SUPLEMEN
PENDIDIKAN
PROFESI
GURU
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN TAHUN 2020
MODUL
SUPLEMEN PPG PGSD
Penulis:
Esti Swastikasari, M.Hum
Seni Apriliya, M.Pd
Dr. Sutarno
Dr. Sunarso
Dr. Farida Nurhasanah
Dra. Maratun Nafiah, M.Pd
Ardhi Prabowo, M.Pd.
Dr. Pujianto
Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, S.Pd., M.Si.
Dr. Taat Wulandari
Dr. Muh. Sholeh, S. Pd, M.Pd
Kontributor:
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd.
Prof. Dr. H. Muchlas, M.Pd.
Dr. Suryanti, M.Pd.
Woro Sri Hastuti, S.Pd., M.Pd.
Rahayu Condro Murti, M.Si.
Copyright © 2020
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena atas izin dan
karunia-Nya Modul Suplemen PPG PGSD ini dapat diselesaikan.
PPG saat ini menjadi satu-satunya jalur yang dapat diikuti oleh guru dan calon guru
untuk mendapatkan sertifikat pendidik. Program PPG dikembangkan oleh Direktorat
Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan mengacu kepada Standar
Pendidikan Guru yang mencakup standar pendidikan, standar penelitian, dan standar
pengabdian kepada masyarakat. Untuk pelaksananaan kegiatan PPG ini
diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Modul ini terdiri atas lima Kegiatan Belajar, yaitu Kegiatan Belajar 1 bidang Bahasa
Indonesia, Kegiatan Belajar 2 bidang PPKN, Kegiatan Belajar 3 bidang Matematika,
Kegiatan Belajar 4 bidang IPA, dan Kegiatan Belajar 5 Bidang IPS.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Tim Penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif
dalam mewujudkan penyelesaian modul ini.
Akhir kata semoga modul ini bermanfaat bagi semua pihak terkait dan dapat
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan PPG untuk menghasilkan guru
profesional demi kemajuan pendidikan Indonesia. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi upaya yang kita lakukan, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
KEGIATAN BELAJAR
1 BAHASA INDONESIA
MODUL
SUPLEMEN PPG PGSD
KEGIATAN BELAJAR 1
BAHASA INDONESIA
Penulis:
Esti Swastika Sari, M.Hum
Seni Apriliya, M.Pd
Penelaah:
Dr. Hari Sunaryo, M.Si.
Reni Nur Eriyani, M.Pd
Agus Firdaus, M.Pd.
Diana Indrawati, M.Pd.
Copyright © 2020
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Petunjuk belajar
Untuk membantu memahami KB 1, perlu diperhatikan beberapa
petunjuk belajar berikut ini.
a. Bacalah dengan cermat uraian-uraian penting yang terdapat di dalam
kegiatan belajar ini sampai Saudara memahami secara tuntas tentang
apa dan untuk apa mempelajari kegiatan belajar ini!
b. Ikutilah aktivitas pengalaman belajar dengan saksama!
c. Bacalah materi advanced material dengan cermat yang terdapat di
dalam modul ini melalui pemahaman dan pengalaman sendiri serta
diskusikanlah dengan teman sejawat dan instruktur!
d. Bacalah dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan. Saudara
dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk internet!
e. Mantapkanlah pemahaman Saudara melalui pengerjaan tes formatif
yang tersedia dalam kegiatan belajar ini dengan baik. Kemudian, nilai
sendiri tingkat pencapaian Saudara dengan membandingkan jawaban
yang telah Saudara buat dengan kunci jawaban tes formatif yang
terdapat di akhir kegiatan belajar!
f. Refleksikanlah apa yang telah dipelajari, apa yang telah dipahami
dengan baik, bagaimana cara memperoleh pemahaman termasuk,
termasuk hal-hal yang dianggap masih sulit! Hasil refleksi tersebut
bisa didiskusikan dengan teman sejawat.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Untuk lebih memperdalam materi Bahasa Indonesia di sekolah dasar,
maka capaian pembelajaran dari KB 1 ini adalah:
a. menguasai fungsi dan ragam teks nonfiksi,
b. menguasai fungsi dan apresiasi sastra anak.
Fungsi dan
Apresiasi Sastra Anak (Teks Fiksi (urgensi, memahami, dan mengkreasi Sastra anak (Teks Fiksi)
KB 3 Struktur,
Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
C. Advanced material
Mari kita cermati kutipan teks berikut.
(Adam Prawira)
Rabu, 4 Desember 2019 - 16:20 WIB
Sudut Pandang
Bagaimana perasaan penulis tentang topik tersebut?
hidup?
Teks I
Teks II
Candi Borobudur
ur dibangun pada abad ke-8, Candi Borobudur sempat terlupakan karena tertimbun abu vulkanik akibat letusan gunung Me
olkan alam duniawi. Ketiga alam duniawi tersebut adalah Kamadathu, Rupadathu dan yang paling dalam adalah Arupadath
nafsu manusia yang menggambarkan tentang merampok, memperkosa, membunuh, penyiksaan da
Dalam tingkatan Rupadhatu yang ada dalam deskripsi Candi Borobudur, menceritakan tentang al
(sumber: dengan pengubahan)
Teks III
Menjadi Pribadi Penuh Percaya Diri
Untuk menjadi pribadi yang percaya diri, Anda harus menerima diri apa
adanya. Ini sangatlah penting karena begitu Anda menerima diri Anda apa
adanya, Anda merasa senang dengan diri Anda sendiri. Artinya, Anda menerima
apapun kelebihan dan kekurangan yang melekat pada diri Anda selama ini.
Tentunya, yang dimaksud dengan menerima kekurangan di sini bukan sama
sekali membiarkan kekurangan diri Anda begitu saja. Sebaliknya. Anda
terdorong untuk memperbaiki kekurangan dengan sepenuh hati, tanpa putus
asa.
Langkah pertama dengan menanyakan kepada diri Anda tentang hal-hal
berikut dan jawablah sejujurnya!
a. Apa saja kekurangan diriku selama ini, yang harus aku perbaiki, demi
mencapai impian muliaku?
b. Hal apakah dari diri saya yang kurang disukai orang lain atau teman saya?
Adapun yang dimaksud dengan kelebihan di sini adalah hal-hal positif
diri
Anda yang patut Anda syukuri dan maksimalkan. Cara mengenali kelebihan diri
Anda ini sangatlah mudah. Kemauan, untuk mengenali kelebihan Anda,
jawablah pertanyaan berikut.
a. Hal positif apa sajakah yang teman saya sukai dari diri saya?
b. Apa yang saya sukai dari diri saya selama ini?
c. Apa yang orang lain rindukan dari diri saya?
Langkah kedua, yakinlah pada diri Anda sendiri. Keyakinan adalah fondasi kehidupan. Sekali Anda y
Langkah ketiga, bersyukurlah atas apa pun yang Anda dapatkan. Bersyukur adalah bukti kebahagiaa
Langkah keempat, tersenyumlah dengan tulus kepada setiap orang, termasuk orang yang pernah m
Selamat menjadi pribadi yang percaya diri dan penuh bahagia! (Sumber: http/: dengan pengubahan
b. Kaidah
c. Isi
d) Tahap Penguatan
Peran guru dalam kegiatan ini adalah memberikan
penguatan ataupun pelurusan terhadap komentar-komentar
siswa. Dengan demikian, diharapkan para siswa memperoleh
kejelasan-kejelasan sekaligus pegangan atas kebenaran
ataupun ketidakbenarannya.
pertanyaan
yang
mereka
tanyakan
padaku?
Apa saya
dapat
membuat
lebih baik?
D. Telaah kasus
Menampilkan dua kasus pembelajaran bahasa meliputi teks nonfiksi dan
sastra anak yang spesifik dan memerlukan analisis kritis.
1. Mari kita lakukan hal berikut.
a. Kasus 1
1) Kunjungilah link https://lingkunganhidup.co/sampah-plastik-
indonesia-dunia/.
2) Bacalah teks tersebut
dengan saksama.
3) Respon apa yang
muncul setelah
Saudara memahami
informasi dari teks
tersebut? Mulailah
dengan memetakan
informasi apa saja
yang dapat
diperoleh dari teks tersebut?
b. Kasus 2
Berikut disajikan sebuah topik peristiwa (sumber:
https://nasional.okezone.com)
Identifikasi dan petakan apa yang dapat menjadi latar belakang
munculnya topik tersebut. Mengapa topik tersebut menjadi hal yang
perlu diberitakan? Mengapa terjadi (sering) di sekolah? Lalu apakah
mungkin terkait dengan konteks berbahasa? Petakan temuan dan
analisis dalam sebuah peta konsep dan cobalah memaparkannya
dalam sebuah teks nonfiksi.
2. Bacalah teks berikut.
a. Kasus 1
Timun Emas
Di sebuah desa hiduplah seorang perempuan tua bernama Mbok
Yem. Ia hidup sebatang kara. Mbok Yem ingin sekali memiliki seorang
anak, agar dapat merawat dirinya yang sudah mulai tua. Namun, itu
semua mustahil karena ia tidak mempunyai suami.
Setiap hari Mbok Yem pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Pada
suatu hari, di tengah hutan. Ia bertemu dengan seorang raksasa yang
sangat menyeramkan. Tubuh raksasa itu lebih tinggi dari pohon.
Kulitnya penuh dengan bulu yang kasar. Kulitnya gelap. Mulutnya
terdapat sepasang taring yang sagat tajam. Kukunya panjang dan
kotor.
1) Bagaimana kesan Saudara terhadap cerita tersebut?
2) Menurut Saudara bagaimana respons peserta didik terhadap
nasib Mbok Yem?
3) Menurut Saudara bagaimana kesan peserta didik terhadap
keadaan fisik Raksasa?
4) Menurut Saudara bagaimana peserta didik diminta
menggambarkan Raksasa versi mereka?
b. Kasus 2
Seorang guru berencana akan menulis dua cerita, yaitu satu
bentuk cerita fabel dan cerita petualangan. Menurut Anda bagaimana
gaya penulisan, isi dan struktur keduanya. Apa persamaan dan
perbedaannya? Apakah siswa SD kemungkinan akan menyukainya?
Di antara kedua buku tersebut, mana yang akan disukai siswa SD
Kelas awal dan siswa SD kelas tinggi? Mengapa demikian? Menurut
Anda, isi cerita yang bagaimana yang dapat menarik minat dan
relevan dengan kehidupan siswa SD di Indonesia?
E. Penutup
1. Rangkuman
a. Teks nonfiksi merupakan teks yang didasarkan pada fakta yang
bertujuan menginformasikan, menginstruksikan, atau membujuk
dengan memberikan fakta dan informasi. Teks ini menjadi penting
fungsi informatif yang berlaku untuk berbagai bidang kehidupan
(misalnya sains dan humaniora). Ragam teks nonfiksi didasarkan atas
tujuannya yaitu menginformasikan, menginnstruksikan, menarasikan,
memengaruhi, dan menanggapi.
b. Pembelajaran teks nonfiksi dapat dilakukan dengan inquiri based
instruction yang fungsinya mengajari siswa bagaimana membuat
belajar menjadi lebih bermakna. Pembelajaran ini bermuara pada
membaca dan menulis. Strategi yang digunakan untuk memahami
teks nonfiksi
salah satunya adalah dengan membaca mandiri dengan tujuan
mengembangkan kompetensi untuk membaca dengan saksama, lalu
tanggapi dengan bukti untuk penekanan pada kesimpulan,
menganalisis teks untuk mengklarifikasi ide, menggunakan struktur
dan fitur teks untuk mengidentifikasi ide dan informasi dan
menganalisis pilihan penulis. Strategi yang acapkali digunakan dalam
menulis teksnonfiksi adalah pramenulis, menyusun draf, merevisi,
menyunting, dan mempublikasikan.
c. Sastra anak memiliki banyak fungsi yang bermanfaat dan selaras
dengan tujuan pendidikan, baik fungsi yang didasarkan pada unsur
intrinsik maupun unsur ekstrinsiknya. Fungsi tersebut berguna bagi
peserta didik untuk perkembangan dirinya, baik secara personal
maupun sosial. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembelajaran
apresiasi sastra.
d. Pembelajaran apresiasi sastra anak dapat dilakukan di antaranya
dengan menggunakan pendekatan prosedural misalnya menggunakan
model pembelajaran apresiasi sastra P-IKADKA atau menggunakan
pendekatan inkuiri.
e. Menyusun kreasi sastra anak dapat dilakukan dengan tahapan
tertentu, di antaranya dengan mengikuti pendekatan respons estetik
dan prosedur penulis buku cerita anak profesional mulai dari tahap
menentukan ide terbaik sampai tahap revisi draf cerita.
2. Tes formatif
Soal nomor 1
Bacalah kedua teks berikut!
Teks 1 Teks 2
Tanggapan logis terhadap kedua isi pesan di media sosial tersebut adalah …
A. Pesan pertama lebih terpercaya karena berasal dari teman dekat.
B. Pahami dulu berita yang kita baca, lalu lakukan yang menurut kita benar.
C. Kita laporkan pengirim berita hoax agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
D. Kita perlu mencari sumber berita yang terpercaya agar tidak mudah terhasut.
E. Untuk mengantisipasi kebenaran berita sebaiknya kita membeli BBM yang
banyak.
Soal nomor 2
Bacalah kedua teks berikut!
Perhatikan ilustrasi berikut!
Anda tinggal di kota Y. Karena urusan mendadak yang sangat penting,
Anda harus pergi ke tempat saudara di kota B. Anda harus sampai di
sana secepatnya. Harga tiket dari kota Anda ke kota B adalah sebagai
berikut.
No Jenis Transportasi Harga Tiket (Rp)
1 Bus ekonomi 90.000,00
2 Bus bisnis 120.000,00
3 Bus eksekutif 160.000,00
4 Kereta api ekonomi 120.000,00
5 Kereta api bisnis 150.000,00
6 Kereta api eksekutif 220.000,00
7 Pesawat terbang ekonomi 280.000,00
8 Pesawat terbang bisnis 400.000,00
9 Pesawat terbang eksekutif 600.000,00
Jika dana yang Anda miliki terbatas, sikap Anda dalam memilih transportasi adalah
...
A. menggunakan bus eksekutif karena fasilitas yang nyaman dan harga terjangkau
B. menggunakan kereta api kelas ekonomi karena harga tiketnya relatif murah,
bersih, cepat, dan nyaman
C. menggunakan bus ekonomi karena meskipun agak lambat, harga tiketnya
paling murah dan nyaman
D. menggunakan pesawat terbang kelas ekonomi karena harga tiket terjangkau
dan cepat sampai tujuan
E. menggunakan pesawat kelas eksekutif karena tiket lebih mudah didapatkan
dan cepat sampai tujuan
Soal nomor 3
Cermatilah data berikut!
Gunungkidul memiliki banyak ragam objek wisata, antara lain:
1. Wisata Pantai:
Pantai Drini, Pantai Indayanti, Pantai Sundak, Pantai Ngandong, Pantai Sepanjang,
Pantai Baron,Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai Watu kodok, Ngrenehan, Slili,
Nobaran
2. Wisata Bukit :
Puncak Kosakora, Gunung Api Nglanggeran, Gunung Ireng, Bukit Sarangan, Bukit
Bintang
3. Wisata Goa:
Goa Kalisuci, Goa Pindul, Goa Jomblang, Goa Rancang Kencono
4. Wisata Air Terjun:
Sri Gethuk, Luweng Sampang, Kedung
5. Wisata Hutan:
Hutan
Wanagama
Salah satu upaya untuk menarik kunjungan tempat-tempat wisata tersebut adalah
....
A. melengkapi layanan jasa dan fasilitas umum di setiap objek wisata dengan
dana pemerintah daerah dan sponsor.
B. melakukan perawatan rutin dan berkala di setiap objek wisata.
C. melakukan gerakan promosi wisata secara luas yang melibatkan relawan
pariwisata dengan program yang menarik.
D. mencanangkan bulan promosi dengan memberikan layanan gratis tiket masuk
objek wisata pada even-even tertentu.
E. memberikan layanan paket wisata lengkap, misalnya 3 macam objek wisata
yang berbeda dalam 1 hari perjalanan.
Soal nomor 4
Suatu ketika, ada seseorang yang berniat menuangkan idenya dengan tujuan
untuk menanggapi tentang perkembangan teknologi yang berdampak positif dan
negatif bagi anak-anak. Orang tersebut kemudian membuat tulisan dengan judul
“Dahsyatnya Peran Literasi Sosial Media terhadap Perilaku Anak”. Jika Saudara
menjadi pembaca sekaligus penulis, informasi yang akan disampaikan dalam
tulisan tersebut adalah….
A. pentingnya teknologi informasi, tentang anak dan usianya, dan tentang peran
literasi untuk anak-anak
B. usia anak dan perkembangannya, jenis literasi sosial media dan peranannya
C. literasi informasi, jenis sosial media, anak dan perilakunya
D. literasi sosial media dan jenisnya, perilaku anak di era milenial, peran
teknologi informasi
E. pentingnya peran literasi, pentingnya usia anak-anak, peran anak-anak
Soal nomor 5
Saudara telah menulis tentang “Kebiasaan Membaca di Era Digital: Benarkah
Masyarakat Indonesia Tidak Gemar Membaca?”. Untuk menyempurnakan tulisan
tersebut, dilakukan proses reviewing. Ragam pertanyaan refleksi yang dapat
muncul dari tulisan tersebut adalah….
A. Apa yang akan saya tulis?
B. Bagaimana saya menuliskannya?
C. Apakah fakta yang saya tulis akurat?
D. Apa ide untuk membuatnya jadi lebih baik?
E. Apakah saya memiliki keterangan yang jelas?
Soal nomor 6
Guru mempertimbangkan akan menggunakan pendekatan berbeda dalam
pembelajaran apresiasi sastra. Berikut ini cara yang dapat digunakan guru untuk
membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengapresiasi karya sastra yang
telah dibacanya.
