Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TENTANG TEPUNG ESTAFET

PROJEK PSIKOLOGI OLAHRAGA

OLEH :

DINDA ANANDA PUTRI (6183111047)


BREMA LAIYA ( 6183111065)
DEDI YONDI SANDIKA SIPAHUTAR (6183111021)
JATU ROSALINDA (18602241004)
DODY MARBUN (6161111020)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan dan menyusun makalah ini. Shalawatberangkaikan salam tak lupa kita
hadiahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Tugas ini penulis susun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Olahraga .
Tugas ini penulis susun dengan segala kemampuan penulis dan semaksimal mungkin.
Namun, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini tentu tidaklah sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu penulis sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran, dan pesan dari semua yang membaca, terutama Dosen Mata Kuliah
Psikologi Olahraga yang penulis harapkan sebagai bahan koreksi untuk penulis.

WassalamualaikumWr.Wb

Medan, Desember 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
B. TUJUAN............................................................................................................. 1
C. MANFAAT......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
A. NAMA PERMAINAN......................................................................................... 2
B. ATURAN PERMAINAN..................................................................................... 2
C. ALAT/BAHAN.....................................................................................................2
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 3
A. KESIMPULAN..................................................................................................... 3
B. SARAN................................................................................................................. 3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengantar
Permainan Tepung estafet adalah sebuah permaian sederhana yang bisa dimainkan
oleh kalangan anak-anak dan orang dewasa . Peraturan permainan ini adalah jumlah pemain
dibagi menjadi dua atau tiga tim, yang masing-masing anggota tim memiliki jumlah anggota
yang sama.Masing-masing kelompok berbaris memanjang dan menempelkan katru yang telah
disediakan ke mulut dan tangan di genggam kebelakang.
Adapun pada setiap pemain itu tidak boleh saling mendekat atau harus meliki jarak
selebar bahu memanjang.

B. Latar Belakang
Pada zaman seperti sekarang, banyak hal-hal yang dahulunya ada, kini menjadi
terlupakan bahkan tidak pernah tersentuh sama sekali. Baik itu di bidang moral, teknologi,
dan tidak terkecuali warisan budaya yang sarat akan nilai-nilai kehidupan yang luhur..
Namun pada saat sekarang ini, semakin marak bermunculan permainan-permainan virtual /
online yang lebih banyak menyita perhatian anak-anak, pemuda-pemudi, bahkan orang
dewasa sekalipun menggandrungi hal ini. Sebagai contoh, antara permainan gerobak sodor
dengan permainan virtual yang ada di warnet atau di gamestation. Seorang yang bermain
gerobak sodor melakukan banyak pergerakan di seluruh anggota tubuhnya, mulai dari kepala
hingga ujung kaki. Sedangkan untuk permainan virtual, pemain hanya duduk saja sambil
memandangi layar komputer selama berjam-jam lamanya. Hal itu tentu saja dapat menjadi
salah satu pemicu rusaknya syaraf-syaraf pada mata dan pendengaran apabila menggunakan
suara yang keras dalam permainan virtual itu.

Oleh karena itu, kami sebagai generasi pelurus bangsa merasa perlu rasanya kembali
menggairahkan permainan – permainan sederhana seperti permainan “Tepung estafet” ini di
tengah-tengah lingkungan masyarakat, terutama di lingkungan mahasiswa/i. Dengan
mengingat bahwa, ternyata permainan sangat berorientasi kepada olahraga dan kebugaran
tubuh. Hal ini sejalan dengan seruan mantan Presiden Soeharto untuk “Memasyarakatkan
Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat”. Dalam kesempatan kali ini, kami akan
memainkan suatu permainan diberi nama Karpet Alladin, dimana permainan akan dibagi
menjadi dua atau tiga tim. Tim siapa yang tercepat menuju garis finish dialah pemenangnya.
Dalam permainan tentu saja dilakukan sedikit modifikasi agar lebih baru dan menyenangkan.
Permainan ini sangat menarik, dan dapat meningkatkan kemampuan berlari, kelincahan
tubuh, dan kerjasama dalam tim.

C. Tujuan dan Manfaat


1. Untuk melatih kemampuan berlari.
2. Untuk melatih kelincahan tubuh.
3. Untuk meningkatkan kebugaran tubuh.
4. Dapat menciptakan kekompakan dalam anggota tim.
5. Dapat memberikan rasa gembira bagi para pemain

BAB II
PEMBAHASAN

Estafet tepung

      Alat dan bahan :

 Mangkok plastik kecil


 Ember
 Tepung terigu
    

Cara permainan :

 Peserta berkelompok 8-10 orang.


