Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

( ANATOMI )

DISUSUN OLEH:

NAMA : Novia Fajri Saputra

KELAS : PKO-C

DOSEN PENGAMPU : Dr. Novita Sari Harahap, M.Kes, AIFO

MATA KULIAH : ANATOMI

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim
Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report untuk memenuhi nilai mata
kuliah anatomi shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiamat, amin.

Disini saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Novita Sari Harahap, M.Kes, AIFO selaku
dosen pengampu mata kuliah antomi Serta saya ucapkan terima kasih kepada keluarga dan
rekan-rekan yang telah memberikan dukunga dan doa sehingga saya mampu
menyelesaikantugas ini dengan lancar dan tanpa halangan apapun.

Dalam penyusunan tugas ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, untuk itu saya
mohon kritik dan saran demi perbaikan. Semoga penyusunan Critical Book Report ini
memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan.

Wasallamualaikum wr.wb

Medan,23 oktober 2018


Penyusun

(Novia Fajri Saputra)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CBR ……………………………………… 1


B. TUJUAN CBR …………………………………………………………………… 1
C. MANFAAT CBR …………………………………………………………………. 1
D. IDENTITAS CBR ……………………………………………………………….. 1

BAB II ISI BUKU

A. BUKU WAJIB ……………………………………………………………………. 3


B. BUKU PEMBANDING ………………………………………………………….. 9

BAB III PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU ……………………………………………………………. 15


B. KELEMAHAN BUKU …………………………………………………………… 15

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN …………………………………………………………………… 16
B. SARAN ……………………………………………………………………………. 16

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Critical book adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi yang pada
umumnya diperkuliahan terhadap buku yang berbeda. Bertujuan untuk mengetahui isi
buku, tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis)
kita mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut bias
mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang
kajian tertentu. Sehingga critical book ini merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
mencari kelebihan dan kelemahan buku.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku
itu , suatu buku dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan
kekurangannya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi
bagi khalayak ramai.

B. TUJUAN CBR
1. Untuk menambah wawasan
2. Memudahkan pembaca untuk membaca buku resensi
3. Untuk mengkritis/membanding suatu topik materi mata kuliah kepemimpinan
dalam dua buku yang berbeda

C. MANFAAT CBR
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kepemimpinan
2. Untuk menambah pengetahuan tentang kepemimpinan
3. Menetahui metode-metode dalam kepemimpinan
4. Menetahui Teknik teknik dalam kepemimpinan
5. Paham tentang apa-apa saja Tugas-tugas kepamimpinan

D. IDENTITAS BUKU
1. BUKU 1
 Judul buku : Anatomi
 Penulis : Dr. Novita Sari Harahap, M.Kes, AIFO
 Penerbit : Universitas Negeri Medan
 Jumlah hal/bab : 73 hal / VIII bab
 Tahun terbit : 2018
2. BUKU PEMBANDING
 Judul buku : Anatomi Fisiologi Manusia
 Penulis : Raimundus Chalik, S.Si., M.Sc., Apt
 Penerbit : pusdik sdm kesehatan
 Jumlah hal/bab : 260 hal
 Tahun terbit : 2016

2
BAB II
ISI BUKU

BUKU WAJIB

BAB I ANATOMI UMUM

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh (manusia) dengan cara
menguraikan tubuh (manusia) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sampai kebagian yang
paling kecil.
Sikap anatomi adalah suatu sikap dimana badan berdiri tegak, kepala tegak, mata
memandang lurus kedepan, kedua anggota gerak lurus kebawah berada disamping badan
dengan telapak tangan menghadap kedepan, kedua anggota gerak bawah lurus dan sejajar,
kedua kaki sejajar dan rapat.

ISTILAH-ISTILAH ANATOMI
1. Istilah-istilah yang menyatakan arah
-medialis -caudalis -inferior
-lateralis -sagittalis -proksimal
-anterior(ventralis) -dextra -distal
-posterior(dorsalis) -sinistra -superfisial
-cranialis -superior -profunda
2. Istilah-istilah arah gerakan
-fleksi -sirkumduksi
-ekstensi -pronasi
-abduksi -supinasi
-adduksi -elevasi
-rotasi -depresi
3. Istilah-istilah bagian tubuh yang menonjol
-Processus -pecten
-spina -condylus
-tuber -epicondylus
-tuberculum -cornu
-crista -linea
4. Istilah-istilah bagian tubuh yang melengkung
-fossa -foveaola
-fossula -sulcus
-fovea -incisura
5. Istilah-istilah yang menyatakan lobang, saluran dan ruangan
-foramen -meatus
-fissura -cavum
-apertura -cellula
-canalis -ductus

Rongga-rongga dalam tubuh


-rongga cranial -rongga abdomen
-rongga spinal -rongga panggul
-rongga thoraks

3
BAB II OSTEOLOGI

Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tulang.


