Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN MAGANG

IMPLEMENTASI SOP ( Standard Operasional Prosedur ) PADA


PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk – AUTO 2000 CABANG
SUKUN MALANG

DOSEN PEMBIMBING

Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si

Oleh :

Dany Sofia Rachman 155030207111045

Ryan Aji Prambudi 155030201111009

Dhaiful Rafif Dhia. U 155030207111047

Yunas Dwi Nugraha 155030200111066

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) / Magang tentang ”Implementasi SOP ( Standard
Operasional Prosedur ) Pada PT. Astra Internasional, Tbk – AUTO 2000
Cabang Sukun Malang“.

KKN/Magang ini merupakan tugas akhir kelompok yang diajukan untuk


memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Bisnis (SAB) pada
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan KKN/Magang ini tidak akan


terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
2. Bapak Dr. Mochammad Al Musadieq, M.BA. selaku Ketua Jurusan
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang.
3. Bapak Mohammad Iqbal, MBA, Ph.D. selaku Sekretaris Jurusan Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
4. Ibu Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, memberi semangat dan
dorongan kepada penulis dalam penyusunan laporan magang hingga selesai.
5. Seluruh Dosen Pengajar Administrasi Bisnis yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat bagi penulis.
6. Pimpinan, staff dan karyawan Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, Blitar
yang telah memberikan ijin dan bantuan selama penulis melakukan kegiatan
KKN/MAGANG.

i
7. Keluarga tercinta yang telah begitu tulus memberikan semangat, dorongan dan
doa yang bermanfaat bagi penulis.
8. Teman – teman mahasiswa angkatan 2015 yang telah banyak membantu
penulis dan memberikan dukungan dalam menyusun laporan KKN/Magang
sampai selesai.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan KKN/Magang ini
yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat


balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan KKN/Magang ini baik dalam teknik
penyajian materi maupun pembahasan. Demi kesempernaan KKN/Magang ini,
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Semoga karya
tulis ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak
yang membutuhkan.

Malang, 14 November 2018

Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 9

A. Latar Belakang......................................................................................................... 9
B. Tujuan Kegiatan Magang ...................................................................................... 11
C. Manfaat Kegiatan Magang .................................................................................... 11
BAB II PELAKSAKNAAN KEGIATAN ............................................................ 13

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .......................................................................... 13


B. Metode Pelaksanaan............................................................................................. 13
C. Pembagian Kerja ................................................................................................... 15
BAB III HASIL KEGIATAN ............................................................................... 16

A. Gambaran Umum Lokasi Magang ......................................................................... 16

B. Bidang – bidang Kegiatan ..................................................................................... 26


C. Bentuk – Bentuk Dukungan .................................................................................. 28
D. Hambatan – Hambatan ......................................................................................... 28
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 29

A. Landasan Teori ...................................................................................................... 29


B. Pelaksanaan Praktik Magang ................................................................................ 30
C. Relevan antara Teori dan Praktik .......................................................................... 38
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 40

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 40
B. Saran ..................................................................................................................... 40

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Pembagian Kerja di PT. Astra Internasional, Tbk – AUTO 2000 Cabang
Sukun Malang .......................................................................................... 7

Tabel 2 : Kegiatan Magang Dany Sofia Rachman ................................................ 18

Tabel 3 : Kegiatan Magang Ryan Aji Prambudi ................................................... 18

Tabel 4 : Kegiatan Magang Dhaiful Rafif Dhia. U ............................................... 19

Tabel 5 : Kegiatan Magang Yunas Dwi Nugraha

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi AUTO 2000 Cabang Sukun Malang .................. 14

Gambar 2 : Logo AUTO 2000 Cabang Sukun Malang......................................... 17

Gambar 3 : Alur Divisi PDS ................................................................................. 23

Gambar 4 : Alur Divisi Sparepart ......................................................................... 25

Gambar 5 : Alur Divisi Billing.............................................................................. 25

Gambar 6 : Alur Validasi Data SUTAS 2018 ....................................................... 26

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto Kegiatan Magang .................................................................... 35

Lampiran 2 : Foto Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Magang .................... 37

Lampiran 3 : Absensi Magang Aldo Ilham Bayu Pratama ................................... 38

Lampiran 4 : Absensi Magang Moch. Hafidh Kohar ............................................ 41

Lampiran 5 : Absensi Magang Cholif Ragil Subekti ............................................ 44

Lampiran 6 : Surat Keterangan Aldo Ilham Bayu Pratama .................................. 47

Lampiran 7 : Surat Keterangan Moch. Hafidh Kohar ........................................... 48

Lampiran 8 : Surat Keterangan Cholif Ragil Subekti ........................................... 49

Lampiran 9 : Lembar Penilaian Magang Aldo Ilham Bayu Pratama .................... 50

Lampiran 10 : Lembar Penilaian Magang Moch. Hafidh Kohar .......................... 51

Lampiran 11 : Lembar Penilaian Magang Cholif Ragil Subekti........................... 52

vii
viii
9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada


pemberian teori dan praktik dalam skala kecil dengan intensitas yang
terbatas. Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang
muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan
kerja secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan pendidikan
yang diikuti. Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tingi
yang bersangkutan, mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu dan pengalaman
yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk
melanjutkan kiprahnya dalam dunia kerja yang sebenarnya.
Agar dapat terjun langsung di masyarakat tidak hanya dibutuhkan
pendidikan formal yang tinggi dengan perolehan nilai yang memuaskan,
namun diperlukan juga ketrampilan (skill) dan pengalaman pendukung untuk
lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Oleh
karena itu, mahasiswa perlu melakukan penelitian yang rinci serta terjun
langsung untuk memahami setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja.
Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan
Magang. Magang adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang dilakukan
oleh mahasiswa dengan melakukan praktik kerja secara langsung pada
lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa
dalam perkuliahan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah meneliti serta ikut
berpartisipasi langsung dengan mengikuti semua aktifitas di lokasi Magang.
Kegiatan ini sesuai dengan kurikulum program Strata 1, Fakultas Ilmu
Administrasi (FIA), Universitas Brawijaya Malang, bahwa pada semester
tujuh, setiap mahasiswa dijawibkan melaksanakan kegiatan Magang.
10

