Penyusun:
Tim Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
Medira Ferayanti
Walmah Ni’maturohmah
Ana Lysdiana
Roberto Leonardo
Nico Arif Murdika Wibawa
Nur Amini Mustajab
Penyunting:
Iqbal Fahmi
Layout/Desain:
Wahid Surya Suparta
Copyright © 2023
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa
izin tertulis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi dapat menyusun Panduan Pelatihan Implementasi Pembelajaran di
Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT) .
Panduan ini berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui oleh semua pihak yang
terkait dalam pelaksanaan kegiatan. Kami berharap panduan ini dapat
diimplementasikan dengan baik dan lancar, serta dapat mencapai setiap tujuan yang
telah ditetapkan.
Kami berbahagia manakala semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dapat
berpartisipasi aktif dan optimal dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan ini.
Harapan kami kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dalam setiap kali
pelaksanaannya. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan kelancaran bagi
kita semua. Aamiin.
Page | 1
DAFTAR ISI
Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada masa pandemi Covid-19, krisis pembelajaran yang ada menjadikan pendidikan
semakin tertinggal dengan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya
kesenjangan pembelajaran antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi. Untuk
memulihkan pembelajaran pasca pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas:
Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar sebagai perwujudan dari
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022
tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum merdeka merupakan
salah satu pilihan dalam upaya pemulihan pembelajaran bagi satuan pendidikan.
Implementasi Kurikulum Merdeka diperuntukkan kepada Satuan Pendidikan yang
mendaftar untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dan satuan pendidikan
pelaksana Program Sekolah Penggerak.
Page | 1
daerah, maupun pusat. Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi pada tingkat satuan
pendidikan dilakukan dengan menguatkan sumber daya manusia (SDM) sekolah melalui
pelatihan dan pendampingan.
Pelatihan dan pendampingan pada Program Sekolah Penggerak tahun 2023 mencakup
tentang pembelajaran, dan digitalisasi sekolah. Pelatihan dan pendampingan pada skema
Program Sekolah Penggerak mencakup:
1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, agar dapat mengimplementasikan
kurikulum sesuai karakter masing-masing satuan pendidikan
2. Pembelajaran dan asesmen yang berprinsip pada pembelajaran berdiferensiasi
(differentiated learning) atau Teaching at The Right Level (TaRL),
3. Perencanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila agar guru/pendidik PAUD
mampu mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk mencapai
karakter murid dengan profil pelajar Pancasila,
4. Perencanaan Berbasis Data (PBD) agar kepala sekolah dan guru/ pendidik PAUD
dapat membuat perencanaan sesuai dengan prinsip, tujuan dan metode dari
perencanaan berbasis data. Pada tahun 2023, materi PBD akan disampaikan pada
masa pendampingan.
5. Pemanfaatan platform teknologi prioritas untuk mendukung proses pembelajaran
untuk mendukung proses pembelajaran. Bertujuan mempermudah dalam proses
belajar dan implementasi kurikulum merdeka
Intervensi yang dilakukan di atas akan membawa dampak pada peningkatan kapasitas
guru/ pendidik PAUD dan kepala sekolah yang mensyaratkan 2 (dua) hal, yaitu: pertama,
keterlibatan aktif seluruh unsur dalam program sekolah penggerak dan kedua, perlunya
metode pelatihan yang mudah diterima oleh komite pembelajaran (kepala sekolah,
pengawas sekolah/penilik, guru, dan pendidik PAUD) di setiap sekolah penggerak.
Mengingat pentingnya penggunaan metode yang tepat dan posisi strategis komite
pembelajaran sebagai stimulan dan inisiator perubahan di lingkungan sekolah, setelah
mengikuti pelatihan, komite pembelajaran diwajibkan melakukan pengimbasan kepada
rekan guru/ pendidik PAUD yang belum mengikuti Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP)
melalui In-House Training (IHT) di satuan pendidikan masing-masing.
Page | 2
Agar IHT dapat terselenggara secara terstandar, diperlukan panduan yang menjadi
rujukan bagi semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen GTK dan satuan
pendidikan yang akan menyelenggarakan IHT di satuan pendidikan masing-masing.
Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi;
5. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak;
6. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
7. Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
0892/B/HK.01.03/2022 tentang petunjuk teknis seleksi kepala satuan pendidikan
dan pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Program Sekolah Penggerak; dan
8. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
033/H/KR/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi Nomor 088/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Page | 3
Tujuan Panduan
Panduan ini disusun sebagai acuan kerja bagi seluruh unsur dan pemangku
kepentingan yang akan melaksanakan IHT, yang meliputi:
1. Pengawas Sekolah/Penilik;
2. Kepala Sekolah Penggerak;
3. Guru/Pendidik PAUD;
4. Fasilitator Sekolah Penggerak;
5. Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)/Balai Guru Penggerak (BGP); dan
6. Dinas Pendidikan.
Page | 4
BAB II
PELAKSANAAN
Page | 5
Sasaran In-House Training
Sasaran IHT adalah guru/pendidik PAUD di sekolah penggerak yang belum mengikuti
Pelatihan Komite Pembelajaran. Bagi sekolah penggerak yang semua guru/pendidik
PAUD telah mengikuti Pelatihan Komite Pembelajaran tidak diwajibkan melaksanakan
IHT.
B. Pelaksanaan
1. IHT diselenggarakan di satuan pendidikan oleh komite pembelajaran
2. Komite pembelajaran mengisi pelaporan awal di SIMPKB di hari pertama dan
membagikan pre test ke peserta sebelum pemberian materi
3. Peserta mengisi instrumen evaluasi & narasumber dan post test di akhir
rangkaian IHT.
4. Komite pembelajaran melakukan 3 (tiga) kali refleksi bersama selama
pelaksanaan kegiatan IHT.
Page | 6
C. Pasca Pelaksanaan
1. Kepala sekolah atau guru/ pendidik PAUD yang ditunjuk melakukan pelaporan
pelaksanaan IHT di SIMPKB. Isi pelaporan berasal dari hasil refleksi akhir
bersama setelah pelaksanaan kegiatan IHT
2. Setelah IHT selesai diselenggarakan, kepala sekolah memfasilitasi penyusunan
strategi implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan
Prinsip Penjelasan
Page | 7
bagaimana pembelajaran dapat memotivasi pembelajar untuk bertanggung jawab
terhadap proses belajar diri, untuk kemudian mentransferkan pemahaman ke
kehidupan nyata (Larrotta, 2007)
Dalam Program Sekolah Penggerak, alur modul dan pelatihan yang telah
menerapkan pendekatan Pembelajaran Transformatif melalui Inkuiri ini disebut
dengan “alur MERRDEKA”. Penjelasan detail mengenai alur MERRDEKA ini
tercantum dalam tabel 2 berikut.
Page | 8
Tabel 2. Alur MERRDEKA
Page | 9
Alur Deskripsi Aktivitas Ragam Aktivitas/ Materi
Koneksi antar 1. Membuat kesimpulan dan kaitan dari Contoh bentuk kesimpulan :
Materi keseluruhan materi yang di dapat, • Bagan
baik dalam modul atau antar paket
modul • Ilustrasi
2. Membuat rancangan tindakan untuk • Artikel
tahap aksi nyata • Video
• Karya seni lain
Aksi Nyata Tahapan terakhir dalam satu siklus di Poin yang perlu ada dalam
mana peserta melakukan implementasi refleksi :
dari rancangan tindakan yang dibuat. 1. Latar belakang situasi yang
Peserta juga mendokumentasikan proses, dihadapi sekaligus alasan
hasil dan perkembangan belajarnya melakukan aksinya
dalam bentuk e-portofolio, dan membuat
2. Deskripsi Aksi Nyata yang
refleksinya
dilakukan , berikut alasan
mengapa melakukan aksi
tersebut
3. Hasil dari Aksi Nyata yang
dilakukan
4. Pembelajaran yang didapat
dari pelaksanaan (kegagalan
maupun keberhasilan)
5. Rencana perbaikan untuk
pelaksanaan di masa
mendatang
6. Dokumentasi proses dan hasil
pelaksanaan berupa foto atau
video singkat berikut
caption/narasi singkatnya
Page | 10
Sekilas Program IHT
IHT dilaksanakan setelah Pelatihan Komite Pembelajaran (PKP) dengan 13 Materi
dengan 48 JP dengan waktu @45 menit. Disarankan untuk pelaksanaan IHT luring secara
penuh dengan maksimal 8JP/ hari, atau pelaksanaan IHT daring dengan maksimal
4JP/hari, atau juga bisa secara kombinasi.
