Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

( KEPEMIMPINAN )

DISUSUN OLEH:

NAMA : NOVIA FAJRI SAPUTRA


NIM : 6183121032
KELAS : PKO-C
DOSEN PENGAMPU : Drs. H. M. NUSTAN HASIBUAN, M.Kes
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur kehadirat allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report untuk memenuhi nilai mata
kuliah kepemimpinan shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiamat, amin.

Disini saya ucapkan terima kasih kepada Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes selaku
dosen pengampu mata kuliah kepemimpinan Serta saya ucapkan terima kasih kepada
keluarga dan rekan-rekan yang telah memberikan dukunga dan doa sehingga saya mampu
menyelesaikantugas ini dengan lancer dan tapa halangan apapun.

Dalam penyusunan tugas ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, untuk itu saya
mohon kritik dan saran demi perbaikan. Semoga penyusunan Critical Book Report ini
memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan.

Medan, 19 oktober 2018


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR ………………………………… 1
B. TUJUAN CBR ……………………………………………………………… 1
C. MANFAAT CBR ……………………………………………………………. 1
D. IDENTITAS CBR ………………………………………………………….. 1

BAB II ISI BUKU


A. BUKU WAJIB ………………………………………………………………. 2
B. BUKU PEMBANDING …………………………………………………….. 9

BAB III PEMBAHASAN


A. KELEBIHAN BUKU ……………………………………………………….. 14
B. KELEMAHAN BUKU ……………………………………………………... 14

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN …………………………………………………………….. 15
B. SARAN ………………………………………………………………………. 15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan kita
pahami. Terkadang kita memilih satu untuk dibaca, namun kurang memuaskan
hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa, pemahaman tentang analisis
kepemimpinan. Oleh karena itu penulis membuat Critical Book Report ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok
bahasan tentang kepemimpinan dalam oranisasi.

B. TUJUAN CBR
1. Untuk menambah wawasan
2. Memudahkan pembaca untuk membaca buku resensi
3. Untuk mengkritis/membanding suatu topik materi mata kuliah kepemimpinan
dalam dua buku yang berbeda

C. MANFAAT CBR
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan
2. Untuk menambah pengetahuan tentang kepemimpinan
3. Menetahui metode-metode dalam kepemimpinan
4. Menetahui Teknik teknik dalam kepemimpinan
5. Paham tentang apa-apa saja Tugas-tugas kepamimpinan

D. IDENTITAS BUKU
1. BUKU WAJIB
 Judul buku : kepemimpinan
 Penulis : Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes
 Penerbit :-
 Jumlah hal/bab : iv, 78 hal / XI bab
 Tahun terbit : 2018

2. BUKU PEMBANDING
 Judul buku : kepemimpinan dalam manajemen
 Penulis : Miftah Thoha
 Penerbit : Rajawali Pers
 Jumlah hal/bab :
 Tahun terbit : 2015

1
BAB II
ISI BUKU

BUKU WAJIB

BAB 1 KONSEP KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

A. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain,
dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang itu mau melakukan
kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenangi.

Sifat-sifat kepemimpinan
1. Cakap, yaitu tidak hanya memiliki keahlian dalam satu bidang tertentu, tetapi juga
harus memiliki ketajaman berpikir yang kritis dan rasional.
2. Kepercayaan, yaitu harus memiliki keyakinan yang kuat, percaya akan kebenaran
tujuannya, percaya akan kemampuannya.
3. Rasa tanggu jawab, apabila seorang pemimpin tidak memiliki sifat ini maka ia akan
mudah bertindak sewenang-wenang terhadap kelompoknya.
4. Berani, yaitu berani dalam arti karena benar dan dengan perhitungan.
5. Tangkas dan ulet, yaitu dapat bertindak cepat dan tepat.
6. Berpandangan jauh, yaitu pemikiran yang luas.

Ciri-ciri pemimpin yang baik


1. Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya.
2. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah
ditentukan melalui pemimpinnya.
3. Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang hendak
dicapai.
4. Memiliki stamina/antuasias kerja yang besar.
5. Gemar dan cepat mengambil keputusan.