 Setiap orang dibagikan satu mangkok kecil.
 Kemudian berbaris memanjang ke belakang.
 Setiap kelompok harus berkompetisi secara estafet memindahkan tepung yang sudah
disiapkan di depan menuju ember yang ada di belakang dengan syarat mangkok harus
melalui atas kepala dan peserta tidak boleh menoleh ke belakang.
 Kompetisi dibatasi hanya dua menit.
 Kelompok dengan tepung paling banyak yang menang.

Peraturan permain
1. pemain atau orang pertama tidak boleh menggunakan alat bantu atau bantuan tangan untuk
mengambil tepung yang berada di garis start
2. setaiap pemain harus dalam keadaan siap dan tangan harus di genggam ke belakang
3. pemain yang terahir tidak boleh menganggakat mangkok petung yang berada di garis
finish.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kompak, merupakan kata-kata yang sering diucapkan dalam suatu kelompok tertentu. Istilah
ini identik dengan kebersamaan, yaitu bersama-sama melakukan suatu hal untuk tujuan
tertentu. Namun belum tentu orang-orang memahami sepenuhnya arti sebuah kekompakan.
Alasannya, terkadang dalam suatu komunitas dengan jumlah anggota tertentu ketika
kelompok tersebut melakukan kegiatan, tidak semua dari anggotanya ikut serta dalam
kegiatan tersebut. Sehingga sering dari beberapa anggota mengatakan bahwa anggota yang
tidak ikut itu tidak kompak dan memandang anggota yang tidak kompak telah melakukan
sebuah kesalahan atau hal yang tidak baik. Kekompakan kelompok bukanlah senjata rahasia
dalam pencarian untuk peningkatan kinerja kelompok atau tim. Caranya agar berhasil adalah
dengan menjaga agar ukuran kelompok-kelompok tugas tetap kecil, menyakinkan
standarstandar kinerja dan sasaran-sasaran harus jelas dan dapat diterima, mencapai beberapa
keberhasilan awal dan mengikuti petunjuk-petunjuk praktis. Tim kerja yang dipilih sendiri di
mana orang-orang mengangkat teman satu timnya sendiri dan cara-cara sosial selepas kerja
dapat merangsang kekompakan sosio-emosional. Membantu perkembangan kekompakan
sosio-emosional perlu diseimbangkan dengan kekompakan tim.
Menurut West (2002)Ada 5 (lima) hal yang bisa menjadi bahan latihan kekompakan dalam
sebuah tim, yaitu:
Komunikasi, meliputi kelancaran komunikasi, tepat dan akurat menyampaikan informasi, dan
saling terbuka
Respek satu sama lain, meliputi memahami kebutuhan dan mendengarkan pendapat pihak
lain, memberikan feedback konstruktif, serta member apresiasi
Kesiapan menerima tantangan, juga kegigihan dan ketekunan dalam bekerja
Kerja sama, meliputi kemampuan memahami pentingnya komitmen, kepercayaan,
penyelesaian masalah bersama, kejelasan tujuan, memberi dukungan dan motivasi, serta
mengakui kesuksesan
Kepemimpinan, baik memimpin orang lain, tim, maupun memimpin diri sendiri.
Hal terpenting adalah bahwa teamwork harus dibangun atas dasar kekompakan yang utuh.
Kekompakan ditandai dengan kuatnya hubungan antar anggota tim yang saling merasakan
adanya ketergantungan dalam urutan tugas, ketergantungan hasil yang ingin dicapai dan
komitmen yang tinggi sebagai bagian dari sebuah tim Dalam hal ini kekompakan yang
dibangun atas kesepakatan bersama musti kita cermati bahwa kekompakan bukanlah suatu
hal yang tidak asing untuk membangun kerjasama dan menciptakan team work yang
memiliki keaktifan dalam belajar dengan memberikan aturan-aturan yang bisa dijalanlkan
oleh suautu kelompok. nah untuk agar lebih tetap semangat mari kita ciptakan suasana belajar
dan bermain yang baik dengan kompak dan tetap penuh dengan kebahagiaan.

B. Saran
Penulis berharap dengan adanya suatu permainan outbound yang kami tuangkan pada
makalah ini memang benar mampu menumbuhkan rasa kekompakan yang ada pada diri
sendiri bukan hanya pada saat bermain tapi juga pada saat seseorang individu tersebut berada
di luar bahkan dimana pun sehingga jiwa bekerja sama dan komunikasi yang baik memang
sudah melekat pada diri individu itu sendiri karena di bentuk oleh permainan outbound
tersebut dan kami juga berharap makalah ini bisa menjadi acuan untuk mahasiswa, guru
bahkan pelatih dalam mebentuk suatu kekompakan karena makalah ini sangat banyak
manfaatnya dalam kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai