KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya
penyusunan dokumen 1 Kurikulum SD Negeri Triyagan 02. Penyusunan dokumen ini
dalam rangka menindaklanjuti program Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo yang
menetapkan Penerapan Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2023 / 2024 untuk kelas
III dan VI Sekolah Dasar. Kurikulum ini disusun dengan dasar :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Undang –undang Standar Nasional Pendidikan
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013
8. Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
nomor 19 tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan antara lain berkenaan
dengan standar isi, proses, kompetensi lulusan, Permendikbud RI Nomor 57
Tahun 2014 penetapan kerangka dasar serta struktur kurikulum oleh pemerintah
Pada dokumen ini selain berisi deskripsi Kompetensi Dasar, berisi pula
Kompetensi Inti dan Struktur Kurikulum. Dokumen ini juga memuat berbagai tema
yang diintegrasikan dari Kompetensi Dasar berbagai mata pelajaran. Kompetensi Dasar
dikembangkan dari Kompetensi Inti, sedangkan pengembangan Kompetensi Inti
v
mengacu pada Struktur Kurikulum. Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang
mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan
mata pelajaran. Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik untuk setiap kelas melalui
pembelajaran Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik
integratif dengan pendekatan pembelajaran siswa aktif. Kompetensi Dasar merupakan
kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas.
Penghargaan dan ucapan terimakasih disampaikan kepada Pembina Teknis,
Dewan Guru dan Komite Sekolah atas peran pemikiran yang komprehensif dalam
mewujudkan Dokumen Kurikulum 2013 ini. Penghargaan yang sama juga kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan saran dan kritik
membangun guna penyempurnaan Kurikulum in.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
TIM PENYUSUN KURIKULUM 2013 ........................................................... iii
REKOMENDASI ............................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Landasan .............................................................................................. 5
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 ............................................... 10
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 ............................................... 11
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN .................................................................. 14
A. Tujuan Pendidikan Dasar...................................................................... 14
B. Misi Visi Sekolah ................................................................................ 14
C. Tujuan Sekolah .................................................................................... 16
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM .................................. 18
A. Struktur Kurikulum ............................................................................. 18
B. Muatan Kurikulum .............................................................................. 19
1. Mata Pelajaran dan Tujuan ............................................................. 19
2. Pengembangan Diri ........................................................................ 22
3. Beban Belajar ................................................................................ 29
4. Penilaian ......................................................................................... 30
5. Ketuntasan Belajar .......................................................................... 31
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ....................................................... 34
7. Kenaikan Kelas ............................................................................... 34
8. Penentuan Kelulusan ....................................................................... 36
9. Pendidikan Kecakapan hidup .......................................................... 36
10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ........................ 37
BAB. IV KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI
A. Kompetensi Inti ..................................................................................... 40
B. Pembelajaran Tematik Terpadu ............................................................. 43
C. Pendekatan saintifik (ilmiah) ................................................................. 45
D. Penilaian Autentik (Responsif) .............................................................. 46
BAB V KALENDER PENDIDIKAN ............................................................ 47
A. Alokasi Waktu....................................................................................... 47
B. Penetapan Kalender Pendidikan ............................................................. 48
C. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023 / 2024 ................................ 49
vii
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 58
LAMPIRAN: .................................................................................................... 59
I. SK Kepala UPTD SD tentang TPK
II. SK Kepala UPTD SD tentang Pemberlakuan K13
III. Rekap KKM
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
a. Tantangan Internal
2
manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola
hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat
industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free
Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi
International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)
dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999
juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan
dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini
disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan
PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
3
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.
e. Penguatan Materi
1. Landasan Filosofis
4
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini
dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
5
rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
2. Landasan Sosiologis
6
tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan
jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan
kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).