Ada 4 fungsi utama tulang, yaitu:
1. Fungsi mekanik, sebagai penyokong tubuh dan tempat melekatnya jaringan otot
2. Fungsi protektif, sebagai pelindung alat vital dan sumsum tulang dalam tubuh
3. Fungsi metabolic, sebagai cadangan dan tempat metabolism berbagai mineral
4. Fungsi hemopetik, sebagai pembentuk dan perkembangan sel darah.

Klasifikasi tulang menurut histologisnya,


1. Jaringan tulang rawan
2. Jaringan tulang
Klasifikasi tulang menurut bentuknya,
-os longum -os pneumaticum
-os brevis -os irreguler
-os planum -os sesamoidea

Struktur tulang
1. Periosteum, merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum merupakan tempat
melekatnya otot-otot rangka ketulang dan berperang dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan
dan reparasi tulang rusak.
2. Tulang kompak, tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat, tulang kompak memiliki sedikit
rongga dan lebih banyak mengandung kapur sehingga menjadi padat dan kuat.
3. Tulang spongiosa, tulang ini memiliki banyak rongga, rongga tersebut diisi oleh sum-sum
merah yang dapat memproduksi sel-sel darah.
4. Sum-sum tulang, dilindungi oleh tulang spongiosa, sum-sum tulang berperan penting dalam
tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada di dalam tubuh.

System rangka
System rangka adalah suatu organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. System
rangka melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak, paru-paru
dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan rusuk.
A. Rangka aksial
1. Tulang tengkorak bagian kepala, terdiri dari:
-os frontal -os occipital
-os pariental -os spenoidale
-os temporale -os ethmoidale
2. Tulang tengkorak bagian wajah, terdiri dari :
-os maxillare -os zygomaticum
-os palatinum -concha nasalis inferior
-os nasale -vomer
-os lacrimale os mandibulare
3. Tulang dada, terdiri dari :
-manubrium sterni
-corpus sterni
-processus xiphoideus
4. Tulang rusuk, terdiri dari :
-costa vera
-costa spuria
-costa fluintantes
5. Tulang belakang, terdiri dari:
-vertebra cervicalis -os sacrum
-vertebra thoracalis -os coccygeus
-vetebra lumbalis

4
B. Rangka apendikular
1. Tulang anggota gerak atas, terdiri dari :
-os humerus -os carpalia
-os radius -os metacarpalia
-os ulnae -os phalanges
2. Tulang anggota gerak bawah, terdiri dari :
-os femur -os fibulae
-os tibia -os patella
-ossa tarsalia -ossa phalanges
-ossa metatarsalia
3. Cingulum superius, terdiri dari :
-os clavicula
-os scapula
4. Cingulum inperius, terdiri dari :
-os illium
-os ischium
-os pubis

BAB III ARTHROLOGI

Arthrologi
Ilmu yang mempelajari persendian. Persendian adalah hubungan antar tulang, persendian
mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak.

Klasifikasi persendian
A. Sinartrosis, yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan
terjadinya pergerakan karena antar tulang terisi oleh bagian ostein yang keras.
B. Amfiartrosis, yaitu hubungan yang memungkinkan terjadinya gerak yang terbatas.
C. Diartrosis, yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain terdapat
ruang yang memungkinkan terjadinya gerakan yang bebas.

Gerakkan-gerakan pada sendi


Yaitu : bergeser , extensi , flexi , adduksi , rotasi , circumduksi , pronasi , supinasi.

