NIT 0517034141
PERNYATAAN KEASLIAN
SIBOLGA
Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan
yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri. Jika pernyataan
diatas terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan
oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.
SURABAYA, 2021
PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Jurusan Nautika
Menyetujui:
Mengetahui:
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN oleh karena limpahan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah atau
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini masih terdapat
banyak kekurangan baik dari segi bahasa, susunan kalimat, maupun cara penulisan serta
pembahasan materi karena keterbatasan penulis dalam menguasai materi, serta data-data yang
diperoleh. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon saran dan kritik dari para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Harapan penulis
semoga karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta dapat memberikan
Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
pembimbing I
6. Rekan-rekan Taruna yang telah membantu proses penulisan karya tulis ilmiah.
7. Nakhoda dan seluruh ABK MV. Meratus Sibolga menjadi rekan kerja selama
semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermafaat dan berguna bagi pembaca.
Surabaya, 2021
Penulis
ABSTRAK
FAJAR BIMA AJI NUGRAHA, 2021. Analisa Perawatan Winch Kapal Untuk
Menunjang Proses Sandar Kapal MV. Meratus Sibolga. Dibimbing oleh Bapak Direktur
Capt Dian Wahdiana, M.M. dan Ibu Dyah Ratnaningsih, S.S., M.Pd.
Permasalahan pada saat kapal MV MERATUS SIBOLGA berlabuh jangkar umumnya
karena kurangnya perawatan alat-alat di atas kapal dan faktor manusia (Human Error), yang
seharusnya tidak terjadi apabila para crew terampil dan merawat alat-alat tersebut yang
berkaitan dengan perwatan winch serta kendala dalam hal perwatan winch sehingga para crew
kapal lebih mengetahui tentang perawatan winch yang sesuai dengan prosedur dan pengaruh
perawatan secara berkala sehinggan tingkat efisiensi dalam hal perawatan dapat diterapkan
dalam menunjang proses sandar kapal.
Perawatan winch di kapal MV MERATUS SIBOLGA yang sudah sesuai untuk
menunjang peningkatan efisiensi kinerja winch dalam proses sandar kapal dan untuk suku
cadang haruslah diperhatikan secara berkala dan pengecekan type spare part winch yang harus
sesuai dengan yang sesuai dengan winch yang ada pada kapal. Koordinasi antar pihak juga
harus tetap menjadi hal yang penting dalam permasalahan ini.
Berdasarkan hasil penelitian pada saat penulis melakukan Praktek Layar (PRALA) di
atas MV MERATUS SIBOLGA dapat disimpulkan bahwa awak kapal masih belum
menerapkan prosedur penggunaan winch kapal dengan sesuai dikarenakan kurangnya
kewaspadaan dan terlalu menyepelekan awak kapal dengan resiko yang ada. Meskipun dalam
kerja penggunaan winch kapal tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan saat di MV
MERATUS SIBOLGA alangkah baiknya penerapan tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur
yang ada guna menanggulangi kecelakaan dan resiko bahaya yang bisa saja terjadi.
ABSTRACT
FAJAR BIMA AJI NUGRAHA, 2021. Analysis of the Maintenance of Ship Winches
to Support the Ship Anchoring Process of MV. Meratus Sibolga. Supervised by Mr. Director
Capt Dian Wahdiana, M.M. and Mrs. Dyah Ratnaningsih, S.S., M.Pd.
The problem when the ship MV. MERATUS SIBOLGA is anchored is generally due
to the lack of maintenance of the equipment on the ship and the human factor (Human Error),
which should not have occurred if the crew was skilled at maintaining these tools related to
the maintenance of the winch as well as problems in maintaining the winch so that the Ship
crews are more aware of winch maintenance in accordance with the procedures and effects of
periodic maintenance so that the level of efficiency in terms of maintenance can be applied in
supporting the ship mooring process.
Maintenance of the winch on the ship MV. MERATUS SIBOLGA that is suitable to
support the increase in the efficiency of the winch's performance in the ship berthing process
and for spare parts must be considered periodically and check the type of winch spare part
which must match the winch on the ship. Coordination between parties must also remain
important in this matter.
Based on the results of the research when the author carried out the Sailing Practice
(PRALA) on the MV MERATUS SIBOLGA, it could be stated that the crew still had not
implemented the procedures for using the ship accordingly because of a little vigilance and
underestimating the resurrection of the ship with the risks. Although in the work of using the
machine, there were no unwanted accidents when MV MERATUS SIBOLGA was implemented
in accordance with existing procedures to overcome accidents and hazards that could occur.