Magang digunakan sebagai bahan penulisan laporan tentang


“Implementasi SOP ( Standard Operasional Prosedur ) Pada PT. Astra
Internasional, Tbk – AUTO 2000 Cabang Sukun Malang” yang mana PT.
Astra Internasional, Tbk – AUTO 2000 Cabang Sukun Malang sebagai obyek
magang yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Administasi Bisnis (S.AB).

PT. Astra Internasional, Tbk – AUTO 2000 Cabang Sukun Malang


memiliki beberapa divisi kerja dimana semua divisi mempunyai SOP yang
berbeda-beda.

Salah satu proyek yang penulis ambil untuk penelitian laporan magang
yaitu Survei Pertanian antar Sensus, yang memiliki prosedur kegiatan mulai
dari menyensus setiap kepala rumah tangga atau setiap rumah. Data dari
sensus tersebut di-edit agar lebih rapi sebelum masuk di pengolahan, lalu
setelah masuk di pengolahan data akan di masukkan ke aplikasi yang
bernama “SUTAS 2018”.

Dalam pengolahan data dibagi menjadi dua sesi yaitu yang pertama
tahap entry data yaitu memsukan data ke aplikasi SUTAS tersebut. Setelah
itu terdapat tahap yang kedua yaitu validasi data, dalam validasi data ini
merupakan proses pembenahan jika di dalam tahap entry terdapat kesalahan
input data. Pada tahap validasi ini juga harus benar-benar clean pada semua
data dan tidak ada yang error, yang berarti data harus benar-benar valid
untuk dipergunakan untuk suatu kepentingan.

Berdasaran uraian di atas alasan mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi


untuk memilih magang di BPS Kabupaten Blitar ini yaitu untuk melakukan
kegiatan magang agar dapat beradaptasi dengan baik ketika telah memasuki
dunia kerja, ingin mengetahui sistem pengolahan SUTAS di BPS Kabupaten
Blitar dan ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan sistem
pengolahan data pada BPS Kabupaten Blitar.
11

B. Tujuan Kegiatan Magang

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program magang


ini antara lain :
1. Tujuan Umum
a. Memberikan latihan kerja kepada mahasiswa untuk dapat bekerja
secara optimal dalam dunia kerja nyata.
b. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa
c. Meningkatkan dan memperdalam kualitas keterampilan, daya
kreativitas dan kemampuan pribadi.
d. Melatih kepekaan mahasiswa dalam menyikapi permasalahan yang
terjadi.
e. Untuk menguji dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama dalam
bangku kuliah.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui implementasi SOP (Standard Operasional Prosedur)
pada AUTO 2000 Cabang Sukun Malang.
b. Untuk meningkatkan kreativitas serta keterampilan dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah selama melaksanakan
kegiatan magang di AUTO 2000 Cabang Sukun Malang.

C. Manfaat Kegiatan Magang

Beberapa yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan program magang ini


antara lain :
1. Mahasiswa dapat memperoleh keterampilan dan pengalaman bekerja,
didukung dengan kemampuan mahasiswa untuk lebih berkreasi dan
berinovasi pada bidang ilmu yang didapat dari Fakultas Ilmu
Administrasi secara formal.
2. Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme pekerjaan yang dilakukan oleh
instansi yang bersangkutan.
12

3. Dapat melatih mahasiswa untuk menganalisis permasalahan riil yang


terjadi.
BAB II
PELAKSAKNAAN KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat Waktu Pelaksanaan Magang


Pelaksanaan kegiatan magang ini dilaksanakan di PT Atra
Internasional, Tbk – AUTO 2000 Cabang Sukun Malang yang
beralamatkan Jalan S. Supriadi No. 35, Sukun, Malang.
2. Waktu Pelaksanaan Magang
Kegiatan magang ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari – 31
Maret 2019. Pelaksanaan magang yang berlaku bagi penulis di AUTO
2000 Cabang Sukun Malang yakni sebagai berikut:
a. Senin s/d Jumat : pukul 08.00 – 16.00 WIB
b. Istirahat : pukul 08.00 – 13.00 WIB

B. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaanya adalah praktik kerja langsung, praktik kerja


langsung merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan diluar proses
belajar mengajar dan dilaksanakan pada perusahaan instansi yang relevan.
Pada saat menjalankan praktik kerja lapangan secara langsung ini peserta
magang mampu melihat secara langsung segala hal yang terjadi di dunia
kerja secara nyata dan membandingkan dengan semua teori yang telah di
dapatkan di perkuliahan. Selama proses pelaksanaan praktik kerja lapangan,
peserta magang di tuntut untuk mampu menyerap ilmu secara langsung dan
menganalisis segala hal permasalahan dan kendala yang terjadi di tempat
praktik kerja lapangan

13
14

Mekanisme praktik kerja lapangan yang peserta magang dilakukan


untuk penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan antara lain :

