Anda di halaman 1dari 35

ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI PERAWATAN WINCH

KAPAL UNTUK MENUNJANG PROSES SANDAR KAPAL


MV. MERATUS SIBOLGA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

FAJAR BIMA AJI NUGRAHA

NIT 0517034141

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN


POLITEKNIK PELYARAN SURABAYA
TAHUN 2021
ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Fajar Bima Aji Nugraha

Nomor Induk Siswa : 05.17.034.1.41

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI PERAWATAN WINCH KAPAL


UNTUK MENUNJANG PROSES SANDAR KAPAL MV. MERATUS

SIBOLGA
Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan
yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri. Jika pernyataan
diatas terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan
oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, 2021

FAJAR BIMA AJI NUGRAHA


iii

PERSETUJUAN SEMINAR
KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI


PERAWATAN WINCH KAPAL UNTUK
MENUNJANG PROSES SANDAR KAPAL
MV. MERATUS SIBOLGA
Nama Taruna : FAJAR BIMA AJI NUGRAHA
NIT : 05.17.034.1.41/ N
Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III
Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan
Surabaya,. .............................. 2021

Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II

Capt. DIAN WAHDIANA,M.M DYAH RATNANINGSIH,S.S.,M.Pd.


Pembina Tk.I(IV/b) Penata Tk.I(III/d)
NIP.197007111998031003 NIP.198003022005022001

Mengetahui :
Ketua Jurusan Nautika

Capt. TRI MULYATNO BUDHI H,S.Si.T,M.Pd


Penata (III/c)
NIP. 197511012009121002
PENGESAHAN PRPOPOSAL

KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI PERAWATAN WINCH KAPAL


UNTUK MENUNJANG PROSES SANDAR KAPAL MV. MERATUS
SIBOLGA
Disusun dan Diajukan Oleh:

FAJAR BIMA AJI NUGRAHA


NIT.05.17.034.1.41/N
Ahli Nautika Tingkat III

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian KIT


Politeknik Pelayaran Surabaya
Pada tanggal ……………………..

Menyetujui:

Penguji I Penguji II Penguji III

Sereati Hasugian,S.Si.T, M.T Capt. Dian Wahdiana,M.M Dyah Ratnaningsih,S.S.,M.Pd..


Penata TK.I (III/d) Pembina TK.I(IV/b) Penata TK.I(III/d)
NIP. 98008092005022001 NIP. 197007119980310003 NIP. 198003022005022001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Nautika

Capt. Tri Mulyatno Budhi H,S.Si.T,M.Pd.


Penata (III/c)
NIP. 197511012009121002
v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN oleh karena limpahan

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah atau

skripsi ini, dengan judul:

“ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI PERAWATAN WINCH KAPAL UNTUK

MENUNJANG PROSES SANDAR KAPAL MV. MERATUS SIBOLGA.”

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini masih terdapat

banyak kekurangan baik dari segi bahasa, susunan kalimat, maupun cara penulisan serta

pembahasan materi karena keterbatasan penulis dalam menguasai materi, serta data-data yang

diperoleh. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon saran dan kritik dari para

pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Harapan penulis

semoga karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Capt. Dian Wahdiana, M.M selaku Direktur Politeknik pelayaranSurabaya dan

pembimbing I

2. Bapak Tri Mulyanto Budhi H,S.Si.T.,M.Pd. Selaku ketua jurusan Nautika

3. Ibu Sereati Hasugian, S.Si.T,M.T Selaku Penguji I

4. Ibu Dyah Ratnaningsih, SS.,MP.d Selaku pembimbing II


vi

5. Bapak/Ibu dosen Politeknik Pelayaran Surabaya, Khususnya lingkungan

program studi Nautika Politeknik Pelayaran Surabaya

6. Rekan-rekan Taruna yang telah membantu proses penulisan karya tulis ilmiah.

7. Nakhoda dan seluruh ABK MV. Meratus Sibolga menjadi rekan kerja selama

melakukan praktek layar dalam kurun waktu 1 tahun.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan

kekurangan didalam penulisan karya ilmiah terapan ini. Penulis berharap

semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermafaat dan berguna bagi pembaca.