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 3
C. BATASAN MASALAH ................................................................................ 3
D. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................ 4
E. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 4
BAB V KESIMPULAN
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 36
B. SARAN......................................................................................................... 37
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
operasional kapal juga dapat membahayakan keselamatan kapal beserta muatan dan
ABK yang ada didalamnya. Pada setiap sistem dibangun oleh berbagai komponen
dengan perbedaan fungsi antara satu dan yang lainnya, namun seluruh komponen
saling berhubungan dan bekerja untuk mendukung fungsi dari sebuah sistem.
Penggunaannya sangat luas sampai kapal kecil pun memiliki satu atau lebih winch
di atas deck kapal. Tenaga ini paling umum digunakan dan memiliki daya serta
2018 dikapal KMP Aeng Mas I menemukan adanya kerusakan pada mesin penutup
pintu (ramp door) yang digerakkan oleh winch rusak. Pada saat ramp door
diturunkan terjadi masalah yaitu winch ramp door tidak berfungsi dengan baik
sehingga winch tidak dapat menurunkan ramp door. Dan ini menyebabkan kapal
tidak dapat sandar dipelabuhan sehingga sulit mengeluarkan kendaraan baik roda
dua maupun roda empat, dan ini yang mengakibatkan jadwal penyeberangan kapal
lainnya terganggu. Penyebab kerusakan winch tersebut diakibatkan karena alat yang
sering terkena air hujan terus menerus mengakibatkan alat tersebut menjadi korosi
dan proses kondensasi dari uap air yang berada di udara sebagai awal terjadinya
Maka dari itu perlunya perawatan mesin winch dengan benar sesuai dengan SOP
kegagalan serupa terjadi pada kapal lain yang memiliki winch dengan dilengkapi
contoh kasus di atas, yaitu kurangnya perawatan pada winch di atas kapal dapat
terjadi dikapal KMP Aeng Mas I, dikarenakan kurangnya perawatan pada winch
tersebut; sering terkena air laut mengakibatkan korosi pada winch; adanya tekanan
maintenance (perawatan) tidak dilakukan secara berkala serta spare part yang
tersedia terkadang tidak sesuai atau belum ada. Dengan adanya kerusakan berlebih
sebelum komponen pada winch mengalami kerusakan yang lebih luas yang dapat
di kapal hingga mengakibatkan kapal sulit untuk menunjang proses sandar sehingga
menerapkan prosedur dengan benar saat pengoperasian winch di atas kapal serta
bahaya jika mengabaikannya. Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui betapa
pentingnya mentaati prosedur yang ada dalam pengoperasian winch di atas kapal.
3
Hal yang sangat penting dalam menyandarkan sebuah kapal baik itu masuk
pelabuhan sandar maupun keluar dari pelabuhan agar tidak terjadi hal-hal yang bias
SIBOLGA”.
B. RUMUSAN MASALAH
Terjadinya permasalahan pada saat kapal berlabuh jangkar dan sandar disuatu
dermaga umumnya karena kurangnya perawatan alat-alat di atas kapal dan faktor
manusia (Human Error), yang seharusnya tidak terjadi apabila para crew terampil
merawat alat-alat tersebut. Sesuai dengan latar belakang di atas maka dapat
C. BATASAN MASALAH
pada perawatan winch kapal pada saat praktek layar di MV. Meratus Sibolga.
4
D. TUJUAN PENELITIAN
prosedur di atas kapal serta meningkatkan efisiensi kinerja winch dalam menunjang
2. Untuk mengetahui pengaruh perawatan winch yang dilakukan secara berkala untuk
E. MANFAAT PENELITIAN
penulisan karya tulis ilmiah ini penulis berharap akan member beberapa manfaat
1. Secara Teoristis
Secara teoristis dalam karya tulis ilmiah ini dapat memberikan tambahan
informasi pengetahuan dan pemahaman pada perwira dan awak kapal tentang
2. Secara Praktis
Secara praktis dalam karya tulis ilmiah ini berguna dalam prosedur
perawatan winch yang tepat secara berkala serta meminimalisir kendala yang
BAB II
TINNJAUAN PUSTAKA
A. REVIEW PENELITIAN
kembali, maka perlu dilakukan di matikannya setrum mooring winch, mengganti kran yang
rusak dengan kran yang baru, melakukan pengecekan terhadap kekencangan mur dan baut.
