Anda di halaman 1dari 130

TRI CITA UTAMA

* PERKASA * RENDAH HATI * LUHUR BUDI


DEWAN GURU PERGURUAN KARATE-DO TAKO INDONESIA
NO NAMA LEVEL DAN POSISI KET
1. Ir. Efendi Sirait DAN-VII Ketua Dewan Guru Jakarta
2. Aman Jauhari DAN-VI Anggota Padang Sidempuan/ Sumut
3. Anthony R. Simanjuntak, SH DAN-VI Anggota Jakarta
4. Ir. Beny Pasaribu DAN-VI Anggota Jakarta
5. Robet Hutagaol DAN-VI Anggota Pematangsiantar/ Sumut
6. Fredy Lumban Tobing DAN-VI Anggota Pematangsiantar/ Sumut
7. Koko Sinaga DAN-VI Anggota Pekan Baru/ Riau
8. Arnold Napitupulu DAN-VI Anggota Pematangsiantar/ Sumut
9. Riza Mutiara DAN-VI Anggota Medan/ Sumut
10. Sabarman Damanik DAN-VI Anggota Pekan Baru/ Riau
11. Sampe Siahaan DAN-VI Anggota Pematangsiantar/ Sumut
12. Sofyan Rizal DAN-VI Anggota Pematangsiantar/ Sumut
13. M. Halomoan Teguhsi Purba DAN-VI Anggota Medan/ Sumut
14. Lintong Siagian DAN-VI Anggota Jakarta

2
DAFTAR ISI
Dewan Guru TAKO Indonesia Halaman 2
Kata Pengantar Halaman 4
Pendahuluan Halaman 5
Lambang/ Logo Perguruan Halaman 6
Tujuan Latihan Karate Halaman 7-8
Sejarah Singkat Karate Shotokan Halaman 8-9
Tingkat Sabuk Karate Halaman 9
Makna Tingkat Sabuk Halaman 10-11
Materi Latihan-I Halaman 11-23
Penghormatan/ Rei Halaman 24-28
Istilah Karate Halaman 29-46
Latihan Beladiri Karate Bertujuan Halaman 47
Ujian Kenaikan Tingkat/ Kyu-DAN Halaman 48-49
Panduan Gambar Halaman 50-94
Materi Latihan Halaman 95-116
Materi Ujian Halaman 117-128
Penutup Halaman 129

3
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat serta Karunia-Nya sehingga Kurikulum Perguruan
Karate-Do TAKO Indonesia, sebagai panduan Melatih, Berlatih dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Sesuai dengan intruksi Ketua Dewan Guru
untuk menggantikan Kurikulum yang lama ( 2014). Tujuan perubahan Kurikulum yang baru ini hanya agar bisa lebih dimengerti isinya dan
maksud tujuannya, karena dari penjelasan dan keterangan dibuat sesuai dengan materi Karate aliran Shotokan yang sudah terbiasa dilatihkan
di dojo-dojo. Dalam kurikulum sekarang ini kami lampirkan juga materi latihan dan materi Ujian Kenaikan Tingkat seperti AKSI-TAKO dan
Gerakan Berpasangan yang diwarisi oleh pendiri Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia Alm. Syahrun Isa, MIAUP. yang mana pelajaran
tersebut perlu kita lestarikan agar jangan sampai hilang nantinya.
Kurikulum adalah pedoman mengenai materi agar disetiap Dojo bisa seragam bentuk latihannya, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan melati, berlatih dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) tentunya untuk
mencapai tujuan lebih professional lagi. Oleh sebab itu kurikulum ini kami susun untuk mendukung program penyesuaian latihan perguruan.
Kurikulum ini disesuaikan dengan maksud dan tujuan da ri sist e m m e lat ih dise t ia p p e rgu ru an ya n g b e ra lira n S h o t o ka n .
Ma t e ri ya n g d isu s u n d a lam ku riku lum in i d a pa t mengarahkan pelatih menuju arah dan tujuan yang berada dalam
kegiatan melatihnya secara terperogram.
Kurikulum yang kami susun ini masih banyak kurang dalam hal seluruh materi aliran Shotokan, muda-mudahan setelah seluruh materi
kurikulum ini dapat dikuasai/ difahami nantinya bisa diperbaiki kembali dengan menambah kekurangannya. Penyusun juga sadar bahwa masih
ada kekurangan dan kesalahan dalam tulisan dan proses penyusunan kurikulum ini. Oleh karena itu, penyusun memohon maaf sebesar-
besarnya. Penyusun juga selalu mengharapkan kritik serta saran untuk tujuan berkembangnya Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia ke
depannya.

4
I. PENDAHULUAN.
Perguruan Karate-do TAKO INDONESIA sampai dengan saat ini masih merupakan
salah satu Perguruan Karate-do yang bernaung di bawah Federasi Olah Raga Karate-
Do Indonesia (FORKI). Perguruan ini didirikan oleh Alm. Drs. Syahrun Isa, MIAUP pada 24
Februari 1963 di kota Tebing Tinggi. Modal pokok berdirinya perguruan ini adalah tehnik
bertahan dan menyerang dengan tangan kosong ajaran Yth. Tuan ONDO TAKUGAWA,
yang emudian hari baru diketahui sebagai Seni Karate dari kelompok Jiu Jitsu Karate
(CROOKED Karate). Disamping tehnik ini, sedikit pengetahuan silat yang didapat dari
Yth. Bapak R.M. DIRJOATMOJO juga ada memberikan andilnya. Sejak awal berdirinya
Perguruan ini, sudah ada kecendrungan untuk menasionalisir jiwa dari tehnik bela
diri asing. Maksud ini TAKO Indonesia bertambah dengan bergabungnya seorang
pemegang abuk hitam penganut aliran Shotokan dari Moderen Karate, murid dari
KEN KOESASHI, DAN X Judo, DAN V Shotokan pendiri KEN KOESASHI Dojo.
Sejak awal tahun 70-an, Perguruan Karate-do TAKO INDONESIA mulai memfokuskan
dirinya pada Olah Raga Karate-do.
Dalam tahun-tahun selanjutnya perbendaharaan Perguruan ini bertambah terus
dengan adanya pengiriman siswa-siswa perguruan keluar negeri untuk mempelajari Karate-do.
Untuk hal ini Perguruan TAKO INDONESIA berterima kasih atas partisipasi dari Sdr. KWE SENG Drs. Syahrun Isa, MIAUP.
POH (DAN-IV Kei Shin Khan) cq. Sdr. EFENDY DAUDSYAH dan Sdr. YOSHIMASA ISHIGAWA Dai Sensei (Suhu)
(mantan juara dunia Karate Kelas Bebas, DAN VI Shito Ryu) dalam penjajakan prestasi di bidang
Olah Raga Karate-do, Perguruan TAKO INDONESIA berulang kali mengadakan pertandingan di dalam dan luar negeri.
Pada pertengahan tahun 1977, beberapa guru dari beberapa aliran yang ada di Perguruan Karate-do TAKO INDONESIA,
berkumpul dan bermufakat untuk mencari bentuk tehnik bela diri dan olah raga yang ideal bagi pengikut Perguruan TAKO
INDONESIA. Dimana bentuk tehnik bela diri dan olah raga ini nantinya mempunyai tata cara yang disesuaikan dengan kepribadian
bangsa Indonesia yang Pancasilais. Dan pada awal tahun 1979, tekad para guru dikukuhkan oleh pengurus Besar di Perguruan
TAKO INDONESIA.
Pengurus Besar Perguruan TAKO INDONESIA untuk segera menyusun pola dasar tehnik yang selaras dengan idealisme
Pancasila yang sedang dikembangkan oleh Pengurus Besar di Perguruan TAKO INDONESIA. Dan pada tanggal 9 Agustus 1979,
pola dasar tehnik yang berkepribadian Bangsa Indonesia, tetapi masih jauh dari sempurna telah diperagakan untuk Pertama
kalinya di Kampus UNIVERSITAS INDONESIA Jakarta. Untuk selanjutnya sejarah Perguruan Karate-do TAKO INDONESIA.
Diharapkan untuk diisi oleh para cendikiawan, para pendekar dan patriot-patriot Bangsa Indonesia lainnya.