Surabaya, 2021

Penulis

Fajar Bima Aji Nugraha


vii

ABSTRAK

FAJAR BIMA AJI NUGRAHA, 2021. Analisa Perawatan Winch Kapal Untuk
Menunjang Proses Sandar Kapal MV. Meratus Sibolga. Dibimbing oleh Bapak Direktur
Capt Dian Wahdiana, M.M. dan Ibu Dyah Ratnaningsih, S.S., M.Pd.
Permasalahan pada saat kapal MV MERATUS SIBOLGA berlabuh jangkar umumnya
karena kurangnya perawatan alat-alat di atas kapal dan faktor manusia (Human Error), yang
seharusnya tidak terjadi apabila para crew terampil dan merawat alat-alat tersebut yang
berkaitan dengan perwatan winch serta kendala dalam hal perwatan winch sehingga para crew
kapal lebih mengetahui tentang perawatan winch yang sesuai dengan prosedur dan pengaruh
perawatan secara berkala sehinggan tingkat efisiensi dalam hal perawatan dapat diterapkan
dalam menunjang proses sandar kapal.
Perawatan winch di kapal MV MERATUS SIBOLGA yang sudah sesuai untuk
menunjang peningkatan efisiensi kinerja winch dalam proses sandar kapal dan untuk suku
cadang haruslah diperhatikan secara berkala dan pengecekan type spare part winch yang harus
sesuai dengan yang sesuai dengan winch yang ada pada kapal. Koordinasi antar pihak juga
harus tetap menjadi hal yang penting dalam permasalahan ini.
Berdasarkan hasil penelitian pada saat penulis melakukan Praktek Layar (PRALA) di
atas MV MERATUS SIBOLGA dapat disimpulkan bahwa awak kapal masih belum
menerapkan prosedur penggunaan winch kapal dengan sesuai dikarenakan kurangnya
kewaspadaan dan terlalu menyepelekan awak kapal dengan resiko yang ada. Meskipun dalam
kerja penggunaan winch kapal tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan saat di MV
MERATUS SIBOLGA alangkah baiknya penerapan tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur
yang ada guna menanggulangi kecelakaan dan resiko bahaya yang bisa saja terjadi.

Kata kunci: winch, perawatan, sandar kapal.


viii

ABSTRACT

FAJAR BIMA AJI NUGRAHA, 2021. Analysis of the Maintenance of Ship Winches
to Support the Ship Anchoring Process of MV. Meratus Sibolga. Supervised by Mr. Director
Capt Dian Wahdiana, M.M. and Mrs. Dyah Ratnaningsih, S.S., M.Pd.
The problem when the ship MV. MERATUS SIBOLGA is anchored is generally due
to the lack of maintenance of the equipment on the ship and the human factor (Human Error),
which should not have occurred if the crew was skilled at maintaining these tools related to
the maintenance of the winch as well as problems in maintaining the winch so that the Ship
crews are more aware of winch maintenance in accordance with the procedures and effects of
periodic maintenance so that the level of efficiency in terms of maintenance can be applied in
supporting the ship mooring process.
Maintenance of the winch on the ship MV. MERATUS SIBOLGA that is suitable to
support the increase in the efficiency of the winch's performance in the ship berthing process
and for spare parts must be considered periodically and check the type of winch spare part
which must match the winch on the ship. Coordination between parties must also remain
important in this matter.
Based on the results of the research when the author carried out the Sailing Practice
(PRALA) on the MV MERATUS SIBOLGA, it could be stated that the crew still had not
implemented the procedures for using the ship accordingly because of a little vigilance and
underestimating the resurrection of the ship with the risks. Although in the work of using the
machine, there were no unwanted accidents when MV MERATUS SIBOLGA was implemented
in accordance with existing procedures to overcome accidents and hazards that could occur.

Keywords: Winch, Care, dock the ship.


ix
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................... ii


PERSETUJUAN SEMINAR............................................................................... iii
PENGESAHAN PROPOSAL ..............................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 3
C. BATASAN MASALAH ................................................................................ 3
D. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................ 4
E. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 4

BAB II TINNJAUAN PUSTAKA


A. REVIEW PENELITIAN ................................................................................ 5
B. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 6
1. Pengertian Perawatan ................................................................................. 6
2. Pengertian Winch ........................................................................................ 7
3. Jenis-Jenis Winch........................................................................................ 7
4.Prinsip Dasar Kerja Sistem Hydraulic Winch ........................................... 10
C. SOP PENGGUNAAN DEREK WINCH PT. MERATUS LINE ................. 14
D. KERANGKA PENELITIAN ....................................................................... 16
x
BAB III METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN ................................................................................... 17
B. LOKASI PENELITIAN ............................................................................... 18
C. SUMBER DATA.......................................................................................... 18
1. Data Primer ............................................................................................... 18
2. Data Sekunder .......................................................................................... 19
D. METODE PENGUMPULAN DATA .......................................................... 19
1. Observasi .................................................................................................. 19
2. Dokumentasi ............................................................................................. 20
3. Wawancara ............................................................................................... 20
E. TEKNIK ANALISA DATA ......................................................................... 21
1. Penyajian Data .......................................................................................... 21
2. Penyimpulan Data .................................................................................... 22

