Anda di halaman 1dari 113

KURIKULUM

SMP K BETHEL JAKARTA


TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

JL. KS.Tubun No. 253 Petamburan


Jakarta Pusat 10260
Telepon: 021-53676788
Email: bethel_smp@yahoo.co.id
2021
LEMBAR PENGESAHAN

KEPALA SEKOLAH
TELAH MENGESAHKAN DAN MEMBERLAKUKAN
KTSP SMP.K BETHEL JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

Disahkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 31 JULI 2021

Menyetujui : Mengesahkan :
KOMITE SMP.K.BETHEL KEPALA SMP.K BETHEL

Duma Tambunan, S.E Dra. Roswita Sitorus

Mengetahui,
KEPALA SUKU DINAS WILAYAH 1
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

Slamet
NIP: 196506291989031003

i
TIM PENGEMBANG KTSP

NO JABATAN NAMA TANDA


TANGAN

1
PENGARAH Dr. Ajisarni LZ

2 PENANGGUNG
Dra. Roswita Sitorus
JAWAB

3 KETUA Wastu Digdaya Dewi, S.Pd

4
ANGGOTA Dra. Delpiati Panjaitan

5 ANGGOTA Gusnariani Purba, S.Pd

6 ANGGOTA Dra. Maemunah

7
ANGGOTA Dinar Sitio, S.Si

8 ANGGOTA Indah Royani, S.Kom

9 ANGGOTA Solihin, S.Si

10
ANGGOTA Kandar Santoso Wun, S.Pd

11. ANGGOTA Parulian Panjaitan, M.Th

12. ANGGOTA Widhi, M.Th

13. ANGGOTA Johan Hae, S.Pd

14 KETUA KOMITE
Duma Tambunan, S.E
SEKOLAH
KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
kekuatan dan kesempatan kepada kami sehingga Kurikulum SMP.K BETHEL Jakarta
dapat tersusun. Kurikulum ini diberlakukan untuk tahun pelajaran 2021/2022 sebagai hasil
penyempurnaan Kurikulum SMP.K BETHEL Jakarta tahun sebelumnya. Kurikulum ini
memuat Profil sekolah, Tujuan sekolah, Struktur kurikulum, kalender pendidikan, dan
regulasi-regulasi terkait dengan pelaksanaannya.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan berbagai pihak. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih. Ungkapan terima kasih ini terutama kami sampaikan kepada
1. Para guru dan karyawan SMP K BETHEL Jakarta yang telah secara proaktif
memberi masukan dan kelengkapan data;
2. Pengawas sekolah yang telah membimbing penyusunan kurikulum;
3. Ketua Komite SMP.K BETHEL Jakarta yang turut serta memberi masukan dan
dorongan terhadap terselenggaranya pendidikan di SMP K BETHEL Jakarta.
4. Kasudin Dinas Dikdas Jakarta Pusat yang telah memberikan pengarahan dan
memfasilitasi tersusunnya Kurikulum ini.
Kurikulum ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran serta masukan
demi penyempurnaan kurikulum berikutnya sangat kami nantikan dari berbagai pihak.
Meskipun begitu, kami berharap bahwa kurikulum ini dapat dijadikan pedoman dalam
penyelengaraan pendidikan di SMP.K BETHEL Jakarta khususnya dan dijadikan acuan
model kurikulum bagi yang memerlukannya.

Jakarta, 31 Juli 2021


Kepala SMP K BETHEL

Dra. Roswita Sitorus

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................i

iii
TIM PENGEMBANG KTSP.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. RASIONAL............................................................................................................1

B. LANDASAN HUKUM..........................................................................................3

C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM...........................................................4

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN................................................................................10


A. Visi.......................................................................................................................10

B. Misi.......................................................................................................................10

C. Tujuan...................................................................................................................10

BAB III KERANGKA DASAR STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM.........11


A. Kerangka Dasar Kurikulum Darurat............................................................................11

1. Konsep Kurikulum Masa Khusus.........................................................................11

2. Konsep Pembelajaran Masa Khusus....................................................................11

3. Prinsip Pembelajaran Masa Khusus.....................................................................12

4. Materi, Metode, dan Media Pembelajaran Masa Khusus.....................................13

5. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Masa Darurat.....................................15

6. Pengelolaan Kelas Masa Khusus..........................................................................17

B. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum................................................................18

1. Struktur Kurikulum..............................................................................................18

2. Muatan Lokal disesuaikan dengan masa khusus..................................................68

3. Pengaturan Beban Belajar disesuaikan dengan masa khusus...............................68

4. Layanan BK disesuaikan dengan masa khusus....................................................71

5. Pengembangan diri...............................................................................................75

6. Asesmen Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran.............................................78

7. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan kondisi khusus.........................81

8. Pendidikan Kecakapan Hidup kondisi khusus.....................................................82

9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global di masa khusus..................83

iv
10. Penguatan Pendidikan Karakter........................................................................92

11. Gerakan Literasi................................................................................................94

12. Pengaturan Kenaikan Kelas pada masa khusus................................................96

13. Pengaturan Kelulusan pada masa khusus..........................................................97

14. Mutasi Peserta pada masa khusus.....................................................................98

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN...........................................................................100


BAB V PENUTUP...........................................................................................................106
LAMPIRAN.....................................................................................................................107
1. Pemetaan KI dan KD contoh silabus dgn RPP
2. SK Tim Pengembang
3. Berita acara, daftar hadir, dan notulen kegiatan penyusunan kurikulum
4. Berita acara, daftar hadir, dan notulen kegiatan penyusunan kurikulum
5. SK pembagian tugas mengajar, SK pembagian tugas tambahan dan jadwal
pelajaran
6. Kalender Akademis/jadwal supervisi kepala sekolah
7. Rekapitulasi penyusunan kriteria KKM
8. Berita acara dan daftar hadir rapat penyusunan dan penetapan kkm

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. RASIONAL
LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
mengamanatkan kurikulum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada Stándar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Selain itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Dengan dasar Undang-undang dan PP di atas, dalam upaya mendekatkan
pendidikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan peserta didik dan lingkungan,
SMP K Bethel Jakarta mengembangkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). KTSP ini disusun dengan mengacu pada Stándar Isi (SI) dan Stándar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang selanjutnya disebut
Kurikulum SMP K Bethel Jakarta ini disusun untuk mewujudkan visi sekolah dengan
mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan,
baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara, mengembangkan
budaya daerah, menguasai IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa dan berwawasan
lingkungan, serta ramah bagi semua peserta didik (Education For All) yang

1
mengacu pada visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Pendidikan Bermutu Untuk Semua Dan Berkelanjutan Yang Dapat Melahirkan
Generasi Berkarakter Jujur Dan Berkehidupan Yang Berkualitas.
Kurikulum SMP K Bethel Jakarta pada tahun pelajaran 2021 / 2022 menerapkan
prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun pengembangannya
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pada kurikulum 2013
peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu
Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving dan Creativity
and Innovation). Penguasaan ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21,
abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan
ketrampilan 4C itu diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi PPK (Penguatan
Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran terutama 5 karakter yaitu religius,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas serta Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis melainkan mencakup
ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik cetak, visual, digital dan
auditori. Juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking Skill
(HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih kemampuan
berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan berpikir
tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta
sesuai dengan visi SMP K Bethel Jakarta.
SMP K Bethel Jakarta memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak
geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau
angkutan umum dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Selain ini SMP K
Bethel Jakarta juga melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang
harmonis dengan orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan
pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan

2
masyarakat.

B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No 20 thn 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP Nomor. 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan dari PP Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Pendidikan
4. PP Nomor 13 Tahun 2015 sebagai perubahan kedua atas PP Nomor 19 Tahun
2005.
5. Peraturan Presiden nomer 87 tahun 207 tentang penguatan pendidikan karakter.
6. Permendikbud RI No. 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur
kurikulum
7. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum
8. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
9. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan
10. Permendikbud No. 74 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal pada Kurikulum 2013
11. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Dasar dan
Pendidikan Menengah
12. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling
13. Permendikbud No. 18 Tahun 2015 Tentang Buku Teks
14. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi
15. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses
16. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
17. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
18. Permendikbud No 3 Tahun 2017 tentang penilaian hasil belajar dari Pemerintah
dan Satuan Pendidikan.
19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ujian Yang Diselenggarakan Satuan
Pendidikan Dan Ujian Nasional
20. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719 Tahun 2020
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam
Kondisi Khusus
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 tahun 2019
Tentang Penyederhanaan RPP
22. Keputusan Bersama 4 menteri tanggal 15 Juni 2020 tentang panduan
penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di
masa pandemi corona virus disease

3
23. Keputusan kabalitbangbuk nomer 018/H/KR tahun 2020 tentang kompetensi inti
dan kompetensi dasar pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas untuk kondisi khusus

24. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada Satuan Pendidikan

25. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19)

26. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah dalam Masa
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)
27. Perda No 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan

28. Pergub No 89 Tahun 2018 Tentang perubahan atas Pergub No 80 Tahun 2017
tentang Kurikulum muatan lokal di sekolah/Madrasah
29. Pergub No 56 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Satuan Pendidikan
30. Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 33 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
31. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan No. 1114 Tahun 2018 Tentang Standar Isi
Muatan local Kurikulum 2013 Jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
32. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan No. 531 Tahun 2021 Tentang Kalender
Pendidikan Tahun Pelajaran 2021-2022
33. Surat edaran kepala dinas pendidikan provinsi DKI Jakarta no. 50/2020 tentang
kegiatan satuan pendidikan pada masa transisi pembatasan sosial berskala besar
di Provinsi DKI Jakarta
34. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta No 646 Th 2021
tentang penghentian sementara kegiatan di Satuan Pendidikan pada masa PPKM
berbasis Mikro

C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM


1. Rumusan tujuan penyusunan KTSP dalam kondisi khusus
Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di SMP K Bethel Jakarta.Tujuan
pengembangan kurikulum di SMP K Bethel Jakarta adalah tahapan atau langkah
untuk mewujudkan visi sekolah dalam jangka waktu tertentu dapat diukur, dan
terjangkau. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan tujuan sebagai berikut:
 mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psiko-

4
motorik;
 sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
 mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
 memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, penge-
tahuan, dan keterampilan;
 kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lan-
jut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing ele-


ments) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembela-
jaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompe-
tensi inti; kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, sal-
ing memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

2. Acuan operasional kurikulum

Pengembangan Kurikulum SMP K BETHEL Jakarta mengacu pada Standar


Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu :

1 Standar isi (Permen Diknas No. 22 Thn. 2006) adalah ruang lingkup materi
dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.

2. Standar kompetensi lulusan (Permen Diknas No. 23 Thn. 2006) adalah


kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan

5
3. Standar proses (Permen Diknas No. 41 Thn. 2007) adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

4. Standar sarana dan prasarana (Permen Diknas No. 24 Thn. 2007) adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang
ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan (Permen Diknas No. 12, 13 dan 16
Thn. 2007) adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun
mental, serta pendidikan dalam jabatan.

6. Standar pengelolaan (Permen Diknas No. 19 Thn. 2007) adalah standar


nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.

7. Standar penilaian pendidikan (Permen Diknas No. 20 Thn. 2007) adalah


standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

8. Standar pembiayaan pendidikan (Permen Diknas No. 69 Thn. 2009) adalah


standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pembiayaan pendidikan
selama satu tahun pelajaran.

Kurikulum 2013 disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


i. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
ii. Kebutuhan kompetensi masa depan Kemampuan-kemampuan yang perlu
dikuasai generasi yang hidup di masa depan tidak lagi menitikberatkan pada
penguasaan materi dan berpikir rutin, karena kedua kemampuan itu telah
dilakukan oleh komputer. Kemampuan kompetensi masa depan antara lain
6
kemampuan berkomunikasi, kreatif, berpikir jernih dan kritis dengan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, menjadi warga negara
yang bertanggungjawab, toleran, hidup dalam masyarakat yang mengglobal,
serta memiliki minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja,
kecerdasan sesuai dengan bakat minatnya, dan rasa tanggungjawab terhadap
lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
iii. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik Pendidikan merupakan proses
sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang
memungkinkan potensi diri afektif, kognitif, psikomotor berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan
potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
iv. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki
keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
v. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan
desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang
keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
vi. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini
sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
vii. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni IPTEKS Pendidikan
perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama

7
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
viii. Agama Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman,
taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa, dan akhlak mulia.
ix. Dinamika perkembangan global Kurikulum menciptakan kemandirian, baik
pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan
oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
x. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kurikulum diarahkan untuk
membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi
landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kurikulum
harus menumbuhkan kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
xi. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain.
xii. Kesetaraan jender Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan
perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

3. Prinsip Penyusunan Kurikulum


Adapun prinsip pengembangan Kurikulum SMP K Bethel Jakarta ini
dikembangkan mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan

8
penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta memperhatikan pertimbangan
Komite Sekolah.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) K Bethel Jakarta menggunakan Kurikulum 2013
yang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran
karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi.
Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan
untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah
menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan, kurikulum
sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau
jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam
rencana, dan hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam
menerapkan perolehannya di masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan un-
tuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka
Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan
selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan
dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan
pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum
didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang
dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan
dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk
sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas
mata pelajaran, diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan
(organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga
memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

9
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Visi
MENJADI LEMBAGA PENDIDIKAN KRISTEN YANG MEWUJUDKAN
PESERTA DIDIK YANG BERKETUHANAN YANG MAHA ESA, CERDAS,
DAN KREATIF.

B. Misi
1. Memotivasi peserta didik beriman kuat, bertumbuh, berpengharapan masa
depan yang baik, saling berbagi dan menghormati sesama berdasarkan
karakter kristiani.
2. Mengoptimalkan proses pembelajaran yang aktip,efektif,dan kreatif, inovatif,
kompetitif, dan menyenangkan.
3. Membina peserta didik yang trampil, cerdas, kreatif, dan mandiri.
4. Meningkatkan kualitas SDM, pengembangan iptek, dan sarana prasarana.
5. Menggalakkan budaya bersih menuju hidup sehat.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

C. Tujuan
Tujuan SMP K BETHEL yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun
sebagai berikut :

1. Rata-rata nilai Raport semester 1 - 5 meningkat atau lebih tinggi dari tahun
sebelumnya.

2. Pada tahun ajaran 2021-2022 seluruh siswa aktif mengikuti kegiatan


keagamaan yang diprogramkan sekolah

3. Pada tahun 2020- 2021 tingkat kelulusan 100,....% dan tetap dipertahankan
pada tahun 2021 / 2022 dengan nilai raport ( semester 1 – 5 ) rata-rata yang
meningkat.

4. Dapat berkompetisi dan berprestasi pada olimpiade SAINS ditingkat


kecamatan Kodya maupun DKI.

10
BAB III
KERANGKA DASAR STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar Kurikulum Darurat

1. Konsep Kurikulum Masa Khusus


a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat
covid 19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi
dan melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi
pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai dengan
kondisi sekolah.
c. Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah.
d. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid 19 dan
dilakukan apabila sekolah mampu memenuhi persyaratan protokol
kesehatan yang ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana
yaitu tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang memenuhi
physical distanching, bilik untuk penyemprotan disinfektan, alat
pengukur suhu badan, masker cadangan, pengoptimalan fungsi UKS
dll. Bila kondisi sudah normal maka kegiatan pembelajaran akan
kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya

2. Konsep Pembelajaran Masa Khusus


a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan
berpedoman pada Kalender Pendidikan sekolah tahun pelajaran
2021/2022 yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Republik Indonesia
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih
menititik beratkan pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada
lingkungan dan kesalehan social lainnya.
c. Kegiatan pembelajaran masa darurat covid 19 melibatkan guru, orang
tua, peserta didik dan lingkungan sekitar.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah sekolah melakukan:

11
Pemetaan/skrining zona kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru
serta tenaga kependidikan yang ada di sekolah sebagai bahan penentuan
pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
sekolah, selain itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan
merupakan episentrum penularan Covid-19 (zona hijau) atau termasuk
lingkungan yang tidak aman (zona merah), dalam hal ini dapat
diketahui antara lain melalui gugus tugas penanganan covid 19, melalui
aplikasi pemantauan covid 19 atau surat keterangan dari kepala
kelurahan atau kecamatan, selain itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi
peserta didik, guru dan tenaga kependidikan untuk memastikan kondisi
kesehatannya tidak berpotensi untuk menularkan atau tertular Covid-19
hal tersebut dapat ditunjukkan melalui surat keterangan sehat dari
puskesmas sebagai bentuk pemenuhan kelengkapan apabila proses
pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau kelas nyata.
e. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat baik pada
aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau
kelas nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari
pemerintah setempat melalui dinas pendidikan dan surat persetujuan
dari orang tua.

3. Prinsip Pembelajaran Masa Khusus


1) Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas,
dan/atau pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam jaringan)
dan Luring (luar jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik,
tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk
kenaikan kelas maupun kelulusan;
2) Pembelajaran berlangsung di sekolah, rumah, dan di lingkungan sekitar
sesuai dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah.
3) Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif,
dan kolaboratif peserta didik.

12
4) Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
5) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran
6) Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada
pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi
Covid-19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan
beribadah peserta didik di tengah keluarga;
7) Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala
satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah
8) Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara
guru dengan peserta didik dan orang tua/wali
9) Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik
yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan
memberi skor/nilai kuantitatif

4. Materi, Metode, dan Media Pembelajaran Masa Khusus


 Pengembangan Materi Ajar.
 Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam
pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik
secara mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta
dikembangkan dari:
 Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru,
maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup
yang sesuai dan benar.
 Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan
fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan
pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta
didik.
 Model dan Metode Pembelajaran.
Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis
ilmiah/saintifik berbentuk model-model pembelajaran, seperti model
Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning) model

13
Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan model
pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar secara
aktif dan kreatif.
 Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.
 Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang
disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karaktersituasi yang
dihadapi madrasah pada kondisi darurat.
 Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing-masing, termasuk mempertimbang kan kesenjangan
akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
 Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan
mempertimbangkan konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha
memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang
diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat diselesaikan tanpa
keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan, serta cukup punya waktu
istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik
 Media dan Sumber Belajar.
Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat berupa
benda-benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
sederhana. Pemilihan media disesuaikan dengan materi/tema yang
diajarkan dan tagihan dengan tetap mempertimbangkan kondisi
kedaruratan. Selain itu guru dan peserta didik dapat menggunakan
media dan sumber belajar a.l :buku sekolah elektronik(
https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta didik, aplikasi
e - learning sekolah (https://elearning.smpfutuhiyyah.sch.id/), web
Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud
(https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV edukasi Kemendikbud
(https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Kemendikbud
(http://rumahbelajar.id),Guruberbagi), (
http://guruberbagi.kemdikbud.go), Video pembelajaran (Video

14
pembelajaran).

5. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Masa Darurat


 Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran
kurikulum darurat yang dilakukan oleh sekolah :
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan untuk menentukan model
pengelolaan pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila
termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua
peserta didik
4. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali
dalam mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali dalam
satu minggu melalui materi pengasuhan pada laman
https://sahabatkeluarga. kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di
sekolah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite
sekolah, dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan
tanggungjawab kepada tim, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan
dan / gugus tugas penanganan COVID-19 setempat.
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Dinas
Pendidikan melalui pengawas sekolah tentang kondisi kesehatan
warga sekolah, metode pembelajaran yang digunakan ( kelas nyata,
daring/luring atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik
pelaksanaannya serta capaian hasil belajar peserta didik

 Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang


dilakukan oleh guru:
1. Menyiapkan Perencanakan Pembelajaran
a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara
simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal
pokok saja namun tetap berpedoman pada SK Dirjen Pendis
Nomor 5164 Tahun 2018 dan permendikbud Nomor 37 tahun
15
2018.
b. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari
materi esensi dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari
KD.
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang
akan di ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu
dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran,
yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
e. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud
iman dan Tuhan Yang Maha Esa, mengamalkan akhlak yang
terpuji dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat dan
bangsa, yaitu sikap peserta didik yang jujur, disipilin,
tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan
berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil
pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan
masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan
beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih
baik.
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan
pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan
metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana,
kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan
kawasan regional, nasional maupun internasional.
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir
tingkat tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing di era global
dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki.
h. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala
sekolah, RPP tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua
peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran,

16
tugas dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan
anaknya pada masa darurat.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Dalam kondisi darurat adanya pandemi Covid-19 siswa belajar
dirumah (BDR) dan pembelajarannya dengan Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) yang dilakukan dengan daring dan luring.

6. Pengelolaan Kelas Masa Khusus


Jakarta adalah daerah zona merah, maka sekolah melakukan pengelolaan kelas
di masa darurat seperti berikut ini:
 Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas virtual
Dalam Jaringan (Daring) yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi fasilitasnya
berupa laptop, Hp android maupun jaringan internet, sekolah dan guru
menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan menyediakan
menu/pengaturan kelas virtual antara lain Elearning Sekolah, Google
classroom, dan/atau aplikasi lain yang sejenis. Pada proses pembelajaran
Daring tatap muka virtual juga dilakukan melalui video conference,
teleconference, dan/atau diskusi dalam group di media social atau aplikasi
pesan lainnya seperti google meet dilakukan untuk memastikan adanya
interaksi/ komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
 Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring) dilaksanakan bagi
peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android
maupun jaringan internet, guru dan peserta didik menggunakan vasilitas
melalui media buku, modul, dan bahan ajar dari lingkungan sekitar. Selain
itu, para peserta didik juga dapat menggunakan media televisi atau
pengiriman bahan ajar menggunakan kurir.
 Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring maupun
Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam sehari hanya
dimulai dari pukul 08.00 – 12.30 wib, hal tersebut dilakukan agar peserta
didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian penuh. Disamping
itu juga untuk menghemat penggunaan paket data internet.

17
B. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum

1. Struktur Kurikulum
Berdasarkan Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelak-
sanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus, maka SMP K Bethel
Jakarta memutuskan untuk melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu di SMP
K Bethel untuk kelas VII, VIII, dan IX.
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan
muatan pembelajaran pada setiap Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut:
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan
keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, penge-
tahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing ele-
ments) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikem-
bangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling mem-
perkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas penerapan kurikulum
berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti yang diwujudkan dengan menempatkan
sekolah sebagai bagian dari sistem masyarakat.

18
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku:


a. Jujur
b. Disiplin
c. Santun
d. Percaya diri
e. Peduli, dan
f. Bertanggung jawab
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
Perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan
kawasan regional.

Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang:
a. Ilmu pengetahuan,
b. Teknologi,
c. Seni,
d. Budaya
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan


menyaji secara:
a. Kreatif,
b. Produktif,
c. Kritis,
d. Mandiri,
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif

19
B. Kompetensi Dasar

KELAS: VII
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1.   Menghargai dan menghayati Menerima hanya Allah yang dapat mengampuni dan
       
ajaran agama yang dianutnya menyelamatkan manusia melalui karya penyelamatan
Yesus Kristus
2.   Menghargai dan menghayati        Mengembangkan sikap kepedulian dan solidaritas
perilaku jujur, disiplin, tang-        Menerapkan sikap rendah hati menurut teladan Yesus
gungjawab, peduli (toleransi,        Membangun kebiasaan hidup disiplin sebagai wujud ke-
gotong royong), santun, per- taatan kepada Firman Tuhan
caya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkun-
gan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan ke-
beradaannya
3.   Memahami pengetahuan (fak-        Mengakui bahwa pemeliharaan Allah terhadap manusia
tual, konseptual, dan prosedu- dan alam lebih kuat daripada kecenderungan manusia un-
ral) berdasarkan rasa ingin tuk merusaknya
tahunya tentang ilmu penge-
tahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4.   Mencoba, mengolah, dan        Mengekspresikan nilai-nilai Kristiani melalui komik,
menyaji dalam ranah konkret cerita bergambar, puisi, atau karya seni lainnya
(menggunakan, mengurai,        Menceritakan kepada orang lain tentang pengalaman di-
merangkai, memodifikasi, dan tolong (story telling)
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghi-
tung, menggambar, dan men-
garang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sum-
ber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

20
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1.   Menghargai dan menghay-        Menerima dan menanggapi makna hidup beriman dan
ati  ajaran agama yang dianut- berpengharapan
nya        Menerima peran Roh Kudus dalam proses hidup beriman

2.   Menghargai dan menghayati        Menunjukkan sikap setia kepada Tuhan dan sesama seba-
perilaku jujur, disiplin, tang- gai wujud hidup bersyukur
gungjawab, peduli (toleransi,        Menunjukkan sikap rela berkorban seperti yang diajarkan
gotong royong), santun, per- Tuhan Yesus
caya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkun-
gan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan ke-
beradaannya
3.   Memahami dan menerapkan        Memahami dan mampu menjelaskan makna hidup
pengetahuan (faktual, konsep- bersyukur sebagai orang yang beriman
tual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
4.   Mengolah, menyaji, dan        Menerapkan sikap hidup beriman dan berpengharapan
menalar dalam ranah konkret melalui ibadah, doa, dan membaca Alkitab
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghi-
tung, menggambar, dan men-
garang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sum-
ber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

21
KELAS: IX
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1.   Menghargai dan menghayati Menerima karya Allah dalam pertumbuhan gereja dan
       
ajaran agama yang dianutnya berbagai pergumulannya

2.   Menghargai dan menghayati        Memahami dan menunjukkan sikap toleransi antarumat


perilaku jujur, disiplin, tang- beragama sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus
gungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, per-
caya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkun-
gan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan ke-
beradaannya
3.   Memahami  dan menerapkan        Menjelaskan berbagai bentuk pelayanan gereja di tengah
pengetahuan (faktual, konsep- masyarakat pada masa kini
tual, dan prosedural)        Menjelaskan bentuk sikap bertanggung jawab terhadap
berdasarkan rasa ingin tahunya diri sendiri, gereja, dan masyarakat
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
4.   Mengolah,  menyaji, dan        Mewujudkan sikap-sikap tanggung jawab terhadap diri
menalar dalam ranah konkret sendiri, gereja, dan masyarakat
(menggunakan, mengurai,        Menerapkan perannya sebagai anggota gereja dan
merangkai, memodifikasi, dan masyarakat
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghi-
tung, menggambar, dan men-
garang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sum-
ber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

22
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KELAS: VII
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghargai perilaku beriman,dan bertaqwa kepada


ati ajaran agama yang di- TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan
anutnya di sekolah dan masyarakat

2. Menghargai dan menghay- 2.1 Menunjukkan semangat dan komitmen kebangsaan


ati perilaku jujur, disiplin, seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara
tanggungjawab, peduli dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara
(toleransi, gotong royong), 2.2 Menunjukan perilaku sesuai norma-norma dalam
santun, percaya diri, dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya dan
berinteraksi secara efektif masyarakat sekitar
dengan lingkungan sosial 2.3 Menunjukkan sikap toleranterhadap keberagaman
dan alam dalam jangkauan suku, agama, ras, budaya, gender dalam bingkai 
pergaulan dan keberadaan- Bhinneka Tunggal Ika
nya 2.4 Menunjukkan  semangat persatuan dan kesatuan
dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai
bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam
kerangka NKRI

3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami sejarah dan semangat komitmen para


(faktual, konseptual, dan pendiri Negara dalam merumuskan Pancasila seba-
prosedural)berdasarkan gai dasar negara
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Memahami sejarah perumusan dan pengesahan
ilmu pengetahuan, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
teknologi, seni, budaya 3.3 Memahami isi alinea Pembukaan UUD Negara Re-
terkait fenomena dan keja- publik Indonesia Tahun 1945
dian tampak mata 3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam ke-
hidupan bermasyarakat dan bernegara
3.5 Memahami  keberagaman suku, agama, ras, bu-
daya, gender dalam bingkai  Bhinneka Tunggal Ika
3.6 Memahami pengertian dan makna Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKR)
3.7 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indone-
sia (NKRI)

4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan tulisan singkat tentang “sejarah dan

23
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

menyaji dalam ranah semagat komitmen para pendiri negara dalam meru-
konkret (menggunakan, muskan Pancasila sebagai dasar negara”
mengurai, merangkai, 4.2 Menyajikan tulisan singkat tentang sejarah
memodifikasi, dan mem- perumusan dan pengesahan UUD Negara Republik
buat) dan ranah abstrak Indonesia Tahun 1945
(menulis, membaca, 4.3 Membuat kajian isi Pembukaan UUD Negara Re-
menghitung, menggambar, publik Indonesia Tahun 1945
dan mengarang) sesuai 4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang norma-norma
dengan yang dipelajari di yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
sekolah dan sumber lain berbangsa
yang sama dalam sudut 4.5 Berinteraksi dengan teman dan orang lain
pandang/teori berdasarkan prinsip saling menghormati, dan meng-
hargai dalam keberagaman yang dibingkai Bhin-
neka Tunggal Ika
4.6 Menampilkan perilaku kebersatuan dalam
keberagaman suku, agama, ras, budaya, gender
dalam bingkai  Bhinneka Tunggal Ika
4.7 Menyajikan karakteristik daerah tempat tinggalnya
sebagai bagian utuh dari NKRI

24
KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghargai perilaku beriman,dan bertaqwa


ati ajaran agama yang di- kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam
anutnya kehidupan di lingkungan sekolah, masyarakat,
bangsa, dan Negara
2. Menghargai dan menghay- 2.1 Menunjukkan semangat dan komitmen
ati perilaku jujur, disiplin, kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para
tanggungjawab, peduli pendiri negara dalam menetapkan Pancasila
(toleransi, gotong royong), sebagai dasar negara
santun, percaya diri, dalam 2.2 Menunjukkan semangatkebangsaan dan
berinteraksi secara efektif kebernegaraan seperti yang ditunjukkan oleh para
dengan lingkungan sosial pendiri negara dalam dalam menetapkan
dan alam dalam jangkauan UUD1945 sebagai landasan konstitusional negara
pergaulan dan keberadaan- kebangsaan
nya 2.3 Menunjukkan sikap kebersamaan dalam
keberagaman masyarakat sekitar
2.4 Menghargai semangat dan komitmen sumpah
pemuda dalam kehidupan bermasyarakat
sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh
pemuda pada saat mendeklarasikan Sumpah
Pemuda tahun 1928
2.5 Menghargai semangat dan komitmen persatuan
dan kesatuan bangsa untuk memperkuat dan
memperkokoh NKRI
3. Memahami dan menerap- 3.1 Memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
kan pengetahuan (faktual, negara dan pandangan hidup bangsa
konseptual, dan prosedu- 3.2 Menjelaskan lembaga-lembaga negara dalam
ral)berdasarkan rasa ingin UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
tahunya tentang ilmu 3.3 Mendiskusikan tata urutan peraturan perundang-
pengetahuan, teknologi, undangan nasional
seni, budaya terkait fenom- 3.4 Membedakan norma dan kebiasaan antardaerah di
ena dan kejadian tampak Indonesia
mata 3.5 Memahami hak asasi manusia dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
3.6 Mendeskripsikan makna keberagaman dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.7 Mendiskusikan unsur-unsur Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyajikan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila
menalar dalam ranah sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
konkret (menggunakan, dalam kehidupan sehari-hari
mengurai, merangkai, 4.2 Menyajikan hubungan fungsi antar lembaga-lem-
memodifikasi, dan mem- baga negara dalam UUD Negara Republik Indone-
buat) dan ranah abstrak sia Tahun 1945
(menulis, membaca, 4.3 Melaksanakan kewajiban sesuai peraturan perun-

25
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

menghitung, menggambar, dang-undangan dalam kehidupan sehari-hari


dan mengarang) sesuai 4.4 Melaksanakan hasil pengamatan tentang norma,
dengan yang dipelajari di dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat In-
sekolah dan sumber lain donesia
yang sama dalam sudut 4.5 Mengamati dan melaksanakan kewajiban asasi
pandang/teori manusia sebagaimana diatur UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
4.6 Mengamati dan melakukan kerjasama dalam
masyarakat yang beragam dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
4.7 Mengamati dan menyajikan unsur-unsur NKRI se-
bagai satu kesatuan yang utuh

KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghayati perilaku beriman,dan bertaqwa


atiajaran agama yang di- kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam
anutnya kehidupan di lingkungan pergaulan antar bangsa

2. Menghargai dan menghay- 2.1 Menunjukkan penghargaan terhadap keluhuran ni-


ati perilaku jujur, disiplin, lai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
tanggungjawab, peduli 2.2 Menghargai hukum yang berlaku dalam masyarakat
(toleransi, gotong royong), sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedama-
santun, percaya diri, dalam ian
berinteraksi secara efektif 2.3 Menunjukkan sikap toleransi dan harmoni keber-
dengan lingkungan sosial agaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan alam dalam jangkauan dan bernegara Indonesia
pergaulan dan keberadaan- 2.4 Meneladani semangat dan komitmen sumpah pe-
nya muda sebagai perekat kebangsaan sebagaimana di-
tunjukkan oleh tokoh-tokoh pemuda pada saat
mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun 1928
2.5 Menghayati semangat dan komitmen persatuan dan
kesatuan nasional dalam mengisi dan memperta-
hankan NKRI

3. Memahami dan menerap- 3.1 Menelaah dinamika perwujudan Pancasila sebagai


kan pengetahuan (faktual, dasar negara dan pandangan hidup bangsa
konseptual, dan prosedu- 3.2 Menelaah pokok-pokok pikiran yang terkandung
ral)berdasarkan rasa ingin dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indone-
tahunya tentang ilmu sia Tahun 1945
pengetahuan, teknologi, 3.3 Menelaah norma hukum dan sistem penegakkan
seni, budaya terkait fenom- hukum yang berlaku dalam kehidupan
ena dan kejadian tampak bermasyarakat dan bernegara
mata 3.4 Mengemukakan perbedaan baik dan buruk dalam
bertutur kata, berperilaku, dan bersikap sesuai den-

26
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

gan kandungan nilai dan moral Pancasila


3.5 Memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam
keberagaman masyarakat
3.6 Memahami konteks kesejarahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyajikan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila
menalardalam ranah sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
konkret (menggunakan, sesuai dinamika perkembangan jaman
mengurai, merangkai, 4.2 Menyajikan tulisan tentang pokok-pokok pikiran
memodifikasi, dan mem- yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara
buat) dan ranah abstrak Republik Indonesia Tahun 1945
(menulis, membaca, 4.3 Melaksanakan kewajiban dan menegakkan hukum
menghitung, menggambar, yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
dan mengarang) sesuai berbangsa dan bernegara
dengan yang dipelajari di 4.4 Menampilkan contoh sikap, tutur kata, dan perilaku
sekolah dan sumber lain yang baik, sesuai dengan kandungan nilai dan
yang sama dalam sudut moral Pancasila dalam pergaulan hidup sehari-hari
pandang/teori di masyarakat, bangsa dan negara
4.5 Merumuskan dan mengemukakan ide,gagasan-
penyelesaian masalah yang muncul dalam keber-
agaman masyarakat
4.6 Menampilkan kajian dinamika penguatan komit-
men mempertahankan NKRI dalam konteks kese-
jarahan

27
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KELAS: VII
BAHASA INDONESIA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. 1.Menghargai dan 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa In-


menghayati ajaran agama donesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
yang dianutnya untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah
keberagaman bahasa dan budaya
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa In-
donesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa se-
bagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa In-
donesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa se-
bagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
2. Menghargai dan meng- 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan san-
hayati perilaku jujur, disi- tun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau
plin, tanggung jawab, kejadian berdasarkan hasil observasi
peduli (toleransi, gotong 2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab
royong), santun, percaya dalam membuat tanggapan pribadi atas karya bu-
diri, dalam berinteraksi se- daya masyarakat Indonesia yang penuh makna
cara efektif dengan 2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan san-
lingkungan sosial dan alam tun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu ten-
dalam jangkauan pergaulan tang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
dan keberadaannya 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam mema-
parkan langkah-langkah suatu proses berbentuk lin-
ear
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun
dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka
pendek
3. Memahami penge- 3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskrip-
tahuan (faktual, konsep- tif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
tual, dan melalui lisan maupun tulisan
prosedural)berdasarkan 3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan
rasa ingin tahunya tentang deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek
ilmu pengetahuan, baik melalui lisan maupun tulisan
teknologi, seni, budaya 3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan
terkait fenomena dan keja- deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek
dian tampak mata baik melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan
cerita pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik
melalui lisan maupun tulisan
4 Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan

28
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

menyaji dalam ranah deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek


konkret (menggunakan, baik secara lisan maupun tulisan
mengurai, merangkai, 4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskrip-
memodifikasi, dan tif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai
membuat) dan ranah dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik se-
abstrak (menulis, cara lisan maupun tulisan
membaca, menghitung, 4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tangga-
menggambar, dan pan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita
mengarang) sesuai dengan pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik
yang dipelajari di sekolah secara lisan maupun tulisan
dan sumber lain yang sama 4.4 Meringkas teks hasil observasi, tanggapan deskrip-
dalam sudut pandang/teori tif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik se-
cara lisan maupun tulisan

29
KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa In-
ati ajaran agama yang di- donesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
anutnya untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah
keberagaman bahasa dan budaya
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa In-
donesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa se-
bagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa In-
donesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa se-
bagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