Sendi-sendi pada tulang manusia


A. Persendian anggota badan atas, terdiri dari :
-articulation sterno-clavicularis -articulatio radiocarpea
-articulatio acromiclavicularis -articulatio metacarpo-phalangea
-articulatio humeri -articulatio interphalanngea
-articulatio cubiti

B. Persendian anggota badan bawah, terdiri dari :


-articulatio sacri iliaca -articulatio talocruralis
-articulatio coxae -articulatio talotarsalis
-articulatio genus

5
BAB IV MIOLOGI

Miologi adalah ilmu yang mempelajari tentang otot, otot merupakan alat gerak aktif karena
kemampuan berkontraksi. Otot tersusun atas dua macam filament dasar, yaitu filament aktin dan
filament miosin.
Bagian-bagian otot yaitu: tendon , ventrikel , aponeurosis , fascia , origo , insersio.
Fungsi otot yaitu melakukan kontraksi yang menjadi dasar terjadinya gerakan tubuh.

Karakteristik otot
1. Kontraktilitas, kemampuan otot untuk mengadakan respon bila dirangsang.
2. Ekstensibilitas, kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik/ ada gaya yang bekerja
pada otot tersebut.
3. Elastisitas, kemampuan otot untuk kembali ke bentuk & ukuran semula setelah mengalami
ekstensibilitas/ kontraktilitas.
4. Irritabilitas, kemampuan otot untuk mengadakan respon bila di rangsang .

Jenis-jenis otot
1. Otot lurik, disebut juga rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran.
2. Otot polos, disebut juga otot tak sadar / otot dalam. Kontraksi otot polos tidak menurut
kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom.
3. Otot jantung, mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-serabutnya
bercabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh sarah otonom.

Otot ekstreemitas superior, yaitu : (m.pectoralis major) , (m.pectoralis minor) , (m.subclavius) ,


(m.subscapularis) , (m.deltoideus) , (m.supraspinatus) , (m.infraspinatus) , (m.teres minor) , (m.teres
major) , (m.latissimus dorsi) , (m.levator scapulae) , (m.levator scapulae) , (m.rhomboideus minor) ,
(m.rhomboideus major).

Otot permukaan ventral lengan atas, yaitu : (m.biceps brachii) , (m.coracobrachialis) ,


(m.brachialis).

Otot permukaan ventral lengan bawah, yaitu : (m.fleksor carpi radialis) , (m.pronator teres) ,
(m.palmaris longus) , (m.fleksor digitorum superficialis) , (m.fleksor carpi ulnaris)

Otot dorsal lengan atas, yaitu : (m.triceps brachii) , (m.anconeus).


Otot radial lengan bawah, yaitu : (m.brachioradialis) , (m.ekstensor carpiradialis longus) ,
(m.ekstensor carpiradialis brevis).

Otot ekstremitas inferior, yaitu : (m.gluteus maximus) , (m.gluteus medius) , (m.gluteus minimus) ,
(m.quadratus femoris) , (m.rektus femoris) , (m.sartorius)

BAB V ANATOMI OTAK

Aktivitas berbagai organ dalam tubuh berada dibawah control system syaraf dan system
endokrin. System endokrin mengontrol dengan cara mensekresikan hormone, efeknya agak lambat
disbanding dengan system syaraf yang mengontrol dengan implus sepanjang serabut syaraf.
Medulla spinalis dan otak dilindungi oleh selaput yang disebut meningen yang terdiri dari 3 lapis,
dari luar kedalam masing-masing durameter, arachnoid, dan piameter.
Perkembangan otak pada minggu ke-5, fetus telah mengembangkan 5 gelembung yaitu telencephalon
kelak berkembang menjadi otak besar, diencephalon kelak menjadi thalamus dan hypothalamus,
mesencephalon kelak menjadi otak tengah, metencephalon kelak menjadi pons varoli dan otak kecil.

6
BAB VI SISTEM PENCERNAAN

System pencernaan adalah system organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energy, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna/ merupakan sisa protein tersebut dari
tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, rectum dan anus.

1. Mulut, merupakan jalan masuk untuk system pencernaan.


2. Tenggorokan, merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan.
3. Kerongkongan, adalah tabung berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir
dari mulut kedalam lambung.
4. Lambung, berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim.
5. Usus halus, adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak diantara lambung dan usus
besar.
6. Usus besar, adalah bagian usus antara usus buntu dan rectum.
7. Sekum, adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar.
8. Umbai cacing, adalah organ tambahan pada usus buntu.
9. Rectum dan anus, adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakhir di
anus.

