Anda di halaman 1dari 46

BLOK

SISTEM TUBUH
MANUSIA

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 1


ANATOMI TOPOGRAFI SUSUNAN SARAF PUSAT
DAN
KEPALA-LEHER

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi kepala.
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi leher.
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi innervasi Susunan Saraf Pusat (SSP) manusia.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi kepala.
1.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi regio-regio kepala.
1.2 Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot superficial pada kepala.
1.3 Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang-tulang pembentuk kepala.
1.4 Menjelaskan dan mengidentifikasi bagian-bagian tulang kepala.
1.5 Menjelaskan dan mengidentifikasi vaskularisasi kepala.
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi leher.
2.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot superficial pada leher.
2.2 Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang pembentuk leher.
2.3 Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur yang terdapat pada regio leher.
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi innervasi Susunan Saraf Pusat (SSP) manusia.
3.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi lapisan-lapisan pelindung SSP (scalp dan meningen)
3.2 Menjelaskan dan mengidentifikasi bagian- bagian otak dan medulla spinalis.

ALAT DAN BAHAN


1. Cadaver utuh
2. Os cranium, os vertebrae cervival
3. Preparat leher
4. Preparat basah otak
5. Manekin otak
6. Preparat basah medulla spinalis
7. Manekin medulla spinalis

A. SUSUNAN SARAF PUSAT


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi lapisan- lapisan pelindung SSP (scalp dan
meningen)

Pelajari dan identifikasilah:


- Cutis Gambar
- Calvaria
- Lapisan duramater
Ruangan subdural
- Lapisan arachnoidea
Ruangan subarachnoidea
- Lapisan piamater

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 2


2. Menjelaskan dan mengidentifikasi bagian- bagian otak (cerebrum) dan medulla
spinalis

Pelajari dan carilah:


Cerebrum: Gambar
- Lobus frontalis: gyrus frontalis
superior, gyrus frontalis medius, gyrus
frontalis inferior
- Lobus parietalis: Fissura parietalis
occipitalis, lobulus parietalis superior,
lobulus parietalis inferior, sulcus
interparietalis
- Lobus temporalis : Gyrus temporalis
superior, sulcus temporalis superior,
gyrus temporalis medius, sulcus
temporalis inferior, gyrus temporalis
inferior, gyrus angularis,
- Lobus occipitalis
- Cerebellum
- Batang otak: mesencephalon, pons,
dan medulla oblongata
Medulla spinalis:
- Intumescentia cervicalis (penebalan
C3-T2)
- intumescentia lumbalis (penebalan
T10-L3)
- duramater spinalis
- cauda equina

B. KEPALA
Daerah kepala dan leher merupakan suatu kesatuan banyak struktur-struktur
penting yang tersusun dengan padat di daerah yang relative sempit. Daerah ini menarik
untuk dipelajari karena berisi otak, organ-organ panca indera, nervi craniales, dan
cabang-cabang plexus cervicales.
1. Menjelaskan dan mengidentifikasi regio-regio kepala
Carilah dan pelajarilah:
- Regio frontalis Gambar
- Regio parietalis
- Regio temporalis
- Regio occipitalis
- Regio orbitalis
- Regio nasalis
- Regio infraorbitalis
- Regio zygomatica
- Regio oralis
- Regio buccalis
- Regio mentalis
- Regio parotideomasseterica

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 3


2. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot superficial pada kepala
Identifikasi otot-otot berikut ini:
- m. occipitofrontalis Gambar
- m. temporoparietalis
- m. auricularis anterior
- m. auricularis superior
- m. orbicularis oculi
- m. depressor supercilli
- m. corrugator supercilli
- m. procerus
- m. nasalis
- m. depressor septi nasi
- m. orbicularis oris
- m. buccinators
- m. levator labii superioris
- m. depressor labii inferioris
- m. mentalis
- m. transversus menti
- m. depressor anguli oris
- m. risorius
- m. levator anguli oris
- m. zygomaticus mayor
- m. zygomaticus minor
- m. levator labii superioris
alaeque nasi

3. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang-tulang pembentuk kepala


Cranium dibedakan neurocranium dan splanchnocranium.
Perhatikan bentuknya dan carilah tulang-tulang yang membentuk neurocranium:
Os frontale Os temporale
Os parietale Os sphenoidale
Os occipital Os ethmoidale

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 4


Perhatikan bentuknya dan carilah tulang-tulang yang termasuk splanchnocranium:
Os maxillare, Os lacrimale,
Os mandibulare, Os nasale,
Os palatinum, Concha nasalis inferior,
Os zygomaticum, Os vomer

Cranium terbentuk oleh tulang-tulang itu yang bersambungan satu dengan yang lainnya.
Tempat persambungan itu dinamakan sutura, kecuali hubungan antara os mandibulare
dan os temporale.

Cari dan kenalilah:


Sutura sagittalis
Sutura coronalis,
Sutura lambdoidea
Sutura squamosa

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 5


4. Menjelaskan dan mengidentifikasi bagian-bagian tulang kepala
a. Os frontale.
Pelajarilah: letaknya, batas-batasnya, bagian-bagiannya: squama frontalis, pars
nasalis, partes orbitales. Carilah:
Tuber frontale,
Glabella,

b. Os parietale
Pelajarilah letaknya.

c. Os occipitale
Pelajarilah bagian-bagiannya: Pars basilaris, Pars lateralis, Pars squamosa. Carilah:
Protuberantia occipitalis externa, Protuberantia occipitalis interna,
Foramen occipitale magnum, Fossa occipitalis inferior (fossa
cereberalis)

d. Os temporale
Perhatikan letaknya dan batas-batasnya.

e. Os sphenoidale
Pelajarilah letaknya dan batas-batasnya. Carilah bagian-bagiannya:
Pada dataran atas corpus carilah:
Sella turcica,
Dorsum sellae,
Tuberculum sellae,
Sulcus chiasmatis,
Foramen opticum,

f. Os ethmoidale.
Pelajarilah letaknya dan hubungannya dengan tulang-tulang di sekitarnya. Carilah
bagian-bagiannya: lamina cribosa, lamina perpendicularis, labyrinthus ethmoidalis.

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 6


Carilah:
Crista galli,
Lamina papyracea (nama lainnya?),

g. Os maxilla
Bagian-bagiannya adalah: corpus maxilla, processus frontalis, processus
zygomaticus, processus alveolaris, processus palatinus, Carilah:
Sinus maxillaris,
Hiatus maxillaris,
Sulcus lacrimalis,
Tuber maxillare,
Sutura palatina mediana,
Palatum durum,
Apertura piriformis
Sulcus infraorbitalis,
Foramen infraorbitale,
Fossa canina,

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 7


h. Os mandibula
Pelajarilah bentuk mandibula. Carilah bagian-bagiannya: corpus mandibulae, ramus
mandibulae. Carilah:
Protuberantia mentalis,
Tuberculum mentale,
Angulus mandibulae,
Incisura mandibulae,
Processus condyloideus,
Foramen mentale,
Foramen mandibulare,

i. Os palatinum
Bagian-bagiannya adalah: pars horizontalis, pars perpendicularis.

j. Os zygomaticum
Pelajarilah hubungannya dengan tulang-tulang di sekitarnya.

k. Os lacrimale
Pelajarilah letaknya dan batas-batasnya.

l. Os nasale
Pelajarilah letaknya dan batas-batasnya. Carilah: foramen nasale, sulcus ethmoidalis.

m. Os vomer
Pelajarilah cara melekatnya pada os sphenoidale dan os ethmoidale.

n. Perhatikanlah ruang-ruang tengkorak yang penting: cavum cranii, cavum nasi,


orbita. Pelajarilah batas-batas cavum cranii pada tengkorak yang telah dibuka
atapnya. Tulang-tulang apakah yang membentuk basis cranii? Tulang-tulang apakah
yang membentuk calvaria?
Carilah:
Fossa cranii anterior, Foramen spinosum,
Fossa cranii media, Foramen lacerum,
Fossa cranii posterior, Foramen occipitale magnum,
Fossa hypophyseos (nama lainnya?), Foramen jugulare,
Foramen opticum, Canalis hypoglossi,
Foramen rotundum, Foramen ovale,

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 8


5. Menjelaskan dan mengidentifikasi vaskularisasi kepala
Carilah dan pelajarilah:
- a. labial superior inferior - v. facialis
- a.maxillaris - a. labial superior inferior
- a. facialis - a.transversal facialis
- a. occipitalis - v.transversal facialis
- a. temporalis superficial - v.maxillaris

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 9


C. LEHER
Leher adalah daerah tubuh yang terletak di antara pinggir bawah mandibula di sebelah
atas dan incisura suprasternalis serta pinggir atas clavicula di sebelah bawah.

1. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot pada leher


M. sternocleidomastoideus membagi permukaan leher menjadi trigonum colli anterior
et posterior. Pelajari batas-batasnya.
Identifikasi otot-otot pada leher berikut:
- platysma - m. geniohyoideus
- m. sternocleidomastoideus - m. omohyoideus
- m. scalenus anterior et medius - m. sternohyoideus
- m. digastricus - m. sternothyroideus
- m. stylohyoideus - m. thyrohyoideus
- m. mylohyoideus

2. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang pembentuk leher


Carilah dan pelajarilah os vertebrae cervicalis I-VII

3. Menjelaskan dan mengidentifikasi vaskularisasi leher


Carilah dan pelajarilah:
- a. carotis externa - v. jugularis externa
- a.subclavia - v. jugularis interna
- a. carotis communis - v. subclavia

4. Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur yang terdapat pada regio colli


Carilah dan pelajarilah:
- glandula thyroidea Gambar
- trachea
- glandula parathyroidea
- glandula parotis
- pharynx
- oesophagus
- Larynx

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 10


ANATOMI TOPOGRAFI TRUNCUS DAN THORAX

A. THORAX

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi permukaan pada thorax
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur pembentuk thorax
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi cavitas thoracis

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi permukaan pada thorax
1.1. Menjelaskan dan mengidentifikasi konfigurasi thorax
1.2. Menjelaskan dan mengidentifikasi garis orientasi pada thorax
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur pembentuk thorax
2.1. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang-tulang pembentuk thorax
2.2. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot superficial thorax
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi cavitas thoracis
3.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi organ-organ pada cavitas thoracis

ALAT DAN BAHAN


1. Kadaver utuh
2. Manekin thorax
3. Os costae, os sternum, os vertebrae, os clavicula, os scapula
4. Atlas Anatomi

1. Menjelaskan dan Mengidentifikasi Konfigurasi Thorax


Perhatikan bentuknya dan carilah:
Konfigurasi Thorax: Gambar
Thorax anterior:
a. Clavicula
b. Fossa supraclavicularis
c. Papilla mammae
d. Incissura jugularis
e. Angulus sterni (angulus
ludovici)
f. Arcus costae
g. Acromion
h. Processus xiphoideus

Thorax posterior: Gambar


Spina scapula

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 11


2. Menjelaskan dan mengidentifikasi garis orientasi pada thorax
Perhatikan bentuknya dan carilah:
Garis Orientasi: Gambar
a. Linea midsternalis
b. Linea parasternalis
c. Linea midclavicularis
d. Linea axillaris anterior
e. Linea axillaris media
f. Linea axillaris posterior
g. Linea scapularis

3. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang-tulang pembentuk thorax


a. Pelajarilah iga-iga pada rangka lengkap.
Perhatikan: jumlahnya, panjangnya, hubungannya dengan sternum, hubungannya
dengan corpus vertebrae thoracalis, dan spatia intercostalia.
b. Cari dan pelajarilah pada tiap iga:
a. Capitulum costae Gambar
b. Collum costae
c. Corpus costae
d. Facies articularis costae
e. Crista colli costae
f. Tuberculum costae
g. Cartilago costalis
h. Sulcus costae
i. Spatia intercostalia
j. Angulus costae
k. Facies articularis tuberculi costae

c. Cari dan pelajarilah pada sternum:


a. manubrium sterni Gambar
b. angulus sterni
c. corpus sterni
d. incisura costalis
e. processus xiphoideus

d. Cari dan pelajarilah os clavicula dan os scapula (bedakan dextra dan sinistra, anterior
dan posterior os clavicula dan os scapula)

4. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot thorax


Perhatikan dan carilah:
anterior Gambar
a. m.pectoralis major
b. m.pectoralis minor
c. m.serratus anterior
d. m.intercostalis
posterior
a. m. trapezius,
b. m. latissimus dorsi,
c. m. rhomboideus major
d. m. rhomboideus minor,

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 12


e. m. levator scapulae,
f. m. serratus posterior
g. m. serratus inferior

5. Menjelaskan dan mengidentifikasi organ-organ pada cavitas thoracis


Perhatikan dan carilah:
a. Pulmo sinistra et dextra Gambar
b. Cor
c. Oesofagus
d. Trachea

B. TRUNCUS

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:


Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang tulang pembentuk Truncus

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang- tulang pembentuk truncus
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi jumlah ruas tulang belakang
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi perbedaan antar os vertebrae
4. Menjelaskan dan mengidentifikasi bagian- bagian os vertebrae
5. Menjelaskan dan mengidentifikasi lengkung-lengkung pada columna vertebralis

ALAT DAN BAHAN


1. Kadaver utuh
2. Manekin rangka utuh
3. Os Vertebrae cervicales, vertebrae thoracales, vertebrae lumbales, vertebrae coccygeae,
dan vertebrae sacrales
4. Atlas Anatomi

1. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang- tulang pembentuk truncus.


Carilah tulang- tulang apa saja yang membentuk trunkus!

2. Menjelaskan dan mengidentifikasi jumlah ruas tulang belakang.


Perhatikan bentuknya, berapa jumlahnya, dan carilah:
a. os vertebrae cervicales Gambar
b. os vertebrae thoracales,
c. os vertebrae lumbales,
d. os vertebrae coccygeae,
e. os vertebrae sacrales

3. Menjelaskan dan mengidentifikasi perbedaan antar os vertebrae.


Pelajarilah perbedaan antara vertebrae cervicales, thoracales dan lumbales:
Corpus vertebrae, foramen vertebrale, processus spinosus, processus transversus,
facies articularis.

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 13


4. Menjelaskan dan mengidentifikasi bagian-bagian tulang pembentuk columna
vertebralis.
Perhatikan bentuknya dan carilah:
Vertebrae cervical I (Atlas) Gambar
 Arcus anterior atlantis
 Tuberculum posterius atlantis
 Fovea articularis superior
 Arcus posterior atlantis
 Tuberculum anterius atlantis
 Fovea dentis

Pelajarilah hubungannya dengan


cranium dan os epistropheus
Vertebrae cervical II (epistropheus)
 Corpus epistrophei
 Facies articularis superior
 Dens epistrophei
 Facies articularis inferior
 Processus costotransversarius
epistrophei
 Facies articularis anterior dentis
 Facies articularis posterior dentis

Pelajarilah hubungannya dengan


os atlas dan vertebra cervicalis III
Vertebra cervicalis VI
Perhatikan tuberculum caroticum
Chassaignac.

Vertebra thoracal
- corpus vertebrae
- processus spinosus
- incisura vertebralis superior
- arcus vertebrae
- processus articularis superior
- incisura vertebralis inferior
- processus transversus
- processus articularis inferior
- fovea costalis
Vertebra lumbalis
Perhatikan dan bandingkan dengan
vertebra thoracal:
a. ukuran dan bentuk corpus
vertebrae
b. ukuran dan bentuk foramen
vertebrale
c. bentuk processus spinosus
d. arah processus transversus

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 14


e. arah bidang facies articularis
Os sacrum
Perhatikan bentuk sacrum dan carilah
bekas-bekas batas antara ruas-ruasnya.

Os coccygis
Terdiri atas berapa ruaskah tulang itu?
carilah cornua coccygea!

Ulanglah sekali lagi columna vertebralis. Perhatikan disci intervertebrales. Carilah


promontorium!

5. Menjelaskan dan mengidentifikasi lengkung-lengkung pada columna vertebralis


Perhatikan lengkung-lengkung pada columna vertebralis:
- lordosis cervicalis Gambar
- lordosis lumbalis
- scoliosis
- kyphosis thoracalis
- kyphosis sacralis

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 15


ANATOMI TOPOGRAFI ABDOMEN DAN PELVIS

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi permukaan pada abdomen
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur pembentuk dinding abdomen
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi cavitas abdomen
4. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi permukaan pada pelvis
5. Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur pembentuk dinding pelvis
6. Menjelaskan dan mengidentifikasi cavitas pelvis

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi permukaan pada abdomen
1.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi pembagian kuadran abdomen
1.2 Menjelaskan dan mengidentifikasi garis imajiner dan nama regio abdomen
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur pembentuk dinding abdomen
2.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi lapisan dinding abdomen
2.2 Menjelaskan dan mengidentifikasi otot dinding abdomen
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi cavitas abdomen
3.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi lapisan peritoneum
3.2 Menjelaskan dan mengidentifikasi batas-batas cavitas abdomen
3.3 Menjelaskan dan mengidentifikasi organ pada cavitas abdomen
3.4 Menjelaskan dan mengidentifikasi canalis inguinalis
4. Menjelaskan dan mengidentifikasi anatomi permukaan pada pelvis
4.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi tanda permukaan pada pelvis
5. Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur pembentuk dinding abdomen
5.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi rangka pelvis
5.2 Menjelaskan dan mengidentifikasi otot pelvis
6. Menjelaskan dan mengidentifikasi cavitas abdomen
6.1 Menjelaskan dan mengidentifikasi batas-batas cavitas pelvis
6.2 Menjelaskan dan mengidentifikasi regio pelvis
6.3 Menjelaskan dan mengidentifikasi organ pada cavitas pelvis

ALAT DAN BAHAN


1. Kadaver utuh
2. Preparat dan Manekin abdomen, manekin pelvis pria dan pelvis wanita
3. Os coxae, os vertebrae
4. Atlas Anatomi

A. ANATOMI TOPOGRAFI ABDOMEN


Abdomen dapat didefinisikan sebagai daerah tubuh yang terletak diantara diaphragma di
bagian atas dan apertura pelvis superior di bagian bawah.
1. Menjelaskan dan mengidentifikasi pembagian kuadran abdomen
- Kuadran kanan atas Gambar kuadran abdomen
- Kuadran kiri atas
- Kuadran kanan bawah
- Kuadran kiri bawah

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 16


2. Menjelaskan dan mengidentifikasi garis imajiner dan nama regio abdomen
Garis imajiner pembagi regio abdomen:
- Linea midclavicularis dextra et sinistra
- Garis yang menghubungkan batas bawah costa X (linea subcotalis) dextra et sinistra
- Garis yang menghubungkan crista tuberalis dextra et sinistra

Nama regio abdomen: Gambar regio abdomen


- Regio hypochondriaca
dextra
- Regio epigastrica
- Regio hypochondriaca
sinistra
- Region lumbalis dextra
- Regio umbilicalis
- Regio lumbalis sinistra
- Regio iliaca dextra
- Regio hypogastrica
- Regio iliaca sinistra

3. Menjelaskan dan mengidentifikasi lapisan dinding abdomen (dari kulit s/d peritoneum)
- cutis
- tela subcutanea (subkutis)
- m. obliquus externus abdominis
- m. obliquus internus abdominis
- m. transversus abdominis
- m. fascia transversalis
- fascia extraperitonealis
- peritoneum parietale

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 17


4. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot dinding abdomen

Otot dinding abdomen superficial: Gambar


- m. obliquus externus abdominis
- m. obliquus internus abdominis

Otot dinding abdomen profunda: Gambar


- m. rectus abdominis
- m. transversus abdominis
- m. pyramidalis

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 18


5. Menjelaskan dan mengidentifikasi lapisan peritoneum
Perhatikan dan carilah:
Peritoneum : Gambar
1. peritoneum visceral
2. peritoneum parietal
3. cavitas peritonealis
4. omentum majus
5. omentum minus
6. mesenterium

6. Menjelaskan dan mengidentifikasi batas-batas cavitas abdomen


Perhatikan dan carilah:
Anterior : otot dinding abdomen Gambar
Posterior : vertebrae
Inferior : cavitas pelvis
Superior : diaphragma

7. Identifikasi organ berikut ini yang terdapat dalam cavum abdomen


Perhatikan dan carilah :
- Gaster Gambar
- Jejunum
- Ileum
- Caecum
- Appendix vermiformis
- Colon ascendens
- Colon descendens
- Colon sigmoideum
- Rectum
- Hepar
- Vesica fellea
- Omentum majus
- Omentum minus
Cari dan pahamilah letak dan posisi organ abdomen berdasarkan proyeksi regio
abdomen dan letaknya di dalam peritoneal.
Organ yang termasuk dalam regio
- Regio hypochondriaca dextra : ....................................
- Regio epigastrica : ........................................................
- Regio hypochondriaca sinistra : ...................................
- Region lumbalis dextra :...............................................
- Regio umbilicalis : .......................................................
- Regio lumbalis sinistra : ...............................................
- Regio iliaca dextra : .....................................................
- Regio hypogastrica : ....................................................

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 19


- Regio iliaca sinistra : ....................................................
Organ yang termasuk dalam
a. Intraperitoneal
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

b. retroperitoneal
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

8. Menjelaskan dan mengidentifikasi canalis inguinalis


Perhatikan dan carilah:
a. isi dan bagian dari canalis Gambar
inguinalis ...............................................
.......

b. batas-batas canalis
inguinalis ...............................................
....

c. batas-batas trigonum Hasselbach


..................................................

d. lokasi terjadinya hernia


.....................................................

B. ANATOMI TOPOGRAFI PELVIS


Pelvis adalah bagian tubuh yang terletak di bawah abdomen. Walaupun cavitas abdominalis dan
cavitas pelvis saling berhubungan, kedua regio ini dibicarakan secara terpisah.

1. Menjelaskan dan mengidentifikasi tanda permukaan pada pelvis


Perhatikan bentuknya dan carilah:
a. Crista pubica Gambar
b. Spina iliaca anterior superior
c. Spina iliaca posterior superior
d. Tuber ischiadicum
e. Spina ischiadica
f. os coccygeus
g. Symphysis pubis

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 20


h. Hiatus sacralis
i. Processus spinosus Vertebrae
sacralis

2. Menjelaskan dan mengidentifikasi rangka pembentuk pelvis


Tulang pelvis terdiri dari 2 buah os coxae (dextra dan sinistra),1buah os sacrum, dan
1buah os coccygeus
Perhatikan dan carilah:
a. os coxae dextra Gambar rangka pelvis
b. os coxae sinistra
c. os sacrum
d. os coccygeus
e. articulatio lumbosacral
f. articulatio sacroilliaca
g. symphysis pubis
h. promontorium
i. linea terminalis

Os coxae. Os coxae terdiri atas: os ilium, os pubis, os ischium


Acetabulum, Gambar
adalah……………...................
…………………………………
os ilium
crista iliaca
spina iliaca anterior superior
spina iliaca anterior inferior
spina iliaca posterior superior
spina iliaca posterior inferior
os ischium
tuber ischiadicum
spina ischiadica
incisura ischiadica major
incisura ischiadica minor
os pubis
tuberculum pubicum
iminentia iliopectinea
pecten ossis pubis
foramen obturatorium

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 21


A. Jelaskan perbedaan rangka pelvis pria dan wanita
Pria Wanita

B. Gambarkan dan Jelaskan bentuk-bentuk pelvis

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 22


c. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot pelvis
a. Diaphragma pelvis
Merupakan.....................................................................................................
Terdiri dari.....................................................................................................
b. Diaphragma urogenitale
Merupakan.....................................................................................................
Terdiri dari.....................................................................................................

Perhatikan dan carilah:


1. m.ischiococcygeus 5. m. sphincter ani externus
insersi : ……………………….. a. pars subcutanea
origo : …………………………. b. pars superficialis
persyarafan : ………………… c. pars profunda
Fungsi : ……………………….. insersi : ………………………..
origo : ………………………….
2. m. levator ani persyarafan : …………………
Terdiri dari : Fungsi : ………………………..
insersi : ………………………..
origo : …………………………. 6. Otot urogenital pria
persyarafan : ………………… a. m. bulbo spongiosus,
Fungsi : ……………………….. b. m. ischiocavernosus
c. m. sphingter uretra
3. m. transversus perinei d. m.tranvesus perinei profundus
profundus
insersi : ……………………….. 7. Otot urogenital wanita
origo : …………………………. a. m. bulbo spongiosus
persyarafan : ………………… b. m. ischiocavernosus
Fungsi : ………………………..

4. m. transversus perinei
superficialis
insersi : ………………………..
origo : ………………………….
persyarafan : …………………
Fungsi : ………………………..

d. Menjelaskan dan mengidentifikasi regio pelvis


Pelvis dibagi menjadi dua regio oleh bidang imajiner yang ditarik dari promontorium
sacrum ke pinggir atas symphisis pubis, yaitu:
a. Pelvis palsu
Terletak di atas bidang, berfungsi untuk menyokong intestinum.
b. Pelvic sejati
Terletak di bawah bidang, berada di antara apertura pelvis superior (pintu atas
panggul) dan apetura pelvis inferior (pintu bawah panggul)
inlet =..................
midlet =..............
outlet =...............
pelvic mayor =...................
pelvic minor =....................
linea terminalis =............

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 23


e. Menjelaskan dan mengidentifikasi organ pada cavitas pelvis
Perhatikan dan carilah:
a. organ sistem pencernaan Gambar
- Bagian akhir colon sigmideum
- Rectum
- Anal canal
b. organ sistem urinarius
- Vesica urinaria
- Ureter
c. organ reproduksi pria
- Saluran reproduksi
- Kelenjar prostat
d. organ reproduksi wanita
- Uterus
- Tuba falopii
- Ovarium
e. Cavum Douglas
adalah.......................

f. Menjelaskan dan mengidentifikasi batas-batas cavitas pelvis


Perhatikan dan carilah:
Anterior : symphysis pubica, SIAS Gambar
Posterior : vertebra sacralis, coccygeus
Inferior : perineum
Superior : cavitas abdomen

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 24


ANATOMI TOPOGRAFI
EKSTREMITAS SUPERIOR DAN INFERIOR

A. EXTREMITAS SUPERIOR

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur pembentuk extremitas superior

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi regio- regio pada extremitas superior
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot pada extremitas superior
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang-tulang pembentuk extremitas superior

ALAT DAN BAHAN


1. Kadaver utuh
2. Manekin rangka
3. Os scapula, os humerus, os radius, os ulna, ossa carpalis, os metacarpal, os phalanges
4. Atlas Anatomi

Ekstremitas superior (anggota gerak atas) dimulai dari aspek lateral bawah leher, yang
ditunjang oleh trunkus (badan) dengan artikulasi (persendian) skeletal antara clavicula-
sternum, dan sendi sternoclavicular. Ekstremitas superior ditandai dengan kemampuan
mobilitas dan motorik halus. Interaksi harmonis yang terjadi antara otot dan persendiannya
memungkinkan gerakan efisien pada jarak yang paling bisa diterapkan untuk melakukan suatu tugas
tertentu.
Extremitas superior dapat dianggap sebagai pengungkit bersendi banyak yang dapat
bergerak bebas pada tubuh melalui articulatio humeri (bahu). Pada ujung distal dari extremitas
superior terdapat organ yang penting, yaitu tangan. Banyak fungsi penting dari tangan bergantung
pada fungsi pollex seperti penjepit, yang memungkinkan seseorang mencengkeram benda di antara
pollex (ibu jari) dan index (pointer) (telunjuk).

1. Menjelaskan dan mengidentifikasi regio- regio pada extremitas superior


Pelajari regio-regio yang terdapat pada ekstremitas superior, yaitu
- regio pectorales, scapularis, dan deltoideus
- regio brachium (anterior dan posterior)
- regio antebrachium,
- regio manus, terdiri atas bagian-bagian; carpalis, manus palmaris (telapak) dan dorsalis
(punggung), serta digiti

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 25


2. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot pada extremitas superior
Carilah dan pelajarilah:
- m. deltoideus Gambar
- m. teres major
- m. teres minor
- m. biceps brachii caput
longum et breve
- m. coracobrachialis
- m. brachialis
- m. triceps brachii caput
longum, laterale et
mediale
- m. pronator teres caput
humerale et ulnaris.
- m. flexor carpi radialis.
- m. palmaris longus
- m. flexor carpi ulnaris
caput humerale et ulnaris
- m. brachioradialis
- m. extensor carpi radialis
longus
- m. palmaris brevis.
- m. lumbricalis.
- m. extensor carpi radialis
brevis
- m. extensor digitorum
- m. extensor digiti minimi
- m. extensor carpi ulnaris
- m. anconeus
- m. supinator
- m. abductor pollicis
longus
- m. extensor pollicis brevis
- m. extensor pollicis
longus
- m. extensor indicis

3. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang-tulang pembentuk extremitas superior


Carilah tulang- tulang apa saja yang membentuk extremitas superior?
Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 26
Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang- tulang extremitas superior:
a. Os scapula.
Perhatikan bentuknya. Carilah:
- Acromion Gambar
- Spina scapulae
- Cavitas glenoidalis (bersendi
dengan Os. Humerus)
- Facies articularis acromialis
(bersendi dengan Os.
Acromion/Humerus)

 Pelajarilah letak clavicula terhadap scapula dan sternum (Di Antara). Scapula
bersendi dengan tulang Humerus. Clavicula bersendi dengan Sternum
b. Os humerus.
Perhatikan letak humerus pada sceletum. Carilah:
- Caput humeri (bersendi Gambar
dengan…………………)
- Collum anatomicum
- Tuberculum majus
- Tuberculum minus
- Tuberositas deltoidea (tempat
melekatnya Caput Humeri)
- Collum chirurgicum
- Epicondylus medialis
- Epicondylus lateralis
- Fossa olecrani (bersendi
dengan..……….............)

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 27


c. Os radius.
Bersendi dengan tulang ………………….
Carilah:
- Circumferential articularis Gambar
(bersendi
dengan………………..)
- Collum radii
- Processus styloideus radii
- Tuberositas radii

d. Os ulna
Carilah dan pelajarilah:
- Olecranon (processus olecrani) Gambar
- Incisura trochlearis (bersendi
dengan………………………..)
- Processus coronoideus
- Capitulum ulnae
- Processus styloideus ulnae

 Pelajarilah hubungan antara os humerus, ulna dan radius


 Ambillah tulang: clavicula, scapula, humerus, ulna dan radius. Tentukan apakah
tulang-tulang itu bagian sisi kanan atau kiri!

e. Ossa carpalia
 Ambillah tulang-tulang tangan: ossa carpalia, ossa metacarpalia, phalanges
 Berapakah jumlahnya? Jawab: 8
 Ambillah ossa carpalia dan letakkan dalam susunan yang sebenarnya.
 Carilah dan pelajarilah:
- os naviculare (scaphoideum) Gambar
- os lunatum
- os triquetrum
- os pisiforme
- os multangulum majus
(trapezium)
- os multangulum minus
(trapezoideum)
- os capitatum
- os hamatum

f. Os metacarpale
Carilah dan pelajarilah:
- basis ossium metacarpalium Gambar
- corpus ossium metacarpalium
- capitulum ossium metacarpalium
 Perhatikan bentuk basis ossium metacarpalium I. Apa bedanya dengan ossa metacarpalia
yang lainnya?
Jawab:……………..

g. Os phalanges
Berapakah jumlahnya? Jawab: 5

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 28


Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 29
B. EXTREMITAS INFERIOR

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Menjelaskan dan mengidentifikasi struktur pembentuk extremitas inferior

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi regio- regio pada extremitas inferior
2. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot pada extremitas inferior
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang-tulang pembentuk extremitas inferior

ALAT DAN BAHAN


1. Kadaver utuh
2. Manekin rangka
3. Os coxae, os ilium, os ischium, os pubis, os pelvis, os femur, os patella, os tibia, os fibula,
ossa tarsalia,ossa metatarsalia, os phalanges
4. Atlas Anatomi

Ekstremitas inferior merupakan ekstensi dari trunkus tubuh yang berfungsi sebagai penunjang berat
tubuh, bergerak, dan untuk menjaga keseimbangan. Ekstremitas inferior didukung langsung oleh
skeleton axial oleh sendi sacroiliaca dan ligamen, yang menghubungkan tulang pelvis ke sacrum.
1. Menjelaskan dan mengidentifikasi regio- regio pada extremitas inferior
Pelajari regio-regio yang terdapat pada ekstremitas superior, yaitu
- regio gluteal
- regio femoral
- regio genu
- regio cruris
- regio tarsus
- regio talocrural
- regio pedis

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 30


2. Menjelaskan dan mengidentifikasi otot-otot pada extremitas inferior
a. Otot-otot pangkal paha: Gambar
- m. gluteus maximus
- m. gluteus medius
- m. gluteus minimus
- m. psoas major
- m. psoas major
b. Otot-otot tungkai atas
- m. rectus femoris
- m. vastus lateralis
- m. vastus intermedius
- m. vastus medialis
- m. sartorius
c. Otot-otot tungkai bawah
- m.gastrocnemius
- m.soleus
- m. plantaris
d. Otot –otot kaki
- m.extensor digitorum brevis
- m.extensor hallucis brevis

Sebutkan otot-otot yang termasuk otot hamstring!


Jawab : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

3. Menjelaskan dan mengidentifikasi tulang-tulang pembentuk extremitas inferior


Apa tulang- tulang yang membentuk extremitas superior?
Jawab : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
4. Menjelaskan dan mengidentifikasi bagian-bagian tulang extremitas inferior
a. Os coxae
Pelajarilah hubungan: os coxae dengan os sacrum, os coxae kanan dengan os coxae kiri.
Carilah:
- Acetabulum Gambar tulang pelvis
(bersendi dengan……………)

- Fossa acetabuli

 Os coxae terdiri atas: os ilium, os pubis, os ischium, yang telah melekat menjadi satu.
Carilah dimana batasnya antara ketiga tulang itu!

b. Os ilium
Carilah dan pelajarilah:

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 31


- ala ossis ilii Gambar
- fossa iliaca
- crista iliaca
- spina iliaca anterior superior
- spina iliaca anterior inferior
- spina iliaca posterior superior
- spina iliaca posterior inferior

c. Os ischium
Carilah dan pelajarilah:
- corpus ossis ischii Gambar
- tuber ischiadicum
- spina ischiadica

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 32


d. Os pubis
Carilah dan pelajarilah:
- corpus ossis pubis Gambar
- tuberculum pubicum
- foramen obturatorium

e. Os femur
Pelajarilah bentuknya, panjangnya dan beratnya. Carilah:
- caput femoris (bersendi Gambar
dengan……………………..)
- collum femoris
- trochanter major
- trochanter minor
- condylus medialis (bersendi
dengan……………………..)
- condylus lateralis (bersendi
dengan……………………..)
- epicondylus medialis
- epicondylus lateralis
- facies patellaris

f. Os patella
Carilah dan pelajarilah:
- basis patellae Gambar
- apex patellae
- facies articularis
(bersendi dengan…………………..)

g. Os tibia
Carilah dan pelajarilah:
- condylus medialis Gambar
- condylus lateralis
- facies articularis superior (bersendi
dengan…………………………….)
- tuberositas tibiae (tempat
melekatnya………………………)
- facies articularis fibularis (bersendi
dengan…………………………..)
- malleolus medialis

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 33


h. Os fibula
Pelajarilah bentuknya dan letaknya terhadap tibia. Carilah:
- capitulum fibulae (bersendi Gambar
dengan…………………..)
- malleolus lateralis (sehari-hari disebut
sebagai…………………...)

i. Ossa tarsalia
Berapakah jumlahnya? Jawab:
Identifikasilah:
- os talus Gambar
- os calcaneus
- os naviculare pedis
- os cuboideum
- ossa cuneiformia i, ii, iii

 Pelajarilah bentuk os talus, hubungannya dengan tibia dan fibula, hubungannya dengan
ossa tarsalia lainnya.

j. Ossa metatarsalia
Pelajarilah bentuk dan bagian-bagian ossa metatarsalia.

k. Os phalanges
Pelajarilah phalanges digitorum pedis. Tulang-tulang ini lebih kecil daripada phalanges
digitorum manus. Berapakah jumlahnya?
Jawab : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 34


 Ambillah os femur, tibia, fibula. Tentukan apakah tulang-tulang itu bagian sisi kanan
atau kiri

Gambarlah dan bandingkan:


os femur os tibia os fibula

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 35


MAKRO MOLEKUL

1. KARBOHIDRAT
Teori
Karbohidrat terdapat luas, baik pada jaringan tumbuh-tumbuhan maupun binatang.
Pada tanaman karbohidrat merupakan hasil fotosintesa, misalnya amilum yang terdapat dalam
sel-sel tanaman dan selulosa sebagai kerangka tanaman. Pada sel-sel binatang karbohidrat
terdapat dalam bentuk glukosa dan glikogen yang penting sebagai sumber tenaga.
Beberapa karbohidrat mempunyai fungsi spesifik yang penting ialah ribosa dalam
nukleoprotein sel, galaktosa dalam lipid-lipid tertentu dan galaktosa dalam air susu.
Karbohidrat sendiri dapat didefinisikan sebagai derivat aldehida atau keton dari alkohol
polihidris atau senyawa turunannya sebagai hasil hidrolisasinya.

Isomerisasi:
Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi konfigurasi ruang tidak
sama dikenal sebagai stereo isomer. Atom C yang mengikat 4 macam atom atau gugus yang
berbeda disebut atom C asimetris, atom C asimetris ini yang menyebabkan pembentukan
isomer. Bila n sama dengan jumlah atom C asimetris maka jumlah isomernya = 2 n.

Mereduksi:
Sifat gula dengan gugus karbonil bebas (aldehid dan keton) dalam larutan alkali berubah
menjadi bentuk enol yang relatif dan mudah mengalami oksidasi. Jadi gulanya sebagai
pereduksi, sedang zat yang direduksi misalnya Cu; Bi; Fe(CN) 6, dll.

Reaksi-reaksi untuk karbohidrat :


1. Reaksi Barfoed
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Barfoed ( Cu asetat dalam asam asetat)

Cara kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Barfoed ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 ml larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas selama 5 -7 menit.
4. Terbentuknya endapan merah orange menunjukkan adanya karbohidrat.

2. Reaksi Tollens
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Tollens ( Naftoresorsinol 1 % dalam alkohol)
- Eter

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan karbohidrat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml reagen Tollens.
3. Panaskan pelan-pelan sampai mendidih selama 1 menit sambil digoyang-goyang.
4. Diamkan selama 4 menit.
5. Dinginkan di bawah air ledeng.
6. Tambahkan eter. Jika dalam ekstrak eter terdapat warna merah menunjukkan adanya
heksuronat.

3. Reaksi Molisch
Bahan :

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 36


- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Molisch ( alfa naftol 10%)
- Asam sulfat pekat

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan karbohidrat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 tetes reagen Molisch.
3. Alirkan ke dalam tabung reaksi 2 ml asam sulfat pekat.
4. Adanya cincin ungu menunjukkan adanya karbohidrat.

4. Reaksi Benedict
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Benedict ( 17,3 gram tembaga sulfat dan 173 gram natrium sitrat dan 100 gram natrium
karbonat bebas air, tambah aquadest hingga 1 liter)

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 10 tetes larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas air selama 5 menit atau dipanaskan langsung selama 1 menit.
4. Terbentuknya warna hijau, merah, oranye atau merah bata dan endapan merah bata
menunjukkan adanya gula pereduksi.

5. Reaksi Selliwanoff
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Selliwanoff (0,5 % resorsinol dalam HCl 5 N)

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Selliwanoff ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas air atau pemanasan langsung dan dididihkan selama 30 detik.
4. Terbentuk warna merah menunjukkan adanya gugus keton.

6. Reaksi Bial
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Bial (0,2 % resorsinol dalam HCl pekat dengan sedikit FeCl 3)

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Bial ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan beberapa tetes larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas air.
4. Akan terjadi warna hijau menunjukkan adanya C 5.

Hasil
Tulis positif atau negatif

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 37


REKAPITULASI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Glukosa Fruktosa Maltosa Laktosa Sukrosa Arabinosa

Positif
1. Reaksi Positif (Sedikit Positif
Positif(endapa
Barfo (endapan merah) Negatif Negatif (endapan
n merah)
ed merah) Berubah merah)
warna hijau

Positif (Semu Positif (Semu


merah) merah)
(mengandun (mengandun
2. Reaksi
g g
Tollen Negatif Negatif Negatif Negatif
heksuronat) heksuronat)
s
(keluar (keluar
cermin cermin
perak) perak)
3. Reaksi Positif (cincin
Positif(cincin Positif(cincin Positif(cincin Positif(cincin Positif(cincin
Molis ungu) (Paling
ungu) ungu) ungu) ungu) ungu)
ch bagus)

4. Reaksi Positif Positif(Mera Positif(Mera Positif(Mera Positif(Merah Positif(Mera


Benedict (Merah pudar) h pudar) h pudar) h pudar) pudar) h pudar)

Positif(Semu
Positif(Semu merah)
merah) (Makin
5.Reaksi
Negatif (mengandun Negatif Negatif merah) Negatif
Selliwanoff
g gugus (mengandun
keton) g gugus
keton)
Positif Anggap Positif
6. Reaksi Positif(Agak
Negatif (Merah negatif(cokla (Merah Negatif
Bial coklat)
darah) t pudar) darah)

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 38


2. LIPID
Teori
Lipid adalah senyawa-senyawa yang mempunyai persamaan sifat yaitu tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adalah eter, kloroform, benzen, karbon tetraklorida,
xylena, alkohol dan aseton. Lipoid adalah zat yang memyerupai lemak.

Lipid sangat penting karena merupakan simpanan tenaga yang besar dan sebagai pelarut vitamin A,
D, E dan K dan juga mengandung asam-asam lemak esensial. Sebagai cadangan tenaga berupa
simpanan lemak dalam jaringan lemak. Lemak juga sebagai bahan insulasi terdapat dalam
jaringan subkutis dan sekitar organ tubuh. Jaringan syaraf mengandung banyak lemak.
Gabungan lemak dan protein disebut lipoprotein adalah bahan yang penting dalam sel baik
dalam mitokondria maupun dinding sel dan dalam darah sebagai pengangkut lemak.

Angka iod adalah jumlah gram iod yang di ikat oleh 100 gram lemak. Besarnya angka iod
menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam lemak, makin tidak jenuh asam lemaknya maka
makin besar angka iodnya.

Percobaan 1 : Sifat tidak jenuh


Bahan :
- Minyak kelapa
- Minyak kelapa sawit
- Minyak jagung
- Minyak kedelai
- Reagen HUBL (larutan iodium dalam alkohol yang mengandung sedikit HgCl 2)

Cara kerja :
1. Masukkan 4 ml kloroform ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 10 tetes reagen HUBL), kocok sampai rata.
3. Bagilah larutan berwarna ini menjadi 4 (empat) tabung.
4. Ambil 1 tabung reaksi. Tambahkan tetes demi tetes minyak kelapa hingga warna tepat hilang.
5. Catat jumlah tetesannya.
6. Ulangi terhadap minyak kelapa sawit, minyak jagung dan minyak kedelai.
7. Bagaimana hasil ? Urutkan ketidakjenuhannya. terangkan !

Hasil Percobaan :
Jenis minyak Jumlah tetesan minyak

Minyak kelapa .............................................................


Minyak kelapa
.............................................................
sawit
Minyak jagung .............................................................

Minyak kedelai .............................................................


Urutan ketidakjenuhan minyak :
..............................> .................................> ................................> ..............................

Keterangan :
.............................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
................
Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 39
Percobaan 2: Angka Iodium menurut HANUS
Bahan-bahan:
- Pereaksi Hanus (13,2 gram iodium murni dilarutkan dalam 1 liter asam cuka bibit),
tambahkan 3 ml brom. Dengan penambahan ini kadar halogen menjadi 2 kali lipat.
- Larutan Na Thiosulfat 0,1 N
- Amilum 0,5 %
- Larutan KI 15 % .

Cara melakukan :
1. Dengan pipet ukur diambil 1 ml minyak kelapa kemudian dilarutkan dalam 4 ml kloroform.
2. Tambahkan 10,0 ml pereaksi HANUS dengan pipet, biarkan selama 25 menit sambil sekali
waktu dikocok. Perhatikan campuran kedua pelarut kloroform dan asam cuka bibit.
3. Tambahkan 4,0 ml KI 15% dengan pipet ukur, kocok.
4. Kemudian lakukan titrasi dengan Na thiosulfat sampai warna kuning hampir hilang.
5. Tambahkan sedikit larutan amilum.
6. Lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang. Apabila titrasi hampir selesai kocoklah agak
keras agar iod yang ketinggalan dalam kloroform dapat bereaksi dengan thiosulfat.
Perhatian bilamana kloroform memisah dari larutan.
7. Lakukan percobaan sekali lagi tanpa menggunakan minyak (blanko).

Contoh Perhitungan :
Hasil
Larutan blangko = 24,6 ml
Percobaan = 17,9 ml
============
Selisihkan = 6,70 ml

Perhitungan:
Angka iodium = banyaknya iodium dalam gram yang diikat oleh 100 gram minyak/lemak.
Jumlah halogen yang mengadakan adisi = 6,70 ml.
Na-thiosulfat 0,1 N = 6,70 x 0,1 = 0,67 mgrek.
Jumlah iod = Na-thiosulfat = 0,67 mgerk = 0,67 x 127 = 85 mg = 0,085 g.
Dalam 100 gram minyak = 100/0,821 x 0,085 = 10,35 gram (massa jenis minyak 0,821).
Dalam perhitungan ini angka penyabunan = 10,35, berapa hasil saudara.............???

Hasil saudara
Larutan blangko = ......... ml
Percobaan = ......... ml
============
Selisih = .......... ml

Perhitungan :

Angka iodium minyak kelapa = 6 – 10


Angka iodium olivarum = 79 – 88

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 40


Angka iodium butter fat = 26 – 28
Kepentingan penentuan angka iodium untuk mengetahui adanya pemalsuan minyak dll.

3. P R O T E I N
A. REAKSI PENGENDAPAN
Percobaan 1 : Pengendapan dengan logam berat
Bahan :
- Larutan protein encer
- ZnSO4 encer
- FeSO4 encer
- Pb asetat encer
- CuSO4 encer
- Hg(NO3)2 encer

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan protein encer ke dalam tabung reaksi .
2. Tambahkan satu tetes larutan ZnSO4 encer.
3. Amati apa yang terjadi !!!
4. Endapan yang terbentuk dibagi dua tabung.
5. Salah satu tabung ditambah larutan ZnSO 4 berlebihan, apa yang terjadi ?
6. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan FeSO 4 encer, Pb asetat encer, CuSO4 encer dan
Hg(NO3)2 encer.
7. Amati apa yang terjadi !!

Hasil percobaan :

Perlakuan Satu tetes larutan Tetesan berlebih

ZnSO4 encer

FeSO4 encer

Pb asetat encer

CuSO4 encer

Hg(NO3)2 encer

Percobaan 2 : Pengendapan dengan reagen alkaloid


Bahan :
- Larutan protein encer
- Larutan asam sulfosalisilat 20% (asam salisilat dalam asam sulfat)
- Reagen Esbach (campuran antara asam pikrat dan asam sulfat)

Cara Kerja :
1. Masukkan larutan protein encer sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 atau 2 tetes larutan asam sulfosalisilat 20%.
3. Amati apa yang terjadi ??
4. Masukkan 1 ml larutan protein encer ke dalam tabung reaksi lain.
5. Tambahkan 2 ml reagen Esbach.

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 41


6. Amati apa yang terjadi ??

Hasil percobaan :
Larutan asam sulfosalisilat
Reagen Esbach
20%
Larutan protein
encer

Catatan :
Percobaan ini biasanya dipakai untuk menunjukkan adanya albumin dalam urine.

Percobaan 3 : Pengendapan oleh garam-garam dan alkohol pekat


Bahan :
- Larutan protein encer
- Protein pekat ( dapat juga serum darah yang diencerkan)
- (NH4)2SO4 padat
- Aquadest
- Alkohol pekat

Cara Kerja pengendapan oleh garam-garam :


1. Masukkan 2 ml larutan protein encer ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan (NH4)2SO4 padat sampai jenuh sambil dikocok.
3. Amati apa yang terjadi !!!
4. Kemudian encerkan dengan aquadest.
5. Amati apa yang terjadi !!!

Hasil percobaan :

Larutan protein encer + (NH4)2SO4 padat sampai jenuh ……………………


+ aquadest

……………………….
Cara kerja pengendapan oleh alkohol pekat :
1. Masukkan 2 ml alkohol pekat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 – 2 tetes larutan protein pekat.
3. Amati apa yang terjadi !!!
4. Kemudian encerkan dengan aquadest.
5. Amati apa yang terjadi !!!

Hasil percobaan :
Alkohol pekat + Larutan protein pekat ...............................................
+ aquadest

.....................................................

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 42


Percobaan 4 : Pengendapan oleh asam
Bahan :
- HNO3 pekat
- Larutan protein
- Asam asetat 1 N
Cara Kerja pengendapan oleh asam kuat :
1. Masukkan 1 ml HNO3 pekat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan larutan protein lewat dinding tabung. Amati !!! (Percobaan Holler)

Cara Kerja pengendapan oleh asam lemah :


1. Masukkan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 tetes larutan 1 N asam asetat.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam penangas air sampai mendidih selama 5 menit.
4. Amati apa yang terjadi !!!
5. Tambahkan aquadest, amati apakah endapan yang terbentuk larut dalam air ?

Pengendapan oleh Kejadian

HNO3 pekat
Asam asetat 1 N
+ aquadest

B. REAKSI WARNA :
Percobaan 5 : Reaksi Biuret (untuk ikatan peptida)
Bahan :
- Larutan protein
- NaOH 40%
- CuSO4 0,5%

Cara Kerja :
1. Masukkan 3 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml NaOH 40%.
3. Tambahkan 1 tetes CuSO4 0,5 %.
4. Amati apa yang terjadi !!!

Hasil Percobaan :
Penambahan Kejadian

NaOH 40% dan CuSO4 0,5 %

N.B :
Makin banyak atau makin panjang ikatan peptidanya warna makin ungu dan makin sedikit atau makin
pendek ikatan peptidanya maka warna makin muda (merah).

Percobaan 6 : Reaksi Millon-Nasse (untuk tirosin)


Bahan :
- Larutan protein
- Reagen merkuri sulfat (HgSO4 1% dalam H2SO4 10%)
- Larutan NaNO2 1 %

Cara Kerja :

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 43


1. Masukkan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml reagen merkuri sulfat.
3. Masaklah di penangas air.
4. Dinginkan di bawah air ledeng.
5. Tambahkan 1 tetes larutan NaNO2 1 %.
6. Panaskan lagi tabung reaksi tersebut.
7. Amati apa yang terjadi !!!

Hasil Percobaan :
Perlakuan Kejadian

+ reagen merkuri sulfat, dimasak

+ larutan NaNO2 1 %, dipanaskan

Percobaan 7 : Reaksi Hopkins – Cole (untuk triptofan)


Bahan :
- Larutan protein
- Larutan formaldehyde encer (diencerkan 500 x)
- Reagen merkuri sulfat
- H2SO4 pekat
Cara Kerja :
1. Masukkan 1 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 tetes larutan formaldehide encer.
3. Tambahkan reagen merkuri sulfat, kocoklah.
4. Tambahkan 1 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung yang dimiringkan.
5. Amati apa yang terjadi.
6. Kocoklah tabung reaksi tersebut. Amati apa yang terjadi !!!

Hasil percobaan :
Perlakuan Kejadian
- Larutan protein + formaldehyde + reagen
merkuri sulfat + asam sulfat melalui
dinding

- Tabung dikocok

Percobaan 8 : Reaksi xantoprotein (untuk asam amino dengan inti benzen)


Bahan :
- Larutan protein
- HNO3 pekat
- Ammonia

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml HNO3 pekat.
3. Panaskan ke dalam penangas air.
4. Dinginkan di bawah air ledeng.
5. Amati apa yang terjadi!!!
6. Isi tabung di bagi 2 dan masukkan ke dalam tabung reaksi.

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 44


7. Salah satu tabung diberi ammonia.
8. Amati apa yang terjadi !!!

Hasil Percobaan :
Perlakuan Kejadian

+ HNO3 pekat, dipanaskan


Isi tabung dibagi 2 & di + dengan
ammonia

Percobaan 9 : Sulfur test (untuk asam amino yang mengandung S)


Bahan :
- Larutan protein atau serum darah yang telah diencerkan
- NaOH 40 %
- Larutan Pb asetat

Cara Kerja :
1. Masukkan 1 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml NaOH 40%.
3. Masaklah 1 menit untuk merubah S organik menjadi S anorganik (Na sulfida)
4. Tambahkan 1 tetes timbal asetat.
5. Amati apa yang terjadi !!!

Hasil Percobaan :
Perlakuan Kejadian

+ NaOH 40% + Pb asetat

TITIK ISOELEKTRIK PROTEIN

Teori:
Protein merupakan zat yang bersifat amfolit, dalam suasana asam ia bresifat sebagai basa dan dalam
suasana basa ia bersifat sebagai asam. Dalam suasana lebih asam dari titik isoelektriknya, maka gugus
asamnya disosiasinya terdesak sehingga protein tersebut bersifat sebagai basa dan dengan demikian
mengikat asam-asam komplek untuk membentuk garam proteinat yang tidak larut.

Bahan :
- Susu encer (diencerkan 4 x)
- Larutan asam asetat 0,01 M
- Larutan asam asetat 0,1 M
- Larutan asam asetat 1 M
- Aquadest

Cara Kerja :
1. Letakkan 9 tabung reaksi pada rak tabung, beri nomor pada masing-masing tabung.
2. Isilah tabung tersebut dengan susu encer dan asam asetat serta aquadest dengan berbagai
konsentrasi (lihat tabel di bawah)
3. Setelah dicampur, kocok perlahan-lahan tabung reaksi tersebut.
4. Diamkan selama 30 menit.
5. Amati pada tabung reaksi nomor berapakah diperoleh endapan yang maksimal ???

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 45


Tabel besaran pH pada larutan kasein :

No tabung reaksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ml Larutan kasein 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ml larutan asam 0,6 1,3
asetat 0,01 M
mI Larutan asam 0,3 0,5 1 2 4 8
asetat 0,1 M
mI Larutan asam 1,6
asetat 1M
mI Aquadest 8,4 7,8 8,8 8,5 8 7 5 1 7,4
pH Larutan 5,9 5,7 5,3 5,0 4,7 4,4 4,1 3,8 3,5
Keterangan :
Titik isoelektrik (pI) dari kasein yaitu dimana pH tertentu kasein mempunyai daya larut terkecil dan akan
mengendap (amati pada pH beberapa endapan terbanyak), apabila suasana diubah menjadi asam atau
alkalis kasein akan larut kembali.

Hasil percobaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 46

Anda mungkin juga menyukai