Anda di halaman 1dari 28

Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran

di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

Pemerintah Kabupaten Gorontalo


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

PANDUAN

Pelaksanaan In House Training (IHT)

i
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 TALAGA JAYA
2022
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya Panitia
pelaksana dapat menyusun Panduan In House Training (IHT) di Tingkat Satuan
Pendidikan.
Panduan ini berisi hal-hal pokok yang perlu diketahui dan dilaksanakan oleh semua
pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan. Kami berharap panduan ini dapat
diimplementasikan dengan baik dan lancar, serta dapat mencapai setiap tujuan yang
telah ditetapkan.
Kami berbahagia manakala semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dapat
berpartisipasi aktif dan optimal dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan ini.
Harapan kami kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar dalam setiap kali
pelaksanaannya. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan kelancaran
bagi kita semua. Aamiin.

Gorontalo, Juni 2022


Kepala Sekolah

TENY DJ. MACHMUD, S.Pd


NIP. 197004061992122002

iii
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

iv
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................................. 1
B. Dasar Hukum................................................................................................................................................ 3
C. Tujuan Panduan........................................................................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup Panduan.......................................................................................................................... 5
BAB II PELAKSANAAN............................................................................................................................................ 6
A. Capaian IHT................................................................................................................................................... 6
B. Tujuan IHT..................................................................................................................................................... 6
C. Penyelenggara IHT..................................................................................................................................... 7
D. Sasaran IHT................................................................................................................................................... 7
E. Mekanisme Penyelenggaraan IHT di Sekolah.................................................................................. 8
F. Pendekatan Penyelenggaraan IHT....................................................................................................... 9
G. Sekilas Program IHT................................................................................................................................ 13
H. Standar Penyelenggaraan..................................................................................................................... 17
I. Platform Pelaksanaan IHT Moda Daring......................................................................................... 19
J. Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab................................................................................................... 24
BAB III EVALUASI DAN PELAPORAN.............................................................................................................. 26
A. Evaluasi Terhadap Pengajar................................................................................................................. 26
B. Evaluasi Penyelenggaraan.................................................................................................................... 27
C. Evaluasi Peserta........................................................................................................................................ 27
D. Tautan instrumen evaluasi dan soal pre-post test......................................................................27
E. Alur Pelaporan IHT.................................................................................................................................. 30
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................................................... 31
LAMPIRAN................................................................................................................................................................. 32

v
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa pandemi Covid-19, krisis pembelajaran yang ada menjadikan pendidikan
semakin tertinggal dengan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya
kesenjangan pembelajaran antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi. Untuk
memulihkan pembelajaran paska pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode
Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar sebagai
perwujudan dari Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran.

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang


beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum merdeka
merupakan salah satu pilihan dalam upaya pemulihan pembelajaran bagi satuan
pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka diperuntukkan kepada Satuan
Pendidikan yang mendaftar untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dan
satuan pendidikan sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak.

Program Sekolah Penggerak adalah program untuk mendorong proses transformasi


satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik
secara holistik baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) maupun
non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil pelajar
Dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak, menyebutkan bahwa tujuan
Program Sekolah Penggerak adalah meningkatkan kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan profil pelajar Pancasila, menjamin pemerataan kualitas pendidikan
melalui program peningkatan kapasitas kepala sekolah yang mampu memimpin
satuan pendidikan dalam mencapai pembelajaran yang berkualitas, membangun
6
ekosistem pendidikan yang lebih kuat yang berfokus pada peningkatan kualitas, serta
menciptakan iklim kolaboratif bagi para pemangku kepentingan di bidang
pendidikan baik pada lingkup sekolah, pemerintah daerah, maupun pusat. Untuk
mencapai tujuan tersebut, intervensi pada tingkat satuan pendidikan dilakukan
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

dengan menguatkan sumber daya manusia (SDM) sekolah melalui pelatihan dan
pendampingan.

