SKRIPSI
Oleh :
AULIA SETIAWAN
NIM : 190409003
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Program Studi : Pendidikan Jasmani
PENDIDIKAN JASMANI
UNIVERSITAS SAMUDRA
2023
PENGARUH LATIHAN BEBAN ANKLE WEIGHT TERHADAP
KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI ATLET TAEKWONDO
KOTA LANGSA
SKRIPSI
oleh
AULIA SETIAWAN
NIM : 190409003
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Program Studi : Pendidikan Jasmani
Menyetujui:
Koordinator Program Studi,
ii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 …………………………………………………………………….. 17
Gambar 1.2……………………………………………………………………… 19
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1.............................................................................................................. 31
Tabel 1.2.............................................................................................................. 32
Tabel 1.3.............................................................................................................. 35
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, kerena berkat izin dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini memenuhi syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Samudra. Penulis meyadari bahwa banyak pihak yang
terlibat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini sehingga penulis dapat
menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
v
6. Bapak Dosen pembimbing akademik Johaidah Mistar, S.Pd, M.Pd, yang
selalu membimbing rancangan studi penulis dari awal semester sampai
selesainya penyusunan tugas akhir ini.
7. Kedua Orangtua yang selalu memberikan bimbingan, dorongan
motivasi, doa, dukungan memberi segala hal dan contoh yang baik serta
telah membesarkan penulis sampai pada tahap penyelesaian tugas akhir
skripsi.
8. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Khususnya rekan-rekan yang telah memberikan bantuan dan pertolongan
kepada penulis.
vi
Aulia Setiawan
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Beladiri adalah bentuk atau cara yang dilakukan untuk melindungi diri
dari manusia lain. Dengan belajar beladiri kita tidak akan lagi direndahkan oleh
orang lain karena dengan belajar beladiri juga mampu merubah sikap dan perilaku
kita, perubahan sikap ini dapat terjadi kearah positif ataupun negatif bergantung
pada diri kita sendiri. Seni beladiri juga terbagi beberapa jenis daripada seni
tempur bersenjata tajam, senjata tidak tajam seperti kayu, dan seni tempur tangan
kosong. Beberapa beladiri yang ada di dunia: Aikido, Capoeira, Gulat, Hapkido,
Jiu Jitsu, Jogo do pau, Judo, Kalaripayat, Karate, Kempo, Kendo, Kick boxing,
Krav maga, Kung fu, Muay Thai, NEST, Ninjutsu, Silambam, Silat, SOCP,
Systema, Taekwondo, Tarung derajat, Taido, Tai chi, Thifan, Tinju, Tomo, Wing
dan kaki, dikemas dengan baik menggunakan aturan serta etika kedisiplinan diri,
berasal dari Korea dan bermarkas besar di Kukkiwon Seoul, Korea. Organisasi
Indonesia (PBTI). Taekwondo terdiri dari beberapa kata yaitu tae berarti
menendang atau menghancurkan dengan kaki, kwon berarti tinju, dan do berarti
1
2
jalan atau seni. Jadi Taekwondo dapat diterjemahkan sebagai seni beladiri yang
latihan, Karena pelatihan adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan
baik fisik maupun mental atlet, pelatihan juga haruslah dilakukan secara berkala
dan dalam waktu yang relatif panjang kemudian ditingkatkan secara bertahap agar
sejarah bangsa Korea. Namun, Taekwondo sendiri baru dikenal pada tahun 1954
Korea. Mereka berlatih Taekwondo sebagai kekuatan militer negara dan menjadi
yang baik antara perguruan beladiri akhirnya menyatukan berbagai nama seni bela
yang sangat dasar dan sering digunakan adalah tendangan Dollyo Chagi.
Tendangan ini adalah tendangan yang paling sering digunakan oleh atlet
tendangan yang tepat sasaran dan menghasilkan poin tentu harus didukung dengan
kondisi. Kondisi fisik yang berkaitan dengan tendangan Dollyo Chagi adalah
fisik tersebut yang paling berpengaruh dalam tendangan Dollyo Chagi adalah
prinsip aktif partisipasi dalam latihan, prinsip proses latihan menggunakan model.
weight. Bentuk latihan ini mengarah pada kecepatan dan kekuatan tendangan.