Menurut Saudara, untuk mencapai tujuan pembelajaran apresiasi cerita,
kegiatan manakah yang paling relevan dan terasa penuh kesan oleh siswa?
A. Melakukan tanya jawab dengan sesama kawannya
B. Membuat rangkuman/synopsis cerita
C. Mengidentifikasi karakter/tokoh cerita
D. Menyampaikan respons sesuai perspektif dirinya
E. Menceritakan kembali di depan kelas
Soal Nomor 7
Bapak Biru melaksanakan kegiatan apresiasi sastra dengan cara membacakan
dongeng (1). Kemudian Bapak Biru menjelaskan persamaan dan perbedaan
karakter Kancil dan Buaya yang ada dalam dongeng tersebut (2). Kemudian
Bapak Biru bertanya jawab dengan siswa tentang dongeng tersebut (3). Bapak
Biru bertanya kepada siswa bagaimana tanggapan siswa terhadap dongeng
Kancil dan
karakter Buaya (4). Bapak Biru juga bertanya kepada siswa karakter mana yang
lebih disukai mereka? (5) Bapak Biru juga bertanya sikap dan perilaku siapa yang
ingin siswa tiru dan apa alasannya? (6)
Internalisasi nilai cerita ditunjukkan pada kalimat nomor berapa?
A. Kalimat kedua
B. Kalimat ketiga
C. Kalimat keempat
D. Kalimat kelima
E. Kalimat keenam
Soal nomor 8
Perhatikan tahapan pembelajaran apresiasi berikut ini!
(1) Guru menyampaikan judul dan identitas buku cerita rakyat.
(2) Guru membacakan cerita rakyat dan sesekali berhenti untuk menjelaskan
materi penting terkait cerita tersebut.
(3) Guru memperlihatkan gambar sampul cerita rakyat dan menanyakan apa
yang terlintas di pikiran siswa saat melihat gambar tersebut.
(4) Guru menyampaikan afirmasi terkait cerita.
(5) Guru menentukan sebuah buku cerita rakyat yang sesuai dengan
karakteristik siswanya.
(6) Guru memandu siswa menyampaikan tanggapan pribadinya serta
merespons tanggapan kawannya.
(7) Guru memandu siswa mengerjakan lembar kerja yang berkaitan dengan
cerita.
Manakah yang menunjukkan prosedur apresiasi sastra model PIKADKA dengan
urutan paling tepat?
A. 1-2-3-4-5-6-7
B. 1-3-2-4-6-7-4
C. 5-3-1-2-4-6-7
D. 5-1-3-2-6-7-4
E. 5-3-1-2-4-6-7
Soal nomor 9
Di sebuah kelas, setelah menyampaikan salam dan sapa kepada siswanya,
terdengar seorang guru membacakan sebuah dongeng. Ketika pembacaan
dongeng berakhir guru pun menjelaskan unsur intrinsik dan makna dongeng
tersebut kepada siswanya. Kemudian guru mempersilakan siswanya untuk
menceritakan kembali cerita yang telah didengarnya.
Setelah pelajaran berakhir, di ruang guru seorang rekan gurunya menyampaikan
beberapa koreksi untuk memperbaiki tahapan apresiasi dongeng tersebut.
Pernyataan-pernyataan rekan guru tersebut benar, kecuali ….
A. Guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Guru perlu memberi kesempatan kepada siswa untuk merespons cerita.
C. Guru perlu menyediakan satu jawaban benar untuk setiap pertanyaan.
D. Guru perlu menjelaskan teknik/cara performasi siswa.
E. Guru perlu menyebutkan kriteria penilaian performansi siswa.
Soal nomor 10
Perhatikan kutipan cerita berikut ini!
Betapa Hebatnya Dia
Perkenalkan, namaku Cinta. Sungguh aku tidak membenci Jihan, adikku satu-
satunya. Sesungguhnya aku sangat mengasihinya. Namun, Jihan terlahir sedikit
berbeda dengan anak-anak normal lainnya. Nada bicaranya sedikit lambat.
Dilihat dari fisiknya, posisi kepala Jihan sedikit miring ke kanan, tidak tegak.
Terkadang air liur sesekali jatuh dari mulutnya. Hal inilah yang membuatku belum
bisa menerima kehadirannya sejak ia lahir dari rahim Mama.
Konflik yang mungkin terjadi dari kutipan cerita tersebut yaitu, … kecuali ….
A. Rasa malu Cinta atas keadaan adiknya
B. Rasa kesal Cinta atas sikap adiknya
C. Rasa kasih Cinta terhadap adiknya
D. Rasa marah Cinta atas perilaku adiknya
E. Rasa sedih Cinta atas kondisi adiknya
Soal nomor 11
Sebagai seorang guru, Ibu Nila merasa terpanggil untuk menulis sebuah
cerita anak. Hal berikut ini tepat untuk sebuah draf cerita anak untuk usia 7-8
tahun, yaitu ….
A. Jumlah kata antara 0-200 kata, berupa board book, karakter buah-buahan.
B. Jumlah kata antara 200-500 kata, berupa early picture book, karakter mainan.
C. Jumlah kata antara 700-1000 kata, berupa picture book, karakter
hewan/manusia.
D. Jumlah kata antara 10000-30000, berupa middle grade, karakter
hewan/manusia.
E. Jumlah kata lebih dari 30000, berupa hand book, karakter hewan/manusia.
3. Refleksi
a. Apa yang sudah dipahami
b. Bagaimana saya dapat memahami hal tersebut
c. Dengan cara bagaimana saya dapat memahami hal tersebut
d. Apa yang disukai/menarik tetapi penting
e. Apa yang disukai/menarik tetapi tidak penting
f. Apa yang ingin diketahui lebih lanjut
g. Apa yang belum dipahami
h. Mengapa belum dipahami
i. Apa yang harus dilakukan agar menjadi paham
4. Rujukan
Armstrong, J. (2013). Reading Camp: Children from the Bahamas Develop a New
Appreciation of Children’s Literature. Bookbird: A Journal of International
Children’s Literature, 51(1), 67–72.
Anderson, C.C., 1984, Style in Children's Literature: A Comparison of Passages
from Books for Adults and for Children, Dissertation in English Literature,
University of Rhode Island.
Blachowicz, C., & Ogle, D. (2001). Reading Comprehension: Strategies for
Independent Learners. New York: Guilford.
Flood, J., & Lapp, D. (1994). Issues and Trends: Developing Literary Appreciation
and Literacy Skills: A Blueprint for Success. The Reading Teacher, 48(1), 76–
79
Goodman, Y., Hood, W., & Goodman, K. (1991). Organizing for whole language.
Portsmouth, NH: Heinemann.
Goodwin, Bryan & Kirsten Miller. (2013). Nonfiction Reading Promotes Student
Success. Educational Leadership, January, Vol. 79, Number 4:80-82 diakses
dari http://www.ascd.org/publications/educational-
leadership/dec12/vol70/num04/Nonfiction-Reading-Promotes-Student-
Success.aspx pada tanggal 18 Februari 2019.
Marzano, R. J. (2000). A new era of school reform: Going where the research takes
us. Aurora, CO: McREL.
Padgett, R. (2006). “Read All About It” and Teach Kids How to Use Newspapers.
Education Digest, 71, 56-58.
Pardales, M., & Girod, M. (2006). Community of inquiry: Its past and present
future. Educational Philosophy & Theory, 38, 299-309.
Pike, K., & Mumper, J. (2004). Making Nonfiction and Other Informational Texts
Come Alive: A Practical Approach to Reading, Writing, and Using Nonfiction
and Other Informational Texts Across the Curriculum. Boston:Allyn and
Bacon.
Seuling, B. (2004). How to Write a Children’s Book and Get It Published, edisi ke-
3. John Wiley & Sons, Inc.
Stead, Tony & Hoyt, Linda. (2011). A Guide to Teaching Nonfiction Writing. USA:
Greenwood Publishing Group, Inc.
https://thejohnfox.com/2019/02/how-to-write-a-childrens-book/
Kunci Jawaban Tes Formatif
1. D
2. D
3. E
4. D
5. C
6. D
7. E
8. D
9. C
10. C
11. C
MODUL SUPLEMEN PPG PGSD
KEGIATAN BELAJAR 2
PENDIDIKAN PANCASILA
DAN
KEWARGANEGARAAN
KB 2 PGSD PPKN 68
MODUL
SUPLEMEN PPG PGSD
KEGIATAN BELAJAR 2
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Penulis:
Dr. Sutarno
Dr. Sunarso
Penelaah:
Dr. At. Sugeng Priyanto, M.Si.
Drs. Rohmad Widodo, M.Si.
Triningsih, S.Pd.SD, M.Pd.
Muchamad Haris Tarmidi, S.Pd.SD
Copyright © 2020
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KB 2 PGSD PPKN 69
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan............................................................................................................67
1. Deskripsi Singkat..................................................................................................67
2. Manual Prosedur Penggunaan Modul.................................................................68
B. Inti............................................................................................................................69
1. Capaian Pembelajaran.........................................................................................69
2. Petunjuk Belajar (Aktivitas Pengalaman Belajar)................................................69
C. Advanced Material...................................................................................................70
1. Hak Asasi Manusia...............................................................................................72
a. Perkembangan Jaminan Konstitusional Terhadap HAM di Masa Lalu, Masa
Kini dan Masa Datang...................................................................................73
b. Permasalahan HAM dalam Kehidupan di Masyarakat dan Siswa dengan
Siswa...........................................................................................................100
2. Pengamalan Pancasila.......................................................................................104
a. Hubungan Agama dan Pancasila................................................................105
b. Kajian Ilmiah Filosofis Pancasila.................................................................107
c. Nilai-nilai Objektif dan Subjektif Pancasila.................................................111
d. Makna Sila-sila Pancasila............................................................................114
e. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik, Hukum, Sosial Budaya,
dan Ekonomi...............................................................................................117
f. Panduan Pengamalan Pancasila.................................................................122
3. Hukum dan Sistem Peradilan di Indonesia........................................................126
a. Hakikat Indonesia Sebagai Negara Hukum................................................127
b. Sistem Peradilan di Indonesia....................................................................132
D. Telaah kasus...........................................................................................................138
1. Kasus Pertama : Pelanggaran HAM di Sekolah.................................................138
2. Kasus Kedua : Implementasi Sila-sila Pancasila.................................................140
E. Penutup..................................................................................................................141
1. Rangkuman........................................................................................................141
2. Tes formatif.......................................................................................................144
3. Refleksi...............................................................................................................159
4. Rujukan..............................................................................................................159
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) pada
dasarnya terdiri dari dua hal esensial yaitu Pendidikan Pancasila yang lebih
bertumpu pada Pendidikan nilai-nilai moral Pancasila yang menghasilkan
pribadi yang bermoral baik. Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan lebih
menekankan pembentukan sebagai warga negara yang cinta tanah air dan
baik. PPKn merupakan ilmu pengetahuan yang dimaksudkan membentuk
warga negara Indonesia yang memahami akan hak dan kewajibannya
berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam wadah NKRI yang
menjunjung tinggi prinsip bhinneka tunggal ika. Jadi PPKn berupaya
menjadikan peserta didik sebagai pribadi cerdas dan baik sesuai dengan nilai
nilai Pancasila sekaligus warga negara yang cinta tanah air dan baik.
C. Advanced Material
Agar Saudara memiliki kompetensi yang diharapkan dalam mempelajari
advanced material PPKn pada kegiatan belajar ini, ikutilah petunjuk belajar
berikut ini.
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Saudara paham betul
tentang apa, untuk apa dan bagaimana mempelajari materi pada kegiatan
belajar ini.
2. Cermati kata-kata kunci yang ada pada materi ini dan jadikan tautan/link yang
ada ini sebagai bahan diskusi. Ada beberapa aktivitas belajar yang perlu
Saudara cermati dalam menggunakan Advanced material ini:
a. Mengamati (Observing). Bacalah materi dengan cermat dan bukalah
tautan/link yang dirujuk dalam tulisan ini atau mungkin juga mencari
rujukan sendiri. Dengan mengamati sajian tersebut munculkan sejumlah
pertanyaan kritis yang dapat Saudara kaji lebih lanjut.
b. Menanya (Questioning). Pertanyakan dan lacaklah keakuratan sumber
informasi yang digunakan agar Saudara tidak menggunakan berita Hoax
sebagai bahan diskusi. Singkirkan berita yang Saudara nilai sebagai berita
Hoax. Caranya: lacak sumber beritanya. Apakah sahih dari lembaga atau
sumber yang memang layak mengeluarkan berita atau data tersebut.
Misalnya pertanyakan: “Informasi ini berasal dari mana? Benarkan data
tersebut, tahun berapa informasi itu terjadi karena sering terjadi data
yang ada hanyalah remix data lama? Belajarlah menerima perbedaan
pendapat, pikirkan kembali apa yang ada dalam pikiran Saudara, dan
sekaligus belajarlah bagaimana sopan santun dalam bertanya atau
merespon pertanyaan dengan baik.
c. Mencoba (Experimenting). Cobalah mencari informasi penting dari link
yang ditunjuk atau link menarik lain yang Saudara temukan. Catatlah kata
kunci atau generalisasi yang diambil. Saringlah dan pilih yang sesuai topik.
d. Menalar (associating). Cermati juga apakah di dalamnya mengandung
ujaran kebencian atau memecah belah bangsa ini? Jika ada maka jangan
digunakan sebagai dasar diskusi karena kita sebenarnya sudah
mengetahui maksud pemberitaan atau pendapat tersebut. Apakah berita
atau topik tersebut bertentangan dengan ajaran agama atau Pancasila?
Jika bertentangan maka abaikan saja. Analisalah kepentingan penulis atau
penutur data atau opini dalam setiap berita yang ada. Misalnya: apakah
dia netral dalam menulis berita atau opini, benar-benar memperjuangkan
rakyat, atau ada muatan politik dari partai atau kelompok tertentu?
e. Mengkomunikasikan (Communicating). Lakukan sharing pendapat dengan
teman atau instruktur untuk memperdalam materi atau yang
berkompeten di bidangnya. Cobalah Saudara komunikasikan atau
tunjukkan hasil telaah Saudara pada kolega, secara lisan atau tulisan, atau
bentuk karya lain sehingga mendapat respon yang lebih luas. Sajikan
kesimpulan hasil pekerjaannya di hadapan teman-teman sekelas. Saudara
juga dapat mengkomunikasikan karya-karya terbaik dengan
memanfaatkan berbagai saluran positif dan konstruktif yang ada,
sehingga
bisa direspon oleh pembaca terdidik dan lebih luas. Misalnya, karya
dipublikasikan jurnal, koran dan sebagainya ?
www.kompas.com
Yamin merasa perlu sekali lagi mengulang penjelasannya.
Saya minta perhatian betul-betul, karena yang kita bicarakan ini hak
rakyat, ujarnya. Ia melanjutkan, bila hak rakyat itu tidak terang dalam
konstitusi maka telah terjadi kekhilafan Grondwettelijke fout. Artinya,
kesalahan undang-undang hukum dasar. Itu besar sekali dosanya
buat rakyat, tuturnya. Apalagi, lanjut Yamin, rakyat Indonesia telah
lama menantikan haknya dari republik yang mereka bela selama ini.
Jaminan hak asasi pun tidak untuk warga negara an sich. Seluruh
penduduk akan diperlindungi oleh republik ini. Artinya, berdasarkan
konsep Yamin, semua penduduk baik warga negara indonesia
maupun warga negara asing mendapat jaminan hak konstitusional.
Selain Moh. Yamin, Mohammad Hatta juga gigih
memperjuangkan masuknya HAM dalam UUD 1945. Meskipun Hatta
mendapat kritikan kawan-kawan politiknya, tetapi Hatta tetap
konsisten dan tegar membela prinsip-prinsip HAM agar kita tidak
dianggap sebagai negara kekuasaan dan penting bagi pembangunan
bangsa seutuhnya.
Soekarno dan Soepomo menolak dimasukkannya HAM dalam
UUD 1945 karena pertimbangan politik (Soekarno) dan budaya
(Soepomo), sedangkan Moh. Hatta dan Moh. Yamin menyetujui
dimasukkannya HAM dalam UUD 1945 karena alasan politik (Moh.
Hatta) dan budaya (Moh. Yamin) pula. Jadi sebenarnya keberadaan
HAM di dalam UUD 1945 merupakan hasil kompromi dari dua kubu
yang berhadapan, sehingga HAM dimasukkan didalam UUD 1945
tetapi hanya sedikit yaitu pasal 27 hingga 34.
Bagaimana dengan kondisi sekarang yang sudah banyak
mengadopsi HAM sedunia dan bagaimana HAM di masa depan?
Untuk
lebih memahami perkembangan hak asasi manusia, kita perlu
mendalami bagaimana HAM itu sendiri sudah diperjuangan secara
konstitusional sejak 5000 tahun lalu namun hingga kini belum bisa
terwujud secara ideal. Kita perlu mencermati apa yang diperjuangan
HAM, dominasi penguasa dan jaminan hukum di setiap periode
sejarah.