3. Landasan Psikopedagogis
4. Landasan Teoritis
7
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil
belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
5. Landasan Yuridis
8
k. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.
l. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar Proses pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.
m. Permendikbud Nomor 23 Tahun 23 Tahun 2016 tentang Standar penilaian
n. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter di Satuan Pendidikan Formal
o. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar
p. Surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun
2021 tertanggal 18 Mei 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar
dari Rumah dalam masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19)
q. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor :
01/KB/2021 , Nomor: 516 Tahun 2021 , Nomor:
HK.03.01/menkes/363/2021 , dan Nomor: 440-882 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2021 / 2022 dan tahun
Akademik 2021 / 2022 di masa Pandemi Corona Virus Disease2019
(Covid-19)
r. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 34 Tahun 2018 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter
s. Surat Edaran Bupati Sukoharjo Nomor :420/1448/2021 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dalam rangka Pencegahan Penularan dan
Penyebaran Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten
Sukoharjo
9
3. Pemangku kepentingan bidang pendidikan dalam membantu penyusunan
kurikulum.
Selain itu, Kurikulum 2013 disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk:
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Belajar untuk memahami dan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan secara efektif
4. Belajar untuk bekerjasama dan berguna untuk orang lain
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif kreatif, efektif dan menyenangkan.
Dalam situasi Pandemi Covit-19 maka : ambil Permendikbud 61/2014 hal 6
1. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka,
penugasan, dan kegiatan mandiri
2. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
untuk SD/MI
3. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri disesuaikan
dengan kondisi lingkungan, kemampuan siswa dan masyarakat
10
2. Beragam dan terpadu
11
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
12
BAB II
13
C. Tujuan Sekolah.
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri Triyagan 02 dalam implementasi
kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang kenyamanan
peserta didik saat belajar di sekolah
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Merancang pembelajaran yang mengacu pada penguatan Profil Pelajar
Pancasila
d. Mengembangkan pembelajaran yang berbasis Project, untuk memperkuat
nalar kritis dan kreatifitas peserta didik
e. Membentuk peserta didik yang menjaga adab dan prinsip Islami dalam
ibadah dan pergaulan.
f. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi
kebhinekaan global di masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan
numerasi.
h. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran ekstra kurikuler maupun
intrakuler yang dapat menunjang berkembangnya bakat dan minat anak,
dan berpusat pada peserta didik
i. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan
kemampuan kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan
dan kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid
dengan sistem digitalisasi.
c. Penanaman karakter kepada peserta didik melalui pembiasaan
sehari hari
14
d. Pembiasaan perilaku tertib dalam ibadah di kehidupan sehari-hari
melalui pemantauan secara berkala
e. Melakukan penataan lingkungan sekolah agar semakin bersih, indah
dan rapi, sehingga anak nyaman belajar di sekolah
f. Pemenuhan sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang proses
pembelajaran
g. Mengembangkan sekolah sebagai sekolah yang ramah anak
h. Meningkatkan kecintaan dan kebanggaan terhadap potensi daerah.
i. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi
peserta didik.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang
menjadi ciri khas sekolah.
b. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk
meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
c. Menjalin kerjasama dengan pihak luar untuk melengkapi
program sekolah yang memfasilitasi berbagai keragaman potensi,
minat dan bakat peserta didik.
d. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi
dan minat bakat peserta didik.
e. Terbinanya peserta didik yang memegang teguh adab dan prinsip
keimanan dalam sendi kehidupan
f. Membudayakan peserta didik yang memiliki pola pikir sehat,
terbuka, dan berwawasan global
g. Terwujudnya peserta didik yang memiliki kesadaran belajar dan
dasar-dasar komunikasi dan kerjasama
h. Tumbuhnya kepercayaan diri dan keberanian mencoba hal-hal
baru
i. Menjadikan peserta didik yang memiliki jiwa kompetitif dalam
meraih prestasi di bidang keagamaan, akademik, dan olahraga
15
J. Menjadikan peserta didik yang memiliki kontrol diri terhadap arus
informasi dan perkembangan tehnologi.