BAB VII SISTEM PERNAFASAN

A. Saluran nafas atas


1. Hidung, berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir dari paru-paru, sebagai
penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam
paru-paru, bertanggung jawab terhadap olfaktori karena reseptor olfaktori terletak dalam
mukosa hidung, dan fungsi berkurang sejalan dengan pertambahan usia.
2. Faring, merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut
ke laring.
3. Laring, merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea.
4. Trakea, sering disebut batang tenggorok.

B. Saluran nafas bawah


1. Bronkus, terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri.
2. Bronkiolus, mengandung kelenjer submukosa yang memproduksi lender yang
membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas.
3. Bronkiolus terminalis, membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis(yang tidak
mempunyai kelenjer lender dan silia)
4. Bronkiolus respiratori, dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi
dan jalan udara pertukaran gas.
5. Duktus alveolar dan sakus alveolar,
6. Alveoli, merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2.

Paru-paru, merupakan organ yang elastic berbentuk kerucut. Paru kanan lebih besar dan terbagi
menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris. Paru kiri lebih kecil dan terbagi 2 lobus.
Fleura, merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastic.

7
BAB VIII SISTEM PEREDARAN DARAH

A. DEFINISI
Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah keseluruh tubuh. Jantung merupakan
suatu organ otot berongga yang terletak dipusat dada.
Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-
paru dibagian tengah rongga thoraks. Jantung adalah organ berupa otot berbentuk kerucut,
berongga dan dengan basisnya diatas dan puncaknya dibawah .

B. ANATOMI
1. Ukuran dan bentuk
Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan
kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12cm, lebar 8-
9cm serta tebal kira-kira 6cm, berat jantung sekitar 7-15ons atau 200 sampai 425 gram
dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan.
2. Pelapis
Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil,
membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma,
sternum, vertebra dan pleura yang membungkus paru.
3. Dinding jantung
Terdiri dari tiga lapisan, yaitu : epikardium , miokardium , endokardium.
4. Ruang jantung
Terdiri dari : atrium , ventrikel , trabeculae carnae.
5. Katup jantung
Terdiri dari : tricuspid , bicuspid.

Peredaran darah kecil, yaitu :


Ventrikel kanan-arteri pulmonalis-paruparu-vena pulmonalis-atrium kiri

Peredaran darah besar, yaitu :


Ventrikel kiri-aorta-arteri-arteriola-kapiler-venula-vena-vena cava superior-vena cava
inferior-atrium kanan.

8
BUKU PEMBANDING

BAB 1 HOMEOSTASIS , SEL , JARINGAN

A. HOMEOSTASIS
Homeostasis ini sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap
hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan
dengan baik. Proses dan aktivis yang membantu untuk mempertahankan homeostasis
disebut mekanisme homeostatic. Sel bekerja dengan baik ketika lingkungan
didalamnya tetap dalam keadaan stabil. Jika keseimbangan tidak dapat dipertahankan
maka tubuh tidak akan dapat berfungsi secara efektif dan dapat mengalami gangguan
atau sakit.
Aplikasi homeostatis dalam bidang farmasi dapat dicontohkan misalnya penggunaan
obat-obatan dalam mempertahankan atau menormalkan kembali fungsi tubuh
sehingga tubuh dapat menjalankan fungsinya secara efektif ketika individu tidak dapat
mempertahankan homeostatis , dan satu atau lebih variable dalam lingkungan internal
akan terganggu.

B. SEL
Sel adalah unit structural dan fungsional terkecil dari tubuh. Sel dapat
memperbanyak diri. Tubuh manusia mengandung sekitar 1001 triliun sel. Berbagai
tipe sel tubuh memiliki fitur yang membedakan satu tipe dari yang lain dan secara
khusus disesuaikan untuk melakukan fungsi tertentu, misalnya sel darah merah
mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sel otot khusus untuk fungsi
kontraksi. Sebuah sel yang khas, seperti yang terlihat oleh mikroskop cahaya, terdiri
dari tiga komponen dasar :
-membran sel
-sitoplasma, dan
-nukleus
Membran sel yang mengelilingi sel dan menjaganya mengatur apa yang masuk dan
keluar sel. Membrane sel memisalkan bagian dalam sel dan bagian luar. Membrane sel adalah
suatu bilayer fosfolipid yang disebut sebagai permeable selektif, karena dia melewatkan
molekul-molekul tertentu untuk masuk ke sel tetapi tidak untuk yang lainnya.
Sitoplasma adalah bagian dari sel antara nucleus dan membrane plasma. Matriks dari
sitoplasma adalah medium semicair yang mengandung air dan berbagai tipe molekul yang
terlarut dalam medium. Sitoplasma mengandung berbagai organel. Setiap tipe organel
mempunyai fungsi yang spesifik.

C. JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel dengan fungsi khusu dan zat-zat ekstrasel yang
mengelilinginya.
Secara umum, jaringan ikat dibagi menjadi 6 bagian yaitu, jaringan ikat longgar,
jaringan adipose, jaringan ikat padat, jaringan ikat elastis, jaringan ikat penyokong
dan jaringan ikat cair. Fungsi jaringan ikat yaitu menyokong dan memperkuat
jaringan lain, melindungi organ tubuh, menyimpan energy cadangan, membentuk
struktur tubuh, dan menjalankan sirkulasi.
Jaringan saraf merupakan jaringan yang menjadi pusat semua aktivitas sel dan
jaringan lainnya. Satu sel saraf disebut neuron.

9
BAB II SISTEM SARAF

Secara anatomi system saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat (ssp) terdiri dari otak dan
sumsub tulang belakang, dansistem saraf tepi, terdiri dari saraf cranial dan spinal, ganglia,
dan reseptor sensorik.
Secara fungsional terbagi menjadi divisi sensorik dan motorik. Divisi sensorik terbagi lagi
menjadi sistem saraf somatic (sss) yang terlibat dalam aksi sadar (volunter) dan sistem saraf
otonom (sso) yang terlibat dalam respon tak sadar (involunter).
Fungsi umum dari sistem saraf dapat diringkas sebagai :
-mendeteksi perubahan internal dan eksternall
-analisis perubahan terdeteksi
-organisasi informasi untuk digunakan segera dan selanjutnya
-inisiasi tindakan yang tepat dalam menanggapi perubahan.
Ssp terletak dibagian tengah tubuh, dan sst terletak secara perifer terhadap ssp
Secara struktur ada tiga jenis neuron, yaitu multipolar, bipolar, dan unipolar.
Sso melibatkan bagian-bagian dari sistem saraf pusat dan perifer yang terlibat dalam
pemeliharaan homeostatis secara sadar.
SST terdiri dari 43 pasang saraf; 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf tulang belakang
(spinal), serta neuron yang ditemukan di dinding saluran pencernaan. Sebagian besar saraf
adalah saraf campuran, hanya beberapa dari saraf kranial yang mtorik atau sensorik. Saraf
mengandung berkas-berkas akson yang didukung oleh jaringan ikat.
Sistem saraf otonom mempersarafi otot jantung dan otot polos, kelenjar, neuron saluran
pencernaan, dan sel-sel jaringan lainnya. Setiap jalur otonom terdiri dari neuron praganglion
dengan badan selnya dalam SSP dan neuron pascaganglion dengan badan sel dalam ganglion
otonom di luar SSP.

BAB III SISTEM KARDIVAKULER

Sistem kardiovaskuler yaitu suatu sistem yang secara umum berperan mengedarkan
darah ke seluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh
serta mengangkut semua zat buangan. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung darah dan
pembuluh tubuh. Fungsi kardiovaskuler ada tiga yaitu; (1) sebagai transpor nutrisi, (2)
perlindungan tubuh oleh sel darah putih, dan (3) pengaturan suhu tubuh, pH cairan dan kadar
air sel. Jantung terletek dalam ruang mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru-paru.
Apeks jantung, berada di sela iga keempat dan kelima pada garis tengah klavikula. Pada
dewasa rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400
gram. Katup jantung terdiri atas tiga yaitu; (1) katup trikuspid, (2) katup semilunar paru, (3)
katup bikuspid (mitral), dan (4) katup semilunar aorta. Curah jantung merupakan jumlah
darah yang dipompa oleh masing-masing ventrikel per menit. Curah jantung rerata adalah 5
L/menit. Curah jantung ditentukan melalui hubungan nadi dengan volume sekuncup. Curah
jantung = nadi x volume sekucup (SV)]. Isi sekuncup ditentukan oleh interaksi tiga variabel:
beban awal (preload), beban akhir (afterload), dan kontraktilitas.