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN


A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ......................................... 23
B. HASIL PENELITIAN .................................................................................. 28
1. Penyajian Data .......................................................................................... 28
2. Analisis Data ............................................................................................ 29
C. PEMBAHASAN........................................................................................... 31
1. Pengaruh Perawatan Winch ...................................................................... 31
2. Pengaruh Kurangnya Perawatan Winch ................................................... 32

BAB V KESIMPULAN
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 36
B. SARAN......................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38


xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Electric Winch ...................................................................................... 8


Gambar 2.2 Box Panel ........................................................................................... 10
Gambar 4.1 MV. Meratus Sibolga ......................................................................... 25
Gambar 4.2 Penggantian Kanvas Stopper Winch Kapal ........................................ 30
Gambar 4.3 Proses Hibob Jangkar menggunakan Mesin Winch Kapal ................. 32
xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Review Penelitian .................................................................................... 5


Tabel 4.1 Permintaan Barang Deck ....................................................................... 26
Tabel 4.2 Tanda Terima barang Deck .................................................................... 27
Tabel 4.3 Kondisi di Kapal dan Aturan SOP ......................................................... 29
1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegagalan kerja pada system pengoperasian winch selain dapat menggangu

operasional kapal juga dapat membahayakan keselamatan kapal beserta muatan dan

ABK yang ada didalamnya. Pada setiap sistem dibangun oleh berbagai komponen

dengan perbedaan fungsi antara satu dan yang lainnya, namun seluruh komponen

saling berhubungan dan bekerja untuk mendukung fungsi dari sebuah sistem.

Penggunaannya sangat luas sampai kapal kecil pun memiliki satu atau lebih winch

di atas deck kapal. Tenaga ini paling umum digunakan dan memiliki daya serta

bentuk yang besar.

Berikut berdasarkan data Rakyat Merdeka News.com pada tanggal 02 Agustus

2018 dikapal KMP Aeng Mas I menemukan adanya kerusakan pada mesin penutup

pintu (ramp door) yang digerakkan oleh winch rusak. Pada saat ramp door

diturunkan terjadi masalah yaitu winch ramp door tidak berfungsi dengan baik

sehingga winch tidak dapat menurunkan ramp door. Dan ini menyebabkan kapal

tidak dapat sandar dipelabuhan sehingga sulit mengeluarkan kendaraan baik roda

dua maupun roda empat, dan ini yang mengakibatkan jadwal penyeberangan kapal

lainnya terganggu. Penyebab kerusakan winch tersebut diakibatkan karena alat yang

sering terkena air hujan terus menerus mengakibatkan alat tersebut menjadi korosi

dan proses kondensasi dari uap air yang berada di udara sebagai awal terjadinya

kerusakan pada mesin.


2

Maka dari itu perlunya perawatan mesin winch dengan benar sesuai dengan SOP

(Standard Operating Procedure). Catatan data Rakyat Merdeka News.com bahwa

kegagalan serupa terjadi pada kapal lain yang memiliki winch dengan dilengkapi

cengkraman desain yang sama. Penulis mendapatkan kesimpulan sementara pada

contoh kasus di atas, yaitu kurangnya perawatan pada winch di atas kapal dapat

terjadi dikapal KMP Aeng Mas I, dikarenakan kurangnya perawatan pada winch

tersebut; sering terkena air laut mengakibatkan korosi pada winch; adanya tekanan

tinggi dari power winch.

Di kapal MV. Meratus Sibolga terdapat adanya kerusakan karena kurangnya

maintenance (perawatan) tidak dilakukan secara berkala serta spare part yang

tersedia terkadang tidak sesuai atau belum ada. Dengan adanya kerusakan berlebih

serta dibutuhkan penunjang untuk memperlancar proses perawatan tersebut

sebelum komponen pada winch mengalami kerusakan yang lebih luas yang dapat

menambah biaya tambahan untuk perawatan ataupun biaya untuk penggantian

komponen yang mengalami kerusakan tahap perawatan pada winch.

Berdasarkan data di atas yang menjelaskan tentang kurangnya perawatan winch

di kapal hingga mengakibatkan kapal sulit untuk menunjang proses sandar sehingga

menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Hal tersebut terjadi dikarenakan belum

menerapkan prosedur dengan benar saat pengoperasian winch di atas kapal serta

bahaya jika mengabaikannya. Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui betapa

pentingnya mentaati prosedur yang ada dalam pengoperasian winch di atas kapal.
3

Hal yang sangat penting dalam menyandarkan sebuah kapal baik itu masuk

pelabuhan sandar maupun keluar dari pelabuhan agar tidak terjadi hal-hal yang bias

menimbulkan suatu kendala. Hingga akhirnya penulis mengambil dan memilih

judul: “ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI PERAWATAN WINCH KAPAL

UNTUK MENUNJANG PROSES SANDAR KAPAL MV. MERATUS

SIBOLGA”.