Beban yang dipasang di kaki yaitu ankle weight menggunakan beban dengan
sesuai dengan prinsip latihan bahwa latihan harus terus mengalami penambahan
beban dari hari ke hari. Penambahan beban dilakukan akan tetapi bukan pada
pendapat maka metode latihan beban dapat didefinisikan sebagai sebuah wujud
baik.
pelatih Taekwondo yaitu Sabeum Nuzul yang dilakukan penulis di Dojang Kota
Langsa pada saat dilakukan survei ke tempat latihan terlihat tendangan Dollyo
Chagi yang digunakan oleh atlet masih kaku dan lambat sehingga mengakibatkan
tidak adanya poin saat menendang karena daya ledak otot sangat mempengaruhi
tendangan untuk mendapatkan poin, dari hasil observasi tersebut, maka penulis
B. Rumusan Masalah
ini sebagai berikut : Adakah Pengaruh latihan Beban ankle weight Terhadap
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang akan di capai dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Secara teoritik
2. Manfaat praktis
6
E. Hipotesis.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Latihan
Latihan adalah sesuatu yang dilakukan atlet untuk mencapai tujuan dan
performa yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, pelatihan dapat
7
8
atau gerakan berolahraga, alat dan lapangan yang digunakan, sistem energi
cabang olahraga yang dilatih akan lebih efektif karena otot akan lebih
dilakukan. Contoh frekuensi latihan seorang atlet adalah 12-16 kali dalam
karena ini adalah salah satu hal terbaik yang dapat kita sesuaikan jika
sangatlah penting. Contoh Apabila kita terbiasa melatih tubuh satu kali
dalam seminggu, lalu kita tingkatkan menjadi dua kali seminggu, ini
Volume latihan adalah beban kerja otot kita dalam setiap latihan.
Contoh sebuah rencana latihan dengan volume latihan 5-7 set per exercise,
10 repetisi per set, dan 10 exercise per hari. Program powerlifting biasanya
dengan latihan bervolume rendah. Terlepas dari gaya anda di sini, jika
Intensitas.
dengan volume rendah dan umumnya frekuensinya juga rendah. Kita perlu
rendah, maka anda tidak akan mendapatkan apa pun. Jika anda
menggunakan intensitas rendah dengan 3-5 repetisi maka saya ragu anda
training), prinsip aktif partisipasi dalam latihan, dan prinsip proses latihan
menggunakan model.
10
puncak prestasi dapat dicapai dalam waktu yang singkat dan dapat
bertahan relatif lebih lama. Pendapat Fox, Bowers dan Foss dalam
dikembangkan secara efektif jika otot atau kelompok otot diberi beban
Minimal beban lebih yang dicapai paling sedikit 30% dari usaha
maksimal.
latihan adalah kebutuhan yang penting untuk setiap atlet selama masa
cabang olahraga. Seluruh konsep latihan yang akan diberikan harus sesuai
karena bentuk pinggul yang khusus dan luas daerah pantat yang lebih
rendah, otot-otot perut harus dikuatkan dengan baik. Ada perbedaan antara
Volume atau jumlah latihan juga secara layak harus disesuaikan antara
diberikan secara bertahap mulai dari latihan yang ringan lalu semakin lama
latihan fisik, teknik, taktik dan mental. Yang dimaksud dengan latihan
tolak ukur latihan berhasil atau tidak adalah prestasi yang didapatkan oleh
atlet, atlet diharapkan mengikuti program latihan yang dibuat oleh pelatih
cabang olahraga yang diminati. Hal ini yang penting yaitu program latihan
yang tepat agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.
14
latihan dibedakan menjadi dua yaitu beban latihan luar dan beban latihan
dalam. Beban latihan luar adalah bentuk beban latihan yang ditandai
Tujuan dari latihan tersebut adalah untuk melatih kecepatan dan kekuatan.