Pelatihan dan pendampingan pada Program Sekolah Penggerak tahun 2022


mencakup tentang pembelajaran, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi
sekolah. Pelatihan pada skema program sekolah penggerak mencakup:
1. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
2. Pembelajaran dan asesmen yang berprinsip pada pembelajaran berdiferensiasi
(differentiated learning) atau Teaching at The Right Level (TaRL).
3. Perencanaan projek penguatan profil pelajar pancasila agar guru mampu
mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk mencapai karakter
siswa dengan profil pelajar pancasila
4. Perencanaan berbasis data agar kepala sekolah dan guru dapat membuat
perencanaan sesuai dengan prinsip, tujuan dan metode dari perencanaan
berbasis data,
5. Pemanfaatan platform teknologi prioritas untuk mendukung proses
pembelajaran

Intervensi yang dilakukan di atas, akan membawa dampak pada peningkatan


kapasitas Guru dan Kepala Sekolah yang mensyaratkan 2 (dua) hal, yaitu: pertama,
keterlibatan aktif seluruh unsur dalam program sekolah penggerak dan kedua,
perlunya metode pelatihan yang mudah diterima oleh Komite Pembelajaran (Kepala
sekolah, Pengawas sekolah dan Guru di setiap sekolah penggerak.

Mengingat pentingnya penggunaan metode yang tepat dan posisi strategis komite
pembelajaran sebagai stimulan dan inisiator perubahan di lingkungan sekolah,
setelah mengikuti pelatihan, komite pembelajaran diharapkan melakukan
pengimbasan kepada rekan guru yang belum mengikuti pelatihan melalui In-House
Training (IHT) di satuan pendidikan masing-masing.

Agar IHT dapat terselenggara secara terstandar, diperlukan panduan yang


7 menjadi
rujukan bagi SD Negeri 4 Talaga Jaya yang akan menyelenggarakan IHT.

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;


4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah;
5. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
7. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 958
tahun 2020 tentang Capaian Pembelajaran
8. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak;
9. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
10. Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
0892/B/HK.01.03/2022 tentang petunjuk teknis seleksi kepala satuan
pendidikan dan pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Program Sekolah
Penggerak.

C. Tujuan Panduan
Panduan ini disusun sebagai acuan kerja bagi seluruh unsur dan pemangku
kepentingan yang akan melaksanakan In House Training (IHT), yang meliputi:
1. Pengawas Sekolah;
2. Kepala Sekolah Penggerak;
3. Guru;

D. Ruang Lingkup Panduan


8
1. Pendahuluan;
2. Pelaksanaan;
3. Evaluasi dan Pelaporan; dan
4. Penutup.
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

BAB II
PELAKSANAAN
A. Tujuan IHT
Setelah mengikuti IHT, peserta diharapkan dapat:
1. Memahami, menganalisis, dan menyusun kerangka kurikulum operasional di
satuan pendidikan antara lain, visi, misi, tujuan satuan pendidikan, menurunkan
capaian pembelajaran (CP) menjadi tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP), menyusun perangkat ajar (modul ajar, dan perangkat
lainnya), serta pengorganisasian pembelajaran;
2. Memahami perencanaan projek penguatan profil pelajar pancasila dan
memodifikasi contoh modul projek penguatan profil pelajar pancasila;
3. Memahami prinsip, tujuan dan metode dari perencanaan berbasis data yang
digunakan untuk merencanakan program di satuan pendidikan; dan
4. Mengetahui kegunaan dan perkembangan platform teknologi prioritas yang
mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

B. Pelaksaan IHT
SD Negeri 4 Talaga Jaya sebagai penyelenggara IHT berkewajiban membuat rencana
kegiatan IHT dengan mengacu pada panduan ini.

C. Sasaran IHT
Peserta IHT adalah guru di SD Negeri 4 Talaga Jaya yang belum mengikuti Pelatihan
Komite Pembelajaran dan berasal dari kelas yang menjadi sasaran implementasi
Kurikulum Merdeka tahun 2022, yaitu: guru kelas 2 guru kelas 3, guru kelas 5, guru
kelas 6, guru mata pelajaran PAI, dan guru PJOK, selain itu guru kelas selain yang
sudah disebutkan di atas, diperbolehkan mengikuti IHT.