42 JP 6 JP 48 JP
Materi IHT adalah materi dari PKP yang sudah dikonversi waktunya sehingga lebih kecil
waktu pelaksanaannya. Dengan mengecilnya waktu maka untuk capaian pelatihan di IHT
juga disesuaikan, dari memahami dan mengimplementasi menjadi mengetahui. Adapun
materi dalam program IHT dapat dilihat dalam tabel 3 berikut.
Page | 11
No Materi Alokasi JP Capaian Pelatihan
Page | 12
No Materi Alokasi JP Capaian Pelatihan
Page | 13
Standar Penyelenggaraan
No Kategori Keterangan
2 Teknis Refleksi Refleksi ini dilakukan secara klasikal kepada semua peserta
dipimpin oleh komite pembelajaran.
Refleksi fase 1 mencakup pemahaman materi, kendala yang
dihadapi, dan solusi yang diambil pada materi Orientasi
Program Sekolah Penggerak, dan Pelaksanaan IHT, Refleksi
Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Platform
Merdeka Mengajar, dan Asesmen dan Pembelajaran.
Refleksi Fase 2 mencakup pemahaman materi, kendala yang
dihadapi, dan solusi yang diambil pada materi Perancangan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Pengenalan
Platform Teknologi Prioritas, Persiapan Implementasi
kurikulum merdeka. Serta materi khusus Asesmen Layanan
Bimbingan Konseling, dan Strategi dan Implementasi Layanan
Bimbingan dan Konseling.
Refleksi akhir mencakup pemahaman materi, kendala yang
dihadapi, dan solusi yang diambil pada seluruh materi secara
umum. Refleksi akhir ini merupakan refleksi setelah
menyelesaikan pembelajaran di IHT yang nantinya disertakan
dalam laporan akhir pelaksanaan IHT pada SIMPKB.
Untuk instrumen refleksi dapat dilihat pada lampiran 2
(Instrumen refleksi Fase 1 dan Fase 2) dan Lampiran 3
(Instrumen pelaporan dan refleksi)
3 Waktu Pelaksanaan IHT dilakukan dalam rentang tanggal 16 Juni - 30 Juli 2023
dan dianjurkan dilakukan sebelum tahun ajaran baru
dimulai.
Page | 14
No Kategori Keterangan
8 Alat pembelajaran Laptop, flashdisk, audio system, peralatan lain yang mendukung
proses pembelajaran
Page | 15
Beberapa contoh platform yang dapat digunakan untuk pelaksanaan IHT moda
daring
Berikut ini adalah beberapa deskripsi platform digital/aplikasi yang dapat dipilih dan
digunakan dalam pembelajaran daring
Link Untuk
Nama Platform Deskripsi Platform Referensi Tutorial
Akses Platform
Page | 16
Link Untuk
Nama Platform Deskripsi Platform Referensi Tutorial
Akses Platform
Page | 17
Link Untuk
Nama Platform Deskripsi Platform Referensi Tutorial
Akses Platform
Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Individu dan Entitas yang Terlibat dalam
Pelaksanaan IHT
Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan
1. Membuat Norma, Prosedur, dan Kriteria (NPK);
2. Membuat panduan pelaksanaan IHT ; dan
3. Memantau kegiatan IHT oleh PSKP melalui pelaporan di SIMPKB.
Page | 18
BBGP/BGP
1. BBGP/BGP m emantau pelaksanaan IHT melalui laporan di SIMPKB dan dapat
memantau secara langsung dengan kunjungan lapangan sesuai dengan kebutuhan
BBGP/BGP.
2. BBGP/BGP menerima dan mereviu laporan pembukaan dan pelaksanaan dari komite
pembelajaran via SIMPKB.
Satuan Pendidikan
1. Satuan pendidikan bersama pengawas membentuk kepanitiaan dalam satuan
pendidikan untuk penyelenggaraan IHT
2. Merencanakan IHT dengan membuat jadwal pelaksanaan, pendataan pemateri dan
mempersiapkan sarana dan prasarana;
3. Melaksanakan IHT sesuai dengan arahan panduan.
Pengawas Sekolah
1. Menjadi bagian dari komite pembelajaran serta menjalankan tugasnya sebagai salah
satu panitia pelaksanaan IHT; dan
2. Sebagai bagian dari komite pembelajaran, pengawas sekolah dapat berperan sebagai
pemateri di IHT satuan pendidikan dengan syarat mendapatkan sertifikat ketika PKP.
