SISTEM TUBUH
MANUSIA
B. KEPALA
Daerah kepala dan leher merupakan suatu kesatuan banyak struktur-struktur
penting yang tersusun dengan padat di daerah yang relative sempit. Daerah ini menarik
untuk dipelajari karena berisi otak, organ-organ panca indera, nervi craniales, dan
cabang-cabang plexus cervicales.
1. Menjelaskan dan mengidentifikasi regio-regio kepala
Carilah dan pelajarilah:
- Regio frontalis Gambar
- Regio parietalis
- Regio temporalis
- Regio occipitalis
- Regio orbitalis
- Regio nasalis
- Regio infraorbitalis
- Regio zygomatica
- Regio oralis
- Regio buccalis
- Regio mentalis
- Regio parotideomasseterica
Cranium terbentuk oleh tulang-tulang itu yang bersambungan satu dengan yang lainnya.
Tempat persambungan itu dinamakan sutura, kecuali hubungan antara os mandibulare
dan os temporale.
b. Os parietale
Pelajarilah letaknya.
c. Os occipitale
Pelajarilah bagian-bagiannya: Pars basilaris, Pars lateralis, Pars squamosa. Carilah:
Protuberantia occipitalis externa, Protuberantia occipitalis interna,
Foramen occipitale magnum, Fossa occipitalis inferior (fossa
cereberalis)
d. Os temporale
Perhatikan letaknya dan batas-batasnya.
e. Os sphenoidale
Pelajarilah letaknya dan batas-batasnya. Carilah bagian-bagiannya:
Pada dataran atas corpus carilah:
Sella turcica,
Dorsum sellae,
Tuberculum sellae,
Sulcus chiasmatis,
Foramen opticum,
f. Os ethmoidale.
Pelajarilah letaknya dan hubungannya dengan tulang-tulang di sekitarnya. Carilah
bagian-bagiannya: lamina cribosa, lamina perpendicularis, labyrinthus ethmoidalis.
g. Os maxilla
Bagian-bagiannya adalah: corpus maxilla, processus frontalis, processus
zygomaticus, processus alveolaris, processus palatinus, Carilah:
Sinus maxillaris,
Hiatus maxillaris,
Sulcus lacrimalis,
Tuber maxillare,
Sutura palatina mediana,
Palatum durum,
Apertura piriformis
Sulcus infraorbitalis,
Foramen infraorbitale,
Fossa canina,
i. Os palatinum
Bagian-bagiannya adalah: pars horizontalis, pars perpendicularis.
j. Os zygomaticum
Pelajarilah hubungannya dengan tulang-tulang di sekitarnya.
k. Os lacrimale
Pelajarilah letaknya dan batas-batasnya.
l. Os nasale
Pelajarilah letaknya dan batas-batasnya. Carilah: foramen nasale, sulcus ethmoidalis.
m. Os vomer
Pelajarilah cara melekatnya pada os sphenoidale dan os ethmoidale.
A. THORAX
d. Cari dan pelajarilah os clavicula dan os scapula (bedakan dextra dan sinistra, anterior
dan posterior os clavicula dan os scapula)
B. TRUNCUS
Vertebra thoracal
- corpus vertebrae
- processus spinosus
- incisura vertebralis superior
- arcus vertebrae
- processus articularis superior
- incisura vertebralis inferior
- processus transversus
- processus articularis inferior
- fovea costalis
Vertebra lumbalis
Perhatikan dan bandingkan dengan
vertebra thoracal:
a. ukuran dan bentuk corpus
vertebrae
b. ukuran dan bentuk foramen
vertebrale
c. bentuk processus spinosus
d. arah processus transversus
Os coccygis
Terdiri atas berapa ruaskah tulang itu?
carilah cornua coccygea!
3. Menjelaskan dan mengidentifikasi lapisan dinding abdomen (dari kulit s/d peritoneum)
- cutis
- tela subcutanea (subkutis)
- m. obliquus externus abdominis
- m. obliquus internus abdominis
- m. transversus abdominis
- m. fascia transversalis
- fascia extraperitonealis
- peritoneum parietale
b. retroperitoneal
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
b. batas-batas canalis
inguinalis ...............................................
....
4. m. transversus perinei
superficialis
insersi : ………………………..
origo : ………………………….
persyarafan : …………………
Fungsi : ………………………..
A. EXTREMITAS SUPERIOR
Ekstremitas superior (anggota gerak atas) dimulai dari aspek lateral bawah leher, yang
ditunjang oleh trunkus (badan) dengan artikulasi (persendian) skeletal antara clavicula-
sternum, dan sendi sternoclavicular. Ekstremitas superior ditandai dengan kemampuan
mobilitas dan motorik halus. Interaksi harmonis yang terjadi antara otot dan persendiannya
memungkinkan gerakan efisien pada jarak yang paling bisa diterapkan untuk melakukan suatu tugas
tertentu.