9
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

D.Mekanisme Penyelenggaraan IHT di Sekolah


1. Kepala Sekolah dan guru yang tergabung di dalam komite pembelajaran setelah
selesai mengikuti Pelatihan Komite Pembelajaran, melakukan pertemuan
persiapan pelaksanaan IHT di satuan pendidikan masing- masing.
2. Komite pembelajaran membuat rencana implementasi pelaksanaan IHT
berdasarkan hasil keputusan bersama di rapat pertemuan persiapan
pelaksanaan IHT. Perencanaan implementasi harus mengandung rencana
teknis penyelenggaraan, setidaknya sebagai berikut:
a. Susunan panitia penyelenggara IHT serta peran masing-masing panitia;
b. Jadwal pelaksanaan;
c. Pembagian tugas narasumber (siapa akan menyampaikan materi untuk
setiap modul);
d. Perlengkapan yang dibutuhkan.
3. Komite pembelajaran mensosialisasikan rencana implementasi tersebut kepada
guru-guru sasaran dan menginformasikan ke dinas pendidikan setempat.
4. IHT diselenggarakan di satuan pendidikan.
5. Peserta mengisi instrumen evaluasi IHT.
6. Komite pembelajaran melakukan refleksi bersama terkait pelaksanaan
kegiatan.
7. Kepala sekolah atau guru yang ditunjuk melakukan pelaporan pelaksanaan IHT
di SIMPKB. Pelaporan ini dijelaskan lebih lanjut pada bab Evaluasi dan
Pelaporan.
8. Setelah IHT selesai diselenggarakan, kepala sekolah memfasilitasi penyusunan
kurikulum operasional dan perangkat ajar di satuan pendidikan.
9. Peserta IHT menerapkan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan.

E. Pendekatan Penyelenggaraan IHT


Pelatihan ini menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa atau10andragogi
yang dapat diartikan sebagai memimpin atau membimbing orang dewasa.
Alur pembelajaran IHT, baik dalam modul maupun pelaksanaan pelatihannya merupakan
bentuk penerapan Pembelajaran Transformatif melalui Inkuiri yang percaya bahwa
pembelajaran transformatif dapat didorong dengan mendesain alur dan struktur
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

komunikasi, kolaborasi, serta proses pemikiran individu dalam ekosistem belajar daring
yang melibatkan refleksi dan dialog (Gunawardana, C.N, et al., 2006). Proses pembelajaran
dengan pendekatan ini juga berfokus pada bagaimana pembelajaran dapat memotivasi
pembelajar untuk bertanggung jawab terhadap proses belajar diri, untuk kemudian
mentransferkan pemahaman ke kehidupan nyata (Larrotta, 2007).
Dalam program sekolah penggerak, alur modul dan pelatihan yang telah menerapkan
pendekatan Pembelajaran Transformatif melalui Inkuiri ini disebut dengan “alur
MERRDEKA”.
Alur MERRDEKA

Alur Deskripsi Aktivitas Ragam Aktivitas/ Materi


Mulai dari Diri 1. Melakukan refleksi tentang praktik Contoh Kegiatan
yang dijalani selama ini terkait 1. Mengingat kembali
materi pengalaman tertentu dan
2. Menuliskan pertanyaan yang menarik pembelajaran
ingin diketahui terkait topik dari sana
3. Menuliskan harapan yang ingin 2. Menjawab pertanyaan
dicapai setelah mempelajari untuk menguji pemahaman
modul tentang materi prasyarat
3. Menceritakan kegiatan
di kelas yang pernah
dijalankan yang sesuai
materi
Eksplorasi 1. Mengakses materi yang disajikan Ragam bentuk materi :
Konsep dalam berbagai media 1. Teks
2. Mengerjakan pertanyaan objektif 2. Video
untuk mengecek pemahaman 3. Infografis
materi
Ruang Mengerjakan penugasan dalam Luaran kegiatan :
Kolaborasi kelompok, sebagai bagian dari Penugasan kelompok