5
II. LAMBANG/ LOGO PERGURUAN.
Tri Cita Utama :
 PERKASA
 RENDAH HATI
 LUHUR BUDI

1. Lambang/ Logo Perguruan Karate-Do Tako adalah gambar seorang Takowan yang sedang duduk
bersila melakukan semedi dan dapat dilihat duduk diatas melatar belakangi teratai, tertulis
TAKO INDONESIA membentuk suatu lingkaran dengan kombinasi warna merah, putih dan hitam.
Lambang lingkaran dan warna terssebut melambangkan Tri Cita Utama Tako , dimana warna
merah melambangkan Perkasa (Keberanian dalam kebenaran), warna putih melambangkan
Rendah Hati (kesucian seorang kesatria) dan warna hitam melambangkan Luhur Budi
(Keluhuran Budi).
2. Lambang perguruan, sebagai identitas perguruan Tako, dicantumkan pada kop surat
stempel, pakaian latihan pakian lainnya, papan nama Dojo/ kantor dan lainnnya.
3. Lambang Perguran TAKO dipelihara dengan baik sebagaimana layaknya identitas suatu
lembaga yang memiliki makna yang mendalam.

6
III. TUJUAN LATIHAN KARATE.
1. Membangun Kemandirian.
Sikap mandiri merupakan seseorang yang dapat melakukan segala sesuatu dengan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga
mereka percaya diri atas apa yang mereka miliki. Karate ini membuat individu merasakan tidak adanya ketergantungan pada
orang lain atau disebut pula kemandirian.
Karena seni bela diri ini membantu setiap individu untuk bisa berlatih teknik bela diri yang suatu saat bisa membantu dirinya
sendiri maupun orang lain apabila mengalami kejadian yang tidak diinginkan.
2. Membangun Sportifitas.
Sportifitas merupakan sikap anti curang yang mana karakter ini bisa dipicu dari seni bela diri karate. Perlu anda ketahui bahwa
bela diri ini tidak hanya bermaksud untuk kebaikan fisik saja, melainkan ada banyak hal lain yang ingin dicapai seperti mental atau
karakter yang baik.
Maka dari itu tidak heran jika dalam karate jiwa kebersamaan antara satu sama lain begitu erat dan dibentuk pula sikap saling
mendukung agar setiap individu mempunyai kepribadian yang semakin baik.
3. Membangun Jiwa Satria.
Jiwa satria merupakan jiwa keberanian yang muncul dalam diri seseorang. Karate merupakan salah satu cara yang bisa
membangun jiwa satria ini. Karena dalam bela diri ini individu akan dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
menghadapi musuh, sehingga mereka merasa memiliki ilmu atau bakat yang sudah ada dalam dirinya terlbih lagi kemampuan
tersebut telah dilatih dengan baik.
Maka keberanian bisa muncul dengan lebih mudah dan selama jalan yang ditempuh benar maka seorang karateka wajib untuk
melindungi dirinya maupun orang lain yang membutuhkan.
4. Meningkatkan Sikap Disiplin.
Disiplin adalah sikap yang menunjukkan tepat waktu, tanggung jawab dan segala hal harus terstruktur dengan baik. Pada bela diri
karate seseorang akan diajarkan untuk memiliki sikap disiplin. Karena pada olahraga ini tiap individu wajib untuk datang tepat
waktu, tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban serta lain sebagainya yang membiasakan mereka lebih bisa bersikap
disiplin.
5. Membentuk Fisik yang Sehat dan Kuat.
Kegiatan karate merupakan hal yang sangat baik untuk membentuk fisik sehat dan kuat. Maka dari itu olahraga atau bela diri ini
banyak diminati individu atau orang-orang karena membantu mereka untuk memiliki daya tahan tubuh lebih kuat dan sehat.
6. Menguasai Diri.
Melalui seni bela diri karate yang sering anda lakukan, maka secara tidak langsung hal tersebut mampu menambah ilmu untuk
menguasai bela diri. Tentunya hal ini sangat berguna untuk masing-masing individu, karena mereka bisa melihat bakat yang ada
dalam dirinya sekaligus bisa sebagai perlindungan diri atas semua hal yang bisa membahayakan.

7
7. Menuju Prestasi.
Karat bukan hanya sebagai seni bela diri, namun olahraga ini juga sangat baik untuk meningkatkan prestasi individu. Prestasi
tersebut bisa diperoleh melalui ajang perlombaan yang bisa diikuti untuk menunjukkan kemampuan atau bakat seni bela diri karate
tersebut. Semakin baik dan meningkat maka prestasi tersebut bisa lebih meluas hingga ke dunia internasional.

IV. SEJARAH SINGKAT KARATE SHOTOKAN.


Gichin Funakoshi, 10 November 1868 – 26 April 1957) adalah pencipta aliran karate Shotokan yang merupakan salah satu
dari aliran utama karate, dan sekaligus dianggap sebagai "bapak karate modern". Funakoshi
mengikuti ajaran dari guru bernama Ankō Itosu hingga menjadi salah satu master karate
Okinawa yang mengajarkan karate kepada penduduk kepulauan utama Jepang pada tahun 1921
1921. Ia mengajar karate di berbagai universitas di Jepang, dan diangkat sebagai ketua
kehormatan Asosiasi Karate Jepang ketika baru didirikan pada tahun 1949.
Funakoshi menguasai kedua aliran karate Okinawa yang populer pada waktu itu,
Shōrei-ryu dan Shōrin-ryu. Aliran karate yang didirikannya diberi nama Shotokan yang berasal
dari nama pena Funakoshi, Shoto yang berarti gelombang pinus (gerakan daun-daun pinus
ketika angin bertiup). Selain sebagai master karate, Funakoshi adalah seorang filsuf dan
penyair yang produktif. Ia sering diberitakan berjalan hingga jauh sekali di dalam
hutan untuk bermeditasi dan menulis puisi. Kan berarti aula latihan atau rumah, sehingga
Shotokan berarti rumah Shoto. Nama aliran karate ini diciptakan oleh murid-murid Funakoshi
GICHIN FUNAKHOSI
yang memasang plang nama bertuliskan Shoto kan di atas pintu masuk dojo tempat mereka
berlatih. Pada akhir 1910-an, Funakoshi telah memiliki banyak murid, di antaranya dianggap mampu untuk meneruskan ajaran sang
guru. Funakoshi sendiri melanjutkan usahanya untuk menyebarluaskan karate Okinawa, dan berkelana ke kepulauan utama
Jepang pada tahun 1922. Pada tahun 1939, Funakoshi mendirikan dojo Shōtōkan yang pertama di Tokyo. Ia juga mengubah
sebutan untuk seni beladiri yang diajarkannya, dari tōte yang terdiri dari dua aksara kanji: (tō, kara; Dinasti Tang atau Cina)

8
dan (te, tangan) menjadi karate ), tangan kosong). Keduanya ditulis dengan aksara kanji yang berbeda, walaupun sebetulnya
dapat dibaca cara Kun’yomi sebagai karate. Funakoshi percaya bahwa istilah baru yang diciptakannya tidak akan menimbulkan
kesalahpahaman bahwa karate berasal dari seni bela diri Cina.
Di Tokyo, Funakoshi mendirikan Asosiasi Karate Jepang (JKA) pada 1949, dan diangkat sebagai ketua kehormatan. Ia tetap
tinggal di Tokyo hingga tutup usia pada tahun 1957.

V. TINGKATAN SABUK KARATE.


SABUK WARNA SABUK HITAM
TINGKAT KYU WARNA MASA LATIHAN TINGKAT DAN WARNA MASA LATIHAN
KYU-10/9 PUTIH 4 Bulan/ 64 Jam
SHODAN HITAM 2 Tahun
KYU-8 KUNING 4 Bulan/ 64 Jam
KYU-7 ORANGE 4 Bulan/ 64 Jam
NIDAN HITAM 3 Tahun
KYU-6 HIJAU 4 Bulan/ 64 Jam
KYU-5/4 BIRU/UNGU 4 Bulan/ 64 Jam
SANDAN HITAM 5 Tahun
KYU-3 COKLAT 4 Bulan/ 64 Jam
KYU-2 COKLAT 6 Bulan/ 96 Jam
YONDAN HITAM 7 Tahun
KYU-1 COKLAT 6 Bulan/ 96 Jam

Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia untuk menyelesaikan latihan hingga sampai Kyu-1 membutuhkan waktu 3 tahun/ 576 jam
baru bisa Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Sabuk Hitam DAN-I/ Shodan.