16
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Adapun cakupan setiap kelompok mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi adalah sebagai berikut:
Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
17
Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
dan Teknologi teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
18
ALOKASI WAKTU PER
MINGGU
MATA PELAJARAN
III VI
2 Bahasa Inggris 2 2
3 Komputer
C, Pengembangan Diri 2)* 2)*
Jumlah jam pelajaran per minggu 40 42
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
local dan acuannya dikembangkan oleh Propinsi (Bahasa Jawa), kabupaten
(Bahasa Jawa) , dan sekolah
Mata pelajaran Kelompok C dapat Pengembangan Diri
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),
Kesenian, dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing
satuan pendidikan.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
19
B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional dan Muatan lokal
a. Muatan Pelajaran
Muatan pelajaran untuk kelas III terdiri atas :
1) Kelompok A meliputi :
a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
b) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
c) Bahasa Indonesia
d) Matematika
e) Seni Budaya dan Prakarya
f) Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan
2) Kelompok B meliputi :
a) Bahasa Jawa
b) Bahasa Inggris
c) Komputer
3) Kelompok C Muatan Lokal.meliputi :
Pengembangan diri
Muatan pelajaran untuk kelas VI terdiri atas :
1). Kelompok A meliputi :
a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
b) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
c) Bahasa Indonesia
d) Matematika
e) Ilmu Pengetahuan Alam
f) Ilmu Pengetahuan Sosial
g) Seni Budaya dan Prakarya
h) Pendidikan Jasamni, Olah Raga , dan Kesehatan
3). Kelompok B Muatan Lokal.meliputi :
a) Bahasa Daerah
b) Bahasa Inggris
c) Komputer
4). Kelompok C
Pengembangan diri.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005
tanggal 23 Februari 2005 Tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa
20
Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan
SMA/SMALB/ SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok Wajib di
Provinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa. Sedangkan di tingkat kabupaten,
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo menetapkan Bahasa
Inggris sebagai muatan lokal wajib. Sekolah diberi keleluasaan untuk
menambah mulok lain selama tidak melebihi beban belajar maksimal.
untuk menambah mulok lain selama tidak melebihi beban belajar maksimal.
21
terampil dalam berkomunikasi, mengorganisasi informasi, belajar dan
bekerjasama/.
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan
pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian
peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri berupa
pelayanan bimbingan dan konseling difasilitasi oleh konselor atau guru,
sedangkan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh konselor, guru dan atau
tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangnya.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan bimbingan
konseling dan kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kompetensi dan
kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Pramuka
Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada
pendidikan dasar dan menengah. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
22
Ekstrakurikuler Wajib merupakan program ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi Peserta Didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan
Ekstrakurikuler tersebut. Adapun di tingkat Sekolah Dasar Pendidikan
Kepramukaan meliputi Golongan Siaga ( Mula, Bantu, Tata) dan Golongan
Penggalang ( Ramu).
Materi Siaga
23
ada kebangsaan. sesama serta
dilingkungan mengetahui
nya wawasan
kebangsaan
Inteletual mengenal melaksanaka menceritakan mengenal,
pengetahuan, n pengetahuan dan menyikapi dan
teknologi dan pengetahuan keterampilan mengapresiasi
keterampilan teknologi kepramukaan yang (menghargai)
kepramukaan. kepramukaan dimilikinya dalam pengetahuan dan
serta dapat barung dan teknologi serta
memanfaatka perindukan. membiasakan
nnya. berfikir dan
berperilaku yang
kritis dan kreatif.
Fisik mengenal organ memahami membiasakan hidup meningkatkan
tubuh, gerakan fungsi organ bersih dan sehat potensi fisik
dasar olahraga, tubuh, dengan menjaga (melakukan
kebersihan dan gerakan dasar kebersihan, olahraga), dan
kesehatan olahraga, berolahraga secara menanamkan
kebersihan teratur dengan sportivitas serta
dan mematuhi aturannya, kesadaran hidup
kesehatan minum cukup dan bersih dan sehat.
makan dengan menu
gizi seimbang.
Area
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Pengembangan
Spiritual Taat beribadah sesuai agama Dapat melaksanakan ibadah
dan sesuai dengan agama dan
kepercayaannya dan mampu kepercayaan
hi-dup rukun dalam atas kemauan sendiri dan
keberagaman tanpnya mengetahui adanya perbedaan
diskriminasi. keyakinan
Emosional -Dapat mengelola emosi dan - dapat menerima berbagai
perasaannya untuk kestabilan perasaan serta emosi.
dirinya
-Dapat mengelola emosi -Mengenal dan menerima emosi
Sosial Mampu menerima dan Menerima dan mematuhi
mendorong orang lain untuk peraturan yang diciptakan
menaati norma-norma dan masyarakat dengan rasa
24
nilai-nilai yang berada di tanggungjawab.
masyarakat lingkungannya.