1. Partisipatif
Partisipatif merupakan kegiatan yang dilakukan secara langsung
terhadap bidang kerja. Pelaksanaan kegiatan kerja berdasarkan
pengarahan dari pembimbing utama, pembimbing lapangan, maupun
pekerja yang ada dan dilaksanakan secara bertahap untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
.Mekanisme pelaksanaan kegiatan magang yang penulis lakukan
adalah dengan sistem partisipatif dimana kelompok magang ikut
berpatisipasi di tempat magang dengan melakukan kegiatan di tiap-tiap
bidang yang ada di BPS Kabupaten Blitar.
2. Observasi
Observasi di BPS Kabupaten Blitar dilakukan dengan maksud
mengetahui suasana lingkungan kerja dan kemudian memahami
pengetahuan di lapangan berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
sudah di pelajari selama ini, untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan untuk melanjutkan penelitian.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dilakukan dengan
cara mencatat informasi yang didapatkan selama masa kegiatan magang
berlangsung, menduplikasi dokumen yang diperlukan hingga
pengambilan gambar terkait dengan kegiatan operasional perusahaan
sebagai dasar penulis untuk mengolah data.
4. Bimbingan
Bimbingan merupakan bentuk pengarahan yang diberikan baik dari
pembimbing di AUTO 2000 Cabang Sukun Malang maupun dosen
pembimbing dari jurusan. Tujuannya untuk mengetahui prosedur dalam
mendapatkan data yang diperlukan. Proses ini dilakukan dari awal hingga
selesainya kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
15

C. Pembagian Kerja

Rencana pembagian kerja kegiatan Magang di kantor BPS Kabupaten


Blitar yaitu, setiap orang mendapatkan pembagian tugas kerja yang berbeda-
beda di setiap proyek yang telah diberikan oleh BPS. Dengan demikian,
penulis memiliki pembagian kerja di BPS Kabupaten Blitar sebagai berikut:

Tabel 2.2 Pembagian Kerja di BPS Kabupaten Blitar

Nama Departemen Kegiatan


Dany Sofia
Rachman
Ryan Aji Prambudi Pre Delivery
Service (PDS)
Yunas Dwi Nugraha
Dhaiful Rafif Dhia
U.
Sumber: Diolah oleh penulis
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Gambaran Umum Lokasi Magang

1. Gambaran Umum Instansi


Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian
yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS
merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan Undang
Undang (UU) Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomer 7
Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut
ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU
ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan di bawahnya,
secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat
Statistik.
Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 Tahun
1997, antara lain:
a. Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik
dasar yang sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS, statistik sektoral
yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah secara mandiri atau
bersama dengan BPS, serta statistik khusus yang diselenggarakan oleh
lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya
secara mandiri atau bersama dengan BPS.
b. Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam
Berita Resmi Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar
masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan data
yang diperlukan.
c. Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.

16
17

d. Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk


menampung aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan
saran dan pertimbangan kepada BPS.

Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan


yang harus dijalankan oleh BPS adalah sebagai berikut :
a. Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data
ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan
juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data
sekunder.
b. Membantu kegiatan statistik di kementrian, lembaga pemerintah atau
institusi lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional.
c. Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi
statistik, dan menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan
pelatihan statistik.
d. Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain
untuk kepentingan perkembangan statistik Indonesia.

2. Sejarah Badan Pusat Statistik


Kegiatan statistik di Indonesia sudah dilaksanakan sejak masa
Pemerintahan Hindia Belanda oleh suatu lembaga yang didirikan oleh
Direktur Pertanian. Kerajinan, dan Perdagangan (Directeur Van
Landbouw Nijverheld en Handel) di Bogor. Pada Februari 1920.
Lembaga tersebut bertugas mengolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada 24 September 1924, kegiatan statistik pindah ke Jakarta dengan
nama Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS) dan melaksanakan
Sensus Penduduk pertama di Indonesia pada tahun 1930. Pada masa
Pemerintahan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1945, CKS berubah
nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dengan kegiatan
memenuhi kebutuhan perang/militer.
18

Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diproklamasikan


pada tanggal 17 Agustus 1945, lembaga tersebut dinasionalisasikan
dengan nama Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik
Indonesia (KAPPURI) dan dipimpin oleh Mr. Abdul Karim
Pringgodigdo. Setelah adanya Surat Edaran Kementerian Kemakmuran
tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., lembaga KAPPURI dan CKS
dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) di bawah tanggung jawab
Menteri Kemakmuran.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perekonomian Nomor P/44,
KPS bertanggungjawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya,
melalui SK Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor
IB.099/M kegiatan KPS dibagi dalam dua bagian yaitu Afdeling A
(Bagian Riset) dan Afdeling B (Bagian penyelenggaraan dan Tata Usaha).
Berdasarkan Keppres X nomor 172 tanggal 1 Juni 1957, KPS berubah
menjadi Biro Pusat Statistik dan bertanggungjawab langsung kepada
Perdana Menteri.
Sesuai dengan UU No.6/1960 tentang Sensus, BPS
menyelenggarakan Sensus Penduduk serentak di pada tahun 1961. Sensus
Penduduk tersebut merupakan Sensus Penduduk pertama setelah
Indonesia merdeka. Sensus Penduduk di tingkat provinsi dilaksanakan
oleh Kantor Gubernur, dan di tingkat Kabupaten/Kotamadya
dilaksanakan oleh kantor Bupati/Walikota, sedangkan pada tingkat
Kecamatan dibentuk bagian yang melaksanakan Sensus Penduduk.
Selanjutnya Penyelenggara Sensus di Kantor Gubernur dan Kantor
Bupati/Walikota ditetapkan menjadi Kantor Sensus dan Statistik Daerah
berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor Aa/C/9 Tahun 1965.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.16/1968 yang
mengatur tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS di Pusat dan Daerah
serta perubahannya menjadi PP No.6/1980, menyebutkan bahwa
perwakilan BPS di daerah adalah Kantor Satistik Provinsi dan Kantor
Statistik Kabupaten atau Kotamadya. Tentang Organisasi BPS ditetapkan
19