Extremitas superior dapat dianggap sebagai pengungkit bersendi banyak yang dapat
bergerak bebas pada tubuh melalui articulatio humeri (bahu). Pada ujung distal dari extremitas
superior terdapat organ yang penting, yaitu tangan. Banyak fungsi penting dari tangan bergantung
pada fungsi pollex seperti penjepit, yang memungkinkan seseorang mencengkeram benda di antara
pollex (ibu jari) dan index (pointer) (telunjuk).
Pelajarilah letak clavicula terhadap scapula dan sternum (Di Antara). Scapula
bersendi dengan tulang Humerus. Clavicula bersendi dengan Sternum
b. Os humerus.
Perhatikan letak humerus pada sceletum. Carilah:
- Caput humeri (bersendi Gambar
dengan…………………)
- Collum anatomicum
- Tuberculum majus
- Tuberculum minus
- Tuberositas deltoidea (tempat
melekatnya Caput Humeri)
- Collum chirurgicum
- Epicondylus medialis
- Epicondylus lateralis
- Fossa olecrani (bersendi
dengan..……….............)
d. Os ulna
Carilah dan pelajarilah:
- Olecranon (processus olecrani) Gambar
- Incisura trochlearis (bersendi
dengan………………………..)
- Processus coronoideus
- Capitulum ulnae
- Processus styloideus ulnae
e. Ossa carpalia
Ambillah tulang-tulang tangan: ossa carpalia, ossa metacarpalia, phalanges
Berapakah jumlahnya? Jawab: 8
Ambillah ossa carpalia dan letakkan dalam susunan yang sebenarnya.
Carilah dan pelajarilah:
- os naviculare (scaphoideum) Gambar
- os lunatum
- os triquetrum
- os pisiforme
- os multangulum majus
(trapezium)
- os multangulum minus
(trapezoideum)
- os capitatum
- os hamatum
f. Os metacarpale
Carilah dan pelajarilah:
- basis ossium metacarpalium Gambar
- corpus ossium metacarpalium
- capitulum ossium metacarpalium
Perhatikan bentuk basis ossium metacarpalium I. Apa bedanya dengan ossa metacarpalia
yang lainnya?
Jawab:……………..
g. Os phalanges
Berapakah jumlahnya? Jawab: 5
Ekstremitas inferior merupakan ekstensi dari trunkus tubuh yang berfungsi sebagai penunjang berat
tubuh, bergerak, dan untuk menjaga keseimbangan. Ekstremitas inferior didukung langsung oleh
skeleton axial oleh sendi sacroiliaca dan ligamen, yang menghubungkan tulang pelvis ke sacrum.
1. Menjelaskan dan mengidentifikasi regio- regio pada extremitas inferior
Pelajari regio-regio yang terdapat pada ekstremitas superior, yaitu
- regio gluteal
- regio femoral
- regio genu
- regio cruris
- regio tarsus
- regio talocrural
- regio pedis
- Fossa acetabuli
Os coxae terdiri atas: os ilium, os pubis, os ischium, yang telah melekat menjadi satu.
Carilah dimana batasnya antara ketiga tulang itu!
b. Os ilium
Carilah dan pelajarilah:
c. Os ischium
Carilah dan pelajarilah:
- corpus ossis ischii Gambar
- tuber ischiadicum
- spina ischiadica
e. Os femur
Pelajarilah bentuknya, panjangnya dan beratnya. Carilah:
- caput femoris (bersendi Gambar
dengan……………………..)
- collum femoris
- trochanter major
- trochanter minor
- condylus medialis (bersendi
dengan……………………..)
- condylus lateralis (bersendi
dengan……………………..)
- epicondylus medialis
- epicondylus lateralis
- facies patellaris
f. Os patella
Carilah dan pelajarilah:
- basis patellae Gambar
- apex patellae
- facies articularis
(bersendi dengan…………………..)
g. Os tibia
Carilah dan pelajarilah:
- condylus medialis Gambar
- condylus lateralis
- facies articularis superior (bersendi
dengan…………………………….)
- tuberositas tibiae (tempat
melekatnya………………………)
- facies articularis fibularis (bersendi
dengan…………………………..)
- malleolus medialis
i. Ossa tarsalia
Berapakah jumlahnya? Jawab:
Identifikasilah:
- os talus Gambar
- os calcaneus
- os naviculare pedis
- os cuboideum
- ossa cuneiformia i, ii, iii
Pelajarilah bentuk os talus, hubungannya dengan tibia dan fibula, hubungannya dengan
ossa tarsalia lainnya.
j. Ossa metatarsalia
Pelajarilah bentuk dan bagian-bagian ossa metatarsalia.
k. Os phalanges
Pelajarilah phalanges digitorum pedis. Tulang-tulang ini lebih kecil daripada phalanges
digitorum manus. Berapakah jumlahnya?
Jawab : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
1. KARBOHIDRAT
Teori
Karbohidrat terdapat luas, baik pada jaringan tumbuh-tumbuhan maupun binatang.
Pada tanaman karbohidrat merupakan hasil fotosintesa, misalnya amilum yang terdapat dalam
sel-sel tanaman dan selulosa sebagai kerangka tanaman. Pada sel-sel binatang karbohidrat
terdapat dalam bentuk glukosa dan glikogen yang penting sebagai sumber tenaga.
Beberapa karbohidrat mempunyai fungsi spesifik yang penting ialah ribosa dalam
nukleoprotein sel, galaktosa dalam lipid-lipid tertentu dan galaktosa dalam air susu.
Karbohidrat sendiri dapat didefinisikan sebagai derivat aldehida atau keton dari alkohol
polihidris atau senyawa turunannya sebagai hasil hidrolisasinya.
Isomerisasi:
Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi konfigurasi ruang tidak
sama dikenal sebagai stereo isomer. Atom C yang mengikat 4 macam atom atau gugus yang
berbeda disebut atom C asimetris, atom C asimetris ini yang menyebabkan pembentukan
isomer. Bila n sama dengan jumlah atom C asimetris maka jumlah isomernya = 2 n.
Mereduksi:
Sifat gula dengan gugus karbonil bebas (aldehid dan keton) dalam larutan alkali berubah
menjadi bentuk enol yang relatif dan mudah mengalami oksidasi. Jadi gulanya sebagai
pereduksi, sedang zat yang direduksi misalnya Cu; Bi; Fe(CN) 6, dll.
Cara kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Barfoed ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 ml larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas selama 5 -7 menit.
4. Terbentuknya endapan merah orange menunjukkan adanya karbohidrat.
2. Reaksi Tollens
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Tollens ( Naftoresorsinol 1 % dalam alkohol)
- Eter
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan karbohidrat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml reagen Tollens.
3. Panaskan pelan-pelan sampai mendidih selama 1 menit sambil digoyang-goyang.
4. Diamkan selama 4 menit.
5. Dinginkan di bawah air ledeng.
6. Tambahkan eter. Jika dalam ekstrak eter terdapat warna merah menunjukkan adanya
heksuronat.
3. Reaksi Molisch
Bahan :
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan karbohidrat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 tetes reagen Molisch.
3. Alirkan ke dalam tabung reaksi 2 ml asam sulfat pekat.
4. Adanya cincin ungu menunjukkan adanya karbohidrat.
4. Reaksi Benedict
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Benedict ( 17,3 gram tembaga sulfat dan 173 gram natrium sitrat dan 100 gram natrium
karbonat bebas air, tambah aquadest hingga 1 liter)
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 10 tetes larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas air selama 5 menit atau dipanaskan langsung selama 1 menit.
4. Terbentuknya warna hijau, merah, oranye atau merah bata dan endapan merah bata
menunjukkan adanya gula pereduksi.
5. Reaksi Selliwanoff
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Selliwanoff (0,5 % resorsinol dalam HCl 5 N)
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Selliwanoff ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas air atau pemanasan langsung dan dididihkan selama 30 detik.
4. Terbentuk warna merah menunjukkan adanya gugus keton.
6. Reaksi Bial
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Bial (0,2 % resorsinol dalam HCl pekat dengan sedikit FeCl 3)
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Bial ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan beberapa tetes larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas air.
4. Akan terjadi warna hijau menunjukkan adanya C 5.
Hasil
Tulis positif atau negatif
Positif
1. Reaksi Positif (Sedikit Positif
Positif(endapa
Barfo (endapan merah) Negatif Negatif (endapan
n merah)
ed merah) Berubah merah)
warna hijau
Positif(Semu
Positif(Semu merah)
merah) (Makin
5.Reaksi
Negatif (mengandun Negatif Negatif merah) Negatif
Selliwanoff
g gugus (mengandun
keton) g gugus
keton)
Positif Anggap Positif
6. Reaksi Positif(Agak
Negatif (Merah negatif(cokla (Merah Negatif
Bial coklat)
darah) t pudar) darah)
Lipid sangat penting karena merupakan simpanan tenaga yang besar dan sebagai pelarut vitamin A,
D, E dan K dan juga mengandung asam-asam lemak esensial. Sebagai cadangan tenaga berupa
simpanan lemak dalam jaringan lemak. Lemak juga sebagai bahan insulasi terdapat dalam
jaringan subkutis dan sekitar organ tubuh. Jaringan syaraf mengandung banyak lemak.