9
VI. MAKNA TINGKATAN SABUK.
1. Sabuk Putih.
Bagi para karateka pemula, sabuk putih menjadi sabuk pertama yang akan dikenakan. Sabuk putih melambangkan kesucian,
kemurnian, dan kepolosan. Artinya, para pengguna sabuk putih merupakan karateka pemula atau masih dalam kondisi dasar
untuk menerima materi-materi dari guru atau yang biasa disebut senpai. Perkembangan serta kemajuan dari siswa karate
bersabuk putih ini tergantung dari senpai yang telah memberikan materi. Ketika senpai telah memberikan materi sebagaimana
yang seharusnya, maka masing-masing individu memiliki tanggung jawab untuk bersungguh-sungguh dalam menguasai materi
yang telah diberikan.
2. Sabuk Kuning.
Sabuk kuning merupakan tingkatan kedua setelah sabuk putih. Sabuk kuning melambangkan matahari yang bersinar dan
bermakna bahwa seorang karateka berhasil menyambut hari baru. Hal ini ditandai dengan tumbuhnya semangat karate dalam
kepribadiannya serta kemampuan menguasai materi yang telah diajarkan. Sabuk kuning masih tergolong pada kategori pemula.
Maka dari itu, pada tahapan ini kamu para karateka masih diberikan jurus atau materi dasar. Yang berbeda dengan sabuk
sebelumnya adalah pada sabuk kuning ini, seorang karateka diperbolehkan untuk mengikuti turnamen dasar.
3. Sabuk Orange.
Selanjutnya, ketika seorang karateka telah berhasil menguasai materi atau jurus yang telah diberikan pada tingkatan sebelumnya,
maka karateka tersebut dapat naik tingkat menjadi sabuk orange. Sabuk orange memiliki arti kekuatan matahari yang
menghangatkan serta menyinari bumi sebagai kekuatan baru yang tumbuh untuk menyambut hari baru. Pada tingkatan sabuk
orange ini, seorang karateka berarti mulai merasakan perkembangan pada tubuh dan pikiran. Perkembangan tersebut berupa
penguasaan materi serta terbangunnya jiwa yang kuat seorang karateka dalam mempelajari materi-materi yang diberikan senpai
atau sensei.
4. Sabuk Hijau.
Melambangkan warna pepohonan dan rumput, sabuk hijau menjadi sabuk yang dianggap sebagai penghantar seorang pemula
untuk menjadi senior. Hal tersebut mengapa seorang karateka dengan sabuk hijau, diberikan materi yang sedikit lebih rumit jika
dibandingkan dengan materi sebelumnya. Seorang karateka dengan sabuk hijau harus memiliki konstentrasi tinggi saat berlatih.
Hal itu karena jurus dan materi yang diberikan, memerlukan tingkat konsentrasi tinggi guna mencerna dan mempelajarinya.
Karateka bersabuk hijau dianggap telah mengenal karate lebih dalam. Warna hijaunya juga mempresentsikan pertumbuhan yang
diiringi dengan harmonisasi. Maka dari itu, seorang karateka bersabuk hijau diharapkan dapat tumbuh dengan memberikan
harmoni serta keseimbangan bagi masyarakat dan lingkungannya.
5. Sabuk Biru/ Ungu.
Sabuk biru melambangkan birunya samudera dan langit. Sifat samudera yang luas, dan sifat langit yang tinggi mengartikan bahwa
seorang karateka bersabuk biru ini harus memiliki sifat yang serupa dengan samudera dan langit. Maksudnya, seorang karateka
bersabuk biru diharapkan memiliki semangat yang luas dan tinggi, setinggi langit dan sedalam samudera. Seorang karateka

10
bersabuk biru mulai melangkah menuju tingkatan senior yang mana sikap dan pola pikir pun harus mencerminkan orang dewasa.
Semangat, kerja keras, dan rasa berani harus dimiliki seorang karateka dalam menghadapi tantangan baru yang lebih rumit. Akan
tetapi, seorang karateka juga harus paham bahwa semua kerja keras tersebut akan terbayarkan dengan manfaat berkarate di
masa yang akan datang.
6. Sabuk Coklat.
Sabuk coklat merupakan sabuk yang tergolong pada kategori senior. Warna coklatnya melambangkan warna tanah yang bersifat
stabil. Maka dari itu, para karateka dengan sabuk coklat diharapkan dapat menguasai seluruh materi atau jurus yang telah
diajarkan sebelumnya dan mempertahankannya dengan stabil. Warna coklatnya juga mempresentasikan benih yang telah
matang. Artinya para karateka sabuk coklat diharapkan telah matang dalam penguasaan materi serta siap menjadi karateka senior
atau dewasa. Dengan berubahnya posisi pemula menjadi senior, maka seorang karateka juga harus mampu menstabilkan sikap
dan perilaku.
7. Sabuk Hitam.
Sabuk tertinggi sekaligus menjadi sabuk terakhir dari seluruh tingkatan yang ada dalam karate adalah sabuk hitam. Sabuk hitam
biasanya digunakan oleh guru atau sensei. Warna hitamnya melambangkan keteguhan serta rasa percaya diri yang tinggi.
Karateka dengan sabuk hitam dapat memberikan pengajaran kepada para karateka di bawahnya. Meski sabuk hitam merupakan
dambaan bagi setiap karateka, akan tetapi perlu kita ketahui bahwa karateka bersabuk hitam mengemban amanah dan tanggung
jawab yang amat besar. Tak berhenti di sini, para karateka bersabuk hitam tetap harus mendalami teknik dan materi dalam seni
bela diri karate agar terus bertahan secara turun-temurun.

VII. MATERI LATIHAN-I.


Kurikulum Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia ini disusun untuk murid/ kohay dari Kyu-9 sampai dengan Sabuk Hitam DAN-IV materi
latihan dibagi 3 (tiga) bagian :
1. KIHON.
KIHON adalah dasar/ awal/ akar dalam bahasa Karate atau Jepang. Sudut pandang Budō ia diartikan sebagai
unsur terkecil yang menjadi dasar pembentuk sebuah teknik yang biasanya berupa rangkaian beberapa teknik terkecil.
Sedangkan dalam Karate-dō sendiri KIHON berarti sebagai bentuk baku yang menjadi acuan dasar dari semua teknik/ gerakan
yang mungkin dilakukan dalam Kata maupun Kumite. KIHON yang benar selalu berpedoman pada prinsip Ai yang selalu berputar
dengan sebuah titik sebagai pusat pengendali gerakan secara otomatis.
KIHON juga berhubungan dengan Hara (perut) sebagai pusat sumber tenaganya. Gerakan yang selalu berputar
tampaknya cukup sinkron dengan anatomi daerah pinggul yang menjadi wadah Hara secara keseluruhan. Penyeimbang tubuh
adalah pinggul seperti diketahui merupakan titik tengah dari tinggi badan seorang manusia, Analisis secara sistem pernapasan
menunjukkan ia berada dalam sebuah sudut yang menemukan tiga buah garis lurus ; tepat dibawah jantung & paru – paru yang