Fungsi-fungsi kepemimpinan
1. Fungsi perencanaan, seorang pemimpin membuat perencanaan yang menyeluruh bagi
organisasi dan diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi.
2. Fungsi memandang kedepan, seorang pemimpin yang senantiasa memandang kedepan
berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap
kemungkinan.
3. Fungsi pengembangan loyalitas, untuk mencapai kesetiaan ini seorang pemimpin
sendiri harus memberi teladan yang baik ini menunjukkan kepada anak buahnya
pemimpin sendiri tidak pernah menyelewengi dari loyalitas segala sesuatu tidak
berjalan sebagaimana mestinya.
4. Fungsi pengawasan, ini dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan.

Tugas dan tanggung jawab pemimpin

2
1. Inisiatif 7. mendorong
2. Mengatur 8. Menggunakan perasaan
3. Memberitahu 9. mendamaikan
4. Mendukung 10. mengalah
5. Menilai
6. menyimpulkan

B. Manajemen
Manajemen adalah proses mengkoordinasikan dan pengintegrasian kegiatan-
kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan efesien melalui orang lain.

Fungsi manajemen :
1. Planning atau perencanaan
2. Organizing dan pengorganisasian
3. Actuacting atau pengarahan
4. Controlling atau pengendalian
Unsur unsur manajemen :

1. Manusia, dalam suatu manajemen diperlukan suatu manusia didalam hal menjalankan
manajemen.
2. Uang, merupakan darah bagi suatu organisasi, tanpa adanya uang maka organisasi
sulit untuk berjalan.
3. Metode/ cara kerja, tercapainya tujuan bergantung cara kerjanya.
4. Mesin, peralatan mesin berguna dalam hal membantu sumber daya manusia untuk
mencapai suatu tujuan.
5. Pasar, setelah menjadi produk tersebut tentu harus dipasarkan untuk mendapatkan
suatu tujuan.

BAB II PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANEJER

Perbedaan pemimpin dan manajer secara umum


Pemimpin adalah seorang yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality /
authority (wibawa). Pemimpin dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan
menjadi panutan bagi bawahannya
Sedangkan manajer merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya
hanya berdasarkan “kekuasaan / authority formalnya” saja. Manajer biasanya hanya dapat
memimpin organisasi formal saja dan tipe kepemimpinannya ialah “autocratis leader”.

Perbedaan pemimpin dan manajer menurut para ahli


Menurut Abraham zaleznik, menyatakan bahwa pemimpin menganjurkan perubahan dan
pendekatan baru, sedangkan manajer menganjurkan stabilitas dan status quo
Menurut john kotter, menyatakan bahwa kepemimpinan berbicara mengatasi perubahan,
sedangkan manajemen adalah tentang mengatasi kompleksitas.

3
BAB III PERKEMBANGAN MODEL DAN
TEORI KEPEMIMPINAN

A. Perkembangan model kepemimpinan


1. Model-model kepemimpinan masa lalu
-model watak kepemimpinan
Ada enam kategori faktor pribadi yang membedakan antara pemimpin dan
pengikut yaitu, kapasitas, prestasi, tanggung jawab, partisipasi, status dan
situasi.
Disamping itu watak pribadi bukanlah faktor yang dominan dalam
menentukan keberhasilan kinerja managerial para pemimpin.

-model kepemimpinan situasional


Merupakan pengembanga model watak kepemimpinan dengan focus utama
faktor situasi sebagai variable penentu kemampuan kepemimpinan.kajian
model ini lebih menjelaskan fenomena kepemimpinan dibandingkan dengan
model terdahulu.

-model pemimpin yang efektif


Kajian model ini memberikan informasi tentang tingkah laku para pemimpin
yang efektif. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menata
kelembagaan organisasinya secara sangat terstruktur dan mempunyai
hubungan yang sangat baik.

-model kepemimpinan kontingensi


Model ini memfokuskan perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek-aspek
keterkaitan antara kondisi / situasional dengan waktak / tingkah laku dan
criteria kinerja pemimpin

2. Model-model kepemimpinan pada masa kini


-model kepemimpinan transaksional
Kepemimpinan transaksional adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan
serta ditetapkan dengan jelas peran dan tugas-tugasnya

-model kepemimpinan tranformasional


Pemimpin transaksional adalah pemimpin yang mampu memperhatikan
keprihatinan dan kebutuhan pengembangan diri pengikut untuk mengeluarkan
upaya ekstra untuk mencapai tujuan kelompok.