Intelektual Mampu menganalisis situasi Memahami pentingnya
dan perkembangan iptek, dan
menyikapinya serta ketrampilan kepramukaan
mengaplika
sikan iptek, dan keterampilan
kepramukaan secara kreatif
dan inovatif.
Fisik Mampu menjelaskan Memiliki pengetahuan
perbedaan antara membentuk tubuh yang
pertumbuhan dan perkem kuat,menjaga kesehatan
bangan tubuh (fisik dan pribadi dan lingkungannya serta
psikis), mengetahui perubahan
termasuk kesehatan yang terjadi pada perkembangan
lingkungan. fisik
maupun psikisnya.
25
Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar
tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi
Dasarnya sendiri.
Selain itu, pembelajaran tematik terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan
Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I dan II sebagai penghela mata
pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai
mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga
penempatan Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata
pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
26
Kompetensi Dasar Muatan Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar
Muatan Pelajaran Matematika.
27
karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang
diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran
menggambarkan perilaku efektif seseorang peserta didik berkenaan dengan mata
pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indicator pendidikan
budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya perilaku tersebut
berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas di atasnya, bahkan
dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan
berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke
perilaku yang lebih kompleks.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu
pada indicator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan
guru ketika seseorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model
anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang
berkenaan dengan nilai yang dikembangkan) maupun memberikan tugas yang
berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimiliki.
28
Dari hasil pengamatan, catatan anecdotal,yang dinyatakan dalam pernyataan
kualitatif sebagai berikut ini :
SB : Sangat Baik (apabila peserta didik memperlihatkan semua tanda- tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indicator)
B : Baik (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indicator konsisten)
C : Cukup (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indicator tetapi belum konsisten)
PB : Perlu Bimbingan (apabila peserta belum memperlihatkan perilaku dalam
indikator)
3. Beban Belajar
1. Pengaturan beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar
bagi siswa Kelas III: 38 jam, Kelas VI : 42 jam pelajaran per minggu,
masing-masing jam pelajaran lamanya 35 menit,
2. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
dari mata pelajaran yang bersangkutan
3. Rekap beban belajar kegiatan tatap muka di SD adalah sebagai berikut :
BEBAN BELAJAR
Satu Jam Minggu
Jumlah Jam Waktu Jumlah Jam
Kelas Pembelajaran Efektif
Pembelajaran Pembelajaran Per Tahun
Tatap Muka Per Tahun
Per Minggu Per Tahun (@ 60 menit)
(menit) Ajaran
1.710 jam
45 997,50
III 35 menit 38 JP pembelajaran
minggu jam
(59.850 menit)
1.630 jam
39 955,50
VI 35 menit 42 JP pembelajaran
minggu jam
(57.330 menit)
29
4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujiannasional, dan ujian sekolah/madrasah,
5. Ketuntasan Belajar
a. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Substansi ketuntasan belajar minimal setiap indikator tiap-tiap Kompetensi
Inti dari setiap muatan ditetapkan dalam kompetensi dasar berkisar antara 0
- 100%. Sedangkan acuan dari Departemen Pendidikan Nasional, kriteria
ideal penentuan ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah
75%. Namun mengingat tingkat kompleksitas SK/KD (kerumitan dan
kedalaman materi), intake siswa, dan daya dukung baik sarana prasana
maupun SDM guru yang ada, maka sekolah menetapkan Kriteria Ketuntasan
Minimal. Kriteria Ketuntasan Belajar ini meliputi KKM Pengetahuan (KI-3)
dan KKM Ketrampilan (KI-4) tahun pelajaran ini adalah sebagai berikut :
30
Kelompok B: Muatan Lokal
1 Bahasa Jawa 70 70 70 70
2 Bahasa Inggris 75 75 75 75
3 Komputer 75 75 75 75
Jumlah KKM KI-3 814 660 800 800
KKM KI-3 73
Kelompok C
Pengembangan Diri Kualifikasi Baik
Dari analisa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tiap-tiap mata pelajaran dari
masing-masing kelas dapat ditentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Satuan
Pendidikan. KKM Satuan Pendidikan dapat ditentukan dengan menganalisis KKM
mata pelajaran dari keseluruhan kelas, KKM satuan pendidikan ditentukan KKM
yang paling rendah. KKM Satuan Pendidikan dapat ditentukan pula rentang nilai
untuk menentukan predikatnya. KKM satuan Pendidikan untuk Pengetahuan (KI-3)
UPTD SD Negeri Triyagan 02 adalah 73 sehingga dapat ditentukan predikannya
sbb:
Rentang Predikat
KKM Panjang A B C D
SP Interval (Sangat Baik) (Baik) (Cukup) (Perlu
Bimbingan)
73 100- 93 < A ≤ 100 83< B ≤ 92 73 ≤ C ≤ 82 D < 73
73=27/3=9
31
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 - 70 70
7 Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 75
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, 75 75 75 75
dan Kesehatan
Dari analisa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tiap-tiap mata pelajaran dari
masing-masing kelas dapat ditentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Satuan
Pendidikan. KKM Satuan Pendidikan dapat ditentukan dengan menganalisis KKM
mata pelajaran dari keseluruhan kelas, KKM satuan pendidikan ditentukan KKM
yang paling rendah. KKM Satuan Pendidikan dapat ditentukan pula rentang nilai
untuk menentukan predikatnya. KKM satuan Pendidikan untuk Keterampilan (KI-
4) UPTD SD Negeri Triyagan 02 adalah 73 sehingga dapat ditentukan predikannya
sbb:
Rentang Predikat
KKM Panjang A B C D
SP Interval (Sangat Baik) (Baik) (Cukup) (Perlu
Bimbingan)
73 27/3=9 93 < A ≤ 100 83 < B ≤ 92 73 ≤ C≤82 D < 73
32
3) Jika semua indikator dalam suatu kompetensi dasar telah dikuasai siswa,
maka siswa tersebut dianggap telah menguasai kompetensi dasar yang
bersangkutan, dan pada akhirnya dapat menguasai standar kompetensi
dan mata pelajaran.
4) Siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar wajib mengikuti
program remidial atau perbaikan. Sedangkan siswa yang telah memenuhi
standar ketuntasan belajar berhak mendapatkan program pengayaan, atau
melanjutkan ke kompetensi dasar berikutnya.
b. Program Remidial
1) Remedial dilakukan kepada siswa yang belum mencapai kriteria
ketuntasan belajar minimal pada indikator tertentu.
2) Remedial dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun
diluar jam efektif, hal ini tergantung bentuk penugasan maupun bentuk
proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
3) Penilaian kegiatan remedial dapat berupa tes maupun penugasan yang
lain, misalnya :
(a) Penugasan terstruktur atau mandiri tak terstruktur
(b) Pembelajaran Ulang
(c) Belajar Mandiri
(d) Belajar Kelompok dengan Bimbingan Alumni atau tutor sebaya dan
sebagainya.
4) Semua kegiatan remidial diakhiri dengan ulangan/ujian
c. Program Pengayaan
33
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan :
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Jika semua indikator, KD, SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi
ketuntasannya, maka siswa dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya.
Namun jika banyak terdapat indikator, KD, SK pada lebih dari 25% mata
pelajaran siswa masih belum tuntas sampai batas akhir tahun ajaran, maka
siswa harus mengulang di kelas yang sama. Untuk memudahkan
administrasi maka siswa diharapkan mengulang semua mata pelajaran
beserta SK, KD dan indikatornya dan sekolah mempertimbangkan mata
pelajaran, SK, KD dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran
sebelumnya.
Adapun kriteria kenaikan kelas untuk siswa kelas III dan VI diatur sebagai
berikut :
1. Siswa dinyatakan naik kelas bila jumlah mata pelajaran yang belum tuntas
tidak boleh lebih dari 3 mata pelajaran (25%) dari Kriteria Ketuntasan
Minimal Satuan Pendidikan.
34
2. memiliki nilai rapor semester II pada setiap jenjang kelas sejak dari kelas
III dan kelas VI;
3. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk Sikap dan
Ketrampilan.
4. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
5. lulus Ujian Sekolah.
Penentuan kelulusan
1. Penentuan kelulusan siswa dilakukan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah, sikap dan perilaku/budi
pekerti siswa dan memenuhi kriteria kelulusan.
2. Siswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh Ijasah, SKHU, dan buku
rapor.
3. Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh Ijasah dan kepadanya wajib
mengulang kembali di kelas terakhir.
35
Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup tidak dikemas dalam bentuk mata
pelajaran baru tetapi dilakukan dengan cara mengintegrasikan pada mata
pelajaran yang telah ada.
36
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global baik dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain. Hal ini
diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik sehingga mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
37
sebagai muatan lokal berbasis keunggulan global untuk dilatihkan dan
dikuasai siswa.
38
BAB IV
KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang
berbeda dapat dijaga pula.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SD/MI Kelas III
Kompetensi Inti
Kelas III
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain
4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
39
Tabel 2: Kompetensi Inti SD/MI Kelas VI
Kompetensi Inti
Kelas VI
1,Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2, Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air.
3, Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain
4, Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
40
mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt
memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan
dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka
pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan
bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Di bawah ini adalah tema-tema telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah
Dasar kelas III dan VI pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
Daftar Tema Kelas III
KELAS III
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
2. Menyayangi Tumbuhan dan Hewan
3. Benda di Sekitarku
4. Kewajiban dan Hakku
5. Cuaca
6. Energi dan Perubahannya
7. Perkembangan Teknologi
8. Praja Muda Karana
41
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 7:
Keterkaitan antara Langkah Pembelajarandengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami kreativitas, rasa ingin tahu,
dari apa yang diamati atau kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk mendapatkan pertanyaan untuk
informasi tambahan tentang apa membentuk pikiran kritis
yang diamati yang perlu
(dimulai dari pertanyaan faktual untuk hidup cerdas dan
sampai ke pertanyaan yang belajar sepanjang hayat
bersifat hipotetik)
Mengumpulka - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
n informasi/ teliti, jujur,sopan,
- membaca sumber lain selain
eksperimen menghargai pendapat orang
buku teks
lain, kemampuan
- mengamati objek/ kejadian/ berkomunikasi, menerapkan
- aktivitas kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai
- wawancara dengan narasumber cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasik - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
an/ dikumpulkan baik terbatas dari jujur, teliti, disiplin, taat
hasil kegiatan aturan, kerja keras,
mengolah
mengumpulkan/eksperimen kemampuan menerapkan
informasi
mau pun hasil dari kegiatan prosedur dan kemampuan
mengamati dan kegiatan berpikir induktif serta
mengumpulkan informasi. deduktif dalam
menyimpulkan .
- Pengolahan informasi yang
42
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunik Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
asikan kesimpulan berdasarkan hasil jujur, teliti, toleransi,
analisis secara lisan, tertulis, atau kemampuan berpikir
media lainnya sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
43
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi Waktu Minggu Efektif Belajar, Waktu Libur dan Kegiatan Lainnya
Tahun Pelajaran 2023 / 2024
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif 44 minggu Digunakan untuk kegiatan
belajar dalam setahun pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan
2. Jeda tengah Selama 4 hari 4 hari setiap semester
semester
3. Jeda antar Maksimum 2 Antara semester I dan II
semester minggu
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan
pelajaran minggu dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
44
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
5. Hari libur Sekitar 2 – 4 Pengaturan hari libur keagamaan
keagamaan minggu dilakukan tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
6. Hari libur umum/ Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
nasional minggu Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
minggu dengan ciri kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
1. Permulaan tahun pelajaran dimulai pada pertengahan bulan Juli dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
45
C. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023 / 2024
Alokasi waktu penyelenggaraan kegiatan pendidikan tahun pelajaran 2023 / 2024
terdiri dari:
Alokasi waktu semester I Tahun Pelajaran 2023 / 2024 adalah:
46
KALENDER KEGIATAN SD NEGERI TRIYAGAN 02
KEC. MOJOLABAN TAHUN PELARAN 2023/2024
SEMESTER GASAL
47
KALENDER KEGIATAN SD NEGERI TRIYAGAN 02
KECAMATANMOJOLABAN TAHUN PELARAN 2023/2024
SEMESTER GENAP
Sudarno, S.Pd
NIP. 19670801 199403 1 009
48
BAB VI
PENUTUP
Kurikulum tingkat Satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing tingkat satuan pendidikan. Penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dibuat dengan mengacu pada panduan penyusunan
dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Isi, proses dan starndar lulusan.
Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang Berbasis Kompetensi
bermaksud membantu siswa menjadi orang yang berkompeten ditujukan untuk
menciptakan lulusan yang kompeten untuk membangun kehidupan diri, masyarakat,
bangsa, dan negara. Kurikulum ini merupakan suatu sistem kurikulum nasional yang
mengakomodasikan berbagai kebutuhan tingkat nasional, daerah. dan sekolah, serta
dapat diperkaya untuk kepentingan global. Sebagai suatu sistem, Kurikulum Berbasis
Kompetensi merupakan standar kompetensi nasional. Daerah dan sekolah menjabarkan
standar kompetensi tersebut ke dalam silabus dan seperangkat rencana pelaksanaan
pembelajaran yang antara lain meliputi pengaturan kegiatan, pengalaman belajar, materi
pembelajaran, alokasi waktu, pengelolaan kelas; media dan sumber belajar, serta
penilaian hasil belajar.
Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
ditandai dengan perwujudan kebiasan berpikir dan bertindak peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari baik di dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan perlu dinilai/ditinjau kembali secara terencana dan
berkala untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannnya.
Berkenaan dengan hal tersebut, penilaian kurikulum dilakukan oleh berbagai komponen
yang relevan utamanya tim pengembang kurikulum di tingkat sekolah maupun
kabupaten.
49
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
SEKOLAH DASAR NEGERI TRIYAGAN 02
KECAMATAN MOJOLABAN
Alamat : Oro-oro Tengah Rt 01 Rw 03 Triyagan Mojolaban Kode Pos 57554
Email: triyagan02@gmail.com
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM
UPTD SD NEGERI TRIYAGAN 02 KECAMATAN MOJOLABAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
50
Mentri Perndidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006.
8. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah atas perubahan Peraturan Mentri Pendidikan Nasional
Nomor 22 tahun 200
9. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah atas perubahan Peraturan Mentri Pendidikan
Nasional Nomor 41 tahun 2007.
10. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2015 tentang Standar Penilaian atas perubahan
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007.
11. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah .
12. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 71 tahun 2013 tentang Buku teks dan
Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan
Menengah
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Mojolaban
Pada Tanggal : 17 Juni 2023
Kepala Sekolah
Sudarno, S.Pd
NIP 19670801 199403 1 009
51
Lampiran Surat Keputusan Kepala UPTD SD Negeri Triyagan 02
Nomor : 421.2 / 060 /2023
Tanggal : 17 Juni 2023
Tentang : Tim Pengembang Kurikulum
Sudarno, S.Pd
NIP : 19670801 199403 1 009
52
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
SEKOLAH DASAR NEGERI TRIYAGAN 02
KECAMATAN MOJOLABAN
Alamat : Oro-oro Tengah Rt 01 Rw 03 Triyagan Mojolaban Kode Pos 57554
Email: triyagan02@gmail.com
53
9. Permendikbud RI Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi lulusan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi pada
Pendidikan
12. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar
Proses pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Permendikbud Nomor 23 Tahun 23 Tahun 2016 tentang
Standar penilaian
14. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan
Formal
15. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar
16. Surat edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 15 Tahun 2020 tertanggal 18 Mei 2020 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam
masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19)
17. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
Negeri Nomor : 01/KB/2020, Nomor: 516 Tahun 2020,
Nomor: HK.03.01/menkes/363/2020, dan Nomor: 440-882
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada
Tahun Ajaran 2022/2023 dan tahun Akademik 2022/2023 di
masa Pandemi Corona Virus Disease2019 (Covid-19)
18. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter
19. Surat Edaran Bupati Sukoharjo Nomor :420/1448/2020
tentang Penyelenggaraan Pendidikan dalam rangka
Pencegahan Penularan dan Penyebaran Infeksi Corona
Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Sukoharjo
MEMUTUSKAN
54
KEDUA : Segala biaya yang diperlukan akibat ditetapkannya
keputusan ini dibebankan pada keuangan sekolah (BOS);
KETIGA : Kurikulum UPTD SD Negeri diberlakukan sejak ditetapkan
Surat Keputusan ini;
KEEMPAT : Apabila terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Mojolaban
Pada Tanggal : 14 Juli 2023
Kepala Sekolah
Sudarno, S.Pd
NIP 19670801 199403 1 009
55
Lampiran III Rekap KKM KI-3 dan KI-4
56