11
yang merupakan organpengolah oksigen dalam darah yang memproduksi apa yang dikenal sebagai tenaga. Ia juga berada
dekat sekali dengan pangkal sendi selangkangan yangmenggerakkan seluruh aktivitas organ tubuh bagian bawah.Disamping itu
ia sendiri memiliki persendian sendiri ( tulang panggul ) yang berfungsi besar dalam menopang organ tubuh bagian atas serta
dilewati jaringan otot perut yang berhubungan dengan hampir semua jaringan otot penggerak tungkai (tangan & kaki).
Keistimewaan – keistimewaan pinggul inilah yang mendasari semua jenis.
Salah satu teknik dasar karate adalah kihon, Kihon secara harfiah berarti dasar atau pondasi. Praktisi karate
harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite. Menguasai Kihon dengan baik berarti praktisi
Karate telah meletakkan sendi dasar dari teknik Karate dengan baik dan benar. Sehingga dalam suatu prinsip latihan karate
dikatakan bahwa "tidak ada Kata dan Kumite tanpa Kihon".
 Dachi/ cara berdiri (kuda-kuda).
 Shizen-tai (Posisi Netral/Alami).
Posisi berdiri netral atau alami dimana badan tetap rileks atau santai namun tetap waspada. Dalam posisi ini
berpotensi melakukan gerak yang tidak direncanakan secara khusus, tetapi dari posisi ini segala bentuk serangan
atau pertahanan dapat dengan cepat dilakukan, untuk itu lutut harus rileks dan tetap fleksibel dengan bobot badan
seimbang pada kedua kaki. Posisi badan dan kaki berubah dalam berbagai bentuk, tetapi tetap berdasarkan azas
kewaspadaan yang rileks atau santai. Berikut ini adalah posisi dalam Shizen-tai :
 Heisoku-dachi (posisi siap, tidak resmi)
 Musubi-dachi (posisi siap, telapak kaki terbuka)
 Hachiji-dachi (posisi kaki terbuka)
 Uchi hachiji-dachi (posisi kaki terbuka - terbalik)
 Heiko-dachi (posisi sejajar)
 Teiji-dachi (huruf "T")
 Renoji-dachi (huruf "L").
 Zenkutsu-dachi (Kuda-kuda Posisi Depan).
Pastikan ada ruang yang cukup besar antara kaki depan dan kaki belakang, Rendahkan pinggul, Tekuk lutut depan,
Pertahankan kaki belakang agar tetap lurus. Pastikan pandangan tetap kedepan baik itu posisi lurus ke depan atau
pada posisi hanmi. Posisi Zenkutsu-dachi adalah posisi kuda-kuda yang kuat untuk maju ke depan dan sangat
efektif digunakan pada saat maju dengan kekuatan. Ini digunakan untuk menahan serangan yang datang dari
arah depan, tetapi posisi ini juga kuat untuk melakukan serangan ke arah atas.
 Kokutsu-dachi (Kuda-kuda Posisi Belakang).
Jaga pinggul tetap rendah, tekuk lutut kaki belakang dengan benar, dan mengulurkan kaki maju ke depan, sikap ini
kuat ke belakang dan sangat berguna dalam mengeblok.

12
Ini adalah posisi ideal untuk memblokir serangan yang datang dari depan dan kemudian, dengan mengubah ke sikap
depan, untuk memberikan balasan langsung.
 Kiba-dachi (Kuda-kuda Posisi Terbuka Lebar).
Untuk melakukan Kiba-dachi yang benar, tekuk lutut, menjaga tubuh bagian atas tegak lurus ke tanah, dan wajah
lurus ke depan. Posisi ini kira-kira menyerupai seperti seorang pria menunggang kuda.
Sikap kaki mengangkang kuat di samping dan digunakan ketika menerapkan teknik ke samping. Misalnya, empi-uchi
(serangan siku) dan uraken-uchi (serangan belakang-kepalan tangan) dibebaskan dari posisi ini.
 Shiko-dachi (Kuda-kuda Posisi Persegi).
Sikap ini seperti sikap kaki mengangkang kecuali kaki diputar keluar pada sudut 45 derajat dan pinggul lebih rendah.
Sebuah garis tegak lurus turun dari pusat lutut akan memukul titik tengah antara kaki.
 Sanchin-dachi (Kuda-kuda Posisi Jam Kaca).
Kaki kanan adalah ringan di belakang kaki kiri sehingga garis horizontal akan menyentuh bagian belakang tumit kaki
kiri dan bagian depan jempol kaki kanan.
Kedua lutut harus membungkuk dan berbalik ke dalam. Menjaga tubuh bagian atas tegak lurus ke tanah dan tegang
perut bagian bawah. Meskipun posisi kaki relatif sempit, sikap ini membuat dasar yang kuat untuk teknik defensive.
dari sikap ini dapat dengan mudah pindah ke sikap lain dan menuju ke segala arah. Lutut dalam posisi menekuk ke
dalam.
 Hangetsu-dachi (Kuda-kuda Separuh Bulan).
Penggabungan Zenkutsu-dachi dengan Sanchin-dachi. Menempatkan kaki hampir sama seperti dalam sikap depan
namun jarak antara kaki hangetsu lebih pendek.
Metode lutut ke dalam, adalah mirip dengan sikap jam-kaca. Sikap ini sangat bermanfaat baik untuk serangan
dan pertahanan, tetapi cenderung disukai untuk pertahanan.
 Neko Ashi-dachi (Posisi Kaki Kucing).
Untuk melakukan teknik kuda-kuda ini, mulai dari sikap kembali dan menarik kaki depan sampai tumit diangkat dan
bola kaki ringan menyentuh lantai. Putar lutut kaki yang didepan sedikit ke dalam sehingga paha melindungi pangkal
paha. Arahkan kaki belakang ke depan pada sudut 45 derajat dan tekuk lutut. Berat badan harus didukung dengan
kaki belakang.
Bentuk ini menyesuaikan diri dengan baik untuk gerakan tubuh yang lentur dan lincah. Misalnya, gunakan sikap
kucing untuk keluar dari jangkauan serangan lawan dan serangan balik dengan kaki depan.
Ini adalah sikap yang sangat elastis. Sikap ini harus memberikan kesan membungkuk dari kucing siap untuk musim
semi.

13
 Fudo-dachi atau Sochin-dachi.
Sikap ini juga dikenal sebagai sochin-dachi. Ini adalah kombinasi dari sikap depan dan sikap kaki mengangkang.

 Te-Waza / Teknik Tangan.


 Ken (tangan tertutup/kepalan).
 Seiken (kepalan depan): digunakan untuk melakukan pukulan (tsuki) yang mengenai sasaran/target bagian depan
dua ruas jari yaitu ruas jari tengah dan ruas jari telunjuk.
 Ura-ken (kepalan belakang): pada ura-ken bentuk tangan tetap seiken. Bagian kepalan tangan yang digunakan
melakukan serangan adaalh bagian belakang/punggung kepalan, pada bagian atas buku jari telunjuk dan uku jari
tengah. Biasanya digunakan untuk menyerang bagian wajah/badan bagian samping.
 Kentsui (kepalan palu): disebut juga shutsui (tangan palu) atau tettsui (palu besi). Bentuk kepalan tangan adalah
seiken, gunakan bagian bawah dari kepalan yang mengenai sasaran. Lakukan serangan dengan
snap/lecutan/sentakan.
 Ippon-ken (kepalan satu buku jari): bentuk kepalan adalah seiken tetapi buku jari telunjuk lebih menonjol kedepan
dari jari yang lain, tekan bagian saming dengan ibu jari untuk menguatkan. Digunakan untuk menyerang hidung,
bagian bawah hidung dan tulang rusuk.
 Nakadaka-ken (kepalan ruas jari): bentuk kepalan seiken, tetapi buku jari tengah menonjol kedepan. Tahan jari
tengah yang menonjol itu dengan jari telunjuk dan jari manis, dan tekan dari arah bawah dengan ibu jari.
Digunakan untuk menyerang bagian-bagian yang sama dengan ippon-ken.
 Hira-ken (kepalan ruas jari tangan ke depan): tekuk semua jari-jari sampai menyentuh telapak tangan. Tekuk jari-
jari, hanya ringan kearah bawah. Tekan dengan ibu jari untuk menguatkan atau tahan pada bagian belakang
telapak tangan. Kepalan ini lebih banyak di gunakan untuk menyerang bagian bawah hidung atau tulang rusuk.
 Kaisho (tangan terbuka).
 Shuto (tangan pisau): serangan ini digunakan untuk menyerang lengan atau kaki lawan saat ia menyerang. Hal ini
juga efektif digunakan dalam serangan ke pelipis lawan, sisi leher atau tulang rusuknya.
 Haito (tangan bubungan): digunakan sisi berlawanan dari tangan dari yang digunakan di shuto.
 Haishu (punggung tangan): menggunakan seluruh permukaan punggung tangan untuk memukul di Haishu.
Bagian belakang tangan terutama digunakan untuk memblokir.
 Kumade (tangan beruang): digunakan untuk menyerangan wajah dengan baik langsung didorong ke depan atau
gerakan menyapu ke samping.
 Nukite (tangan tombak): ujung jari di nukite digunakan untuk menyerang titik antara mata, ketiak, dan daerah
lainnya yang mudah diserang.
 Washide (tangan elang): berguna dalam serangan terhadap tenggorokan dan poin penting lainnya.