Seberapa pentingkah mempelajari sejarah HAM? Pertanyaan
ini layak dipertimbangkan karena mempelajari sejarah, utamanya
HAM kadang memicu debat berkelanjutan, simpang siur dan
cenderung terjadi penyalahgunaan isu HAM. Padahal, sejarah
menunjukkan data mengenai awal mula munculnya HAM sebagai
sebuah gagasan hingga menjelma menjadi standar dan norma umum
sedunia yang dalam perkembangannya bahkan sejumlah instrumen
hukum HAM mensyaratkan negara-negara terikat untuk
merumuskannya dalam peraturan perundang-undangannya. Dalam
konteks ke-Indonesia-an, ada kewajiban dan tanggung jawab negara
mengimplementasikan HAM dalam langkah-langkah efektif bidang
hukum, politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan dan
keamanan.
https://news.okezone.com/read/2017/06/15/18/1716483/h
istoripedia-magna-carta-lahir-dari-perseteruan-antara-raja-
john-paus-dan-baron
https://www.youtube.com/watch?v=Q3qXpMoVkVY
https://www.liputan6.com/regional/read/4177063/2-siswa-smp-
ditetapkan-sebagai-tersangka-terkait-kasus-perundungan-di-malang
Setujukah dengan penetapan sebagai tersangka? Bagaimana
dengan hak mereka dan korban? Bagaimana peranan pendidikan selama
ini sampai hal seperti itu terjadi? Dan seterusnya……
Di bidang pendidikan, pelanggaran HAM antara lain disebabkan
oleh kurangnya wawasan tentang pendidikan HAM. Itulah alasan
mengapa HAM perlu diberikan di sekolah dasar. Pendidikan HAM
harus menjadi suatu kewajiban moral bagi masyarakat Indonesia secara
menyeluruh dan sistematis melalui jalur pendidikan formal baik di
tingkat sekolah dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Hal itu
ditegaskan dalam pasal 4 ayat 1 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. "Dalam UU itu disebutkan bahwa
pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta
tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa." Kurikulum perlu
menekankan pentingnya pengenalan dan pemahaman HAM diberikan
sejak dini melalui kurikulum tersendiri dalam jalur pendidikan formal.
Sejak peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional 10
Desember 2004, PBB telah mengusulkan masuknya materi HAM ke
sekolah. PBB memilah strategi penerapannya, dimulai di tiga tahun
pertama (2005-2008) yang berfokus pada pendidikan dasar dan
menengah, menghimbau semua negara untuk mengintegrasikan nilai-nilai
HAM ke dalam kurikulum, mengubah proses pendidikan serta
mengajarkan metode, dan memperbaiki lingkungan tempat pendidikan
itu berlangsung. Di Indonesia, muatan HAM bisa didapatkan dalam sejak
dari kurikulum SD/MI hingga kurikulum SMP/MTs dan SMA/MA/SMK.
https://republika.co.id/berita/nz52kk22/kurikulum-ham-untuk-sekolah
diakses 20 Pebruari 2020.
Untuk menyambut seruan PBB dan UU itu Komnas HAM
memprogramkan Sekolah Ramah HAM (SR HAM). Sekolah Ramah HAM
adalah sebuah sekolah yang mengintegrasikan nilai-nilai HAM sebagai
prinsip-prinsip inti dalam organisasi dan pengelolaan sekolah, di mana
nilai atau prinsip HAM menjadi pusat atau ruh dari proses pembelajaran
dan pengalaman yang muncul di semua sisi kehidupan sekolah tersebut.
Sekolah perlu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
perkembangan jiwa anak didiknya. Hal ini untuk menangkal pengaruh
buruk lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar yang kurang
mendukung yang berakibat buruk pada diri anak didik. Perhatikan berita
berikut ini yang membuat miris ketika seorang siswi SMP yang berusia 15
tahun membunuh seorang anak usia 6 tahun pada tanggal 5 Maret 2020.
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/03/07/siswi-smp-bunuh-
bocah-secara-sadis-di-taman-sari-ternyata-ini-yang-jadi-penyebabnya/
Sekolah Ramah HAM mempunyai konsep pendidikan HAM
berperan sebagai materi pelajaran dan sebagai metode atau pendekatan
untuk mempraktikkan nilai-nilai HAM di sekolah. Sekolah Ramah HAM
akan memberi manfaat nyata yaitu mampu memberikan solusi yang tepat
untuk mengatasi, menghapus atau minimal mengurangi secara signifikan
jumlah kasus pelanggaran HAM yang terjadi di sekolah.
Sebenarnya, kurikulum HAM perlu membahas tentang kewajiban
asasi manusia (KAM). KAM adalah seperangkat kewajiban yang bila tak
dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya HAM (lihat:
UU No 39 Tahun 1999). KAM seharusnya menjadi fondasi utama sebelum
kita mempelajari HAM. Jika dimensi HAM adalah kebebasan, maka
dimensi KAM adalah tanggung jawab. Kebebasan yang bertanggung
jawab adalah inti keselarasan dalam masyarakat. Dalam UU No 39
Tahun 1999, KAM
termaktub di pasal 67-70 dinyatakan, "Setiap orang yang ada di wilayah
Republik Indonesia wajib patuh pada peraturan perundang-undangan,
hukum tak tertulis, dan hukum internasional mengenai hak asasi manusia
yang telah diterima oleh negara Republik Indonesia". Guru yang berupaya
memahamkan KAM berarti sedang menumbuhkan budi pekerti. Dari
sinilah perbaikan hingga perubahan cara pandang kurikulum nasional
yang berkaitan dengan HAM berawal.
Di buku siswa Sekolah Dasar mulai kelas rendah telah diajarkan
budi pekerti atau karakter, tapi belum disertai perilaku yang melengkapi.
Ucapan "Terima Kasih", "Tolong", "Permisi", "Maaf" diajarkan di kelas
rendah, tapi belum disertai senyuman, merunduk, dan melembutkan
suara.
Mantapkan pemahaman Saudara melalui diskusi, dan analisisislah
berbagai kasus yang relevan dengan materi pada kegiatan belajar ini.
2. Pengamalan Pancasila.
Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya memiliki
tingkat kemajemukan yang tinggi. Kemajemukan ini ditandai dengan
banyaknya suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama, serta berbagai
kemajemukan lainnya. Hal inilah yang sering menimbulkan terjadinya konflik
di antara suku bangsa, maupun penganut agama yang beragam itu, di dalam
memenuhi kepentingannya yang berbeda-beda.
1) Merupakan kesatuan yang utuh. Kelima sila tidak dapat dilepas satu
dengan lainnya. Walaupun masing-masing sila berdiri sendiri tetapi
hubungan antar sila merupakan hubungan yang organis.
2) Setiap unsur pembentuk Pancasila merupakan unsur mutlak yang
membentuk kesatuan, bukan unsur yang komplementer. Artinya,
salah satu unsur (sila) kedudukannya tidak lebih rendah dari yang
lain. Walaupun sila Ketuhanan merupakan sila yang berkaitan
dengan Tuhan sebagai causa prima, tetapi tidak berarti sila lainnya
hanya sebagai pelengkap.
1) Arti dan Makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Pokok-pokok pikiran
yang perlu dipahami antara lain:
2) Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Pokok-
pokok pikiran yang perlu dipahami antara lain:
Nasionalisme;
5) Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Beberapa pokok pikiran yang perlu dipahami antara lain:
o bersikap adil;
D. Telaah kasus
1. Kasus Pertama : Pelanggaran HAM di Sekolah
Apa pelanggaran HAM itu? Baca Kembali Pasal 1 Angka 6 UU No. 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Contoh pelanggaran HAM yang
terjadi di sekolah adalah tindakan kekerasan.
https://www.komnasham.go.id/files/20170828-sekolah-ramah-ham-solusi-
menghapus-$TSG634Y.pdf
Perhatikan data di atas dikeluarkan tahun berapa dan cari update data
saat ini.
Kemukakan bentuk-bentuk pelanggaran HAM di sekolah
Buat materi inti HAM yang akan dikembangkan di SD.
Wujudkan materi itu itu dalam bentuk mindmapping kegiatan di sekolah.
Kemukakan pihak yang dilibatkan dan peranannya dalam kegiatan
tersebut.
Rancanglah bagaimana strategi atau metode pembelajarannya.
Tuliskan bagaimana mengevaluasi ketercapaian tujuan beserta
indikatornya.
https://nasional.kompas.com/read/2012/06/01/00191155/
Banyak.Pelanggaran.terhadap.Nilai-nilai.Pancasila.
E. Penutup
1. Rangkuman
Dengan memperhatikan materi modul dan tautan diatas dapat
dirangkum sebagai berikut:
o. Dua fungsi hukum yang pokok adalah sebagai sarana kontrol sosial dan
sebagai sarana untuk melakukan perubahan masyarakat.
Saudara dapat mengembangkan Lesson Learn dari hasil sintesis dan evaluasi
dari berbagai sumber seperti dicontohkan diatas.
2. Tes formatif
Pilihlah alternatif jawaban yang paling benar!
A. hukum internasional
B. hukum kebiasaan
C. hukum nasional
D. hukum publik
E. hukum privat
11. Kesadaran masyarakat terhadap hukum dapat dilihat dari sikapnya, yaitu….
20. Pancasila
21. UU Sisdiknas
17. Pribadi yang mencerminkan karakter Pancasilais adalah orang yang ....
A. Persatuan Indonesia
A. Persatuan Indonesia
24. Menurut Ir. Soekarno, nasionalisme tidak dapat tumbuh subur kecuali di
dalam taman sarinya internasionalisme. Makna dari pernyataan tersebut
adalah ....
25. Bagaimana sikap yang sebaiknya kita tunjukkan kepada sesama warga
negara Indonesia yang ingin mengubah dasar negara Pancasila dengan
hukum agama tertentu?
Catatan:
80 – 89% = baik
70 - 79% = cukup
3. Refleksi
Jawablah pertanyaan reflektif berikut:
4. Rujukan
https://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_Agung
https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Ur-Nammu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Urukagina.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hammurabi
https://news.detik.com/kolom/d-4331309/pendidikan-inklusi-bagi-anak-difabel
https://news.okezone.com/read/2017/06/15/18/1716483/historipedia-magna-carta-
lahir-dari-perseteruan-antara-raja-john-paus-dan-baron
https://nasional.kompas.com/read/2012/06/01/00191155/Banyak.Pelanggaran.terh
adap.Nilai-nilai.Pancasila
https://www.openglobalrights.org/the-future-of-human-rights/
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/03/07/siswi-smp-bunuh-bocah-
secara-sadis-di-taman-sari-ternyata-ini-yang-jadi-penyebabnya/
http://www. docudesk.com, diakses pada tanggal 3 April 2020, pukul 14:51 Wib.
https://id.wikipedia.org/wiki/ Abad_Pertengahan#Terminologi_dan_periodisasiI)
https://id.wikipedia.org/wiki/Hammurabi
https://id.wikipedia.org/wiki/Koresh_Agung
https://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Ur-Nammu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Urukagina.
https://nasional.kompas.com/read/2012/06/01/00191155/Banyak.Pelanggaran.terh
adap.Nilai-nilai.Pancasila
https://news.detik.com/kolom/d-4331309/pendidikan-inklusi-bagi-anak-difabel
https://news.okezone.com/read/2017/06/15/18/1716483/historipedia-magna-carta-
lahir-dari-perseteruan-antara-raja-john-paus-dan-baron
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/03/07/siswi-smp-bunuh-bocah-
secara-sadis-di-taman-sari-ternyata-ini-yang-jadi-penyebabnya/
https://www.openglobalrights.org/the-future-of-human-rights/
https://www.youtube.com/watch?v=Q3qXpMoVkVY
Kunci Jawaban tes Formatif
KEGIATAN BELAJAR 3
MATEMATIKA
KEGIATAN BELAJAR 3
MATEMATIKA
Penulis:
Dr. Farida Nurhasanah, M.Pd.
Dra. Maratun Nafiah, M.Pd
Ardhi Prabowo, M.Pd.
Penelaah:
Dr. Iva Sarifah, M.P.d
Dyah Worowirastri Ekowati, M.Pd.
Diyah Ayuning Tyas, M.Pd.
Cicik Novita, S.Pd.
Copyright © 2020
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
A. Pendahuluan..........................................................................................................167
1. Deskripsi Singkat..............................................................................................167
2. Manual Prosedur Penggunaan Modul..............................................................168
B. Kompetensi Inti.....................................................................................................168
1. Capaian Pemelajaran........................................................................................168
2. Petunjuk Belajar (Aktivitas Pengalaman Belajar)............................................169
C. Advanced Material untuk Matematika.................................................................170
1. Sistem Bilangan.................................................................................................171
a. Himpunan Bilangan Asli dan Bilangan Bulat..............................................171
b. Himpunan Bilangan Rasional......................................................................174
c. Himpunan Bilangan Irasional......................................................................175
d. Himpunan Bilangan Komplek.....................................................................178
e. Number Sense dan Pola Bilangan.................................................................179
2. Sistem Koordinat..............................................................................................181
a. Sistem Koordinat Kartesius.........................................................................183
b. Translasi, Refleksi, Rotasi, dan Dilatasi......................................................186
c. Sistem Koordinat Paralel.............................................................................189
d. Sistem Koordinat Paralel Dimensi Dua.......................................................190
e. Dualitas garis dengan Gradien 1..................................................................196
3. Rasio dan Proporsi............................................................................................199
a. Rasio............................................................................................................200
b. Proporsi........................................................................................................202
c. Unitisasi dan Penalaran Spasial...................................................................204
4. Statistik.............................................................................................................207
a. Interpretasi Grafik........................................................................................208
b. Pengambilan Putusan Berdasarkan Interpretasi Grafik...............................217
D. Telaah Kasus.........................................................................................................219
1. Kasus 1..............................................................................................................219
2. Kasus 2..............................................................................................................219
3. Kasus 3..............................................................................................................220
E. Penutup..................................................................................................................220
1. Rangkuman.......................................................................................................220
2. Tes Formatif......................................................................................................221
3. Refleksi.............................................................................................................229
4. Sumber Rujukan...............................................................................................229
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
KB 3 disusun dengan tujuan untuk memberikan wawasan yang lebih luas atas
materi pada modul matematika yang sudah Saudara pelajari. KB 3 ini terdiri
dari 5 topik. Masing-masing topik akan dibagi menjadi beberapa sub Kegiatan
Belajar. KB matematika ini disusun agar Saudara dapat memiliki kemampuan
matematis yang lebih luas dari materi yang disampaikan untuk siswa Sekolah
Dasar (SD). Pemahaman yang komprehensif atas materi matematika,
khususnya pada konsep-konsep dasar akan membantu Saudara untuk
merancang proses pembelajaran yang lebih kreatif dan menghindarkan
Saudara bersifat dogmatik dalam mengajarkan konsep-konsep matematika
untuk siswa Sekolah Dasar.
B. Kompetensi Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini Saudara diharapkan dapat memenuhi
capaian pembelajaran sebagai beriku:
a. Menguasai konsep teoretis matematika yang lebih tinggi dari materi
matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar.
b. Memanfaatkan konsep-konsep matematika lanjutan untuk merancang
pembelajaran matematika sekolah di tingkat Sekolah Dasar.
c. Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan
keduanya pada topik Bilangan, Geometri Analitik, Statistika, dan Rasio
dan Perbandingan.
d. Mampu menggunakan konsep-konsep matematika tingkat lanjut untuk
sudah ada.
h. Menganalisis data yang diperoleh dari suatu grafik.
Koordinat Paralel.
d. Mengindentifikasi karakterisktik representasi objek pada dimensi yang
berbeda.
e. Menentukan dualitas suatu titik pada Koordinat Paralel.
f. Menentukan dualitas suatu garis pada Koordinat Paralel.
g. Menerapkan prinsip rasio dan perbandingan pada kasus penjumlahan.
i. Menginterpretasikan grafik.
j. Mengambil keputusan berdasarkan hasil interpretasi Grafik.
k. Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan materi rasio.
dapat ditulis sebagai FPB (a,b) =1. Hal ini berakibat hanya akan ada satu
1
representasi atas bilangan pada garis bilangan.
2
B C
Tentu saja tidak sulit bagi Saudara untuk menentukan panjang AC,
0
Gambar 3. Garis Bilangan
memiliki penyelesaian
x 2i . Silahkan diskusikan mengapa hasilnya
Sumber:
https://www.ck12.org/trigonometry/complex-numbers/lesson/Defining-
Complex-Numbers-ALG-II/
Jelaskan hasil interpretasi dari gambar tersebut, kemudian tuliskan
dalam kalimat Saudara sendiri! (Aktivitas: menalar dan
mengkomunikasikan)
Berikut ini adalah link untuk memperoleh Dot Card yang dapat
digunakan untuk membangun Number Sense siswa:
http://youngmathematicians.edc.org/wp-content
/uploads/2016/05/Subitizing-challenges-more-cards_2_2_18.pdf dan
http://young
mathematicians.edc.org/wp-content/uploads/2016/05/DotCards_Doub
le-size_2_2_18.pdf
Pada dasarnya Subitasi hanya salah satu teknik saja untuk membangun
kemampuan “Number Sense” Siswa masih terdapat berbagai cara lain
yang dapat dilakukan antara lain mengindetifikasi hubungan antar
bilangan, seperti 5 dan 10 atau 10 dan 20, melakukan estimasi dan
pengukuran dan lainnya (Van de Walle, 2012).
Link video dan gambar tersebut berisi informasi tentang sebuah perusahaan
yang bergerak pada bidang pesawat antariksa. Perusahaan Space X sedang
mengembangkan bisnis yang paling inovatif pada abad ini, yaitu wisata ke
luar angkasa. Untuk mewujudkan hal tersebut mereka mengembangkan
teknologi berupa roket yang dapat digunakan kembali, Falcon 9. Dapatkah
Saudara bayangkan bagaimana besarnya peranan konsep “koordinat” sebagai
salah satu konsep penting dalam proses pengembangan roket tersebut?
karena roket tersebut harus dapat mendarat kembali pada landasan yang
telah ditentukan koordinatnya di bumi seetelah berkeliling di angkasa luar
yang tidak terbatas. Menurut Saudara apakah cara menentukan koordinat di
bumi sama dengan cara menentukan koordinat di luar angkasa? Selain
“koordinat”, konsep-konsep dalam Geometri Transformasi seperti translasi,
refleki, rotasi dan dilatasi tentunya juga dibutuhkan dalam proses
pengembangan teknologi seperti yang dilakukan oleh Space-X.
