Anda di halaman 1dari 40

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang maha esa atas segala limpahan

berkat serta rahmat-Nya, peneliti mampu menyelesaikan proposal yang berjudul”

Pengaruh Latihan Passing Bawah Berpasangan Dan Passing Kedinding Tembok

Terhadap Kemampuan Passing Bawah Pada Permainan Bola Voli Tim Putra

kilo Meter 13 Kota Sorong” dengan baik

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan proposal ini,peneliti

banyak mendapat bantuan dan dukungan, motivasi, dan bimbingan dari beragai

pihak, baik secara langsung maupun tidak langsunng sehingga proposal ini dapat

diselesaikan dengan baik. Oleh Karenena itu, pada kesempatan ini prnrliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Rustamadji, M.si. Selaku Rektor Universitas penddikan Muhammadiyah


Sorong
2. Muklas Triono, M.pd Selaku biro akademik universitas pendidikan
Muhammadiyah Sorong
3. Nursalim M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
4. Saiful Anwar, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan
sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal ini
5. Waskito Aji Surya Putra, M.Or., Aifo-Fit Selaku Dosen pembimbing II yang
telah bersedia meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan,
petunjuk dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
6. Bapak dan Ibu Tercinta yang telah memberi dukungan,doa, dan motivasi bagi
peneliti dalam menyelesaikan proposal ini.

Sorong, 1 November 2022


Penulis,

Nimrot Maratu
ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii

KATA PENGANTAR.........................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................v

DAFTAR ISI........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….

1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………..

1.3. Pembetasan Masalah ……………………………………………………..

1.4. Tujuan Penelitian ………………………………………………………...

1.5. Manfaat Penelitian …………………………………………………........

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................

2.1 KajianTeori................................................................................................

2.1.1. Media Pembelajaran ………………………………………………

2.1.1.1. Defenisi Media Pembelajaran …………………………….

2.1.1.2. Manfaat Media Pembelajaran …………………………….

2.1.1.3. Fungsi – Fungsi Media Pembelajaran ……………………

2.1.1.4. Jenis – Jenis Pembelajaran ……………………………….

2.1.2. Video Animasi ……………………………………………………


2.1.2.1. Sparkol ( videoscribe ) ……………………………………

2.1.2.2. Manfaat Sparkol …………………………………………..

2.1.2.3. Fungsi Sparkol ……………………………………………

2.1.2.4. Kelebihan Dan Kekurangan Sparkol ( videoscribe ) …….

2.1.2.5. Langkah – Langkah Mengoperasikan Sparkol …………..

2.1.3. Pengembangan IPS ……………………………………………….

2.2. Penelitian Relevan ……………………………………………………….

2.3. Kerangka Berpikir ……………………………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................

3.1. Model Pengembangan ……………………………………………………

3.2. Prosedur Pengembangan ………………………………………………...

3.3. Uji Coba Produk …………………………………………………………

3.4. Jenis Data ………………………………………………………………..

3.5. Instrument Pengumpulan Data …………………………………………..

3.6. Teknik Analisis Data …………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bola voli sudah lama dikenal sejak abad pertengahan terutama di Negara

negara Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama “faust

ball” dengan menggunakan lapangan 20 x 50 meter sedangkan netnya

menggunakan tali yang tingginya 2 meter dan keliling bola 20 cm. Dua tahun

kemudian seorang guru pendidikan jasmani dikota Holyoko yaitu William G.

Morgan mencoba permainan faust ball yang mula-mula adalah olahraga rekreasi

dalam lapangan tertutup. Permainan bola voly adalah salah satu olahraga

permainan yang sudah memasyarakat di indonesia, baik didaerah perkotaan

maupun pedesaan. Permainan bola voli sudah dikenal di Indonesia sejak tahun

1982 yang dibawa oleh guru-guru belanda, perkembangan bola voly nampak maju

dengan pesat di Indonesia sejak menghadapi Asian Games I di Jakarta. Namun,

bila ditinjau dari segi prestasinya tim bola voly Indonesia masih belum sesuai

dengan apa yang diharapkan.

Kekuatan otot tangan adalah kekuatan merupakan unsur penting dalam

tubuh manusia seperti yang di kemukakan oleh (Prastiyono 2017) kekuatan adalah

komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang secara

keseluruhan kekuatan adalah kemampuan sekolompok otot dalam menahan beban

secara maksimal secara sederhana kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan

untuk memberikan tenaga terhadap tekanan pendapat lain juga dikemukakan oleh
(Istyadi 2007) bahwa kekuatan ialah kemampuan dari otot untuk mengatasi

tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas.

Koordinasi mata tangan adalah kemampuan untuk merangkaikan

beberapa gerakan untuk mencapai suatu gerakan yang selaras sesuai dengan

tujuan koordinasi juga adalah kemampuan seseorang dala mengintegraikan

gerakan yang berbeda kedalam suatu pola gerakan tunggal yang efektif sehingga

koordinasi meruapakan kemapuan tubuh untuk merangkai atau

mengkombinasikan beberapa unsur gerakan menjadi suatu gerakan yang efektif

dan selaras sesuai dengan tujuan.

Untuk melakukan tehnik tersebut harus membutuhkan kekuatan

dan ketepatan (power) sehingga membutuhkan kondisi fisik yang mendukung,

yaitu power otot lengan yang berguna untuk menambah kekuatan serta ketepatan

bola pada saat melakukan servis bola voli dan power otot tungkai yang berguna

untuk melakukan lompatan agar mampu melompat setinggi-tingginya pada saat

melakukan servis bola voli. Untuk dapat menguasai teknik dasar bermain bola

voly dengan baik maka diperlukan kondisi fisik yang baik, sebab dengan memiliki

kondisi fisik yang baik maka permainan akan lebih mudah untuk menguasai

teknik dasar dalam bermain bola voli. Di samping itu dengan memiliki kondisi

fisik yang baik maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai prestasi yang

maksimal.

Perkembangan Teknik Perkembangan teknik diarahkan pada

peningkatan upaya bagaimana keterampilan gerak dirancang dengan maksud bola

yang dimainkan dapat dilewatkan melalui jaring ke lapangan lawan sehingga


lawan tidak mampu mengembalikan bola atau mengalami kesulitan untuk

mengembalikan bola dengan baik, tanpa mengabaikan peraturan permainan.