B. RUMUSAN MASALAH

Terjadinya permasalahan pada saat kapal berlabuh jangkar dan sandar disuatu

dermaga umumnya karena kurangnya perawatan alat-alat di atas kapal dan faktor

manusia (Human Error), yang seharusnya tidak terjadi apabila para crew terampil

merawat alat-alat tersebut. Sesuai dengan latar belakang di atas maka dapat

disimpulkan rumusan masalahnya adalah:

1. Apakah perawatan winch dikapal sudah sesuai untuk menunjang peningkatkan

efisiensi kinerja winch dalam proses sandar kapal?

2. Kendala apa saja yang menyebab perawatan winch kurang maksimal?

C. BATASAN MASALAH

Dalam penelitian karya tulis ilmiah peneliti membatasi permasalahanhanya

pada perawatan winch kapal pada saat praktek layar di MV. Meratus Sibolga.
4
D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penilitian ini adalah :

1. Untuk memberikan pengetahuan tentang perawatan winch sesuai dengan standar

prosedur di atas kapal serta meningkatkan efisiensi kinerja winch dalam menunjang

proses sandar kapal.

2. Untuk mengetahui pengaruh perawatan winch yang dilakukan secara berkala untuk

menunjang perawatan yang efisien dalam menunjang proses sandar kapal

E. MANFAAT PENELITIAN

Dengan memperhatikan beberapa aspek dari diadakannya penelitian dan

penulisan karya tulis ilmiah ini penulis berharap akan member beberapa manfaat

yang dapat dicapai antara lain,

1. Secara Teoristis

Secara teoristis dalam karya tulis ilmiah ini dapat memberikan tambahan

informasi pengetahuan dan pemahaman pada perwira dan awak kapal tentang

perawatan winch sesuai dengan standar prosedur diatas kapal.

2. Secara Praktis

Secara praktis dalam karya tulis ilmiah ini berguna dalam prosedur

perawatan winch yang tepat secara berkala serta meminimalisir kendala yang

timbul pada winch sehingga dapat menunjang operasional kapal.


5

BAB II

TINNJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN

Tabel 2.1 Review Penelitian

No. Judul Peneliti Tahun Hasil Penelitian

1. Identifikasi Muhama 2020 Mooring winch adalah


Retaknya Kran d, Ilham perlengkapan tambar yang
Di Sistem Aji umum digunakan di kapal.
Hidrolik Fahlefi Mooring Winch di KM.
Mooring Winch (2020) Tanto Ceria, yaitu faktor
di KM. Tanto mesin meliputi tertutupnya
Ceria. kran di system hydraulic,
faktor manusia yaitu
akibat kelalaian masinis
dalam melakukan
perawatan, faktor metode
yaitu Kesalahan pada
prosedur pengoperasian,
serta faktor Material yaitu
Kelelahan pada bahan.

Berdasarkan penelitian di atas yang system hydraulic dapat beroperasi normal

kembali, maka perlu dilakukan di matikannya setrum mooring winch, mengganti kran yang

rusak dengan kran yang baru, melakukan pengecekan terhadap kekencangan mur dan baut.
6

Serta melakukan pengecekan handle kran pakah dapat membuka menutup dengan

lancar atau tidakmenunjukkan hasil bahwa beberapa yaitu faktor mesin meliputi

tertutupnya kran di system hydraulic, faktor manusia yaitu akibat kelalaian masinis dalam

melakukan perawatan.

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Perawatan

Menurut Assauri (1993), perawatan diartikan sebagai suatu kegiatan

pemeliharaan fasilitas pabrik serta mengadakan perbaikan, penyesuaian atau

penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang

sesuai dengan yang direncanakan.

Berdasarkan data di atas untuk perawatan (maintenance) merupakan suatu

perawatan atau pemeliharaan yang dilakukan pada selangwaktu yang telah ditentukan

sebelumnya. Peranan perawatan tehadap winch sangat penting artinya untuk

mencegah terjadinya kegagalan pengoperasian winch di atas kapal. Dan perawatan

yang paling baik digunakan adalah perawatan pencegahan sebelum terjadinya

kerusakan (preventive maintenance).


7
2. Pengertian Winch

Pengertian winch adalah peral atan yang berada di deck kapal yang

berfungsi untuk mengulur dan menarik beban berat yang tidak dapat

dilakukan oleh tenaga manusia. Penggunaan winch sangatlah luas, bahkan kapal

kecil pun memiliki satu bahkan lebih winch pada deck kapalnya.