2. Menghargai dan menghay- 2.1 Memiliki perilaku jujur dalam menceritakan sudut
ati perilaku jujur, disiplin, pandang moral yang eksplisit
tanggung jawab, peduli 2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan se-
(toleransi, gotong royong), mangat kebangsaan atas karya budaya yang penuh
santun, percaya diri, dalam makna
berinteraksi secara efektif 2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun
dengan lingkungan sosial dalam berdebat tentang kasus atau sudut pandang
dan alam dalam jangkauan 2.4 Memilikiperilaku jujur dan percaya diri dalam men-
pergaulan dan keberadaan- gungkapkan kembali tujuan dan metode serta hasil
nya kegiatan
2.5 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam pen-
gungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri dan
orang lain

3. Memahami dan menerap- 3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi,
kan pengetahuan (faktual, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui
konseptual, dan prosedu- lisan maupun tulisan
ral)berdasarkan rasa ingin 3.2 Membedakan teks cerita moral/fabel, ulasan,
tahunya tentang ilmu diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik
pengetahuan, teknologi, melalui lisan maupun tulisan
seni, budaya terkait 3.3 Mengklasifikasi teks cerita moral/fabel, ulasan,
fenomena dan kejadian diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik
tampak mata melalui lisan maupun tulisan
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks cerita moral/fa-
bel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita bi-
ografi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui
lisan mupun tulisan
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menangkap makna teks cerita moral/fabel, ulasan,
menalar dalam ranah diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik se-
konkret (menggunakan, cara lisan maupun tulisan
mengurai, merangkai, 4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi,
memodifikasi, dan mem- cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan
buat) dan ranah abstrak karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
(menulis, membaca, maupun tulisan

30
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

menghitung, menggambar, 4.3 Menelaah dan merevisi teks cerita moral/fabel,


dan mengarang) sesuai ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi
dengan yang dipelajari di sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara
sekolah dan sumber lain lisan maupun tulisan
yang sama dalam sudut 4.4 Meringkas teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi,
pandang/teori cerita prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan
maupun tulisan

KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa In-
ati ajaran agama yang di- donesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
anutnya untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah
keberagaman bahasa dan budaya
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

2. Menghargai dan menghay- 2.1 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam
ati perilaku jujur, disiplin, menangani kejadian dan memberikan makna keja-
tanggung jawab, peduli dian dalam konteks budaya masyarakat
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki perilaku cinta tanah air dan semangat ke-
santun, percaya diri, dalam bangsaan atas karya budaya masyarakat Indonesia
berinteraksi secara efektif yang penuh makna dalam hal pesan dan nilai-nilai
dengan lingkungan sosial budaya
dan alam dalam jangkauan 2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun
pergaulan dan keberadaan- dalam membantah sebuah sudut pandang tentang
nya suatu masalah
2.4 Memiliki rasa percaya diri dan semangat dalam
kegiatan ilmiah dan menceritakan kembali kesim-
pulan hasil kegiatan ilmiah

3. Memahami dan menerap- 3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tan-
kan pengetahuan (faktual, tangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan
konseptual, dan prosedu- maupun tulisan
ral)berdasarkan rasa ingin 3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis,
tahunya tentang ilmu tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui
pengetahuan, teknologi, lisan maupun tulisan
seni, budaya terkait fenom- 3.3 Mengklasifikasi teks eksemplum, tanggapan kritis,
ena dan kejadian tampak tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui
mata lisan maupun tulisan

31
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks eksemplum,


tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman per-
cobaan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik
melalui lisan mupun tulisan
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kri-
menalar dalam ranah tis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara
konkret (menggunakan, lisan maupun tulisan
mengurai, merangkai, 4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tanta-
memodifikasi, dan mem- ngan, dan rekaman percobaan sesuai dengan karak-
buat) dan ranah abstrak teristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
(menulis, membaca, mupun tulisan
menghitung, menggambar, 4.3 Menelaah dan merevisi teks eksemplum, tanggapan
dan mengarang) sesuai kritis, tantangan, dan rekaman percobaan sesuai
dengan yang dipelajari di dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan
sekolah dan sumber lain maupun tulisan
yang sama dalam sudut 4.4 Meringkas teks eksemplum, tanggapan kritis, tanta-
pandang/teori ngan, dan rekaman percobaan baik secara lisan
maupun tulisan

32
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KELAS: VII
MATEMATIKA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan meng-


hayati ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghargai dan meng- 2.1 Menunjukkan perilaku konsisten dan teliti dalam
hayati perilaku jujur, disi- melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan
plin, tanggungjawab, peduli masyarakat sebagai wujud implementasi pema-
(toleransi, gotong royong), haman tentang operasi hitung bilangan bulat dan
santun, percaya diri, dalam pecahan
berinteraksi secara efektif 2.2 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan
dengan lingkungan sosial aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat seba-
dan alam dalam jangkauan gai wujud implementasi penyelidikan operasi bi-
pergaulan dan keberadaan- langan bulat
nya 2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung
jawab sebagai wujud implementasi kejujuran
dalam melaporkan data pengamatan
2.4 Menunjukkan perilaku disiplin dalam melakukan
aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat seba-
gai wujud implementasi pelaksanakan prosedur
dalam menggambar segitiga, garis tinggi, garis
bagi, garis berat, dan garis sumbunya menggu-
nakan penggaris, jangka, dan busur
3. Memahami penge- 3.1 Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis
tahuan (faktual, konseptual, bilangan serta menerapkan operasi hitung bilangan
dan prosedural) bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan
berdasarkan rasa ingin berbagai sifat operasi
tahunya tentang ilmu 3.2 Memahami pengertian himpunan, himpunan
pengetahuan, teknologi, bagian, komplemen himpunan, operasi himpunan
seni, budaya terkait fenom- dan menunjukkan contoh dan bukan contoh
ena dan kejadian tampak 3.3 Menentukan nilai variabel dalam persamaan dan
mata pertaksamaan linear satu variabel
3.4 Memahami konsep perbandingan dan menggu-
nakan bahasa perbandingan dalam mendeskrip-
sikan hubungan dua besaran
3.5 Memahami pola dan menggunakannya untuk men-
duga dan membuat generalisasi (kesimpulan)
3.6 Memahami sifat-sifat bangun datar dan menggu-
nakannya untuk menentukan keliling dan luas
3.7 Mendeskripsikan lokasi benda dalam koordinat
Kartesius

33
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.8 Menaksir dan menghitung luas permukaan bangun


datar yang tidak beraturan dengan menerapkan
prinsip-prinsip geometri
3.9 Memahami konsep transformasi (dilatasi, translasi,
pencerminan, rotasi) menggunakan objek-objek ge-
ometri
3.10 Menemukan peluang empirik dari data luaran (out-
put) yang mungkin diperoleh berdasarkan sekelom-
pok data
3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variabel
menggunakan tabel, grafik batang, diagram
lingkaran, dan grafik garis
4. Mencoba, mengolah, 4.1 Menggunakan konsep aljabar dalam menyelesaikan
dan menyaji dalam ranah masalah aritmatika sosial sederhana
konkret (menggunakan, 4.2 Membuat dan menyelesaikan model matematika
mengurai, merangkai, dari masalah nyata yang berkaitan dengan per-
memodifikasi, dan mem- samaan dan pertidaksamaan linier satu variabel
buat) dan ranah abstrak 4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menye-
(menulis, membaca, lesaikan masalah
menghitung, menggambar, 4.4 Menggunakan konsep perbandingan untuk menye-
dan mengarang) sesuai den- lesaikan masalah nyata dengan menggunakan tabel
gan yang dipelajari di seko- dan grafik
lah dan sumber lain yang 4.5 Menyelesaikan permasalahan dengan menaksir be-
sama dalam sudut saran yang tidak diketahui menggunakan grafik
pandang/teori 4.6 Menerapkan prinsip-prinsip transformasi (dilatasi,
translasi, pencerminan, rotasi) dalam memecahkan
permasalahan nyata
4.7 Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait
penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi,
trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-
layang
4.8 Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan
menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel, diagram, dan grafik
4.9 melakukan percobaan untuk menemukan peluang
empirik dari masalah nyata serta menyajikannya
dalam bentuk tabel dan grafik

34
KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay-


ati ajaran agama yang di-
anutnya

2. Menghargai dan menghay- 2.1 Menunjukkan perilaku teliti dan sesuai prosedur
ati perilaku jujur, disiplin, dalam melakukan ativitas di rumah, sekolah, dan
tanggungjawab, peduli masyarakat sebagai wujud implementasi menggam-
(toleransi, gotong royong), bar sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sis-
santun, percaya diri, dalam tem koordinat Kartesius mengikuti prosedur
berinteraksi secara efektif 2.2 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan
dengan lingkungan sosial aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat seba-
dan alam dalam jangkauan gai wujud implementasi penyelidikan sifat-sifat
pergaulan dan keberadaan- kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-
nya bagiannya melalui alat peraga
2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung
jawab sebagai wujud implementasi kejujuran
dalam melaporkan data pengamatan

3. Memahami dan menerap- 3.1 Menerapkan operasi aljabar yang melibatkan bilan-
kan pengetahuan (faktual, gan rasional dan pecahan
konseptual, dan prosedu- 3.2 Menentukan nilai variabel persamaan linear dua
ral) berdasarkan rasa ingin variabel dalam konteks nyata
tahunya tentang ilmu 3.3 Menentukan nilai persamaan kuadrat dengan satu
pengetahuan, teknologi, variabel yang tidak diketahui
seni, budaya terkait 3.4 Menentukan gradien persamaan dari grafik garis
fenomena dan kejadian lurus
tampak mata 3.5 Menyajikan fungsi dalam berbagai bentuk relasi,
pasangan berurut, rumus fungsi, tabel, grafik, dan
diagram
3.6 Memahami unsur, keliling, dan luas dari lingkaran
3.7 Memahami hubungan sudut pusat, panjang busur,
dan luas juring
3.8 Memahami Teorema Pythagoras melalui alat per-
aga dan penyelidikan berbagai pola bilangan
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume kubus,
balok, prisma, dan limas
3.10 Menerapkan lokasi benda dalam koordinat Karte-
sius dalam menjelaskan posisi relatif terhadap
acuan tertentu
3.11 Menaksir dan menghitung volume permukaan ban-
gun ruang yang tidak beraturan dengan menerap-
kan geometri dasarnya
3.12 Memahami konsep perbandingan dengan menggu-
nakan tabel, grafik, dan persamaan

35
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.13 Menemukan peluang empirik dan teoritik dari data


luaran (output) yang mungkin diperoleh
berdasarkan sekelompok data nyata
3.14 Memahami teknik penataan data dari dua variabel
menggunakan tabel, grafik batang, diagram
lingkaran, dan grafik garis dengan komputer serta
menganalisis hubungan antar variabel
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Membuat dan menyelesaikan model matematika
menalar dalam ranah dari masalah nyata yang berkaitan dengan per-
konkret (menggunakan, samaan linear dua variabel
mengurai, merangkai, 4.2 Menggunakan konsep perbandingan untuk menye-
memodifikasi, dan mem- lesaikan masalah nyata dengan menggunakan tabel,
buat) dan ranah abstrak grafik, dan persamaan
(menulis, membaca, 4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menye-
menghitung, menggambar, lesaikan masalah nyata
dan mengarang) sesuai 4.4 Menyelesaikan permasalahan dengan menaksir be-
dengan yang dipelajari di saran yang tidak diketahui menggunakan grafik, al-
sekolah dan sumber lain jabar, dan aritmatika
yang sama dalam sudut 4.5 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyele-
pandang/teori saikan berbagai masalah
4.6 Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait
penerapan hubungan sudut pusat, panjang busur,
dan luas juring
4.7 Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan
menampilkan data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel, diagram, dan grafik dari dua variabel serta
mengidentifikasi hubungan antar variabel
4.8 Melakukan percobaan untuk menemukan peluang
empirik dari masalah nyata serta membandingkan-
nya dengan peluang teoritik

36
KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargaidan menghay-
ati ajaran agama yang di-
anutnya
2. Menghargai dan menghay- 2.1 Menunjukkan perilaku ingin tahu dalam melakukan
ati perilaku jujur, disiplin, aktivitas di rumah, sekolah, dan masyarakat seba-
tanggungjawab, peduli gai wujud implementasi mempelajari sifat-sifat se-
(toleransi, gotong royong), gitiga sebangun dan kongruen
santun, percaya diri, dalam 2.2 Menunjukkan perilaku konsisten dan teliti dalam
berinteraksi secara efektif melakukan aktivitas di rumah, sekolah, dan
dengan lingkungan sosial masyarakat sebagai wujud implementasi mempela-
dan alam dalam jangkauan jari barisan, deret aritmetika dan geometri
pergaulan dan keberadaan- 2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung
nya jawab sebagai wujud implementasi kejujuran
dalam melaporkan data pengamatan
3. Memahami dan menerap- 3.1 Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan ben-
kan pengetahuan (faktual, tuk akar dalam suatu permasalahan
konseptual, dan prosedu- 3.2 Memahami operasi aljabar yang melibatkan bilan-
ral) berdasarkan rasa ingin gan berpangkat bulat dan bentuk akar
tahunya tentang ilmu 3.3 Menganalisis sifat-sifat fungsi kuadrat ditinjau dari
pengetahuan, teknologi, koefisien dan determinannya
seni, budaya terkait 3.4 Memahami perbandingan bertingkat dan persen-
fenomena dan kejadian tase, serta mendeskripsikan permasalahan menggu-
tampak mata nakan tabel, grafik, dan persamaan
3.5 Menentukan orientasi dan lokasi benda dalam ko-
ordinat kartesius serta menentukan posisi relatif
terhadap acuan tertentu
3.6 Memahami konsep kesebangunan dan kekongrue-
nan geometri melalui pengamatan
3.7 Menentukan luas selimut dan volume tabung,
kerucut, dan bola
3.8 menaksir dan mengitung luas permukaan bangun
datar dan bangun ruang yang tidak beraturan den-
gan menerapkan kombinasi geometri dasarnya
3.9 Menentukan peluang suatu kejadian sederhana se-
cara empirik dan teoritik
3.10 Menerapkan pola dan generalisasi untuk membuat
prediksi
3.11 Menentukan nilai rata-rata, median, dan modus dari
berbagai jenis data
3.12 Memahami teknik penyajian data dari dua variabel
menggunakan tabel dan berbagai jenis grafik
masalah nyata serta menentukan hubungan antar
variabel untuk mengambil kesimpulan
3.13 Memahami konsep ruang sampel dan menentukan

37
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

anggota melalui percobaan


3.14 Memilih strategi dan aturan-aturan yang sesuai un-
tuk memecahkan suatu permasalahan
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyelesaikan permasalahan nyata yang berkaitan
menalar dalam ranah dengan fungsi kuadrat
konkret (menggunakan, 4.2 Menggunakan konsep perbandingan untuk menye-
mengurai, merangkai, lesaikan masalah nyata mencakup perbandingan
memodifikasi, dan mem- bertingkat dan persentase dengan menggunakan
buat) dan ranah abstrak tabel, grafik, dan persamaan
(menulis, membaca, 4.3 Menyelesaikan permasalahan dengan menaksir be-
menghitung, menggambar, saran yang tidak diketahui menggunakan berbagai
dan mengarang) sesuai modifikasi aljabar dan aritmatika
dengan yang dipelajari di 4.4 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menye-
sekolah dan sumber lain lesaikan masalah nyata serta menemukan masalah
yang sama dalam sudut baru
pandang/teori 4.5 Menyelesaikan permasalahan nyata hasil penga-
matan yang terkait penerapan kesebangunan dan
kekongruenan
4.6 Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan
menampilkan data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel dan berbagai grafik serta mengidentifikasi
hubungan antar variabel serta mengambil kesimpu-
lan
4.7 Menerapkan prinsip-prinsip peluang untuk menye-
lesaikan masalah nyata
4.8 Membuat dan menyelesaikan model matematika
dari berbagai permasalahan nyata

38
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KELAS: VII
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan menga- 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan


malkan ajaran agama Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
yang dianutnya dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam penga-
malan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubun-
gan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad
raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakan-
nya
2. Menghargai dan meng- 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
hayati perilaku jujur, disi- tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
plin, tanggungjawab, bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
peduli (toleransi, gotong
sebagai wujud implementasi sikap dalam
royong), santun, percaya melakukan percobaan dan berdiskusi
diri, dalam berinteraksi 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
secara efektif dengan aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
lingkungan sosial dan melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil per-
alam dalam jangkauan cobaan
pergaulan dan keber- 2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung-
jawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
adaannya
implementasi sikap dalam memilih penggunaan ba-
han kimia untuk menjaga kesehatan diri dan
lingkungan
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud imple-
mentasi perilaku menjaga kebersihan dan kelestar-
ian lingkungan

39
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami konsep pengukuran berbagai besaran


(faktual, konseptual, dan yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan
prosedural) berdasarkan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta
pentingnyaperumusan satuan terstandar (baku)
rasa ingin tahunya tentang
dalam pengukuran
ilmu pengetahuan, 3.2 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari
teknologi, seni, budaya benda-benda dan makhluk hidup yang ada di
terkait fenomena dan ke- lingkungan sekitar
jadian tampak mata 3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk
hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai bagian
kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai
makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup
berdasarkan ciri yang diamati
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organ-
isasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai or-
ganisme, serta komposisi bahan kimia utama
penyusun sel
3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika
dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campu-
ran)
3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi,
energi dari makanan, transformasi energi dalam sel,
metabolisme sel, respirasi, sistem pencernaan
makanan, dan fotosintesis
3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpin-
dahan kalor,dan penerapannya dalam mekanisme
menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan
hewan serta dalam kehidupan sehari-hari
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup
dan lingkungannya
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi
makhluk hidup
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pem-
anasan global dan dampaknya bagi ekosistem
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-be-
menyaji dalam ranah saran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan
konkret fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan sat-
uan baku
(menggunakan,mengurai,
4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap
merangkai, benda (makhluk) hidup dan tak hidup
memodifikasi,dan mem- 4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi ter-
buat) dan ranah abstrak hadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang
(menulis, membaca, ada di lingkungan sekitar
menghitung, menggam- 4.4 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan
bar, dan mengarang) bagian-bagiannya
4.5 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat
sesuai dengan yang

40
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dipelajari di sekolah dan fisika dan kimia


sumber lain yang sama 4.6 Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
dalam sudut pandang/teori proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
4.7 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wu-
jud benda
4.8 Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik per-
ambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan radi-
asi
4.9 Melakukan percobaan untuk menyelidiki respirasi
pada hewan
4.10 Melakukanpengamatan dengan bantuan alat untuk
menyelidiki struktur mikro tumbuhan dan hewan
4.11 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat
larutan yang ada di lingkungan sekitar menggu-
nakan indikator buatan maupun alami
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan
global dan memberikan usulan penanggulangan
masalah

KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan menga- 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan


malkan ajaran agama Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
yang dianutnya dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam penga-
malan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubun-
gan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad
raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakan-
nya
2. Menghargai dan meng- 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
hayati perilaku jujur, disi- tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
plin, tanggungjawab, bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; ino-
vatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-
peduli (toleransi, gotong
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
royong), santun, percaya melakukan percobaan dan berdiskusi
diri, dalam berinteraksi 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
secara efektif dengan aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
lingkungan sosial dan melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil per-
alam dalam jangkauan cobaan.
pergaulan dan keber- 2.3 menunjukkan penghargaan kepada orang lain

41
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

adaannya dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud imple-


mentasi penghargaan pada orang yang menjual
makanan sehat tanpa campuran zat aditif yang
berbahaya
3. Memahami dan menerap- 3.1 Memahami gerak lurus, pengaruh gaya terhadap
kan pengetahuan (faktual, gerak, serta penerapannya pada gerak makhluk
konseptual, dan prosedu- hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Mendeskripsikan kegunaan pesawat sederhana
ral) berdasarkan rasa in-
dalam kehidupan sehari-hari serta pada sistem
gin tahunya tentang ilmu rangka manusia dan hewan
pengetahuan, teknologi, 3.3 Mendeskripsikan tentang sifat material dan konsep
seni, budaya terkait gaya yang digunakan dalam konstruksi bangunan,
fenomena dan kejadian serta pengaruh material tertentu terhadap kesehatan
tampak mata manusia
3.4 Memahami sifat fluida dan menerapkannya untuk
menjelaskan transportasi darah dalam sistem
peredaran darah serta transportasi cairan pada tum-
buhan, tekanan osmosis, difusi pada peristiwa res-
pirasi serta penerapan dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Memahami konsep getaran, gelombang, bunyi, dan
pendengaran, serta penerapannya dalam sistem
sonar pada hewan dan dalam kehidupan sehari-hari
3.6 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan
bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan
penglihatan manusia, struktur mata pada hewan,
dan prinsip kerja alat optik
3.7 Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tum-
buhan dan fungsinya, serta berbagai pemanfaatan-
nya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur
tersebut
3.8 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkai-
tannya dengan sistem pernapasan, sistem peredaran
darah, dan penggunaan energi makanan
3.9 Mengenal konsep listrik statis, potensial listrik,
hantaran listrik, kelistrikan pada sistem syaraf, ke-
listrikan pada jantung, kelistrikan tulang, dan
hewan-hewan yang mengandung listrik
3.10 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan)
dalam makanan dan minuman (segar dan dalam ke-
masan), dan zat adiktif-psikotropika serta pen-
garuhnya terhadap kesehatan
3.11 Memahami reproduksi pada tumbuhan, hewan, dan
manusia, sifat keturunan, serta kelangsungan
makhluk hidup
3.12 Mendeskripsikan penyebab perkembangan pen-
duduk dan dampaknya bagi lingkungan
3.13 Memahami struktur bumi untuk menjelaskan

42
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

fenomena gempa bumi dan gunung api, serta kai-


tannya dengan keragaman batuan dan mineral di
beberapa daerah
3.14 Mendeskripsikan karakteristik matahari, bumi, bu-
lan, planet, benda angkasa lainnya dalam ukuran,
struktur, gaya gravitasi, orbit, dan gerakannya,
serta pengaruh radiasi matahari terhadap kehidupan
di bumi
3.15 Mendeskripsikan gerakan bumi dan bulan terhadap
matahari serta menjelaskan perubahan siang dan
malam, peristiwa gerhana matahari dan gerhana
bulan, perubahan musim serta dampaknya bagi ke-
hidupan di bumi
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Melakukan penyelidikan tentang gerak, gerak pada
menalar dalam ranah makhluk hidup, dan percobaan tentang pengaruh
konkret (menggunakan, gaya terhadap gerak
3.2 Melakukan penyelidikan tentang keuntungan
mengurai, merangkai,
mekanik pada pesawat sederhana
memodifikasi, dan mem- 4.2 Membuat proyek miniatur jembatan atau bangunan
buat) dan ranah abstrak dengan memanfaatkan konsep gaya
(menulis, membaca, 4.3 Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan
menghitung, menggam- cairan pada kedalaman tertentu, gaya apung, kapi-
bar, dan mengarang) laritas, dan tekanan cairan pada ruang tertutup
sesuai dengan yang 4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki transport
cairan dalam batang tumbuhan
dipelajari di sekolah dan
4.5 Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pem-
sumber lain yang sama bentukan bayangan pada cermin dan lensa
dalam sudut pandang/teori 4.6 Melakukan percobaan untuk menyelidiki muatan
listrik statis dan interaksinya, serta sifat hantaran
listrik bahan
4.7 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada
tumbuhan
3.3 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan
tumbuhan, serta menghasilkan ide teknologi seder-
hana yang terilhami oleh struktur tersebut (misal-
nya desain bangunan)
3.4 Melakukan penyelidikan tentang pencernaan meka-
nis dan enzimatis pada makanan
4.8 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide
pemecahan masalah untuk menghindari terjadinya
penyalahgunaan zat aditif dalam makanan dan
minuman serta zat adiktif-psikotropika
4.9 Membuat laporan tentang sumber daya alam
berupa unsur atau senyawa kimia yang ada di In-
donesia
4.10 Menyajikan informasi berdasarkan pengolahan data
fenomena gempa bumi dan gunung api di Indone-

43
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

sia
4.11 Menyajikan laporan hasil pengamatan atau
penelusuran informasi tentang karakteristik kompo-
nen tata surya

KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan menga- 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan


malkan ajaran agama Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
yang dianutnya dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam penga-
malan ajaran agama yang dianutnya
1.2 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubun-
gan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad
raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakan-
nya
2. Menghargai dan meng- 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
hayati perilaku jujur, disi- tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
plin, tanggungjawab, bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam ak-
peduli (toleransi, gotong
tivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
royong), santun, percaya sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
diri, dalam berinteraksi 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
secara efektif dengan aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
lingkungan sosial dan dalam melaksanakan percobaan dan melaporkan
alam dalam jangkauan hasil percobaan
pergaulan dan keber- 2.3 Menunjukkan perilaku hemat dalam aktivitas se-
hari-hari sebagai wujud sikap hemat dalam meng-
adaannya
gunakan energi listrik
2.4 menunjukkan penghargaan kepada orang dalam ak-
tivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
penghargaan kepada orang yang menjaga kelestar-
ian lingkungan
3. Memahami dan menerap- 3.1 Mendeskripsikan struktur rangka dan otot manusia,
kan pengetahuan (faktual, serta prinsip keseimbangan dan gaya statik dalam
konseptual, dan prosedu- menjalankan fungsinya pada berbagai kondisi
3.2 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem eksresi
ral) berdasarkan rasa in-
pada manusia dan penerapanya dalam menjaga ke-
gin tahunya tentang ilmu sehatan diri
pengetahuan, teknologi, 3.3 Mendeskripsikan struktur dan fungsi sistem repro-
seni, budaya terkait duksi pada manusia, kelainan dan penyakit pada
fenomena dan kejadian sistem reproduksi, dan dampak negatif hubungan
tampak mata badan pranikah serta pencegahanya

44
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.4 Memahami konsep atom dan partikel penyusunnya,


ion dan molekul, serta hubungannya dengan karak-
teristikmaterial yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
3.5 Mendeskripsikan karakteristik rangkaian listrik,
transmisi energi listrik, sumber-sumber energi
listrik alternatif (termasuk bioenergi), berbagai up-
aya dalam menghemat energi listrik, serta serta
teknologi listrik yang digunakan dalam elektrokar-
diografi (EKG) dan alat bantu pendengaran
3.6 Mendeskripsikan konsep medan listrik, medan
magnet, induksi elektromagnetik,dan penggunaan-
nya dalam produk teknologi, serta pemanfaatan
medan listrik dan magnet dalam pergerakan/navi-
gasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi
3.7 Mendeskripsikan cara kerja laser dan peralatan
difraksi sinar-X serta pemanfaatannya untuk per-
awatan kesehatan
3.8 Mengidentifikasi proses dan hasil pewarisan sifat
serta penerapannya dalam pemuliaan mahluk hidup
3.9 Menyajikan data dan laporan penerapan biote-
knologi dalam mendukung kelangsungan hidup
manusia melalui produksi pangan
3.10 Membedakan proses dan produk teknologi yang
merusak lingkungan dan ramah lingkungan
3.11 Memahami pentingnya tanah dan organisme yang
hidup dalam tanah untuk keberlanjutan kehidupan
melalui pengamatan
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyajikan tulisan tentang upaya menjaga kese-
menalar dalam ranah hatan rangka manusia dikaitkan dengan zat gizi
konkret (menggunakan, makanan dan perilaku sehari-hari
4.2 Membuat peta pikiran (mapping mind) tentang
mengurai, merangkai,
struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia
memodifikasi, dan mem- dan penerapanya dalam menjaga kesehatan diri
buat) dan ranah abstrak 4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berba-
(menulis, membaca, gai sumber tentang penyakit menular seksual dan
menghitung, menggam- upaya pencegahannya
bar, dan mengarang) 4.4 Melakukan penyelidikan untuk menemukan karak-
sesuai dengan yang teristik rangkaian listrik, serta hubungan energi
listrik dengan tegangan, kuat arus dan waktu pe-
dipelajari di sekolah dan
makaian
sumber lain yang sama 4.5 Membuat karya sederhana yang memanfaatkan
dalam sudut pandang/teori prinsipelektro-magnetik dan induksi elektromag-
netik
4.6 Melakukan percobaan sederhana untuk mene-
mukan hukum pewarisan sifat mahluk hidup
4.7 Menyajikan data dan laporan penerapan bio-

45
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

teknologi dalam mendukung kelangsungan hidup


manusia melalui produksi pangan
4.8 Menyajikan data dan informasi tentang proses dan
produk teknologi yang tidak merusak lingkungan

46
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KELAS: VII
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah
ati ajaran agama yang di- menciptakan waktu dengan segala perubahannya
anutnya 1.2 Menghargai ajaran agama dalam berfikir dan
berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan
mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah
menciptakan manusia dan lingkungannya
2. Menghargai dan menghay- 2.1 Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab,
ati perilaku jujur, disiplin, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana ditun-
tanggungjawab, peduli jukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu Buddha
(toleransi, gotong royong), dan Islam dalam kehidupannya sekarang
santun, percaya diri, dalam 2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli,
berinteraksi secara efektif menghargai, dan bertanggungjawab terhadap
dengan lingkungan sosial kelembagaan social, budaya, ekonomi dan politik
dan alam dalam jangkauan 2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli
pergaulan dan keberadaan- dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkun-
nya gan dan teman sebaya

3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar


(faktual, konseptual, dan ruang dan waktu dalam lingkup regional serta pe-
prosedural)berdasarkan rubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
rasa ingin tahunya tentang (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
ilmu pengetahuan, 3.2 Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada
teknologi, seni, budaya masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Is-
terkait fenomena dan keja- lam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pen-
dian tampak mata didikan dan politik
3.3 Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
3.4 Memahami pengertian dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil
menyaji dalam ranah kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada
konkret (menggunakan, masa praaksara, masa hindu buddha dan masa Is-
mengurai, merangkai, lam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan
memodifikasi, dan mem- politik yang masih hidup dalam masyarakat
buat) dan ranah abstrak sekarang
(menulis, membaca, 4.2 Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahamije-
menghitung, menggambar, nis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan

47
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dan mengarang) sesuai politik di lingkungan masyarakat sekitar


dengan yang dipelajari di 4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk di-
sekolah dan sumber lain namika interaksi manusia dengan lingkungan alam,
yang sama dalam sudut sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan
pandang/teori masyarakat sekitar

KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghayati karunia Tuhan YME yang telah men-
ati ajaran agama yang di- ciptakan waktu dengan segala perubahannya
anutnya 1.2 Menghayati ajaran agama dalam berfikir dan
berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan
mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3 Menghayati karunia Tuhan YME yang telah men-
ciptakan manusia dan lingkungannya
2. Menghargai dan menghay- 2.1 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung-
ati perilaku jujur, disiplin, jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana
tanggungjawab, peduli ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa penjaja-
(toleransi, gotong royong), han dan gerakan kebangsaan dalam menumbuhkan
santun, percaya diri, dalam rasa kebangsaan
berinteraksi secara efektif 2.2 Berperilaku jujur, sopan, estetikadan memiliki mo-
dengan lingkungan sosial tivasi internal ketika berhubungan dengan lembaga
dan alam dalam jangkauan sosial, budaya, ekonomi dan politik
pergaulan dan keberadaan- 2.3 Menunjukkan perilaku peduli, gotongroyong, tang-
nya gungjawab dalam berpartisipasi penanggulangan-
permasalahan lingkungan hidup

3. Memahami dan menerap- 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar
kan pengetahuan (faktual, ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta pe-
konseptual, dan prosedu- rubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia
ral)berdasarkan rasa ingin (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
tahunya tentang ilmu 3.2 Mendeskripsikan perubahan masyarakat Indonesia
pengetahuan, teknologi, pada masa penjajahan dan tumbuhnya semangat
seni, budaya terkait fenom- kebangsaan serta perubahan dalam aspek geografis,
ena dan kejadian tampak ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
mata 3.3 Mendiskripsikan fungsi dan peran kelembagaan
sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam
masyarakat
3.4 Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika
interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial,
budaya, dan ekonomi

48
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyajikan hasil olahan telaah tentang pening-
menalar dalam ranah galan kebudayaan dan fikiran masyarakat Indone-
konkret (menggunakan, sia pada masa penjajahan dan tumbuhnya semangat
mengurai, merangkai, kebangsaan dalam aspek geografis, ekonomi, bu-
memodifikasi, dan mem- daya, pendidikan dan politik yang ada di lingkun-
buat) dan ranah abstrak gan sekitarnya
(menulis, membaca, 4.2 Menggunakan berbagai strategi untuk memecahkan
menghitung, menggambar, masalah yang berkaitan dengan fungsi peran
dan mengarang) sesuai kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik
dengan yang dipelajari di di lingkungan masyarakat sekitar
sekolah dan sumber lain 4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-ben-
yang sama dalam sudut tuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan
pandang/teori lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar

KELAS: IX
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah mem-
atiajaran agama yang di- berikan kesempatan kepada bangsa Indonesia un-
anutnya tuk melakukan perubahan dalam aspek geografis,
ekonomi, budaya dan politik
1.2 Mensyukuri adanya kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat yang men-
gatur kehidupan manusia dalam berfikir dan
berperilaku sebagai penduduk Indonesia
1.3 Mensykuri karunia dan rahmat Tuhan YME yang
telah menciptakan manusia dan lingkungannya

2. Menghargai dan menghay- 2.1 Menunjukkan perilaku cinta tanah air dalam
ati perilaku jujur, disiplin, kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
tanggungjawab, peduli perwujudan rasa nasionalisme
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki kepedulian dan penghargaan
santun, percaya diri, dalam terhadaplembaga sosial, budaya, ekonomi dan
berinteraksi secara efektif politik
dengan lingkungan sosial 2.3 Memiliki rasa tanggungjawab, peduli, percaya diri
dan alam dalam jangkauan dalam mengembangkan pola hidup sehat,
pergaulan dan keberadaan- kelestarian lingkungan fisik, budaya, dan
nya peninggalan berharga di masyarakat

3. Memahami dan menerap- 3.1 Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas an-
kan pengetahuan (faktual, tar ruang dan waktu dalam mewujudkan kesatuan
konseptual, dan prosedu- wilayah Nusantara yang mencakup perubahan dan
ral)berdasarkan rasa ingin keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial,
tahunya tentang ilmu budaya, pendidikan dan politik)
pengetahuan, teknologi, 3.2 Menelaah perubahan masyarakat Indonesia dari

49
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

seni, budaya terkait masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal


fenomena dan kejadian reformasi dalam aspek geografis, ekonomi, budaya,
tampak mata pendidikan dan politik dalam wawasan kebangsaan
3.3 Membandingkan manfaat kelembagaan sosial, bu-
daya, ekonomi dan politik dalam masyarakat bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara
3.4 Membandingkan landasan dari dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
dan ekonomi
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyajikan hasil olahan telaah tentanghasil-hasil
menalardalam ranah kebudayaan dan fikiran masyarakat Indonesia pada
konkret (menggunakan, masa pergerakan kemerdekaan sampai sekarang
mengurai, merangkai, dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan poli-
memodifikasi, dan mem- tik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
buat) dan ranah abstrak 4.2 Merumuskan alternatif tindakan nyata dalam men-
(menulis, membaca, gatasi masalah yang kelembagaan sosial, budaya,
menghitung, menggambar, ekonomi dan politik dalam kehidupan berbangsa
dan mengarang) sesuai dan bernegara
dengan yang dipelajari di 4.3 Merumuskan alternatif tindakan nyata dan melak-
sekolah dan sumber lain sanakannya sebagai bentuk partisipasi dalam men-
yang sama dalam sudut gatasi masalah lingkungan alam, sosial, budaya,
pandang/teori dan ekonomi sebagai akibat adanya dinamika inter-
aksi manusia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

50
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KELAS: VII

BAHASA INGGRIS

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan meng-


hayati ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghargai dan meng- 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dan percaya diri dalam
hayati perilaku jujur, disi- berkomunikasi dengan lingkungan sosial sekitar
plin, tanggungjawab, rumah dan sekolah
peduli (toleransi, gotong 2.2 Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi
royong), santun, percaya internal untuk pengembangan kemampuan berba-
diri, dalam berinteraksi hasa
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keber-
adaannya

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal berbagai cara berbeda dalam membuka


(faktual, konseptual, dan percakapan (menyapa, memperkenalkan diri,
prosedural) berdasarkan menginisiasi topik percakapan)
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Mengenal berbagai cara berbeda dalam mengakhiri
ilmu pengetahuan, percakapan (menutup percakapan, leave-taking)
teknologi, seni, budaya 3.3 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
terkait fenomena dan ke- mendeskripsikan lingkungan sosial dan objek seni
jadian tampak mata budaya di sekitarnya (generic structure/language
feature descriptive text)
3.4 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
menyampaikan informasi dan instruksi yang diper-
oleh dari pengumuman, undangan, pesan singkat,
iklan, dan teks label pada obat/makanan/minuman
3.5 Memahami cara dan fakta yang diperlukan untuk
mengungkapkan kegiatan rutinnya (generic struc-
ture/language feature descriptive text)
4. Mencoba, mengolah, 4.1 Membuka dan menutup percakapan interpersonal
dan menyaji dalam ranah dengan ungkapan bervariasi melalui kegiatan
konkret (menggunakan, menyimak dan berbicara
mengurai, merangkai, 4.2 Mengakhiri percakapan interpersonaldengan
memodifikasi, dan mem- ungkapan bervariasi untuk tujuan menutup per-
buat) dan ranah abstrak cakapan dan leave-taking melalui kegiatan menyi-
(menulis, membaca, mak dan berbicara
menghitung, menggam- 4.3 Merangkai cara dan fakta yang diperlukan untuk
bar, dan mengarang) mendeskripsikan lingkungan sosial dan objek seni