B. Perkembangan teori kepemimpinan


1. Teori kepemimpinan sifat
Teori ini mendapat pengaruh dari aliran prilaku pemikir psikologi yang
berpandangan bahwa sifat-sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan, juga
dapat dicapai.

2. Teori kepemimpinan prilaku dan situasi


Seorang pemimpin harus merupakan seorang pengdiagnosa yang baik dan harus
bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan
bawahannya.

4
3. Teori kontingensi
Teori ini menyatakan bahwa tidak ada satu system manajemen yang optimum,
system tergantung pada tingkat perubahan lingkunngannya.

4. Teori behavioristik
Merupakan salah satu aliran psikologis yang memandang individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah dan mengabaikan aspek aspek mental.

5. Teori humanistic
Teori ini menekankan pada prinsip kemanusiaan.

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN


KEPEMIMPINAN DAN PERUMUSAN SOLUSI

Identifikasi
Identifikasi adalah satu cara yang dilakukan oleh seorang untuk mengambil alih ciri-ciri
orang lain, identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan individu lain atau menjadikannya bagian yang terintegrasi dengan
kepribadian diri sendiri.

Definisi SWOT
SWOT adalah singkatan dari strengths(kekuatan), weaknesses(kelemahan),
opportunities(peluang), dan threats(ancaman).

Solusi kepemimpinan pendidikan untuk mengembangkan budaya mutu organisasinya.


Memang banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, namun yang paling
esensi dari faktor-faktor penentu ini adalah pemimpin pendidikan itu sendiri. Pemimpin harus
memahami betul bahwa perencanaan pendidikan memiliki posisi yang sangat strategis dalam
keseluruhan proses pendidikan.
Dengan demikian dibutuhkan pemimpin pendidikan yang memiliki keterampilam
manajerial yang baik mencakup conceptual skill, human skill, technical skill.

BAB V GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN

1. Gaya kepemimpinan otokratis


Gaya kepemimpinan otokritas adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengann cara
segala kegiatan yang akann dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan.
2. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
berbagai kegiatann yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan
bawahan.
3. Gaya kepemimpinan delegatif
Kepemimpinan delegatif adalah sebuah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh
pimpinan kepada bawahannya yang memiliki kemampuan, agar dapat menjalankan
kegiatannya yang sementara waktu tidak dapat dilakukan oleh pimpinan dengan
berbagai sebab.

5
4. Gaya kepemimpinan birokratis
Pimpinan birokratis pada umumnya membuat keputusann-keputusan berdasarkan
aturan yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas.

5. Gaya kepemimpinan laissez faire


Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Dalam gaya
kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya / atau sama
sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya.
6. Gaya kepemimpinan otoriter
Ini merupakan gaya pemimpin yang memutuskan segala keputusannya dan
kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Tipe kepemimpinan yang
otoriter biasanya berorientasi kepada tugas.
7. Gaya kepemimpinan karismatis
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang.
Mereka terpesona dengan cara berbicara yang membangkitkan semangat.
8. Gaya kepemimpinan diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya.
9. Gaya kepemimpinan moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinnan seperti ini adalah umumnya mereka hangat
dan sopan kepada semua orang.
10. Gaya kepemimpinan administratif
Model kepemimpinan seperti ini jika mengacu kepada analisis perubahan yang
telah kita bahas sebelumnya, hanya cocok pada situasi continuation, routine change,
serta limited change.
11. Gaya kepemimpinan analitis
Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.
12. Gaya kepemimpinan asertif
Gaya kepemimpinan ini bersifat lebih agresif dan mempunya perhatian yang
sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan
lainnya.
13. Gaya kepemimpinan entrepreneur
Gaya kepemimpinan model ini biasanya selalu mencari pesaing dan menargetkan
standar yang tinggi.
14. Gaya kepemimpinan visioner
Kepemimpinan visoner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi
arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota
perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang
dilakukan berdasarkann visi yang jelas.
15. Gaya kepemimpinan situasional
Kepemimpinan situasional adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin
akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.

6
BAB VI TUPOKSI MANAJER

Fungsi manajemennya adalah perencanaan/ planning, pengorganisasian/ organizing,


kepemimpinan/ leading, pengawasan/ controlling. Fungsi tersebut menggambarkan kerangka
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
1. Perencanaan, berarti menetapkan tujuan organisasi dan menentukan bagaimana cara
terbaik untuk mencapainya.
2. Pengorganisasian, adalah kegiatann menentukan bagaimana aktivitas dan sumber
daya dikelompokkan.
3. Pengarahan, adalah proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar dapat
bekerja lebih keras dan giat, serta membimbing mereka dalam melaksanakan rencana
untuk mencapai tujuan.
4. Koordinasi, adalah suatu usaha mengintegritasi, menyatukan semua kegiatan-kegiatan
yang terdapat dalam organisasi, sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan lancer.
5. Pengendalian, ini mencakup empat kegiatan yaitu, menentukan standar prestasi,
mengukur yang telah dicapai, membandingkan prestasi dengan standar, melakukan
perbaikan jika terdapat penyimpangan standar.

BAB VII KEPEMIMPINAN OPERASIONAL,


KEPEMIMPINAN ORGANISASI TIM KERJA, DAN KEPEMIMPINAN PUBLIK

A. Kepemimpinan operasional
Kepemimpinan operasional merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk
menyelenggarakan / mengoperasikan suatu lembaga supaya mencapai visi, misi, dan
tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh organisasi.
B. Kepemimpinan organisasi dan kerja tim
team work merupakan serangkaian nilai, sikap dan prilaku dalam sebuah tim. Sebuah team
work akan menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu sangat
diperlukan adanya kerja sama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam
keorganisasian.
C. Kepemimpinan public
Kepemimpinan public merupakan faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian
kinerja yang demokratis. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi proses
interaksi melalui pembicaraan ataupun prilaku orang lain. Public adalah kelompok orang-
orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik internal maupun eksternal.

BAB VIII KONSEP DAN PENERAPAN PENGAMBILAN


KEPUTUSAN DAN PENERAPAN PENGDELEGASIAN WEWENANG

A. Konsep dan pengambilan keputusan


Keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternative, keputusan merupakan
suatu pemecahan masalah sebagai suatu hokum situasi yang dilakukan melalui
pemilihan satu alternative dari beberapa alternative.
Ada lima dasar pengambilan keputusan,yaitu : intuisi, pengalaman, wewenang, fakta,
rasional.

7
B. Mekanisme pengambilan keputusan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan, yaitu:
pemahaman dan perumusan masalah, pengumpulan analisa data yang relevan,
pemilihan alternative terbaik, implementasi keputusan, evaluasi.
Untuk menghasilkan proses pengambilan keputusan yang baik, yang transparan dan
terukur, pemimpin harus menetapkan mekanisme dan nilai-nilai acuan pengambilan
yang dapat diakses oleh orang-orang yang dipimpin.
C. Pengambilan keputusan
Seorang/ sekelompok pemimpin dituntut oleh statusnya untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam pengambilan keputusan. Kemampuan yang baik dalam
pengambilan keputusan harus tercermin pada tiga hal: cara, hasil keputusannya, dan
menyampaikan hasil keputusannya. Pada akhirnya, keputusan yang baik adalah
keputusan yang dapat dimengerti oleh orang-orang yang dipimpin. Maka kemampuan
mengkomunikasikan hasil keputusan menjadi sangat penting.
D. Penerapan pendelegasian wewenang
Pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya
oraganisasi. Pendelegasian ialah proses terorganisir dalamkerangka hidup organisasi
untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam
pembuatan keputusan,pengarahan, pengerjaan kerja yang berkaitan dengann
pemastian tugas.

BAB IX ETIKA KOMUNIKASI


DAN KOORDINASI ORGANISASI

A. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran
pikiran/ hubungan.
Tujuan komunikasi : supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh
komunikan, agar dapat memahami orang lain, agar pendapat kita diterima orang lain,
menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu.
Fungsi komunikasi : sebagai kendali, sebagai motivasi, sebagai pengungkapan
emosional, sebagai informasi.
Syarat-syarat komunikasi: sumber, komunikator, pesan, saluran, komunikan, hasil.

B. Koordinasi
Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama antara badan, instasi, unit dalam
pelaksanaan tugas-tugas tertentu sehingga terdapat saling mengisi, membantu dan
melengkapi.
Syarat-syarat koordiasi: perusahaan untuk bekerja sama, rivalry, team spirit, espirit de
corps.

8
BAB X LAPORAN
PERTANGGUNG JAWABAN ORGANISASI

Laporan kegiatan
Laporan kegiatan adalah suatu ikhtisar tentang hal ikhwal pelaksana suatu kegiatan, yang
harus disampaikan oleh Pembina kepada pihak yang memberi tugas sebagai pertanggung
jawaban.
Macam laporan kegiatan : laporan lisan, laporan tertulis.

BAB XI PENERAPAN
REWARD DAN PUNISHMENT
Reward
Reward adalah alat pendidikan preventer dan represif yang menyenangkan dan bisa
menjadi pendorong / motivator belajar bagi murid.

9
BUKU PEMBANDING

BAB I LEADERSHIP DAN MANAGEMENT

Perbedaan leadership dan management


Management adalah suatu proses pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang
lain. Manajer itu dapat diterapkan pada setiap organisasi, apakah organisasi perusahaan,
pendidikan, rumah sakit, organisasi politik, dan bahkan keluarga. Supaya dapat mencapai
tujuan organisasi harus melewati suatu proses kegiatan kepemimpinan. Kepemimpinan dan
manajemen sering kali disamakan pengertiannya oleh banyak orang, walaupun demikuan
antara keduanya terdapat perbedaan yang penting untuk diketahui. Pada hakikatnya
kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas dibandingkan dengan manajemen.
Manajemen merupakan jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan didalam usahanya
mencapai tujuan organisasi, kunci perbedaan antara kedua konsep pemikiran ini terjadi setiap
saat dan dimanapun asalkan ada seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi perilaku
orang lainatau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.

Peran manager
Menurut mintatzberg ada 3 peran utama yang dimanapun letak hakikatnya, peranan-
peranan itu antara lain peranan hubungan antar pribadi, ada dua gambaran umum yang
dihubungkan dengan peran ini yaitu hal yang bertalian dengan status dan otoritas manajer,
dan hal-hal yang bertalian dengan pengembangan hubungan antar pribadi. Peranan yang
berhubungan dengan informasi, yaitu peranan interpersonal diatas meletakkan manajer pada
posisi yang unik dalam hal mendapatkan informasi. Peranan pembuatan keputusan, yaitu
peran ini membuat manager harus terlibat dalam suatu proses pembuatan strategi didalam
organisasi yang dipimpinnya.

BAB II PENEMUAN-PENEMUAN
KLASIK TENTANG KEPEMIMPINAN

Studi lowa
Usaha untuk mempelajari kepemimpinan pada mulanya dilakukan pada tahun 1930 oleh
Ronald lippitt dan Ralph. K.white dibawah pengarahan kurt lewin di universitas lowa. Dalam
penelitian ini klub hobi dari anak 10 tahun dibentuk, setiap klub diminta memainkan tiga
style kepemimpinan yaitu : kepemimpinan otokratis , bertindak sangat direktif selalu
memberikan kesempatan timbulnya partisipasi, kepemimpinan demokratis yaitu mendorong
kelompok diskusi dan pembuatan keputusan dan kepemimpinan semaunya sendiri yaitu
memberikan kebebasan yang mutlak pada kelompoknya sendiri.

Penemuan ohio
Pada tahun 1945 biro penelitian bisnis dari universitas negeri ohio melakukan
serangkaian penemuan dalam bidang kepemimpinan. Situasi tim risset interdispliner mulai
dari ahli psikologi, sosiologi dan ekonomi mengembangkan dan mempergunakan kuesioner
deskripsi perilaku pemimpin. Staf dari ohio merumuskan kepemimpinan itu sebagai suatu
perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu group kerah
pencapaian tujuan tertentu.