kembali pada PP No. 2 Tahun 1992 yang disahkan pada 9 Januari 1992.
Selanjutnya, Kedudukan, Fungsi, Tugas, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja BPS diatur dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992.
Pada tanggal 26 September 1997 ditetapkan UU Nomor 16 Tahun
1997 tentang Statistik, dimana Biro Pusat Statistik diubah namanya
menjadi “Badan Pusat Statistik”, dan sekaligus menetapkan tanggal
tersebut sebagai ”Hari Statistik”. Pada Keputusan Presiden No.86 Tahun
1998 tentang Badan Pusat Statistik, menetapkan bahwa perwakilan BPS
di daerah merupakan Instansi Vertikal dengan nama BPS Provinsi, BPS
Kabupaten, dan BPS Kotamadya. Serta pada tanggal 26 Mei 1999,
ditetapkan PP Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik di
Indonesia.
Daftar Nama Kepala BPS Republik Indonesia:

a. Abdul Karim Pringgodigdo. Masa Jabatan: 1945 - 1946

b. Sarbini Somawinata. Masa Jabatan: 1956-1966

c. M. Abdul Majid. Masa Jabatan: 1966-1982

d. Azwar Rasjid. Masa Jabatan: 1982-1994

e. Sugito Suwito. Masa Jabatan: 1994-2000

f. Sudarti Soerbakti. Masa Jabatan: 2000-2004

g. Choiril Maksum. Masa Jabatan: 2004-2006

h. Rusman Heriawan. Masa Jabatan: 2006-2011

i. Suryamin. Masa Jabatan: 2011-2015

j. Suhariyanto. Masa Jabatan: 2015- Sekarang

3. Visi dan Misi serta nilai-nilai inti

Visi : Pelopor data statistik terpercaya untuk semua

Misi :
20

a. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang


terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional.
b. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan
melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik
c. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah
untuk kemajuan perstatistikan

Nilai-Nilai Inti
Core values (nilai–nilai inti) BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk
membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam
melaksanakan tugas. Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari:

1. Profesional

a. Kompeten, yaitu mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang


diemban

b. Efektif, yaitu memberikan hasil maksimal

c. Efisien, yaitu mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan


sumber daya minimal

d. Inovatif, yaitu selalu melaukan permbaruan dan/atau penyempurnaan


melalui proses pembelajaran diri secara terus menerus

e. Sistemik, yaitu meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata


urutan proses perkerjaan yang satu menjadi bagian tidak terpisahkan
dari pekerjaan yang lain.

2. Integritas

a. Dedikasi, yaitu memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi


yang diemban dan institusi

b. Disiplin, yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang


telah ditetapkan
21

c. Konsisten, yaitu satunya kata dengan perbuatan

d. Terbuka, yaitu menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik


dari berbagai pihak

e. Akuntabel, yaitu bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur

3. Amanah

a. Terpercaya, yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan,


yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus
menyentuh dimensi mental spiritual

b. Jujur, yaitu melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak


menyimpang dari prinsip moralitas

c. Tulus, yaitu melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik


kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan
semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal
ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa

d. Adil, yaitu menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan


memberikan haknya
22

4. Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Sumber : Badan Pusat Statistik

Berdasarkan Peraturan Presiden (PP) Nomor 86 Tahun 2007


tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik
Nomor 116 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat
Statistik. Susunan organisasi BPS terdiri dari:

a. Kepala;
b. Sekretariat Utama;
c. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik;
d. Deputi Bidang Statistik Sosial;
e. Deputi Bidang Statistik Produksi;
f. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa;
g. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik;
h. Inspektorat Utama;
i. Pusat Pendidikan dan Pelatihan;
j. Instansi Vertikal
23

BPS dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas


memimpin BPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai
dengan tugas BPS; menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BPS
yang menjadi tanggung jawabnya; serta membina dan melaksanakan
kerja sama dengan instansi dan organisasi lain. Kepala dibantu oleh
seorang Sekretaris Utama, 5 (lima) Deputi dan Inspektorat Utama.

Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan


perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di
lingkungan BPS. Sekretariat Utama terdiri dari beberapa Biro, setiap Biro
terdiri dari beberapa Bagian dan setiap Bagian terdiri dari beberapa Sub-
bagian. Sekretariat Utama terdiri dari Biro Bina Program, Biro Keuangan,
Biro Kepegawaian, Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum, dan Biro
Umum.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik mempunyai


tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
metodologi dan informasi statistik. Deputi Bidang Metodologi dan
Informasi Statistik terdiri dari Direktorat Pengembangan Metodologi
Sensus dan Survei, Direktorat Diseminasi Statistik, dan Direktorat Sistim
Informasi Statistik.

Deputi Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan


perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang statistik sosial. Deputi
Bidang Statistik Sosial terdiri dari Direktorat Statistik Kependudukan dan
Ketenagakerjaan, Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat, dan
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial.

Deputi Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan


perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang statistik produksi. Deputi
Bidang Statistik Produksi terdiri dari Direktorat Statistik Tanaman
24

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Direktorat Peternakan, Perikanan


dan Kehutanan dan Direktorat Statistik Industri.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa mempunyai tugas


melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang statistik
distribusi dan jasa. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa terdiri dari
Direktorat Statistik Harga, Direktorat Statistik Distribusi, dan Direktorat
Statistik Keuangan, Teknologi Informasi dan Pariwisata.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik mempunyai tugas


melaksanakan perumusan dan melaksanakan kebijakan di bidang neraca
dan analisis statistik. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik terdiri
dari Direktorat Neraca Produksi, Direktorat Neraca Pengeluaran, dan
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik.