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh darah merupakan
jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya
lagi kedalam jantung. Pembuluh darah termasuk kedalam sistem pembuluh darah, yang mana
pada manusia, sistem ini terdiri dari arteria, arteriola, kapiler, venula, dan vena. Fungsi utama
sistem ini adalah menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan
mengembalika darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon

10
dioksida (CO2). Jenis-jenis pembuluh darah yaitu: pembuluh darah arteri, pembuluh darah
vena, dan pembuluh darah kapiler. Pada sistem peredaran darah manusia terdapat dua lintasan
peredaran darah, yaitu sirkulasi paru-paru (peredaran darah kecil), dan sirkulasi sistemik
(peredaran darah besar). Kedua peredaran darah ini disebut peredaran darah ganda.

BAB IV SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari sel, jaringan, dan organ yang mensekresikan hormon.
Fungsi Sistem endokrin memiliki beberapa fungsi sebagaimana dia mempengaruhi berbagai
sel dan jaringan di tubuh. Secara ringkas dari fungsi sistem endokrin yaitu dia
mengkoordinasikan fungsi tubuh seperti: - Pertumbuhan - Perkembangan - Reproduksi -
Metabolisme – Homeostasis.
Sistem endokrin juga membantu mengatur aktivitas sistem imun dan proses apoptosis.
Kelenjar eksokrin memiliki duktus, kelenjar endokrin tidak memiliki duktus. Hormon adalah
utusan kimia yang dibawa oleh darah ke seluruh tubuh dimana mereka memodifikasi fungsi
seluler dari sel target. Kelenjar endokrin utama adalah kelenjar adrenal, gonad, kelenjar
pineal, kelenjar hipofisis, timus, dan kelenjar tiroid. Selain itu, fungsi hipotalamus seperti
kelenjar endokrin dalam beberapa cara.
Gangguan endokrin berhubungan dengan hiposekresi atau hipersekresi berat dari berbagai
hormon. Hiposekresi mungkin hasil dari cedera.

Hormone dari jaringan dan organ endokrin lainnya


Kelenjar pineal terletak dekat langit-langit ventrikel ketiga otak. Dia mensekresikan
melatonin, yang tampaknya menyebabkan penghambatan sekresi FSH dan LH oleh lobus
anterior kelenjar hipofisis. Kelenjar pineal tampaknya juga terlibat dalam bioritme. Timus
terletak di rongga dada superior terhadap jantung. Dia mensekresikan timosin, yang terlibat
dalam pematangan sel darah putih yang disebut limfosit. Timosin juga tampaknya memiliki
efek anti-penuaan. Jaringan juga menghasilkan hormon. Jaringan adiposa menghasilkan
leptin yang beraksi pada hipotalamus dan beberapa jaringan menghasilkan faktor
pertumbuhan. Jaringan juga menghasilkan prostaglandin yang beraksi secara lokal.
Prostaglandin tidak disimpan, mereka disintesis ketika dibutuhkan.

BAB V SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN

Sistem pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muskular
panjang yang membentang dari mulut sampai ke anus, dan organ-organ aksesoris, seperti
gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas. Saluran pencernaan yang
terletak di bawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal (GI). Fungsi sistem
pencernaan. Fungsi utma sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrisi yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlansung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut : 1. Ingesti 2. Pemotongan dan
penggilingan 3. Peristalsis 4. Digesti 5. Absorpsi 6. Egesti (defekasi)
Dinding saluran tersusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah
luar. Komponen lapisan pada setiap regia bervariasi sesuai fungsi regia. 1. Mukosa (membran
mukosa) 2. Submukosa 3. Muskularis eksterna 4. Serosa (adventisia)
Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membran serosa terlebar
dalam tubuh. 1. Peritoneum parietal 2. Peritonium viseral 3. Rongga peritoneal