Perkembangan teknik terjadi dalam servis, spike, dan teknik umpan untuk

membuka serangan. Pada awalnya servis dilakukan semata-mata hanya membuka

permainan. Dalam perkembangannya, servis dimanfaatkan sekaligus sebagai

serangan. Pemain yang melompat ke udara setelah bola dilambungkan, mirip

pelaksanaan smash. Kini keterampilan teknik itu sudah menjadi bagian

keterampilan bermain bola voly. Demikian pula teknik smash. Dalam permainan

bola voly sekarang, bukan hanya pemain depan saja yang berfungsi melakukan

serangan, tetapi pemain belakang pun mampu melakukannya. Tentu saja

pelaksanaan serangan seperti itu tidak melanggar peraturan. Telapak kaki saat

tolakan dilakukan tidak didalam daerah depan (daerah tiga meter). Pelaksanaan

spike itu membutuhkan power yang besar untuk mampu melompat ke atas ke

depan melakukan serangan.

Berdasarkan bulan ferbuari 2019 saat magang III Di Smp Negeri

01 Kabupaten Sorong saya di arahkan mengajar di kelas VII ( A), di suruh guru

pembimbing untuk melatih siswa latihan servis atas setelah saya ambil ahli untuk

mengajar, di suruh pemanasan siswa ada tidak mengerti teknik permainan dalam

bola voli dan juga siswa ada yang tidak paham tentang permainan bola voli,

setelah proses mengajar ada siswa yang tidak mau di atur oleh guru dan teman

teman 1 kelas setelah saya mengajar teknik dalam permainan bola voli yaitu, ,

servis atas setelah melakukan tenik dalam permianan bola voli, siswa ada yang

bisa melakukan sevis atas ada yang tidak bisa dan servis atas ada juga siswa yang
ada siswa yang tidak melakukan servis atas dengan baik dan juga siswa tidak

serius dalam mengikuti proses belajar dengan baik,siswa tidak kompak dalam

mengikuti proses belajar dengan baik,dan juga siswa lebih banyak memiliki untuk

mengikuti materi dari pada praktek dan juga di sekolah juga kurang guru

olahraga. dan di sekolah vasilitas sekolah juga kurang bagus dan juga kurang

mempunyai bakat olahraga tidak lengkap bola voli kurang bagus dan juga net bola

voli.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat ditentukan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis atas

dalam permainan bola voli di kelas VII SMP Negeri 01 Kabupaten Sorong?

2. Apakah ada hubungan koordinasi mata tanggan dengan ketepatan servis atas

dalam permainan bola voli di kelas VII SMP Negeri 01 Kabupaten Sorong?

3. Apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tanggan

dengan ketepatan servis atas dalam permainan bola voli di kelas VII SMP

Negeri 01 Kabupaten Sorong?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah tersebut, dapat diketahui tujuan

penelitiaan sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dengan

ketepatan servis dalam permaina bola voli di kelas VII SMP Negeri 01

Kabupaten Sorong.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan koordinasi mata tanggan dengan

ketepatan servis dalam permaina bola voli di kelas VII SMP Negeri 01

Kabupaten Sorong.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kekuatan otot lengan dan

koordinasi mata tanggan dengan ketepatan servis dalam permaina bola voli

di kelas VII SMP Negeri 01 Kabupaten Sorong.

1.4. Manfaat penelitian

Manfaat teorestis: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih teoritis untuk menambah wawasan dalam memecahkan permasalahan

khususnya mengenai kondisi fisik dalam pencapaian prestasi dan keterampilan

khususnya cabang olahraga bola voli.

Manfaat praktis: Bagi Pelatih, Sebagai bahan pertimbangan dan masukan

bagi pelatih mengenai komponen fisik khususnya cabang olahraga bola voli.

bermanfaat bagi kalangan pelatih khususnya cabang bola voli dalam pembinaaan

atlet. Bagi Mahasiswa / Calon Pelatih Bermanfaat untuk menambah wawasan para

mahasiswa sebagai calon pelatih mengenai cabang olaharaga bola voli.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Bola Voli

2.1.1.1. Pengertian Permainan Bola voli

Permainan bola voli adalah cabang olahraga beregu yang

dimainkan oleh dua team, masing-masing team terdiri dari 6 orang yang

dipisahkan oleh jaring net. Masing-masing team berhak memainkan bola sampai

tiga kali sentuhan, untuk mengembalikan ke daerah lawan. Seorang pemain tidak

diperbolehkan memainkan bola dua kali berturut-turut. Sentuhan bola yang hanya

sekejap saja harus sudah cukup untuk mencegah jatuhnya ke tanah, dan bola harus

diteruskan pada rekan seregu, atau dipantulkan ke daerah lawan sehingga

menguntungkan regu sendiri

Permainan bola voli menurut Sukintaka (1995 : 34) merupakan

salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua regu dengan masing- masing

regu terdiri dari 6 (enam) orang pemain dalam bentuk permainan dengan

memvolley dan menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan, dengan

menyeberangkan bola lewat jarring dan mempertahankan bola agar tidak jatuh di

dalam lapangan permainan sendiri.

Secara sederhanan Sukintaka (1995 : 34) memberikan pengertian

tentang permainan bola voli sebagai suatu bentuk permainan yang termasuk dalam

cabang olahraga permainan yang pada dasarnya melakukan pukulan langsung atau
memukul bola langsung di udara sebelum bola jatuh ke tanah. Senada dengan

definisi diatas Irsyada Machfud (2000 :13) mengemukakan bahwa pada awalnya

ide dasar permainan bola voli adalah memastikan ke daerah lawan melewati suatu

rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan

mematikan bola di daerah lawan. Permainan ini merupakan permainan beregu

dengan melibatkan lebih dari satu orang pemain dalam satu regu.