Inspektorat Utama yang mempunyai tugas melaksanakan


pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan BPS.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) yang mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan prajabatan,
kepemimpinan, teknis dan fungsional.

Instansi Vertikal BPS terdiri dari BPS Provinsi dan BPS


Kabupaten/Kota.
BPS Provinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala BPS. BPS Kabupaten/Kota adalah
instansi vertikal BPS yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala BPS Provinsi.
25

5. Arti Logo Badan Pusat Statistik

Gambar 3.2. Logo Badan Pusat Statistik

Sumber : Badan Pusat Statistik

Logo pada Badan Pusat Statistik memiliki warna biru, hijau dan
oranye dan disetiap warna memiliki arti khusus, yaitu :

a. Biru

Melambangkan kegiatan sensus penduduk yang dilakukan sepuluh


tahun sekali pada setiap tahun yang berakhiran angka 0 (nol).

b. Hijau

Melambangkan kegiatan sensus pertanian yang dilakukan sepuluh


tahun sekali pada setiap tahun yang berakhiran angka 3 (tiga).

c. Jingga

Melambangkan kegiatan sensus ekonomi yang dilakukan sepuluh


tahun sekali pada setiap tahun yang berakhiran angka 6 (enam).
26

B. Kegiatan Kerja di Badan Pusat Statistik

Hasil kegiatan yang dilakukan peserta magang selama di Badan Pusat


Statistik Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kegiatan Magang Aldo Ilham Bayu Pratama

No Tanggal Departemen Jenis Kegiatan yang dilakukan


1. 25 Juni – 30 IPDS a. Hari pertama perkenalan dan
Juni Pembagian tugas kerja
b. 27 Juni libur PILKADA
c. 28 Juni – 30 Juni input data sekolah
kabupaten Blitar
2. 2 Juli – 10 IPDS a. Entry Data SUTAS 2018
Agustus b. Validasi Data SUTAS 2018
c. Penataan Dokumen SUTAS 2018
3. 13 Agustus – IPDS a. Melanjutkan input data sekolah
31 Agustus SD,SMP,SMA,SMK Kabupaten Blitar
b. 22 Agustus libur Idhul Adha 1439 H
4. 3 September – IPDS a. Entry Data Sakernas ( Survei
14 September Angkatan Kerja Nasional )
b. 12 September libur Tahun Baru Islam
1440 H
Sumber : Diolah oleh penulis

Tabel 3.2 Kegiatan Magang Moch. Hafidh Kohar

No Tanggal Departemen Jenis Kegiatan yang dilakukan


1. 25 Juni – IPDS a. Hari pertama perkenalan dan Pembagian
30 Juni tugas kerja
b. 27 Juni libur PILKADA
c. 28 Juni – 30 Juni input data sekolah
kabupaten Blitar dan membuat tabel
27

2. 2 Juli – 10 IPDS a. Entry Data SUTAS 2018


Agustus b. Validasi Data SUTAS 2018
c. Penataan Dokumen SUTAS 2018
3. 13 Agustus IPDS a. Melanjutkan input data sekolah
– 31 SD,SMP,SMA,SMK Kabupaten Blitar
Agustus b. 22 Agustus libur Idhul Adha 1439 H
4. 3 IPDS a. Editor pembuatan buku Badan Pusat
September Statistik 2018
– 14 b. 12 September libur Tahun Baru Islam 1440
September H
Sumber : Diolah oleh penulis

Tabel 3.3 Kegiatan Magang Cholif Ragil Subekti

No Tanggal Departemen Jenis Kegiatan yang dilakukan


1. 25 Juni – IPDS a. Hari pertama perkenalan dan Pembagian
30 Juni tugas kerja
b. 27 Juni libur PILKADA
c. 28 Juni – 30 Juni input data sekolah
kabupaten Blitar
2. 2 Juli – 10 IPDS d. Entry Data SUTAS 2018
Agustus e. Validasi Data SUTAS 2018
f. Penataan Dokumen SUTAS 2018
3. 13 Agustus IPDS g. Melanjutkan input data sekolah
– 31 SD,SMP,SMA,SMK Kabupaten Blitar
Agustus h. 22 Agustus libur Idhul Adha 1439 H
4. 3 IPDS i. Entry Data Sakernas ( Survei Angkatan
September Kerja Nasional )
– 14 j. 12 September libur Tahun Baru Islam 1440
September H
Sumber : Diolah oleh penulis
28

C. Bentuk – Bentuk Dukungan

Selama kegiatan magang berlangsung, penulis mendapat banyak dukungan


dari perusahaan, sehingga penulis dapat beradaptasi dengan lingkungan
tempat magang dan menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan.
Bentuk dukungan yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Para pegawai menyambut penulis dengan baik ketika pertama kali tiba di
tempat magang, dan bersosialisasi dengan baik dengan peserta magang.
2. Adanya keramahan yang diberikan oleh pegawai pada penulis sehingga
penulis tidak merasa malu jika ingin bertanya sesuatu yang penulis rasa
belum penulis pahami.
3. Adanya hubungan yang harmonis dengan seluruh pegawai kantor baik
antar seksi/divisi maupun ke seksi/divisi lainnya.
4. Selama pelaksanaan magang, penulis mendapatkan bimbingan dan arahan
baik langsung dari para pegawai, dalam pengamatan sampai pengerjaan
tugas yang ada.
5. Mendapatkan akses data yang sangat mudah sehingga penulis mampu
menyelesaikan laporan kegiatan magang dengan baik.