14
 Keito (pergelangan tangan kepalan ayam): serang lengan pukulan lawan atau ketiak dengan mematuk lengan
bawah.
 Seiryuto (tangan rahang sapi): untuk memblokir serangan mendorong ke depan dan untuk menyerang wajah
lawan dan tulang selangka.
 Kakuto (pergelangan tangan menekuk): untuk menyerang lawan yang sedang memukul atau ketiak dengan
gerakan mematahkan lengan bawah.
 Teisho (tumit telapak tangan): Digunakan untuk menyikat lengan lawan menyerang ke samping atau ke bawah
dan juga menyerang dagu lawan.
 Wan (lengan).
Penggunaan lengan dimaksudkan untuk menangkis menggeser kesamping serangan kaki atau tangan.
 Nai-wan (sisi dalam)
 Gai-wan (sisi luar)
 Hai-wan (sisi atas)
 Shu-wan (sisi bawah)

 Empi/Hiji (siku).
Istilah empi digunakan untuk menggambarkan bagian dari lengan yang digunakan dalam serangan ini, dan juga
memukulnya sendiri.
 Mae Empi-uchi (depan)
 Tate Empi-uchi (atas)
 Ishiro Empi-uchi (belakang)
 Otoshi Empi-uchi (bawah)
 Mawashi Empi-uchi (berputar)

 Ashi Waza/ Teknik Kaki.


 Koshi (bola kaki): ini bagian dari kaki yang juga dikenal dengan josokutei (mengangkat telapak kaki). Untuk
memberikan tendangan utuk menghadapi lawan, dada, perut dan pangkal paha. Ren Tobi-geri, Ren-geri, Mawashi-
geri dan lain-lain.
 Sokuto (pisau kaki): digunakan adalah bagian dari kaki yang digunakan dalam tendangan yang diarahkan ke samping.
Sokuto Oase-uka, Ura Yoko-geri Keage, Ushiro-geri Keange, dan lain-lain.
 Kakato (tumit): bagian dari kaki yang digunakan dalam tendangan yang diarahkan ke belakang. Yoko-geri Kekomi, Ura
Yoko-geri Kekomi, Gyaku Mawashi-geri, dan lain-lain.

15
 Haisoku (punggung kaki): digunakan dalam tendangan ditujukan ke pangkal paha. Ashikubi Kake-uke, Gyaku
Mikazuki-geri, Mawashi-geri dan lain-lain.
 Tsumasaki (ujung jari kaki): dapat digunakan dalam tendangan yang ditujukan pada pangkal paha atau bagian tengah
tubuh. Tsumasaki-geri.
 Hizagashira (lutut)
 Ashi no ura (bagian dalam telapak kaki)
 Kaikotsu (tulang kering).
 Zuki / Pukulan.
Teknik dalam karate lainnya adalah teknik gerakan pukulan atau disebut dengan istilah zuki. Gerakan ini adalah yang paling
penting bagi karatedo. Berikut jenis teknik pukulan yang perlu Anda ketahui :
 Oi-zuki-chudan (pukulan mengarah ke hulu hati/perut)
 Agi-zuki (pukulan menggunakan tangan bagian dalam yang juga bentuknya seperit agi-uke)
 Choku-zuki (pukulan ke arah perut sambi menggunakan kuda-kuda hachiji-dachi)
 Kage-zuki (pukulan ke arah samping seperti apda Kata Tekki Shodan)
 Tate-zuki (pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke)
 Yama-zuki (pukulan ganda dengan kedua tangan)
 Morete-hisame-zuki (pukulan dengan kedua tangan)
 Ura-zuki (pukulan dengan bentuk soto-ude-uke)
 Morete-zuki (pukulan dan dorongan)
 Kisame-zuki (pukulan nemngarah ke kepala namun kaki tak melangkah)
 Gyaku-zuki (pukulan mengarah perut namun kaki tak melangkah)
 Oi-zuki-jodan (pukulan mengarah ke kepala).
 Uraken-uchi (pukulan menyamping).
 Geri/ Tendangan.
Faktor-faktor pokok teknik tendangan dalam karate adalah sebagai berikut.
 Angkat lutut dari kaki yang akan menendang setinggi mungkin dan sedekat mungkin ke dada. Lutut akan menekuk
penuh, kemudian pindahkan berat kaki ke pinggul.
 Lentingan, tekukan dan pelurusan lutut. Terdapat dua cara menendang: 1) menggunakan daya pegas lutut yang
dilentingkan sepenuhnya, dan 2) dengan meluruskan kuat-kuat lutut kaki yang ditekuk, menyerupai gerakan
menyodok.
 Daya pegas pinggul dan pergelangan kaki. Di lain pihak, kekuatan kaki itu sendiri tidak cukup. Harus diperkuat dengan
tenaga yang dihasilkan oleh pegas dan lutut.
Adapun jenis-jenis tendangan dalam karate adalah sebagai berikut :

16
 Mae geri (tendangan depan): teknik ini berupa tendangan angkat (melenting) atau tendangan menyodok lurus
dengan sasaran ke arah depan.
 Usiro geri (tendangan belakang).
 Keage (tendangan mengangkat).
 Kekomi (tendangan menyodok).
 Yoko geri (tendangan samping).
 Mawashi geri (tendangan dengan kaki bagian atas).
 Uke / Tangkisan atau Elakan.
Teknik elakan atau tangkisan pada bela diri karate dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di samping itu dapat pula
dilakukan dengan menggunakan alat atau anggota tubuh yang ada, misalnya tangan atau lengan dan kaki atau tungkai.
Pada dasarnya tangkisan harus dilakukan pada saat lawan mulai menyerang. Oleh karena itu, sangat perlu memperkirakan
lebih dahulu adanya serangan. Karena terbatasnya tempat yang tersedia, maka elakan/tangkisan yang dikemukakan disini
hanyalah tangkisan yang menggunakan lengan atau tangan saja (itupun hanya yang pokok-pokok saja).
 Gedan barai (sapuan bagian bawah): mempunyai kegunaan ganda yaitu sebagai tangkisan dasar dan sebagai salah
satu jenis kesiagaan dalam latihan dasar.
 Jodan age-uke (tangkisan angkat, bagian atas): tangkisan dasar yang digunakan untuk melumpuhkan serangan ke
bagian atas ulu hati dan kepala. Tangkislah kuat-kuat ke atas dengan bagian luar dari lengan depan.
 Chudan ude-uke (tangkisan lengan, bagian tengah), soto uke (tangkisan dari luar): Chudon ude-uke, soto-uke adalah
tangkisan yang digunakan untuk melumpuhkan serangan pukulan yang datang ke dada dan muka. Belokkan lengan
lawan ke samping, tangkis dengan sisi luar dari pergelangan tangan.
 Morote-uke (tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki).
 Juji-uke (tangkisan menggunakan kedua tangan yang disilang).
 Shuto-uke (tangkisan dengan tangan pedang).
 Uchi-ude-uke (tangkisan tengah dari bawah ketiak).
 Soto-ude-uke (tangkisan tengah dari belakang telinga).
 Agi-ke (tangkisan atas).

 Nage Waza/ Bantingan.


Tidak hanya kuda–kuda, pukulan, tendangan, ataupun tangkisan yang dipelajari dalam karate, tetapi bantingan atau yang
juga disebut dengan nage waza. Teknik ini digunakan pada saat lawan berada dekat dengan Anda. Beberapa teknik
bantingan antara lain fumi kiri, udewa, tsubamagaeshi, dan unshu geri.