Selama ini, Saudara pasti sudah sangat familier dengan sistem koordinat
yang biasa digunakan yaitu sistem koordinat Kartesius. Sistem koordinat
Kartesius dapat merepresentasikan hubungan antar variabel untuk
dimensi satu hingga tiga. Pada dimensi satu sebuah bilangan tunggal
merepresentasikan titik pada sebuah garis, sedangkan pada dimensi dua,
sebuah pasangan bilangan merepresentasikan sebuah titik, selanjutnya
tripel bilangan merepresentasikan sebuah titik pada dimensi tiga. “Pada
sistem koordinat Kartesius setiap pasangan berurutan dari bilangan Real
dinyatakan dengan satu dan hanya satu titik pada bidang koordinat, dan
setiap titik pada bidang koordinat berkorespondensi satu dan hanya satu
pasangan berurutan dari bilangan real”
Setelah membaca kalimat dalam tanda petik tersebut, apa yang dapat
Saudara pahami? Tuliskan interpretasi dari kalimat tersebut, kemudian
diskusikan dengan rekan Saudara! (Aktivitas: Menalar)
Sebuah garis bilangan dengan satuan panjang tertentu, dan sebuah titik
merupakan komponen pada dimensi satu. Sistem koordinat Kartesius
pada dimensi dua memiliki dua sumbu, yaitu sumbu vertikal dinotasikan
dengan huruf Y dan sumbu horizontal dinotasikan dengan huruf X,
keduanya berpotongan tegak lurus di titik Asal O.
Y
Kuadran II Kuadran I
P(x,y)
Q(- x,y)
x
S(x,-y)
R(-x,-y)
Kuadran III
Kuadran IV
P(x,y, z)
Y
O
C'
6
B'
2 B
A'
5 10
C' C
B'
2 B
A' A
X
_0 _ _ _
A(x1,x2)
x2
x1
(0,0)
(a)
(b)
Gambar 13. Representasi Titik pada Koordinat Cartesius dan Koordinat
Paralel
Contoh 1
Berikut adalah representasi titik A(2,5), B(4, -1), dan C(-2, -1) pada
Koordinat Paralel:
4
A
-1
C
-2
Gambar 14. Representasi Titik A(2,5), B(4, -1), dan C(-2, -1) pada
Koordinat Paralel
Apabila konsep pada dimensi 2 tersebut digeneralisasi, bahwa sebuah
titik A pada dimensi n direpresentasikan sebagai sebuah
polygonal lines (garis-garis segi banyak) dengan n verteks yang terletak
_
_ X
Contoh 2
Misalkan garis Error! Reference source not found. akan
direpresentasikan pada Koordinat Paralel dimensi 2. Untuk
merepresentasikan sebuah garis, setidaknya dibutuhkan minimal 2 titik
yang terletak pada garis tersebut. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Ambil titik A(0,1) dan B(-1,-1) yang terletak pada garis Error!
Reference source not found. dalam koordinat Kartesius.
2. Representasikan titik A dan B pada Koordinat Paralel sehingga
diperoleh garis Error! Reference source not found. dan Error!
Reference source not found..
3. Buatlah perpanjangan garis Error! Reference source not found. dan
Error! Reference source not found. sehingga diperoleh titik potong
kedua garis tersebut.
4. Namai titik potong tersebut dengan Error! Reference source not
found..
4
4
2 2
1 A 1
X X
B
-1
-2
-2
-4
Y
X2
Gambar 16. Representasi garis Error! Reference source not found. pada
Koordinat Cartesius dan Error! Reference source not found. pada Koordinat Paralel
berpotongan di titik . Misalkan diambil titik- titik A(-2, -3), B(-1, -1), C(-
1/2, 0), D(0,1), E(1,3), dan F(2,5) yang terletak pada , maka representasi
yang bersesuaian pada Koordinat Paralelnya adalah
dan yang semuanya berpotongan di titik . Ilustrasi
tersebut memperlihatkan bahwa sebuah garis pada koordinat Kartesius
direpresentasikan sebagai titik pada Koordinat Paralel dan mengantarkan
kita pada pengertian dualitas dalam Koordinat Paralel.
Koordinat Paralel menstimulasi munculnya dualitas antara garis
dan titik yang dapat dinyatakan dengan simbol garis ↔ titik. Setiap garis
𝑙 y mx b dengan m ≠ 1 pada koordinat Kartesius merupakan
Y
6
F
4 4
D
E
X
2
2
D
1 C C
5 5
B
X
B -2
A
-2
-4
A
dengan sumbu Y di titik B(0, b). Pada Koordinat Paralel, titik A dan
B(0, b) direpresentasikan sebagai garis dan pada Gambar 18
berikut:
0 0
Gambar 18. Titik Error! Reference source not found. Merupakan Perpotongan
Error! Reference source not found. dan Error! Reference source not found.
Misalkan Error! Reference source not found. danError! Reference source not
found. h dalam koordinat Kartesius.
Persamaan garis Error! Reference source not found. yang melalui titik
(d,0) dan (0, Error! Reference source not found.) adalah
Error! Reference source not found.
(1)
dan persamaan garis h adalah
Error! Reference source not found. (2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh titik potong garis Error! Reference
source not found. dan h, yaitu titik Error! Reference source not found.
yang merupakan dualitas dari garis Error! Reference source not found. y
= mx + b pada Koordinat Paralel.
Contoh 3
Berikut adalah sketsa garis y = x pada Koordinat Paralel
4
-2
X1 X2
-2
-4
X1 X2
Sumber gambar:
https://www.indozone.id/news/Q8svLO/banjir-pesta-diskon-saat-
akhir-tahun-awas-banyak-jebakan-batman
“Dua minggu yang lalu, dua pohon bunga mawar diukur tingginya,
pohon mawar merah tingginya 30cm sedangkan pohon mawar putih
tingginya 50cm. Hari ini ketika diukur kembali diperoleh data pohon
mawar merah 60 cm dan pohon mawar putih 80 cm. Pohon manakah
yang memiliki pertumbuhan lebih cepat?”
Situasi/konteks A Situasi/konteks a
dalam dalam
B b
antara
dalam : A Bb a antara: A ab B
4 8
C'
C
B''
C'
D E'
E E'' D''
D'
Visualisasi dari situasi yang melibatkan konsep rasio dan proporsi, baik
dalam bentuk gambar ataupun tabel dapat menghindarkan siswa dari
terjebak pada prosedur rutin menggunakan rumus dalam bentuk
pecahan untuk menyelesaikan masalah. Adapun rujukan aktivitas belajar
rasio menggunakan visualisasi berupa gambar dapat Saudara coba pada
laman berikut:https://www.mathplayground.com/tb_ratios/index.html.
Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Data perbandingan antara luas tanah dengan banyaknya pohon pinus
yang dapat ditaman disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Situasi tersebut dapat pula disajikan dalam bentuk grafik pada diagram
kartesius sehingga diperoleh fungsi
y yang menyatakan situasi
15x
tersebut. Salah satu contoh penyelesaian masalah rasio dan proporsi
yang melibatkan tabel dan grafik dapat Saudara temui pada link
https://blog.ruangguru.com/perbandingan.
4. Statistik
Materi statistik ini merupakan lanjutan dari modul 3 KB 3 yang terdapat pada
materi matematika yang bisa Saudara pelajari pada jaringan/internet. Pada
uraian kali ini statistik yang akan dibahas tentang menginterpretasi grafik,
membuat grafik baru, dan menganalisis data dari bentuk grafik.
Perhatikan ilustrasi gambar berikut mengenai simulasi kurva untuk kasus
pandemi virus Corona yang diambil dari situs vox.com pada tautan berikut:
https://www.vox.com/2020/3/10/21171481
/coronavirusus-cases-quarantine-cancellation?fbclid=IwAR0oNAgSxTClR7EH9
UKXa88TkzBbxdreyxzSVWSf2-iv7lq5eLG7TcZccxU.
Apa maksud dari kurva tersebut? Bagaimanakah interpretasinya?
Gambar 27. Grafik Perbandingan Persebaran Pandemi Virus Corona
Sumber:
https://www.vox.com/2020/3/10/21171481/coronavirus-us-cases-
quarantinecancellation?fbclid=IwAR0oNAgSxTClR7EH9UKXa88TkzBbxdreyxzS
VWSf2-iv7lq5eLG7TcZccxU
a. Menginterpretasi Grafik
Perhatikan grafik banyaknya Percakapan Virus Corona di Linimasa Twitter
Indonesia pada rentang 20-27 Januari 2020 berikut ini:
Gambar 28. Grafik Percakapan Virus Corona di Linimasa Twitter
Indonesia
(Sumber: http://portal.evello.co.id)
Dapat dilihat banyaknya mobil yang diproduksi senantiasa naik setiap bulannya. Namun karena suatu sebab, ken
Pada akhirnya, dapat dilihat dengan jelas, bahwa ada kecenderungan kenaikan penjualan mobil. perbandingan a
Kenaikan penjualan pada bulan Juni sebenarnya dapat dipahami dengan mudah. Awal Juli adalah lebaran hari ray
Singkat kata, masih cukup banyak, sekitar 75% siswa, yang belum
menggunakan kendaraan umum.
Gambar 36. Deskripsi Grafik Lingkaran Jenis Kendaraan Siswa berangkat
ke sekolah
D. Telaah Kasus
1. Kasus 1
Seorang anak menuliskan pada lembar jawaban sebagai berikut:
a2 b2 (a b)(a b), jika a b maka
a2 a2 (a a)(a a)
a(a a) (a a)(a a)
a 2a
Analisislah menurut Saudara, apakah jawaban peserta tersebut benar atau
salah, berikan argumentasi logis berdasarkan konsep matematika yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, lalu berikan solusi untuk
mengatasi masalah tersebut dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Kasus 2
Perhatikan gambar berikut di bawah ini. Pada gambar tersebut terdapat
sebuah persegi dengan luas 64 satuan luas. Persegi tersebut dipotong-potong
sedemikian rupa, kemudian disusun ulang menjadi sebuah persegi panjang
dengan ukuran 513 Bagaimana Saudara menghadapi kasus yang aneh
tersebut? Bagaimana menghadapi kasus tersebut dalam pembelajaran di
kelas? Identifikasilah konsep-konsep yang dibutuhkan agar dapat
menjelaskan kasus tersebut kepada siswa tanpa menimbulkan kebingungan
bagi siswa.
Gambar 37. Masalah interpretasi geometri
3. Kasus 3
Siswa kelas VI SD membuat diagram garis untuk memvisualisasikan data pada
tabel berikut:
Tabel 3. Daftar Nilai Siswa
Nilai Nilai Nilai
Nama
Mat IPA Bahasa
Ani 80 86 82
Budi 75 70 82
Cahyo 60 75 70
Dika 85 78 70
Endah 82 88 84
E. Penutup
1. Rangkuman
Berikut adalah ramkuman dari materi “Advanced Material” Matematika:
a. Himpunan Bilangan Asli dan himpunan bilangan Cacah merupakan
himpunan bagian dari himpunan bilangan Asli.
b. himpunan bilangan Rasional dan Irasional adalah himpunan bagian dari
himpunan bilangan Real
c. himpunan bilangan Real merupakan himpunan bagian dari himpunan
bilangan Komplek
d. Number Sense dan Pola Bilangan merupakan topik yang menarik
dan dilatasi.
f. Koordinat Kartesius bukan satu-satunya sistem koordinat yang dapat
yang berbeda.
h. Salah satu kelemahan dari Sistem Koordinat Kartesius adalah sistem
2. Tes Formatif
Pilhlah satu jawaban yang benar dari lima pilihan jawaban yang diberikan
pada setiap soal berikut:
1 .
E. (ii) dan (iii) salah karena Bilangan Bulat dan Bilangan Irasional adalah
anggota himpunan bilangan Komplek.
C. Sembilan, yaitu
, , , , , , , ,
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
B'
A'
C'
B 2
-5 5 10
A
-2 C
(1,-1)
-2
-4
m
n
-2
10. Dua orang tukang potong rumput dapat memotong rumput pada sebuah
lapangan sepak bola selama 12 hari. Berapa banyaknya tukang yang
diperlukan untuk memotong rumput tersebut dalam waktu 3 hari?
A. 18
B. 8
C. 24
D. 4
E. 15
11. Jarak antara Kota Yogyakarta dan Magelang dapat ditempuh sebuah mobil
dengan kecepatan 60 km/jam dalam waktu 45 menit. Berapa lama waktu
tempuh jarak tersebut oleh sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 80
km/jam?
A. 33 menit
B. 33,25 menit
C. 33,50 menit
D. 33, 75 menit
E. 34
12. Sebuah restoran Pizza menawarkan empat varian paket pizza dengan
ketebalan roti yang sama sebagai berikut: Paket A diameter pizza 20cm
harganya Rp. 40.000, 00; paket B diameter pizza 30cm harganya Rp. 50.000,
00; paket C diameter pizza 40cm harganya Rp. 60.000, 00; dan paket D
diameter pizza 45cm dengan harga Rp. 65.000, 00. Paket manakah yang
memberkan harga paling murah?
A. Paket A
B. Paket B
C. Paket C
D. Paket D
E. Semua paket sama murahnya
13. Suatu hari, sejumlah kucing ditanya pendapatnya tentang makanan favorit
mereka, kemudian hasilnya disajikan dalam grafik di bawah ini. Jika
asumsinya setiap kucing memberikan jawaban tunggal, berapa persenkah
kucing yang menjawab bahwa makanan favoritnya adalah daging?
A. 10.7%
B. 11%
C. 18%
D. 19.6%
E. 32.14%
14. Perhatikan gambar grafik berikut ini:
3. Refleksi
Setelah Saudara mempelajari modul ini, lakukanlah refleksi dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- apa yang sudah dipahami
- apa yang belum dipahami
- mengapa belum dipahami
- apa yang harus dilakukan agar menjadi paham
- apa yang disukai/menarik tetapi penting
- apa yang disukai/menarik tetapi tidak penting
- apa yang ingin diketahui lebih lanjut
4. Sumber Rujukan
Benjamin, C. (2018). How To Describe Charts, Graphs, And Diagrams In The
Presentation. Retrieve from:
https://preply.com/en/blog/2018/08/17/charts-graphs-and-diagrams-in-
the-presentation/ pada 12 Maret 2020.
Brickwedde, J. (2011). “Transitioning from Additive to Multiplicative Thinking:
A Design and Teaching Experiment with third Through Fifth Graders”.
Doctoral dissertation, University of Minnesota.
Clements, D. H. (1999). Subitizing: What is it? Why teach it? (Teaching
Children Mathematics). Reston VA: NCTM.
Cordel, B., & Mason, R. (2000). “Proportional reasoning. (Algebraic thinking
series). Fresno, CA: Aims Education Foundation Curriculum &
Connections: Big Ideas and Questioning K–12: Proportional Reasoning”.
Faz, A H. (2017). Matematika Detik: Inspirasi, Fondasi, dan Garis Besar.
Aksarra: Surakarta.
Fosnot, C.T., & Dolk, M.(2001). Young mathematicians at work: Constructing
multiplication and division. Portsmouth, NH: Heinemann
Gersten, R.M., & Chard, D.J. (1999). Number Sense: Rethinking arithmetic
instruction for students with mathematics disabilities. The journal of
special education 33(1), 18-28.
Gravemeijer, K. 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Ultrecht:
Freudenthal Institute.
Irianto, Agus. (2012). Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan
Pengembangannya. Jakarta: Kencana
Inselberg, A., & Dimsdale, B. (1990). Parallel Coordinates: A Tool for
Visualizing Multi-dimensional Geometry. In Proceedings of IEEE
Visualization, 4, 361-378.
Isenberg, A. 2009. Parallel Coordinates: Visual Multidimensional Geometry
and its Applications. London: Springer.
Lamon, S. (2005). Teaching fractions and ratios for understanding: Essential
content knowledge and instructional strategies for teachers. Mahwah, NJ:
Erlbaum.
Lamon, S. (1996). “The development of unitizing: Its role in children’s
partitioning strategies.” Journal for Research in Mathematics Education,
27(2), 170–193.
Muhid, Abdul. (2012). Analisis Statistik. Sidoarjo: Zifatama
National Research Council. (2001). Adding it up: Helping children learn
mathematics. In J. Kilpatrick, J. Swafford, & F. Bradford (Eds.),
Mathematics Learning Study. Center for Education, Division of
Behavioraland Social Sciences and Education. Washington, DC: National
Academy Press.
NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics.
Nurhasanah, F. 2017. Mathematical Abstraction of Pre-Service Mathematics
Teachers in Learning Non-Conventional Mathematics Concepts.
Dissertation: Universitas Pendidikan Indonesia.
Polya, G. (1973). How to Solve it. Princeton: New York.
Riduwan. (2015). Dasar-Dasar Statistika. Bandung:Alfabeta.
Saefuddin, Asep, dkk. (2010). Statistik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia
Skemp, RR. (1971). The Psychology of Learning Mathematics.
Small, M. (2008). Making math meaningful to Canadian students, K–8.
Toronto, ON: Nelson Education.
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2016). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supardi. (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta: Change
Publication.
Tall, D. (2002). Advanced Mathematical Thinking. Kluwer Academic Publisher:
New York.