11
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

implementasi materi yang sudah


dipelajari
Refleksi Menggali refleksi dan metakognisi Contoh pertanyaan pemandu:
Terbimbing terhadap proses pembelajaran yang 1. Perubahan apa saja yang anda
telah dilalui untuk perbaikan proses rasakan?
berikutnya 2. Apa saja tantangan yang
dihadapi selama
pelaksanaan pembelajaran?
3. Apa yang anda pelajari
selama pelaksanaan
pembelajaran?
Demonstrasi Mengerjakan penugasan individu, Contoh penugasan :
Kontekstual yaitu mengimplementasikan Membuat RPP, melakukan
pengetahuan yang sudah didapat di simulasi coaching, membuat
konteks kelas masing-masing kesepakatan kelas, melakukan
pemetaan sumber daya yang
dimiliki sekolah
Elaborasi Tahapan pengayaan di mana peserta Contoh penugasan:
Pemahaman memperluas pengetahuan dengan 1. Mengikuti webinar
materi tambahan dan/atau bersama instruktur
mengkonfirmasi pemahaman yang 2. Mengakses materi tambahan
masih belum didapat (pengayaan) yang
disediakan di modul
3. Berdiskusi bersama
sesama rekan pelatihan
Koneksi antar 1. Membuat kesimpulan dan kaitan Contoh bentuk kesimpulan :
Materi dari keseluruhan materi yang di 1. Bagan
dapat, baik dalam modul atau 2. Ilustrasi
antar paket modul 3. Artikel
2. Membuat rancangan tindakan 4. Video

12
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

untuk tahap aksi nyata 5. Karya seni lain


Aksi Nyata Tahapan terakhir dalam satu siklus Poin yang perlu ada dalam
di mana peserta melakukan refleksi :
implementasi dari rancangan 1. Latar belakang situasi
tindakan yang dibuat. Peserta juga yang dihadapi sekaligus
mendokumentasikan proses, hasil alasan melakukan
dan perkembangan belajarnya dalam aksinya
bentuk e-portofolio, dan membuat 2. Deskripsi Aksi Nyata
refleksinya yang dilakukan ,
berikut alasan
mengapa melakukan
aksi tersebut
3. Hasil dari Aksi Nyata
yang dilakukan
4. Pembelajaran yang
didapat dari pelaksanaan
(kegagalan maupun
keberhasilan)
5. Rencana perbaikan
untuk pelaksanaan di
masa mendatang
6. Dokumentasi proses
dan hasil pelaksanaan
berupa foto atau video
singkat berikut
caption/narasi
singkatnya

F. Sekilas Program IHT


IHT dilaksanakan setelah Pelatihan Komite Pembelajaran dengan alokasi waktu yang
direkomendasikan selama 56 JP dengan waktu 1 JP @ 45 menit. Satuan Pendidikan dapat
13
mengubah sesuaikan jumlah JP sesuai dengan kebutuhan. Adapun materi dalam program
IHT dan alokasi JP yang direkomendasikan dapat dilihat dalam tabel 3 berikut.
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

Tabel 3. Materi IHT


Alokasi
No Materi Waktu Capaian Pelatihan

1 Orientasi Program Sekolah 6 Peserta mengetahui gambaran,


Penggerak, Pelaksanaan IHT, tujuan, dan rangkaian kegiatan
serta Refleksi Pembelajaran Program Sekolah Penggerak,
Paradigma Baru/ Kurikulum pelaksanaan IHT, dan dapat
Merdeka merefleksi Pembelajaran
Paradigma Baru/Kurikulum
Merdeka
2 Pembelajaran mandiri micro 17 Peserta memahami
learning pemanfaatan dan mengakses
platform Merdeka Mengajar
untuk mendukung
implementasi pembelajaran
3 Pemahaman Capaian 3 Peserta mengidentifikasi
Pembelajaran rasional, tujuan dan elemen
capaian pembelajaran pada
mata pelajaran yang diampu.
Peserta mengaitkan peranan
capaian pembelajaran sesuai
dengan tingkat pencapaian
siswa (kebutuhan, kecepatan,
dan gaya belajar sesuai dengan
fase perkembangan anak