10
Studi kepemimpinan michigen
Pada saat yang hamper bersamaan dengan universitas negeri ohio, kantor riset dari
angkatan laut mengadakan kontrak kerjasama dengan pusat riset survey universitas michigen
untuk melakukan suatu penelitian. Tujuan kerja sama penelitian itu adalah untuk menentukan
prinsip-prinsip produktivitas kelompok dan kepuasan anggota kelompok yang diperoleh dari
pertisipasi mereka. Untuk mencapai tujuan ini maka tahun 1947 dilakukan penelitian di
Newark, new jersey, pada perusahaan ansuransi prudential. Hasil-hasil dari penemuan
prudential telah banyak dikutip untuk membuktikan teori-teori hubungan kemanusiaan.
Penemuan ini kemudian banyak diikuti ratusan penemuan-penemuan berikutnya dibidang
yang luas pada pemerintah, industry, rumah sakit, dan organisasi lainnya.

BAB III TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN

Teori sifat
Teori awal tentang sifat ini dapat ditelusuri pada zaman yunani kuno dan zaman roma
Pada waktu itu orang percaya bahwa pemimpin itu dilahirkan bukannya dibuat, teori the great
man menyatakan bahwa seorang yang dilahirkan sebagai pemimpin ia mempunyai sifat /
tidak mempunyai sifat sebagai pemimpin. Keith davis merumuskan empat sifat umum yang
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi yaitu, kecerdasan ,
kedewasaan dan kekuasaan hubungan social, motivasi diri dan dorongan berprestasi dan
sikap-sikap hubungan kemanusiaan.

Teori kelompok
Teori ini beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, maka harus
dapat suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya. Suatu contoh
penemuan greene menyatakan bahwa ketika para bawahan tidak melaksanakan pekerjaan
secara baik, maka pemimpin cenderung menekankan pada struktur pengambilan inisiatif
(perilaku tugas). Barrow dalam study laboraturium menekankan bahwa produktivitas yang
lebih besar terhadap gaya kepemimpinan dibandingkan terhadap produktivitas.

Teori situasional dan model kontijensi


Tahun 1967 fred fiedler mengusulkan suatu model berdasarkan situasi untuk efektivitas
kepemimpinan konsep model ini dituangkan dalam bukunya a theory of leadership
effectiveness.

Teori path goal


Secara pokok teori path goal berusaha untuk menjelaskan pengaruh perilaku pemimpin
terhadap motivasi kepuasan dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya. Teori path-goal versi
house memasukkan empat tipe / gaya utama kepemimpinan yaitu kepemimpinan derectif,
kepemimpinan yang mendukung, kepemimpinan partisipasif dan kepemimpinan yang
berorientasi pada prestasi.

11
BAB IV GAYA KEPEMIMPINAN

Gaya kepemimpinan kontinun


Gaya ini klasik menurut Robert tennenbaum ada dua bidang pengaruh ekstream
pertama, bidang pengaruh pimpinan kedua, bidang pengaruh kebebasan bawahan. Ada
beberapa model keputusan pemimpin yaitu : pemimpin membuat keputusan dan memberi
tahu jawaban, pemimpin menjual keputusan, pemimpin memberikan ide-ide, pemimpin
memberikan keputusan, pemimpin memberikan persoalan.

Gaya managerial grid


Gaya kepemimpinan ini antara lain : manajer sedikit sekali usahanya untuk
memikirkan orang-orang yang bekerja dengannya, manajer mempunyai rasa tanggung jawab
yang tinggi, manajer menjalankan tugasnya secara otokratis, manajer mempunyai sedikit
pemikiran medium baik pada produksi maupun orang-orang.

Tiga kepemimpinan dari reddin


Dipopulerkan oleh w.j redid. Gaya ini dibedakan menjadi dua yaitu gaya kepemimpinan
efektif dan tidak efektif. Ada empat gaya kepemimpinan efektif yaitu: eksekutif, pecinta
pengembangan, otokratis, birokrat. Dan ada empat gaya kepemimpinan tidak efektif yaitu:
pecinta kompromi, missionary, otokrat, dan lari dari tugas.

BAB V KEPEMIMPINAN SITUASIONAL

Kepemimpinan ini menurut Harley dan Blanchard adalah didasarkan pada saling
berhubungan hal-hal berikut: jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan,
jumlah dukungan sosiemosional yang diberikan oleh pemimpin, tingkat kesiapan atau
kematangan para pengikut dalam melaksanakan fungsi dan tujuan tertentu.

