Anda di halaman 1dari 33

Pemerintah Kabupaten Gorontalo

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

PANDUAN

Pelaksanaan In House Training (IHT)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH DASAR NEGERI ………………..
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
Panitia pelaksana dapat menyusun Panduan In House Training (IHT) di Tingkat
Satuan Pendidikan.
Panduan ini berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui dan dilaksanakan oleh semua
pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan. Kami berharap panduan ini dapat
diimplementasikan dengan baik dan lancar, serta dapat mencapai setiap tujuan
yang telah ditetapkan.
Kami berbahagia manakala semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dapat
berpartisipasi aktif dan optimal dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan
ini. Harapan kami kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dalam setiap
kali pelaksanaannya. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan
kelancaran bagi kita semua. Aamiin.

Gorontalo, Juni 2023


Kepala Sekolah

…………………………………
NIP. ……………………………
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................. 1
B. Dasar Hukum....................................................................................................................................3
C. Tujuan Panduan...............................................................................................................................4
D. Ruang Lingkup Panduan.............................................................................................................. 5
BAB II PELAKSANAAN.................................................................................................................................6
A. Capaian IHT.......................................................................................................................................6
B. Tujuan IHT........................................................................................................................................ 6
C. Penyelenggara IHT..........................................................................................................................7
D. Sasaran IHT....................................................................................................................................... 7
E. Mekanisme Penyelenggaraan IHT di Sekolah....................................................................... 8
F. Pendekatan Penyelenggaraan IHT............................................................................................ 9
G. Sekilas Program IHT.................................................................................................................... 13
H. Standar Penyelenggaraan...........................................................................................................17
I. Platform Pelaksanaan IHT Moda Daring..............................................................................19
J. Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab.........................................................................................24
BAB III EVALUASI DAN PELAPORAN................................................................................................... 26
A. Evaluasi Terhadap Pengajar...................................................................................................... 26
B. Evaluasi Penyelenggaraan..........................................................................................................27
C. Evaluasi Peserta.............................................................................................................................27
D. Tautan instrumen evaluasi dan soal pre-post test.............................................................27
E. Alur Pelaporan IHT...................................................................................................................... 30
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................................31
LAMPIRAN.................................................................................................................................................... 32
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa pandemi Covid-19, krisis pembelajaran yang ada menjadikan
pendidikan semakin tertinggal dengan hilangnya pembelajaran (learning loss)
dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran antar wilayah dan antar kelompok
sosial-ekonomi. Untuk memulihkan pembelajaran paska pandemi, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan
Platform Merdeka Mengajar sebagai perwujudan dari Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 262/M/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang


beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum
merdeka merupakan salah satu pilihan dalam upaya pemulihan pembelajaran
bagi satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka diperuntukkan
kepada Satuan Pendidikan yang mendaftar untuk mengimplementasikan
kurikulum merdeka dan satuan pendidikan sebagai pelaksana Program Sekolah
Penggerak.

Program Sekolah Penggerak adalah program untuk mendorong proses


transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar
peserta didik secara holistik baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan
numerasi) maupun non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil pelajar
Dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak, menyebutkan bahwa
tujuan Program Sekolah Penggerak adalah meningkatkan kompetensi dan
karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila, menjamin pemerataan
kualitas pendidikan melalui program peningkatan kapasitas kepala sekolah yang
mampu memimpin satuan pendidikan dalam mencapai pembelajaran yang
berkualitas, membangun ekosistem pendidikan yang lebih kuat yang berfokus
pada peningkatan kualitas, serta menciptakan iklim kolaboratif bagi para
pemangku kepentingan di bidang pendidikan baik pada lingkup sekolah,
pemerintah daerah, maupun pusat. Untuk mencapai tujuan tersebut, intervensi
pada tingkat satuan pendidikan dilakukan dengan menguatkan sumber daya
manusia (SDM) sekolah melalui pelatihan dan pendampingan.

Pelatihan dan pendampingan pada Program Sekolah Penggerak tahun 2023


mencakup tentang pembelajaran, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi
sekolah. Pelatihan pada skema program sekolah penggerak mencakup:
1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
2. Pembelajaran dan asesmen yang berprinsip pada pembelajaran
berdiferensiasi (differentiated learning) atau Teaching at The Right Level
(TaRL).
3. Perencanaan projek penguatan profil pelajar pancasila agar guru mampu
mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk mencapai karakter
siswa dengan profil pelajar pancasila
4. Perencanaan berbasis data agar kepala sekolah dan guru dapat membuat
perencanaan sesuai dengan prinsip, tujuan dan metode dari perencanaan
berbasis data,
5. Pemanfaatan platform teknologi prioritas untuk mendukung proses
pembelajaran

Intervensi yang dilakukan di atas, akan membawa dampak pada peningkatan


kapasitas Guru dan Kepala Sekolah yang mensyaratkan 2 (dua) hal, yaitu:
pertama, keterlibatan aktif seluruh unsur dalam program sekolah penggerak dan
kedua, perlunya metode pelatihan yang mudah diterima oleh Komite
Pembelajaran (Kepala sekolah, Pengawas sekolah dan Guru di setiap sekolah
penggerak.

Mengingat pentingnya penggunaan metode yang tepat dan posisi strategis komite
pembelajaran sebagai stimulan dan inisiator perubahan di lingkungan sekolah,
setelah mengikuti pelatihan, komite pembelajaran diharapkan melakukan
pengimbasan kepada rekan guru yang belum mengikuti pelatihan melalui
In-House Training (IHT) di satuan pendidikan masing-masing.

Agar IHT dapat terselenggara secara terstandar, diperlukan panduan yang


menjadi rujukan bagi SDN ……………… yang akan menyelenggarakan IHT.

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah;
5. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
7. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
958 tahun 2020 tentang Capaian Pembelajaran
8. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak;
9. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
262/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran;
10. Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
0892/B/HK.01.03/2022 tentang petunjuk teknis seleksi kepala satuan
pendidikan dan pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Program Sekolah
Penggerak.

C. Tujuan Panduan
Panduan ini disusun sebagai acuan kerja bagi seluruh unsur dan pemangku
kepentingan yang akan melaksanakan In House Training (IHT), yang meliputi:
1. Pengawas Sekolah;
2. Kepala Sekolah Penggerak;
3. Guru;
D. Ruang Lingkup Panduan
1. Pendahuluan;
2. Pelaksanaan;
3. Evaluasi dan Pelaporan; dan
4. Penutup.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Tujuan IHT
Setelah mengikuti IHT, peserta diharapkan dapat:
1. Memahami, menganalisis, dan menyusun kerangka kurikulum operasional
di satuan pendidikan antara lain, visi, misi, tujuan satuan pendidikan,
menurunkan capaian pembelajaran (CP) menjadi tujuan pembelajaran
(TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP), menyusun perangkat ajar (modul
ajar, dan perangkat lainnya), serta pengorganisasian pembelajaran;
2. Memahami perencanaan projek penguatan profil pelajar pancasila dan
memodifikasi contoh modul projek penguatan profil pelajar pancasila;
3. Memahami prinsip, tujuan dan metode dari perencanaan berbasis data
yang digunakan untuk merencanakan program di satuan pendidikan; dan
4. Mengetahui kegunaan dan perkembangan platform teknologi prioritas
yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
B. Pelaksaan IHT
SDN ……………….. sebagai penyelenggara IHT berkewajiban membuat rencana
kegiatan IHT dengan mengacu pada panduan ini.

C. Sasaran IHT
Peserta IHT adalah guru di SDN ……………… yang belum mengikuti Pelatihan
Komite Pembelajaran dan berasal dari kelas yang menjadi sasaran
implementasi Kurikulum Merdeka tahun 2023, yaitu: guru kelas 1 guru kelas 4,
guru mata pelajaran Pendidikan Agama, dan guru PJOK, selain itu guru kelas
selain yang sudah disebutkan di atas, diperbolehkan mengikuti IHT.
D. Mekanisme Penyelenggaraan IHT di Sekolah
1. Kepala Sekolah dan guru yang tergabung di dalam komite pembelajaran
setelah selesai mengikuti Pelatihan Komite Pembelajaran, melakukan
pertemuan persiapan pelaksanaan IHT di satuan pendidikan masing-
masing.
2. Komite pembelajaran membuat rencana implementasi pelaksanaan IHT
berdasarkan hasil keputusan bersama di rapat pertemuan persiapan
pelaksanaan IHT. Perencanaan implementasi harus mengandung rencana
teknis penyelenggaraan, setidaknya sebagai berikut:
a. Susunan panitia penyelenggara IHT serta peran masing-masing panitia;
b. Jadwal pelaksanaan;
c. Pembagian tugas narasumber (siapa akan menyampaikan materi untuk
setiap modul);
d. Perlengkapan yang dibutuhkan.
3. Komite pembelajaran mensosialisasikan rencana implementasi tersebut
kepada guru-guru sasaran dan menginformasikan ke dinas pendidikan
setempat.
4. IHT diselenggarakan di satuan pendidikan.
5. Peserta mengisi instrumen evaluasi IHT.
6. Komite pembelajaran melakukan refleksi bersama terkait pelaksanaan
kegiatan.
7. Kepala sekolah atau guru yang ditunjuk melakukan pelaporan pelaksanaan
IHT di SIMPKB. Pelaporan ini dijelaskan lebih lanjut pada bab Evaluasi dan
Pelaporan.
8. Setelah IHT selesai diselenggarakan, kepala sekolah memfasilitasi
penyusunan kurikulum operasional dan perangkat ajar di satuan
pendidikan.
9. Peserta IHT menerapkan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan.