Gabungan lemak dan protein disebut lipoprotein adalah bahan yang penting dalam sel baik
dalam mitokondria maupun dinding sel dan dalam darah sebagai pengangkut lemak.
Angka iod adalah jumlah gram iod yang di ikat oleh 100 gram lemak. Besarnya angka iod
menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam lemak, makin tidak jenuh asam lemaknya maka
makin besar angka iodnya.
Cara kerja :
1. Masukkan 4 ml kloroform ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 10 tetes reagen HUBL), kocok sampai rata.
3. Bagilah larutan berwarna ini menjadi 4 (empat) tabung.
4. Ambil 1 tabung reaksi. Tambahkan tetes demi tetes minyak kelapa hingga warna tepat hilang.
5. Catat jumlah tetesannya.
6. Ulangi terhadap minyak kelapa sawit, minyak jagung dan minyak kedelai.
7. Bagaimana hasil ? Urutkan ketidakjenuhannya. terangkan !
Hasil Percobaan :
Jenis minyak Jumlah tetesan minyak
Keterangan :
.............................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
................
Buku Penuntun Praktikum Sistem Tubuh Manusia 39
Percobaan 2: Angka Iodium menurut HANUS
Bahan-bahan:
- Pereaksi Hanus (13,2 gram iodium murni dilarutkan dalam 1 liter asam cuka bibit),
tambahkan 3 ml brom. Dengan penambahan ini kadar halogen menjadi 2 kali lipat.
- Larutan Na Thiosulfat 0,1 N
- Amilum 0,5 %
- Larutan KI 15 % .
Cara melakukan :
1. Dengan pipet ukur diambil 1 ml minyak kelapa kemudian dilarutkan dalam 4 ml kloroform.
2. Tambahkan 10,0 ml pereaksi HANUS dengan pipet, biarkan selama 25 menit sambil sekali
waktu dikocok. Perhatikan campuran kedua pelarut kloroform dan asam cuka bibit.
3. Tambahkan 4,0 ml KI 15% dengan pipet ukur, kocok.
4. Kemudian lakukan titrasi dengan Na thiosulfat sampai warna kuning hampir hilang.
5. Tambahkan sedikit larutan amilum.
6. Lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang. Apabila titrasi hampir selesai kocoklah agak
keras agar iod yang ketinggalan dalam kloroform dapat bereaksi dengan thiosulfat.
Perhatian bilamana kloroform memisah dari larutan.
7. Lakukan percobaan sekali lagi tanpa menggunakan minyak (blanko).
Contoh Perhitungan :
Hasil
Larutan blangko = 24,6 ml
Percobaan = 17,9 ml
============
Selisihkan = 6,70 ml
Perhitungan:
Angka iodium = banyaknya iodium dalam gram yang diikat oleh 100 gram minyak/lemak.
Jumlah halogen yang mengadakan adisi = 6,70 ml.
Na-thiosulfat 0,1 N = 6,70 x 0,1 = 0,67 mgrek.
Jumlah iod = Na-thiosulfat = 0,67 mgerk = 0,67 x 127 = 85 mg = 0,085 g.
Dalam 100 gram minyak = 100/0,821 x 0,085 = 10,35 gram (massa jenis minyak 0,821).
Dalam perhitungan ini angka penyabunan = 10,35, berapa hasil saudara.............???
Hasil saudara
Larutan blangko = ......... ml
Percobaan = ......... ml
============
Selisih = .......... ml
Perhitungan :
3. P R O T E I N
A. REAKSI PENGENDAPAN
Percobaan 1 : Pengendapan dengan logam berat
Bahan :
- Larutan protein encer
- ZnSO4 encer
- FeSO4 encer
- Pb asetat encer
- CuSO4 encer
- Hg(NO3)2 encer
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan protein encer ke dalam tabung reaksi .
2. Tambahkan satu tetes larutan ZnSO4 encer.
3. Amati apa yang terjadi !!!
4. Endapan yang terbentuk dibagi dua tabung.
5. Salah satu tabung ditambah larutan ZnSO 4 berlebihan, apa yang terjadi ?
6. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan FeSO 4 encer, Pb asetat encer, CuSO4 encer dan
Hg(NO3)2 encer.