17
2. KATA.
 Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa.
Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-
falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
 Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
 Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di
aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga
berbeda.
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai
dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan.
Para peserta harus memperagakan Kata wajib. bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat
memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah
melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih
prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF,
yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut :
 Shotokan : Kankudai dan Jion.
 Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
 Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
 Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka harus
memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas.

3. KUMITE.
 Kumite secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih).
Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum
melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (Go Hon Kumite) atau (yakusoku kumite).
Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
 Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam).
Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.

18
 Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk
biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan
bertanding.
 Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi
menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam
pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus
Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
Pertandingan karate dibagi atas tiga jenis yaitu :
 Kumite (perkelahian)
 Kata (jurus)
 Kihon (peragaan teknik)
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa
pembagian kelas berat badan (khusus untuk putra). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak
kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit
bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika
masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan
agresif sebagai pemenang.
 Gohon Kumite. (kumite lima langkah) adalah bentuk dasar dari teknik latihan dasar yang mengajarkan Migamae (kesiapan
fisik), Kigamae (persiapan mental), cara bernafas dan Unsuku (bergerak dan melangkah). Dalam target Kumite ini tetap
sama untuk semua serangan berturut-turut.
Migamae (kesiapan fisik) terdiri dari teknik "Tsuki" dan "Uke". Harap dicatat bahwa terlepas dari kekuatan dan posisi, kuda-
kuda dan postur pinggul dan kaki Anda harus mempertahankan posisi yang stabil dan kuat saat menyerang atau bertahan.
The "Kigamae" (persiapan mental) melibatkan aspek mental seperti semangat juang, sikap mental, keuletan, ketekunan,
konsentrasi, kesejukan dan kepercayaan diri. Semua tergantung usaha masing-masing individu.
Gohon Kumite, eksekusi "Zuki" dan "Uke" antara dua pasangan didasarkan pada teknik dasar yang sederhana dan harus
dipraktikkan dengan sangat serius.
Postur badan.
Saat melakukan, kita harus memiliki perasaan bahwa mahkota kepala ditekan ke atas. Tubuh bagian atas dan
kepala harus lurus dengan hidung dan pusar pada garis vertikal yang sama dengan dagu ditarik ke belakang. Ini adalah
prinsip umum yang juga berlaku untuk "Kata" dan "Kihon".

19
Metode Eksekusi.
Penyerang (Semete), setelah mengambil posisi siap, mengumumkan target dan kemudian memulai serangannya,
melakukan setiap serangan berturut-turut tidak hanya dengan kecepatan dan kekuatan tetapi juga menggunakan bentuk
yang tepat. Gerakan kaki dan pinggul yang tiba-tiba dan cepat sangat penting saat menyerang dan masing-masing dari lima
serangan individu harus disampaikan dalam semangat yang dimaksud dengan ungkapan "Ikken Hissatsu" (membunuh
dengan satu pukulan).
Gerakan harus dilakukan dengan cepat dan lima kali berturut-turut dan setelah serangan ke-5, serangan balik (Gyaku Zuki)
dan "Kiai" akan dilakukan oleh "Ukete". Pembela (Ukete) harus memiliki semangat juang dan memblokir setiap serangan
sepenuhnya tanpa bereaksi dengan tergesa-gesa atau kecepatan yang berlebihan.
Gohon Kumite harus selalu dipraktekkan dari sisi kiri dan kanan.
 Sanbon Kumite. Sebagai metode pelatihan dasar, Sanbon Kumite (Kumite Tiga Langkah) identik dengan Gohon Kumite
dalam hal manfaat yang ditawarkannya terkait dengan pengembangan "Migamae", "Kigamae", "Unsuku", pernapasan
(Kokyu Ho) dan kekuatan fisik (Kime).
Serangan dilakukan secara berurutan dengan teknik yang berbeda pada tingkat yang berbeda (Jodan, Chudan dan
Gedan), tiga kali "Jodan Zuki", "Chudan Zuki" dan "Mae Geri". Pemain bertahan, setiap kali, menggunakan teknik
pemblokiran yang memadai dan serangan balik segera setelah Uke ketiga dengan Kiai.
Kami ingin mengingatkan Anda bahwa di Gohon Kumite, penyerang mengulangi serangan yang sama 5 kali (Jodan atau
Chudan) di level yang sama. Pembela menggunakan pemblokiran yang sama 5 kali dan serangan balik (Gyaku Zuki)
segera setelah yang terakhir dengan Kiai.
Dibandingkan dengan Gohon Kumite, ia tidak berkembang pada tingkat yang sama, ketahanan fisik dan "Migamae" tetapi
sebagian besar berfokus pada "Kigamae" (persiapan mental) dan mengembangkan keseimbangan selama gerakan.
Keunggulan KUMITE ini terletak pada keefektifannya sebagai metode latihan yang lengkap untuk menjaga keseimbangan
selama gerakan terus menerus dan harus dilakukan dari kedua sisi.
Metode Eksekusi.
Seperti Gohon Kumite, penyerang harus menjaga "Migamae" dan "Kigamae" dan dia harus memperingatkan
pembela dengan mengatakan: "Jodan, Chudan, Mae Geri", kemudian memusatkan pikirannya pada perut bagian bawah,
menyerang berturut-turut dengan kekuatan dan dengan memperhatikan akurasi. Baik Semete (penyerang) dan Ukete
(pembela) harus selalu memiliki semangat juang dan membuatnya meledak dalam setiap serangan dan pertahanan.
Pemain bertahan, dengan tekad yang seimbang, harus hati-hati mengamati pernapasan dan gerakan lawannya.
Sanbon Kumite harus selalu dilakukan dari sisi kiri dan kanan.

20
Pernafasan.
Pernapasan yang tepat sangat penting untuk Semete (penyerang) dan Ukete (pembela). Baik dalam menyerang atau
memblokir, masing-masing harus menarik napas selama tiga perempat pertama dari setiap langkah dan menghembuskan
napas selama seperempat langkah terakhir sambil secara bersamaan melakukan teknik menyerang dan atau memblokir.
Cara bernafas ini disebut "Gyaku Shiki Kokyuho" (bernafas sebaliknya).
 Kihon Ippon Kumite.
"Kihon Ippon Kumite" (kumite satu langkah dasar) adalah metode pelatihan yang dirancang untuk membantu praktisi
mempelajari dengan benar berbagai keterampilan teknis dasar seperti Sabaki (melangkah dan menghindar), perpindahan
tubuh, kuda-kuda yang tepat dan teknik dasar serangan dan pertahanan ( Kihon).
Saat berlatih jenis Kumite ini, penting agar semua teknik dilakukan dengan benar dengan pernapasan yang tepat dan
postur yang benar, jika tidak; teknik, kekuatan, dan semangat yang benar tidak dapat dicapai. Mempertahankan postur
tubuh yang tepat tidak hanya membuat tubuh rileks, tetapi juga menunjukkan kehalusan, martabat, formalitas, dan daya
tarik estetika.
Untuk praktisi yang lebih maju, metode pelatihan ini juga cocok untuk pengembangan Zanshin (kesiapan fisik dan mental),
Saho (etiket), Yomi (persepsi, kebijaksanaan) dan kemampuan untuk "membaca" pernapasan dan gerakan lawan.
Metode Eksekusi.
Kihon Ippon Kumite teknik menyerang dan target telah ditentukan sebelumnya dan serangan diluncurkan satu per
satu. Penyerang (Semete) setelah memberi tahu pembela target, memusatkan fokus di perut bagian bawahnya dan
meluncurkan serangan kuat dengan upaya menjatuhkan lawannya dengan satu serangan (Ikken Hissatsu).