D. Hambatan – Hambatan

Hambatan yang terkait dengan pelaksanaan magang pada Badan Pusat


Statistik, yaitu :

1. Terkadang penulis tidak memiliki tugas apapun untuk dikerjakan selama


satu hari penuh, karena update aplikasi dari SUTAS terlalu lama.
2. Terkadang tugas yang diberikan kepada penulis tidak sesuai dengan unit
kerja dimana penulis ditempatkan.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Definisi Prosedur

Menurut Mulyadi (2013:5), Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal,


biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang
terjadi berulang-ulang.

Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2009:3), Prosedur adalah suatu urutan


– urutan pekerjaan klerikal (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam
satu bagian atau lebih, untuk menjamin perlakuan yang seragam terhadap
transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Prosedur


merupakan proses dimana kegiatan yang melibatkan beberapa orang atau lebih
dalam melakukan sesuatu perlakuan yang seragam untuk memperoleh hasil yang
sama.

2. Definisi Sistem

Menurut Zaki Baridwan (2009:3), mendefinisikan sistem sebagai suatu


kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai
dengan skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi
utama dari perusahaan.

Menurut Jogiyanto (2009:1), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari


prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

29
30

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Sistem merupakan suatu


kerangka dari beberapa prosedur yang akan dijalankan agar dapat saling
berhubungan dalam menyelesaikan sasaran tertentu.

3. Definisi Data

Menurut Wahyudi (2012:3), data adalah suatu file ataupun field yang
berupa karakter atau tulisan dan gambar.

Menurut Sutarman (2012:3), data adalah fakta dari suatu pernyataan yang
berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran
atau pengamatan.

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan data adalah suatu file yang
berupa karakter, tulisan dan gambar atau fakta yang dapat diolah menjadi
informasi.

4. Definisi Pengolahan Data

Menurut Ladjamudin (2013:9), Pengolahan data adalah masa atau waktu


yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi formasi
yang memiliki kegunaan.

Menurut Sutarman (2012:3), Pengolahan data adalah proses perhitungan


atau transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti ataupun
sesuai dengan yang diinginkan.

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan pengolahan data adalah data


yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti yang berupa informasi.

B. Pelaksanaan Praktik Magang

1. Pengolahan Data Survei Pertanian antar Sensus (SUTAS 2018)

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam tugas dan kewenangannya melakukan


penyediaan data terkait dengan sektor pertanian melalui pelaksanaan berbagai
macam survei dan sensus secara periodik. Penyediaan data pertanian berbasis
sensus dilakukan setiap periode sepuluh tahun, sedangkan perubahan usaha
31

pertanian sangat cepat mengikuti perkembangan teknologi, perubahan musim, dan


harga. Sensus pertanian terakhr dilaksanakan pada tahun 2013, oleh karena itu
dipandang perlu dilaksanakan survei pertanian di antara dua sensus yang
selanjutnya disebut dengan Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS).

SUTAS dilakukan pada pertengahan periode 2013 dan periode 2023,


tepatnya pada tahun 2018 yang selanjutnya disebut SUTAS 2018. SUTAS 2018
merupakan Survei Pertanian Antar Sensus yang pertama kali dilakukan oleh BPS.
Hasil SUTAS 2018 bermanfaat untuk mendapatkan fenomena perubahan usaha
pertanian tahun 2013 dan 2018, proyeksi populasi ternak, dan perencanaan survei
pertanian lainnya sebelum pelaksanaan di tahun 2023.

Pengolahan data SUTAS 2018 melibatkan BPS Pusat, BPS provinsi, dan
BPS Kabupaten/Kota. Secara umum proses pengolahan data digambarkan pada
alur berikut :

Gambar 4.1. Alur Survei Pertanian antar Sensus


Sumber: BPS Kabupaten Blitar
32

1. Lapangan
Pencacahan SUTAS 2018 dilakukan melalui wawancara langsung oleh
petugas dengan narasumber. Proses di lapangan dilakukan oleh bagian
pencacah yang mendatangi setiap rumah tangga tani untuk melakukan
pendataan dengan cara wawancara. Sedangkan tugas pengawas yaitu untuk
mengawasi jalannya proses di lapangan agar data yang masuk sesuai. Di setiap
Kecamatan Kabupaten Blitar terdiri dari satu pengawas dan dua atau lebih
pencacah.

2. BPS Kab/Kota
Data dan Pelaporan yang diperoleh dari pencacah SUTAS 2018 akan diterima
oleh bagian Tata Usaha pada Badan Pusat Statistik Kabupaten maupun Kota
yang selanjutnya akan diserahkan ke bagian Produksi atau memasukan Data
mentah dari pencacah ke dalam suatu Dokumen secara tertulis, selanjutnya
Dokumen yang sudah diedit di bagian Produksi akan diserahkan ke seksi
IPDS (Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik) untuk memasukan data
dari Dokumen ke Aplikasi SUTAS 2018 yang disebut entry data dan
Pengolahan Data yang disebut Validasi Data.
33

Gambar 4.2. Alur Pengolahan Dokumen di IPDS Kabupaten/Kota


Sumber : Diolah oleh penulis

Gambar 4.3 Alur Entry Data SUTAS 2018


34

Sumber : Diolah oleh penulis

Gambar 4.4. Alur Validasi Data SUTAS 2018


Sumber : Diolah oleh penulis

3. BPS Provinsi
Data yang diterima dari Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota akan dilakukan
monitoring atau pengecekan Data. Data jika ada yang belum Valid akan
dikembalikan ke BPS Kabupaten/Kota dan jika Data sudah terbilang Valid
maka akan dikirim ke Badan Pusat Statistik Pusat atau disebut upload data
oleh Kepala dari IPDS Provinsi.
4. BPS Pusat
Data yang diterima BPS Pusat dari BPS Provinsi sudah terbilang valid yang
nantinya data akan dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kepentingan
untuk Negara.
35

Dalam pengolahan SUTAS 2018 ini penulis mendapat pekerjaan Entry L1


dan L2 yang dilakukan di bagian Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
(IPDS) di BPS Kabupaten Blitar.