Komite Pembelajaran
1. Terdiri dari kepala sekolah, guru/pendidik PAUD dan pengawas sekolah yang telah
mengikuti PKP
2. Komite Pembelajaran berperan sebagai panitia penyelenggara IHT dan dapat menjadi
narasumber dengan syarat mendapatkan sertifikat PKP
3. Sebagai panitia, Komite pembelajaran memantau keaktifan peserta dalam
pembelajaran dan memfasilitasi proses belajar peserta
4. Memberikan umpan balik terhadap tugas peserta
5. Melakukan pelaporan IHT dengan mengisi laporan pembukaan & pelaksanaan di
SIMPKB yang diwakili oleh kepala sekolah
Page | 19
Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP)
1. Menjadi konsultan materi untuk berdiskusi dengan komite pembelajaran terkait
materi kunci dalam IHT. FSP tidak diperkenankan untuk menjadi Narasumber di IHT
satuan pendidikan
2. Mendukung pelaksanaan IHT dengan membagikan sumber belajar dan strategi
fasilitasi yang efektif.
Peserta IHT:
1. Mengikuti seluruh materi sesuai jadwal yang ditentukan;
2. Melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kolaboratif;
3. Menyelesaikan dan mengumpulkan seluruh tugas;
4. Mengisi pre test sebelum kegiatan pembelajaran IHT dimulai dan post test setelah
seluruh kegiatan pembelajaran IHT selesai
5. Mengisi instrumen evaluasi narasumber dan kegiatan IHT.
Page | 20
BAB III
EVALUASI DAN PELAPORAN
Tujuan
Untuk mengetahui tingkat efektivitas keseluruhan komponen yang terlibat dalam
pelaksanaan IHT, maka diperlukan adanya evaluasi pasca pelaksanaan IHT yang
mencakup evaluasi terhadap narasumber, proses penyelenggaraan, dan evaluasi
peserta.
Page | 21
B. Evaluasi Penyelenggaraan
Tujuan: Evaluasi penyelenggaran ini diisi oleh peserta IHT dengan tujuan untuk
mendapatkan pembelajaran dari segi teknis penyelenggaraan sehingga dapat
digunakan sebagai perbaikan di kegiatan pelatihan di kesempatan berikutnya.
Evaluasi dilakukan menggunakan instrumen kuesioner dengan aspek yang dievaluasi
meliputi:
1. kemudahan peserta dalam memperoleh informasi;
2. pengaturan jadwal dan durasi kegiatan;
3. Pelaksanaan pembelajaran;
4. penyediaan konten dan materi pelatihan;
5. kehadiran peserta; dan
6. hambatan dalam pelaksanaan pelatihan.
Page | 22
Instrumen pre test berbentuk paket soal digital yang akan dibagikan kepada peserta
sebelum materi IHT disampaikan. Berikut tautan instrumen pre test yang sudah
dibagi sesuai dengan jenjang Satuan Pendidikan:
1. https://s.id/SMA_PreTestIHTA3 : DASMEN - SMA
2. https://s.id/SMP_PreTestIHTA3 : DASMEN - SMP
3. https://s.id/SD_PreTestIHTA3 : DASMEN - SD
4. https://s.id/PAUD_PreTestIHTA3 : PAUD - PAUD
5. https://s.id/SLB_PreTestIHTA3 : DIKSUS - SLB
Instrumen post test berbentuk paket soal digital yang akan dibagikan kepada peserta
setelah materi IHT selesai. Berikut tautan instrumen post test yang sudah dibagi
sesuai dengan dengan jenjang Satuan Pendidikan:
1. https://s.id/SMA_PostTestIHTA3 : DASMEN - SMA
2. https://s.id/SMP_PostTestIHTA3 : DASMEN - SMP
3. https://s.id/SD_PostTestIHTA3 : DASMEN - SD
4. https://s.id/PAUD_PostTestIHTA3 : PAUD - PAUD
5. https://s.id/SLB_PostTestIHTA3 : DIKSUS - SLB
Pelaporan Kegiatan
Komite Pembelajaran sebagai narasumber IHT wajib menyusun laporan sebagai bahan
refleksi akhir dengan Fasilitator Sekolah Penggerak. Laporan awal dilakukan setelah hari
pertama kegiatan IHT di satuan pendidikan melalui SIMPKB. Untuk laporan pelaksanaan