Penyerang (Semete).
Saat menyerang, hal terpenting dalam posisi siap adalah kemampuan membaca pernapasan lawan, mencari
peluang untuk menyerang, lalu memanfaatkannya.
Bertahan (Ukete).
Pembela harus menjaga tingkat semangat yang melebihi penyerang dan melatih kesabaran sambil menunggu
serangan penyerang. Segera setelah serangan dimulai, pemain bertahan harus secara bersamaan bergerak ke arah yang
benar sambil secara efektif memblokir dan mengambil posisi yang tepat dan pada akhirnya, segera melakukan serangan
balik.
Setelah menyelesaikan serangan balik, bek mempertahankan posisi selesai selama 2 hingga 3 detik. Ini akan
membantu melatih dan mengembangkan otot yang digunakan saat melakukan teknik ini. Kemudian penyerang diam-diam
kembali ke Yoi (Hachiji Dachi Shizentai) sambil menarik napas, lalu menghembuskan napas dalam-dalam sambil
memusatkan fokus di perut bagian bawah (Hara) dan rileks sebagai persiapan untuk serangan berikutnya.

21
Saat penyerang diam-diam kembali ke Yoi, pembela bergerak dalam sinkronisasi, menghirup saat kembali ke Yoi dan
kemudian menghembuskan napas sambil mengencangkan tubuhnya. Selama gerakan ini, penting untuk tetap sesantai
mungkin.
Harap dicatat bahwa bertahan harus berusaha untuk mencapai keselarasan dengan penyerang dalam hal gerakan,
pernapasan dan penggunaan kekuatan dan harus terus-menerus melihat jauh ke dalam mata penyerang.
Latihan berulang Kihon Ippon Kumite memungkinkan penguasaan tidak hanya "Zanshin" (kesadaran) dan "Saho" (etiket),
tetapi juga mendukung pengembangan kemampuan "membaca" dan gerakan lawan.
Kihon Ippon Kumite harus selalu dilakukan dari sisi kiri dan kanan.
 Jiyu Ippon Kumite.
“Jiyu Ippon Kumite" (kumite satu langkah gaya bebas) mewakili pelatihan persiapan untuk "Jiyu Kumite" (kumite gaya
bebas) yang mendekati kondisi Jiyu Kumite.
Pelatihan Kumite dan "Kihon Kumite" (kumite dasar) memungkinkan praktisi untuk mengembangkan dasar kekuatan fisik
(Migamae), kekuatan mental (Kigamae), postur dan jangkauan kemampuan teknis yang benar yang penting untuk karate,
tetapi tanpa pengetahuan tentang bagaimana menggunakan pergeseran tubuh (Tai Sabaki), rotasi tubuh (Tenshin) dan
Maai (jarak dipertahankan antara lawan selama sparring) baik dari segi waktu dan ruang, pelatihan kumite jenis ini (Tanren
Kumite dan Kihon Kumite) saja tidak akan efektif saat menghadapi lawan yang bergerak.
Penyerang harus memberikan serangannya dengan kekuatan dan semangat yang dimaksudkan dengan ungkapan
"membunuh dengan satu pukulan" (Ikken Hissatsu). Pemain bertahan harus hati-hati mengamati gerakan lawannya dan
harus menunggu sampai saat-saat terakhir yang memungkinkan sebelum secara instan menggeser dan melawan.
Metode Eksekusi.
Penyerang (Semete) memberi tahu lawannya tentang target dari posisi sparring bebas dan ketika dia merasa bahwa
Maai (jarak) dan waktunya tepat, meluncurkan serangan. Pembela (Ukete) memiliki opsi untuk:
 Bergeser sesuai dengan respons saat memblokir serangan dan kemudian melanjutkan dengan serangan balik.
 Secara bersamaan melawan sambil menggeser tubuhnya
Jika bertahan (Ukete) tetap berada di lokasi yang sama dari tempat dia melakukan serangan balik, dia akan berada
dalam jangkauan serangan yang mudah dari penyerang, sehingga setelah menyelesaikan serangan balik, bek harus
memilih salah satu skenario berikut:
 Segera menjauhkan diri dari lawannya
 Tutup jarak dengan bergerak langsung di sebelah penyerang
Baik penyerang maupun bertahan harus menentukan bagaimana memanfaatkan peluang tunggal yang mereka miliki
untuk menyerang atau bertahan.

22
Catatan 1.
Saat praktisi berpengalaman melakukan kumite jenis ini, penyerang akan membaca pernapasan lawannya. Dia
mungkin mengatur waktu serangannya saat bek mulai menarik napas. Penting bahwa bek tidak boleh membiarkan
napasnya dibaca oleh penyerang. Ini dapat dicapai dengan mempertahankan postur yang tepat dan menggunakan perut
untuk mengontrol pernapasan.
Catatan 2.
Penyerang juga dapat menggunakan teknik sebagai awal yang salah untuk memecah konsentrasi lawannya atau
membuatnya kehilangan keseimbangan. Pemain bertahan tidak boleh tertipu oleh trik seperti itu. Hal ini
membutuhkan pengembangan keberanian mental yang memungkinkan dia untuk menunggu sampai detik terakhir
sebelum serangan penyerang melakukan kontak, bersama dengan pelatihan yang memadai dalam penggunaan rotasi
tubuh (Tenshin) dan pemindahan tubuh (Tai Sabaki).
Karakteristik.
Gerakan kaki dan pergeseran tubuh (Tai Sabaki) yang segera mengikuti pengiriman setiap serangan balik memiliki
kepentingan tertentu sering berfungsi sebagai jembatan antara "Kihon Kumite" dan "Jiyu Kumite" dalam "Tanren Kumite"
dan "Kihon Kumite", Maai (jarak) tetap konstan, tetapi dalam "Jiyu Ippon Kumite" jaraknya lebih cair dan terus berubah.
Dalam "Tanren Kumite" dan "Kihon Kumite", pembela menggunakan kekuatannya sendiri untuk memblokir serangan
lawannya dan kemudian meluncurkan serangan baliknya. Namun, dalam "Jiyu Ippon Kumite" bek mengambil keuntungan
dari kekuatan lawannya, menggabungkan dengan kekuatannya sendiri dan kemampuan teknis untuk menggeser tubuhnya
(Tai Sabaki) dalam menanggapi serangan dan kemudian menindaklanjuti dengan serangan balik. Aspek "Jiyu Ippon
Kumite" inilah yang membedakannya dari "Tanren Kumite", dan "Kihon Kumite"

23
VIII. PENGHORMATAN/ REI.
1. Penghormatan/ Salam.
Hormat Karate adalah OSH, yang merupakan kependekan dari kata OSHINABU yang berarti pantang menyerah. Sikap
dalam mengucapkan salam adalah sikap siap sempurna dan membungkukkan badan pada saat mengucapkan Osh.
Cara Memberi Penghormatan/ Salam.
 Posisi Berdiri (RITSUREI).
Kaki rapat, telapak tangan terbuka di samping badan (untuk putra) dan telapak tangan merapat ke paha (untuk
putri), kemudian badan sedikit membungkuk (30 derajat) ke depan sambil menganggukkan kepala.

Catatan :
Penghormatan ini ditujukan kepada bendera Merah Putih, lambang FORKI dan lambang Perguruan, atau lambang-
lambang lainnya yang perlu penghormatan. Untuk penghormatan kepada sesama karateka (guru, pelatih, senpai, sesama
teman) sambil mengucapkan Osh yang berasal dari kata Oshi Shinobu yang artinya semangat pantang menyerah atau
pantang mundur.

24
 Posisi Duduk (ZAREI).
Kedua telapak tangan diletakkan di depan lutut, bungkukkan badan ke depan dengan posisi kepala tidak menyentuh lantai,
masih melihat kepada yang diberi penghormatan. Penghormatan ini ditujukan sama seperti saat berdiri.