Entry data dilakukan dengan menggunakan komputer dan menggunakan


aplikasi berbasis graphic user interface. Adapun dokumen yang akan dilakukan
proses entry adalah dokumen L1 yang digunakan untuk melakukan pendaftaran
bangunan dan rumah tanga serta identifikasi rumah tangga usaha pertanian dalam
satu blok sensus dan dokumen L2 yang digunakan untuk melakukan pencacahan
lengkap keterangan rumah tangga usaha pertanian (Satu dokumen L2 untuk satu
rumah tangga usaha pertanian).

Proses entry dokumen L1 dan L2 adalah proses yang dilakukan setelah


proses editing dan coding dokumen L1 dan L2 di bagian produksi yang dilakukan
secara manual atau tidak menggunakan alat bantu seperti komputer. Setelah
proses coding dan editing selesai kemudian diserahkan ke bagian IPDS untuk
dilakukan entry (memasukan data ke komputer dengan menggunakan Aplikasi
SUTAS 2018).

Secara umum perangkat yang digunakan untuk entry data SUTAS 2018
adalah sebagai berikut:

1. Hardware (Perangkat Keras)


Perangkat keras yang diperlukan untuk menunjang entry data SUTAS
2018 adalah sebagai berikut:
a. Switch dan kabel data
Switch dan kabel data digunakan untuk menunjang entry data
SUTAS 2018 yang berbasis Client-Server
b. Server dan PC Client
Personal Computer (PC) yang digunkan dalam kegiatan entry data
SUTAS 2018 meliputi PC Server dan PC Client.
36

1. PC Server berfungsi sebagai target penyimpanan hasil entry


data SUTAS 2018 dan melayani koneksi data. PC Server
yang digunakan harus terinstal SQL Server 2008 R2
2. PC Client Digunakan untuk melakukan entry data SUTAS
2018.
2. Software (Perangkat Lunak)
Terdapat beberapa jenis perangkat lunak yang harus terinstal untuk
digunakan entry data SUTAS 2018, baik di PC Client maupun PC
Server, yaitu:
a. Microsoft SQL Server 2008 R2 di PC Server (untuk keperluan
penyimpanan data).
b. Windows XP SP 3 atau di atasnya untuk Client dan Windows
Server 2008 R2 untuk Server.
c. .Net Framework 4.0
d. Report Viewer 2010
e. Program Aplikasi SUTAS 2018

Adapun tahapan pengoperasian program entry data SUTAS 2018 adalah sebagai
berikut:

1. Persiapan entry data


Dokumen yang masuk ke bagian IPDS dilakukan pengecekan oleh mitra
kerja untuk mengetahui kelangkapan dokumen yang masuk. Dalam
melakukan pengecekan dokumen yang masuk, Kepala bagian IPDS ikut
mengawasi proses pengecekan dokumen. Sebelumnya melakukan Entry
Data Sutas 2018 dilakukan pelatihan kepada mitra kerja proses Entry Sutas
sesuai dengan Pedoman Sutas 2018.
2. Proses entry data
Proses entry data dilakukan dibeberapa PC untuk menginput data dari L1
dan L2. Dari beberapa PC terdapat 1 PC server untuk database yang telah
di input. Proses Entry Data dilakukan oleh mitra kerja termasuk penulis
yang ditunjuk sebagai mitra kerja.
37

3. Report
Report adalah melaporkan hasil perolehan Data Entry dari mitra ke kepala
seksi IPDS yang dilakukan oleh Pengawas Entry Data.
4. Manajemen Database
Manajemen Database dilakukan di PC server yang dilakukan oleh
pengawas Entry Data untuk persiapan Upload Data.
5. Upload data
Upload Data dilakukan setelah Entry Data dan Validasi Data selesai.

Dalam pengoperasian program entry data SUTAS 2018 para pekerja termasuk
penulis diarahkan untuk mengerjakan tahapan nomor dua yaitu proses entry data.
Dimana tahapan selain nomor dua dikerjakan oleh petugas atau operator dari
bagian Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) di BPS Kabupaten
Blitar.

Proses entry data SUTAS 2018 dilakukan dalam sistem entry data yang
berbasis Client-Server. Sebelum masuk masuk ke dalam program untuk pertama
kali, operator harus melakukan setting koneksi untuk menetukan alamat IP Server
dan nama Instance SQL Server yang akan digunakan. Setelah setting koneksi,
masukkan username dan password pada form login. Username dan password
dibuat oleh operator menggunakan level masing-masing sesuai kewenangan yang
ditugaskan. Untuk pekerja termasuk penulis hanya diberikan akses untuk untuk
entry data dan validasi data. Sedangkan untuk petugas dan operator diberikan
level untuk monitoring hasil dari input data, transfer data ke database pusat, dan
validasi data.