Menurut (Hartono, 2018) Derek atau winch adalah alatbantu yang

membutuhkan putaran lambat yang digunakan untuk mengangkat

ataumengulur tali tros (tali baja). Sehingga hal ini sangat menguntungkan untuk kapal

yang membutuhkan kinerja cepat. Winch pada kapal memiliki beberapa jenis dan

masingmasing mempunyai tersendiri.

3. Jenis-Jenis Winch

Ada beberapa jenis winch yang ada dikapal dan masing-masing mempunyai

fungsi tersendiri. Menurut (Velsco Indonesia, 2020) seperti walau diterpa angin

dan arus kencang. Setiap jangkar membutuhkan alat penarik jangkar untuk

memudahkan. kita ketahui, setiap kapal memiliki jangkar yang berfungsi untuk

menambatkan kapal agar tidak bergerak. Winch kargo yang digunakan untuk

mengangkat dan menurunkan barang, Jenis-jenis winch yang digunakan untuk

sebuah operasi sandar kapal di dermaga dibagi atas dua jenis winch diantaranya

adalah,
8

a. Electric winch

Digerakkan oleh sebuah motor yang ditenagai oleh arus listrik DC yang biasa

diambil dari baterai, accu, atau motor lampu di kapal dengan perantara kopling

serta roda cacing dan dengan pertolongan pemindahan roda gigi sehingga dapat

berputar dan beban dapat ditarik atau diangkat.

Gambar 2.1 Electric Winch


Sumber : Dokumentasi Penulis

b. Hydraulic winch.

Hydraulic winch adalah winch yang menggunakan fluida sebagai tenaga

penggeraknya, fluida yang digunakan berjenis oli. Bentuknya menyerupai winch

electric tidur tetapi yang membedakan adalah kehadiran selang-selang disisi-

sisinya, dan untuk menggerakkannya mengandalkan tekanan oli bertegangan

tinggi (high pressure) yang didorong oleh pompa. Adapun komponen yang

terdapat dalam winch antara lain,


9

1) Wire drum

Drum ini berbentuk lingkaran dan menjadi wadah bagi tali tambat.

Didrum ini, tali tambat tergulung rapi dan dengan bentuk drum yang melingkar

memudahkan tali tambat untuk tergulung dan terulur ketika dioperasikan.

2) Wire rope

Wire rope memiliki varian panjang berbeda- beda tergantung kebutuhan

pengguna. Panjang wire rope cukup panjang mulai dari 30 meter hingga 200

meter pun ada.

3) Motor

Seperti yang kita ketahui bahwa motor listrik bekerja dengan

memanfaatkan medan magnet untuk menciptakan gerakan. Gerakan tersebut

menggerakkan gear dan diteruskan ke drum. Sehingga drum memiliki kekuatan

untuk menarik beban dan sebaliknya.

4) Gear train

Komponen ini menerima kekuatan dari motor dan mengubahnya

menjadi kekuatan untuk menarik beban

5) Hook

Hook terletak pada ujung wire rope dimana berfungsi untuk mengaitkan

beban.

6) Remote control wire

Remote ini adalah alat kendali untuk mengontrol winch baik menarik beban

atau sebaliknya. Untuk alasan safety juga, setiap remote dilengkapi emergency

stop untuk kondisi darurat.


10

7) Brake system

Setiap winch dilengkapi brake system. Brake system adalah alat yang

berfungsi untuk mengerem atau mengunci pergerakan winch ketika

dioperasikan. Brake jenis kampas yang harus diganti secara periodik agar winch

dapat dioperasikan dengan aman mengingat fungsi brake yang vital.

8) Box panel

Box panel biasanya terdiri dari contactor, rectifier, dan komponen electrical

lainnya.

Gambar 2.2 Box Panel


Sumber : Dokumentasi Penulis

4. Prinsip Dasar Kerja Sistem Hydraulic Winch

Dalam prinsip kerja hydraulic fluida cair berfungsi sebagai

penerus gaya, pada prinsipnya bidang hidro mekanik dibagi menjadi dua

bagian seperti berikut,


11

a. Hidrostatik

Mekanika fluida yang diam, disebut juga teori persamaan kondisi-kondisi

dalam fluida. Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah pemindahan

gaya dalam fluida.

b. Hidrodinamik

Mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran (fluida yang

mengalir) yang termasuk dalam hidro dinamik murni adalah perubahan

dari energy aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidro elektric.