E. Pendekatan Penyelenggaraan IHT


Pelatihan ini menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa atau
andragogi yang dapat diartikan sebagai memimpin atau membimbing orang
dewasa.
Alur pembelajaran IHT, baik dalam modul maupun pelaksanaan pelatihannya
merupakan bentuk penerapan Pembelajaran Transformatif melalui Inkuiri yang
percaya bahwa pembelajaran transformatif dapat didorong dengan mendesain alur
dan struktur komunikasi, kolaborasi, serta proses pemikiran individu dalam
ekosistem belajar daring yang melibatkan refleksi dan dialog (Gunawardana, C.N, et
al., 2006). Proses pembelajaran dengan pendekatan ini juga berfokus pada bagaimana
pembelajaran dapat memotivasi pembelajar untuk bertanggung jawab terhadap
proses belajar diri, untuk kemudian mentransferkan pemahaman ke kehidupan nyata
(Larrotta, 2007).
Dalam program sekolah penggerak, alur modul dan pelatihan yang telah menerapkan
pendekatan Pembelajaran Transformatif melalui Inkuiri ini disebut dengan “alur
MERRDEKA”.
Alur MERRDEKA

Alur Deskripsi Aktivitas Ragam Aktivitas/ Materi

Mulai dari Diri 1. Melakukan refleksi tentang praktik Contoh Kegiatan


yang dijalani selama ini terkait 1. Mengingat kembali
materi pengalaman tertentu dan
2. Menuliskan pertanyaan yang ingin menarik pembelajaran dari
diketahui terkait topik sana
3. Menuliskan harapan yang ingin 2. Menjawab pertanyaan untuk
dicapai setelah mempelajari modul menguji pemahaman tentang
materi prasyarat
3. Menceritakan kegiatan di
kelas yang pernah
dijalankan yang sesuai
materi

Eksplorasi 1. Mengakses materi yang disajikan Ragam bentuk materi :


Konsep dalam berbagai media 1. Teks
2. Mengerjakan pertanyaan objektif 2. Video
untuk mengecek pemahaman 3. Infografis
materi

Ruang Mengerjakan penugasan dalam Luaran kegiatan :


Kolaborasi kelompok, sebagai bagian dari Penugasan kelompok
implementasi materi yang sudah
dipelajari

Refleksi Menggali refleksi dan metakognisi Contoh pertanyaan pemandu:


Terbimbing terhadap proses pembelajaran yang 1. Perubahan apa saja yang anda
telah dilalui untuk perbaikan proses rasakan?
berikutnya 2. Apa saja tantangan yang
dihadapi selama pelaksanaan
pembelajaran?
3. Apa yang anda pelajari selama
pelaksanaan pembelajaran?

Demonstrasi Mengerjakan penugasan individu, yaitu Contoh penugasan :


Kontekstual mengimplementasikan pengetahuan Membuat RPP, melakukan
yang sudah didapat di konteks kelas simulasi coaching, membuat
masing-masing kesepakatan kelas, melakukan
pemetaan sumber daya yang
dimiliki sekolah

Elaborasi Tahapan pengayaan di mana peserta Contoh penugasan:


Pemahaman memperluas pengetahuan dengan 1. Mengikuti webinar bersama
materi tambahan dan/atau instruktur
mengkonfirmasi pemahaman yang 2. Mengakses materi tambahan
masih belum didapat (pengayaan) yang disediakan
di modul
3. Berdiskusi bersama sesama
rekan pelatihan