Adapun bentuk pelatihan yang dimaksud adalah pelatihan beban ikat yang
kg, sesuai dengan prinsip latihan bahwa latihan harus terus mengalami
lakukan akan tetapi bukan pada bobot bebannya melainkan pada frekuensi
latihan tersebut.
otot rangka secara sistematik dan dalam gerakan yang wajar mengikuti
semakin baik pula eksplosive power yang kita hasilkan, baik saat
tendangan dengan baik, terarah dan kuat. Setiap proses latihan yang
latihan diperlukan sebagai pedoman dan arah yang menjadi acuan oleh
menjadi tiga, yaitu program jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek. Dalam program latihan masih terbagi lagi menjadi empat siklus
ankle weight adalah alat pemberat kaki terbuat dari kain yang diberikan
pemberat dengan serbuk besi. Ankle weight dapat digunakan pada kaki
mempunyai berat yang terdiri dari 0,5kg, 1kg, 2kg dan 3kg yang dapat
disimpulkan bahwa Ankle weight adalah alat pemberat kaki yang terbuat
dari kain yang diberi pemberat serbuk besi. Ankle weight dapat
bentuk latihan ankle weight dapat melatih power tungkai. Power menurut
(Utama, Surisman, dan Jubaedi 2018:3) Adalah ”hasil dari kekuatan dan
boleh hanya menekankan pada beban, akan tetapi harus pula pada
Ankle weight yang biasa digunakan oleh atlet maupun orang awam
adalah ankle weight yang terbuat dari kain dan diisi pasir, Ankle weight
(Sumber : https://images.app.goo.gl/vpt3QJCYciiTJQ2Q8)
pada tungkai, yang di lakukan dengan cara memberi beban pada tungkai
bagian bawah. Pada latihan ankle weight diakukan dengan memasang alat
berupa rompi ankle pada tungkai bawah agar bereaksi dengan cepat,
kekuatan.
menyodokkan kaki yang akan digunakan untuk menendang. Ada dua cara
saat mengangkat lutut, agar mendapatkan hasil ledakan yang keras dan
tepat sasaran.
tingkat sabuk kuning. Kekuatan tendangan ini selain dari lecutan lutut juga
penyaluran tenaga dari massa badan. Maka dari itu, teknik tendangan
Dollyo Chagi adalah tendangan dasar yang paling sering digunakan oleh
atlet Taekwondo ketika bertanding. Gerakan yang mudah dan power kuat
itu, gerakan teknik tendangan Dollyo Chagi yang cepat dan memiliki daya
ledak yang kuat mengakibatkan teknik tendangan Dollyo Chagi akan sulit
dipengaruhi oleh daya ledak otot tungkai merupakan salah satu komponen
tampil lebih baik. Menurut (Erwina 2022)“Atlet bela diri harus mampu
maupun bertahan”.
terprogram adalah untuk mencapai kondisi fisik yang prima agar dapat
chagi merupakan teknik yang paling sering menghasilkan point atau nilai
menghasilkan power yang besar jika dilakukan dengan teknik yang baik
atlet mendapat point pada saat bertanding, dengan power yang kuat juga
buruk maka daya ledak tidak akan sempurna. Kecepatan adalah suatu
mungkin”. Kecepatan (speed) adalah salah satu unsur kondisi fisik yang
paling dominan dan harus dimiliki oleh setiap atlet, karena setiap gerakan
yang ada dalam kyorugi baik menyerang dan bertahan harus dilakukan
Selain beberapa faktor penting diatas, ada juga faktor lain yang
fisik menurut (Gst Agung Cahya Prananta dan Gusti Putu Ngurah Adi
Santika 2022:3) yang meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan,
yang dihasilkan akan sangat besar dan tendangan yang dilakukan akan
besar jika dilakukan dengan teknik yang baik dan benar. Pada saat
(Erwina 2022:116)
D. Pengertian Taekwondo
untuk survival dan suatu aktivitas untuk memenuhi keinginan rohani dari
unsur yang positif, dan pada akhirnya menjangkau status yang absolut
2005:198).
teknik, salah satu teknik yang paling penting untuk diasah adalah
tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli beladiri
popularitas dan jumlah peminat beladiri ini, para ahli beladiri akhirnya
menjadi beladiri militer di Korea. Pada saat perang terjadi antara Korea
25
dan Vietnam, Taekwondo menjadi beladiri untuk tentara korea yang pergi
penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan
sejak awal masuk ke indonesia. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme
masyarakat yang ikut serta dalam mengikuti beladiri yang berasal dari
adanya alat pelindung. Untuk itu olahraga beladiri Taekwondo bisa diikuti
oleh anak kecil usia dini sampai orang tua. Pada saat Masuk ke Indonesia,
dunia, Salah satunya di olimpiade sydney tahun 2000. Juana Wangsa dan
mengikuti ajang empat tahunan ini, Hal ini membuktikan kepopuleran dari
(Sabatani, Hendra, Satria, dan Dewi 2019:88) . Hal ini dikarenakan poin
yang didapat lebih besar dan area yang diizinkan lebih luas dibandingkan
27
tendangan Taekwondo yaitu round house kick, front kick, back kick dan
ini karena kerja sama yang baik antara pembina, pelatih dan pengurus
dalam memberikan latihan pada para atlet. Setiap pelatih dan Pembina
Untuk mencapai prestasi yang tinggi atlet juga harus memiliki potensinya,
dapat meraih prestasi yang baik melalui proses latihan yang sistematis dan
terprogram.