Adapun Mariyanto M (1995 : 7) menyoroti permainan bola voli

dari aspek permainan yang bersifat rekreatif, dimana dalam permainan tersebut

mengandung prinsip- prinsip rekreasi seperti : Bola voli merupakan salah satu

permainan yang enak, kesenangan, dan mudah dipelajari, kelengkapannya tidak

mahal karena hanya membutuhkan sarana dan fasilitas yang sederhana, sejenis

olahraga yang tidak ada kontak langsung dengan lawan sehingga dapat

mengurangi terjadinya cidera dan merupakan olahraga beregu yang dapat

membangkitkan rasa gembira dan bergairah yang dapat dimainkan mulai dari

anak- anak sampai orang dewasa, baik laki- lakimaupun perempuan bahkan

bermain bersama- sama. Dalam perkembangan dewasa ini, bola voli tidak hanya

sebagai rekreasi dan permainan, namun telah berkembang menjadi bagian dari

olahraga pendidikan dan olahraga prestasi yang telah dikembangkan ke sekolah-

sekolah maupun pertandingan- pertandingan yang bergengsi

Menurut (Ismono 2009) bahwa untuk dapat bermain bola voli

faktor-faktor fisik yang mempengaruhi adalah: (a.) Daya Ledak (power), berguna

untuk meloncat dan mencambuk bola dalam smash, block, dan lain-lain. (b)

kecepatan bereaksi (speed of rection), berguna untuk kecepatan reaksi gerakan


setelah ada rangsang bola dari lawan. (c). stamina, kemampuan daya tahan tinggi

untuk menjalankan permainan bola voli dengan tempo tinggi, frekwensi tinggi,

tenaga tinggi dan produktif dalam waktu yang tertentu. (d). Kelincahan (Agility).

untuk merubah arah dalam pengambilan posisi badan saat bermain. (e).

kelentukan sendi-sendi (flexibility), agar kelihatan luwes gerakan-gerakannya

sehingga timbul seni gerak dalam bermain bola voli. Koordinasi gerakan,

ketepatan, keseimbangan adalah unsur-unsur yang perlu penjagaan dan

peningkatan bagi pemain bola voli.

Dari beberapa pengertian dan uraian tentang permainan bola voli

diatas, dapat dikatakan bahwa permainan bola voli dalam konteks perkembangan

dewasa ini merupakan salah satu cabang olaharaga yang dimainkan secara beregu

oleh dua regu yang berlawanan dengan jumlah massing- masing regu lebih dari

satu orang dengan ide dasar permaianan memasukkan dan mematikan bolah ke

daerah lawan melewati net sebelum bola menyentuh lantai daerah permainan

sendiri, sedang memiliki sifat rekreatif, olahraga pendidikan dan prestasi.

2.1.1.2. Hakikat Kekuatan Otot Lengan

Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu

bekerja maksimal (Istyadi 2007)

Sedangkan menurut (Prabowo 2015) kekuatan adalah kemampuan

sekelompok otot dalam menahan beban secara maksimal. Jadi kekuatan otot
adalah kemampuan kondisi fisik seseorang dalam menahan beban sewaktu

bekerja secara maksimal.

(Yudhi 2015) mengemukakan bahwa kekuatan otot adalah

komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara

keseluruhan. Selain sebagai penunjang faktor biomotor lain, kekuatan itu sendiri

kadang tidak nampak nyata penggunaannya, tetapi sesungguhnya setiap aspek

biomotor tetap dipengaruhi oleh kekuatan.

Menurut (Prasetiadi 2016) kekuatan otot adalah kemampuan otot

melawan beban dalam satu usaha dalam program latihan fisik, perlu diperhatikan

aspek-aspek biomotor yang kompeten dengan cabang olahraga. Dalam seluruh

aktifitas, kekuatan merupakan dasar yang fundamental yang turut mempengaruhi

aspek biomotor lainnya.

Menurut (Purwocahyono 2013) kekuatan otot adalah kemampuan

otot yang menggunakan tenaga maksimal, untuk mengangkat beban. Otot-otot

yang kuat dapat melindungi persendian yang dikelilinginya kemungkinan

terjadinya cidera karena aktivitas fisik. Kekuatan otot lengan di dalam servis

dibutuhkan untuk mengontrol kekerasan pukulan atau jauh dekatnya hasil servis,

sehingga bola dapat diarahkan pada bidang yang diinginkan. Semakin kuat lengan

pemukul maka semakin mudah dalam mengontrol kekerasan pukulan atau jauh

dekatnya hasil servis, sehingga bola dapat diarahkan pada bidang yang diinginkan.

Menurut (Triadi 2015) kekuatan otot lengan adalah kemampuan

dari otot lengan untuk membangkitkan tegangan dalam suatu tahanan dan

mengangkat beban
Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa kekuatan otot lengan

adalah kemampuan otot lengan untuk menggerakkan suatu benda. Sehingga bisa

melempar lebih jauh, mengangkat lebih berat, menarik, mendorong, memukul,

menendang lebih keras dan melindungi atlet dari kemungkinan cidera.

2.1.1.3. Koordinasi Mata Tangan

Menurut (Nurkholiq 2017) koordinasi adalah kemampuan untuk

merangkaikan beberapa gerakan untuk menjadi suatu gerakan yagn selaras sesuai

dengan tujuan. Ketrampilan biasanya melibatkan koordinasi antara dua organ

tubuh. Pada ketrampilan yang melibatkan obyek selain organ tubuh, koordinasi

antara mata dengan organ tubuh lain mutlak dibutuhkan.

Menurut pendapat (Setiawan 2018) Bagi olahragawan atau atlet,

koordinasi perlu dikuasai dengan sempurna untuk berbagai tujuan, seperti

penguasaan teknik-teknik tinggi, menghindari cidera dan benturan dengan lawan

pada olahraga pertandingan, dan menghemat pengeluaran energy koordinasi

merupakan kemampuan biomotorik yang sangat kompleks.

Dalam olahraga permainan bola voli, koordinasi juga sangat

diperlukan, misalnya dalam melakukan gerakan passing, smash, servis, block dan

lain sebagainya. Dalam servis, koordinasi antara mata dan tangan sangat

dibutuhkan agar bola dapat dipukul dengan baik dan dapat menuju sasaran yang

diinginkan. Koordinasi merupakan kemampuan biomotorik yang sangat kompleks

(Indah Dewi Susanti 2017)


Koordinasi dianggap sebagai kemampuan untuk mengontrol

bagian-bagian tubuh yang terpisah yang terlibat di dalam suatu pola gerakan yang

kompleks dan menyatukan bagian tersebut dalam upaya yang tunggal, halus dan

berhasil untuk mencapai tujuan (Indriana 2019)

Menurut (Nugroho 2013) mengemukakan bahwa dalam koordinasi

mata-tangan akan menghasilkan timing dan akurasi. Timing berorientasi pada

ketepatan waktu sedangkan akurasi berorientasi pada ketepatan sasaran. Melalui

timing yang baik maka perkenaan antara tangan dengan objek akan sesuai dengan

keinginan, sehingga akan menghasilkan gerakan yang efektif. Akurasi akan

menentukan tepat tidaknya obyek kepada sasaran yang dituju.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

koordinasi mata-tangan adalah kombinasi antara mata dan tangan untuk

melakukan suatu gerakan, mata untuk melihat jarak, besar, tinggi sasaran dan

tangan untuk mengontrol kekuatan yang akan dikeluarkan, sehingga

menghasilkan gerakan yang efektif dan tepat sasaran.