Gaya dasar kepemimpinan


Dalam hubungannya dengan perilaku pimpinan ini ada dua hal yang biasanya dilakukan
oleh pemimpin kepada bawahan yaitu: perilaku pengarahan dan perilaku mendukung.

Perilaku gaya dasar kepemimpinan dalam mengambil keputusan


Perilaku dasar pemimpin yang mendapat tanggapan para pengikutnya sewaktu
pemimpin tersebut melakukan proses pemecahan masalah dan pembuatan keputusan maka
empat dasar yang telah diuraikan diatas dapat diaplikasikan dan didentifikasikan dengan
suatu proses pengambilan keputusan tersebut.

Kematangan para pengikut


Kematangan dalam kepemimpinan situasional dapat dirumuskan sebagai suatu
kemampuan dan kemauan dari orang-orang untuk bertanggung jawab dalam mengarahkan
perilaku sendiri

Gaya kepemimpinan
Adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang kita tunjukkan dan sebagai yang kita
ketahui oleh pihak lain ketikan kita berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain.
Pola umum yang biasanya terlibat antara perilaku yang berorientasi pada tugas / perilaku
hubungan atau beberapa kombinasi dari keduanya, dua bentuk tugas ini dan hubungan yang

12
merupakan titik pusat dari konsep kepemimpinan situasional. Pemimpin yang berhasil adalah
mereka yang bisa menyesuaikan perilaku dirinya sesuai tuntutan dari keunikan
lingkungannya.

Penyesuaian gaya
Penyesuaian gaya ini adalah suatu derajat perilaku pemimpin yang sesuai dengan
kehendak dari suatu lingkungan tertentu. Gaya ini dapat juga dinamakan keluwesan gaya
karena dengan mudah perilaku pemimpin tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungan
tertentu. Jika seorang pemimpin yang mempunyai tingkat gaya yang besar tidak efektif kalau
gaya perilakunya tidak sesuai dengan tuntutan situasi.

BAB VI KEKUASAAN KEPEMIMPINAN

Pengertian kekuasaan
Pelopor utama yang menggunakan istilah kekuasaan adalah sosiolog yang bernama
max weber. Ia merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat
seorang actor didalam suatu hubungan social berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan
keinginannya sendiri dan menghilangkan halangan. Walter nord merumuskan kekuasaan itu
sebagai suatu kemampuan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi
aliran, energy dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berada secara jelas
dari tujuan lainnya.

Sumber dan bentuk kekuasaan


Amitai etziomi membahas bahwa sumber dalam bentuk kekuasaan itu ada dua yakni
kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi. Perbedaan keduanya ada pada konsep kekuasaan
itu sendiri sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi perilaku, kekuasaan dapat
diperoleh dari jabatan organisasi, pengaruh pribadi atau keduanya. Meskipun kekuasaan dan
jabatan merupakan hal yang penting dan bermanfaat untuk menganalisa kekuasaan.
French dan raven membagi lima sumber kekuasaan yakni kekuasaan paksaan, kekuasaan
legitimasi, kekuasaan keahlian, kekuasaan penghargaan, kekuasaan referensi, kekuasaan
informasi, kekuasaan hubungan. Walau pun ketujuah sumber kekuasaan ini secara potensial
tersedia pada setiap pemimpin sebagai sarana untuk meyakinkan atau mempengaruhi perilaku
lain, akan tetapi penting pula dicatat bahwa terdapat variasi perbedaan dalam kekuasaan.

BAB VII KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN

Istilah konflik akan membawa suatu kesan dalam pikiran seseorang bahwa dalam hal
tertentu terdapat suatu pertikaian. Pertentangan antara beberapa orang atau kelompok orang-
orang, tidak adanya kerja sama, perjuangan satu pihak untuk melawan pihak lainnya, atau
suatu proses yang berlawanan sebagaimana disadari bersama bahwa dalam diri seseorang itu
biasanya terdapat hal-hal berikut: sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan yang bersaing,
beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peran-peran dan kebutuhan-kebutuhan
itu terlahirkan, banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi diantara dorongan dan
tujuan, terdapat aspek yang positif dan negattif

13
Konflik antar pribadi
Terjadi jika ada dua orang atau lebih berinteraksi satu sama lain dalam melaksanakan
tugasnya. Johari window salah satu kerangka yang semakin terkenal untuk menganalisa
dinamika interaksi antara diri seseorang dengan orang lain. Berikut ringkasan empat sel dari
johari yaitu : membuka diri, menutup diri, membutakan diri, tidak menemukan diri.