Van de Walle, J. A., Karp, K., Williams, J.M. (2012). Elementary and Middle
School Mathematics: Teaching Developmentally. Pearson: Columbus.
Van de Walle, J. (2001). Elementary and Middle School Mathematics:
Teaching Developmentally, Fourth Edition. New York: Addison Wesley
Longman.
Van de Walle, J., & Lovin, L.A. (2006). Teaching student-centered mathematics:
Grades 5-8. Boston, MA: Allyn & Bacon.
http://ukurandansatuan.com/cara-menghitung-nilai-menggunakan-perbandin
gan-berbalik-nilai.html/
https://systems.jhu.edu/research/public-health/ncov/
https://hasanahworld.wordpress.com/2008/05/27/ pembagian-dengan-nol/
http://youngmathematicians.edc.org
https://toytheater.com/geoboard/
http://eater.com/geoboard/
Kunci Jawaban Soal Latihan
1. D
2. A
3. E
4. A
5. E
6. B
7. E
8. A
9. B
10. B
11. D
12. D
13. D
14. E
15. B
MODUL SUPLEMEN PPG PGSD
KEGIATAN BELAJAR 4
ILMU PENGETAHUAN
ALAM
KEGIATAN BELAJAR 4
ILMU PENGETAHUAN ALAM
Penulis:
Dr. Pujianto
Dr. Idam Ragil Widianto Atmojo, S.Pd., M.Si.
Penelaah:
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd.
Tunjungsari Sekaringtyas, M.Pd.
Lucia Madiah Yuni, S.Pd.
Diannita Ayu Kurniasih, S.Pd.SD.
Copyright © 2020
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
B. Inti
1. Capaian pembelajaran :
Peserta diharapkan mampu menguasai teori dan aplikasi mencakup
muatan materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terdiri atas
Metode Ilmiah, Materi Perubahannya, Gaya dan Energi, Makhluk Hidup
dan Proses Kehidupan, Bumi dan Alam Semesta.
Sub Capaian pembelajaran :
a. Menguasai materi gaya, energi dan perubahannya tingkat lanjut serta
aplikasinya
Indikator:
1) Menguasai konsep tekanan dan penerapannya dalam prinsip
Hukum Archimedes
2) Menguasai konsep tekanan dan penerapannya dalam Hukum
Pascal
3) Menganalisis dan menentukan masa jenis benda padat dan cair
menggunakan prinsip tekanan hidrostatik
4) Menganalisis besaran-besaran yang telibat pada gerak suatu
benda menurut Hukum Newton
b. Menguasai materi gejala kelistrikan yang meliputi listrik statis dan
listrik dinamis.
Indikator:
1) Menganalisis dan mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik pada
gejala kelistrikan
2) Menganalisis dan menentukan besaran kelistrikan dalam suatu
rangkaian listrik tertutup
3) Menganalisis dan menentukan besarnya energi yang diperlukan
oleh alat listrik
4) Menganalisis dan menentukan besaran-besaran pada peristiwa
induksi elektromagnetik
c. Menganalisis keterkaitan antara materi sistem organ, mekanisme
proses pernapasan, pencernaan dan peredaran darah pada manusia
tingkat lanjut dan aplikasinya
Indikator:
1) Mampu menganalisis pentingnya air bersih dan air minum dan
manfaatnya untuk kegiatan atau keberlangsungan kehidupan
manusia sehari-hari
2) Menganalisis materi sistem respirasi pada manusia
3) Mendeskripsikan proses sistem respirasi manusia dan cara
membuktikannya
4) Mengidentifikasi Keterampilan Proses IPA (sciencse process skills)
yang dikembangkan kepada peserta dalam pembelajaran
5) Menghubungkan antara sistem respirasi, pernapasan dan
peredaran darah pada manusia
6) Mendeskripsikan proses metabolisme pada tubuh manusia
7) Mampu membedakan antara proses anabolisme dan katabolisme
pada manusia
8) Menganalisis kerja enzim yang terjadi pada tubuh manusia
2. Petunjuk belajar (aktivitas pengalaman belajar)
a. Peserta mengamati fenomena/masalah topik aktual yang sedang
berkembang di lingkungannya melalui berbagai sumber belajar
offline dan online terkait dengan materi mekanika dan metabolisme
b. Peserta menggali berbagai potensi pertanyaan yang muncul dari
masalah utama untuk digunakan sebagai tahap awal kegiatan
penyelidikan
c. Peserta merancang aktivitas penyelidikan dengan memanfaatkan
ketersedian sumber belajar yang ada di lingkungannya
d. Peserta melakukan simulasi bagaimana cara pemerolehan atau
pengumpulan data dan cara menganalisisnya selama proses
penyelidikan
e. Peserta mampu mendeskripsikan temuan dan menginterpretasikan
hasil analisisnya (gambar, grafik, tabel) dengan dukungan konsep
yang tepat
C. Advanced material
Garis besar materi dalam modul ini dapat digambarkan pada jejaring
tema sebagai berikut.
Udara
Kulit (tangan manusia)
Asbes
Bulu kelinci +++
Kaca
Rambut manusia
Mika
Nilon
Wol
Bulu kucing
+
Sutra
Aluminium
Kertas
Kapas
Baja
Kayu
Amber/damar -
Balon karet
Nikel
Tembaga
Perak
Kuningan
Karet sintetis ---
Emas
Poliester
Teflon
Sangat negatif (-)
(a)
(b)
(c)
Gambar 3. (a) Muatan listrik tidak sejenis saling tarik menarik (b) & (c)
Muatan listrik sejenis saling tolak-menolak
( Sumber: red.msscience.com)
(a
Gambar 5. Balon karet dan bulu kucing saling memberikan gaya listrik
meski tidak saling bersentuhan secara langsu
( Sumber: red.msscience.com)
3. Bagaimanakah cara untuk membuat suatu benda supaya dapat bermuatan
listrik?
Ketika kalian mendekatkan balon karet yang telah digosok ke
dekat bulu kucing, balon tersebut menjadi bermuatan listrik. Setelah
beberapa saat, balon tersebut akan memiliki jumlah proton dan elektron
yang sama (Gambar 5). Balon menjadi bermuatan listrik dikarenakan
terjadi perpindahan muatan listrik dari bulu kucing ke balon karet.
Suatu benda dapat dibuat menjadi benda yang bermuatan listrik
melalui cara induksi dan kontak langsung (sentuhan langsung). Dapatkah
kalian memberikan contoh peristiwa di sekitar kita yang merupakan
contoh kedua cara tersebut?
Renungkan beberapa contoh berikut dan uraikan alasannya
mengapa gejala tersebut dapat terjadi, contoh berikut dapat digunakan
sebagai apersepsi dalam proses pembelajaran.
Contoh 1
Peristiwa menempelnya balon karet pada dinding tembok
( Sumber : red.msscience.com)
Contoh 2
Peristiwa timbulnya sengatan listrik ketika tangan memegang handle
pintu yang terbuat dari logam
( Sumber : red.msscience.com)
Apakah kuat alus listrik dapat dialirkan melalui medium zat cair?
Bagaimana caranya untuk melakukan penyelidikan mengenai aliran kuat
arus listrik dalam suatu zat cair? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, Saudara perhatikan kembali syarat-syarat yang harus dipenuhi
agar suatu medium dapat menghantarkan kuat arus listrik.
Apabila di rumah tersedia berbagai jenis bahan misalnya garam,
gula, air cuka dan beberapa bahan lainnya maka bahan-bahan tersebut
dapat digunakan untuk menyelidiki apakah kuat arus listrik dapat
dialirkan melalui medium zat cair. Beberapa contoh kegiatan di bawah ini
dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta
didik agar pemahaman terhadap konduktivitas bahan serta kuat arus
listrik semakin meningkat.
Peserta didik diminta untuk membuat suatu tester konduktivitas
zat cair yang terbuat dari sebuah bola lampu (pilih bola lampu yang biasa
digunakan pada senter), batu baterai dan dua buah kabel logam. Kabel
yang telah terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif lampu
selanjutnya dicelupkan dalam larutan garam (perhatikan Gambar 7).
Larutan garam
baterai
kabel
1.
2.
3.
4.
5.
Gambar A Gambar B
Contoh 2
Saudara dapat merancang suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
melakukan pengujian terhadap beberapa jenis larutan dan kemampuannya dalam
menghantarkan arus listrik. Untuk keperluan tersebut dapat digunakan beberapa
peralatan pendukung antara lain kompas, kabel penghantar, beberapa baterai yang
dirangkai secara seri dan wadah larutan. Adapun sebagai gambaran bentuk
rangkaian yang dapat Saudara kembangkan untuk
mendukung kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut.
Rangkaian 1
Rangkaian 2
I1 + I2 = I3 + I4 + I5
Σ I masuk = Σ Ikeluar
5. Hukum II Kirchhoff
Pada suatu loop / rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL sama
dengan jumlah aljabar penurunan potensial.
Hukum II Kirchhoff dirumuskan
E I.R
I1 = I2 + I3
Loop I
ΣE=ΣIR
E1 – E2 = I1 R1 + I2 R2
Loop II
E2 + E3 = I3 R3 – I2 R2
Besar arus yang mengalir pada rangkaian arahnya searah jarum jam
I
E (10 - 6 ) 0,5 A
R (62)
Besar VAB dapat dicari dengan dua cara, yaitu melalui jaringan atas dan
bawah
VAB melalui jaringan atas
VAB = Σ I R – Σ E
VAB = (0,5)(6) – (10 – 8)
= 1 volt
VAB lewat jaringan bawah
VAB = Σ I R – Σ E
= (–0,5)(2) – (6 – 8) = –1 + 2 = 1 volt
Pemahaman tentang bentuk rangkaian listrik juga diperlukan pada
penyelesaian kasus yang berkaitan dengan rangkaian hambatan.
Rangkaian hambatan listrik pada dasarnya ada dua, yaitu rangkaian
hambatan secara seri dan paralel. Percobaan rangkaian hambatan seri
dan paralel dapat menggunakan peralatan ohmmeter (multimeter) dan
hambatan keramik atau hambatan lainnya. Untuk memudahkan
percobaan bagi peserta didik, hambatan dapat dirangkai dalam papan,
sehingga peserta didik hanya cukup mengukur menggunakan alat
ohmmeter.
Rs = R1 + R2 + R3
Rs = Σ R
1 1 1 1
Rp R1 R2 R3
1 1
Dalam papan Rp R
Gambar 13. Hubungan seri dari sel-sel basah dalam sebuah aki
( Sumber: Glencoe, 1999)
Manfaat beberapa peralatan listrik telah Saudara pahami pada
informasi di sekitar kita. Peralatan listrik tersebut dapat berfungsi jika ada
energi listrik. Berapakah besarnya energi listrik yang diperlukan untuk
mengoperasikan peralatan tersebut? Apakah besarnya energi tersebut
setiap waktu tetap? Bagaimanakah daya listrik yang diperlukan peralatan
tersebut? Apa yang dimaksud dengan daya listrik?
Daya memiliki banyak arti yang berbeda. Daya listrik adalah laju
energi listrik diubah menjadi bentuk energi lain. Tiap alat listrik yang
berbeda menggunakan energi yang berbeda. Alat-alat listrik sering
diiklankan dengan menunjukkan pemakaian dayanya, yang bergantung
pada jumlah energi yang dibutuhkan tiap-tiap alat tersebut untuk
menjalankannya. Elemen pemanas listrik dalam setrika listrik dan
pemasak air listrik memiliki daya listrik besar. Namun, alat-alat tersebut
tidak dihidupkan terus-menerus. Alat-alat yang dihidupkan lama bahkan
sering terus-menerus, seperti almari es, umumnya menggunakan lebih
banyak energi. Besarnya kebutuhan daya setiap alat listrik biasanya dapat
diketahui dari informasi pada kemasan atau informasi dalam petunjuk
penggunaan alat.
Tabel berikut ini memberikan gambaran pemakaian daya listrik
pada beberapa peralatan listrik di sekitar kita.
Tabel 2. Pemakaian daya listrik pada beberapa alat listrik
1. Komputer 350
2. TV Berwarna 200
3, Mesin Pendingin 450
4, Microwave 750 - 1500
5. Hairdryer 1000
( sumber: Glencoe, 1999)
Bagaimanakah cara untuk menentukan besarnya daya yang
digunakan oleh suatu alat listrik? Oleh karena daya listrik menyatakan
rerata pemakaian energi listrik setiap waktu yang umum dikonversikan
dalam bentuk energi lainnya (misalnya panas, cahaya, gerak dan lain-lain)
maka besarnya daya listrik dapat ditentukan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
Daya listrik (watt) = beda potensial listrik (volt) x kuat arus listrik (ampere)
P=VI
Dalam sistem satuan SI, daya listrik memiliki satuan watt.
Berdasarkan persamaan di atas maka dapat didefinisikan
pengertian 1 watt. Satu watt daya dihasilkan apabila arus satu ampere
mengalir melalui suatu rangkaian dengan beda potensial satu volt.
Pemahaman peserta didik tentang konsep daya listrik harus
dipertajam agar pemahaman tentang laju perubahan energi listrik setiap
waktu lebih mendalam. Beberapa contoh kegiatan di bawah ini dapat
Saudara gunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta
didik agar pemahaman mereka tentang daya listrik lebih meningkat:
1. Kepada peserta didik diberikan contoh spesifikasi dalam suatu
peralatan listrik kemudian diminta menjelaskan ke teman-temannya
di depan kelas mengenai makna informasi yang diperolehnya dalam
spesifikasi alat. Informasi tersebut dapat berupa:
220 V 25 W tertera dalam wadah suatu lampu TL.
AC 110 V/220 V Power Consumption 115 W
AC 110 V/220 V – 230 V/240 V 50 Hz Power consumption 225 W
2. Peserta didik diminta mengadakan pengamatan dan melakukan
inventarisasi daya listrik dari setiap peralatan listrik yang ada di
rumah dan menuliskan hasilnya dalam tabel. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik
bahwa besarnya daya listrik untuk setiap peralatan itu berbeda-beda
tergantung dari keperluan dan fungsi alat tersebut.
1.
2.
3.
4.
5.
Contoh 2
Peserta didik diminta menghitung berapa besarnya biaya rekening
listrik yang harus dibayarkan ke Perusahaan Listrik Negara jika diketahui
besarnya pemakaian per kWh adalah Rp 200,-. Saudara dapat
memberikan daftar penggunaan alat listrik dengan spesifikasi daya yang
digunakan dan lamanya pemakaian per hari.
Kapal laut yang terapung beratnya (Fp) harus sama dengan gaya
apungnya (FA) agar mampu terapung di permukaan laut (Gambar 15).
Hasil temuan Archimedes menunjukkan bahwa berat fluida yang
dipindahkan berbanding lurus dengan volume fluida yang dipindahkan
apabila fluida di sekitarnya memiliki massa jenis yang seragam. Hal ini
ditemukannya ketika telah merasa jenuh tidak menemukan penyelesaian
untuk menyelidiki keaslian mahkota emas Raja Hieron II sehingga
Archimedes menyeburkan dirinya ke kolam mandi. Dia telah
membuktikan bahwa berat benda dalam fluida seolah-olah berkurang
karena gaya apung yang bekerja padanya. Secara sederhana, prinsip
Archimedes menyatakan bahwa gaya apung (Fb) pada suatu benda sama
dengan berat fluida yang dipindahkan oleh objek, atau massa jenis (ρ)
fluida dikalikan dengan volume yang terendam (V) dikalikan gravitasi (g).
Pola hubungan keterkaitan ini dapat dinyatakan dalam persamaan:
Fb = gV
Fb menunjukkan gaya apung yang diberikan kepada objek yang
𝑃= maka = 𝑃2
𝐹
𝑃1
𝐴
𝐹1 𝐹2
sehingga = . Ilustrasi untuk menggambarkannya dapat
𝐴1 𝐴2
(a) (b)
Gambar 20. (a) gletser di suatu ketinggian tertentu (b) peluru yang
ditembakkan dari senapan
Apakah di lingkungan Saudara terdapat air terjun, atau curug?
Pernahkah Saudara pergi ke bendungan, atau waduk? Bagaimana bentuk
tanggul dan pola bangunan dasar waduk jika ditinjau berdasarkan konsep
tekanan? Mengapa rancangan bentuk dasar dan dinding dibuat seperti
itu? Keberadaan air terjun, waduk dan curug akan menjaga ketersediaan
air yang mendukung kelestarian lingkungan. Lingkungan yang sehat
diperlukan oleh semua pendukung ekosistem di suatu wilayah.
7. Lingkungan Sehat dan Bahaya Plastik Bagi Lingkungan
Banyak informasi berkembang di masyarakat bahwa penyajian
dan teknik mengolah/memasak telur yang berbeda akan menyebabkan
kandungan gizi dalam telur berbeda pula. Sebagian orang lebih menyukai
telur yang direbus matang maupun setengah matang. Ada pula yang
memilih telur digoreng, baik digoreng telur mata sapi atau didadar lihat
Gambar 21.
E+S ES E+P
(E = Enzim, S = substrat dan P = produk)
Sumber: http://hedisasrawan.blogspot.com/2015/09/6-cara-virus-menyerang-
manusia.html
Proses/Kegiatan Pembelajaran:
Model Pembelajaran dengan Role Playing
Pada model belajar ini peserta PPG dijadikan sebagai subyek dari
kegiatan pembelajaran, dan secara aktif melakukan praktik-praktik
berkomunikasi dengan temannya dalam kondisi tertentu. Pembelajaran
efektif akan dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri pembelajar.
Pada pembelajaran dengan Role Playing peserta akan berperan sebagai
virus, saluran pada pencernaan, saluran sistem pernapasan dan sistem
peredaran darah. Saudara dapat memodifikasi tahapan dari Role Playing
sesuai dengan kondisi sekolah dan sarana dan prasarana yang tersedia.
