Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

PERKEMBANGAN DAN BELAJAR GERAK

CARA MENGUKUR PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA


ANAK

Dosen Pengampu : Doris Apriani Ritonga, S.Psi, MA

Disusun Oleh :

NAMA : Dedi Yondi Sandika Sipahutar

NIM : 6183111021

KELAS : REGULER B 2018

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
Kata Pengantar
Puji syukur, Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, nikmat dan
hidayah-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Mini Research untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Inggris. Shalawat dan salam, saya haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw, keluarga serta sahabat-sahabatnya.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Mini Research ini dapat terselesaikan,
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu saya
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Doris Apriani Ritonga,
S.Psi., M.A. Selaku Dosen Pengampu yang telah membimbing saya dan teman-teman yang
senantiasa sudah membantu.

Saya menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.

Medan, Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………

BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………………………….

1.1 Latar belakang……………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………...

1.3 Tujuan Mini Research………………………………………………………

1.4 Materi………………………………………………………………………...

1.5 Sumber Belajar………………………………………………………………

BAB II. PEMBAHASAN………………………………..……………………………..

TES DAN PENGUKURAN KEMAMPUAN MOTORIK……………………

BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………….

2.1 KESIMPULAN …………………………………………………………….

2.2 SARAN………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Motorik kasar sangat penting dikuasai oleh seseorang karena bisa melakukan aktivitas
sehari-hari, tanpa mempunyai gerak yang bagus akan ketinggalan dari orang lain, seperti: berlari,
melompat, mendorong, melempar, menangkap, menendang dan lain sebagainya, kegiatan itu
memerlukan dan menggunakan otot-otot besar pada tubuh seseorang.

Ada tiga unsur dalam perkembangan motorik pada manusia, yaitu :

1. Otot
2. Syaraf
3. Dan otak

Berdasarkan tiga unsur diatas bentuk perilaku gerak yang dimunculkan terbagi menjadi dua
bentuk yaitu : motorik kasar (melibatkan otot-otot besar, saraf dan otak) dan motorik halus
(melibatkan otot-otot kecil, saraf dan otak). Ketiga unsur di atas melaksanakan masing-masing
perannya secara interaksi positif, artinya unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang,
saling melengkapi dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna
keadaannya.

1.2 Rumusan Masalah

a) Apa itu perkembangan motorik kasar ?


b) Apakah perkembangan motorik bisa di ukur ?
c) Bagaimana cara mengukur perkembangan motorik seorang anak ?
1.3 Tujuan Mini Research

a) Untuk mengetahui apa itu perkembangan motoric


b) Untuk mengetahui apakah bisa mengukur perkembangan motorik pada anak
c) Untuk mengetahui bagaimana cara mengukur perkembangan motorik anak

1.5 MATERI

1. Cara mengukur perkembangan motorik kasar pada anak

1.6 SUMBER BELAJAR :

1. Beberapa Jurnal, Internet dan Buku Pegangan


BAB II

PEMBAHASAN

BELAJAR KETERAMPILAN MOTORIK DENGAN TEORI-TEORI BELAJAR

I.                    TEORI BELAJAR


      Di dalam pelaksanaan belajar keterampilan motorik banyak mengadopsi dari berbagai
teori umum belajar, seperti halnya teori stimulus respon yang yang di kemukakan oleh Bower
dan Hilgard (1981) yang di dalamnya pelaksanaannya mengutamakan, pengaruh lingkungan
belajar, belajar secara bagian perbagian,peran reaksi siswa dalam menghadapi pelajaran ,
mekanisme terbentuknya  hasil belajar, sebab-sebab waktu yang lalu mempengaruhi siswa dalam
belajar, pembentukan kebiasaan dalam belajar dan pemecahan masalah belajar dengan
menggunakan metode coba ralat (trial an error)
     Berdasarkan teori stimulus respon dan teori kognitif maka belajar motorik dapat
dilakukan dengan cara:
1.      Belajar bagian perbagian
2.      Belajar keseluruhan
3.      Kombinasi antara belajar bagian dengan keseluruhan

TES DAN PENGUKURAN KEMAMPUAN MOTORIK

Ada beberapa cara untuk mengukur kemampuan perkembangan gerak motorik anak
antara lain :

1. Kirkendall (1980)
kirkendall (1980) mengemukakan untuk mengukur  kemampuan motorik khusus renang
dapat diukur dengan dengan menggunakan (6) item tes yang di ambil dari University of
Kentucky swimming Propiciency test(UKSPT) YAITU:

1.      Menyelam dengan jarak 18,28 meter


2.      Renang sprint gaya bebas 22,86 meter
3.      Berenang selama lima menit
4.      Renang gaya menyamping dengan jarak 22,86 meter
5.      Renang gaya dada 22,86 meter

2. Pengukuran Kinematis (Kinematic Measure)

Terminologi kinematik adalah diskripsi gerak tanpa memerlukan tenaga maupun masa.
Pengukuran kinematis berguna pada peningkatan akuisisi perlengkapan yang disediakan untuk
menganalisa pergerakan kinematis yang akan diukur. Komponen kinematis yang dapat diukur
adalah kecepatan, percepatan, kecepatan linier, kecepatan anguler, dll. Selain pengukuran di atas
dalam pembelajaran juga penting untuk dilakukan adalah pengukuran dengan menggunakan alat
elektik yaitu electromyography (EMG). Alat ini mengukur masing-masing kwalitas gerak yang
dilakukan oleh masing-masing otot. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pengukuran
ketepatan terhadap sasaran dengan pergerakan subyek yang cepat.
Panduan untuk Pengukuran Penampilan Pilihan Terdapat empat kriteria besar dalam
Pengukuran,yaitu:

1.Obyektivitas
2.Reliabilitas
3.Validitas
4. Novelitas

3. Movement assessment battery for children ( Movement – ABC – Movement – ABC


–2)
Gerakan-ABC menilai status perkembangan FMS; dengan fokus pada deteksi
keterlambatan atau kekurangan dalam pengembangan keterampilan gerakan anak. Gerakan-ABC
tes merupakan revisi dari Uji Motor Penurunan (TOMI) dan berasal dari Oseretsky skala untuk
kapasitas motorik anak. Alat ini cocok untuk anak pada usia 4 Tahun sampai 12 Tahun dan alat
ini sangat berguna dalam mengeksplorasi isu-isu dalam integrasi fungsional kontrol motor atau
masalah yang sering muncul untuk pertama kalinya pada akhir prasekolah dan sekolah dasar
tahun awal.

4. Korperkoordinationtes Fur Kinder ( KTK )


KTK sesuai untuk anak-anak dengan pola perkembangan yang khas, serta untuk anak-
anak dengan kerusakan otak, masalah perilaku atau kesulitan belajar. Tes menilai kontrol kotor
tubuh dan koordinasi, terutama keterampilan keseimbangan dinamis. Tes ini benar-benar standar
dan dianggap sangat baik. Selain itu juga sangat mudah untuk mengatur dan mengambil sedikit
waktu untuk mengelola. Hal ini menyebabkan skrining cepat dari fungsi keseimbangan. Tes ini
terbatas pada satu aspek penilaian keterampilan gerakan kotor dan digunakan pada anak usia 5
Tahun sampai anak usia 14 Tahun. Tes ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak
dalam kinerja motorik kasar, merencanakan program-program untuk meningkatkan keterampilan
di anak-anak menunjukkan keterlambatan dan untuk menilai perubahan sebagai fungsi
bertambahnya usia, pengalaman, instruksi atau intervensi.

5. Maastrichtse Motorik Test atau MMT


Tujuan dari MMT adalah untuk obyektif menilai aspek kualitatif dari pola keterampilan
gerak selain kinerja keterampilan gerakan kuantitatif. Tes membedakan antara anak-anak dengan
perilaku motorik normal dan tanpa perilaku motorik normal. Para penulis mengklaim alagt ini
untuk mendeteksi anak-anak beresiko untuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
pada usia dini. Uji ini sesuai untuk anak-anak 5-6 tahun, masa usia dipandang sebagai tahap
transisi antara sekolah pra dan primer. Dan dibutuhkan 20-25 menit untuk mengelola tes.
BAB III

PENUTUP

2.1. KESIMPULAN

Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot
kaki dan seluruh tubuh anak. Ada tiga unsur dalam perkembangan motorik pada manusia
yaitu Otot , Syaraf, Dan otak. Gerak merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
perkembangan seseorang. Perkembangan gerak dapat dilihat ataupun dinilai. Maka
perkembangan seorang anak perlu di nilai dari mulai lahir hingga dewasa untuk
mengetahui bahwa seorang anak tersebut normal atau memerlukan tindakan utuk
menjadikan seorang anak normal.

2.2. SARAN

Gerakan motorik yang ada pada anak hendaknya untuk di perhatikan, agar perkembangan
pada diri anak tidak terjadi hambatan. Jika ada masalah pada motorik anak, akan menghambat
anak tersebut belajar perkembangan yang selanjutnya. Maka dari itu, kita sebagai calon guru
harus mempelajari dan menelaah perkembangan apa saja yang terjadi pada anak. Tes pengukuran
berguna untuk kita bisa mengatasi atau mengetahui keterlambatan apa saja yang terjadi pada diri
seorang anak.
DAFTAR PUSTAKA

 http://umarisandi.blogspot.com/2014/05/gerak-motorik.html
 http://pustaka.unpad.ac.id/archives/141095#
 https://www.academia.edu/24592063/ALAT_UKUR_ATAU_PENILAIAN_PROGR
AM_PENGEMBANGAN_FISIK_GERAK
 http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_
%26_REKREASI/PRODI._ILMU_KEOLAHRAGAAN/195911041986011-
BADRUZAMAN/Tugas_Perkem_%26_bljar_gerak.pdf

Anda mungkin juga menyukai