Jadi, perbedaan yang menonjol dari dua system diatas adalah dilihat

dari fluida cair itu tersendiri. Apakah fluida cair itu bergerak karena

dibangkitkan oleh suatu pompa hydraulic atau karena beda potensial

permukaan fluida cair yang mengandung energy pembangkit tenaga

hidro. Prinsip dasar daripada hydraulic adalah sifatnya yang sangat

sederhana. Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, zat cair pada

prakteknya mempunyai sifat tidak dapat terkompresi ke segala arah

secara merata, memberikan arah geraknya yang sangat halus. Hal ini

sangat didukung oleh sifatnya yang selalu menyesuaikan bentuk yang

ditempatinya dan tidak dapat dikompresi. Kemampuan-kemampuan

yang diuraikan diatas akan menghasilkan penambahan kelipatan yang

besar pada gaya kerjanya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan

bentuk yang ditempatinya, sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan

dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk.


12

Untuk menjamin bahwa pesawat hidrolik harus aman dalam

operasinya, hal ini dipenuhi oleh sifat zat cair yang tidak dapat

dikompresi. Perawatan dilakukan sebelum suatu mesin mengalami

kerusakan dan mencegah terjadinya kerusakan. Perawatan berkala atau

sering disebut plan maintenance system sudah disiapkan di kamar mesin.

Prosedur perawatan dan pengujian yang harus dilaksanakan sudah tertera dalam

suatu check list yang sederhana dan melaksanakanya. Secara garis besar

kegiatan maintenance dapat diklasifikasikan dalam dua macam seperti di

bawah ini,

1) Planned maintenance

Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran

perbaikan sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian

rupa sehingga kerusakan besar dapat terhindari. Perawatan terencana dibagi

menjadi dua bagian yaitu

precentive maintenance dan corrective maintenance.Perawatan pencegahan

(preventive maintenance)

Kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya

kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau

keadaan yang dapat menyebabkan kerusakan pada waktu digunakan.

Kegiatan preventive maintenance adalah sebagai berikut,

a) Cleaning

Perawatan yang paling mendasar dalah membersihkan mesin winch dari

kotoran maupun karat, pekerjaan ini sering diabaikan oleh para ABK

kapal karena dianggap tidak penting. Padahal menempelnya kotoran dan


13

karat bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara

sebagai awal terjadinya kerusakan mesin.

b) Inspection

Tindakan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan suatu alat bantu tersebut yang

hasilnya dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan

kegiatan perawatan selanjutnya.

c) Small repair

Tindakan perawatan ringan yang menitikberatkan pada bagian kecil

(komponen) dari suatu mesin. Tindakan ini merupakan perbaikan tindak

lanjut dari kerusakan ringan yang ditemukan pada waktu dan tidak

memerlukan waktu dan biaya yang tinggi.

d) Shut down

Tindakan yang hanya dilakukan selama alat bantu tersebut berhenti

beroperasi atau mesin tersebut terpaksa diberhentikan karena kerusakan

yang serius.

e) Perawatan Perbaikan (Corrective maintenance)

Tindakan yang dilakukan terhadap mesin untuk mengendalikan ke

posisi semula akibat kerusakan atau tidak berfungsi sebagaimana

mestinya. Tindakan ini dilakukan cenderung tidak terjadwal setelah

ditemukan kerusakan atau tidak berfungsi dengan normal.Kegiatan

corrective mintenance adalah sebagai berikut Shutdown Maintenance

yaitu Tindakan pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin


14

tersebut berhenti beroperasi atau mesin tersebut terpaksa diberhentikan

karena kerusakan yang serius. Sedangkan Breakdown Maintenance

tindakan ini dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan

untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, alat-alat dan tenaga

kerjanya.

C. SOP PENGGUNAAN DEREK WINCH PT. MERATUS LINE

Berikut merupakan operasi mooring winch (MSM-PRO-OAT.04 deck operation):

1. Pastikan bahwa dek bebas untuk pergerakan personel.

2. Semua personil harus berpakaian tepat dengan sepatu pengaman, helm dan

sarung tangan.

3. Rem harus digunakan untuk mencegah berkurangnya tali tambatan dan harus

digunakan untuk mengatur tambatan.

4. Semua mooring buritan diatur oleh Mualim II, seperti yang diinstruksikan

oleh Nakhoda.

5. Semua Mooring haluan diatur oleh Mualim I, seperti yang diinstruksikan oleh

Nakhoda..

6. Roda gigi dan bearing Mooring Winch harus diberi grease tiap bulan dan juga

sebelum tiba di pelabuhan atau berlabuh.

7. Semua kebocoran hidrolik harus diperhatikan dan diperbaiki.

8. Pastikan kondisi Tali tambat dalam keadaan baik.

9. Gulungan tali di Mooring Drum harus rata.


15

10. Pastikan posisi Tali tambat tidak beririsan (Bertumpu) pada bagian struktur

kapal, karena dapat merusak Tali.

11. Dilarang menggulung 2 Tali sekaligus dalam 1 Fairlead yang sama secara

bersamaan.