7. Amati apa yang terjadi !!
Hasil percobaan :
ZnSO4 encer
FeSO4 encer
Pb asetat encer
CuSO4 encer
Hg(NO3)2 encer
Cara Kerja :
1. Masukkan larutan protein encer sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 atau 2 tetes larutan asam sulfosalisilat 20%.
3. Amati apa yang terjadi ??
4. Masukkan 1 ml larutan protein encer ke dalam tabung reaksi lain.
5. Tambahkan 2 ml reagen Esbach.
Hasil percobaan :
Larutan asam sulfosalisilat
Reagen Esbach
20%
Larutan protein
encer
Catatan :
Percobaan ini biasanya dipakai untuk menunjukkan adanya albumin dalam urine.
Hasil percobaan :
……………………….
Cara kerja pengendapan oleh alkohol pekat :
1. Masukkan 2 ml alkohol pekat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 – 2 tetes larutan protein pekat.
3. Amati apa yang terjadi !!!
4. Kemudian encerkan dengan aquadest.
5. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil percobaan :
Alkohol pekat + Larutan protein pekat ...............................................
+ aquadest
.....................................................
HNO3 pekat
Asam asetat 1 N
+ aquadest
B. REAKSI WARNA :
Percobaan 5 : Reaksi Biuret (untuk ikatan peptida)
Bahan :
- Larutan protein
- NaOH 40%
- CuSO4 0,5%
Cara Kerja :
1. Masukkan 3 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml NaOH 40%.
3. Tambahkan 1 tetes CuSO4 0,5 %.
4. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil Percobaan :
Penambahan Kejadian
N.B :
Makin banyak atau makin panjang ikatan peptidanya warna makin ungu dan makin sedikit atau makin
pendek ikatan peptidanya maka warna makin muda (merah).
Cara Kerja :
Hasil Percobaan :
Perlakuan Kejadian
Hasil percobaan :
Perlakuan Kejadian
- Larutan protein + formaldehyde + reagen
merkuri sulfat + asam sulfat melalui
dinding
- Tabung dikocok
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml HNO3 pekat.
3. Panaskan ke dalam penangas air.
4. Dinginkan di bawah air ledeng.
5. Amati apa yang terjadi!!!
6. Isi tabung di bagi 2 dan masukkan ke dalam tabung reaksi.
Hasil Percobaan :
Perlakuan Kejadian
Cara Kerja :
1. Masukkan 1 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml NaOH 40%.
3. Masaklah 1 menit untuk merubah S organik menjadi S anorganik (Na sulfida)
4. Tambahkan 1 tetes timbal asetat.
5. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil Percobaan :
Perlakuan Kejadian
Teori:
Protein merupakan zat yang bersifat amfolit, dalam suasana asam ia bresifat sebagai basa dan dalam
suasana basa ia bersifat sebagai asam. Dalam suasana lebih asam dari titik isoelektriknya, maka gugus
asamnya disosiasinya terdesak sehingga protein tersebut bersifat sebagai basa dan dengan demikian
mengikat asam-asam komplek untuk membentuk garam proteinat yang tidak larut.
Bahan :
- Susu encer (diencerkan 4 x)
- Larutan asam asetat 0,01 M
- Larutan asam asetat 0,1 M
- Larutan asam asetat 1 M
- Aquadest
Cara Kerja :
1. Letakkan 9 tabung reaksi pada rak tabung, beri nomor pada masing-masing tabung.
2. Isilah tabung tersebut dengan susu encer dan asam asetat serta aquadest dengan berbagai
konsentrasi (lihat tabel di bawah)
3. Setelah dicampur, kocok perlahan-lahan tabung reaksi tersebut.
4. Diamkan selama 30 menit.
5. Amati pada tabung reaksi nomor berapakah diperoleh endapan yang maksimal ???
No tabung reaksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ml Larutan kasein 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ml larutan asam 0,6 1,3
asetat 0,01 M
mI Larutan asam 0,3 0,5 1 2 4 8
asetat 0,1 M
mI Larutan asam 1,6
asetat 1M
mI Aquadest 8,4 7,8 8,8 8,5 8 7 5 1 7,4
pH Larutan 5,9 5,7 5,3 5,0 4,7 4,4 4,1 3,8 3,5
Keterangan :
Titik isoelektrik (pI) dari kasein yaitu dimana pH tertentu kasein mempunyai daya larut terkecil dan akan
mengendap (amati pada pH beberapa endapan terbanyak), apabila suasana diubah menjadi asam atau
alkalis kasein akan larut kembali.
Hasil percobaan :
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………