Koneksi antar 1. Membuat kesimpulan dan kaitan Contoh bentuk kesimpulan :


Materi dari keseluruhan materi yang di 1. Bagan
dapat, baik dalam modul atau antar 2. Ilustrasi
paket modul 3. Artikel
2. Membuat rancangan tindakan 4. Video
untuk tahap aksi nyata 5. Karya seni lain

Aksi Nyata Tahapan terakhir dalam satu siklus di Poin yang perlu ada dalam
mana peserta melakukan refleksi :
implementasi dari rancangan 1. Latar belakang situasi yang
tindakan yang dibuat. Peserta juga dihadapi sekaligus alasan
mendokumentasikan proses, hasil dan melakukan aksinya
perkembangan belajarnya dalam 2. Deskripsi Aksi Nyata yang
bentuk e-portofolio, dan membuat dilakukan , berikut alasan
refleksinya mengapa melakukan aksi
tersebut
3. Hasil dari Aksi Nyata yang
dilakukan
4. Pembelajaran yang didapat
dari pelaksanaan (kegagalan
maupun keberhasilan)
5. Rencana perbaikan untuk
pelaksanaan di masa
mendatang
6. Dokumentasi proses dan
hasil pelaksanaan berupa
foto atau video singkat
berikut caption/narasi
singkatnya

F. Sekilas Program IHT


IHT dilaksanakan setelah Pelatihan Komite Pembelajaran dengan alokasi waktu yang
direkomendasikan selama 56 JP dengan waktu 1 JP @ 45 menit. Satuan Pendidikan
dapat mengubah sesuaikan jumlah JP sesuai dengan kebutuhan. Adapun materi
dalam program IHT dan alokasi JP yang direkomendasikan dapat dilihat dalam tabel 3
berikut.
Tabel 3. Materi IHT

Alokasi
No Materi Capaian Pelatihan
Waktu

1 Orientasi Program Sekolah 6 Peserta mengetahui gambaran,


Penggerak, Pelaksanaan IHT, tujuan, dan rangkaian kegiatan
serta Refleksi Pembelajaran Program Sekolah Penggerak,
Paradigma Baru/ Kurikulum pelaksanaan IHT, dan dapat
Merdeka merefleksi Pembelajaran
Paradigma Baru/Kurikulum
Merdeka

2 Pembelajaran mandiri micro 17 Peserta memahami


learning pemanfaatan dan mengakses
platform Merdeka Mengajar
untuk mendukung
implementasi pembelajaran

3 Pemahaman Capaian 3 Peserta mengidentifikasi


Pembelajaran rasional, tujuan dan elemen
capaian pembelajaran pada
mata pelajaran yang diampu.
Peserta mengaitkan peranan
capaian pembelajaran sesuai
dengan tingkat pencapaian
siswa (kebutuhan, kecepatan,
dan gaya belajar sesuai dengan
fase perkembangan anak
Alokasi
No Materi Capaian Pelatihan
Waktu

4 Penyusunan KOS Bagian 1: 8


⮚ Pada KOS 1 : peserta
Analisis karakteristik satuan
pendidikan, visi, misi, tujuan mengidentifikasi keterkaitan

satuan pendidikan serta KOS antara profil lulusan dengan

2 : Pengorganisasian visi dan misi sekolah,

pembelajaran di satuan program dan pembelajaran di

pendidikan kelas. Peserta


menginvestigasi sumberdaya
dan tantangan pada suatu
wilayah untuk merancang
projek penguatan profil
pelajar pancasila pada
sebuah satuan pendidikan.

⮚ KOS 2 : Peserta memahami

dan menggunakan proses


pengorganisasian
pembelajaran di satuan
pendidikan

5 Perancangan Pembelajaran 8 Peserta memahami


Bagian 1 dan 2 : Menyusun karakteristik dan komponen
TP, ATP dan Modul Ajar dalam CP, TP, ATP dan Modul
Ajar
6 Perancangan Projek Penguatan 4 Peserta secara mandiri dapat
Profil Pelajar Pancasila memodifikasi modul ajar
projek sesuai dengan tujuan,
kebutuhan, dan konteks
sekolah.
Alokasi
No Materi Capaian Pelatihan
Waktu

7 Perencanaan Berbasis Data 6 Peserta memahami prinsip,


tujuan dan metode
perencanaan berbasis data,
kerangka dan struktur profil
Pendidikan dan Indikator
dalam profil Pendidikan

8 Pengenalan Platform Teknologi 3 Peserta memahami


Prioritas pemanfaatan TIK dalam bidang
pendidikan dan pembelajaran.
Peserta dapat mengakses
Teknologi Platform Prioritas
untuk mendukung
implementasi pembelajaran

9 Evaluasi Penyelenggaraan 1 Melakukan evaluasi


pelaksanaan IHT di satuan
Pendidikan

Total 56
G. Standar Penyelenggaraan
No Kategori Keterangan

1 Moda Pembelajaran Moda Pembelajaran dilakukan secara luring/tatap


muka.

