Cutaneus Larva
Migrans
Oleh:
Nama An. M
Agama Islam
• ± 4 hari yang lalu: gatal, terus menerus. Awalnya terdapat bintik kemerahan
kecil pada punggung kaki kanan
• Bintil kemerahan semakin besar, menimbul, menjalar berbentuk benang
berkelok
RPP • R/ sering bermain tanah tanpa alas kaki, R/ kontak dengan hewan peliharaan
(-). Keluhan pertama kali dirasakan, belum berobat.
Anamnesis
– Riwayat Penyakit Dahulu: tidak ada
– Riwayat Penyakit Keluarga: R/ keluhan yang sama dalam
keluarga, R/ alergi makanan , R/ alergi obat disangkal.
– Riwayat Kebiasaan: mandi 2 kali sehari menggunakan air sumur,
sering bermain tanah tanpa menggunakan alas kaki (+)
– Riwayat Sosial Ekonomi Keluarga: pasien merupakan anak dari
keluarga menengah.
Pemeriksaan Fisik
Cutaneus Larva
Migrans
Pemeriksaan Penunjang
– Tidak dilakukan
Penatalaksanaan
– Non-Medikamentosa
o Memberikan edukasi kepada ibu pasien mengenai penyakit
yang diderita serta pengobatan yang akan diberikan
o Anjuran untuk selalu mengenakan alas kaki saat bermain dan
menjaga kebersihan diri.
– Medikamentosa
o Pirantel Pamoat syrup 1x125 mg
o Cetirizine syrup 1x1/2 cth (1 x 2,5 mg)
Prognosis
Faktor
Perilaku
Faktor Faktor
Lingkungan Demografis
Siklus Hidup
– Siklus hidup cacing tambang berawal dari telur-telur cacing yang
menetas di tanah yang lembab, hangat, dan teduh untuk menjadi
larva
– Larva filariform menembus kulit hospes definitive: kucing dan
anjing siklus hidup normal cacing dewasa, hidup di usus
hewan tersebut
Siklus Hidup
Pada manusia:
– Larva filariform menembus kulit manusia dengan bantuan enzim
proteolitik yang dimilikinya, namun tidak dapat menembus hingga
ke dermis karena tidak mempunyai enzim kolagenase larva akan
menetap diantara dermis dan epidermis tidak dapat melanjutkan
siklus hidupnya secara normal larva mati.
Siklus Hidup Cacing Tambang
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis: Pemeriksaan
Gejala klinis + Pemeriksaan Penunjang:
tanyakan R/ Fisik:
- Biopsi kulit
kebiasaan, R/ Lesi khas pada - IgE eosinofilia
bepergian, daerah predileksi
lingkungan - Histologi
Gejala Klinis
Dermatofitosis
Diagnosis
Banding
Dermatitis
Insect Bite
Non-Medikamentosa
Medikamentosa
- Edukasi mengenai personal
hygiene - Pengobatan oral
- Pengobatan cacing tambang - Pengobatan topikal
u/ hewan peliharaan
Penatalaksanaan
Pengobatan Oral
• Thiabendazole: 50 mg/kgBB/ hari dibagi 2 dosis selama 3
hari
Kasus Teori
Analisa Kasus
– Pasien sering bermain tanah tanpa menggunakan alas kaki sangat mendukung
dalam terjadinya CLM pada pasien adanya bagian tubuh yang berkontak
langsung dengan tanah yang terkontaminasi akan mengakibatkan larva dapat
melakukan penetrasi ke kulit sehingga menyebabkan CLM.
– Faktor risiko lain yang berperan dalam terjadinya CLM pada pasien adalah usia.
Pasien berusia 1 tahun 11 bulan teori: CLM paling sering terkena pada anak
berusia ≤ 4 tahun. Hal ini disebabkan karena anak pada usia tersebut masih
jarang menggunakan alas kaki saat keluar rumah.
Teori Pirantel pamoat efektif
Tatalaksana: untuk cacing tambang, bekerja
sebagai neuromuscular blocking
Pirantel pamoat syr 1 x 125 mg
agent pelepasan asetilkolin dan
Cetirizine syr 1 x 2,5 mg penghambatan kokinesterase
menghasilkan paralisis spastik.
Kasus Teori
Analisa Kasus
– Pemberian cetirizin pada kasus untuk mengurangi gejala gatal
– Cetirizin antihistamin generasi kedua, diperkenalkan sebagai antihistamin
yang tidak mempunyai efek sedasi. Efeknya antara lain menghambat fungsi
eosinofil, menghambat pelepasan histamin dan prostaglandin D2.
– Edukasi berperan penting pada kasus ini agar tidak terjadi re-infeksi. Pasien
diharapkan agar selalu memakai alas kaki yang tertutup untuk menghindari
kontak langsung terhadap tanah, karena larva tersebut dapat masuk melalui kaki
manusia melalui kontak langsung dengan kulit.
Terima Kasih