Strategi pemecahan konflik


Strategi dasar menurut hasinya dapat disebut sam-sama merugi yaitu bahwa kedua pihak
yang sedang konflik sama-sama merugi, kalah menang yaitu dalam situasi konflik akan
berusaha untuk memaksakan kekuatan untuk menang dan mengalahkan pihak lain, sama-
sama beruntung strategi pemecahan konflik menang-menang ini barang kali sesuai dengan
keinginan-keinginan manusia dan organisasi.

Strategi pemecahan konflik dalam organisasi


Secara tradisional pendekatan konflik dalam organisasi dapat dilakukan secara sederhana
dan optimistic. Pendekatan tersebut dapat didasarkan atas asumsi-asumsi berikut: konflik
pasti dapat dihindari, konflik timbul karena adanya pemainnya yang menyebabkan konflik,
kambing hitam diterima sebagai suatu yang tidak dihindari. Menurut Louis pondy dalam
mengatasi konflik ada 3 pendekatan yaitu : pendekatan tawar menawar, pendekatan
birokratis, pendekatan system.

14
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kelebihan buku
1. Buku wajib
 Tampilan depan (cover) sangat menarik minat pembaca.
 Dari tata bahasa bagus, tidak berbelit-belit, kalau saya kira isinya itu udah
intinya semua.
 Mudah dimengerti
 Kertasnya tidak gampang tanggal

2. Buku pembanding
 Buku ini sudah dilengkapi dengan identitasnya sehingga tidak menyulitkan
pembaca jika hendak meresensi buku
 Dilengkapi dengan contoh-contoh, ini sangat berguna dan bagus
 Isi dan penyampaian pada materi sangat jelas
 Bahasa yang digunakan ringan dan tidak berbelit belit
 Covernya sangat menarik minat pembaca

B. Kelemahan buku
1. Buku wajib
 Dibuku ini tidak tertera identitas buku, seperti penerbit,tahun terbit dll

2. Buku pembanding
 Dari aspek isi buku tidak memaparkan kesimpulan
 Warna kertasnya kuning sehingga membuat pembaca mudah lelah saat
membaca
 Kertasnya gampang lepas dari buku.

15
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar
mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari penjelasan diatas dapat
ditangkap suatu pengertian bahwa jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai,
pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai tampak. Demikian pula
peranan pemimpin didalam mengatasi konflik oleh karena itu sering kali
kepemimpinan dikaitkan dengan manajemen. Ada dua hal yang bisa dilakukan oleh
pemimpin terhadap pengikutnya yaitu mengarahkan dan mendukung. Oleh karena itu
fungsi kepemimpinan adalah membuat keputusan, gaya kepemimpinan itu tampak
pada saat ia mengambil sebuah keputusan yang bijak dan baik.

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa bisa menjadi seorang
pemimpin yang baik dan bijaksana. Menerapkan beberapa gaya kepemimpinan. Gaya
kepemimpinan seseorang sangat mempengaruhi perilaku maupun knerja seorang
individu atau kelompok. Kepemimpinan ini sangat penting bagi mahasiswa untuk
menyambung aspirasi masyarakat. Dengan mempelajari kepemimpinan mahasiswa
mampu menarggetkan sebuah target yang sudah dia rencanakan sebelumnya ingin
menjadi seorang pemimpin, jadi jika sudah mempelajari ilmu kepemimpinan dari
awal maka dia akan mengerti seperti apakah pemimpin yang ideal itu.

16
DAFTAR PUSTAKA

Thoha , Miftah. 2015. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta:PT Rajawali

Hasibuan , Nustan. 2018. Kepemimpinan. Medan:Universitas Negeri Medan

17

Anda mungkin juga menyukai