disampaikan kepada BGP/BBGP melalui SIMPKB paling lambat 25 Juli 2023. Kerangka
pelaporan adalah sebagai berikut :
a. Pelaporan awal :
1. Tanggal pelaksanaan IHT
2. Moda penyelenggaraan
3. Sasaran IHT
4. Narasumber IHT
5. Unggah Dokumentasi Kegiatan (Foto pembukaan)
Page | 23
b. Pelaporan pelaksanaan :
1. Hal baru yang dipelajari dari IHT
2. Hasil refleksi bersama pelaksanaan kegiatan. Refleksi ini mencakup:
a. Hal baru yang dipelajari dari IHT
b. Hal-hal yang sudah efektif:
- Materi
- Teknis pelaksanaan
c. Hal-hal yang belum efektif
- Materi
- Teknis pelaksanaan
d. Rencana tindak lanjut
3. Unggah Dokumentasi kegiatan
a. Daftar hadir (scan hard copy)
b. Foto kegiatan pelaksanaan dan penutupan
Poin 1-2 pada pelaporan pelaksanaan digunakan sebagai acuan refleksi akhir
pelaksanaan In-House Training setelah pelaksanaan kegiatan. Refleksi dilaksanakan
sebelum membuat laporan pelaksanaan dan hasil refleksi dapat dijadikan materi untuk
mengisi laporan pelaksanaan di SIMPKB.
Page | 24
Gambar 1: Ilustrasi Alur Pelaporan Pelaksanaan IHT dalam Program Sekolah Penggerak
Page | 25
BAB IV
PENUTUP
Page | 26
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Nama Pelapor Dikaitkan dengan data akun yang login (Kepala Sekolah)
NSPN Terisi secara otomatis
Nama Satuan Pendidikan Terisi secara otomatis
Kota/Kabupaten Satuan Terisi secara otomatis
Pendidikan
Propinsi Terisi secara otomatis
Tanggal Mulai Pelaksanaan
IHT
Diisi dengan tanggal mulai IHT
(Pelaksanaan IHT di Satuan
Pendidikan)
Pilihan jawaban :
Apakah Menyelenggarakan
Ya atau
IHT di Satuan Pendidikan
Tidak
Jika Ya lanjut ke Nomor 5
Jika Tidak lanjut ke
Pilihan jawaban
pertanyaan
- Semua Guru/Pendidik PAUD sudah mengikuti PKP
Mengapa tidak
- Lainnya, sebutkan ……..
menyelenggarakan IHT
Pilihan jawaban
Moda penyelenggaraan IHT - Luring
- Daring
- Kombinasi Luring Daring
Membuat tarikan data dari NUPTK → Nama dari NUPTK
Sasaran IHT
(berbentuk add column)
NUPTK, kolom NUPTK diketik (-)kemudian isian setelahnya
Narasumber IHT
diketik manual
Dokumentasi berupa Foto-foto Unggah Dokumen
Pembukaan IHT (file JPG Min. 2 Max. 10
Page | 27
Lampiran 2 - Instrumen Refleksi Fase 1 dan Fase 2 In-House Training
Page | 28
Lampiran 3 - Instrumen Laporan Pelaksanaan dan Refleksi Akhir IHT
Page | 29
No Daftar Pertanyaan Deskripsi Isian
- Lainnya
11 Hal-hal Efektif terkait Pelaksanaan
Diisi dengan Deskripsi (Min. 10 karakter)
IHT
11a Hal-hal Efektif terkait Pelaksanaan
Diisi dengan Deskripsi (Min. 10 karakter)
IHT
12 Checkbox :
- Contoh materi
- Durasi
Hal-hal belum Efektif terkait - Media audio visual materi
Konten/Materi - Konten materi
- Akses materi
- Bahasa materi
- Lainnya
12a Hal-hal belum Efektif terkait
Diisi dengan Deskripsi (Min. 10 karakter)
Konten/Materi
13 Checkbox
Hal-hal belum Efektif terkait - Tempat
Pelaksanaan IHT - Waktu
- Kepadatan acara
- lainnya
13a Hal-hal belum Efektif terkait
Diisi dengan Deskripsi (Min. 10 karakter)
Pelaksanaan IHT
14 Rencana Tidak Lanjut IHT Diisi dengan Deskripsi (Min. 10 karakter)
DOKUMENTASI
15 Unggah Dolumen
Dokumentasi Foto Pelaksanaan IHT
(JPG Min.2 Max. 10)
16 Unggah Dokumen
dokumentasi daftar hadir IHT (File PDF | Multipage | Max. 50)
Instrumen ini digunakan sebagai panduan refleksi In-House Training oleh Satpend.
Page | 30
Lampiran 4. - Template Daftar Hadir IHT
Tanggal
Satuan Pendidikan
● Template daftar hadir ini dapat di-copy dan dicetak untuk diisi setiap hari
pelaksanaan IHT
● Daftar hadir diisi setiap kelas sinkron setiap hari oleh satuan pendidikan
● Dalam satu hari terdapat beberapa materi dengan penulisan nama peserta dan
narasumber lebih dari 1x
● Hasil daftar hadir yang telah diisi, akan diunggah ke SIMPKB 2x yaitu pada
Laporan awal (hari pertama) dan Laporan pelaksanaan (hari kedua sampai
akhir)
Page | 31
Lampiran 5. - Daftar Istilah
Sinkronus Sinkronus berarti narasumber dan yang diajar belajar di waktu yang
sama, seperti tatap muka di sekolah atau secara virtual
Asinkronus Asinkronus berarti narasumber dan yang diajar belajar di waktu yang
berbeda, misalnya pihak yang diajar diberikan tugas untuk dikerjakan di
luar waktu pembelajaran langsung
Flipped Classroom Model pembelajaran dimana siswa sebelum belajar di kelas mempelajari
materi lebih dahulu di rumah sesuai dengan tugas yang diberikan oleh
guru. Metode ini juga digunakan oleh guru/pendidik PAUD ketika ada
siswa yang tidak hadir di kelas karena sesuatu hal. Guru/pendidik PAUD
bisa membuat video apa yang diajarkannya dan diberikan kepada yang
tidak masuk kelas tersebut.
Ice Breaking Kegiatan di awal pelatihan untuk membangun koneksi antara peserta
dengan peserta, peserta dengan komite pembelajaran, peserta dengan
lokasi kegiatan. Manfaatnya adalah peserta merasa lebih nyaman
mengikuti kegiatan
Page | 32
Lampiran 6 - Modul dan Materi IHT Satuan Pendidikan dan Pengawas
https://s.id/Materi_Modul_IHTA3
https://s.id/Materi_Paparan_IHT3
Modul-modul ini hanya sebagai rujukan materi dalam kegiatan In-House Training.
Panitia IHT tidak wajib mempraktekkan mekanisme pembelajaran yang sama dengan
PKP.
Page | 33
Lampiran 7 - Lini Masa In-House Training
Page | 34
Lampiran 8. - Contoh Jadwal Pelaksanaan IHT Daring dan Luring
Pembukaan &
1 08.00 - 08.45 Pre Post
A D E G I K
2 08.45 -09.30 A D F G I K
3 09.30 -10.15 A D F G I L
10.15 -10.30 Break Pagi
4 10.30 -11.15 B D F H I L
5 11.15 - 12.00 B D F H I L
12.00 - 13.00 Ishoma
6 13.00 -13.45 B E F H J M
7 13.45 - 14.30 C E G H J M
14.30 -15.15 Break Sore
8 15.15 - 15.45 C E G H J M
Refleksi Akhir
Refleksi F1 Refleksi F2
Post Test
Page | 35
Contoh Jadwal IHT daring
08.00 - 13.00 -
1
08.45 13.45 A B D D E F G H I I K L
08.45 - 13.45 -
2
09.30 14.30 A B D E F F G H I J K M
09.30 - 14.30 -
3
10.15 15.15 A C D E F G G H I J L M
10.15- 15.15 -
4
11.00 16.00 B C D E F G H H I J L M
Refleksi Refleksi Refleksi
F1 F2 Akhir
Page | 36
Keterangan
KODE MATERI JP
H Penyusunan KOSP: Analisis, Karakteristik Satuan Pendidikan, Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan 5
Page | 37