Disusun Oleh :
Kelompok 4
UNIVERSITAS MATARAM
2022
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik, serta hidayahnya sehingga kami dari
kelompok 4 dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam
tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Diagnostik dan
Remedial Teaching SD ”. Dan juga sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan
serta informasih yang bermanfaat baik untuk kami selaku anggota kelompok
maupun orang lain.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami, namun kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Saran dan pesan dari dosen mata kuliah “ Diagnostik dan Remedial
Teaching SD” yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami
kedepannya.
Wassalamualaikum wr.wb.
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................... 24
B. Saran ............................................................................................... 25
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh siswa
untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Sehingga melibatkan
banyak faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal.
Faktor internal merupakan faktor yang menpengaruhi dari dalam diri siswa,
meliputi : motivasi, pemenuhan gizi, serta kondisi fisik serta kondisi mental.
Peran kognitif sangatlah penting dalam melancarkan proses belajar serta
menghasilkan hasil belajar yang efektif. Siswa membutuhkan proses berpikir
yang sangat kompleks seperti menginterpretasi, persepsi serta evaluasi dalam
proses pembelajaran. Selain itu, kesehatan fisik juga penting dalam proses
pembelajaran. Adanya disfungsi fisik akan menghambat proses belajar dan ke
efektifan hasil belajar.
4
permasalahan yang dihadapi. Sehingga, hambatan proses belajar bisa teratasi
dan hasil belajar bisa diraih secara optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan perkembangan motorik?
2. Apa yang di maksud dengan gangguan perkembangan persepsi?
3. Apa saja strategi yang digunakan dalam pengembangan motorik?
4. Apa saja strategi yang digunakan dalam pengembangan persepsi?
5. Apa yang dimaksud dengan suasana belajar koperatif?
6. Apa yang dimaksud dengan suasana belajar kompetitif?
7. Apa yang dimaksud dengan suasana belajar individualistic?
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
suatu pengalaman sensoris yang dapat meningkatkan prestasi belajar anak
secara umum di kelas.
7
Teori perseptual motor menyebutkan bahwa anak yang belum memiki
pengalaman yang diperlukan untuk menginternalisasikan suatu skema
dunia yang komprehensif dan konsisten. Mereka belum dapat
menorganisasikan sistem pemrosesan informasi, dan secara motorikm
perseptual maupun kognitif, mereka mengalami disentegrasi.
8
latar belakang (figure and ground relationship). Aktivitasnya
adalah memegang suatu benda, memasukkan kedalam mulut,
dan akhirnya menjatuhkannya. Anak akan menggunakan
konsep keras, sudut, merah dan sebagainya.
• Lokomosi, memungkinkan anak mengamati hubungan antar
berbagai objek dalam ruangan melalui aktivitas gerak untuk
melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sekitar . aktivitas
berupa merangkak, berjalan, berlari, melompat memungkinkan
anak bergerak melalui ruangan untuk menetukan sifat ruang
sekitar dan hubungannya dengan berbagai objek.
• Menerima dan Melepaskan, menerima menunjuk pada aktivitas
tentang anak melakukan observasi terhadap berbagai objek
yang menuju pada mereka. Sedangkan melepaskan menunjuk
aktivitas anak melakukan observasi pada objek yang
meninggalkan diri mereka.
9
terapi fisil khusus serta berbagai latihan yang dirancang untuk
memodifikasi fungsi otak para pasien yang menderita kelumpuhan. Ayres
telah mengaplikasikan teori dan prosedur perlakuan tersebut bagi anak
berkesulitan belajar.
a. Konsep Modalitas-Perseptual
10
mungkin juga memerlukan latihan tambahan dalam persepsi auditoris dan
perbedaan bunyi dalam berbagai kata.
a) Persepsi Auditoris
1) Kesadaran Fonologis
11
menggunakan prinsip alfabetik yang diperlukan untuk belajar fonik
dan membaca kata-kata.
2) Diskriminasi Auditoris
3) Ingatan Auditoris
4) Urutan Auditoris
5) Perpaduan Auditoris
b) Persepsi Visual
12
Anak dengan gangguan persepsi visual akan mengalami kesulitan
untuk membedakan bentuk-bentuk geometri, huruf-huruf, atau kata-kata.
Ada lima jenis persepsi visual yaitu:
4) Visual Closure
13
Menunjuk pada kemampuan mengingat dan mengidentifikasi suatu
objek, meskipun objek tersebut tidak diperlihatkan secara keseluruhan.
Seorang pembaca yang baik misalnya, ia dapat membaca kalimat
secara utuh meskipun ada sebagian yang dituutup. Bagi dia, ada cukup
kata atau huruf sebagai petunjuk untuk memecahkanmasalah pada
bagian kalimat yang tersisa.
5) Mengenal Objek
14
Strategi pengembangan motorik mencakup 3 bidang, yaitu strategi
pengembangan motorik kasar, strategi pengembangan penghayatan dan
kesadaran tubuh, strategi pengembangan motorik halus.
a. Berlari.
b. Memanjat
Jika di dekat rumah Orang tua ada taman bermain yang terbuka
untuk umum, Orang tua bisa mengajak anak-anak Orang tua untuk
15
bermain di area memanjat. Atau, buatlah area memanjat sendiri di
rumah dengan menggunakan meja dan kursi. Untuk menghindari ada
yang terluka, usahakan agar Orang tua menyediakan matras untuk
mendarat jika mereka melompat.
c. Meloncat
Akan lebih sukar dilakukan dengan mata tertutup, dan mengikuti pola
ritmik tertentu. Bagian yang ditunjuk dapat mencakup : hidung, siku
kanan, pergelangan kaki kiri dan sebagainya.
b. Permainan Puzzel
d. Aktivitas Air
16
Dilakukan di kolam renang dengan mengapung di permukaan air,
meluncur, dan berenang merupakan pengembangan motorik yang sangat
baik.
a. Menggunting Kertas
b. Menempel
c. Menyambung Titik-Titik
17
hasil yang baik tapi teruslah berikan dia latihan dan semangat agar dia bisa
menyelesaikan dengan baik.
d. Melipat Kertas
18
Persepsi heptik dapat dikembangkan dengan berbagai cara seperti
marasakan macam-macam tekstur, papan raba (touch board), merasakan
bentuk, merasakan temperature, merasakan bobot, mencium, atau
menjiplak pola.
19
b) Siswa melihat semua anggota mempunyai tujuan yang sama.
c) Membagitugas dan tanggung jawab sama.
d) Akan dievaluasi untuk semua.
e) Berbagi kepemimpinan dan keterampilan untuk bekerja bersama.
f) Diminta mempertanggung jawabkan individual materi yang ditangani.
20
Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui
aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja
sama. Siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan
berkomunikasi den gan anggota lain.
21
G. Suasana Belajar Individualis
1) Perkembangan intelektual
2) Kemampuan berbahasa
3) Latar belakang pengalaman
22
4) Gaya belajar
5) Bakat dan minat
6) Kepribadian
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
24
auditoris, strategi pengembangan persepsi heptik ( taktil dan kinestik), dan
terakhir strategi untuk mengembangkan integrasi sistem perceptual.
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat untuk para
pembaca. Kami tahu bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi penulisan, bahasa dan lainnya. Untuk itu saran
dari para pembaca yang bersifat membangun kami harapkan agar
kedepannya kami dapat memberikan informasih dan menyusun makalah
yang lebih baik lagi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Kamtini dan Tanjung, H.W. 2005. Bermain Melalui Gerak Dan Lagu di TK.
Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.
https://www.slideshare.net/fraafrasusanto/gangguan-motorik-dan-perseptual.
Diakses tanggal 24 Februari 2022
https://id.scribd.com/document/484084450/gangguan-perkembangan-motorik-
dan-reseptual. Diakses tanggal 24 Februari 2022
26
27