14
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

Alokasi
No Materi Waktu Capaian Pelatihan

4 Penyusunan KOS Bagian 1: 8  Pada KOS 1 : peserta


Analisis karakteristik satuan mengidentifikasi
pendidikan, visi, misi, tujuan keterkaitan antara profil
satuan pendidikan serta lulusan dengan visi dan misi
KOS 2 : Pengorganisasian sekolah, program dan
pembelajaran di satuan pembelajaran di kelas.
pendidikan Peserta menginvestigasi
sumberdaya dan tantangan
pada suatu wilayah untuk
merancang projek
penguatan profil pelajar
pancasila pada sebuah
satuan pendidikan.
 KOS 2 : Peserta memahami
dan menggunakan proses
pengorganisasian
pembelajaran di satuan
pendidikan
5 Perancangan Pembelajaran 8 Peserta memahami
Bagian 1 dan 2 : Menyusun karakteristik dan komponen
TP, ATP dan Modul Ajar dalam CP, TP, ATP dan
Modul Ajar
6 Perancangan Projek Penguatan 4 Peserta secara mandiri dapat
Profil Pelajar Pancasila memodifikasi modul ajar
projek sesuai dengan tujuan,
kebutuhan, dan konteks
sekolah.

15
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

Alokasi
No Materi Waktu Capaian Pelatihan

7 Perencanaan Berbasis Data 6 Peserta memahami prinsip,


tujuan dan metode
perencanaan berbasis data,
kerangka dan struktur profil
Pendidikan dan Indikator
dalam profil Pendidikan
8 Pengenalan Platform Teknologi 3 Peserta memahami
Prioritas pemanfaatan TIK dalam
bidang pendidikan dan
pembelajaran. Peserta dapat
mengakses Teknologi Platform
Prioritas untuk mendukung
implementasi pembelajaran
9 Evaluasi Penyelenggaraan 1 Melakukan evaluasi
pelaksanaan IHT di satuan
Pendidikan

Total 56

16
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

G. Standar Penyelenggaraan
No Kategori Keterangan

1 Moda Pembelajaran Moda Pembelajaran dilakukan secara luring/tatap


muka.

2. Waktu pelaksanaan IHT dilaksanakan selama 10 hari


dengan durasi waktu 56 JP.

3 Jumlah peserta 8 orang guru


4 Jumlah pengajar 4 orang

5. Teknis pelaksanaan IHT dilakukan di SD Negeri 4 Talaga Jaya


sebagai pelaksana Program Sekolah
Penggerak
6 Kepanitiaan Panitia IHT dibentuk oleh Kepala Sekolah
7 Bahan a. Modul/materi Pelatihan Komite
pembelajaran*) Pembelajaran
b. Bahan tayang
c. Video microlearning pada Platform Merdeka
Mengajar
*) sesuai dengan kebutuhan dan/atau skenario
yang ditetapkan

8 Alat pembelajaran Laptop, flashdisk, audio system, peralatan lain


yang mendukung proses pembelajaran
9 Media pembelajaran LCD projector, whiteboard, flipchart (lembaran
kertas berbentuk album atau kalender), kertas
plano, papan tulis, spidol, dan media
pembelajaran lainnya (diutamakan peralatan
yang dimiliki sekolah dan yang sesuai
kebutuhan)

17
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

Flipchart Proyektor

White board Kertas Plano

H. Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab


Peran, Tugas, dan Tanggung Jawab Individu dan Entitas yang Terlibat
dalam Pelaksanaan IHT
1. Satuan Pendidikan
a. Membentuk panitia;
b. Merencanakan IHT;
c. Melaksanakan IHT; dan
d. Melakukan evaluasi dan pelaporan IHT;