meluncur) dan dolke chagi ( tendangan serong dengan putaran tubuh 360
derajat)”.
satu tendangan dasar dan paling sering digunakan oleh atlet Taekwondo
Taekwondo, hal ini dapat dilihat dari perolehan medali emas yang diraih.
Namun perlu ditingkatkan jika dilihat dari kategori yang ada dengan
perolehan mendali yang didapat. Oleh karena itu, perlu pengkajian dari
Pertandingan Taekwondo mengizinkan dua teknik yaitu fist teknik dan foot
tangan dengan kepalan yang erat dan area yang diizinkan hanya tubuh.
kaki dan area yang diizinkan tubuh dan kepala. Foot teknik atau teknik
Metode Penelitian
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
B. Populasi penelitian
ini adalah seluruh atlet Taekwondo Dojang Kota Langsa yang berjumlah 40
orang.
28
29
C. Sampel penelitian
penelitian ini adalah purposive sampling, teknik ini didasarkan atas tujuan
tertentu. Adapun syarat dalam pengambilan sampel ini adalah pemilihan sampel
tahun ketas.
Murte
D. Metode penelitian
penelitian ini adalah “one group pretest-posttest design”, yaitu desain penelitian
yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi
data ini merupakan rangkaian kegiatan penelitian yang mempunyai peranan yang
sangat penting untuk memperoleh data yang valid. Instrumen dalam penelitian ini
berupa tes. Untuk mengukur frekuensi kecepatan tendangan Dollyo Chagi dalam
Berikut adalah uraian pelaksanaan tes tendangan Dollyo Chagi. 1). Atlet
bersiap-siap berdiri di belakang target dengan satu kaki tumpu berada dibelakang
garis sejauh 60 cm: 2). Setelah aba-aba “YA” atlet melakukan tendangan kaki
kanan selama 15 detik dan kembali ke posisi awal dengan menyentuh lantai yang
ada di belakang garis, kemudian melanjutkan tendangan kaki kiri selama 15 detik:
yang terbanyak: 4). Sasaran dengan target disesuaikan dengan ukuran tinggi badan
tester: 5). Tes ini dilakukan dengan 2 kali kesempatan, nilai yang tertinggi dari 2
untuk tendangan para atlet, sehingga data penelitian dapat digunakan pelatih
sebagai acuan pembuatan program latihan. Desain penelitian ini adalah sebagai
berikut :
T1 – X – T2
33
Keterangan:
X : Latihan menggunakan Ankle weight
Nilai Kategori
23 – 27 Baik
18 – 22 Sedang
15 – 17 Kurang
pengukuran dan pengujian data bertujuan agar analisis menjadi lebih baik. Untuk
34
itu dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
xi−¿ x
Zi = ¿
s
Dimana :
b. Uji Homogenitas
menggunakan rumus:
Rumus uji F
35
2
S1
F= 2
S2
Dimana :
2
s1 = Variansi Kelompok 1
(Sudjana 2016:249)
c. Uji Hipotesis
statistik. Tabel pengujiannya disebut dengan tabel chi kuadrat. Hasil uji ini
hipotesis (nol) yang dikemukakan. Didalam teknik ini, terdapat dua kelompok
[ ]
k
(O i−E i)²
x =∑ ❑
2
i=1 Ei
(Sudjana 2016:273)
Dimana :
x : Chi Kuadrat
K : Banyaknya Frekuensi
Jika thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel maka 𝐻0 ditolak atau Ada efek latihan
ankle weight terhadap kecepatan tendangan Dollo chagi atlet Taekwondo Kota
Langsa.
Jika ttabel ≤ thitung ≤ -ttabel maka 𝐻0 diterima atau Tidak ada efek latihan ankle
weight terhadap kecepatan tendangan Dollo chagi atlet Taekwondo Kota Langsa.
DAFTAR PUSTAKA