Adapun tahapan Role Playing sebagai berikut:
a. Guru/dosen menyusun serta menyiapkan skenario
b. Menunjuk beberapa peserta didik/mahasiswa untuk mempelajari
skenario beberapa hari sebelum kegiatan berlangsung
c. Guru membuat kelompok yang berisikan 5 orang peserta didik
d. Menjelaskan kompetensi yang hendak dicapai
e. Memanggil peserta didik untuk menjalankan skenario
f. Setiap peserta didik berada dikelompoknya dan berdiskusi setelah
melihat peragaan kelompok lain.
g. Setelah semua sudah selesai dilakukan, setiap peserta didik diberi
lembar kerja untuk melakukan penilaian atas penampilan tiap-tiap
kelompok.
h. Setiap kelompok menyampaikan kesimpulan
i. Guru memberikan kesimpulan secara umum
j. Evaluasi
Kegiatan Eksperimen 1
6) Letakkan kedua botol itu pada tempat yang gelap selama sekitar
satu jam
7) Amati air kapur yang ada pada kedua botol A dan B. Apa yang
terjadi pada kedua botol tersebut? Apa kesimpulan saudara dari
kegiatan ini?
b. Hasil pengamatan
Pengamatan Pada Keadaan air kapur
Botol A
Botol B
Kegiatan Eksperimen 2
Rancanglah suatu kegiatan eksperimen sederhana menggunakan alat dan
bahan sebagai berikut.
- Gelas kaca 1 buah
- Air secukupnya
- Sendok plastik atau sendok logam
- Telur asin mentah 1 butir
- Telur asin yang sudah direbus 1 butir
- Telur bebek mentah 1 butir
- Telur bebek yang sudah direbus 1 butir
a. Menurut Saudara, apa tujuan kegiatan eksperimen sederhana yang
eksperimen tersebut?
c. Buatlah hipotesis/dugaan terkait eksperimen yang telah Saudara
rancang!
d. Untuk menguji hipotesis yang telah Saudara buat, susunlah
D. Telaah kasus
1. Kasus Pertama
Hingga saat ini terdapat wabah virus yang menyebabkan banyak orang
mengalami kematian yaitu corona virus (2019-nCoV). Silahkan anda klik
link berikut untuk mengetahui kasusnya:
Berdasarkan kasus
tersebut, silahkan
anda analisis dan
prediksi :
https://tekno.tempo.co/read/1305635/jalur-jalur-penularan-virus-
corona/full&view=ok
1. Jelaskan bagaimana virus corona dan menyerang manusia dan
mengapa nama mengapa virus ini dinamakan dengan corona?
2. Bagaimana metabolisme virus tersebut dalam menginfeksi inang!
3. Bagaimana cara kita mencegah penularan virus tersebut!
4. Bagaimana anda dapat menganalisis terkait penularan dari virus
corona yang dihubungkan dengan metabolisme pernapasan,
pencernaan dan peredaran darah?
2. Kasus Kedua
Telaah Kasus Pembelajaran
Pembelajaran IPA tentang pemahaman konsep massa jenis dan
berat jenis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagian
besar berorientasi pada formula (rumus). Rumus yang selama ini
digunakan sebagai dasar pemahaman yaitu:
massa jenis = massa/volume dan berat jenis = berat/volume
3. Kasus ketiga
Saat ini banyak masyarakat yang ketakutan dan enggan untuk
berinteraksi dengan penderita HIV, bahkan dibeberapa sekolah banyak
KB 4 PGSD IPA 312
orangtua siswa yang tidak memperbolehkan pihak sekolah menerima
siswa yang terinfeksi HIV. Silahkan anda klik link berikut untuk
mengetahui kasusnya:
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47209632
4. Kasus Keempat
Akhir-akhir ini berkembang informasi adanya benih tanaman
palsu, dan telur palsu yang masuk ke pasar tradisional dan supermarket.
5. Kasus Kelima
Perhatikan video pembelajaran tentang proses kerja enzim katalase
dalam metabolisme, silahkan link di bawah ini!
https://www.youtube.com/watch?v=4RDlXo3utHw
Berdasarkan video pembelajaran tersebut, diskusikanlah secara
berkelompok pertanyaan di bawah ini!
Kasus 1 Kasus 2
E. Penutup
1. Rangkuman
a) Sumber energi listrik mikrohidro memanfaatkan perbedaan
ketinggian aliran air.
b) Metabolisme merupakan seluruh proses kimiawi dalam suatu sel
atau tubuh mahluk hidup
c) Metabolisme dibedakan menjadi dua yaitu anabolisme dan
katabolisme, disebut juga reaksi enzimatis
d) Massa jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
massa setiap volumenya.
e) Kerapatan suatu zat disebut massa jenis dan dilambangkan dengan
(rho).
f) Prinsip archimedes menyatakan bahwa gaya apung ke atas yang
diberikan pada benda yang direndam dalam cairan, baik yang
terendam seluruhnya atau sebagian, sama dengan berat cairan
yang dipindahkan benda tersebut dan bekerja dalam arah ke atas di
pusat massa dari cairan yang dipindahkan.
g) Enzim merupakan zat yang dapat mempercepat reaksi kimia di dalam
tubuh tetapi tidak ikut beraksi
h) Berdasarkan kebutuhan akan oksigen respirasi dibedakan menjadi
dua yaitu respirasi aerob dan anaerob
i) Sifat-sifat dari enzim yaitu sebagai biokatalisator, tersusun dari
protein sehingga memiliki sifat seperti protein yaitu akan
menggumpal pada suhu tinggi, enzim bekerja secara khas, enzim
dapat digunakan berulang kali, enzim dapat rusak pada suhu di atas
500C rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi sehingga enzim
tidak dapat bekerja lagi meskipun pada suhu normal, enzim dapat
bekerja bolak-balik.
j) Terdapat hubungan antara metabolisme dari proses pencernaan,
pernapasan dan peredaran darah yaitu pada proses katabolisme
karbohidrat yang terjadi di dalam sel (respirasi sel).
k) Respirasi aerob bertujuan untuk menghasilkan energi. Makanan
merupakan sumber energi bagi tubuh manusia untuk berolahraga,
belajar, dan aktivitas lain manusia membutuhkan makanan sebagai
sumber energi dan untuk menjaga suhu tubuh serta mengeluarkan
zat sisa
l) Pada respirasi aerob terjadi proses penguraian (pembongkaran) zat
secara sempurna yang terjadi pada oksidasi asam piruvat. Dari proses
ini dihasilkan CO2 dan H2O serta energi sebesar 36 ATP.
2. Tes formatif
Bacalah soal dengan teliti dan pilihlah jawaban yang benar!
1. Dalam suatu percobaan mengenai enzim, seorang siswa berhasil
menyimpulkan satu kesimpulan mengenai peranan dari enzim katalase.
Kesimpulan paling tepat yang dibuat oleh siswa adalah ....
A. Enzim katalase berperan dalam pembentukan gelembung gas
B. Enzim katalase berperan penting dalam sisitem pencernaan
C. Enzim katalase berperan untuk menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O
dan O2
D. Enzim katalase berperan untuk membunuh mikroorganisme berbahaya
serta sebagai pengurai racun
E. Enzim katalase berperan untuk menetralkan asam dalam tubuh
2. Amati ilustrasi penampakan lima butir telur (A, B, C, D dan E) yang dihasilkan
seekor ayam kemudian dimasukkan ke dalam gelas berisi air berikut ini.
A. D – C – B – E – A
B. B – C – D – A – E
C. E – D – C – B – A
D. A – B – C – D – E
E. C – D – B – E – A
3. Berikut merupakan proses yang terjadi pada metabolisme
1) Sintesis protein dari asam amino yang melibatkan DNA, RNA dan
Ribosom
2) Perubahan molekul glukosa menjadi CO2 dan H2O pada respirasi
aerob
3) Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat melakui Ko-enzim A
4) Reaksi terang yang menghasilkan ATP dan NADPH2 yang keudian
digunakan untuk pembentukan glukosa
5) Fermentasi alkohol pada mikroorganisme yang menghasilkan energi
karena perubahan asam piruvat menjadi asam asetat
Berdasarkan hasil analisis pernyataan di atas, reaksi yang tergolong
anabolisme adalah....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan(3)
D. (3) dan (4)
E. (5) saja
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Gelembung Nyala Api
Panas - -
Larutan Dingin + -
Asam - -
Basa ++ -
Netral +++ ++
13. Seorang pembuat telur asin memilih empat buah telur bebek dengan
volume identik. Telur-telur tersebut kemudian diolah sehingga diperoleh
hasil berikut.
i. Sebutir telur asin mentah
ii. Sebutir telur asin rebus
iii. Sebutir telur bebek mentah
iv. Sebutir telur bebek rebus
Apabila seluruh telur di atas dimasukkan ke dalam gelas berisi air maka jenis
telur yang posisinya berada paling dekat dengan dasar gelas adalah … .
A. Telur asin mentah dan telur asin rebus
B. Telur asin rebus dan telur bebek rebus
C. Telur bebek mentah dan telur asin mentah
D. Telur bebek rebus dan telur bebek mentah
E. Telur asin rebus dan telur bebek rebus
14. Sebuah bohlam tertulis (100 V, 50 W), jika dipasang pada tegangan … .
3. Refleksi
Jawablah pertanyaan reflektif tentang materi metabolisme berikut:
a. Apa yang sudah Saudara pahami dalam materi modul ini?
b. Materi apa dalam modul ini yang belum Saudara pahami?
c. Berikan penjelasan mengapa Saudara belum memahami materi ini!
d. Berikan penjelasan apa yang dapat Saudara lakukan agar menjadi
paham materi ini?
e. Hal-hal apa saja yang Saudara sukai/menarik dan penting dari
modul ini?
f. Hal-hal apa yang disukai/menarik dalam modul ini namum tidak
penting menurut Saudara?
g. Informasi apa yang ingin Saudara ketahui lebih lanjut dari materi
modul ini?
4. Rujukan
Anonim. Science Textbook for Class VII. New Delhi: NCERT
Jufri, Wahab. 2017. Belajar dan Pembelajaran sains modal dasar menjadi
guru profesional. Bandung: Pustaka Reka Cipta
Kurnadi, 2001. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia Edisi [1]
dan [2]. Bandung: UPI Press
Zorn, Margareth K., Ezrailson, Cathy dan Zike, Dinah. 1999. Glencoe Series;
Electricity and Magnetism. New York: Mc GrawHill
red.msscience.com https://www.youtube.com/watch?
v=4RdlXo3utHw https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
47209632
https://tekno.tempo.co/read/1305635/jalur-jalur-penularan-virus-
corona/full&view=ok
https://www.mikirbae.com/2016/12/pencernaan-karbohidrat-protein-
dan.html
http://hedisasrawan.blogspot.com/2015/09/6-cara-virus-menyerang-
manusia.html
https://blog.ruangguru.com/pengertian-tahapan-dan-perbedaan-
respirasi-aerob-dan-anaerob
http://www.siliconfareast.com/tribo_series.htm
https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-mitokondria/
Kunci Jawaban Soal Latihan
1. C 6. C 11. A
2. D 7. C 12. B
3. B 8. C 13. D
4. C 9. E 14. B
5. A 10. C 15. A
MODUL SUPLEMEN PPG PGSD
KEGIATAN BELAJAR 5
ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
KEGIATAN BELAJAR 5
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Penulis:
Dr. Taat Wulandari
Dr. Muh. Sholeh, S. Pd, M.Pd
Penelaah:
Dr. Juhadi, M.Si.
Dr. Ari Pudjiastuti
Alphian Sahruddin, S.Pd., M.Pd.
Sasmiati, S.S.
Copyright © 2020
Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
A. Pendahuluan.................................................................................................................................320
1. Deskripsi Singkat......................................................................................................................320
2. Petunjuk Penggunaan..............................................................................................................320
B. Inti................................................................................................................................................321
1. Capaian Pembelajaran.............................................................................................................321
2. Sub Capaian Pembelajaran......................................................................................................321
3. Petunjuk Belajar......................................................................................................................321
C. Advanced Materials......................................................................................................................322
1. Interaksi Manusia, tempat dan lingkungan.............................................................................322
2. Prinsip Ekonomi yang Bijaksana..............................................................................................333
3. Tantangan Masyarakat Dalam Globalisasi...............................................................................339
D. Telaah Kasus.................................................................................................................................344
1. Bacalah Kasus di bawah ini!.....................................................................................................344
2. Bacalah Berita di bawah ini!....................................................................................................347
E. Penutup........................................................................................................................................350
1. Rangkuman..............................................................................................................................350
2. Tes Formatif.............................................................................................................................352
3. Rujukan....................................................................................................................................356
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Kegiatan belajar 5 ini menjelaskan materi tentang interaksi manusia, tempat
dan lingkungan melalui kasus kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kemudian
materi tentang prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi yang rasional dan bijaksana perlu
dibelajarkan kepada peserta didik. Prinsip ekonomi ini meluaskan prinsip ekonomi
yang sudah diuraikan dalam modul IPS. Prinsip ekonomi yang hanya berorientasi
pada usaha mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan
sekecil-kecilnya tanpa penambahan materi yang bijaksana maka akan menyesatkan
peserta didik. Maka perlu penambahan uraian materi tersebut dan nilai-nilai yang
terkembangkan dari materi tersebut. Materi tentang Tantangan Globalisasi
ditambahkan karena perlu pemahaman tentang apa itu globalisasi? Globalisasi perlu
dipahamkan karena sejak dini peserta didik diajak untuk mengetahui seperti apa
globalisasi, khususnya di dan bagi Indonesia.
Modul suplemen untuk materi IPS ini mengintegrasikan konsep-konsep dalam
ilmu sosial. Seperti diketahui bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kajian
sosial yang menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai dasar untuk mengkajinya melalui
proses seleksi dan adaptasi. Dalam modul ini walaupun tema yang digunakan
mengacu pada satu konsep ilmu sosial, tetapi di dalam membahas konsep tersebut
memadukan/mengaitkan dengan konsep sosial yang lain.
2. Petunjuk Penggunaan
Untuk mempelajari modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilakukan
yakni:
a. Bacalah dan pahami uraian materi yang ada pada kegiatan belajar ini.
b. Untuk kegiatan belajar individu maupun kelompok terdapat pada kolom
AKTIVITAS ASYIK. Untuk mengerjakan kegiatan tersebut perlu membaca dengan
seksama deskripsi aktivitasnya
c. Kerjakan soal latihan yang tersedia untuk mengetahui pemahaman pembelajar.
d. Jika belum mampu memahami materi yang disampaikan, maka bertanyalah
kepada guru/instruktur.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
a. Menguasai materi manusia, tempat dan lingkungan
b. Menguasai materi perilaku, motif dan prinsip ekonomi
c. Menguasai Fenomena interaksi dalam perkembangan IPTEK dan masyarakat
global
• “Hutanku“
• Manfaat hutan
KB 3. Perilaku, motif
dan prinsip ekonomi;
Produksi, distribusi dan
konsumsi; Pasar; dan
Kesejahteraan
• “Prinsip ekonomi
yang bijaksana”
• Pasar
• Sejarah alat
pembayara
n
• Dampak prinsip
ekonomi liberal pada
zaman kolonial dan
saat ini
C. Advanced Materials
1. Interaksi Manusia, tempat dan lingkungan
“Hutanku Sayang Hutanku Malang”
“Petir menyambar, langit pun redup
Hujannya lebat, banjir di hutan
Sungai pun tercemar, tiada ikan
Begitulah akibat pembakaran lahan”
AKTIVITAS ASYIK
Pesan apa yang ingin disampaikan dalam pantun di atas? Ya, pantun di atas
membawa pesan untuk tidak melakukan kebakaran hutan dan lahan. Mengapa tidak
boleh membakar hutan dan lahan? Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi
dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Indonesia terkenal
mempunyai hutan daratan sangat luas. Tetapi dari tahun ke tahun luas hutan di
Indonesia mengalami penurunan. Perhatikan grafik di bawah ini!
Gambar 1. Tabel Deforestasi Hutan di Indonesia
Amati Tabel 1 di atas. Apa yang terjadi dengan luas hutan di Indonesia? Hingga
2017, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luasnya
mencapai 125.922.474 hektar. Secara umum, luasnya menyusut apabila
dibandingkan dengan data KLHK pada 2015 yang luas hutan Indonesia masih sekitar
128 juta hektar. Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
terdapat 6 Provinsi yang terparah yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Di Indonesia memiliki banyak
provinsi yang berpotensi untuk terjadinya kebakaran hutan. Perhatikan peta di
bawah ini.
Gambar 2. Wilayah Berpotensi Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan
(https://nasional.kompas.com)
AKTIVITAS ASYIK
Hutan memiliki manfaat yang beraneka ragam dan luar biasa bagi kehidupan
manusia maupun lingkungan. Hasil dari sumber daya kehutanan memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi manusia dan negara. Hutan menyumbangkan
devisa bagi negara dan sebagian rakyat tradisional juga masih mengantungkan
hidupnya kepada hutan. Banyak produk yang dihasilkan dari hutan Beberapa produk
kehutanan seperti rotan, berbagai getah dan kayu yang dapat diolah kembali sebagai
produk ekspor andalan dengan nilai ekonomi tinggi. Jadi Hutan mampu
menghasilkan berbagai jenis produk yang sifatnya langsung dapat dirasakan dan
secara tidak langsung bagi kehidupan manusia. Untuk produk langsung seperti kayu
yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan, untuk kepentingan industri dan
berbagai getah seperti dari pohon pinus dan damar. Produk tidak langsung meliputi
air yang keluar dari tanah dan bebatuan serta udara bersih yang dihasilkan oleh
dedaunan melalui proses fotosintesis.