51
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

sesuai dengan yang budaya di sekitarnya (generic structure/ language


dipelajari di sekolah dan feature descriptive text) melalui kegiatan menyi-
sumber lain yang sama mak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam sudut pandang/teori 4.4 Menyampaikan informasi dan instruksi dengan
ungkapan bervariasi tentang fakta dengan benar
dalam bentuk short functional textberupa pengu-
muman, undangan, pesan singkat, iklan, dan teks
label pada obat/ makanan/ minuman melalui
kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis
4.5 Menyampaikan fakta dengan ungkapan bervariasi
tentang kegiatan rutin dalam bentuk recount
textmelalui kegiatan menulis dan berbicara
KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan meng-


hayati ajaran agama yang
dianutnya

2. Menghargai dan meng- 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, ingin tahu, percaya
hayati perilaku jujur, disi- diri, dan toleransi ketika melaksanakan komunikasi
plin, tanggungjawab, transaksional
peduli (toleransi, gotong 2.2 Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi
royong), santun, percaya internal dan tanggung jawab dalam belajar mandiri
diri, dalam berinteraksi dan kerjasama dengan teman untuk pengembangan
secara efektif dengan kemampuan berbahasa
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keber-
adaannya

52
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami dan menerap- 3.1 Mengenal berbagai cara yang berbeda dalam
kan pengetahuan (faktual, menyela percakapan untuk tujuan meminta penje-
konseptual, dan prosedu- lasan dan atau mengkonfirmasi
ral) berdasarkan rasa in- 3.2 Memahami berbagai cara yang berbeda dalam
gin tahunya tentang ilmu menyela percakapan untuk tujuan mengganti topik
pengetahuan, teknologi, percakapan
seni, budaya terkait 3.3 Memahami berbagai cara yang berbeda dalam me-
fenomena dan kejadian nunjukkan perhatian dalam bentuk penghargaan
tampak mata dan pujian terhadap isi pembicaraan lawan bicara
3.4 Memahami cara dan fakta yang diperlukan dalam
mengungkapkan kegiatannya yang telah lampau
(recount text)
3.5 Memahami cara dan fakta yang diperlukan dalam
mengungkapkan langkah-langkah membuat suatu
karya prakarya (procedure text)

4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyela percakapan transactional dengan ungka-


menalar dalam ranah pan bervariasi untuk tujuan mengklarifikasi,
konkret (menggunakan, mengkonfirmasi melalui atau mengganti topik per-
mengurai, merangkai, cakapan kegiatan menyimak dan berbicara
memodifikasi, dan mem- 4.2 Menyela percakapan dengan ungkapan bervariasi
buat) dan ranah abstrak untuk tujuan mengganti topik percakapan melalui
(menulis, membaca, kegiatan menyimak dan berbicara
menghitung, menggam- 4.3 Menggunakan berbagai cara yang berbeda dalam
bar, dan mengarang) menunjukkan perhatian dalam bentuk penghargaan
sesuai dengan yang dan pujian terhadap isi pembicaraan lawan bicara
dipelajari di sekolah dan melalui kegiatan menyimak dan berbicara
sumber lain yang sama 4.4 Menyampaikan fakta tentang kegiatan seseorang
dalam sudut pandang/teori pada masa lampau (recount text) melalui kegiatan
menulis dan berbicara
4.5 Menyampaikan fakta melalui langkah-langkah
pembuatan suatu produk atau karya (procedure
text) melalui kegiatan menyimak, berbicara, mem-
baca, dan menulis

53
KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan meng-


hayati ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghargai dan 2.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, percaya diri,
menghayati perilaku jujur, tanggung jawab dengan menggunakan teks ilmiah
disiplin, tanggungjawab, tentang lingkungan alam
peduli (toleransi, gotong 2.2 Menghargai dan menunjukkan perilaku motivasi
royong), santun, percaya internal, tanggung jawab, kerja sama, cinta damai
diri, dalam berinteraksi dengan melaksanakan belajar mandiri dan ker-
secara efektif dengan jasama dengan teman
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keber-
adaannya
3. Memahami dan men- 3.1 Memahami berbagai cara yang berbeda dalam
erapkan pengetahuan mengungkapkan keingintahuannya tentang sesuatu
(faktual, konseptual, dan yang terkait dengan lingkungan sosial dan lingkun-
prosedural) berdasarkan gan alam tempat tinggalnya
rasa ingin tahunya tentang 3.2 Memahami berbagai cara berbeda dalam men-
ilmu pengetahuan, gungkapkan kesetujuan, ketidaksetujuan, atau se-
teknologi, seni, budaya tuju sebahagian terhadap isi pembicaraan lawan
terkait fenomena dan ke- bicara dengan argumentasi
jadian tampak mata 3.3 Memahami cara dan fakta yang diperlukan dalam
mengungkapkan pendapatnya tentang suatu fenom-
ena sosial sederhana (generic structure/language
feature analytical exposition text)
3.4 Memahami cara dan fakta yang diperlukan dalam
mengungkapkan terjadinya suatu fenomena alam
sederhana (generic structure/language feature ex-
position text)
3.5 Memahami berbagai cara berbeda dalam memberi
penguatan dan tambahan informasi terhadap penda-
pat teman tentang kejadian suatu fenomena sosial
dan alam sederhana
4. Mengolah, menyaji, 4.1 Menanyakan fakta dan fenomena(asking for infor-
dan menalar dalam ranah mation) dengan ungkapan bervariasi yang terkait
konkret (menggunakan, dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam
tempat tinggal melalui kegiatan berbicara
mengurai, merangkai,
4.2 Menyampaikan argumentasi untuk menyatakan se-
memodifikasi, dan mem- tuju, tidak setuju, setuju sebahagian terhadap pen-
buat) dan ranah abstrak dapat lawan bicara melalui kegiatan berbicara dan
(menulis, membaca, menulis
menghitung, menggam- 4.3 Menyampaikan pendapat atau opini sesuai retorika
berdasarkan fakta tentang suatu fenomena sosial

54
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

bar, dan mengarang) sederhana (generic structure/ language feature of


sesuai dengan yang analytical exposition text) melalui kegiatan
dipelajari di sekolah dan berbicara dan menulis
4.4 Menyampaikan pendapat atau opini sesuai retorika
sumber lain yang sama
berdasarkan fakta tentang suatu fenomena alam
dalam sudut pandang/teori sederhana (generic structure/ language feature of
analytical exposition text) melalui kegiatan
berbicara dan menulis
4.5 Memberi penguatan dan tambahan informasi atas
pendapat teman (generic structure/ language fea-
ture of analytical exposition text) sesuai retorika
berdasarkan fakta atas fenomena sosial dan alam
sederhana melalui kegiatan berbicara dan menulis

55
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KELAS: VII

SENI BUDAYA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan meng- 1.1 Mengapresiasi keragaman dan keunikan karya seni
hayati ajaran agama yang daerah sebagai bentuk rasa syukur terhadap
dianutnya anugerah Tuhan dan memiliki rasa bangga terhadap
bangsa dan tanah air
2. Menghargai dan meng- 2.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap keragaman
hayati perilaku jujur, disi- dan keunikan (ciri-ciri yang menjadi daya tarik)
plin, tanggungjawab, gagasan, struktur, makna dan teknik karya musik,
peduli (toleransi, gotong karya tari, karya rupa dan karya teater sebagai
royong), santun, percaya kekayaan budaya bangsa
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keber-
adaannya
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengidentifikasi konseptual, operasional dan sinte-
(faktual, konseptual, dan sis seni rupa
prosedural) berdasarkan 3.2 Memahami teknik vokal dan pemainan musik
ansambel
rasa ingin tahunya tentang
3.3 Memahami teknik vokal dan karakteristik lagu
ilmu pengetahuan, daerah
teknologi, seni, budaya 3.4 Mengidentifikasi gerak tari kreasi tradisi dan kreasi
terkait fenomena dan ke- non tradisi berdasarkan level Tempo dan dinamika
jadian tampak mata gerak
3.5 Memahami teknik penyusunan konsep/naskah per-
tunjukan teater
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menggambar flora dan fauna
menyaji dalam ranah 4.2 Menggambar ragam hias
konkret (menggunakan, 4.3 Membuat karya kriya tekstil dengan memanfaatkan
berbagai teknik dan corak
mengurai, merangkai,
4.4 Membuat karya kriya kayu dengan memanfaatkan
memodifikasi, dan mem- berbagai teknik dan corak
buat) dan ranah abstrak 4.5 Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan
(menulis, membaca, teknik vokal
menghitung, menggam- 4.6 Menampilkan teknik permainan musik sederhana
bar, dan mengarang) secara perseorangan dan berkelompok
sesuai dengan yang 4.7 Menyanyikan lagu daerah bentuk vokal groupden-

56
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dipelajari di sekolah dan gan teknik vokal


sumber lain yang sama 4.8 Menampilkan musik ansambel campuran
dalam sudut pandang/teori 4.9 Menemukan gerak tari kreasi tradisi berdasarkan
level, tempo dan dinamika gerak
4.10 Memperagakan teknik gerak tari kreasi tradisi
berdasarkan level, tempo dan dinamika gerak
sesuai iringan
4.11 Mengembangkangerak tari kreasi non tradisi
berdasarkan level, tempo dan dinamika gerak
4.12 Memperagakan teknik gerak tari non kreasi non
tradisi berdasarkan level, tempo dan dinamika
gerak sesuai iringan
4.13 Menerapkan teknik olah tubuh, olah suara, dan
olah rasa yang mengacu pada sumber alam sekitar
sebagai inspirasi
4.14 Mengembangkanpembuatan konsep/naskah teater
yang berkaitan dengan tema alam
4.15 Merancang pementasan dan menerapkan prinsip
kerjasama dalam berteater, menari dan praktik
musik
4.16 Menampilkan pertunjukan teater, musik dan tari

57
KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan 1.1 Mengapresiasi keragaman dan keunikan karya seni


menghayati ajaran agama daerah-daerah di Indonesia sebagai bentuk rasa
yang dianutnya syukur terhadap anugerah Tuhan dan memiliki rasa
bangga terhadap bangsa dan tanah air
2. Menghargai dan 2.1 Menampilkan sikap apresiatif (menyukai, menghar-
menghayati perilaku jujur, gai, memuji, dan membanggakan) terhadap keunikan
disiplin, tanggungjawab, (ciri-ciri yang menjadi daya tarik) gagasan, bentuk,
teknik dan fungsi dalam karya seni rupa seni kriya
peduli (toleransi, gotong
dua dan tiga dimensi
royong), santun, percaya 2.2 Menerapkan prinsip kerjasama dalam berteater,
diri, dalam berinteraksi menari, penampilan musik ansambel dan vokal
secara efektif dengan group
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keber-
adaannya

3. Memahami dan men- 3.1 Memahami konseptual, operasional dan sintesis


erapkan pengetahuan seni rupa
(faktual, konseptual, dan 3.2 Memahami teknik menggubah lagu secara seder-
hana
prosedural) berdasarkan
3.3 Mengidentifikasi keunikan gerak tari kreasi tradisi
rasa ingin tahunya tentang dan tari kreasi non tradisi berdasarkan pola lantai
ilmu pengetahuan, dengan menggunakan unsur pendukung tari
teknologi, seni, budaya 3.4 Memahami teknik pemeranan
terkait fenomena dan ke- 3.5 Memahami pertunjukkan teater tradisional
jadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji, 4.1 Membuat gambar model dengan beragam bahan


dan menalar dalam ranah dan teknik
konkret (menggunakan, 4.2 Membuat gambar illustrasi dengan teknik manual
maupun digital
mengurai, merangkai,
4.3 Membuat karya kriya logam dengan memanfaatkan
memodifikasi, dan mem- berbagai teknik dan corak
buat) dan ranah abstrak 4.4 Membuat karya tapistri dengan memanfaatkan
(menulis, membaca, berbagai teknik dan corak
menghitung, menggam- 4.5 Menggubah musik modern Indonesia untuk dis-
bar, dan mengarang) ajikan secara unisono atau perseorangan (meng-
sesuai dengan yang gubah dengan membuat notasi dan iringan meng-
gunakan akor pokok)
dipelajari di sekolah dan
4.6 Menggubah musik modern Indonesia untuk dis-
sumber lain yang sama ajikan dalam bentuk vokal grup atau kelompok
dalam sudut pandang/teori (menggubah dengan membuat notasi dan iringan

58
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

menggunakan akor pokok)


4.7 Menampilkan musik modern Indonesia untuk dis-
ajikan secara perseorangan (menggubah dengan
membuat notasi dan iringan menggunakan akor
pokok
4.8 Menampilkan hasil gubahan musik modern In-
donesia untuk disajikan secara kelompok (meng-
gubah dengan membuat notasi dan iringan meng-
gunakan akor pokok
4.9 Merangkai gerak tari kreasi tradisi berdasarkan
pola lantai dengan menggunakan unsur pendukung
tari
4.10 Memperagakan gerak tari kreasi tradisi
berdasarkan pola lantai dengan menggunakan un-
sur pendukung tari
4.11 Merangkai gerak tari kreasi non tradisi berdasarkan
pola lantai dengan menggunakan unsur pendukung
tari
4.12 Memperagakan gerak tari kreasi non tradisi
berdasarkan pola lantai dengan menggunakan un-
sur pendukung tari
4.13 Menerapkan teknik olah tubuh, olah suara, dan
olah rasa yang mengacu pada sumber budaya tra-
disi
4.14 Mengembangkan cerita teater dari sumber budaya
tradisi
4.15 Merancang dan Mempertunjukan teater gaya teater
tradisional

KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan meng- 1.1 Mengapresiasi keunikan dan kekayaan karya seni
hayati ajaran agama yang budaya Nusantara sebagai bentuk rasa syukur ter-
dianutnya hadap anugerah Tuhan dan bersyukur dan bangga
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia
2. Menghargai dan meng- 2.1 Menampilkan sikap apresiatif (menyukai, menghar-
hayati perilaku jujur, disi- gai, memuji, dan membanggakan) terhadap keu-
plin, tanggungjawab, nikan (ciri-ciri yang menjadi daya tarik) gagasan,
bentuk, teknik dan fungsi dalam karya seni rupa
peduli (toleransi, gotong
seni kriya dua dan tiga dimensi, penampilan musik,
royong), santun, percaya tari dan teater
diri, dalam berinteraksi 2.2 Menerapkan prinsip kerjasama dalam seni rupa,
secara efektif dengan teater, tari dan music
lingkungan sosial dan

59
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

alam dalam jangkauan


pergaulan dan keber-
adaannya

3. Memahami dan menerap- 3.1 Menganalisis konseptual, operasional dan sintesis


kan pengetahuan (faktual, seni rupa
konseptual, dan prosedu- 3.2 Menganalisis konsep dan prosedur dalam meng-
gubah lagu
ral) berdasarkan rasa in-
3.3 Mengidentifikasi karya tari kreasi tradisi dan tari
gin tahunya tentang ilmu kreasi non tradisi berdasarkan komposisi tari
pengetahuan, teknologi, 3.4 Memahami teknik penyutradaraan
seni, budaya terkait 3.5 Memahami pertunjukan teater modern
fenomena dan kejadian
tampak mata

4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Membuat karya seni lukis dengan berbagai teknik
menalar dalam ranah dan aliran
konkret (menggunakan, 4.2 Membuat karya seni patung dengan berbagai teknik
4.3 Membuat karya seni grafis dengan berbagai teknik
mengurai, merangkai,
4.4 Merancang dan menyelenggarakan pameran
memodifikasi, dan mem- 4.5 Menggubah musik daerah/Nusantara yang dis-
buat) dan ranah abstrak ajikan secara perseorangan (membuat notasi dan
(menulis, membaca, iringan akornya)
menghitung, menggam- 4.6 Menggubah musik daerah/Nusantara yang dis-
bar, dan mengarang) ajikan secara kelompok (membuat notasi dan
sesuai dengan yang iringan akornya)
4.7 Menyanjikan hasil gubahan musik modern Indone-
dipelajari di sekolah dan
sia untuk disajikan secara unison
sumber lain yang sama 4.8 Menyanjikan hasil gubahan musik modern Indone-
dalam sudut pandang/ sia untuk disajikan secara kelompok
teori 4.9 Menyusun karya tari kreasi tradisi berdasarkan
komposisi tari
4.10 Memperagakan karya tari kreasi berdasarkan kom-
posisi tari sesuai iringan
4.11 Menyusun karya tari kreasi non tradisi berdasarkan
komposisi tari
4.12 Memperagakan karya tari kreasi non tradisi
berdasarkan komposisi tari sesuai iringan
4.13 Menerapkan tehnik olah tubuh, olah suara, dan
olah rasa gaya teater Modern Indonesia
4.14 Merancang dan mempersiapkan pementasan gaya
teater Modern
4.15 Merancang konsep produksi dan manajemen per-
tunjukan teater

60
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KOMPETENSI INTI & KOMPETENSI DASAR

KELAS VII

PENJASKES

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang
ati ajaran agama yang di- dianut dalam melakukan aktivitas jasmani, permainan,
anut dan olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal
dengan hasil akhir
c. Mempraktikkan kebiasaan baik dalam bero-
lahraga dan latihan
2. Menghargai dan menghay- 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain
ati perilaku jujur, disiplin, 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kema-
tanggungjawab, peduli (tol- juan diri sendiri dan orang lain, lingkungan sekitar,
serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembe-
eransi, gotong royong), san-
lajaran
tun, percaya diri, dalam 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
berinteraksi secara efektif melakukan berbagai aktivitas fisik
dengan lingkungan sosial 2.4 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan
dan alam dalam jangkauan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan
pergaulan dan keberadaan- 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam
nya penggunaan peralatan dan kesempatan
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik
2.7 Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam
permainan
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat

3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami pengetahuan dan tindakan P3K pada ke-
(faktual, konseptual, dan jadian darurat, baik pada diri sendiri maupun orang
prosedural)berdasarkan rasa lain
ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Memahami konsep gaya hidup sehat untuk mencegah
pengetahuan, teknologi, berbagai penyakit
seni, budaya terkait fenom- 3.3 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar per-
ena dan kejadian tampak mainan bola besar
mata 3.4 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar per-
mainan bola kecil
3.5 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar)
3.6 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar
olahraga beladiri
3.7 Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar

61
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

senam lantai dalam bentuk rangkaian sederhana


3.8 Memahami pengetahuan modifikasi aktivitas gerak
berirama dalam bentuk rangkaian sederhana
3.9 Memahami pengetahuan pengembangan komponen
kebugaran jasmani
3.10 Memahami pengetahuan teknik dasar beberapa gaya
renang
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan
menyaji dalam ranah bola besar dengan menekankan gerak dasar funda-
konkret (menggunakan, mentalnya
mengurai, merangkai, 4.2 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan
memodifikasi, dan mem- bola kecil dengan menekankan gerak dasar funda-
buat) dan ranah abstrak mentalnya
(menulis, membaca, 4.3 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar dasar atletik
menghitung, menggambar, (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) menekankan
dan mengarang) sesuai den- gerak dasar fundamentalnya
gan yang dipelajari di seko- 4.4 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar olahraga be-
lah dan sumber lain yang ladiri dengan menekankan gerak dasar fundamental-
sama dalam sudut nya
pandang/teori 4.5 Mempraktikkan gabungan pola gerak dominan
menuju teknik dasar senam lantai dalam bentuk
rangkaian sederhana
4.6 Mempraktikkan aktivitas gerak berirama dalam ben-
tuk rangkaian sederhana
4.7 Mempraktikkan lima komponen kebugaran jasmani
terkait kesehatan dan keterampilan berdasarkan
norma instrumen yang digunakan
4.8 Mempraktikkan satu atau dua teknik dasar gaya re-
nang dengan koordinasi yang baik dengan jarak ter-
tentu

KELAS VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghay- 1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama


ati ajaran agama yang di- yang dianut dalam melakukan aktivitas jasmani, per-
anutnya mainan, dan olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal
dengan hasil akhir
c. Mempraktikkan kebiasaan baik dalam bero-
lahraga dan latihan

62
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Menghargai dan menghay- 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain


ati perilaku jujur, disiplin, 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kema-
tanggungjawab, peduli (tol- juan diri sendiri dan orang lain, lingkungan sekitar,
eransi, gotong royong), san- serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembe-
tun, percaya diri, dalam lajaran
berinteraksi secara efektif 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
dengan lingkungan sosial melakukan berbagai aktivitas fisik
dan alam dalam jangkauan 2.4 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan
pergaulan dan keberadaan- berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan
nya 2.5 Toleransi dan mau berbagi dalam penggunaan sarana
dan prasarana
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik
2.7 Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam
permainan
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat
3. Memahami dan menerap- 3.1 Memahami prinsip-prinsip pencegahan terhadap ba-
kan pengetahuan (faktual, haya seks bebas, NAPZA, dan obat berbahaya lain-
konseptual, dan prosedural) nya, bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat
berdasarkan rasa ingin 3.2 Memahami pola makan sehat, bergizi dan seimbang
tahunya tentang ilmu 3.3 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar per-
pengetahuan, teknologi, mainan bola besar
seni, budaya terkait fenom- 3.4 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar per-
ena dan kejadian tampak mainan bola kecil
mata 3.5 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar
atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar)
3.6 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar
olahraga beladiri
3.7 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar
senam lantai dalam bentuk rangkaian sederhana
3.8 Menentukan variasi rangkaian aktivitas gerak beri-
rama dalam bentuk rangkaian sederhana
3.9 Memahami pengembangan komponen kebugaran jas-
mani
3.10 Membedakan dua teknik dasar gaya renang melalui
penambahan gaya yang telah dikuasai sebelumnya
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar
menalar dalam ranah berbagai bentuk permainan bola besar dengan koor-
konkret (menggunakan, dinasi yang baik
mengurai, merangkai, 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar
memodifikasi, dan mem- berbagai bentuk permainan bola kecil dengan koordi-
buat) dan ranah abstrak nasi yang baik
(menulis, membaca, 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar
menghitung, menggambar, atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) dengan
dan mengarang) sesuai den- koordinasi yang baik
gan yang dipelajari di seko- 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar

63
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

lah dan sumber lain yang olahraga beladiri;


sama dalam sudut 4.5 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar
pandang/teori senam lantai dalam bentuk rangkaian sederhana
4.6 Mempraktikkan variasi rangkaian aktivitas gerak
berirama dalam bentuk rangkaian sederhana
4.7 Mempraktikkan empat komponen kebugaran jasmani
terkait kesehatan dan keterampilan berdasarkan
norma instrument yang digunakan
4.8 Mempraktikkan keterampilan dua teknik dasar gaya
renang melalui penambahan gaya yang telah dimiliki
dengan koordinasi yang baik dengan jarak tertentu

KELAS IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghaya- 1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama


tiajaran agama yang dianut- yang dianut dalam melakukan aktivitas jasmani, per-
nya mainan, dan olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal
dengan hasil akhir
c. Mempraktikkan kebiasaan baik dalam bero-
lahraga dan latihan

2. Menghargai dan menghay- 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain


ati perilaku jujur, disiplin, 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kema-
tanggungjawab, peduli (tol- juan diri sendiri dan orang lain, lingkungan sekitar,
eransi, gotong royong), san- serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pem-
tun, percaya diri, dalam belajaran
berinteraksi secara efektif 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
dengan lingkungan sosial melakukan berbagai aktivitas fisik
dan alam dalam jangkauan 2.4 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan
pergaulan dan keberadaan- berbagai aktivitas fisik dalam bentuk permainan
nya 2.5 Toleransi dan mau berbagi dalam penggunaan sarana
dan prasarana
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik
2.7 Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam
permainan
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat

3. Memahami dan menerap- 3.1 Memahami pola pengembangan kesehatan mental


kan pengetahuan (faktual, 3.2 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar,

64
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

konseptual, dan serta peraturan yang dimodifikasi untuk menambah


prosedural)berdasarkan rasa tingkat kesulitan dan melatih keterampilan pengam-
ingin tahunya tentang ilmu bilan keputusan saat berada dalam situasi permainan
pengetahuan, teknologi, bola besar
seni, budaya terkait fenom- 3.3 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar,
ena dan kejadian tampak serta peraturan yang dimodifikasi untuk menambah
mata tingkat kesulitan dan melatih keterampilan pengem-
bilan keputusan saat berada dalam situasi permainan
bola kecil
3.4 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar,
serta peraturan yang dimodifikasi untuk menambah
tingkat kesulitan dan melatih keterampilan pengam-
bilan keputusan saat berada dalam situasi perlombaan
atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar)

3.5 Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar,


serta peraturan yang dimodifikasi untuk menambah
tingkat kesulitan dan melatih keterampilan pengam-
bilan keputusan saat berada dalam peragaan olahraga
beladiri
3.6 Menentukan variasi rangkaian gerak dasar senam se-
cara lancar, terkontrol, dan koordinatif
3.7 Menentukan variasi rangkaian aktivitas gerak beri-
rama secara lancar, terkontrol, dan koordinatif
3.8 Memahami pengembangan komponen kebugaran jas-
mani terkait kesehatan dan keterampilan
3.9 Membedakan tiga gaya renang melalui penambahan
gaya yang telah dimiliki sebelumnya
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar
menalar dalam ranah ke dalam permainan bola besar secara lancar, terkon-
konkret (menggunakan, trol, dan koordinatif
mengurai, merangkai, 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar
memodifikasi, dan mem- ke dalam permainan bola kecil secara lancar, terkon-
buat) dan ranah abstrak trol, dan koordinatif
(menulis, membaca, 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar
menghitung, menggambar, ke dalam perlombaan atletik (jalan cepat, lari, lom-
dan mengarang) sesuai den- pat, dan lempar) secara lancar, terkontrol, dan koor-
gan yang dipelajari di seko- dinatif
lah dan sumber lain yang 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar
sama dalam sudut ke dalam peragaan olahraga beladiri secara lancar,
pandang/teori terkontrol, dan koordinatif
4.5 Mempraktikkan variasi rangkaian aktivitas gerak
dasar senam secara lancar, terkontrol, dan koordinatif
4.6 Mempraktikkan variasi rangkaian aktivitas gerak
berirama secara lancar, terkontrol, dan koordinatif
4.7 Mempraktikkan lima komponen kebugaran jasmani

65
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

terkait kesehatan dan keterampilan berdasarkan


norma instrumen yang digunakan
4.8 Mempraktikkan tiga gaya renang melalui penamba-
han gaya yang telah dikuasai dengan koordinasi yang
baik dengan jarak tertentu

C. Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi
waktu di SMP K Bethel Jakarta untuk kelas VII, VIII, dan IX.
Kurikulum SMP terdiri atas kelompok A dan B sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER


MINGGU
VII VIII IX
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
.
2 Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
. Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
.
4 Matematika 6 6 6
.
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
.
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
.
7 Bahasa Inggris 4 4 4
.
Kelompok B
1 Seni Budaya (termasuk muatan lokal)* 3 3 3
.
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
. Kesehatan(termasuk muatan lokal)
3 Prakarya(termasuk muatan lokal) 2 2 2
.
4 Muatan Lokal : Bahasa Mandarin 2 2 2
.
5 Pengembangan Diri 1 1 1

66
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGU
VII VIII IX
. MATA PELAJARAN

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 42 42 42

Keterangan:
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur kurikulum di atas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib) dan Olah Raga Basket.
 Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Basket, dan yang lainnya adalah dalam
rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama
adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam us-
aha memperkuat kompetensi keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagi pendukung kegiatan kurikuler.
 Mata Pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikem-
bangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Bahasa Mandarin sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan
mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila
daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
 Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk
tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan pe-
serta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
 Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang da-
pat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Khusus untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama Kristen dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang dite-
tapkan oleh Kementrian Agama.

2. Muatan Lokal disesuaikan dengan masa khusus


Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

67
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi sekolah, termasuk keunggulan sekolah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal di-
tentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampi-
lan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Pendidikan Agama Kristen. Muatan
lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan kompetensi
inti dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester,
atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas Yayasan Pendidikan Umum Bethel
adalah Bahasa Mandarin. Sehingga peserta didik diharapkan Terampil membaca dan
menulis huruf kanji.

3. Pengaturan Beban Belajar disesuaikan dengan masa khusus


Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam satu minggu,
satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a) Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) K Bethel Jakarta dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan
IX adalah 42 pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
b) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
c) Beban belajar di kelas VII dan VIII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
banyak 20 minggu.
d) Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 13 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
e) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.

Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk SMP K Bethel
Jakarta meliputi meliputi 6V70 menit virtual, 50% dari waktu virtual untuk kegiatan
terstruktur maupuan kegiatan mandiri seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Kegiatan Sistem Paket
Pertemuan Virtual/online 60 menit
Penugasan terstruktur 50% x 40 menit =

68
Kegiatan mandiri 20 menit
Jumlah 80 menit

Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan
reguler setiap tahun Minggu pembelajaran efektif pada setiap
(Kelas VII-VIII, dan IX) satuan pendidikan
2. Minggu efektif semester Minimal 18
ganjil tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas
VII, VIII, dan IX)
3. Minggu efektif semester Minimal 14
genap tahun terakhir setiap minggu
satuan pendidikan (Kelas
VII,VIII dan IX)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester
minggu
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II
minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan
minggu kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun ajaran
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang memerlukan
minggu libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
Efektif
8. Hari libur umum/nasional Maksimal 2 Disesuaikan dengan Peraturan
minggu Pemerintah
9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
minggu dengan ciri kekhususan masing-
Masing
10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 Digunakan untuk kegiatan yang
Pendidikan minggu diprogramkan secara khusus oleh
satuan pendidikan tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
Efektif

Pengaturan minggu efektif selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan Kalender


Pendidikan
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yakni menggunakan
sistem paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
1) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan se-
bagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
2) Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan

69
jumlah beban belajar yang tetap.
3) Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimal empat jam pembelajaran
per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mem-
pertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping
dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat
di dalam struktur kurikulum standar isi.
4) Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami, misalnya pada kegiatan prak-
tikum bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1
jam pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada struktur kurikulum SMP K
Bethel Jakarta.

 Pengaturan Alokasi waktu Pembelajaran Satu jam pembelajaran tatap muka Jumlah
jam pembelajaran per minggu, Minggu efektif per tahun Pelajaran, Waktu pembela-
jaran I jam per tahun

Satu jam Jumlah jam Minggu efektif Waktu


pembelajaran /
Kelas pembelajaran pembelajaran per tahun jam
tatap muka per minggu Pelajaran per tahun
1435 Jampel
VII
VI 4040
menit 41
80 35
32 (57.400 menit)
I 1435 Jampel
VIII
VII 4040
menit 41
80 35
32
(57.400 menit)
1189 Jampel
IX
IX 4040
menit 41
80 29
26 (47.560 menit)

 Pemanfaatan 50% dari Jumlah waktu kegiatan tatap muka untuk


Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket untuk SMP K Bethel Jakarta adalah antara 0% -50 % dari waktu
kegiatan virtual mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.

4. Layanan BK disesuaikan dengan masa khusus


Bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan memiliki

70
tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang
telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di dalam : Undang-Undang Sisdiknas
No 20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2)
berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani
dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi
imperatif (yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa
memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan
tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang menghantarkan
peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena peserta
didik sedang berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan bantuan untuk
peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan dan konseling pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai
jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling SMP disusun sebagai upaya
memperjelas dan mempermudah dalam pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau
kesepakatan bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.

1) Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling

a) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta


didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat
dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.
b) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
c) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan seko-
lah / madrasah dan belajar secara mandiri.
d) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam

71
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
2) Tujuan layanan Bimbingan Konseling
Tujuan layanan bimbingan konseling disekolah secara umum adalah:
a) Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka up-
aya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan yang
dimaksud agar peserta didik mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta
menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.
b) Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan, dimaksud agar peserta didik menge-
nal secara obyektif terhadap lingkungan, baik lingkungan sosial dan ekonomi,
lingkungan budaya yang syarat dengan nilai dan norma-norma, maupun lingkungan
fisik dan menerima berbagai lingkungan itu secara positif dan dinamis pula.
c. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi peserta didik secara opti-
mal.
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah secara khusus
adalah:

”Tercapainya perkembangan dasar peserta didik yang dimiliki dengan


mengembangkan potensi sesuai tugas perkembangan. ”
3) Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkun-
gannya.
b) Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkemban-
gan dirinya.
c) Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah
yang dialaminya.
d) Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta
Didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi
Positif yang dimilikinya.
4) Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling
a) Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang di-
alami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
b) Asas-asas konseling meliputi asas (1) kerahasiaan, (2) Kesukarelaan, (3)keterbukaan,
(4) kekinian, (5) kemandirian, (6) kegiatan, (7) kedinamisan, (8) keterpaduan, (9)

72
kenormatifan, (10) keahlian, (11) alih tangan dan (12) tut wuri handayani.
5) Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Layanan Orientasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantupeserta
didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi peserta
didik baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan
berkarakter.
b) Layanan Informasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan,
dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
c) Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d) Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang mem-
bantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebi-
asaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam ke-
hidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kema-
juan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan
dirinya.
e) Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang mem-
bantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseo-
rangan.
f) Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang mem-
bantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial,
kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.
g) Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang mem-
bantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai
dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
h) Layanan Konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntu-
tan karakter-cerdas yang terpuji.

73
i) Layanan Mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak
lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
j) Layanan Advokasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau
mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter- cerdas yang terpuji.
6) Format Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Individual, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani peserta
didik secara perorangan.
b) Kelompok, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c) Klasikal, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani sejumlah pe-
serta didik dalam satu kelas rombongan belajar.
d) Lapangan, yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
e) Pendekatan Khusus / Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling
yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak
yang dapat memberikan kemudahan.
f) Jarak jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentin-
gan peserta didik melalui media dan/atau saluran jarak jauh, seperti surat adan sarana
elektronik.

7) Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan program Layanan Bimbingan dan Konseling di
SMP K Bethel Jakarta dilaksanakan melalui :
a) Kontak langsung/tatap muka dengan peserta didik
Secara terjadwal satu jam secara klasikal untuk menyelenggarakan layanan orientasi
layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, dan
instrumentasi.
b) Di luar jam pembelajaran
Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konseling
perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, dan mediasi,
serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas .Satu kali kegiatan
layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2

74
(dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas

c) Tidak kontak langsung/non tatap muka melalui Himpunan data kunjungan rumah,
konferensi kasus, kolaborasi, konsultasi

5. Pengembangan diri
Pengembangan Diri adalah merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
individu maupun kelompok agar berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi,
sosial, belajar, dan karir, melalui proses pembiasaan, pemahaman diri dan lingkungan
untuk mencapai kesempumaan perkembangan diri.

Tujuan pengembangan diri adalah membantu memandirikan peserta didik dengan


memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minatnya. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, praktisi, atau alumni yang memiliki
kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala sekolah. Pola Pelaksanaan
pengembangan diri dalam kegiatan pembiasaan:
 Spontan: Kerja bakti, Bakti sosial, membiasakan 5 S 1P ( Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun dan Peduli lingkungan ), membuang sampah pada tempatnya, antri,
dan mengatasi silang pendapat
 Rutin: Melaksanakan do'a awal dan akhir belajar, ibadah khusus keagamaan bersama,
SKJ, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri, renungan pagi dan upacara ben-
dera
 Keteladanan: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan
dan keberhasilan orang lain, disiplin, datang tepat waktu.
 Terprogram
 Peringatan hari besar Nasional dan agama
 Latihan dasar kepemimpinan
 Kegiatan ekstrakurikuler dan Bimbingan Konseling ( BK )
 Jum’at sehat dan bersih

Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler atau Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

75
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dibawah bimbingan konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan,
kepemimpinan, kelompok seni-budaya, dan kelompok tim olahraga.

Ekstrakurikuler di SMP K Bethel Jakarta terdiri atas:


1. Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan
oleh SMP K Bethel Jakarta dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikulernya berupa Kepramukaan

EKSTRA
NO KURIKULE HARI WAKTU TUJUAN PEMBIMBING
R
PRAMUKA 13.00 - 1. Mengembangkan jiwa
Jum'at Kak David
(Pendamping) 14.00 kepemimpinan pada peserta didik.
PRAMUKA
13.00 - 2. Sebagai wadah berlatih
(Kelas VII & Sabtu Kak Delpi
14.00 organisasi.
VIII)
3. Melatih peserta didik agar
terampil dan mandiri.
1 4. Mengembangkan jiwa sosial dan
peduli kepada orang lain.
5. Melatih peserta didik untuk
       
menyelesaikan masalah dengan
cepat dan tepat
6. Mengenalkan beberapa usaha
pelestarian alam, sikap ramah,bersih
dan sehat

2.. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat


dikembangkan dan diselenggarakan oleh SMP K Bethel Jakarta dan dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.

