Dosen Pengampu :
Di Susun Oleh :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Jambi, 19-Maret-2021
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
B. Teori Belajar................................................................................................... 4
1. Minat ........................................................................................................ 19
2. Sikap ....................................................................................................... 19
iii
3. Motivasi .................................................................................................. 19
Kesimpulan ................................................................................................ 22
Saran ........................................................................................................... 23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian belajar dan faktor yang mempengaruhinya ?
1
2. Bagaimana teori belajar berdasarkan pendekatan behavioral
dan kognitif?
3. Bagaimana teori belajar berdasarkan pendekatan sosial
kognitif dan kontruktivis ?
4. Apa pengertian hasil belajar, faktor yang mempengaruhinya,
serta indikator-indikator hasil belajar ?
5. Apa aspek-aspek psikologis dalam pembelajaran ?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian belajar dan faktor yang
mempengaruhinya.
2. Dapat memahami teori belajar berdasarkan pendekatan
behavioral dan kognitif.
3. Dapat memahami teori belajar berdasarkan pendekatan sosial
kognitif dan kontruktivis.
4. Dapat mengetahui pengertian hasil belajar, faktor yang
mempengaruhinya, serta indikator-indikator hasil belajar.
5. Dapat mengetahui aspek-aspek psikologis dalam
pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Faktor internal
Factor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar(diri pembelajar), meliputi:
1. Faktor jasmaniah
Proses belajar akan terganggu apabila kesehatan
fisiknya dalam keadaan tidak baik.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar yaitu
segala sesuatu yang berhubunan dengan kondisi
mental seseorang yang meleputi perhatian, minat,
bakat, kematangan, daya ingat, dan daya konsentrasi.
b. Faktor eksternal
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri
individu, meliputi:
• Faktor lingkungan keluarga
Faktor ini mencakup cara orang tua mendidik anak,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga dan latar belakang
kebudayaan.
• Faktor sekolah
Faktor ini mengenai metode mengajar,relasi guru
dan siswa dan relasi antar siswa.
• Faktor masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat maupun teman
bergaulnya.
c. Faktor pedekatan belajar
(Approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.
B. Teori Belajar
4
Teori belajar dalam aplikasinya sering digunakan sebagai dasar
pertimbangan untuk membantu siswa mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran.
5
secara alamiah melalui stimulus lain. Secara sederhana
pengkondisian klasik merujuk pada sejumlah prosedur
pelatihan dimana satu stimulus/ rangsangan muncul untuk
menggantikan stimulus lainnya dalam mengembangkan suatu
respon, bahwa prosedur ini disebut klasik karena prioritas
historisnya seperti dikembangkan oleh Pavlov. Kata clasical
yang mengawali nama teori ini semata-mata dipakai untuk
menghargai karya Pavlov yang dianggap paling dahulu
dibidang conditioning (upaya pengkondisian) dan untuk
membedakannya dari teori conditioning lainnya.
6
diinterpretasikan sebagai tingkah laku subjektif yang
dihubungkan dengan kesenangan, sedang reinforcement
adalah istilah yang lebih netral. Skinner membagi penguatan
ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif.
Tingkat keefektifannya sangat bergantung kepada
kekonsistenan anda dalam mengikuti aturan-aturan penting
yaitu;
a) Penguatan (reinforcement)
Penguatan adalah proses belajar untuk meningkatkan
kemungkinan dari sebuah perilaku dengan memberikan atau
menghilangkan rangsangan. Prinsip penguatan dibagi
menjadi dua, yaitu penguatan positif dan penguatan negatif.
• Positive Reinforcement (Penguatan Positif)
7
Sebagai contoh, seorang ibu yang memarahi anaknya
setiap pagi karena tidak membersihkan tempat tidur,
tetapi suatu pagi si anak tersebut membersihkan tempat
tidurnya tanpa di suruh dan si ibu tidak memarahinya,
pada akhirnya si anak akan semakin rajin membersihkan
tempat tidurnya diringi dengan berkurangnya frekwensi
sikap kemarahan dari ibunya. Perbedaan mutlak
penguatan negatif dengan penguatan positif terletak pada
penghilangan dan penambahan stimulus yang sama-
sama bertujuan untuk meningkatkan suatu perilaku
yangbaik.
b) Hukuman (Punishment)
8
tidak akan terlalu sering bermain-main dengan temannya atau
lebih mengutamakan pelajarannya.
9
b) Tahap preoperational (anak usia 2-8 tahun)
10
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk
kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam
bentuk hasil belajar.
11
3. Teori belajar : Pendekatan Soisial Kognitif
12
Konstruktivis adalah suatu cara pembelajaran yang
menjadikan siswa sebagai pusat di dalam proses pembelajaran
agar dapat mengembangkan dan membangun pengetahuan yang
dimilikinya. Tujuan dari pendekatan Konstruktivisme adalah agar
siswa mampu meningkatkan pengetahuan mereka untuk
membangun sekaligus menemukan hal-hal baru, dan membuat
pembelajaran yang lebih terpusat kepada siswa (student
centered) dalam proses pembelajaran agar lebih mengesankan
dan mudah untuk diingat dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat 2 Tokoh yang sangat berpengaruh besar pada teori
pendekatan sosial kontruktivisme ini yaitu :
- Piaget
Piaget mengungkapkan bahwa dalam pandangan
konstruktivisme, pengetahuan tumbuh dan berkembang
melalui pengalaman. Pemahaman berkembang semakin dalam
dan kuat apabila selalu diuji oleh berbagai macam pengalaman
baru.