12. Crew harus selalu memperhatikan area “Snap Back Zone” dalam Mooring

Operation.

13. Pastikan tali berada diatas air menghindari terbelit propeller dan/atau bow

thruster.

14. Pastikan komunikasi yang jelas dan tepat (misal: VHF talk back system, Hand

Signals, Verbal Communication) dipahami oleh semua pihak yang terlibat

dalam operasi tambat.


16

D. KERANGKA PENELITIAN

Penjelasan mengenai karya tulis imiah dapat dilihat berikut ini,

Banyaknya kinerja yang kurang optimal sehingga berpengaruh dalam

proses sandar kapal

Perawatan secara Penggantian Spare Ketersedian Spare Part


berkala yang kurang Part Winch secara Winch yang harus
diperhatikan berkala yang tidak menunggu proses
dilaksanakan pengadaan yang cukup lama

SOLUSI

Menjadwalkan untuk pengecekan berkala secara rutin untuk kinerja


winch dan persediaan spare part winch yang selalu ada untuk bagian
winch yang sering mengalami kerusakan

ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI PERAWATAN WINCH KAPAL UNTUK

MENUNJANG PROSES SANDAR KAPAL MV. MERATUS SIBOLGA


17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Menurut Mustiqon (2012:29), apabila seseorang mengadakan penelitian,

secara sadar atau tidak dalam dirinya ada cara memandang hal atau peristiwa tertentu.

Menurut Suryabrata (2003:11), penelitian adalah suatu proses atau rangkaian

langkah-langkah yang digunakan secara terencana dan sistematis, guna mendapatkan

pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Jenis metode penelitian yang digunakan oleh penulis di dalam menyampaikan

masalah adalah deskriptif kualitatif, untuk menggambarkan dan menguraikan objek

yang diteliti. Adapun yang dimaksud dengan deskriptif, menurut Moleong (2002:6)

di sini adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-

angka. Dari uraian diatas, dapat diketahui peran penting metodologi penelitian untuk

memberikan keterangan tentang apa dan bagaimana penelitian dilakukan bagi

seorang peneliti. Dengan dasar seperti itu penulis akan memaparkan pengalaman dan

ilmu yang diperoleh selama dikapal pada saat praktek laut dalam karya ilmiah

penelitian ini.
18

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian ini dilaksanakan ketika penulis saat sedangdalam

melaksanakan praktek laut selama 12 bulan terhitung dari sign on (september 2019)

sampai sign off (september 2020), di kapal MV. Meratus Sibolga milik perusahaan

PT. Meratus Line. Tempat penelitian ini dilakukan di atas kapal pada saat

penulis sedang menjalani pekerjaan harian dengan awak kapal lain maupun

pada saat bekerja disaat pengecekan muatan, bongkar muat, transfer cargoes,

dan pekerjaan lain yang dianggap perlu.

C. SUMBER DATA

Jenis dan sumber data yang diperlukan dan dipergunakan dalam penyusunan

karya ilmiah penelitian ini merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui

pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dan informasi yang diperoleh

penulis melalui buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun data yang

diperoleh dari sumber-sumber ini sebagai berikut,

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat / dikumpulkan oleh peneliti

dengan cara langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data

asli / data baru yang mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer,

peneliti wajib mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan

peneliti untuk mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, dan

wawancara yang disesuaikan dengan situasi saat pengamatan serta kondisi yang

ada.
19

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.

Data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang

akan dibahas, yang diperlukan sebagai pedoman teoritis dan ketentuan formal dari

keadaan nyata dalam observasi serta informasi lain yang didapat..

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah

data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui pengamatan langsung

di lapangan. Dari sumber-sumber ini diperoleh data dan informasi.

1. Observasi

Metode observasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nila

imasing-masing variable, baik satu variable atau lebih sifatnya independen

tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variable yang lain.

Variable tersebut dapat menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai

populasi atau megenai bidang tertentu. V. Wiratna Sujarweni (2014:11).

Tujuannnya adalah agar mengerti akan keadaan objek yang dijadikan topik

yaitu peningkatan efisiensi perawatan winch kapal untuk menunjang proses

sandar kapal, untuk memberi kesesuaian antara keterangan-keterangan yang


20

diperoleh dengan yang sebenarnya terjadi. Metode ini dilakukan berdasarkan

pengalaman selama praktek dikapal.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan

dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan

sumber-sumber informasi khusus dari karangan atau tulisan. Dokumentasi

biasanya juga digunakan dalam sebuah laporan pertanggungjawaban dari

sebuah acara yang pada umumnya berisi untuk penjelasan yang berkaitan

dengan sumber informasi.