Kemudian mengapa membakar hutan dan lahan dilarang bahkan pelakunya
dapat dikenai sanksi pidana? Perhatikan fungsi dan manfaat hutan dalam
pembahasan sebelumnya! Oleh karena itu membakar hutan dan lahan akan
mengakibatkan banyak kerusakan. Pertama, Kebakaran hutan dan lahan berdampak
pada rusaknya ekosistem. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Makhluk hidup termasuk manusia, tumbuhan dan binatang. Ketika
terjadi kebakaran hutan akibatnya tidak hanya pohon dan lahan yang rusak, tetapi
dapat mempengaruhi makhluk hidup lainnya. Contoh yang paling sederhana, ketika
hutan dan lahan terbakar kemudia ada asap. Asap ini mengganggu aktivitas manusia,
tumbuhan dan binatang. Banyak makhluk hidup yang rusak dan mati akibat asap
tebal dari terbakarnya hutan dan lahan.
Kedua, menyebabkan musnahnya flora dan fauna yang tumbuh dan hidup di
hutan. Seperti diketahui bahwa flora dan fauna di Indonesia sangat beragam sekali.
Keberagaman flora dan fauna menjadikan kekayaan alam tersendiri yang perlu
dilestarikan. Flora dan fauna di Indonesia dibedakan menjadi tiga (3) wilayah, yakni
flora dan fauna Indonesia bagian Barat (Asiatis), Bagian tengah (Peralihan) dan
Bagian Timur (Australis).
AKTIVITAS ASYIK
Ketiga, Asap yang ditimbulkan juga menjadi polusi udara yang dapat
menyebabkan penyakit pada saluran pernafasan seperti Infeksi Saluran Pernafasan
Atas (ISPA), asma, penyakit paru obstruktif kronik. Selain itu, asap bisa mengganggu
jarak pandang, terutama untuk transportasi penerbangan. Keempat, tersebarnya
asap dan emisi gas karbondioksida dan gas-gas lain ke udara yang berdampak pada
pemanasan global dan perubahan iklim. Kelima, hutan menjadi gundul sehingga tak
mampu menampung cadangan air saat musim hujan. Hal ini yang menjadi faktor
terjadinya tanah longsor maupun banjir. Keenam, berkurangnya sumber air bersih
dan menyebabkan kekeringan karena kebakaran hutan menyebabkan hilangnya
pepohonan yang menampung cadangan air.
Masih ada akibat lain ketika terjadi Karhutla? Coba renungkanlah! Sekarang
Alam disediakan untuk manusia. Manusia sangat tergantung kepada alam, maka
yang harus dilakukan adalah menjaganya. Manusia juga tergantng dengan
sesamanya. Setelah manusia pada generasi sekarang masih akan aada lagi manusi
generasi berikutnya. Manusia tidak boleh memikirkan hanya kebutuhan yang
diperlukan pada masa sekarang, berpikirnya harus jauh ke depan. Kegiatan illegal
loging dengan dalih pemanfaatan hutan, kegiatan alih fungsi hutan untuk perumahan
atau perkotaan, alih fungsi persawahan menjadi area industri/pabrik dan lain
sebagainya. Semua harus diikirkan dampak di masa yang akan datang. Terkadang
manusia melakukan itu semua tanpa memikirkan efek selanjutnya. Akhirnya bencana
alam, banjir, tanah longsor, menjadi bencana rutin pada beberapa wilayah di negara
Indonesia setiap tahunnya.
Perlu diingat dan direnungkan kembali firman Allah SWT bahwa: “Dan bila
dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.
Mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”
(QS. A l-Baqarah : 11). Dalam QS. Al-Baqarah ayat 205, Allah SWT berfirman: “Dan
apabila ia berpaling, ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan
merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasaan”. Sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-
orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi,
hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka
dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri. Yang demikian itu suatu
penghinaan untuk mereka di dunia dan akhirat mereka siksaan yang besar.” (QS. Al-
Maidah: 33).
Pesan untuk menjaga bumi pun tertulis dalam kitab Suci yang menegaskan
fakta bahwa Allah telah memberikan bumi ini kepada umat manusia (Kej 1:28-30).
Bumi ini harus dikelola, tetapi pengelolaannya harus dilakukan dengan penuh kasih
sayang. Menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat tinggal makhluk hidup
merupakan kegiatan yang mendukung maksud dan tujuan sang pencipta. Pandangan
Alkitab dalam mengatur perilaku manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan
tertulis dalam beberapa ayat. Ikut berperan untuk lingkungan yang bersih dengan
memelihara lingkungan tertulis dalam Amsal 3: 19-22.
Kewajiban umat Hindu agar lingkungan tetap terjaga dalam artian harmoni
ditegaskan dalam Kitab Atharwaweda (XII:1) menegaskan: ‘satyam brhad rtam nram
diksha tapa brahma yajna prthirviam dharayanti’. Hubungan timbal balik antara
manusia dan alam harus selalu dijaga, salah satu cara yang dipakai untuk menjaga
hubungan timbal balik ini adalah dengan upacara (caru). Dalam ajaran agama Hindu
terdapat konsep Rwa Bhineda dan Tri Hita Karana. Konsepsi ini merupakan
keyakinan masyarakat bawah walaupun merupakan dua unsur yang selalu berbeda
namun jika dihayati maka perbedaan tersebut sebanarnya proses penciptaan yang
tujuannya untuk mencapai kebahagiaan, dimana keselarasan dan keseimbangan
akan dapat terwujud dalam kehidupan di dunia ini. Sementara itu dalam konsep Tri
Hita Karana Di dalam konsep ini terkandung unsur-unsur: 1) Unsur Hyang
Widhi/Tuhan Yang Maha Esa; 2) Unsur manusia; dan 3) Unsur alam.
Perwujudannya konsep itu dalam pola permukiman misalnya menjadi:
Parhyangan, berupa unit pura tertentu sebagai unsur pencerminan Ketuhanan;
Pawongan, keorganisasian masyarakat adat, sebagai perwujudan manusianya; dan
Palemahan, berupa perwujudan unsur alamnya. Konsep di atas akan lebih jelas
apabila kita bandingkan penerapannya dengan konsep Tri Angga pada manusia,
konsep Tri Mandala pada rumah tangga (tempat) dan desa (lingkungan). Ketiga
unsur itu, harus terjadi hubungan timbal balik yang harmonis dan serasi sehingga
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup akan tercapai.
Tuhan memberikan sanksi yang berat bagi perusak alam. Oleh karena itu,
manusia tidak boleh berbuat sesuatu yang merusak alam dalam bentuk sekecil
apapun. Terlebih, berbuat kerusakan yang mengakibatkan bencana alam kepada
masyarakat. Segeralah bertobat jika kita pernah melakukannya lalu iringi dengan
aktivitas perbaikan dan pelestarian alam. Alam diciptakan oleh Tuhan untuk
kesejahteraan manusia. Hutan dengan segala hasilnya. Daratan sedemikian luasnya
dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan. Demikian juga dengan lautan
dan potensi yang dimilikinya. Manusia harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah
diberikan-Nya.
AKTIVITAS ASYIK
Ayo carilah informasi tentang eksploitasi ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintah kolonial yang pernah menjajah
Indonesia!
Tuliskan hasil kerja kelompok dalam bentuk laporan. Sistematika
laporan terdiri dari:
A. Judul
B. Bentuk eksploitasi (uraikan: apa, kapan, mengapa,
dimana, siapa, dan bagaimana)
C. Bentuk eksploitasi… (sda)
D. Dst
E. Nilai/makna yang dapat Saudara ambil hikmahnya
dari kebijakan kolonial tersebut.
Lalu bagaimana prinsip ekonomi yang bijaksana? Mengutip dari situs resmi
Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Prinsip ekonomi adalah panduan dalam
kegiatan ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengorbanan yang
dikeluarkan dan hasil yang diperoleh. Apabila seseorang ingin mendapatkan
keuntungan yang maksimal sebaiknya pengorbanan pun harus setimpal. Mengapa
harus seperti itu? Coba Saudara pikirkan! Apa yang akan terjadi apabila seseorang
ingin mendapatkan keuntungan yang banyak tetapi yang dikeluarkan sedikit. Orang
akan melakukan banyak cara yang merugikan. Jika memproduksi suatu barang maka
kualitas barang dari proses produksi akan ditekan sedemikian rupa untuk
mengurangi ongkos produksi.
AKTIVITAS ASYIK
AKTIVITAS ASYIK
Dampak dari globalisasi tersebut salah satunya yakni kebudayaan yang berasal
dari luar negeri dapat dengan mudah berkembang di suatu negara. Kebudayaan
meliputi seluruh hasil cipta rasa dan karsa manusia. Menurut Koentjaraningrat,
kebudayaan memiliki 7 unsur. Unsur tersebut meliputi: Sistem Bahasa; sistem religi;
sistem mata pencaharian; sistem sosial kemasyarakatan; sistem peralatan hidup;
sistem pengetahuan; dan sistem kesenian. Jika kebudayaan memiliki cakupan semua
ide, artefak, dan perilaku manusia maka dalam era globalisasi maka unsur-unsur
tersebut dapat masuk dari suatu negara ke berbagai wilayah negara lain. Apabila hal
tersebut terjadi, apa yang akan terjadi jika suatu negara misalnya negara Indonesia
dibanjiri oleh kebudayaan asing? Apa yang terjadi apabila manusia Indonesia
mengakui dan mengembangkan kebudayaan dari negara lain? Pertanyaan tersebut
sesuai dengan pengertian globalisasi bahwa globalisasi merupakan fenomena
menyebarnya berbagai macam produk, teknologi, informasi, dan pekerjaan lintas
batas-batas negara dan budaya. Globalisasi dapat terjadi di segala aspek kehidupan.
Globalisasi dalam bidang ekonomi dapat digambarkan sebagai ketergantungan
antarnegara di seluruh dunia yang ditumbuhkan melalui perdagangan bebas. Secara
sosial, globalisasi mengarah pada interaksi yang lebih besar di antara berbagai
populasi. Secara budaya, globalisasi mewakili pertukaran ide, nilai, dan ekspresi
artistik di antara budaya. Saat ini Saudara dapat temukan dimana-mana generasi
muda gandrung dengan budaya Korea, dari bahasa, lagu, boy/girl band, fashion, dan
sebagainya. Fenomena ini diistilahkan dengan Korean Wave . Globalisasi juga
mewakili tren menuju pengembangan budaya dunia tunggal. Pada aspek teknologi,
dapat dirasakan seperti kemudahan dalam mengakses informasi melalui internet,
kemudahan dalam proses jual beli, dan sebagainya. Globalisasi dalam hal pekerjaan
meliputi hadirnya tenaga kerja asing di sebuah negara. Perusahaan akan
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai dengan tingkatannya.
Pemanfaatan buruh kasar di suatu negara berkembang atau staf profesional dari
tenaga kerja yang sudah berpengalaman adalah sebuah contoh nyata yang bisa
dilihat.
Proses globalisasi membawa kepada situasi terjadinya integrasi internasional.
Hal tersebut dikarenakan dengan adanya pertukaran pandangan dunia, produk dan
aspek-aspek kebudayaan lainnya. Globalisasi sebenarnya tidak hanya terjadi pada
abad ke-21. Terjadinya pertukaran aspek kebudayaan sudah berlangsung pada masa
migrasi umat manusia/human migration. Masih ingat dengan proses migrasi umat
manusia di Indonesia?
Sejak 200 SM menurut sejarawan Belanda Van Heine mengatakan bahwa
bersamaan dengan zaman Neolitikum sampai dengan tahun 500 SM yang bersamaan
dengan zaman perunggu mengalirlah gelombang perpindahan penduduk dari Asia ke
pulau-pulau sebelah selatan daratan Asia ke Indonesia. Sebenarnya sejak itulah
mulailah terjadi globalisasi. Perpindahan tersebut tidak hanya pergeseran manusia
saja tetapi mereka juga membawa hasil kebudayaannya. Sekitar tahun 1500 SM,
mereka terdesak dari Campa kemudian pindah ke Kampuchea dan melanjutkan
perjalanan ke Semenanjung Malaka. Sementara itu, bangsa yang lainnya masuk ke
pulau-pulau di sebelah selatan Asia tersebut, yakni Austronesia (austro artinya
selatan, nesos artinya pulau). Bangsa yang mendiami daerah Austronesia disebut
bangsa Austronesia. Bangsa Austronesia mendiami daerah sangat luas, meliputi
pulau-pulau yang membentang dari Madagaskar (sebelah barat) sampai Pulau
Paskah (sebelah timur) dan Taiwan (sebelah utara) sampai Selandia Baru (sebelah
selatan).
Penemuan peralatan manusia purba berupa beliung batu yang berbentuk
persegi di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi di bagian barat padahal Beliung
seperti itu juga banyak ditemukan di Asia, yakni di Malaysia, Birma (Myanmar),
Vietnam, Kampuchea, dan terutama di daerah Yunan (daerah Cina Selatan).
Peralatan dari perunggu seperti kapak sepatu dan nekara atau genderang yang
berasal dari daerah Dongson sehingga disebut kebudayaan Dongson juga banyak
ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur. Pendukung kebudayaan Dongson
adalah orang-orang Austronesia yang tinggal di pulau-pulau di Benua Asia dan
Australia. Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan daerah Yunan di sekitar
hulu Sungai Salween dan Sungai Mekong yang tanahnya subur sehingga mereka
pandai bercocok tanam, berlayar, dan berdagang.
AKTIVITAS ASYIK
Bagaimana nasionalime dalam era globalisasi seperti? Sri Edi Swasono, guru
besar Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia mengatakan jiwa nasionalisme
rakyat Indonesia semakin lama semakin luntur dan paham ideologi kebersamaan
atau kekeluargaan yang dimiliki oleh Indonesia ternodai oleh segelintir orang. Hal ini
disebabkan oleh dampak dari perkembangan dunia globalisasi. Indonesia dalam
globalisasi ibarat menghadapi prahara, ibarat angin puting beliung, namun Indonesia
justru tidak berpegang teguh pada tiang tahang utamanya, yaitu Pancasila. Bahkan
malah membiarkan dirinya termakan oleh neoliberalisme dengan mengakibatkan
kepentingan nasional diabaikan bahkan lebih termakan oleh kepentingan global.
Anak-anak muda bangsa ini ‘telah menjadi lawan kita’, dalam arti mereka
mengagumi dan gandrung dengan yang serba asing, mereka lupa atau tak sadar akan
kepentingan nasional khususnya kecintaan pada Tanah Air untuk mencintai produk
dalam negeri. Lebih khusus lagi, anak-anak muda mencoreng-moreng kota bahkan
neighbourhood mereka sendiri sebagai ekspresi grafiti penuh kekonyolan, cermin
hilangnya kecintaan pada Ibu Pertiwi dan tipisnya tanggungjawab serta miskinnya
estetika. Nasionalisme menjadi pondasi bagi Indonesia dalam menghadapi
globalisasi.
D. Telaah Kasus
1. Bacalah Kasus di bawah ini!
Kasus di bawah ini tidak dikutip semuanya, untuk membaca dan memahami
kasus ini dapat membuka alamat web:
https://www.kompasiana.com/rinasitompul/54f73d48a33311f7128b45de/menyelisi
k-kisah-perbudakan-ala-drakula-mohar-tersangka-trafiking-sarang-walet
Mohar dan Haryati Ongkoh, tinggal di Kompleks Famili no. 77-79 Jl.
Brigjend Katamso Kelurahan Titi Kuning Medan Johor. Sebelumnya berhasil
mengelabui pihak Polsek Medan Kota Medan, kala salah seorang korban
(END) yang berhasil lolos yang melompat dari lantai 4 tahun lalu. Dengan
berbagai upaya, kala itu korban berupaya melaporkan kebiadaban Mohar dan
Istrinya. END pulang atas bantuan Mohar dan Istri. Dia diberikan tiket untuk
pulang. Namun upaya untuk menyelematkan teman-temannya (26 orang)
dari cengkraman drakula Mohar dan Haryati Ongkoh terus gencar dia
bunyikan. Hingga hal ini menjadi perhatian dari teman-teman Jaringan Anti
Perdagangan Anak dan Perempuan NTT pada awal Februari 2013 yang lalu.
Mohar merupakan pengusaha Kaya, yang tinggal juga dalam komuntas yang
sama cukup lihai dalam memperbudak manusia. Manusia yang termasuk
kurang etika dan yang tidak mampu mememanusiakan manusia. Dari model
rumah yang ditempatinya sendiri, secara kasat mata, sangat kita yakini jikalau
kita melihat secara langsung model ruko yang ditempatinya, sebagai tempat
penyekapan terhadap 17 orang pekerja asal NTT. Luar biasanya dia
memperbudak para adek-adek NTT sebagai korban.
Sebut saja Yuni misalnya, yang saat ini masih terbaring di Rumah Sakit
Deli. Terpaksa harus menderita Paru akut, akibat perlakukan yang tidak
manusiawi dari Mohar dan Istrinya. Yang dulunya badanya gemuk dan berisi,
dari cerita teman-temannya, harus menderita lumpuh layu dikarenakan tidak
maksimalnya asupan gizi yang layak dari pelaku tersebut. Teganya
memberikan makan yang tak bernutrisi, sambil lalu menghisap tenaga
pekerjanya dengan beban ganda. Disamping untuk usahanya juga dijadikan
pembantunya. Perlakuan yang tak manusiawi. Makan setiap pagi hanya
bersama mie kecil tanpa bumbu, dan itupun menurut pengakuan dari adek-
adek NTT kwalitas terburuk. Siang mau tidak mau mereka terpaksa menerima
pemberian Mohar dengan mengkonsumsi Nasi Putih + kerupuk. Dan malam
menu mereka secara keseluruhan Nasi Putih dengan ikan asin.