2. Pengawas Sekolah
a. Menjadi bagian dari komite pembelajaran serta menjalankan tugasnya sesuai
dengan rencana implementasi pelaksanaan IHT yang telah ditentukan satuan
pendidikan; dan 18
b. Memonitor pelaksanaan IHT dengan mengisi lembar evaluasi pada SIMPKB.
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

3. Pengajar IHT (Komite Pembelajaran):


a. Memonitor keaktifan peserta dalam pembelajaran;
b. Memfasilitasi proses belajar peserta;
c. Memberikan umpan balik terhadap tugas peserta; dan
d. Melaporkan hasil pelaksanaan IHT kepada UPT dan Dinas Pendidikan.

4. Peserta IHT:
1. Mengikuti seluruh materi sesuai jadwal yang ditentukan;
2. Melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kolaboratif;
3. Menyelesaikan dan mengumpulkan seluruh tugas; dan
4. Mengisi instrumen evaluasi pengajar dan pelaksanaan IHT.

19
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

BAB III
EVALUASI DAN PELAPORAN
Tujuan
Untuk mengetahui tingkat efektivitas keseluruhan komponen yang terlibat dalam
pelaksanaan IHT, maka diperlukan adanya evaluasi pasca pelaksanaan IHT yang
mencakup evaluasi terhadap pengajar dan proses penyelenggaraan.

Pihak yang terlibat


Peserta IHT dan komite pembelajaran (kepala sekolah, perwakilan guru, pengawas
yang mengikuti Pelatihan Komite Pembelajaran) adalah pihak yang diharapkan
mengisi lembar evaluasi.

Aspek yang dievaluasi


A. Evaluasi Terhadap Pengajar
Tujuan: Evaluasi narasumber ini digunakan untuk memberikan umpan balik
kepada narasumber agar dapat melakukan perbaikan pada pelatihan berikutnya,
yang mencakup beberapa poin sebagai berikut:
1. Penguasaan terhadap materi yang disampaikan;
2. kemampuan menyajikan materi;
3. kesesuaian materi yang disampaikan dengan tujuan pelatihan;
4. cara menjawab pertanyaan dari peserta (sistematika dan rasionalitas
jawaban);
5. cara memberikan umpan balik;
6. keterampilan dalam membangun diskusi; dan
7. keterampilan dalam mengelola waktu.

20
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

B. Evaluasi Penyelenggaraan
Tujuan: Evaluasi penyelenggaran ini digunakan untuk mendapatkan
pembelajaran dari segi teknis penyelenggaraan sehingga dapat digunakan sebagai
perbaikan di kegiatan pelatihan di kesempatan berikutnya. Evaluasi dilakukan
menggunakan instrumen kuesioner dengan aspek yang dievaluasi meliputi:
1. kemudahan peserta dalam memperoleh informasi;
2. pengaturan jadwal dan durasi kegiatan;
3. Pelaksanaan pembelajaran;
4. penyediaan konten dan materi pelatihan;
5. kehadiran peserta; dan
6. hambatan dalam pelaksanaan pelatihan.

C. Evaluasi Peserta
Tujuan: Evaluasi peserta ini digunakan untuk mendapatkan perbandingan
pemahaman peserta sebelum mengikuti kegiatan IHT dan setelah mengikuti
kegiatan IHT. Pengukuran tersebut dilakukan menggunakan paket soal pre- post
test sebelum dan sesudah peserta mengikuti serangkaian pembelajaran dalam
kegiatan IHT.