Tujuannya adalah untuk arsip gambar sebagai salah satu penunjang dari

topik yaitu peningkatan efisiensi perawatan winch kapal untuk menunjang

proses sandar kapal. Serta emeberikan keterangan dan memberikan informasi

yang sebernarnya terjadi.

3. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu data tertentu. Dalam metode wawancara ini data-data yang diperoleh

adalah bersumber dari seorang ahli ataupun yang berkompeten dalam suatu

masalah ataupun pihak-pihak yang bersangkutan dengan materi yang disusun

oleh penulis. Metode wawancara juga termasuk pemilihan informan yang

nantinya akan memberikan informasi terkait data yang diperoleh dalam

penelitian.
21

E. TEKNIS ANALISIS DATA

Setelah data terkumpul, proses selanjutnya adalah menyederhanakan data yang

diperoleh kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan,

yang pada hakekatnya merupakan upaya untuk mencari jawaban atas permasalahan

yang ada. Sesuai dengan metode penelitian deskriptif, maka data akan diuraikan

sedetail mungkin dengan uraian-uraian kualitatif.. Artinya dari data yang diperoleh

dilakukan pemaparan serta interpretasi secara mendalam. Selanjutnya data yang ada

dianalisis serinci mungkin dengan cara mengabstraksikan secara teliti setiap

informasi yang diperoleh selama dilapangan, sehingga dapat diperoleh kesimpulan.

Menurut Sarwono (2006:239), prinsip pokok teknik analisis kualitatif ialah

mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik,

teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Dalam hal ini setelah seluruh data dari

hasil penelitian diperoleh, dilaksanakan teknik analisa data. Menurut Moleong

(2006:288), dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan 3 macam

metode analisa data.

1. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun

secara terpadu dan mudah untuk dapat dipahami yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan suatu kesimpulan dan kemungkinan adanya

pengambilan suatu tindakan.


22

2. Penyimpulan Data

Menarik simpulan merupakan kemampuan seorang peneliti dalam

menyimpulkan berbagai temuan data yang diperoleh selama penelitian

berlangsung. Metode analisis data yang penulis mennggunakan dalam penelitian

iniadalah analisis kualitatif, dimana data-data yang diperoleh selama penelitian

berlangsung disusuns ecara sistematis dan teratur, alasannya supaya dalam

penelitian ini diperoleh pengertian dan pemahaman tentang masalah agar dapat

menjelaskan suatu kebenaran.

Menurut Moleong (2002:29), apabila seseorang mengadakan penelitian, secara

sadar atau tidak dalam dirinya ada cara memandang hal atau peristiwa tertentu.

Menurut Suryabrata (2003:11), penelitian adalah suatu proses atau rangkaian

langkah-langkah yang digunakan secara terencana dan sistematis, guna

mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan

tertentu. Jenis metode penelitian yang digunakan oleh penulis didalam

menyampaikan masalah adalah deskriptif kualitatif, untuk menggambarkan dan

menguraikan objek yang diteliti. Dengan dasar seperti itu penulis akan

memaparkan pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama dikapal pada saat

praktek laut dalam karya ilmiah penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Adi, S. Pengertian Peningkatan Menurut Ahli. (08 Agustus 2018)

AS. Corder. 2018. Teknik Manajemen Pemeliharaan. edisa 2. Erlangga, Jakarta.

Di akes 27April 2019. Http://Www.Duniapelajar.Com.pengertian-

Peningkatan-Menurut- ParaAhli.Html

Assauri, Sofyan, 2013, Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Ketiga, Penerbit

FakultasEkonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Dhil lon, B.S, 2012 . Eng ineer ing Main tenan ce : A Mod ern Apro ach,

Singapura.Hartono, Jogiyanto. 2018. Teori Derek atau winch. BPFE: Yogyakarta.

Hasibuan, S. M. (2014). Manajemen Dasar, pengertian dan Masalah. Jakarta:


Gunung Agung.

Moleong (2002:29). Definisi deskriptif berupa gambar,kata-kata,dan bukan

angka.http://www.scribd.com/doc/53171929/METODOLOGI-

PENELITIAN-KUALITATIF-Lexy-Moleong#scribd.

Muluk, A. (3 Agusutus 2018). https://rakyatmerdekanews.com/2018/08/03/ramp-

door-lepas-di-tengah-laut-kmp-aeng-mas-i-pindahkan-penumpang/

Reinhold Company, New York. Di akses pada tanggal 19 April 2019.

Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta :Graha

Ilmu Sumadi Suryabrata. 2003. MetodePenelitian. Jakarta:

Rajawali.https://duniapelaut.wordpress.com/2015/06/15/upaya-

peningkatan-perawatan-anchor-handling-towing-winch-untuk-kelancaran-

pengoperasian-kapal-supplay-vesse

Anda mungkin juga menyukai