EKSTRA  
NO HARI WAKTU TUJUAN KET
KURIKULER
           

1) Pilihan
Senin 13.00 - 14.00 Peserta didik dapat mengetahui,
1 UKS memahami dan melaksanakan

76
pengetahuan dan keterampilan
usaha kesehatan sekolah yang
diwujudkan dalam kegiatan
      UKS di masa pandemi  
2) para anggota UKS akan menjadi
teladan di lingkungannya (peer
        leader) serta kader dan relawan  
        UKS di masa pandemi  
        3) Melatih praktik PPPK  
4) Mengembangkan jiwa sosial dan
        peduli kepada orang lain  
5) Peserta didik mengetahui
Kebersihan dan Kesehatan diri
        serta tata cara melakukan  
        5M dimasa pandemi  
6) Pengenalan obat-obatan dan
        prokes ketat  
2 Olahraga:  
       
Jum’at 13.00 - 14.00
1) Melatih peserta didik terampil Pilihan
  Futsal dalam bidang olah raga
2) Menyiapkan peserta didik dalam
Basket Jum’at 13.00 - 14.00 kegiatan O2SN, POPDA, Pilihan
  Kejurda
3 Seni Budaya          
1) Melatih kemampuan peserta
Pianika Kamis 13.00 - 14.00
didik dalam tehnik-tehnik Pilihan
  permainan alat music
2) Mematangkan emosional dan
harmonisasi dalam merancang
        ritme vokalisasi  
3) Membimbing peserta didik
berdasarkan naluri sesuai
        instrumen masing-masing  
Tamborine Senin 13.00 – 14.00 1) Pengenalan music ibadah Pilihan
2) Persiapan peserta didik untuk
mengisi acara di ibadah pagi
3) Menyiapkan peserta didik dalam
kegiatan ibadah rutin

Keyboard Senin 13.00 – 14.00 Mengembangkan kemampuan


pelayanan musik Pilihan
4 Bahasa

1) Melatih kemampuan
Selasa 13.00 – 14.00 berkomunikas dalam Bahasa Pilihan
English Club Inggris 
2) Persiapan lomba berbahasa
      Inggris tingkat Kabupaten  

77
3) Meningkatkan prestasi akademik
dalam mata pelajaran Bahasa
      Inggris  
Bimbingan
5
Prestasi
1) Melatih peserta didik berpikir
  OSN   Insidentil kritis dan bernalar tinggi  
2) Melatih peserta didik terampil
dalam mengerjakan soal-soal
      lomba  
        dan soal pemecahan masalah  
3) Mengikutsertakan peserta didik
        dalam kegiatan OSN  
  Matematika   Insidentil     Pilihan
             
  IPA   Insidentil     Pilihan
             
  IPS   Insidentil     Pilihan
             

6. Asesmen Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran


Strategi Pembelajaran
Penilaian hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui:
- Penilaian segera, yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling untuk mengetahui perolehan peserta
didik yang dilayani.
- Penilaian jangka pendek, yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu
sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pen-
dukung bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
- Penilaian jangka panjang, yaitu penilaian dalam waktu tertentu(satu bulan
sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan kegiatan pen-
dukung Bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih
jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
terhadap peserta didik.
- Penilaian proses kegiatan pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan
melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di
dalam RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan ) dan Pendukung Layanan, untuk
mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan.

78
Penilaian Hasil Belajar
a. Pengertian penilaian
Penilaian adalah suatu kegiatan untuk mengetahui keberhasilan suatu program.
b. Tujuan Penilaian:
1) Untuk mengumpulkan informasi.
2) Untuk mengetahui keterlaksanaan suatu program.
3) Untuk mengetahui kelemahan belajar peserta didik.
4) Untuk Pengambilan keputusan yang diambil oleh guru.
5) Hasil penilaian dapat digunakan untuk menyusun program yang akan
datang.
c. Jenis Penilaian ada 2:
1) Ujian
i. Ujian dilaksanakan untuk menentukan kelulusan peserta didik.
ii. Ujian dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan (semester genap kelas IX)
2) Penilaian
i. Penilaian Harian (PH) dilaksanakan pada setiap akhir KD.
ii. Penilaian Tengah Semester (PTS ) dilaksanakan pada setiap tri wulan.
iii. Penilaian Akhir Semester (PAS) dilaksanakan pada setiap akhir semester.
iv. Penilaian Akhir Tahun (PAT) dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
d. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan
menafsirkan proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah
ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang
ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan
pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
Penilaian Kurikulum 2013
Jenis Teknik Penilaian
- Penilaian Sikap Utama :
 Observasi guru mata pelajaran
selama 1 semester dan
 observasi oleh wali kelas dan guru
BK selama 1 semester
Penunjang
 Penilaian antar teman dan

79
 penilaian diri
 Tes tulis
- Penilaian
 Tes lisan
Pengetahuan
 Penugasan
- Penilaian  Praktek
Keterampilan  Produk
 Proyek
 Portofolio

e. Pelaksana Penilaian
Pelaksana penilaian dilaksanakan oleh:
1) Pemerintah
2) Satuan Pendidikan
3) Pendidik
Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar Nilai proses di peroleh melalui:
a. TLS = Tes Tulis
b. LSN = Tes Lisan
c. TT = Tugas Terstruktur
d. TM = Tugas Mandiri
e. PRK = Praktik
f. PDK = Produk
g. PRO = Proyek
h. PF = Portofolio
i. SKP = Sikap

HPH = 3Rata-rata (TLS+LSN) - 2Rata-rata (TT+TM )


5
2HPH+HPTS+HPAS
Nilai Pengetahuan=
4
Nilai ketrampilan = Rata-rata (PRK +PDK+PRO)

7. Pelaksanaan Program Remedial dan Pengayaan kondisi khusus


Setelah KKM ditentukan, capaian pembelajaran peserta didik dapat dievaluasi
ketuntasannya. Peserta didik yang belum mencapai KKM berarti belum tuntas, wajib
mengikuti program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM
dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.

80
1) Remedial
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Pembelajaran remedial
diberikan segera setelah peserta didik diketahui belum mencapai KKM.
Pelaksanaan pembelajaran remedial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan
peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara:
 Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa
anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan
tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.
 Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pem-
belajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
 Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
 Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesuli-
tan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi
cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
 Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang
telah mencapai KKM, baik secara individu maupun kelompok.
Pembelajaran remedial diakhiri dengan penilaian untuk melihat pencapaian peserta
didik pada KD yang diremedikan.
Pembelajaran remedial pada dasarnya difokuskan pada KD yang belum tuntas dan
dapat diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan waktu hingga batas
akhir semester. Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa
membantu peserta didik mencapai KKM, pembelajaran remedial bagi peserta didik
tersebut dapat dihentikan. Pendidik tidak dianjurkan memaksakan untuk memberi
nilai tuntas (sesuai KKM) kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
2) Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik
yang telah melampaui KKM.

Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang


dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah
mencapai KKM berdasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

81
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
 Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan
terkait dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam
pelajaran sekolah. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik
berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu, secara kelompok peserta didik da-
pat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau penelitian ilmiah.
 Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemeca-
han masalah nyata, tugas proyek, ataupun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan
oleh peserta didik secara mandiri jika kegiatan tersebut diminati secara individu.

8. Pendidikan Kecakapan Hidup kondisi khusus


a. Kecakapan hidup personal meliputi:
• Rajin beribadah
• Jujur
• Disiplin
• Kerja keras
Kecakapan personal ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Agama dan Budi
Pekerti, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
b. Kecakapan Sosial meliputi
• Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
• Memiliki sikap sportif
• Membiasakan hidup sehat
• Sanggup bekerjasama
• Sanggup berkomunikasi lisan dan tertulis
Kecakapan sosial ini dapat dicapai dengan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
c. Kecakapan Akademik meliputi
• Terampil dalam penelitian ilmiah (merencanakan dan melakukan penelitian-
dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan membuktikan
variabel)

82
• Terampil menerapkan teknologi sederhana
• Kecakapan berpikir rasional
Kecakapan Akademik diintegrasikan dengan Matematika, Bahasa Indonesia,
Ilmu Pengetahuan Alam
d. Kecakapan vokasional
• Terampil berbahasa Inggris
• Terampil membuat hasil karya
Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran Bahasa
Inggris, dan Prakarya

9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global di masa khusus


Keunggulan lokal yang dikembangkan di SMP K Bethel Jakarta adalah mata pelajaran
muatan lokal.

a. Keunggulan lokal:

Diajarkan di Kelas
No Materi Mata Pelajaran Ket
VII VIII IX
1 Mematuhi dan -
Melaksanakan
- - -
peraturan DKI
Jakarta

2 Terampil Bhs. Mandarin


Menulis Huruf √ √ √
Kanji

3 Tamborine Seni Budaya √ √ √

b. Keunggulan global yang akan dikembangkan antara lain :

83
Mata Diajarkan di Kelas
No Materi Ket
Pelajaran VII VIII IX
1 Percakapan Bahasa Inggris
dalam Berbahasa √ √ √
Inggris

2 Terampil Prakarya
Membuat hasil √ √ √
karya

Upaya sekolah dalam menuju pendidikan berwawasan global


Upaya sekolah dalam mengembangkan Keunggulan global antara lain dalam bentuk:
• Kemampuan berbahasa inggris.
• Kemampuan membuat hasil karya.
Keunggulan global tersebut sejalan karena diera globalisasi seperti saat ini diperlukan
kemampuan peserta didik untuk menguasai bahasa inggris dan hasil karya kreatif dan inovatif
agar dapat mengikuti perkembangan IPTEK dewasa ini. Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan
daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi dan lain-lain yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensi peserta
didik.

c. Pendidikan Karakter
Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma
agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.
Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik
berperilaku sebagai insan kamil.
Pelaksanaannya terintegrasi dalam perencanaan, proses, dan penilaian
pembelajaran. Nilai yang dikembangkan di SMP.K. BETHEL Jakarta antara lain :
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
1) Religius

b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

84
1) Jujur
2) Bertanggung jawab
3) Bergaya hidup sehat
4) Disiplin
5) Kerja keras
6) Percaya diri
7) Berjiwa wirausaha
8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
9) Mandiri
10) Ingin tahu
11) Cinta ilmu

c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama


1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
2) Patuh pada aturan-aturan sosial
3) Menghargai karya dan prestasi orang lain
4) Santun
5) Demokratis

d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan


1) Peduli sosial dan lingkungan

e. Nilai kebangsaan
1) Nasionalis
2) Menghargai keberagaman

Distribusi Nilai-Nilai Utama ke Dalam Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Nilai Utama

1. Pendidikan Agama Religius, jujur, santun, disiplin, bertanggung jawab,


cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai
keberagaman, patuh pada aturan social, bergaya hidup
sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, peduli
2. PKn Nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur,

85
menghargai keragaman, sadar akan hak dan kewajiban
diri dan orang lain
3. Bahasa Indonesia Berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri,
bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. Matematika Religius,kejujuran, kecerdasan, ketangguhan,
kepedulian, demokratis, berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, kerja keras, keingintahuan, kemandirian,
percaya diri
5. IPS Nasionalis, menghargai keberagaman, Berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif, peduli social dan lingkungan,
berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras
6. IPA ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai
keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab,
peduli lingkungan, cinta ilmu
7. Bahasa Inggris Menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri,
bekerjasama, patuh pada aturan sosial
8. Seni Budaya Menghargai keberagaman, nasionalis, dan menghargai
karya orang lain, ingin tahu, jujur, disiplin, demokratis
9. Penjasorkes Bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, jujur, percaya
diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10. Prakarya Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri,
bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11. Bahasa Mandarin Menghargai keberagaman, menghargai karya/bahasa
negara lain, nasionalis, peduli

Pada tahun pelajaran 2021/2022, penekanan pendidikan karakter yang akan direalisasikan
adalah :
No Karakter yang Bentuk kegiatan/sarana yang disiapkan
dikembangkan
1 Religius 1. Tersedianya Ruang Ibadah
2. Renungan Pagi
3. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
4. Buku Renungan Harian siswa
5. Memperingati hari-hari besar agama
6. Retreat
7. Kunjungan Kegiatan Keagamaan
2 Jujur 8. Penyediaan kantin kejujuran
9. Transparansi di bidang keuangan untuk sebagian besar
kegiatan sekolah
10. Mengumumkan temuan barang hilang

86
11. Penyediaan tempat temuan barang hilang
12. Penyediaan kotak saran dan pengaduan

3 Toleransi 13. Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama


terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan
suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekono-
mi, dan kemampuan khas.
14. Memberikan perlakuan yang sama terhadap
stakeholder(pemangku kepentingan) tanpa
membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial,
dan status ekonomi
4 Disiplin 15. Adanya peraturan tata tertib bagi siswa, guru, pegawai,
wali kelas, guru piket, pembina dan pelatih ekskul,
pengguna lab, perpustakaan, dan kantin sekolah
16. Membiasakan hadir dan pulang tepat waktu.
17. Membiasakan mematuhi aturan.
18. Tersedianya daftar hadir
19. Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara
adil bagi pelanggar tata tertib sekolah.
20. Mencatat semua kegiatan yang dilakukan dalam tugas
pada buku agenda harian
21. Setiap kegiatan harus dilengkapi dengan rencana dan
diakhiri dengan laporan pelaksanaan
22. Mewajibkan siswa memakai seragam sekolah saat
melakukan kegiatan apapun di sekolah
5 Kerja Keras 23. Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.

24. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan


daya tahan belajar.

25. Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya tahan


kerja.

26. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang


giat bekerja, giat belajar, meraih prestasi, dan meraih

87
sukses

27. Memotivasi warga sekolah untuk menjadi yang terbaik/


berprestasi baik dalam kegiatan akademik maupun non
akademik
6 Kreatif 28. Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan
daya pikir dan bertindak kreatif.
29. Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-
karya baru baik yang autentik maupun modifikasi
30. Memotivasi kreatifitas guru dan siswa untuk menulis
dan memajang karyanya di mading/kording
31. Memotivasi guru dan siswa menghasilkan karya
melalui media sosial
32. Memotivasi guru membuat PTK/karya tulis ilmiah
7 Mandiri 33. Menciptakan suasana kelas yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri
34. Menciptakan suasana kerja yang kondusif dan
profesional sesuai dengan tupoksi
8 Demokratis 35. Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan
keputusan.

36. Menciptakan suasana sekolah yang menerima


perbedaan.

37. Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka

38. Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka.

39. Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan


mufakat.

40. Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang


dialogis dan interaktif (pembelajaran aktif)
9 Rasa ingin tahu 41. Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin
tahu

42. Tersedia media komunikasi atau informasi (media cetak

88
atau media elektronik)

43. Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam


pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
10 Semangat Kebangsaan 44. Melakukan upacara rutin sekolah

45. Melakukan upacara hari-hari besar nasional

46. Menyelenggarakan peringatan hari besar nasional

47. Menyanyikan lagu-lagu wajib nasional saat memulai


rapat-rapat dinas sekolah
11 Cinta Tanah Air 48. Mengikuti lomba pada hari besar nasional.
49. Memajang foto-foto pahlawan
50. Membiasakan memakai produksi dalam negeri
51. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
52. Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik)
tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia)
53. Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden,
bendera negara, lambang negara
12 Menghargai Prestasi 54. Memberikan penghargaan atas hasil karya warga
sekolah.

55. Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.

56. Menciptakan suasana pembelajaran untuk memotivasi


peserta didik berprestasi
13 Bersahabat / 57. Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya
Komuniktif
interaksi peserta didik.

58. Pembelajaran yang dialogis.

59. Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik dan


mencarikan solusinya.

60. Dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak dengan


peserta didik.

61. Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi

89
antarwarga sekolah.

62. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.

63. Saling menghargai dan menjaga kehormatan.

64. Menciptakan pergaulan dalam suasana saling pengertian


dan rela berkorban
14 Cinta Damai 65. Menciptakan suasana kelas yang damai.

66. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti


kekerasan.

67. Pembelajaran yang tidak bias gender.

68. Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang.

69. Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang


nyaman, tenteram, dan harmonis.

70. Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih


sayang
15 Gemar Membaca 71. Program wajib baca.

72. Frekuensi kunjungan perpustakaan.

73. Menyediakan fasilitas dan suasana menyenangkan


untuk membaca.

74. Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik

75. Menyiapkan data Frekuensi kunjungan perpustakaan.

76. Pembelajaran yang memotivasi anak menggunakan ref-


erensi,
16 Peduli Lingkungan 77. Memelihara lingkungan kelas

78. Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas.

79. Pembiasaan hemat energi

80. Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian


lingkungan sekolah.

90
81. Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci
tangan.

82. Menyediakan kamar mandi dan air bersih.

83. Pembiasaan hemat energi.

84. Membuat biopori di area sekolah..

85. Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah or-


ganik dan anorganik.

86. Penugasan pembuatan kompos dari sampah organik.

87. Menyediakan peralatan kebersihan.

88. Membuat tandon penyimpanan air.

89. Menyiapkan sarana komposting


17 Peduli Sosial 90. Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial.

91. Melakukan aksi sosial.

92. Berempati kepada sesama teman kelas.

93. Melakukan aksi sosial.

94. Membangun kerukunan warga kelas.

95. Menyediakan fasilitas untuk menyumbang.


18 Tanggung jawab 96. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan
dalam bentuk lisan maupun tertulis.

97. Melakukan tugas tanpa disuruh.

98. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam


lingkup terdekat.

99. Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.

100. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.

101. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah.

102. Mengajukan usul pemecahan masalah

91
10. Penguatan Pendidikan Karakter

Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak
tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pen-
didikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem,
infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai
dari perkotaan sampai pedesaan. Sudah banyak praktik baik yang dikembangkan sekolah, na-
mun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk memastikan agar proses
pembudayaan nilai-nilai karakter berjalan dan berkesinambungan.
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan makna dan ni-
lai karakter sebagai jiwa atau generator utama penyelenggaraan pendidikan.
2. Membangun dan membekali Generasi Emas Indonesia 2045 menghadapi di-
namika perubahan di masa depan dengan keterampilan abad 21.
3. Mengembalikan pendidikan karakter sebagai ruh dan fondasi pendidikan
melalui harmonisasi olah hati (etik dan spiritual), olah rasa (estetik), olah pikir
(literasi dan numerasi), dan olah raga (kinestetik).
4. Merevitalisasi dan memperkuat kapasitas ekosistem pendidikan (kepala seko-
lah, guru, siswa, pengawas, dan komite sekolah) untuk mendukung perluasan
implementasi pendidikan karakter.
5. Membangun jejaring pelibatan masyarakat (publik) sebagai sumber-sumber be-
lajar di dalam dan di luar sekolah.
6. Melestarikan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia dalam mendukung Ger-
akan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Penguatan pendidikan karakter merujuk pada lima nilai utama yang meliputi religius, nasion-
alis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Strategi implementasi PPK di satuan pendidikan
dapat dilakukan melalui kegiatan berikut:
1. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
sekolah secara teratur dan terjadwal, yang wajib diikuti oleh setiap peserta
didik. Program intrakurikuler berisi berbagai kegiatan untuk meningkatkan
Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Dasar yang harus dimiliki pe-
serta didik yang dilaksanakan sekolah secara terus-menerus setiap hari sesuai
dengan kalender akademik.