2.1.1.4. Ketepatan Servis Atas Dalam Perminan Bola Voli

Tepat berarti sesuai dengan harapan atau keinginan yang

dikehendaki. Ketepatan merupakan kemampuan mengarahkan sesuatu dengan

sadar kepada obyek yang dikehendaki. Menurut (Prastiyono 2017) ketepatan

dapat diartikan sebagai ketelitian atau kejutan.

Dalam konteks olahraga (Melkiyas 2018) mengemukakan bahwa

ketepatan adalah kemampuan untuk mengarahkan sesuatu gerak ke sesuatu


sasaran sesuai dengan tujuannya. Ketepatan merupakan kemampuan mengarahkan

sesuatu dengan sadar kepada objek yang dikehendaki.

Menurut (Ismono 2009) tepat adalah betul atau lurus arahnya dan

jurusannya. Dalam konteks olahraga mengemukakan bahwa ketepatan adalah

kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke sesuatu sasaran

sesuai dengan tujuannya.

Menurut (Muktaridi 2014) ketepatan adalah kemampuan dalam

mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Ketepatan merupakan

faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai target yang diinginkan.

Ketepatan berhubungan dengan keinginan untuk memberikan arah kepada sasaran

dengan maksud dan tujuan tertentu.

Servis adalah cara memukul bola dengan menggunakan tangan dari

atas arah kepala, sebagai usaha untuk menghidupkan bola dalam permainan bola

voli. Pengukuran servis atas menggunakan Tes kecakapan bola voli dari French-

Cooper yaitu dengan pemain berdiri pada daerah servis lapangan seberang,

melakukan servis sebanyak 10 kali dihitung pada saat bola jatuh pada kotak

sasaran kemudian hasilnya dijumlahkan sebagai hasil akhir. Sejalan dengan

kamajuan yang dialami oleh perkembangan permainan bolavoli maka arti servis

dalam permainan bolavoli juga mengalami perubahan-perubahan. Pada jaman

sekarang ini hendaknya para pembaca mengartikan servis ini tidak lagi sebagai

tanda saat dimulainya permainan ataupun sekedar menyajikan bola, tetapi

hendaknya diartikan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi regu yang

melakukan servis.
(Fitriani 2017) servis adalah suatu upaya untuk memasukan bola

kedaerah lawan oleh pemain kanan baris belakang yang berada didaerah servis

untuk memukul bola dengan satu tangan. Servis adalah tindakan memukul bola

oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung

kelapangan lawan. Servis merupakan aksi untuk memasukan bola ke dalam

permainan. Keberhasilan suatu servis tergantung pada kecepatan bola, jalan dan

perputaran bola serta ketepatan bola ketempat kosong, kepada pemain garis

belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat

Berdasarkan uraian tentang ketepatan melempar di atas, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa ketepatan melempar adalah kemampuan

seseorang melakukan lemparan menuju sasaran yang dilihat dan mengenai sasaran

tersebut pada jarak lempar tertentu

Dalam permainan bola voli ada beberapa teknik servis yaitu servis

tangan bawah, servis floating/ mengapung, servis cekis dan ada juga jumping

servis. Permainan bolavoli di mulai servis dari salah satu regu dari belakang

lapangannya sendiri dengan bola melewati atas net masuk ke daerah lawan.

Kesalahan servis dapat merugikan regu sendiri karena tim lawan akan mendapat

angka sesuai dengan sistem rallypoint yang berlaku sekarang. Oleh karena itu

penguasaan tehnik servis ini sangat penting. Untuk melalukan tehnik ini perlu

dikuasai tehnik dasarnya terlebih dahulu. teknik dasar yang diajarkan dalam

bolavoli adalah servis atas. Elemen penting dalam servis atas adalah pukulan.

Pukulan harus dilakukan tepat di depan bahu lengan pemukul pada ketinggian

yang memberikan waktu untuk mengayunkan lengan dan memukul bola pada
jangkauan terjauh. Pukulan harus dilakukan tanpa atau dengan sedikit spin pada

bola. Kunci keberhasilan servis atas adalah dengan menghilangkan segala gerakan

yang tidak diperlukan, seperti langkah tambahan atau melakukan gerakan

lanjutan. Adapun tahapan-tahapan dalam melakukan servis mengambang/ servis

atas dalam permainan bolavoli adalah sikap persiapan, sikap eksekusi, dan gerak

lanjutan. Menurut Barbara L. Viera, Bonnie Jill Ferguson, MS (2000: 31) tahap-

tahap dalam melakukan servis atas/ servis mengapung dapat dilihat pada gambar 2

sebagai berikut:

Persiapan

1. Kaki dengan posisi melangkah dengan santai


2. Berat badan terbagi seimbang
3. Bahu sejajar net
4. Kaki dari tangan yang tidak memukul berada didepan
5. Gunakan telapak tangan terbuka
6. Pandangan kearah bola

Eksekusi

1. Pukul bola di depan bahu lengan yang memukul


2. Pukul bola tanpa ataudengan sedikit spin
3. Pukul bola dengan satu tangan
4. Pukul bola dekat dengan tubuh
5. Ayunkan lengan ke belakang dengan sikut keatas
6. Letakkan tangan di dekat telinga
7. Pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka
8. Pertahankan lengan pada posisi menjangkau sejauh mungkin
9. Awasi bola pada saat hendak memukul
10. Pindahkan berat badan kedepan

Gerak lanjutan

1. Teruskan pemindahan berat badan kedepan


2. Jatuhkan lengan dengan perlahan sebagai lanjutan
3. Bergerak ke lapangan
Setelah mengetahui tahapan-tahapan dalam melakukan servis atas dalam

permainan bola voli tersebut maka pelatih, guru, dan pemain dapat

mempergunakan koreksi terhadap kesalahan umum dalam servis.

Menurut (Fitriani 2017) Kesalahan umum dalam servis sebagai berikut:

1. Kurang konsentrasi dan kesadaran pentingnya servis sebelum menjalankan.


2. Lambungan bola terlalu jauh dan tinggi dari kepala, sehingga pukulan tidak
tepat dalam pelaksanaanya.
3. Kurang pemikiran arah, sasaran dan arti dari servis.
4. Lambat masuk lapangan untuk siap bermain setelah mengerjakan servis.
5. Gerakan tangan,tubuh dan kaki kurang lentuk dalam melaksanakan servis
secara luwes.
6. Kurang memperhatikan peraturan-peraturan servis yang berlaku dalam
pertandingan
7. Tangan pemukul terlalu lurus sehingga pukulan tidak merupakan cambukan
serta kaku gerakannya.
8. Servis dengan tangan mengepal bisa mengurangi ketepatan
9. Saat memukul bola kaki kanan didepan kaki kiri (bagi yang tidak kidal)
sehingga ada gerakan tubuh yang berlawanan dengan sasaran servis (otot-
otot antagonis bekerja lebih efektif)

a. Servis

Menurut (Muktaridi 2014), servis merupakan pukulan pembukaan untuk

memulai suatu permainan sesuai dengan kemajuan permainan, teknik saat ini

hanya sebagai permukaan permainan, tapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah

merupakan suatu serangan awal untuk mendapat nilai agar suatu regu berhasil

meraih kemenangan sentuhan pertama dengan bola. Mula-mula servis ini

hanya dianggap sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk

memulai permainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu

senjata yang ampuh untuk menyerang. Adapun macam servis ada dua yaitu :

a) servis atas, b) servis atas bawah Jadi teknik dasar ini tak boleh kita

abaikan, dan harus kita latih dengan baik terus menerus.

1) Servis Tangan Atas

Servis tangan atas adalah servis yang dilakukan dengan cara bola dipukul

di atas kepala

2) Servis Tangan Bawah

Servis tangan bawah adalah servis yang dilakukan dengan cara memukul

bola dari bawah.

Menurut (Nurkholiq 2017) , servis adalah sebagai tanda dimulainya peraminan

dan sebagai suatu serangan yang pertama kali bagi suatu regu. Untuk memperoleh

keseragaman gerak tekik servis, maka dalam penelitian ini hanya menggunakan
servis atas bola voli. Mengenai pelaksanaan servis atas bola voli dapat dilihat

pada gambar 1, gambar 2, gambar 3 di bawah ini:

1 Gambar 1
Persiapan servis atas
(Barbara L, Viera Bonnie, Jill Fergusson, 2000 : 30)

Keterangan :

1. Kaki dalam posisi melangkah dengan santai

2. Berat badan terbagi seimbang

3. Bahu sejajar net

4. Kaki dari tangan yang tidak memukul berada di depan

5. Gunakan telapak tangan terbuka

6. Pandangan ke arah bola

Gambar 2
Eksekusi
(Barbara L, Viera, Bonnie, Jill Fergusson, 2000 : 30)
Keterangan :

1. Pukul bola di depan bahu lengan yang memukul

2. Pukul bola tanpa atau dengan sedikit spin

3. Pukul bola dengan 1 tangan

4. Pukul bola dekat dengan tubuh

5. Ayunkan lengan ke belakang dengan sikut ke atas

6. Letakkan tangan di dekat telinga

7. Pukul bola dengan tumit telapak tangan terbuka

8. Pertahankan lengan pada posisi menjangkau sejauh mungkin

9. Awasi bola pada saat hendak memukul

10. Pindahkan berat badan ke depan

Gambar 3
Gerakan Lanjutan
(Barbara L, Viera, Bonni, Jill Regusson, 2000 : 30)

Keterangan :

1. Teruskan pemindahan berat badan ke depan

2. Jatuhkan lengan dengan perlahan sebagai lanjutan

3. Bergerak ke lapangan
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Servis Bola Voli

Servis sebagai awal dari permainan berkembang menjadi suatu teknik yang

dapat digunakan untuk penyerangan. Berbagai macam cara digunakan agar

bola hasil servis itu menjadi sulit untuk diterima oleh lawan. Cara untuk

mempersulit bola servis pada dasarnya dengan : a) Kecepatan, kurve dan

belak belok jalannya bola. Untuk memperoleh bola yang bervariasi

ditentukan oleh : (1) Keras atau pelannya pukulan, (2) Tinggi atau rendahnya

bola hasil pukulan, dan (3) Membuat bola berputar atau tidak berputar dan

melayang; b) Penempatan bola diarahkan kepada titik-titik kelemahan lawan,

misalnya arah depan, belakang atau samping. Teknik dasar dari permainan

bola voli adalah teknik yang dijadikan dasar dari permainan bola voli.

Penguasaan teknik dasar yang baik maka akan didapatkan suatu regu baik

dalam bertahan maupun menyerang.

1.

2.

2.1.

2.1.1.

2.1.1.1.

2.1.1.2.

2.1.1.3.

1.
2.
2.1.
2.1.1.

1.

2.

2.1.

2.2. Penelitian Relevan

Penelitian yang baik adalah penelitian yang memiliki kajian serupa dengan

hasil yang relevan. Hal tersebut dapat digunkan sebagai pedoman awal sebagai

kerangka pemikiran guna menambah, mengembangkan, dan memperbaiki

penelitian yang telah ada sebelumnya. Adapun hasil penelitian yang relevan

dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Triadi 2015. “Hubungan Kekuatan Otot Lengan Terhadap

Kemampuan Servis Bawah Dalam Permainan Bola Voli Pada Siswa

Kelas X Dan Xi Sekolah Smk S-11 Serunting 2 Kota Bengkulu.”

Penelitian ini berusaha mencari berapa besar hubungan atau kolerasi

antara kekuatan otot lengan kemampuan servis bawah bola pada siswa

putra Sekolah SMK S-11 Serunting 2 Kota Bengkulu. Sehingga metode

yang digunakan adalah deskriptif kuantatif studi korelasi yaitu penelitian

korelasional yang sering digunakan untuk mencari hubungan antar

beberapa variabel (dua variabel atau lebih yang berhubungan satu sama

lain).

2. Penelitian Oleh Indah Dewi Susanti. 2017. “Hubungan Kekuatan Otot


Lengan Dan Panjang Lengan Dengan Kemampuan Servis Atas Bolavoli

Pada Siswa Putra Smk Karya Wiyata Punggur.” Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Sampel yang

digunakan adalah populasi siswa putra ekstrakulikuler bola voli SMK

Karya Wiyata Punggur yang berjumlah 25 siswa.

3. Penelitian Oleh Muktaridi. 2014. “Hubungan Antara Daya Ledak Otot

Tungkai Dengan Keterampilan Jump Service Dalam Permainan Bola Voli

Di Smp N 06 Kota Bengkulu.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan keterampilan jump

service dalam permainan bola voli di SMP Negeri 06 Kota Bengkulu.

Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan analisis korelasional. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas Vll dan Vlll SMP Negeri 06 Kota

Bengkulu, dan sampel berjumlah 30 orang yang terdiri dari siswa putra.

Sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Total

Sampling. Dengan demikian jumlah sampelnya sebanyak 30 orang.

2.

2.1.

2.2.

2.3. Kerangka Berpikir

Agar mampu melakukan pukulan servis bolavoli seperti yang diharapkan

yaitu pukulan itu dilakukan dengan berulang kali sepanjang permainan lalu

diharapkan laju bola tetap cepat dan keras maka gerakan tersebut
membutuhkan kekuatan yang berasal dari kumpulan otot-otot lengan.

Kekuatan otot lengan yang memadai berpengaruh terhadap pukulan servis

bisa diarahkan sampai ke belakang lapangan lawan Lengan yang berukuran

panjang dapat berpengaruh terhadap kecepatan gerakan pukulan dan

kecepatan itu sebanding dengan besarnya radius yaitu panjang lengan

seseorang. Jadi makin panjang radiusnya makin besar pula kecepatan yang

diperolehnya sehingga laju bola bertambah cepat, serta pukulan awal tersebut

dapat sebagai serangan awal yang baik dari garis belakang .Terdapat tiga

prinsip dalam latihan yaitu, gerakan servis atas tersebut, dapat di analisis

bahwa dalam pelaksanaan servis atas permainan bola voli dibedakan dalam 3

(tiga) aspek utama gerakan yaitu : 1) sikap permulaan, 2) sikap saat

memukul, dan 3) sikap akhir setelah memukul. Mengkaji hal tersebut, maka

rincian pelaksanaan servis atas dalam permainan adalah sebagai berikut:

Siswa Kelas VII SMP Negeri 01

Kekuatan Otot Lengan


Hubungan Kekuatan Otot

Gambar Kerangka Berpikir 2.3

1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu

dibuktikan kebenarannya. (Prasetiadi 2016) suatu hipotesis akan diterima kalau

bahan-bahan penyelidikan membenarkan pernyataan itu dan dia akan ditolak

kalau salah alau palsu dan akan diterima kalau fakta-fakta membenarkannya.

Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan dan didukung

dengan kerangka hasil-hasil penelitian yang berkaitan maka dirumuskan hipotesis

penelitian ini sebagai berikut :

a) Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan hasil servis atas bola voli

pada Siswa SMP Negeri 01 Kabupaten Sorong..

b) Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan dengan hasil

servis atas bola voli pada Siswa SMP Negeri 01 Kabupaten Sorong.

BAB III

METODE PENELITIAN
3.
3.1. Jenis atau Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

korelasional, sebagaimana yang dikemukakan penelitian korelasi bertujuan untuk

menemukan ada tidaknya hubungan dan apa bila ada, seberapa besar hubungan

serta berarti ataw tidaknya hubungan itu. Dan desain penelitian ini yaitu dengan

cara menggunakan tes kekuatan otot lengan dengan cara vertical jump atau loncat

tegak di tempat tanpa awalan. Di dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebasnya (X) adalahkekuatan otot lengan . Variabel terikat disebut juga variabel

kriteria yaitu variabel yang besarnya tergantung dari variabel bebas yang

diberikan dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh. Didalam

penelitian ini yang akan menjadi variabel terikatnya ( Y ) koordinasi mata

tanggan. Kedua variabel tersebut diatas merupakan hal yang sangat penting

didalam proses penelitian yang berlangsung karena menjadi inti pada korelasi

dalam menghasilkan data- data penelitian yang benar dan akurat, yaitu pada

variabel bebas dan terikat.

1.

2.

3.

3.1.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian ini dilaksanakan dilapangan bola Voli SMP N 6 Kota

Bengkulu pada semester VIII (Genap) tahun 2014 pada waktu sore hari disaat

ekstrakulikuler dari pukul 15.00 - selesai. Penelitian ini membutukan waktu lebih

kurang selama 2 bulan, Dari tanggal 10 maret – 30 afril.

1.

2.

3.

3.1.

3.2.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi populasi sebagai sumber data dan memerlukan keseluruhan

bahan atau elemen yang diselidiki atau diteliti. Dalam hal ini, Sudjana (2002: 27)

mengatakan: Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin dari hasil

hitungannya ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif, dari pada

karakteristik tertentu mengenai suatu obyek, yang lengkap dan jelas yang ingin

dipelajari sifatnya. Populasi dapat juga diartikan sebagai kumpulan individu

dengan karakteristik (ciri) yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Hadi ( 1983:

70 ) Populasi adalah keseluruhan penduduk atau individu yang yang dimaksud

untuk diselidiki. Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah 30

siswa putra kelas VII dan VIII SMP N 6 Kota Bengkulu yang gemar bermain voli

dan yang telah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler cabang olahraga bola voli.
Dengan rincian sebagai berikut: kelas VII A 10 Orang, VII B 10 Orang, dan VIII

A 10 Orang,

Pada penelitian yang berlangsung perlu adanya data sampel sebagai bahan

obyek suatu penelitian. Menurut beberapa ahli, mengatakan ada beberapa

pendapat pengertian mengenai sampel seperti dibawah ini: 1. Menurut Arikunto

(1993: 117) ”Bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Pengambilan sampel harus dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga benar-benar

dapat berfungsi sebagaimana mestinya Pengambilan sampel didalam penelitian

ini, menggunakan teknik total sampling, dimana seluruh populasi dijadikan subjek

penelitian, yaitu sebanyak 30 siswa putra kelas VII dan VIII SMP N 06 Kota

Bengkulu yang telah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler cabang olahraga bola

voli. Maka sampel yang digunakan adalah total sampling.

1.

2.

3.

3.1.

3.2.

3.3.

3.4. Variabel penelitian

Sugioyono (2013:2) Mengemukakan variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk

di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik


kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dau variabel yaitu varibel bebas dan

variabel terikat, adapun variabel tersebut adalah :

1) Varibel bebas ( x ) daya ledak otot tungkai

2) Variabel terikat ( y ) keterampilan jump service

1.

2.

3.

3.1.

3.2.

3.3.

3.4.

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan

Pengumpulan data merupakan tindak lanjut untuk mengumpulkan data

yang akan digunakan untuk memperoleh bahan dalam melaksanakan penelitian.

Kualitas dari data akan ditentukan oleh data tersebut atau alat pengukurnya.

Dengan alat pengukur kita akan mendapatkan data penelitian yang merupakan

hasil dari pengukuran.

1) Tes Daya Ledak Otot Tungkai Tes

Tes atau pengukuran daya ledak otot tungkai dapat dilakukan dengan

tes menggunakan alat pengukur daya ledak otot tungkai yaitu Jump

MD (alat ukur daya ledak otot tungkai ), alat yang digunakan untuk

mengukur tinggi lompatan dengan mudah dan akurat (sumber: Pusat


kesegaran jasmani dan rekreasi, Depdikhud, 2010). Didalam proses

pengambilan data tes daya ledak otot tungkai ada tahapan

prosedurnya. Prosedur untuk melaksanakan tes daya ledak otot

tungkai adalah sebagai berikut

2) Perlengkapan dan fasilitas

a. Alat ukur daya ledak otot tungkai (Jump MD

b. Lantai/ dasar yang datar dan mulus untuk meletakkan Jump MD.

c. Alat-alat tulis

d. Formulir untuk mencatat hasil tes

3) Pelaksanaan tes

a. Pasanglah belt di pinggang subjek, pastikan supaya alat telah

terpasang dengan erat. Perintahkan subjek untuk berdiri di atas

rubber plate dengan tegak. Putarlah punggung tali yang ada pada

alat, pastikan agar tali tidak kendor.

b. Tekan tombol ON/C untuk menyalakan alat. Perintahkan kepada

subjek untuk melakukan vertical jump. tekan tombol SET untuk

menyimpan nilai yang pertama, display akan menunjukkan nilai

“0”

c. Perintahkan agar subjek kembali berdiri di atas rubber plate

dengan tegak. Putar kembali penggulung tali agar tali kembali

tegang. Perintahkan agar subjek melakukan vertical jump sekali

lagi. Setelah 5 detik, display akan menunjukkan nilai vertical

jump terbaik dari 2 kali tes yang dilakukan.


d. Untuk mengatur subjek berikutnya, tekan tombol ON/C untuk

mengembalikan display ke “0

Putra kritereria putri

>25 Sempurna >17

23-24 Baik sekali 15-16

19-22 Baik 13-14

12-18 Cukup 8-12

6-11 Kurang 4-7

<5 Kurang sekali <3

(Sumber : Johnson dan Nelson 2000, dalam Panduan Parameter Tes


KEMENPORA 2005 :16 )

2. Tes Jump Service ( servis melompat) Permainan Bola Voli

a. Tujuan dari diadakannya tes ini adalah untuk mengukur kecakapan dan

juga keterampilan didalam melakukan Jump Service permainan bola voli.

Diharapkan siswa mampu dan dapat memiliki keterampilan dalam

permainan bola voli yang baik ( Individual skill).

b. Alat dan Perlengkapan Didalam pengambilan nilai-nilai tes keterampilan

Jump Service (servis melompat) pada permainan bola voli dalam

penelitian ini dibutuhkan beberapa alat dan perlengkapannya yaitu :

1) Dua buah tiang net berukuran 3,50 m


2) Net 1 buah

3) Bola maksimal 6 buah dan minimal 1 buah

4) Lapangan Bola Voli dengan ukuran standar

5) Alat-alat tulis

6) Lembar Penilaian/Lembar pencatat hasil

7) Kapur tulis

c. Pengetes

Didalam pengambilan data tes dalam penelitian ini dibutuhkan pelaksana

(tester) sebanyak 2 orang dengan rincian 1 orang bertugas mengamati

lewatnya bola pada saat melampaui jaring dan 1 orang lagi bertugas

mengawasi jatuhnya bola dan sekaligus sebagai pencatat hasil

d. Pelaksanaan Tes

1) Siswa berdiri didaerah servis dan melakukan jump service sesuai

dengan peraturan permainan yang berlaku untuk servis.

2) Kesempatan di dalam melakukan tes jump service diberikan untuk

masing- masing siswa sebanyak 10 kali.

3) Setiap bola yang masuk sasaran diberi nilai sesuai nilai skor sasaran

pada lapangan bola voli.

4) bola yang menyentuh net tidak di beri nilai

e. Pencatat Hasil

1) Hasil setiap melakukan jump service (servis melompat) akan

ditentukan oleh angka sasaran dimana bola jatuh.


2) Bola yang menyentuh garis batas sasaran dihitung telah mengenai

sasaran dan nilainya adalah angka sasaran yang lebih besar dikalikan

angka perkalian yang telah ditentukan. Nilai untuk servis adalah

jumlah dari hasil sepuluhkali pukulan

3.2.

3.3.

3.4.

3.5.

3.6. Teknik Analisis Data.

a. Uji Validitas
Instrumen lembar observasi, rubrik penilaian, dan angket, diuji

validitasnya tiap item pertanyaan menggunakan validitas isi. Uji

validitas menggunakan panel expert yaitu peneliti melakukan konsultasi

dengan ahli minimal berjumlah dua orang. Validitas isi juga dilakukan

padainstrumen tes hasil belajar dan tes kemampuan awal. Rumus

validitas yang digunakan adalah sebagai berikut.

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r XY =
√ {N ∑ X −(∑ X ) }{N ∑ Y −(∑ Y ) } (Arikunto, 2012: 87)
2 2 2 2

Dimanarxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y,

dua variabel yang dikorelasikan. Dasar pengambilan keputusan dilakukan


dengan membandingkan nilai signifikansi yang terdapat pada output SPSS

versi 17.0, dengan α = 0,05. Dengan kriteria, nilai signifikansi lebih kecil

dari α = 0,05, maka butir instrumen valid dan nilai signifikansi lebih besar

dari α = 0,05, maka butir instrumen tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

instrumen tersebut sudah baik.