2. Waktu pelaksanaan IHT dilaksanakan selama ....... hari


dengan durasi waktu 56 JP.

3 Jumlah peserta ….. orang guru

4 Jumlah pengajar …… orang


5. Teknis pelaksanaan IHT dilakukan di SDN ……… sebagai pelaksana
Program Sekolah Penggerak

6 Kepanitiaan Panitia IHT dibentuk oleh Kepala Sekolah

7 Bahan a. Modul/materi Pelatihan Komite


pembelajaran*) Pembelajaran
b. Bahan tayang
c. Video microlearning pada Platform Merdeka
Mengajar
*) sesuai dengan kebutuhan dan/atau skenario
yang ditetapkan

8 Alat pembelajaran Laptop, flashdisk, audio system, peralatan lain


yang mendukung proses pembelajaran

9 Media pembelajaran LCD projector, whiteboard, flipchart (lembaran


kertas berbentuk album atau kalender), kertas
plano, papan tulis, spidol, dan media pembelajaran
lainnya (diutamakan peralatan yang dimiliki
sekolah dan yang sesuai kebutuhan)
Flipchart Proyektor

White board Kertas Plano

H. Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab


Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Individu dan Entitas yang Terlibat
dalam Pelaksanaan IHT
1. Satuan Pendidikan
a. Membentuk panitia;
b. Merencanakan IHT;
c. Melaksanakan IHT; dan
d. Melakukan evaluasi dan pelaporan IHT;

2. Pengawas Sekolah
a. Menjadi bagian dari komite pembelajaran serta menjalankan tugasnya
sesuai dengan rencana implementasi pelaksanaan IHT yang telah
ditentukan satuan pendidikan; dan
b. Memonitor pelaksanaan IHT dengan mengisi lembar evaluasi pada
SIMPKB.
3. Pengajar IHT (Komite Pembelajaran):
a. Memonitor keaktifan peserta dalam pembelajaran;
b. Memfasilitasi proses belajar peserta;
c. Memberikan umpan balik terhadap tugas peserta; dan
d. Melaporkan hasil pelaksanaan IHT kepada UPT dan Dinas Pendidikan.

4. Peserta IHT:
1. Mengikuti seluruh materi sesuai jadwal yang ditentukan;
2. Melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kolaboratif;
3. Menyelesaikan dan mengumpulkan seluruh tugas; dan
4. Mengisi instrumen evaluasi pengajar dan pelaksanaan IHT.
BAB III

EVALUASI DAN PELAPORAN

Tujuan
Untuk mengetahui tingkat efektivitas keseluruhan komponen yang terlibat
dalam pelaksanaan IHT, maka diperlukan adanya evaluasi pasca pelaksanaan
IHT yang mencakup evaluasi terhadap pengajar dan proses penyelenggaraan.

Pihak yang terlibat


Peserta IHT dan komite pembelajaran (kepala sekolah, perwakilan guru,
pengawas yang mengikuti Pelatihan Komite Pembelajaran) adalah pihak yang
diharapkan mengisi lembar evaluasi.

Aspek yang dievaluasi


A. Evaluasi Terhadap Pengajar
Tujuan: Evaluasi narasumber ini digunakan untuk memberikan umpan balik
kepada narasumber agar dapat melakukan perbaikan pada pelatihan
berikutnya, yang mencakup beberapa poin sebagai berikut:
1. Penguasaan terhadap materi yang disampaikan;
2. kemampuan menyajikan materi;
3. kesesuaian materi yang disampaikan dengan tujuan pelatihan;
4. cara menjawab pertanyaan dari peserta (sistematika dan rasionalitas
jawaban);
5. cara memberikan umpan balik;
6. keterampilan dalam membangun diskusi; dan
7. keterampilan dalam mengelola waktu.
B. Evaluasi Penyelenggaraan
Tujuan: Evaluasi penyelenggaran ini digunakan untuk mendapatkan
pembelajaran dari segi teknis penyelenggaraan sehingga dapat digunakan
sebagai perbaikan di kegiatan pelatihan di kesempatan berikutnya. Evaluasi
dilakukan menggunakan instrumen kuesioner dengan aspek yang dievaluasi
meliputi:
1. kemudahan peserta dalam memperoleh informasi;
2. pengaturan jadwal dan durasi kegiatan;
3. Pelaksanaan pembelajaran;
4. penyediaan konten dan materi pelatihan;
5. kehadiran peserta; dan
6. hambatan dalam pelaksanaan pelatihan.

C. Evaluasi Peserta
Tujuan: Evaluasi peserta ini digunakan untuk mendapatkan perbandingan
pemahaman peserta sebelum mengikuti kegiatan IHT dan setelah mengikuti
kegiatan IHT. Pengukuran tersebut dilakukan menggunakan paket soal pre-
post test sebelum dan sesudah peserta mengikuti serangkaian pembelajaran
dalam kegiatan IHT.

D. Tautan instrumen evaluasi dan soal pre-post test


Instrumen evaluasi berbentuk formulir digital yang akan dibagikan kepada
peserta di akhir IHT. Berikut tautan instrumen evaluasi yang sudah dibagi
sesuai dengan UPT pembina:
http://ringkas.kemdikbud.go.id/EvaluasiIHTBahasa : P4TK Bahasa

Instrumen pre test berbentuk paket soal digital yang akan dibagikan kepada
peserta di awal IHT. Berikut tautan instrumen pre test yang sudah dibagi
sesuai dengan UPT pembina:
http://ringkas.kemdikbud.go.id/IHTPreTestBahasa : P4TK Bahasa

Instrumen post test berbentuk paket soal digital yang akan dibagikan kepada
peserta di awal IHT. Berikut tautan instrumen post test yang sudah dibagi
sesuai dengan UPT pembina:
http://ringkas.kemdikbud.go.id/IHTPostTestBahasa : P4TK Bahasa

E. Pelaporan Kegiatan
Komite Pembelajaran sebagai pengajar IHT wajib menyusun laporan sebagai
bahan refleksi dengan Fasilitator Sekolah Penggerak. Laporan disampaikan
kepada Dinas Pendidikan dan UPT (melalui SIMPKB) paling lambat 2 (dua)
minggu setelah IHT selesai. Kerangka laporan paling sedikit memuat:
1. Latar belakang kegiatan
2. Tujuan dan sasaran
3. Hasil refleksi bersama pelaksanaan kegiatan. Refleksi ini mencakup:
a. Hal-hal yang sudah efektif:
- materi
- teknis pelaksanaan
b. Hal-hal yang belum efektif
- materi
- teknis pelaksanaan
c. Rencana tindak lanjut

4. Kendala dan solusi selama pelaksanaan


5. Dokumentasi kegiatan
E. Alur Pelaporan IHT
Kepala Sekolah atau guru yang ditunjuk dalam kegiatan IHT melakukan pelaporan
sebanyak dua kali, yaitu:
1. Pelaporan setelah pembukaan IHT
2. Pelaporan setelah rangkaian kegiatan pelaksanaan IHT selesai
diselenggarakan.
Kerangka laporan disesuaikan dengan arahan pada pembahasan poin
sebelumnya. Seluruh laporan dikirimkan melalui akun SIMPKB. Komite
pembelajaran yang bertanggung jawab akan diberikan akses untuk
memasukkan laporan dalam dalam laman SIMPKB.

Gambar 1: Ilustrasi alur pelaporan pelaksanaan IHT dalam Program Sekolah


Penggerak
BAB IV
PENUTUP

In House Training (IHT) merupakan langkah awal untuk menyamakan persepsi


tentang Program Sekolah Penggerak, dan membekali guru di sekolah penggerak
dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu mengimplementasikan
kurikulum di sekolah penggerak. Melalui panduan kegiatan IHT ini, diharapkan
dapat membantu komite pembelajaran dalam melaksanakan IHT secara terarah
dan berkualitas. Pelaksanaan IHT ini juga membutuhkan dukungan, kerjasama,
dan partisipasi dari masyarakat atau institusi terkait lainnya.
Semoga kegiatan IHT bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran di
Sekolah Penggerak dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan
secara nasional.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Laporan 1 IHT (Setelah Pembukaan IHT)

No Laporan Isian

1 Tanggal Mulai Pelaksanaan IHT


(Pelaksanaan IHT di Satuan
Pendidikan)

2 Nama Pelapor

3 Jabatan

4 Kabupaten/Kota Satuan
Pendidikan/Sekolah

5 Jenjang Satuan Pendidikan

6 Nama Satuan Pendidikan/


Sekolah

7 Moda Penyelenggaraan IHT ● Luring


● Daring
● Kombinasi

8 Sasaran 1. Guru kelas 1= ...orang


2. Guru kelas 2= ...orang
3. Guru kelas 3= ...orang
4. Guru kelas 4= ...orang
5. Guru kelas 5= ...orang
6. Guru kelas 6 = ...orang
7. Guru PJOK = …. orang
8. Guru PABP = …. orang
LAMPIRAN 2. Laporan 2 IHT (Setelah Pelaksanaan IHT)

No Laporan Isian

1 Tanggal Pelaksanaan IHT


(Pelaksanaan IHT di Satuan
Pendidikan)

2 Nama Pelapor

3 Jabatan

4 Kabupaten/Kota Satuan
Pendidikan/Sekolah

5 Jenjang Satuan Pendidikan

6 Nama Satuan Pendidikan/ Sekolah

7 Moda Penyelenggaraan IHT Check List

● Luring
● Daring
● Kombinasi

8 Latar Belakang dan Tujuan kegiatan Isian panjang (mandatory)

9 Sasaran 1. Guru kelas 1=...orang


2. Guru kelas 2=...orang
3. Guru kelas 4=...orang
4. Guru kelas 5=...orang
5. Guru mapel Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti=...orang
6. Guru mapel PJOK=...orang

10 Hal-hal yang sudah efektif:


● materi
● teknis pelaksaan

11 Hal-hal yang belum efektif


● materi
● teknis pelaksaan
12 Rencana tindak lanjut

13 Dokumentasi kegiatan
LAMPIRAN 3. Daftar Istilah

Daftar Istilah Penjelasan

IHT In-House Training atau Pelatihan Implementasi


Pembelajaran di Tingkat Satuan Pendidikan.

PSP Program Sekolah Penggerak adalah katalis untuk


mewujudkan visi pendidikan Indonesia, yaitu sekolah
yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa
secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan
numerasi) dan karakter untuk mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila; diawali dengan SDM yang unggul (kepala
sekolah dan guru).

Fasilitator Sekolah Pendamping kepala sekolah, guru/pendidik, dan


Penggerak pengawas sekolah/penilik untuk mewujudkan sekolah
yang berpusat pada murid

Komite Pembelajaran Unsur dalam komite pembelajaran berdasarkan jenjang


adalah sebagai berikut:
● Paud: Kepala satuan pendidikan, penilik, dan 2
pendidik
● SD: Kepala sekolah, pengawas sekolah, dan 2 guru
● SMP: Kepala sekolah, pengawas sekolah, 3 guru dan 1
guru BK
● SMA: Kepala sekolah, pengawas sekolah 3 guru dan 1
guru BK
● SLB : Kepala sekolah, pengawas, dan 5 guru

Platform Perangkat yang akan digunakan dalam proses


Pembelajaran pelaksanaan pembelajaran dalam IHT

Daring Dalam jaringan, dilakukan secara online

Luring Luar jaringan, dilakukan tatap muka

Sinkronus Sinkronus berarti pengajar dan yang diajar belajar di


waktu yang sama, seperti tatap muka di sekolah atau
secara virtual

Asinkronus Asinkronus berarti pengajar dan yang diajar belajar di


waktu yang berbeda, misalnya pihak yang diajar
diberikan tugas untuk dikerjakan di luar waktu
pembelajaran langsung

JP Jam Pelajaran, 1 JP berdurasi 45 menit

Kerangka Kurikulum Pedoman yang digunakan untuk mengembangkan


dokumen kurikulum, implementasi kurikulum, dan
evaluasi kurikulum

SIM PKB Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan


Keprofesian yang Berkelanjutan

POD Pembelajaran Orang Dewasa

Ice Breaking Kegiatan di awal pelatihan untuk membangun koneksi


antara peserta dengan peserta, peserta dengan komite
pembelajaran, peserta dengan lokasi kegiatan.
Manfaatnya adalah peserta merasa lebih nyaman
mengikuti kegiatan

Anda mungkin juga menyukai