D. Tautan instrumen evaluasi dan soal pre-post test


Instrumen evaluasi berbentuk formulir digital yang akan dibagikan kepada
peserta di akhir IHT. Berikut tautan instrumen evaluasi yang sudah dibagi sesuai
dengan UPT pembina: http://ringkas.kemdikbud.go.id/EvaluasiIHTBahasa: P4TK
Bahasa
Instrumen pre test berbentuk paket soal digital yang akan dibagikan kepada
peserta di awal IHT. Berikut tautan instrumen pre test yang sudah dibagi sesuai
dengan UPT pembina: http://ringkas.kemdikbud.go.id/IHTPreTestBahasa :
21
P4TK Bahasa
Instrumen post test berbentuk paket soal digital yang akan dibagikan kepada
peserta di awal IHT. Berikut tautan instrumen post test yang sudah dibagi sesuai
dengan UPT pembina: http://ringkas.kemdikbud.go.id/IHTPostTestBahasa :
P4TK Bahasa
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

E. Pelaporan Kegiatan
Komite Pembelajaran sebagai pengajar IHT wajib menyusun laporan sebagai
bahan refleksi dengan Fasilitator Sekolah Penggerak. Laporan disampaikan
kepada Dinas Pendidikan dan UPT (melalui SIMPKB) paling lambat 2 (dua)
minggu setelah IHT selesai. Kerangka laporan paling sedikit memuat:
1. Latar belakang kegiatan
2. Tujuan dan sasaran
3. Hasil refleksi bersama pelaksanaan kegiatan. Refleksi ini mencakup:
a. Hal-hal yang sudah efektif:
- materi
- teknis pelaksanaan
b. Hal-hal yang belum efektif
- materi
- teknis pelaksanaan
c. Rencana tindak lanjut
4. Kendala dan solusi selama pelaksanaan
5. Dokumentasi kegiatan

E. Alur Pelaporan IHT


Kepala Sekolah atau guru yang ditunjuk dalam kegiatan IHT melakukan pelaporan
sebanyak dua kali, yaitu:
1. Pelaporan setelah pembukaan IHT
2. Pelaporan setelah rangkaian kegiatan pelaksanaan IHT selesai
diselenggarakan.
Kerangka laporan disesuaikan dengan arahan pada pembahasan poin sebelumnya.
Seluruh laporan dikirimkan melalui akun SIMPKB. Komite pembelajaran yang
bertanggung jawab akan diberikan akses untuk memasukkan laporan dalam
dalam laman SIMPKB.
22
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

Gambar 1: Ilustrasi alur pelaporan pelaksanaan IHT dalam Program Sekolah Penggerak

23
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

BAB IV
PENUTUP

In House Training (IHT) merupakan langkah awal untuk menyamakan persepsi


tentang Program Sekolah Penggerak, dan membekali guru di sekolah penggerak
dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu mengimplementasikan
kurikulum di sekolah penggerak. Melalui panduan kegiatan IHT ini, diharapkan dapat
membantu komite pembelajaran dalam melaksanakan IHT secara terarah dan
berkualitas. Pelaksanaan IHT ini juga membutuhkan dukungan, kerjasama, dan
partisipasi dari masyarakat atau institusi terkait lainnya.
Semoga kegiatan IHT bermanfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran di Sekolah
Penggerak dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan secara nasional .

24
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Laporan 1 IHT (Setelah Pembukaan IHT)
No Laporan Isian

1 Tanggal Mulai Pelaksanaan IHT 27 Juni s/d 8 Juli 2022


(Pelaksanaan IHT di Satuan
Pendidikan)
2 Nama Pelapor Teny Dj. Machmud, S.Pd

3 Jabatan Kepala Sekolah

4 Kabupaten/Kota Satuan Kabupaten Gorontalo/ SD Negeri 4 Talaga


Pendidikan/Sekolah Jaya
5 Jenjang Satuan Pendidikan SD

6 Nama Satuan Pendidikan/ SD Negeri 4 Talaga Jaya


Sekolah
7 Moda Penyelenggaraan IHT  Luring
8 Sasaran 1. Guru kelas 2= 1.orang
2. Guru kelas 3= 1 orang
3. Guru kelas 5= 1 orang
4. Guru kelas 6 = 2 orang
5. Guru PJOK = 1 orang
6. Guru PABP = 1 orang