2. Kelebihan dan Kekurangan penggunaan Aplikasi Survei Pertanian


antar Sensus (SUTAS 2018)
1. Kelebihan
a. Mempercepat proses pengolahan Data Sensus Pertanian menjadikan
lebih cepat dan efektif
b. Mempermudah menemukan kesalahan hasil input data
38

c. Sistem mampu me-monitoring hasil pencapaian kerja dilapangan


begitu juga kegiatan Entry data yang dilakukan di IPDS
2. Kekurangan
a. Menunggu update terbaru dari pusat yang cukup lama untuk
menjadikan data valid
b. Kegiatan Entry Data sering terganggu dikarenakan maintanance server
c. Terkadang adanya kendala ketidaksesuaian data antara dokumen
dengan penginputan Entry Data

C. Relevan antara Teori dan Praktik

Prosedur pengolahan data SUTAS 2018 di BPS Kabupaten Blitar


disesuaikan dengan sistem pengolahan data dari Badan Pusat Statistik PUSAT
yaitu alur yang sudah ditentukan. Prosedur pengolahan data yang dilakukan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar meliputi editing, coding, dan entry yang
sudah ditentukan oleh alur dari Badan Pusat Statistik PUSAT. Sesuai dengan
kondisi pada pelaksanaan magang, peserta magang tidak menemukan gap untuk
dibahas.

Dalam teori dijelaskan bahwa Sistem merupakan suatu kerangka dari


beberapa prosedur yang akan dijalankan agar dapat saling berhubungan dalam

yang di input di BPS sudah sesuai dengan teori yang kami jadikan acuan karena
BPS dalam hal melakukan input data sudah sesuai dengan pedoman SUTAS 2018
menyelesaikan sasaran tertentu.

Dalam praktik di BPS sistem yang dijalankan sudah sesuai dengan teori
yang kami gunakan, BPS sudah melakukan prosedur serta sistem seperti dalam
menjalankan proyek SUTAS 2018

Kemudian dari teori data merupakan suatu file yang berupa karakter,
tulisan dan gambar atau fakta yang dapat diolah menjadi informasi.

Menurut penulis data


39

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan pengolahan data adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berarti yang berupa informasi.

Dalam Praktik yang penulis dapatkan, BPS sudah melakukan beberapa tahap
pengolahan untuk menjadikan data itu diolah dengan baik
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam laporan ini adalah:

1. Badan Pusat Statistik merupakan Lembaga Pemerintah Non Kemetrian yang


bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
2. SUTAS 2018 merupakan salah satu kegiatan sensus yang dilakukan oleh
BPS Kabupaten Blitar yang didalam kegiatannya terdapat prosedur yang
ditentukan oleh BPS Pusat
3. Tahapan program entry data SUTAS 2018 di Badan Pusat Statistik
Kabupaten Blitar melingkupi kegiatan :
a. Persiapan Entry Data
b. Proses Entry Data
c. Report
d. Manajemen Database
e. Upload Data
4. Selama pelaksanaan kegiatan magang peserta mendapatkan pengetahuan
bagaimana prosedur dari pengolahan data yaitu program entry di BPS
Kabupaten Blitar. Kegitan dilaksanakan dengan baik dan benar oleh peserta
magang yang telah dilaksanakan dan dibimbing oleh pembimbing selaku
pegawai BPS Kabupaten Blitar.

B. Saran

Untuk memaksimalkan dan meningkatkan keefektifan prosedur dari


pengolahan data SUTAS 2018 maka saran peserta magang yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan kegiatan pengolahan data SUTAS 2018 sebaiknya


diberikan batasan waktu yang jelas agar dapat berjalan dengan efektif
dan efisien serta memberikan hasil yang maksimal.

40
41

2. Prosedur pengolahan data SUTAS 2018 telah dibuat untuk memastikan


kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dan
dilaksanakan dengan benar. Oleh karena itu prosedur yang ada harus
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pengunggahan berita, agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelaksanaanya.
3. Saran dari penulis untuk keseluruhan prosedur Survei Pertanian antar
Sensus (SUTAS) 2018 adalah alangkah baiknya jika Badan Pusat
Statistik baik Kota maupun Kabupaten bekerja sama dengan RT/RW
di masing – masing daerah di seluruh Indonesia, guna untuk
mempermudah pengambilan Data dari setiap kepala rumah tangga
yang berada di dalam satu RT ataupun RW tersebut. Disisi lain juga
untuk mempercepat pencacah dalam mendapatkan Data di setiap
kepala rumah tangga tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2009. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.


Jakarta: YKPN
Dian, Pebri Wahyudi. 2012. Dasar- Dasar Teknik Komputer dan Informatika.
Jakarta: Inti Prima Promosindo.
Jogiyanto. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi Offset.
Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
McLeod, Jr., George Schell. 2001. Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan Keempat. Jakarta:
Salemba Empat.
Repository Software, Eprints. (September 10). Prosedur Sistem Akuntansi.
Diambil dari http://eprints.polsri.ac.id/2979/3/BAB%20II.pdf
Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara

42
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Kegiatan Magang

43
44
45

Lampiran 2. Foto Konsultasi dengan Dosen Pembimbing Magang


46

Lampiran 3. Absensi Magang Aldo Ilham Bayu Pratama

.
47
48
49

Lampiran 4. Absensi Magang Moch. Hafidh Kohar


50
51
52

Lampiran 5. Absensi Magang Cholif Ragil Subekti


53
54
55

Lampiran 6. Surat Keterangan Magang Aldo Ilham Bayu Pratama


56

Lampiran 7. Surat Keterangan Magang Moch.Hafidh Kohar


57

Lampiran 8. Surat Keterangan Magang Cholif Ragil Subekti


58

Lampiran 9. Lembar Penilaian Magang Aldo Ilham Bayu Pratama


59

Lampiran 10. Lembar Penilaian Magang Moch. Hafidh Kohar


60

Lampiran 11. Lembar Penilaian Magang Cholif Ragil Subekti

Anda mungkin juga menyukai