11
4. Mesenterium dan omentum 5. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya
tertutup olehnya disebut retroperitoneal (di belakang peritoneum).
Kontrol saraf pada saluran pencernaan. Sistem saraf otonom (SSO) mempersarafi
keseluruhan saluran saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang
dikendalikan secara volunter. 1. Impuls parasimpatis 2. Impuls simpatis 3. Pleksus Meissner
dan Auerbach
Rongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ eksesori yang
berfungsi dalam proses awal pencernaan. Terdiri atas: 1. Bibir 2. Pipi 3. Lidah 4. Kelenjar
saliva 5. Gigi
Proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus. Aksi
penelanan meliputi tiga fase. 1. Fase volunter. 2. Fase faring. 3. Fase esofagus.
Esofagus adalah tuba muskular, panjangnya sekitar 9 sampai 10 inci (25 cm) dan berdiameter
1 inci (2,54 cm). Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati diafragma dan hiatus
esofagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah
lambung. Esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis.
Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi
esofagus. Esofagus tidak memperoduksi enzim pencernaan.
Lambung memiliki beberapa fungsi yaitu: 1. Sebagai penyimpanan makanan 2. Memproduksi
kimus 3. Digesti protein 4. Memproduksi mukus 5. Produksi faktor intrinsik  Glikoprotein
 Vitamin B12 6. Absorbsi

Sekresi lambung terbagi dalam tiga tahap yaitu: 1. Tahap sefalik 2. Tahap lambung 3. Tahap
usus Usus halus terdiri dari beberapa kelenjar: 1. Kelenjar-kelenjar usus seperti;  Enzim 
Hormon-hormon (Sekretin, CCK, GIP, Peptida usus vasoaktif, substansi P, somatostatin) 2.
Kelenjar penghasil mukus (Sel goblet dan kelenjar Brunner) 3. Kelenjar enteroendokrin
Bagian-bagian dari usus besar: 1. Sekum 2. Kolon (Asenden, transversa, dan desenden) 3.
Rektum
Fungsi usus besar: 1. Mengabsorbsi 80% sampai 90% air dan elektrolit 2. Memproduksi
mukus tetapi sekresinya tidak mengandung enzim atau hormon pencernaan 3. Di dalam usus
besar terdapat sejumlah bakteri yang mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh setiap harinya 4. Mensekresi zat sisa dalam
bentuk feses
Diare yaitu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar dari
biasanya, yang disertai perubahan bentuk konsistensi feses dari penderita. Gastritis yaitu
peradangan pada mukosa lambung. Gastritis dapat terjadi bila ada ransangan berlebihan pada
mucosa karena aktivitas nervus vagus sehingga kelenjar yang memproduksi asam lambung
akan teransang. Mucosa juga dapat teriritasi oleh obat seperti aspirin atau steroid.

Sistem pernafasan
1) Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam
sel-sel tubuh dan untuk mentransport karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh
kembali ke atmosfer. Organ-organ (respiratorik) juga berfungsi dalam produksi bicara dan
berperan dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan
pengaturan hormonal tekanan darah.

2) Respirasi melibatkan proses berikut:  Ventilasi pulmonar  Respirasi eksternal 


Respirasi internal  Respirasi Saluran pernapasan.