- Vygotsky
Konstruktivisme ini (Piaget) dikritik oleh Vygotsky karena
menurutnya siswa dalam menjelaskan suatu konsep perlu
memperhatikan lingkungan social. Konstruktivisme ini oleh
Vygotsky disebut konstruktivisme social. Vygotsky lebih lanjut
menekankan bahwa pentingnya interaksi social dengan orang
lain yang punya pengetahuan lebih baik, dengan tujuan agar
anak dapat menjelaskan pengetahuannya sesuai dengan
pengetahuan yang dimiliki orang lain yang memiliki
pengetahuan lebih baik.
Langkah yang dipakai dalam pendekatan kontruktivisme
sebagai berikut. :
• Orientasi, memberi kesempatan kepada siswa
memerhatikan dan mengembangkan motivasi ide terhadap
topik materi pembelajaran.
13
• Elicitasi, tahap ini guru membantu siswa untuk
mengembangkan ide-idenya.
• Rekonstruksi ide, siswa melakukan pengellompokan ide
dengan cara membandingkan ide-idenya dengan ide orang
lain atau teman melalui diskusi.
• Aplikasi ide, siswa menyampaikan hasil penyelidikan dan
temuannya, tahap ini guru menjadi fasilitator dalam
menampung pendapat dari siswa,
• Review atau merevisi gagasan siswa dengan menambah
suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi
lebih lengkap.
14
dengan penetapan kriteria Ketuntasan Belajar Minimal
(KKM).
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah
dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
1. Faktor kesehatan
Kesehatan akan berpengaruh pada proses belajar
seseorang, karena jika dengan kondisi tidak sehat maka
jelaslah akan berpengaruh dalam kosentrasi pada saat
belajar, kurang perhatian, pusing maupun tidak ada
semangat untuk belajar. Sehingga itu kesehatan perlu di
jaga dengan cara yang teratur.
2. Faktor psikologis
Faktor yang berasal dalam diri seperti intelegensi, minat,
bakat, motivasi dan kosentrasi.
• Minat
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu
pernyataan yang menujukan bahwa anak didik lebih
menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.
Minat dapat mempengaruhi hasil belajar karena jika siswa
tidak mempunyai minat pada pelajaran yang dipelajari.
Maka tidak ada daya tarik baginya untuk belajar.
• Bakat
15
Bakat memang diakui sebagai kemampuan bawaan
yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan
atau latihan. Dalam kenyataan tidak jarang ditemukan
seorang individu dapat menumbuhkan dan
mengembangkan bakat bawaannya dalam lingkungan yang
kreatif. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai
prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi perlu latihan,
pengetahuan, pengalaman, dan dorongan atau motivasi
agar bakat itu terwujud .
• Motivasi
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif
(perasaan) dan reaksi untuk mencapai suatu tujuan.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinstik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan
belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh
rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan
untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan
semangat.
• Kosentrasi
Kosentrasi sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran, jika tidak kosentrasi maka tidak ada
perhatian terhadap apa yang dijelaskan pada saat proses
pembelajaran sehingga tidak ada daya tangkap terhadap
apa yang dijelaskan.
b. Faktor Eksternal
16
eksternal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang
dikelompokan yakni:
• Faktor keluarga
Lingkungan keluarga akan berpengaruh terhadap
pencapaian hasil belajar peserta didik di mana ia menerima
pengaruh berupa;
➢ Cara orang tua mendidik anak
Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang
memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya acuh tak
acuh terhadap belajar anaknya, di mana tidak
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam
belajar, tidak mengatur waktu belajar bahkan tidak tahu
menahu bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dalam belajar sehingga
menyebabkan anak dalam belajarnya tidak berhasil. Hal ini
dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang
tuanya terlalu sibuk mengurus pekerjaan mereka atau
kedua orang tua memang tidak mencitainya.
➢ Relasi antar anggota keluarga
Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh
dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi oleh
kebencian, sikap yang terlalu keras ataukah sikap yang
acuh tak acuh dan sebagainya.
➢ Suasana rumah
Suasana rumah adalah salah satu faktor penyebab
terhadap rendahnya hasil belajar, jika suasana rumah yang
ramai atau banyak penghuninya itu dapat menyebabkan
anak menjadi bosan bahkan akan mengganggu belajar
anak. Apabila suasana rumah yang aman dan tentram
maka anak akan merasa betah dan dapat belajar dengan
baik.
17
• Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
yakni:
➢ Metode Mengajar
➢ Metode Belajar
• Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi
karena keberadaanya siswa dalam masyarakat, di
antaranya: Teman Bergaul.
1. Minat
2. Sikap
18
Sikap sering kali di definisikan sebagai tendensi untuk breaksi
secara secara menyenangkan terhadap sekelompok stimuli yang
di tunjuk.
3. Motivasi
19
Aktivitas yang diberikan kepada siswa harus dipilih dan dipilah
sesuai materi pelajaran yang disajikan. Aktivitas harus menarik
bagi siswa, siswa merasa dibutuhkan dan dapat berguna dimasa
yang akan datang, serta dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
20
8) Emotional activities (kegiatan-kegiatan emosiaonal), misalnya
menaruh minat, membedakan, merada bosan, gembira, berani,
tenang, gugup dan sebagainya.
21
BAB III
PENUTUP
➢ Kesimpulan
22
➢ Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Slameto.2010.Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya,Jakarta:PT. Rineka Cipta
25