6
Serta melakukan pengecekan handle kran pakah dapat membuka menutup dengan
lancar atau tidakmenunjukkan hasil bahwa beberapa yaitu faktor mesin meliputi
tertutupnya kran di system hydraulic, faktor manusia yaitu akibat kelalaian masinis dalam
melakukan perawatan.
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Perawatan
penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang
perawatan atau pemeliharaan yang dilakukan pada selangwaktu yang telah ditentukan
Pengertian winch adalah peral atan yang berada di deck kapal yang
berfungsi untuk mengulur dan menarik beban berat yang tidak dapat
dilakukan oleh tenaga manusia. Penggunaan winch sangatlah luas, bahkan kapal
kecil pun memiliki satu bahkan lebih winch pada deck kapalnya.
ataumengulur tali tros (tali baja). Sehingga hal ini sangat menguntungkan untuk kapal
yang membutuhkan kinerja cepat. Winch pada kapal memiliki beberapa jenis dan
3. Jenis-Jenis Winch
Ada beberapa jenis winch yang ada dikapal dan masing-masing mempunyai
fungsi tersendiri. Menurut (Velsco Indonesia, 2020) seperti walau diterpa angin
dan arus kencang. Setiap jangkar membutuhkan alat penarik jangkar untuk
memudahkan. kita ketahui, setiap kapal memiliki jangkar yang berfungsi untuk
menambatkan kapal agar tidak bergerak. Winch kargo yang digunakan untuk
sebuah operasi sandar kapal di dermaga dibagi atas dua jenis winch diantaranya
adalah,
8
a. Electric winch
Digerakkan oleh sebuah motor yang ditenagai oleh arus listrik DC yang biasa
diambil dari baterai, accu, atau motor lampu di kapal dengan perantara kopling
serta roda cacing dan dengan pertolongan pemindahan roda gigi sehingga dapat
b. Hydraulic winch.
tinggi (high pressure) yang didorong oleh pompa. Adapun komponen yang
1) Wire drum
Drum ini berbentuk lingkaran dan menjadi wadah bagi tali tambat.
Didrum ini, tali tambat tergulung rapi dan dengan bentuk drum yang melingkar
2) Wire rope
pengguna. Panjang wire rope cukup panjang mulai dari 30 meter hingga 200
3) Motor
4) Gear train
5) Hook
Hook terletak pada ujung wire rope dimana berfungsi untuk mengaitkan
beban.
Remote ini adalah alat kendali untuk mengontrol winch baik menarik beban
atau sebaliknya. Untuk alasan safety juga, setiap remote dilengkapi emergency
7) Brake system
Setiap winch dilengkapi brake system. Brake system adalah alat yang
dioperasikan. Brake jenis kampas yang harus diganti secara periodik agar winch
8) Box panel
Box panel biasanya terdiri dari contactor, rectifier, dan komponen electrical
lainnya.
penerus gaya, pada prinsipnya bidang hidro mekanik dibagi menjadi dua
a. Hidrostatik
b. Hidrodinamik
Mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran (fluida yang
dari energy aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidro elektric.
Jadi, perbedaan yang menonjol dari dua system diatas adalah dilihat
dari fluida cair itu tersendiri. Apakah fluida cair itu bergerak karena
sederhana. Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, zat cair pada
secara merata, memberikan arah geraknya yang sangat halus. Hal ini
besar pada gaya kerjanya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan
operasinya, hal ini dipenuhi oleh sifat zat cair yang tidak dapat
Prosedur perawatan dan pengujian yang harus dilaksanakan sudah tertera dalam
suatu check list yang sederhana dan melaksanakanya. Secara garis besar
bawah ini,
1) Planned maintenance
(preventive maintenance)
a) Cleaning
kotoran maupun karat, pekerjaan ini sering diabaikan oleh para ABK
karat bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara
b) Inspection
c) Small repair
lanjut dari kerusakan ringan yang ditemukan pada waktu dan tidak
d) Shut down
yang serius.
kerjanya.
2. Semua personil harus berpakaian tepat dengan sepatu pengaman, helm dan
sarung tangan.
3. Rem harus digunakan untuk mencegah berkurangnya tali tambatan dan harus
4. Semua mooring buritan diatur oleh Mualim II, seperti yang diinstruksikan
oleh Nakhoda.
5. Semua Mooring haluan diatur oleh Mualim I, seperti yang diinstruksikan oleh
Nakhoda..
6. Roda gigi dan bearing Mooring Winch harus diberi grease tiap bulan dan juga
10. Pastikan posisi Tali tambat tidak beririsan (Bertumpu) pada bagian struktur
11. Dilarang menggulung 2 Tali sekaligus dalam 1 Fairlead yang sama secara
bersamaan.
12. Crew harus selalu memperhatikan area “Snap Back Zone” dalam Mooring
Operation.
13. Pastikan tali berada diatas air menghindari terbelit propeller dan/atau bow
thruster.
14. Pastikan komunikasi yang jelas dan tepat (misal: VHF talk back system, Hand
D. KERANGKA PENELITIAN
SOLUSI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
secara sadar atau tidak dalam dirinya ada cara memandang hal atau peristiwa tertentu.
yang diteliti. Adapun yang dimaksud dengan deskriptif, menurut Moleong (2002:6)
di sini adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-
angka. Dari uraian diatas, dapat diketahui peran penting metodologi penelitian untuk
seorang peneliti. Dengan dasar seperti itu penulis akan memaparkan pengalaman dan
ilmu yang diperoleh selama dikapal pada saat praktek laut dalam karya ilmiah
penelitian ini.
18
melaksanakan praktek laut selama 12 bulan terhitung dari sign on (september 2019)
sampai sign off (september 2020), di kapal MV. Meratus Sibolga milik perusahaan
PT. Meratus Line. Tempat penelitian ini dilakukan di atas kapal pada saat
penulis sedang menjalani pekerjaan harian dengan awak kapal lain maupun
pada saat bekerja disaat pengecekan muatan, bongkar muat, transfer cargoes,
C. SUMBER DATA
Jenis dan sumber data yang diperlukan dan dipergunakan dalam penyusunan
karya ilmiah penelitian ini merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dan informasi yang diperoleh
penulis melalui buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun data yang
1. Data Primer
dengan cara langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data
asli / data baru yang mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer,
peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, dan
wawancara yang disesuaikan dengan situasi saat pengamatan serta kondisi yang
ada.
19
2. Data Sekunder
secara tidak langsung melalui perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.
Data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang
akan dibahas, yang diperlukan sebagai pedoman teoritis dan ketentuan formal dari
Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah
data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung
1. Observasi
Tujuannnya adalah agar mengerti akan keadaan objek yang dijadikan topik
2. Dokumentasi
sebuah acara yang pada umumnya berisi untuk penjelasan yang berkaitan
Tujuannya adalah untuk arsip gambar sebagai salah satu penunjang dari
3. Wawancara
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu data tertentu. Dalam metode wawancara ini data-data yang diperoleh
adalah bersumber dari seorang ahli ataupun yang berkompeten dalam suatu
penelitian.
21
diperoleh kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan,
yang pada hakekatnya merupakan upaya untuk mencari jawaban atas permasalahan
yang ada. Sesuai dengan metode penelitian deskriptif, maka data akan diuraikan
sedetail mungkin dengan uraian-uraian kualitatif.. Artinya dari data yang diperoleh
dilakukan pemaparan serta interpretasi secara mendalam. Selanjutnya data yang ada
mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik,
teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Dalam hal ini setelah seluruh data dari
1. Penyajian Data
2. Penyimpulan Data
penelitian ini diperoleh pengertian dan pemahaman tentang masalah agar dapat
sadar atau tidak dalam dirinya ada cara memandang hal atau peristiwa tertentu.
menguraikan objek yang diteliti. Dengan dasar seperti itu penulis akan
memaparkan pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama dikapal pada saat
Peningkatan-Menurut- ParaAhli.Html
Assauri, Sofyan, 2013, Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Ketiga, Penerbit
Dhil lon, B.S, 2012 . Eng ineer ing Main tenan ce : A Mod ern Apro ach,
angka.http://www.scribd.com/doc/53171929/METODOLOGI-
PENELITIAN-KUALITATIF-Lexy-Moleong#scribd.
door-lepas-di-tengah-laut-kmp-aeng-mas-i-pindahkan-penumpang/
Rajawali.https://duniapelaut.wordpress.com/2015/06/15/upaya-
peningkatan-perawatan-anchor-handling-towing-winch-untuk-kelancaran-
pengoperasian-kapal-supplay-vesse