12
BAB VI
SISTEM PERKEMIHAN

Ginjal
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga bebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan menyerap zatzat yang masih
diperlukan. Zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa
urin (air kemih) .
Sistem Perkemihan terdiri atas : 1) Dua ginjal (ren), yang mengeluarkan urin. 2) Dua ureter,
yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih. 3) Kandung kemih, sebagai
penampung urin sementara. 4) Uretra, yang mengeluarkan urin dari kandung kemih ke luar
tubuh.
Ginjal berbentuk seperti kacang merah, dan masing-masing seukuran kepalan tangan, ginjal
memiliki panjang sekitar 11 cm , lebar 5 cm , tebal 3 cm dengan berat sekitar 130g. Ginjal
tersusun oleh dua area utama yaitu korteks dan medula. Medula ini terdiri dari struktur
kerucut yang disebut piramida ginjal. Ginjal berfungsi untuk : 1) Ekskresi. Ginjal menyaring
darah dan menghasilkan volume besar filtrat. 2) Pengaturan volume dan tekanan darah. 3)
Pengaturan konsentrasi zat terlarut dalam darah. 4) Pengaturan pH cairan ekstraseluler. 5)
Pengaturan sintesis sel darah merah. 6) Pengaturan sintesis vitamin D.
Ureter adalah tabung bagian dimana urin mengalir dari ginjal ke kandung kemih. Kandung
kemih adalah salah satu bagian dari sistem perkemihan berupa kantung berotot serta memiliki
kemampuan mengembang dan mengempis, kandung kemih ini berfungsi untuk menyimpan
urin sementara. Uretra adalah tabung berotot berdinding tipis yang berfungsi untuk
mengalirkan urin dari kandung kemih dan mengeluarkannya dari tubuh. Uretra pada wanita
berbentuk lurus dan pendek, berjalan secara langsung dari leher kandung kemih ke luar
tubuh. Sedangkan pada pria uretra jauh lebih panjang dan melengkung dari kandung kemih
ke luar tubuh, melewati kelenjar prostat dan penis. Uretra pria memiliki fungsi ganda, yaitu
sebagai saluran untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih dan saluran bagi semen dari
organ reproduksi. Nefron adalah unit struktural dan fungsional dari ginjal, masing-masing
ginjal mengandung lebih dari 1 juta unit kecil nefron. Masing-masing nefron terdiri dari satu
renal corpusle dan satu tubulus renal. Semua renal corpuscle ditempatkan pada korteks renal,
sementara tubulus renal berawal dari korteks kemudian ke dalam medula sebelum kembali
ke korteks.
Nefron tersusun dari : 1) Kapsula Bowman, berfungsi untuk mengumpulkan filtrat
glomerulus. 2) Tubulus proksimal, dimana reabsorpsi dan sekresi tidak terkontrol dari zat-zat
tertentu berlangsung disini. 3) Lengkungan Henle, terdiri dari limb desending tipis dan limb
asending tebal. 4) Tubulus distal, dimana sekresi dan reabsorpsi tidak terkontrol zat-zat
tertentu berlangsung disini. 5) Duktus pengumpul, dimana reabsorpsi H2O dalam jumlah
bervariasi berlangsung disini. Cairan meninggalkan tubulus pengumpul dalam bentuk urin,
yang kemudian masuk ke pelvis ginjal. 6) Arteriol eferen, yang berfungsi untuk mengangkut
darah ke glomerulus. 7) Arteriol aferen , yang berfungsi mengangkut darah dari glomerulus.
8) Kapiler peritubular, yang memperdarahi jaringan ginjal serta berperan dalam pertukaran
cairan di lumen tubulus. 9) Vasa rekta, dan 10) Glomerulus, yang menyaring plasma bebas
protein ke dalam komponen tubulus.
Pada ginjal terjadi tiga proses utama yaitu:
1) Filtrasi glomerulus Pada saat darah mengalir melalui glomerulus, terjadi filtrasi
plasma bebas protein menembus kapiler glomerulus ke dalam kapsula Bowman.
Proses ini, yang dikenal sebagai filtrasi glomerulus, yang merupakan langkah pertama
dalam pembentukan urin.

13
2) Reabsorbsi tubular Pada proses ini, zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh akan
direabsorpsi secara selektif, sedangkan zat-zat yang tidak dibutuhkan dieliminasi
dalam bentuk urin.

14
BAB III
PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU
1. Buku wajib
 Covernya bagus, sehingga menarik minat pembaca untuk membaca buku
ini.
 Dilengkasi dengan gambar yang mudah dipahami
 Penjelasan didalam buku sangat mudah dipahami

2. Buku pendamping
 buku ini sangat bagus dilengkapi dengan identitas, sehingga memudahkan
pembaca mencarinya
 covernya sangat simple tapi elegan
 kata kata didalam sangat baku
 gambarnya didalam sudah berwarna

B. KEKURANGAN BUKU
1. Buku wajib
 Buku ini tidak dilengkapi dengan identitas
 Spasi didalam setiap kata terlalu jauh,sehingga boros

2. Buku pendamping
 Kertas didalam buku ini kuning,membuat mata pembaca cepat lelah
 Buku ini gampang rusak
 Dan gampang copot

15
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critical
book merupakan kegiatan untuk mengkritis buku untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi
materi dan tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat
direvisi agar menjadi buku yang lebih baik.

B. SARAN
Menurut yang saya baca dari buku ini, buku ini sangat layak digunakan untuk
seorang mahasiswa seperti kami dan menjadi reverensi bagi pembaca. Diharapkan
buku tersebut lebih terliti lagi dalam saat pengetikan agar tidak ada kesalahan serta
memudahkan pembaca untuk mengapliksikan dalam kehidupan sehari hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Novita Sari. 2018. Anatomi. Medan : Universitas Negeri Medan

Chalik, Raimundus. 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai