Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Strategi Pembelajaran PAI

“FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BELAJAR”

Dosen Pengampu : Edi Ansyah, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Salsabila Mutia Maharani 2011210096


2. Noni Azri 2011210109
3. Ahmad Zakkih 2011210103

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji
syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenan-Nya tugas
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhhi Belajar” ini ditulis guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Srategi
Pembelajaran PAI.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Edi Ansyah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI
2. Teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan terbuka kami menerima segala kritikkan dan saran dari berbagai pihak agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca, dan dapat digunakan sebaik-baiknya,
Aamiin.

Bengkulu, 14 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….……….. i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………….………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….….. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………............................................... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………… 1
B.  Rumusan Masalah ………………………………………………………………….. 1
C.  Tujuan ………………………………………………………………………….…… 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….… 2
A. Pengertian Belajar Mengajar ……………………………………………………….. 2
B. Faktor Yang Mempegaruhi Proses Belajar Mengajar……………………………….. 3
a. Faktor Internal …………………………..……………………………………… 3
b. Faktor Eksternal………………………………….……………………………... 7
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………… 9
A. Kesimpulan …………………………………………….…………………………… 9
B. Saran ………………………………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian


perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan
siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Interaksi dalam
peristiwa belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antar guru
dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan
berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada siswa yang sedang
belajar.Proses belajar-mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada
pengertian mengajar. Dalam proses belajar-mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang
tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini
terjalin intraksi yang saling menunjang.

B. Rumusan masalah

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan belajar mengajar.

2. Mengatahui faktor apa saja yang mempengaruhi suatu proses belajar mengajar.

3. Mengetahui faktor internal yang mempengaruhi proses belajar mengajar.

4. Mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar mengajar.

C. Tujuan

1. Agar mengetahui yang dimaksud dengan belajar mengajar

2. Agar mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi suatu proses belajar mngajar

3. Agar mengetahui factor internal yang mempengaruhi proses belajar mengajar

4. Agar mengetahui faktok eksernal yang mempengaruhi proses belajar mengajar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Mengajar

Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan lingkungannya. Seseorang setelah mengalami proses belajar,
akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun
aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari
ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan. Kriteria keberhasilan dalam belajar di
antaranya ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar.

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang
cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat tergantung pada pertanggungjawaban
guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang
bersifat unik, tetapi sederhana. Dikatakan unik karena hal itu berkenaan dengan manusia yang
belajar, yakni siswa, dan yang mengajar, yakni guru, dan berkaitan erat dengan manusia di dalam
masyarakat yang semuanya menunjukkan keunikan. Dikatakan sederhana karena mengajar
dilaksanakan dalam keadaan praktis dalam kehidupan sehari-hari, mudah dihayati oleh siapa
saja.

Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar atau suatu usaha
mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang
menimbulkan proses belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat
berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu memanfaatkan
lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang kegiatan
belajar-mengajar.

2
B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan
faktor psikologis.

- Faktor Fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik


individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam:

1. Keadaan Jasmani.

Keadaan jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang . kondisi
fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar
individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil
belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan jasmani sangat memengaruhi proses belajar ,
maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.

Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah :

a. Menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang masuk kedalam tubuh,
karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu , dan
mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar.

b. Rajin berolah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat.

c. Istirahat yang cukup dan sehat.

2. Keadaan Fungsi Jasmani/Fisiologis.

Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat
memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik
akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula . Dalam proses belajar, merupakan
pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehingga

3
manusia dapat menangkap dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktivitas
belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga
panca indra dengan baik. Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan,
memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodik, mengonsumsi makanan
yang bergizi, dan lain sebagainya.

- Faktor Psikologis

Faktor – faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi
proses belajar. Beberapa factor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motifasi , minat, sikap dan bakat.

- Kecerdasan/Intelegensi Siswa

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksikan


rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan
demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ
tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang
penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi
(executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia.

Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa,
karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi inteligensi seorang individu,
semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh
karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua, dan lain sebagainya.
Sebagai factor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan
dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru professional, sehingga
mereka dapat memahami tingakat kecerdasannya.

Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orang tua dan guru
atau pihak-pihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Sehingga dapat diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat superior,
superior, rata-rata, atau mungkin malah lemah mental.

4
Informasi tentang taraf kecerdasan seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk
memprediksi kamampuan belajar seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta
didik akan membantu megarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada
siswa.

- Motivasi

Motivasi adalah salah satu factor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi
mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan
sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku
seseorang.

Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motaivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan
memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca,
maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi
aktifitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar,
motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang efektif, karena motivasi intrinsic relatif lebih lama
dan tidak tergantung pada motivasi dari luar (ekstrinsik).

Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang dating dari luar diri individu tetapi memberi
pengaruh terhadap kemauan untauk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru,
orangtua, danlain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungansecara positif akan
memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.

- Minat

Secara sederhana,minat (interest) mengandung kecenderungan dan kegairahan yang


tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah
istilah yang popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai factor
internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, moativasi, dan kebutuhan.

5
Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi,
karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak
mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya
perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan
dihadapainya atau dipelajaranya.

Untuk membangkitkan minat belajar tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Antara
lain, pertama, dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak
membosankan, baik dari bentuk buku materi dan desain.

- Sikap

Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya.
Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik
secara positif maupun negative (Syah, 2003).

Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada
performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya
sikap yang negative dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang
professional dan bertanggungjawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan
profesionalitas,seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya; berusaha
mengambangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada
muridnya; berusaha untuk menyajikan pelajaranyang diampunya dengan baik dan menarik
sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan;
meyakinkansiswa bahwa bidang studi yang dipelajara bermanfaat bagi diri siswa.

- Bakat

Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum,
bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating (Syah, 2003). Berkaitan dengan belajar,
Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimilki seorang siswa
untauk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah
satukomponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai

6
dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya
sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.

Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi
belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai
kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan
dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap
informasiyang berhungan dengan bakat yang dimilkinya. Misalnya, siswa yang berbakat
dibidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya
sendiri.

Karena belajar juga dipengaruhi oleh potensi yang dimilki setiap individu,maka para
pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimilki oleh
anaknya atau peserta didiknya, anatara lain dengan mendukung,ikut mengembangkan, dan tidak
memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.

b. Faktor Eksternal

Selain karakteristik siswa, faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar
siswa. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi
balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan social dan faktor
lingkungan non-sosial.

1. Lingkungan sosial

a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat
menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah. Perilaku yang simpatik dan
dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa
untuk belajar.

b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak
terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika

7
memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum
dimilkinya.

c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.


Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara
anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa
melakukan aktivitas belajar dengan baik.

2. Lingkungan Non - Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial adalah :

a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar
yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas
belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar
siswa akan terlambat.

b. Faktor instrumental,yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama,
hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan
lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah,
buku panduan, silabi dan lain sebagainya.

c. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan
usia perkembangan siswa begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan
kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai
metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.

8
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Setelah kami uraikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar –


mengajar, secara garis besar dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar itu di pengaruhi oleh berbagai faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu sedangkan faktor eksternal adalah
yang memengaruhi balajar dari luar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor
lingkungan social dan faktor lingkungan non-sosial.faktor internal terdiri dari faktor psikologis
dan fisiologis (kecerdasan,motivasi,sikap,minat dan bakat).faktor eksternal( faktor lingkungan
sosial dan lingkungan non sosial).

B. SARAN

Pada dasarnya setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi
belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai
kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan
dan latihan. Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, akan lebih mudah menyerap
informasiyang berhungan dengan bakat yang dimilkinya. Misalnya, siswa yang berbakat
dibidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa yang lain selain bahasanya
sendiri.

Karena belajar juga dipengaruhi oleh potensi yang dimilki setiap individu,maka para
pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan memahami bakat yang dimilki oleh

9
anaknya atau peserta didiknya, anatara lain dengan mendukung,ikut mengembangkan, dan tidak
memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/pengertian-belajar.html

http://mitanggel.blogspot.com/2009/09/pengertian-mengajar.html

Drs. Lukmanul Hakim, M.Pd. Perencanaan Pembelajaran, Bandung. CV Wacana Prima : 2008

http://ustadsatria.blogspot.com/

http://akta408.wordpress.com/

Drs. Rudi Susilana, M.Si, Cepi Riyana, M.Pd, Media Pembelajaran, (Bandung, CV Wacana
Prima : 2007

Moh Uzer Usman dan Lilis Setiawati; Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung.
PT Remaja Rosdakarta : 1993

http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/pengertian-belajar.html

mitanggel.blogspot.com/2009/09/pengertian-mengajar.html

Drs. Lukmanul Hakim, M.Pd. Perencanaan Pembelajaran, (Bandung, CV Wacana Prima), 91

http://ustadsatria.blogspot.com/

http://akta408.wordpress.com/

Drs. Rudi Susilana, M.Si, Cepi Riyana, M.Pd, Media Pembelajaran, (Bandung, CV Wacana
Prima), 10

http://akta408.wordpress.com/

http://akta408.wordpress.com/

10
http://akta408.wordpress.com/

Moh Uzer Usman dan Lilis Setiawati; Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung
PT Remaja Rosdakarta), 22

11

Anda mungkin juga menyukai