Skripsi
Jurusan Teknika
NIT. 09.32.078
TAHUN 2013
SKRIPSI
ANALISIS KEVAKUMAN FRESH WATER GENERATOR
DALAM MEMPRODUKSI AIR TAWAR DI ATAS KAPAL MV.
WM SULAWESI
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Jurusan : Teknika
Merupakan karya asli. Seluruh ide yang ada dalam skripsi ini,
kecuali thema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan,
merupakan ide yang saya susun sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pengajuan.......................................................................... ii
Halaman Pengesahan....................................................................... iii
Pernyataan Keaslian......................................................................... iv
Abstrak v
Abstrac ............................................................................................. vi
Kata Pengantar................................................................................. vii
Daftar Isi ......................................................................................... viii
Daftar Tabel.................................................................................... ix
Daftar Lampiran.............................................................................. x
Bab I Pendahuluan 1
A.Latar Belakang 1
B.Perumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
E.Hipotesis 4
E.Defenisi Operasional……………………………………. 23
Bab VI Penutup.................................................................................. 45
A. Kesimpulan...................................................................... 45
B. Saran............................................................................... 45
Daftar Pustaka
Lampiran
Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
NO. TEKS HALAMAN
1. Gambar 1 : Fresh Water Generator Lampiran 1
2. Gambar 2 : Plate Top Cover Separator Shell Yang Lampiran 2
Mengalami Kebocoran
3. Gambar 3 : Pemeriksaan Ruang Evaporator Sheel Lampiran 3
4. Gambar 4 : Penampang Atas Ruang Evaporator Shell Lampiran 4
5. Gambar 5 : Sambungan Pipa Ejector Dengan
Evaporator Shell Lampiran 5
6. Gambar 6 : Penggantian Packing Karet Pada
Pipa-Pipa Sambungan Lampiran 6
7. Gambar 7 : Penyempitan aliran pada nozzle
Lampiran 7
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D Manfaat penelitian
E. Hipotesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pemindahan Panas
Berfungsi untuk menghisap air Distillate atau air sulingan yang sudah
jadi air kondensor kemudian dipompakan ke tangki-tangki air tawar.
Menurut Nurdin, Permesinan Bantu (2000;22) bagian-bagian
utama Fresh Water Generator dan fungsinya ad;alah :
1. Bejana Evaporator
Berfungsi sebagai penguap air laut.
2. Spiral pemanas
Berfungsi untuk memanaskan air laut, didalam spiral pemanas
mengalir uap primer diambilkan dari uap cerat turbin atau uap
bekas dari pesawat-pesawat bantu.
3. Dinding pembalik
Berfungsi sebagai pemanas butir-butir air laut terlempar masuk ke
dalam ruang uap sekunder terutama saat gejolak air laut karena
ombak besar.
4. Katup uap primer masuk
Berfungsi untuk aliran katup uap masuk.
5. Katup uap primer keluar
Berfungsi untuk aliran katup uap keluar.
6. Katup air laut masuk
Berfungsi untuk katup aliran air laut masuk.
7. Katup spui air laut.
Berfungsi untuk katup aliran air laut keluar.
8. Gelas penduga
Berfungsi untuk mengetahui tinggi permukaan air laut dalam
Evaporator.
9. Katup keamanan
Berfungsi mengetahui tekanan uap skundair dalam bejana.
10. Katup uap sekundair keluar
Berfungsi untuk katup aliran uap sekundair keluar.
11. Manometer
Berfungsi untuk mengetahui tekanan uap sekundair dalam bejana.
12. Bejana Distilasi/kondensor
Berfungsi sebagai pesawat pembangun uap sekundair sehingga
membentuk kondensat.
13. Filter
Berfungsi sebagai penyaring kondensat terhadap kotoran sehinga
pendistribusian kondensat bersih.
Menurut Instruction Manual Book, for Fresh Water Generator
type JWP-16-C 40/50 (Halaman 11), pada Pesawat Fresh Water
Generator terdapat beberapa komponen, yaitu :
1. Bagian penguapan
Bagian penguapan terdiri dari sebuah pertukaran panas dan
tertutup didalam separator
2. Separator
Separator pemisah air bergaram dari uap.
3. Bagian kondensor
Seperti halnya bagian penguapan, bagian kondensor terdiri dari
sebuah plat pertukaran panas yang tertutup di dalam separator.
4. Percampuran air garam/ejektor udara
Ejektor penyuling air garam dan gas yang tidak dapat di
kondensasikan dari separator.
5. Pompa ejektor
Biasanya, pompa ejektor diproduksi oleh alfa layal dan pompa
ejektor adalah pompa sentrifugal dengan langkah tunggal.
6. Pompa air tawar
Pompa air tawar adalah pompa sentrifugal dengan langkah tunggal.
Pompa air tawar menyuling air tawar yang diproduksi dari
kondensor dan memompa air ke tangki air tawar.
7. Salinometer
Salinometer secara berkesinambungan memeriksa kadar garam air
tawar yang diproduksi dimana alarm dapat di stel.
8. Control Panel
Biasanya, pada kontrol panel yang dibuat oleh alfa laval, terdiri dari
motor starter, lampu tanda menyala, salinometer, penghubung
untuk alarm jarak jauh dan disiapkan untuk
menjalankan/mematikan.
F. Perawatan
Faktor Yang
Mempengaruhi
Pemeliharaan Terjadinya
ejector pump yang Viscositas temperatur
penyempitan
tidak sesuai yang tidak sesuai
aliran pada
nozzle ejector
Pemanas/FW jacket
Faktor cooling M/E
pemasangan. Adanya kebocoran
Kondisi usia. pada instalasi
Kurangnya
perawatan.
ANALISA
KESIMPULAN
SARAN
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat penelitian
E. Defenisi Operasional
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. SPESIFIKASI FRESH WATER GENERATOR
Power Consumption
NE/NK 50 Hz 60 Hz
16/16 3.4 kW 4.2 kW
30/30 3.7 kW 4.5 kW
46/46 4.4 kW 6.2 kW
60/60 5.0 kW 6.7 kW
Sumber: Instruction Manual Book FWG Type Sasakura Altas Type km 20
Pressure
Temperature
SeaWater temperature : 0 –
Jacket Water temperature : 55 – 950C
320C
Sumber: Instruction Manual Book FWG Type Sasakura Altas Type km 20
Air laut mula-mula dari sea chest dipompa oleh Ejector Pump
menuju ke Condensor dengan tekanan pompa mencapai 4
kg/cm2,kemudian air laut keluar dari Condensor dan sebagian mengalir
menuju evaporator melalui Feed Water. Selanjutnya air laut tersebut
diteruskan ke air / Brine Ejector yang berfungsi untuk memvakumkan
ruangan Fresh water generator dengan cara menghisap udara melalui
vacuum pipe oleh bantuan pancaran Air Ejector.
Setelah Pressure Vacum menunjukkan Vacum mencapai 91-99%,
maka proses selanjutnya adalah buka kran Fresh water Jacket Cooling
Main Engine yang menuju dan keluar Evaporator. Dengan demikian
maka air tawar pendingin Mesin Induk yang bersuhu antara 66 0C s/d
75 0C akan memenuhi ruangan Evaporator, sehingga terjadilah proses
Evaporasi (penguapan) yang dilakukan oleh air tawar pendingin Mesin
Induk terhadap air laut dengan bantuan pemvakuman ruangan oleh
Ejector.
Air laut yang berhasil diuapkan Evaporator akan naik ke kondensor
yang sebelumnya disaring dahulu oleh Demister. Sedangkan air laut
yang tidak dapat dievaporasikan akan jatuh ke bawah dan biasa
disebut Brine. Air Brine ini selanjutnya di buang/di hisap ke laut dengan
bantuan Ejector pula.
Uap hasil evaporasi yang menuju ke atas akan masuk ke sela-sela
kondensor yang telah dialiri air laut dengan suhu antara 30 0C-320C.
Dengan demikian terjadilah proses kondensasi /pengembunan yang
selanjutnya titik-titik embun tersebut terkumpul menjadi air tawar,
sedangkan uap yang tidak dapat di kondensasikan akan di
hisap/dibuang ke laut dengan bantuan hisapan ejector melalui Vacuum
Pipe.
Air tawar dari hasil proses kondensasi selanjutnya dihisap oleh
distillate Pump kemudian dialirkan menuju saringan dan tangki air
tawar dan dapat di gunakan untuk kebutuhan diatas kapal sebelum air
tawar tersebut dialirkan menuju tangki air tawar tentunya air tawar ini
melewati Salinometer terlebih dahulu. Apabila kadar garam yang di
kandung oleh air tawar dari proses kondensasi mencapai lebih dari 10
ppm maka Salinometer akan bekerja, yaitu katub yang menuju
saringan dan tangki air tawar akan tertutup, selanjutnya air tawar
tersebut akan dialirkan lagi ke Evaporator untuk diuapkan lagi dan di
proses kembali hingga menjadi air tawar yang kadar garamnya kurang
dari 10 ppm.
• Tabel 4.3. Data selisish temperature dan produksi air tawar pada
Fresh Water Generator
C. Analisa
Berdasarkan uraian dari Tabel 4.1 di atas, penulis melihat
terjadinya penurunan produksi air tawar oleh pesawat FWG yang
biasanya menghasilkan ± 20.000 liter air tawar sehari atau sekitar
10.000 liter setiap 12 jam, yaitu pada jam jaga 08.00-12.00 dan jam
jaga 20.00-24.00. Produksi air tawar pada jam jaga tersebut menurun
drastis hingga hanya menghasilkan air tawar sebanyak 17.000 liter
dalam satu hari (Grafik 4.1). Data tersebut selanjutnya dianalisa oleh
penulis.
Grafik 4.1. Hasil produksi air tawar oleh pesawat FWG di kapal Mv.
Wm. Sulawesi pada tiap jam jaga
E. Perawatan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN II
Kebocoran
akibat korosi
LAMPIRAN III
Ruang
evaporator shell
LAMPIRAN IV
Permukaan ruang
evaporator shell
Condensor
LAMPIRAN V
Gambar : Sambungan Pipa Ejector
Dengan Evaporator Sheel
[ Sumber. Foto di MV. Wm. Sulawesi]
LAMPIRAN VI
Penggantian
packing karet