Reliabilitas instrumen lembar observasi dan rubrik penilaian menggunakan

rumus koefisien korelasi Spearman yaitu sebagai berikut:

6 . ∑ bi
2
'
r =1− 2
Keterangan: n.( n −1 )

r’= reliabilitas instrumen

n= banyaknya butir pernyataan

∑ σ 2i = jumlah selisih antara skor penilai 1 dengan penilai 2


Kriteria pengujian jika r’hitung≥ r’tabel maka H0 ditolak artinyakedua

penilai tidak terjadi perbedaan atau sepakat dengan instrumen yang telah

disusun.

Reliablitas instrumen angket dihitung menggunakan rumus KR-20 yaitu

sebagai berikut:
r 11= ( n
n−1 )( s2 −∑ pq
s2 )
Keterangan:

r 11 = reliabilitas instrument

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)

s2 = varians tes

c. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui populasi berdistribusi

normal atau tidak. Hipotesis nihil yang akan diuji mengatakan bahwa data

penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas

dilakukan pada skor hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Untuk keperluan ini digunakan statistik uji Kolmogorov-Smirnov.

Pengolahan data digunakan program SPSS versi 17.0. Dasar

pengambilan keputusan: tolak H0, jika nilai signifikansi (probabilitas) lebih

kecil dari α = 0,05 yang berarti data tidak berdistribusi normal, dan terima H 0,

jika nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 yang berarti data berdistribusi

normal.

d. Uji Homogenitas
Ujihomogenitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians

data kedua kelompok yang diteliti mempunyai varians yang homogen atau

tidak. Uji homogenitas varians dilakukan dengan uji-F dengan rumus:

VariansTerbesar
Fhit = (Sudjana, 2005: 250)
Varians Terkecil
F<F 1
α (n 1−1, n 2−1)
Kriteria uji homogenitas data adalah jika 2 , maka H0

diterima. Ini berarti bahwa kedua kelompoksampel yang diselidikimempunyai

F≥F 1
α (n1−1 ,n2−1)
varians yang homogen. Sebaliknya, jika 2 , maka H0 ditolak. Ini

berarti bahwa kedua kelompok sampel yang diselidiki mempunyai varians

yang tidak homogen.


DAFTAR PUSTAKA

FITRIANI, NURUL HIKMAH. 2017. “PENGARUH DEPTH JUMP


TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA SISWA
PEMAIN VOLI DI MAN KOTAWARINGIN TIMUR.”
Indriana, Artha Mevia. 2019. 2018 “KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT
TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP
KETEPATAN SMASH BOLA VOLI SISWA SMA NEGERI 7 BANDAR
LAMPUNG TAHUN 2018.”
ISMONO. 2009. “HUBUNGAN KEKUATAN OTOT, PANJANG LENGAN
DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL SMASH
NORMAL DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET KLUB
IVOKAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009.”
Istyadi, A R I. 2007. “HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN
PANJANG LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLA VOLI
PADA SISWA PUTERA EKSTRAKURIKULER MA DARUL MA’ARIF
PRINGAPUS KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007.”
MELKIYAS, ADE. 2018. 02 “HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT
TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KEKUATAN OTOT
PERUT DENGAN KEMAMPUAN SMASH PADA SISWA PUTRA
EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI.”
Muktaridi. 2014. “HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
DENGAN KETERAMPILAN JUMP SERVICE DALAM PERMAINAN
BOLA VOLI DI SMP N 06 KOTA BENGKULU.”
Nugroho, Febrian Adi Putra. 2013. “HUBUNGAN KEKUATAN OTOT
LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN
KEMAMPUAN PASSING ATAS PESERTA EKTRAKURIKULER
BOLAVOLI PUTRA SMA 1 NEGERI NGLUWAR.”
Nurkholiq, Andy. 2017. “HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN DAN
KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING
BAWAH BOLA VOLI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN
2016/2017.”
Oleh Indah Dewi Susanti. 2017. “HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN
DAN PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS ATAS
BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMK KARYA WIYATA
PUNGGUR.”
Prabowo, Achmad Dwi. 2015. “Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai Kekuatan
Otot Lengan Dan Kelentukan Pergelangan Tangan Dengan Hasil Smash
Normal.”
Prasetiadi, Ardyansyah. 2016. “HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN
KEKUATAN OTOT LENGAN KOORDINASI MATA-TANGAN DAN
DAYA LEDAK POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN
SMASH PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA TAHUN
AJARAN 2015/2016 SMA NEGERI 8 PURWOREJO KABUPATEN
PURWOREJO PROVINSI JAWA T.”
PRASTIYONO, DWI. 2017. “PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN
DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN
SMASH PADA PEMAIN BOLAVOLI PUTRA EKSTRAKURIKULER
SMK KARTANEGARA KOTA KEDIRI TAHUN 2016 THE.”
Purwocahyono, Markus Wahyu. 2013. “HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN
OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT PUNGGUNG, KEKUATAN OTOT
TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA- TANGAN DENGAN
KEMAMPUAN SERVIS ATAS BOLAVOLI SISWA PUTRA SMP
KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA.”
SETIAWAN, GAYON. 2018. 02 “HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT
LENGAN , KELENTUKAN KETEPATAN SMASH PADA PERMAINAN
BOLAVOLI SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER MAN 1 KOTA
KEDIRI TAHUN 2017 Oleh : GAYON SETIAWAN Dibimbing Oleh :
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018.”
TANDINGAN, SERAJUDDIN. 2019. “KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT
LENGAN, KOORDINASI MATA TANGAN DAN PANJANG LENGAN
TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH PADA PERMAINAN
BOLA VOLI MURID SD NEGERI SUNGGUMINASA IV KABUPATEN
GOWA.”
TRIADI, MIZAN. 2015. “HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN
TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN
BOLA VOLI PADA SISWA KELAS X DAN XI SEKOLAH SMK S-11
SERUNTING 2 KOTA BENGKULU.”
Yudhi, Fendi Chandra. 2015. “HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT
LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN
KEMAMPUAN SERVICE JUMP PADA ATLET BOLAVOLI
DHAKSINARGA GUNUNG KIDUL.”

Anda mungkin juga menyukai