25
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

LAMPIRAN 2. Laporan 2 IHT (Setelah Pelaksanaan IHT)

No Laporan Isian

1 Tanggal Pelaksanaan IHT 27 Juni s/d 8 Juli 2022


(Pelaksanaan IHT di Satuan
Pendidikan)
2 Nama Pelapor Teny Dj. Machmud, S.Pd

3 Jabatan Kepala Sekolah

4 Kabupaten/Kota Satuan Kabupaten Gorontalo/ SD Negeri 4 Talaga


Pendidikan/Sekolah Jaya
5 Jenjang Satuan Pendidikan SD

6 Nama Satuan Pendidikan/ Sekolah SD Negeri 4 Talaga Jaya

7 Moda Penyelenggaraan IHT  Luring

8 Latar Belakang dan Tujuan kegiatan Isian panjang (mandatory)

9 Sasaran 1. Guru kelas 2= 1.orang


2. Guru kelas 3= 1 orang
3. Guru kelas 5= 1 orang
4. Guru kelas 6 = 2 orang
5. Guru PJOK = 1 orang
Guru PABP = 1 orang

10 Hal-hal yang sudah efektif:


 materi
 teknis pelaksaan
11 Hal-hal yang belum efektif
 materi
 teknis pelaksaan

12 Rencana tindak lanjut

13 Dokumentasi kegiatan

26
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

LAMPIRAN 3. Daftar Istilah

Daftar Istilah Penjelasan

IHT In-House Training atau Pelatihan Implementasi


Pembelajaran di Tingkat Satuan Pendidikan.

PSP Program Sekolah Penggerak adalah katalis untuk


mewujudkan visi pendidikan Indonesia, yaitu sekolah
yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa
secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan
numerasi) dan karakter untuk mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila; diawali dengan SDM yang unggul
(kepala sekolah dan guru).

Fasilitator Sekolah Pendamping kepala sekolah, guru/pendidik, dan


Penggerak pengawas sekolah/penilik untuk mewujudkan sekolah
yang berpusat pada murid

Komite Pembelajaran Unsur dalam komite pembelajaran berdasarkan jenjang


adalah sebagai berikut:
 Paud: Kepala satuan pendidikan, penilik, dan 2
pendidik
 SD: Kepala sekolah, pengawas sekolah, dan 2 guru
 SMP: Kepala sekolah, pengawas sekolah, 3 guru dan
1 guru BK
 SMA: Kepala sekolah, pengawas sekolah 3 guru dan 1
guru BK
 SLB : Kepala sekolah, pengawas, dan 5 guru

Platform Perangkat yang akan digunakan dalam proses

27
Panduan Pelaksanaan Pelatihan Implementasi Pembelajaran
di Tingkat Satuan Pendidikan (In House Training/IHT)

Pembelajaran pelaksanaan pembelajaran dalam IHT

Daring Dalam jaringan, dilakukan secara online

Luring Luar jaringan, dilakukan tatap muka

Sinkronus Sinkronus berarti pengajar dan yang diajar belajar di


waktu yang sama, seperti tatap muka di sekolah atau
secara virtual

Asinkronus Asinkronus berarti pengajar dan yang diajar belajar di


waktu yang berbeda, misalnya pihak yang diajar
diberikan tugas untuk dikerjakan di luar waktu
pembelajaran langsung

JP Jam Pelajaran, 1 JP berdurasi 45 menit

Kerangka Kurikulum Pedoman yang digunakan untuk mengembangkan


dokumen kurikulum, implementasi kurikulum, dan
evaluasi kurikulum

SIM PKB Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan


Keprofesian yang Berkelanjutan

POD Pembelajaran Orang Dewasa

Ice Breaking Kegiatan di awal pelatihan untuk membangun koneksi


antara peserta dengan peserta, peserta dengan komite
pembelajaran, peserta dengan lokasi kegiatan.
Manfaatnya adalah peserta merasa lebih nyaman
mengikuti kegiatan

28

Anda mungkin juga menyukai