Mohar dan Haryati Ongkoh merupakan pengusaha sarang burung walet
yang kemungkinan kwalitas eksport. Tidaklah pantas tidak mampu
membayarkan hak-hak pekerjanya untuk setiap bulannya. Namun kala di
pertanyakan kepada setiap korban tidak seorang pun yang telah menerima
upah sesuai perjanjian yang telah merekrut mereka dari Kupang-NTT.
Kabar penyekapan yang dilakukan Mohar, tercium karena adanya
laporan keberatan dari keluarga Marni. Marni di duga mengalami luka memar
hebat pada wajah dan sekujur tubuhnya, dan setelah meninggal, Marni
dikirim langsung ke tempat asalnya di Lasiana, Kota Kupang, Prov. Nusa
Tenggara Timur. Pihak Keluarga yang mengetahui kabar duka tersebut,
merasa keberatan dan ingin kasus kematian Marni diungkap setuntas-
tuntasnya. Lalu keluarga Marni melaporkan ke Kepolisian setempat di Kota
asal. Hingga akhirnya upaya evakuasi para korban dilakukan oleh Polresta
Medan. Perlahan-lahan penyelamatan korban yang semula telah lebih dahulu
disembunyikan pelaku, berhasil ditelusuri keberadaanya. Yakni 4 orang yang
masih dibawah umur, dijemput dan 2 lainya (Manda dan Merri saat itu
kondisi sakit) disebutkan pelaku telah pulang, saat adek-adek itu komunikasi
dengan beberpa keluarga Merri belum diketahui keberadaanya hingga saat
ini.
Proses perekrutan para korban berbeda-beda, 2 orang masuk dalam
rekrutan PT. Paullisa Sukses Mandiri (Penyalur Tenaga Kerja Lokal), Direktur
an. Paul Mei Anton S, SH, alamat Jl. Sei Kera No. 165 Medan. Sedangkan
korban lainnya direkut secara pribadi oleh kaki tangan Mohar warga Kupang-
NTT yakni Ibu REBECCA OEMATAN LEDOH yang kemudian mengirimkan para
calon tenaga kerjasecara bertahap ke Medan. Cara masuknya pun bertahap
2-3 orang untuk setiap malam sekitar pukul 24.00 wib atau 24.30 wib (selalu
malam hari). Identitas setiap pekerja dipalsukan, gaji dan fasiltas dijanjikan
dengan cukup menggiurkan. Memiliki asrama dan kamr tidur sendiri-sendiri,
perlengkapan keselamatan kerja dan gaji/bulan Rp. 750.000,-. Setiap bulan
akan ada rekresi bersama, dan bebas menghubungi keluarga di kampung.
Satu tawaran yang menina bobokan orang akan satu pekerjaan yang
menggiurkan. Sesampai di Medan ternyata hampir setiap hari mereka harus
bangun sekitar pukul 05.00 wib, yang berkewajiban kerja setiap hari terlebih
dahulu sebagai PRT (rumahan). pukul 06.30 wib sarapan (nasi mie), pukul
07.00 wib mulai kerja Pabrik walet sampai pukul 12.00 wib. Mereka istrahat
pukul 12.30 wib-13.30 wib. Sama halnya perlakuan Mohar yang tidak mampu
memanusiakan manusia, perilaku sang istri juga demikian. Setiap harinya,
jikalau perintah tidak dipahami para pekerjanya, yang kebetulan dia
merupakan Tionghoa Malaysia yang nota bene bahasa Indonesianya juga
tidak jelas dan tepat, sasaran makian dan pukulan kerap diterima para
pekerjanya. Gaya ala ratu dimana satu orang pekerja kala dia duduk bersantai
sambil menonton TV harus ada yang bersedia sebagai pengusir nyamuk, dan
ada yang bertugas mengipas untuk memberikan udara segar kepadanya ala
ratu cleopatra. Dan satu orang lagi bertugas mengoleskan handbody ke
tangan dan kaki. Luar biasanya memperlakukan orang dengan tujuan
memperbudak mereka. Sampai saat ini, seluruh korban, belum pernah sama
sekali menerima gaji sebagai hak dari mereka. Yang pada hal seyogianya
pelaku harus berkewajiban untuk membayarkan gaji tersebut. Seumpama hal
ini tidak bisa diselesaiakan Pelaku, seyogianya hukuman Mati sepantasnya
diterima, dengan upaya laporan polisi yang berlapis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Barang China Bisa
Membahayakan Pasar Indonesia",
https://properti.kompas.com/read/2016/03/12/111835621/Barang.China.Bisa.Me
mbahayakan.Pasar.Indonesia.
Penulis : Arimbi Ramadhiani
Jika dikaji lebih dalam, perkebunan sawit bisa menjadi potensi kemiskinan
bagi rakyat. Hal ini dapat dilihat dari dampak adanya perkebunan sawit, yaitu
eksploitasi lahan gambut, perampasan tanah petani, kerusakan sungai, pencemaran,
alih fungsi lahan, dan dampak buruk lainnya yang sangat berpotensi merugikan
rakyat bahkan negara. Pada kasus karhutla tahun 2015, kerugian rakyat dan negara
mencapai Rp200 triliun dalam waktu tiga bulan, belum dihitung kerugian kesehatan
dan kematian. Negara bahkan harus membentuk suatu badan khusus untuk
memulihkan dan merestorasi lahan gambut yang rusak karena Karhutla tahun 2013,
2014, 2015.
Selain itu, berkembangnya perkebunan sawit juga dapat meningkatkan laju
kerusakan hutan. Salah satu alasan mengapa pertumbuhan sawit dapat merusak
hutan adalah karena ketidakmampuan pemerintah pusat menjangkau berbagai tata
kelola lahan di tingkat lokal. Kelemahan ini dimanfaatkan oleh perusahaan sawit
untuk mengeksploitasi lahan tanpa meminta izin, sehingga perkebunan mulai
merambah ke daerah-daerah sensitif seperti zona penyangga di sekitar hutan
lindung yang merupakan rumah bagi spesies yang terancam punah, seperti
orangutan. Mereka menggunaan teknik tebas dan bakar (slash-and-burn) untuk
membersihkan lahan yang akan dikembangkan menjadi perkebunan sawit.
Meskipun ilegal, teknik tebas bakar memungkinkan perusahaan untuk
membersihkan lahan jauh lebih murah dan cepat daripada teknik lainnya.
Akibatnya, kebakaran terjadi diluar kendali untuk waktu berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun, terutama di kawasan lahan gambut yang sangat mudah terbakar.
Fenomena kebakaran ini menimbulkan bencana kabut asap yang dapat
mengakibatkan beragam penyakit pernapasan seperi ISPA, asma, PPOK, jantung
dan iritasi yang mengancam ratusan ribu warga.
Mengutip dari pernyataan Jokowi “ Jangan semua mau menanam sawit.
Tanaman lain bisa ditanami seperti kopi. Lahan tanam sawit di Indonesia sudah gede
banget kurang lebih 13 juta hektar dan produksinya per tahun 42 juta ton. Kalau
terlalu gede lagi, harganya nanti turun". Dari pernyataan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit harus
dikurangi. Selain sudah banyak, juga menghindari kerugian-kerugian yang
diakibatkan perkebunan kelapa sawit seperti rusaknya lingkungan sekitar.
Pembukaan lahan bisa diperuntukkan untuk komoditas-komoditas lain seperti kopi,
kakao, karet, dan lain-lain yang juga berpotensi meningkatkan pendapatan
Indonesia.*Opini
E. Penutup
1. Rangkuman
a. Hutan memberikan banyak manfaat. Bangsa Indonesia sudah sepantasnya
bersyukur dianugerahi oleh Tuhan hutan yang luas. Hutan yang memberikan
banyak manfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Manusia sebaiknya dapat
menggunakan dengan bijaksana karena bumi tidak dihuni oleh generasi yang
ada saat ini. Peengelolaan dan pemanfaatan hutan perlu mempertimbangkan
generasi yang akan datang.
b. Salah satu yang dipelajari dalam ilmu ekonomi yakni prinsip ekonomi. Prinsip
ekonomi yang diuraikan dalam modul yaitu suatu usaha yang bisa dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan seminimal
mungkin. Prinsip ekonomi tersebut jika dibelajarkan oleh guru apa adanya akan
memberikan pemahaman konsep yang tidak tepat. Manusia akan melakukan
segala cara agar dapat memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya
dengan modal yang sedikit mungkin. Prinsip ekonomi sebaiknya diberikan
dengan konsep yang sederhana dan lebih bijaksana. Apabila ingin mendapatkan
hasil maksimal maka pengorbanan pun harus seimbang. Kementerian Keuangan
RI memberikan definisi Prinsip ekonomi adalah panduan dalam kegiatan
ekonomi untuk mencapai perbandingan rasional antara pengorbanan yang
dikeluarkan dan hasil yang diperoleh.
c. Prinsip ekonomi digunakan oleh manusia pada semua kegiatan ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dan ini memerlukan pengorbanan. Hal ini
berarti bahwa ada yang dikorbankan agar dapat mempunyai yang dibutuhkan.
Pengorbanan tersebut yakni berupa alat pembayaran. Alat pembayaran dari
masa ke masa mengalami perkembangan dari zaman pra-aksara sampai modern
saat ini.
d. Penerapan prinsip ekonomi yang hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya
dengan pengorbanan yang seminimal mungkin telah dibuktikan dalam
kehidupan manusia. Kebijakan pemerintah colonial pada masa penjajahan di
Indonesia yang menyebabkan penderitaan rakyat merupakan contoh penerapan
prinsip ekonomi tersebut. Sebut saja misalnya kebijakan kerja paksa,
penyerahan wajib hasil bumi, tanam paksa, dan sistem ekonomi liberal dapat
diambil nilai/hikmah agar tidak mengulang penderitaan rakyat yang sama
e. Globalisasi adalah satu konsep yang berwajah banyak. Ia dapat terjadi dalam
banyak aspek seperti geografi, ekonomi, teknologi, informasi, tenaga kerja, dan
sebagainya. Perkembangan yang terjadi di negara lain dapat diikuti secara
langsung di wilayah negara lain.
f. Globalisasi tidak hanya terjadi pada abad ke-21 namun fenomena masuknya
hasil kebudayaan dari suatu wilayah ke wilayah lain sebenarnya sudah terjadi
sejak era migrasi manusia. Mereka yang bermigrasi sekaligus mengembangkan
kebudayaannya di wilayah baru yang dihuninya. Itulah mengapa hasil
kebudayaan di suatu masyarakat memiliki kemiripan dengan kebudayaan di
masyarakat lain. Sebagai contoh: dalam hal Bahasa, Bahasa Tagalog di Philipina
memiliki beberapa kata yang sama dengan Bahasa Jawa maupun Bahasa
Indonesia, misalnya: pako /paku, pipa,mata,timba, tinta, sulat./surat, sinta/cinta,
bato/batu, dahon/daun, sago/sagu, dingding/dinding,lahar, bansa/bangsa,
lalaki/lelaki, bunso/bungsu, taon/tahun, pinto/pintu, guro/guru, balikat/belikat
dan tainga/telinga. Selain itu juga ada balimbing,durian,nangka, dan
banko/bangku.
g. Nasionalisme secara eksternal dihadapkan pada hantaman gelombang
globalisasi yang mendunia mudah menghanyutkan apa pun dan siapa pun yang
tidak kokoh berakar dalam jati dirinya. Nilai-nilai intrinsik dan nilai-nilai
fundamental bangsa yang selama ini menjadi landasan bangunan kebangsaan
dan kenegaraan seakan tiada bermakna lagi karena terlalu silau dengan nilai-
nilai baru yang belum tentu sesuai dengan karakter dan kultur bangsa Indonesia.
2. Tes Formatif
1. Pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh manusia berkaitan erat
pelestarian lingkungan. Pernyataan di bawah ini yang paling tepat untuk
menjelaskan kaitan tersebut yakni ….
A. manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan manusia lain untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
B. pembangunan dapat terus dilanjutkan apabila lingkungan senantiasa tersedia
material yang diperlukan
C. lingkungan tempat tinggal menyediakan semua yang diperlukan manusia
untuk pembangunan tanpa tiada habisnya
D. Tuhan memberi anugerah kepada manusia berupa hutan dan lahan yang luas
untuk keperluan pembangunan
E. generasi yang akan datang dapat melangsungkan pembangunan karena
teknologi mengolah lingkungan lebih modern
1
4
3
2 5
“pasti ada orang-orang yang membakar lahannya dan tidak menjaganya dengan
baik, sudah tahu musim kemarau ini begitu kering, mengapa membakar lahan
tidak dijaga? Api menjalar kemana-mana, membakar lahan dan kebun orang, dan
asapnya tidak bisa dipadamkan, mana ada air di tengah hutan rawa gambut itu”
kata Abdullah di warung pagi ini.
(sumber: https://www.kompasiana.com/alfigenk/552c1ea46ea834c65b8b45ce/cerita-
di-antara-kabut-asap)
Pernyataan di bawah ini yang tidak berkaitan dengan kutipan di atas yaitu … .
7. Pak Ruslan seorang karyawan swasta di toko sepatu dengan pendapatan pas-
pasan. istrinya yang bernama Bu Salma adalah seorang ibu rumah tangga. Oleh
karena itu penghasilan suaminya pas-pasan, Bu Salma harus bijaksana
menggunakan penghasilannya agar cukup untuk dibelanjakan. Ia seminggu sekali
di pasar tradisional. Berdasarkan pernyataan tersebut, tindakan yang dilakukan
oleh Bu Salma didorong oleh ... .
A. prinsipf ekonomi produsen
B. prinsip ekonomi konsumen
C. motif ekonomi produsen
D. prinsip ekonomi distribusi
E. motif ekonomi distribusi
9. Prinsip ekonomi yang tampak pada kebijakan kolonial Belanda pada masa
penjajahan yakni … .
A. penjualan lada dan garam
B. pengawasan perdagangan
C. penerapan tanam paksa
D. penanaman cengkeh
E. ekspor tembakau ke Belanda
10. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri orang yang menggunakan prinsip ekonomi
dalam kegiatan ekonominya yakni … .
A. membeli beras langsung dari produsen
B. setiap hari membeli baju di pusat belanja
C. memenuhi kebutuhan dengan produk luar negeri
D. membeli barang berapa pun harga barang tersebut
E. tanpa membuat perencanaan dalam kegiatan konsumsi
11. Andi membeli buku tulis di toko dengan cara menawar agar memperoleh harga
yang murah, tindakan Andi didasarkan atas ….
A. motif ekonomi
B. prinsip ekonomi
C. tindakan ekonomi
D. perilaku ekonomi
E. aktivitas ekonomi
12. Globalisasi dalam aspek kemajuan teknologi dapat dirasakan dalam hal berikut
ini….
A. orang dapat membeli produk-produk luar negeri dengan mudah dan murah
B. Ananta yang tinggal di Sulawesi dapat berbicara dengan temannya di Afrika
C. pengusaha di Indonesia dapat menjual barang di pasar internasional
D. manusia di berbagai negara dapat dengan mudah liburan ke luar negeri
E.dengan bantuan pemerintah, Farrel dapat melanjutkan studi ke Amerika
Serikat
15. Globalisasi pada aspek sosial di bawah ini yang tepat yaitu … .
A. mobilisasi tenaga kerja Indonesia ke negara-negara tetangga
B. masyarakat berburu barang dengan kualitas bagus dan mahal
C. terjalinnya kerjasama luar negeri untuk memajukan pendidikan
D. budaya Barat dapat masuk dan ditiru oleh masyarakat melalui media massa
E. masyarakat menggunakan internet untuk mengikuti perkembangan
pengetahuan
3. Rujukan
Fair, C. 2009. Prinsip-prinsip ekonomi. Jakarta: Erlangga
Manan, M. A. 2017. Nasionalisme dan ketahanan budaya di Indonesia: sebuah
tantangan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Pasolong, H. 2010. Kepemimpinan birokrasi. Jakarta: Alfabeta
Swasono, S. E.2010. Membangun ekonomi Indonesia: pengembangan karakter dan
patriotism. Orasi ilmiah yang disampaikan untuk memperingati Dies Natalis Ke-
45 Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta, 18 September 2010.
Kompas.com dengan judul "Kebakaran Hutan dan Lahan, Apa Dampak dan Upaya
Pencegahannya?",
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/25/14340331/kebakaran-hutan-
dan-lahan-apa-dampak-dan-upaya-pencegahannya?page=all .nulis: Retia
Kartika Dewi Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
https://beritagar.id/artikel/berita/luas-hutan-indonesia-menyusut
https://www.kompasiana.com/penaulum/A/alih-fungsi-hutan-alam-bisa-tak-
bersahabat
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3925663/penyebab-kebakaran-hutan-
yang-sering-terjadi-rusak-habitat-alam
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/24/17291701/11-provinsi-paling-
rawan-kebakaran-hutan-dan-lahan-di-indonesia?page=all.
https://ibgwiyana.wordpress.com/2012/04/05/konsep-konsep-ajaran-agama-hindu-
dalam-pengelolaan-lingkungan-hidup-wana-kertih-2/
https://internasional.republika.co.id/berita/pvx4vw382/5-negara-asean-sepakat-
tangani-kabut-asap.
https://nasional.tempo.co/read/450319/lahan-rusak-wonosobo-batasi-penanaman-
kentang/full&view=ok
KUNCI JAWABAN
1. B 6. E 11. B
2. C 7. B 12. B
3. C 8. A 13. A
4. A 9. C 14. D
5. C 10. A 15. A
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2020