92
2. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang terkait dan menunjang
kegiatan intrakurikuler, yang dilaksanakan di luar jadwal intrakurikuler dengan
maksud agar peserta didik lebih memahami dan memperdalam materi in-
trakurikuler. Kegiatan kokurikuler dapat berupa penugasan, proyek, ataupun
kegiatan pembelajaran lainnya yang berhubungan dengan materi intrakurikuler
yang harus diselesaikan oleh peserta didik.

Implementasi PPK dapat dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yaitu: 


1. PPK Berbasis Kelas
2. PPK Berbasis Budaya Sekolah
3. PPK Berbasis Masyarakat

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karak-
ter, SMP K Bethel Jakarta tahun pelajaran 2021-2022 mendesain Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) memuat dan/atau mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK serta nilai-nilai
pendukung lainnya. Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Memasukkan nilai-nilai utama PPK pada visi, misi, dan tujuan sekolah. Nilai-nilai
karakter dimaksud dapat diambil dari lima nilai utama dan/atau subnilai lainnya yang
relevan dengan kearifan dan budaya sekolah.
2. Silabus diberi muatan nilai-nilai karakter yang dituangkan secara eksplisit, meskipun
dalam implementasinya dapat dikembangkan secara relevan dan kontekstual. 
3. RPP yang dibuat memuat nilai-nilai karakter.

11. Gerakan Literasi


Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir
menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.
Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi. Komponen literasi infor-
masi sebagai berikut: 
1. Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar, kemam-
puan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung
(counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (cal-
culating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta

93
menggambarkan informasi (drawing) berdasar pemahaman dan pengambilan
kesimpulan pribadi. 
2. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), yaitu kemampuan lanjutan untuk bisa
mengoptimalkan Literasi Perpustakaan yang ada. Maksudnya, pemahaman ten-
tang keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi.
Pada dasarnya literasi perpustakaan, antara lain, memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan pe-
riodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan
yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan
katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami in-
formasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau
mengatasi masalah. 
3. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai
bentuk media yang berbeda, seperti media cetak,  media elektronik (media ra-
dio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan peng-
gunaannya. Secara gamblang saat ini bisa dilihat di masyarakat kita bahwa me-
dia lebih sebagai hiburan semata. Kita belum terlalu jauh memanfaatkan media
sebagai alat untuk pemenuhan informasi tentang pengetahuan dan memberikan
persepsi positif dalam menambah pengetahuan. 
4. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami ke-
lengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti
lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikut-
nya, dapat memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan men-
gakses internet. Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer
(Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan
mematikan komputer, menyim- pan dan mengelola data, serta menjalankan pro-
gram perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkem-
bangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola
informasi yang dibutuhkan masyarakat. 
5. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara lit-
erasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan ke-
butuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara
kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang setiap hari memban-
jiri kita, baik dalam bentuk tercetak, di televisi maupun internet, haruslah

94
terkelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hibu-
ran yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan.

Dalam pendidikan formal, peran aktif para pemangku kepentingan, yaitu kepala sekolah,
guru, tenaga pendidik, dan pustakawan sangat berpengaruh untuk memfasilitasi pengem- ban-
gan komponen literasi peserta didik. Selain itu, diperlukan juga pendekatan cara belajar-men-
gajar yang keberpihakannya jelas tertuju kepada komponen-komponen literasi ini. Kesem-
patan peserta didik terpajang dengan kelima komponen literasi akan menentukan kesiapan
peserta didik berinteraksi dengan literasi visual. Sebagai langkah awal, dapat disimpulkan
bahwa diperlukan perubahan paradigma semua pemangku kepentingan untuk terciptanya
lingkungan literasi ini. 
Tujuan Umum Gerakan Literasi Sekolah menumbuhkembangkan insan serta ekosistem pen-
didikan  agar menjadi pembelajar sepanjang hayat melalui gerakan literasi sekolah.

 Tujuan Khusus Gerakan Literasi Sekolah 

1. Menumbuhkembangkan budi pekerti 


2. Membangun ekosistem literasi sekolah 
3. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar (learning organization)
(Senge, 1990). 
4. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge  management)
5. Menjaga keberlanjutan budaya literasi

Sasaran Gerakan Literasi Sekolah insan dan ekosistem pendidikan dalam satuan pendidikan.
Pada tahun pelajaran 2021-2022 SMP K BETHEL Jakarta membangun budaya literasi seko-
lah  dengan langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1. Menciptakan lingkungan fisik ramah literasi dengan cara:
 Karya peserta didik dipajang di seluruh penjuru sekolah, termasuk koridor dan
kantor kepala sekolah dan guru.
 Karya-karya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan kesempatan
kepada semua kelas untuk menjadi perhatian. 
 Buku dan bahan bacaan lain dapat didapat dengan mudah di pojok baca di se-
mua kelas, kantor, dan ruang lain di sekolah. Kantor kepala sekolah idealnya
juga memajang karya peserta didik dan buku-buku bacaan anak. 

95
2. Menciptakan lingkungan sosial dan afektif dengan cara membangun budaya kolab-
oratif antar kepala sekolah, guru dan staf sekolah.

 3. Lingkungan akademik

 Membangun Lingkungan fisik ramah anak


 Membentuk tim literasi
 Memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi.
Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan memba-
cakan buku dengan nyaring selama 15--30 menit sebelum pelajaran berlang-
sung, minimal 3 kali seminggu dilaksanakan dikelas masing-masing.
 Mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan untuk peningkatan kapasitas
literasi.
 Mengakomodasi partisipasi seluruh warga dan lingkungan eksternal sekolah.
12. Pengaturan Kenaikan Kelas pada masa khusus
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kenaikan kelas.
Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga satuan
pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada tata tertib, dan peraturan lainnya
yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.
Peserta didik SMP K Bethel Jakarta dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.

2. Deskripsi sikap BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan

3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria


yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

4. Tidak memiliki LEBIH DARI 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah KKM atau
belum tuntas.

5. Kehadiran selama satu tahun pelajaran minimal 85 % dari hari efektif belajar

Hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas dibicarakan dalam rapat dewan
pendidik pada akhir tahun pelajaran.
6. Dalam kondisi tertentu sekolah dapat membuat kebijakan yang disesuaikan dengan

96
situasi dan kondisi dalam menentukan kenaikan kelas.

13. Pengaturan Kelulusan pada masa khusus


Kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan melalui
rapat dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari SMP K BETHEL Jakarta setelah
memenuhi syarat berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal Baik;

3. Lulus Ujian Sekolah, yang diperoleh dari Nilai Sekolah;

4. Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada nomor c diperoleh dari:

1.1). Gabungan antara nilai Ujian Sekolah dan nilai rata-rata rapor se-
mester I, II, III, IV, V, dan VI dengan pembobotan 40% untuk nilai Ujian
Sekolah dan pembobotan 60% untuk nilai rata-rata rapor.

NS = 0,40 US + 0,60 Rata-Rata Nilai Rapor

1.2). Prosentase kehadiran Peserta didik 85 %


1.3) Nilai setiap mata pelajaran minimal 70
1.4) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian
Sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai den-
gan 100 dengan ketelitian satu angka di belakang koma.

14. Mutasi Peserta pada masa khusus


I. Ketentuan Umum
a. Mutasi peserta didik berpedoman pada Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun
2012 tentang Tata Cara Perpindahan Peserta Didik;
b. Perpindahan adalah Proses perpindahan peserta didik dari sekolah ke sekolah
lain.
c. Perpindahan keluar adalah Proses perpindahan peserta didik yang keluar dari
sekolah asal karena alasan tertentu.
d. Pindahan masuk adalah Proses perpindahan peserta didik yang masuk ke
sekolah tujuan.
e. Pelaksanaan perpindahan peserta didik memiliki azas obyektif, transparan,

97
akuntabel, tidak diskriminatif, dan kompetitif.

II. Persyaratan mutasi masuk adalah sebagai berikut :


Orang tua/wali peserta didik mengajukan surat permohonan pindah ke
sekolah/madrasah tujuan bermaterai Rp 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dengan
melampirkan :
a. Surat permohonan pindah dan alasan
b. Surat keterangan pindah dari sekolah/madrasah asal;
c. rapor asli dan fotokopi rapor yang telah dilegalisir lengkap dari sekolah asal;
d. Ijazah, SKHUN/SKYBS dari jenjang pendidikan sebelumnya;
e. Surat keterangan dan sekolah asal yang menerangkan peserta didik yang
bersangkutan tidak sedang menjalani sanksi karena melakukan pelanggaran
terhadap tata tertib sekolah.
f. Nilai rapor minimal 75, atau tidak lebih dari 3 mata pelajaran yang kurang dari
75 untuk kenaikan kelas,
g. Fotokopi sertifikat akreditasi dari sekolah asal; dan
h. Fotokopi surat izin penyelenggaraan sekolah bagi peserta didik yang berasal
dari sekolah swasta.
i. Untuk peserta didik yang berasal dari luar Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, surat keterangan pindah dari sekolah asal diketahui oleh Dinas
Pendidikan setempat sesuai peraturan yang berlaku.

III. Mekanisme Seleksi Penerimaan Mutasi Peserta Didik


Peserta didik diwajibkan mengikuti mekanisme penerimaan mutasi peserta didik
sebagai berikut :
a. Pendaftaran
b. Seleksi berkas
c. Seleksi Nilai Ujian Nasional SD dengan Passing Grade Nilai Ujian Sekolah
paling rendah 2,00 dari nilai Ujian SD siswa yang diterima sesuai dengan
tahun penerimaan.
d. Seleksi nilai rapor SD rata-rata 7,00 untuk seluruh mata pelajaran untuk 5
semester (semester 1 s.d. smt 5).
e. Tes seleksi masuk dengan mata pelajaran :
a. Matematika

98
b. Bahasa Inggris
c. Bahasa Indonesia
f. Nilai tes ditentukan dengan menggabungkan nilai tes seleksi masuk + dengan
NUS SD dengan komposisi :
a. 60% hasil tes seleksi
b. 40% hasil ujian Sekolah SD
g. Hasil akhir tes memiliki nilai rata rata 70
h. Pengumuman

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

1. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan awal tahun pelajaran, sekolah menyusun kalender pendidikan
untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran, mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur.
Pengaturan waku belajar mengacu kepada standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat serta ketentuan dari
pemerintah atau pemerintah daerah. Beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan
dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut:
1. Pengaturan Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembela-
jaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun

99
pelajaran telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pada bulan Juli (12 Juli 2021) se-
tiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Jumlah Minggu Efektif Belajar Selama Satu Tahun Pelajaran

SEMESTER GASAL

1. Jumlah Minggu dalam Satu Semester

Jumlah Minggu
No Nama Bulan Keterangan
Minggu Tidak Efektif Efektif
1 Juli 2021 3 0 3 -
2 Agustus 4 0 4 -
3 September 5 1 4 -
4 Oktober 4 0 4 -
5 November 4 0 4 -
6 Desember 4 5 0 -
Jumlah 25 6 19

2. Minggu Tidak Efektif


Jumlah
No Uraian Kegiatan Keterangan
(Minggu)
1 Penilaian Tengah Semester 1 1 September, minggu ke-2
2 Penilaian Akhir Semester 2 Desember, minggu ke-1 dan 2
3 Pengolahan Rapor 1 Desember, minggu ke-3
4 Libur Semester 2 2 Desember, minggu ke-4 dan 5
Jumlah 6

3. Jumlah Minggu Efektif

Jmlh Minggu Efektif = Jumlah minggu dalam semester – jumlah minggu tidak
efektif

Jumlah Minggu Efektif = 25 minggu – 6 minggu

Jumlah Minggu Efektif = 19 minggu

SEMESTER GENAP

A. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU


1. Jumlah Minggu dalam Satu Semester
Jumlah Minggu Keter
No Nama Bulan
Minggu Tidak Efektif Efektif angan
1 Januari 2022 4 0 4 -

100
2 Pebruari 2022 4 0 4 -
3 Maret 2022 5 1 4 -
4 April 2022 5 2 3 -
5 Mei 2022 4 0 4 -
6 Juni 2022 5 5 0 -
Jumlah 27 8 19

2. Minggu Tidak Efektif


Jumlah
No Uraian Kegiatan Keterangan
(Minggu)
1 Penilaian Tengah Semester 1 1 Maret, minggu ke-1
2 Ujian Sekolah Kelas 9 2 April, minggu ke-4 dan 5
3 Penilaian Akhir Semester 2 Juni, minggu ke-1 dan 2
4 Pengolahan Rapor 1 Juni, minggu ke-3
5 Libur Semester 2 2 Juni, minggu ke-4 dan 5
Jumlah 8

3. Jumlah Minggu Efektif

Jmlh Minggu Efektif = Jumlah minggu dalam semester – jumlah minggu tidak
efektif

Jumlah Minggu Efektif = 19 minggu – 8 minggu

Jumlah Minggu Efektif = 11 minggu

KALENDER DINAS PROVINSI DKI JAKARTA 2021/2022

101
2. KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH

102
KALENDER PENDIDIKAN UMUM BETHEL
UNIT : TK - SD - SMP - SMA - SMK
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022

JULI 2021 AGUSTUS 2021 SEPTEMBER 2021


MINGGU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SENIN 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SELASA 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
RABU 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KAMIS 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
JUMAT 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
SABTU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
Hari Efektif : 14 Hari Efektif : 20 Hari Efektif : 22

OKTOBER 2021 NOVEMBER 2021 DESEMBER 2021


MINGGU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
SENIN 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
SELASA 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
RABU 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
KAMIS 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
JUMAT 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
SABTU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
Hari Efektif : 20 Hari Efektif : 22 Hari Efektif : 13

JANUARI 2022 FEBRUARI 2022 MARET 2022


MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28
SELASA 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31
JUMAT 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26
Hari Efektif : 20 Hari Efektif : 19 Hari Efektif : 20

APRIL 2022 MEI 2022 JUNI 2022


MINGGU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SENIN 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SELASA 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
RABU 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KAMIS 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
JUMAT 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
SABTU 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
Hari Efektif : 16 Hari Efektif : 14 Hari Efektif : 17

JULI 2022 Ket Libur Umum Libur besar


MINGGU 3 10 17 24 31
SENIN 4 11 18 25 Ul.Mid Smstr Libur Natal & Smstr
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27 Raport Mid/ Smstr Perkiraan UAS/UN
KAMIS 7 14 21 28
JUMAT 1 8 15 22 29 Ul um Smstr Libur Idul Fitri
SABTU 2 9 16 23 30
Hari Efektif :

103
3. URAIAN KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH

KETERANGAN
KALENDER PENDIDIKAN UMUM BETHEL
SISTEM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2021/ 2022

Semester I : 12 Juli 2021 – 17 Desember 2021

1. Juli 2021
 Tgl 13 : Awal semester
 Tgl 20 : Libur Idul Adha
 14 hari efektif belajar

2. Agustus 2021
 Tgl 10 : Libur Tahun Baru Islam 1443 H
 Tgl 17 : Libur Kemerdekaan RI
 20 hari efektif belajar

3. September 2021
 22 hari efektif belajar

4. Oktober 2021
 Tgl 04 – 08 : Ulangan Mid semester
 Tgl 19 : Libur Maulid
 Tgl 22 : Pembagian Raport Mid semester 1
 20 hari efektif belajar

5. November 2021
 22 hari efektif belajar

6. Desember 2021
 Tgl 01 – 08 Des : Ulangan Semester 1
 Tgl 17 : Pembagian Raport semester 1
 Tgl 18 Des – 01 Jan 2022 : Libur semester, Libur Natal & Tahun Baru
(Tanggal 03 Januari 2022 masuk sekolah)
 13 hari efektif belajar

Semester II : 03 Januari 2022 – 24 Juni 2022

7. Januari 2022
 Tgl 03 : Masuk sekolah
 Tgl 31 : Libur Tahun Baru Imlek
 20 hari efektif belajar

8. Februari 2022

104
 Tgl 01 : Libur Tahun Baru Imlek
 Tgl 22 – 26 : Ulangan mid semester 2
 19 hari efektif belajar

9. Maret 2022
 Tgl 01 : Libur Isra Miraj
 Tgl 03 : Libur Hari Raya Nyepi
 Tgl 07 – 11 : Ulangan mid semester 2
 Tgl 18 : Pembagian raport mid semester 2
 Tgl 31 dan 01 Apr : Perkiraan libur awal puasa
 20 hari efektif belajar

10. April 2022


 Tgl 14,15 dan 18 : Libur Jumat Agung
 Tgl 29 Apr – 06 Mei : Libur Idul Fitri
 16 hari efektif belajar

11. Mei 2022


 Tgl 01 : Libur Hari Buruh
 Tgl 16 : Libur Hari Raya Waisak
 Tgl 26 – 27 : Libur Hari Kenaikan Isa Almasih
 14 hari efektif belajar

12. Juni 2022


 Tgl 01 Juni : Libur Nasional Hari Kelahiran Pancasila
 Tgl 06 – 10 Juni : Ulangan semester 2
 Tgl 24 Juni : Pembagian raport semester 2
 17 hari efektif belajar

Catatan :

 Jumlah Hari Efektif : 217 hari

UNTUK PERKIRAAN UJIAN PRAKTEK, UJIAN SEKOLAH BAGI SISWA KELAS


6, 9 DAN 12 MINGGU KE 3 BULAN FEBRUARI SAMPAI DENGAN AKHIR APRIL
(Menunggu info dari Dinas)

105
BAB V
PENUTUP

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Kasih dan penyertaanNya,
sehingga kami dapat menyusun Dokumen 1 Kurikulum SMP K Bethel Jakarta tahun
pelajaran 2021/2022, yang substansinya merupakan keinginan dan komitmen bersama baik
dalam perancangan maupun pelaksanaannya. Oleh karena itu terealisasi atau tidaknya
Kurikulum SMP K Bethel Jakarta ini merupakan tanggung jawab seluruh stake holder
sekolah di bawah monitoring dan pengendalian Kepala Sekolah.

Oleh karena Kurikulum SMP K Bethel Jakarta ini bersifat fleksibel dan dinamis,
maka hal-hal lain yang merupakan ide dan gagasan seluruh stakeholder selama pelaksanaan
Kurikulum SMP K Bethel Jakarta akan tetap diperhatikan, untuk kedepan dijadikan sebagai
bahan masukan demi penyempurnaan dan perbaikan Kurikulum SMP K Bethel Jakarta
khususnya dan pelaksanaan pendidikan di SMP K Bethel Jakarta pada umumnya, baik dari
segi input, proses maupun outputnya.

Jakarta, 31 Juli 2021


Kepala SMP K BETHEL

Dra. Roswita Sitorus

106
LAMPIRAN

107

Anda mungkin juga menyukai