disesuaikan dengan gambar
rencana atau atas petunjuk dari pengawas lapangan.
B. Pada posisi penggalian apabila terdapat genangan air maka
harus diadakan pengeringan terlabih dahulu.
C. Penggalian dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia
dan peralatan pendukungnya.

Tanah bekas galian ditempatkan disekitar lokasi yang tidak


mengganggu pekerjaan karena tanah tersebut nanti akan
digunakan untuk pengurugan kembali. Pekerjaan ini
dikerjakan sesuai rencana meskipun terdapat kendala yaitu
hujan. Sedangkan untuk waktu pelaksaaan pekerjaan ini
dilakukan mulai minggu ketiga.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 19


Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20
Gambar 3.3 Galian Plat Pedestal dan Sloof,
Kedalaman 180cm
 Pekerjaan Bor Strous Pile Ø 40 – 600, Mutu Beton
K-300
Bored Strous Pile adalah pondasi tiang yang
pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah
terlebih dahulu. Jenis pondasi bore strous pile banyak
digunakan pada proyek konstruksi.
Tahapan Pekerjaan
1) Mempersiapkan penentuan titik yang akan digali
atau bor.
2) Memasang landasan plat untuk tempat berpijak
mesin bor.
3) Melakukan pengeboran awal.
4) Memasang Temporary Casing.
5) Pemasangan keranjang besi.
6) Melakukan pengecoran.
7) Mencabut Temporary Casing.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20


 Urugan Pasir
Pada dasarnya pasir urug berfungsi untuk menstabilkan
permukaan tanah asli dan menyebarkan beban, sehingga beban yang
dipikul permukaan tanah merata.
Urugan pasir bawah pondasi merupakan pengurugan yang di
letakkan di permukaan lubang pondasi yang digali.
3.3.3 Pekerjaan Beton
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari
beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral
(biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Beton ready mix adalah adukan beton siap pakai yang dibuat
sesuai mutu pesanan sehingga pelaksana proyek dapat langsung
menggunakan untuk proses pengecoran.
Diperlukannya concrete vibrator yang digunakan untuk
memadatkan hasil adukan beton yang dituangkan saat pengecoran
agar beton dapat terisi pada seluruh volume ruangan yang dicetak oleh
bekisting sehingga tidak terdapat rongga udara diantara beton yang
membuat beton menjadi keropos. Pada proyek pembangunan ini
vibrator digerakan oleh mesin deasel dan mempunyai lengan yang
panjang untuk menggetarkan adukan beton pada posisi yang jauh atau
dalam pada kolom dan dinding.
 Lantai kerja mutu K-100
Lantai kerja merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam
konstruksi bangunan dengan lingkup dan kondisi lingkungan
yang cukup kompleks. Ketebalan lantai kerja pada proyek ini
setebal 5 cm dan lebar 20 cm. Proses pembuatan beton K-100
menggunakan alat pengaduk beton (Concrete Mixer ). Adapun
fungsi dari pembuatan lantai kerja adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan pekerja berdiri di atas lahan datar, lahan menjadi
tidak kotor dan becek,

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 21


2. Merupakan dudukan besi lapis bawah (untuk pondasi
rakit atau pile-cap),
3. Menahan gaya angkat (up-lift force) tanah di bawahnya.

Gambar 3.4 Pengecoran Lantai Kerja K-100


 Strous pile k-300
Pondasi strous pile adalah jenis pondasi yang dikerjakan
manual dengan cara menggali tanah menggunakan alat bor

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 22


auger hingga kedalaman tertentu, lalu dimasukkan tulangan
besi untuk dilakukan pengecoran. Banyak yang
menggunakan jenis pondasi ini karena tingkat kemudahan
pembuatannya.
Strous pile K-300 yang dimaksud ialah Besi beton polos
yang memiliki penampang bundar dengan struktur
permukaan mulus/licin tanpa adanya sirip, besi ini berfungsi
untuk membungkus besi beton ulir dengan posisi
memanjang.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20


 Beton plat poer mutu K-350

Gambar 3.5 Pengecoran Plat Poer mutu K-350


 Beton kolom pedestal K-350

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 23


Gambar 3.6 Pengecoran Kolom Pedestal mutu K-350

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20


 Beton Sloof mutu K-350

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 24


Gambar 3.7 Pengecoran Sloof mutu K-350
3.4.1. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian ini sangatlah penting, karena
penulangan atau pembesian ini merupakan bagian yang tidak bisa
digantikan dengan material lainnya kecuali baja. Kegunaan
pembesian ini sangatlah penting yaitu untuk menahan seluruh
beban-beban hidup (Manusia, mesin, dll) ataupun beban mati, dan
bahkan menahan beban dirinya sendiri.
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian
mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan
Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan :
1. Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh
karena itu harus digajal dengan balok beton. 2. Besi harus
berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain 3. Besi harus
terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan :
1. Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan
diameter)
2. Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas
crane
Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20
3. Jarak antar ikatan adalah sekitar 2m. Didalam label ditulis
panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah
sebagai berikut:
1. Gunakanlah meja yang kuat dan rata
2. Siapkanlah gambar acuan
3. Cek diameter besi
4. Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
5. Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk
besi
6. kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
7. Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan
dengan persetujuan engineer
8. Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen
terbaru
Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi
tulangan adalah sebagai berikut :
1. Besi harus bersih (dari kotoran, minyak).
2. Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang
tersedia untuk proses pemadatan beton
3. Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada
overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
4. Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar
bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
5. Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus
direncanakan paling efektif dan efisien.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 25


Gambar 3.8 Proses Pembesian Ring Balk

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 26


Gambar 3.9 Proses Pembesian Sloof

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20


Gambar 3.10 Proses Pemobengkokan Besi dengan cara
dipanaskan

Gambar 3.11 Proses Pemasangan Besi Sloof

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 27


3.4.2. Pekerjaan Bekisting
Bekisting merupakan struktur sementara yang dapat memikul
berat sendiri, beton dalam kondisi basah, beban hidup, serta beban
peralatan kerja. Bekisting digunakan sebagai cetakan agar sruktur
beton sesuai dengan dimensi, bentuk serta posisi yang
direncanakan.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual (tenaga manusia) dan
alat bantu berupa gergaji kayu, meteran, benang dan alat bantu
lainnya.
Bekisting pada proyek ini terbuat dari triplek dan rangka kayu, dengan
tahapan pekerjaan sebagai berikut :
 Pekerjaan ini diawali dengan perhitungan serta gambar untuk
menentukan jenis dan jarak penguat bekisting yang akan digunakan.
 Kemudian penyediaan peralatan dan pemasangan bekisting mulai
dikerjakan.
 Setelah semua pemasangan bekisting, plastik cor dan pembesian
selesai, maka pekerjaan pengecoran siap dilaksanakan.
 Bekisting dibiarkan atau tidak dibongkar selama minimal 2 hari
setelah pengecoran.

Gambar 3.12 Pembuatan Bekisting Sloof

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 28


Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20
Gambar 3.13 Pemasangan Bekisting Sloof dan Kolom
Pedestal

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 29


Gambar 3.14 Pemasangan Bekisting Ring Balk

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20


BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah mengikuti PKL pada proyek pembangunan gedung
parkir RS Aisyiyah Bojonegoro, maka dapat disimpulkan :
1. Kegiatan PKL memberi banyak manfaat, manfaat yang
diperoleh sebagai tambahan ilmu pengetahuan untuk
melengkapi ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah,
kemudian pengalaman yang bisa menjadi bekal saat nanti
bekerja. Terutama mengenai pelaksanaan Pembangunan
Gedung Parkir 3 Lantai RS Aisyiyah Bojonegoro sampai
menjadi kesatuan yang optimal.
2. Bahan-bahan yang dipakai dalam proyek ini sesuai dengan
yang diterapkan.
3. Presentase kumulatif progres pada saat melakukan
pembangunan proyek ini hampir semuanya dapat dilakukan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Sedangkan keterlambatan
yang terjadi hanya diakibatkan oleh hujan dan dapat ditutupi
dengan mengerjakan jenis pekerjaan yang memiliki presentase
yang cukup besar seperti pekerjaan struktur yang lain.
4.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan pada laporan ini yaitu:
1. Diharapkan agar pihat konsultan pengawas dan konraktor
pelaksana selalu berupaya keras dalam mempertahankan mutu
hasil pekerjaan dan pelaksanaan yang tepat waktu, efektif, dan
efisien.
2. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan praktek kerja
lapangan ini harus benar-benar memanfaaatkan kesempatan
dan kepercayaan yang telah diberikan oleh pihak kontraktor
ataupun konsultan untuk menimba illmu dilapangan dengan
sebaik-baiknya.

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 30


DAFTAR PUSTAKA

WEBSITE

https://www.academia.edu/39890195/LAPORAN_PRAKTIK_KERJA
https://journal.unbara.ac.id/index.php/cdj/article/view/295
https://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_parkir

https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/pengertian-dan-proses

manajemen-waktu-proyek-untuk-manajer/

https://mutuinstitute.com/post/apa-itu-k3-konstruksi/

https://www.rumah.com/panduan-properti/beton-bertulang-41518

https://www.academia.edu/34758036/Pembesian_Tulangan_Beton

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 31


Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 20
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 32


Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 33
Muhammad Chafidz Rofi’ul Hamam 20.22201.1.093 34

Anda mungkin juga menyukai