2. Upacara Karate.
Sebelum dan sesudah latihan Karate dilakukan upacara Karate yang dipimpin oleh Karateka tingkat tertinggi yang mengikuti
latihan pada saat itu. Para karateka membentuk sebuah barisan sesuai tingkatannya, dimulai dari yang paling tinggi di sebelah
kanan, dan yang rendah di sebelah kiri. Sensei atau
Instruktur yang bertugas pada saat itu akan berdiri didepan barisan. Salah satu siswa senior mengeluarkan aba-aba :
 Seiza (“duduk diatas kedua kaki”) : dilakukan sesuai tingkatan, dimulai dari tingkatan yang lebih tinggi.
 Mokuso (“mengheningkan cipta”) : sekitar satu menit mengosongkan pikiran dan mempersiapkan diri untuk berkonsentrasi
penuh selama latihan. Mengheningkan cipta harus dilakukan dengan mata tertutup, tubuh rileks, dan pernafasan teratur.
 Mokuso yame (berhenti mengheningkan cipta) : secara perlahan mengembalikan fokus dari dalam diri sendiri ke keadaan
sekeliling.
 Shomen ni rei (“membungkuk ke arah depan”) : kita membungkuk sebagai pertanda hormat dan terima kasih kepada para
pendahulu dan pendiri perguruan.
 Sensei ni rei (“membungkuk kepada Sensei”) : semua peserta latihan membungkuk ke arah pelatih. Jika pelatih tidak ada
maka perintahnya akan berubah menjadi senpai ni rei, jadi membungkuk kepada pemimpin latihan saat itu.
 Otagai ni rei (“membungkuk satu sama lain”) : semua peserta laithan secara simbolis membungkuk kepada satu sama lain
dengan cara membungkuk ke arah depan. Hal ini bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kepada siapa saja yang hadir
dan membantu kita belajar karate.

25
3. Seiza (Cara Duduk Karate).

26
27
4. Tingkatan Karate.
 Sabuk putih = kyu 10-9
 Sabuk kuning = kyu 8
 Sabuk Orange = kyu 7
 Sabuk hijau = kyu 6
 Sabuk biru = kyu 5-4
 Sabuk coklat = kyu 3 sampai 1
 Sabuk hitam = Tingkat sabuk hitam disebut dalam karate yaitu DAN-I sampai DAN-X
5. Sebutan Gelar menurut Tingkatan Karate :
 KOHAI : Adik seperguruan atau yang memiliki tingkatan yang lebih rendah
 SENPAI : Kakak seperguruan atau yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi (DAN-I sampai DAN-III), memiliki tingkat
sabuk baik kyu atau Dan yang lebih tinggi, dan senior yang tidak/masih berlatih.
 SENSEI : Sebutan untuk semua karateka (Dan IV sampai V) atau Pelatih utama Karate senior. merupakan istilah generik
untuk semua guru, akan tetapi sebagian organisasi memberikan gelar itu secara khusus kepada orang yang telah
memenuhi syarat untuk mengajar. Mengajar dianggap sebagai tanggung jawab yang harus diemban seseorang, bukan
merupakan hak otomatis yang diperoleh bersamaan dengan sabuk hitam yang diperolehnya. Jika tidak diterjemahkan
secara harfiah, gelar Sensei berarti 'kehidupan sebelumnya'. Sebagian besar master mengambil istilah ini dengan
pengertian bahwa seorang Sensei adalah orang yang mengajarkan apa yang dipikirkannya dan bahwa tingkatan kreatifitas
yang lebih tinggi belum tercapai.
 SIHAN : Sebutan bagi Guru Besar Karate (Dan VI dan DanVIII). adalah panggilan lain yang digunakan untuk menunjukkan
penguasaan suatu seni bela diri. Biasanya orang yang telah mendapatkan gelar Shihan berhak mengenakan ikat pinggang
yang sebagian berwarna merah dan putih. Dalam beberapa gaya seni bela diri, Shihan merupakan istilah umum yang
menunjukkan orang tersebut telah menguasai seni bela diri di atas sabuk hitam.

28
IX. ISTILAH KARATE.
Tingkat/posisi dalam karate bisa dibedakan berdasarkan kemampuan dalam menghafal atau melakukan gerak yang maksimal
dalam jurus tersebut. Maksudnya adalah tingkatan dibedakan oleh sabuk. Bila ingin mendapatkan posisi/tingkatan dalam karate, setiap
karateka terlebih dahulu mengikuti sesi ujian sabuk. Yang berlangsung setiap 4 bulan sekali. Untuk tingkat ini terbagi menjadi :
1. Tingkatan.
NO KATA ARTI
1 KYU Tingkatan Dibawah Sabuk Hitam
2 DAN Tingkatan Sabuk Hitam Dari DAN 1 Sampai DAN 10
3 MUDANSHA Tanpa Tingkatan,Khusus Bagi Murid Dibawah Sabuk Hitam
4 YUDANSHA Sabuk Hitan Dari DAN 1 Sampai DAN 10
2. Kedudukan Personal.
NO KATA ARTI
1 DENSHI Semua murid-murid tanpa menghiraukann tingkatan
2 KOHAI Murid yunior
3 SENPAI Kakak perguruan senior
4 SENSEI Guru (Sabuk Hitam) yang berkompeten mengajar
5 SHIHAN Master (instruktur) tingkatan yang sangat tinggi, di atas DAN-V
3. Tingkatan Sabuk Hitam.
NO KATA ARTI
1 SHODAN Sabuk Hitam DAN I
2 NIDAN Sabuk Hitam DAN II
3 SANDAN Sabuk Hitam DAN III
4 YONDAN Sabuk Hitam DAN IV
5 GODAN Sabuk Hitam DAN V
6 ROKUDAN Sabuk Hitam DAN VI
7 SHICHIDAN Sabuk Hitam DAN VII
8 HACHIDAN Sabuk Hitam DAN VIII
9 KUDAN Sabuk Hitam DAN IX
10 JUDAN Sabuk Hitam DAN X

29
4. Istilah dan Ekspresi.
NO KATA ARTI
1 CHUDAN Tingkat menengah
2 CHUI Peringatan
3 DESHI Murid
4 DOJO Pedepokan/Tempat latihan
5 GEDAN Tingkatan lebih rendah
6 HAJIME Mulai
7 JODAN Tingkatan lebih tinggi
8 KATA Rangkaian gerakan karate
9 KARATE-GI Seragam karate
10 KIAI Metode yg khas dlm beladiri Jepang
11 KIHON Latihan Dasar
12 KIHON KUMITE Lawan yg sdh diatur sebelumnya
13 KIME Konsentrasi penuh dlm penghimpun tenaga
14 KUMITE Perkelahian
15 MA-AI Jarak
16 MAWATE Berbalik
17 MAKIWARA Pemecahan
18 OSU Sapaan karateka
19 SEI-AI Even
20 SHOBU Pertarungan
21 SHOMEN Ruang buat tamu khusus
22 YAME Berhenti
23 YOI Bersiap

30
5. Istilah Umum.
NO KATA ARTI
1 BUDO Cara perang (bela diri)
2 BUDOKA Orang yang belajar seni perang (bela diri)
3 BUSHIDO Cara dari pahlawan/pejuang (kode hormat dari samurai)
4 DAI Lebih besar, besar
5 DAN Derajat utama (Tingkatan dalam sabuk hitam)
6 DESHI Murid
7 DO Jalan, cara
8 DOJI Simultan, bersama
9 DOJO Tempat latihan
10 DOJO-KUN Peraturan tempat latihan
11 EMBUSEN Garis pergerakan (dalam KATA)
12 ENOY Semangat persiapan
13 FUDOKAN Pondasi rumah kandang kuda
14 GASSHUKU Latihan bersama (penyeragaman teknik)
15 GI Seragam
16 GOHON Kelima
17 GOHON KUMITE Pertarungan (kumite) lima langkah
18 GO NO SEN Membiarkan diserang dahulu dgn tujuan untuk membalas
19 GOSHIN Bela diri
20 HAI Ya
21 HAN Setengah
22 HANMI Menghadap ke depan (45 derajat, didepan lawan)
23 HAPPO KUMITÉ Kumite melawan beberapa lawan dari berbagai arah
24 HARA Perut; bagian tengah dari tubuh
25 HEIKO Keseimbangan
26 HOMBU Dojo utama/inti
27 HYOSH Penentuan waktu / irama

31
27 IEE IIE Tidak
27 JIKAN Waktu
30 JIYYU KUMITE Pertarungan (kumite) bebas
31 JUTSU Seni, kemampuan
32 KA Pelajar, siswa
33 KAMAE Bersiap
34 KAN Aula
35 KARA Kosong
36 KARATE Tangan kosong
37 KARATE DO Cara karate
38 KARATEKA Orang yang belajar karate
39 KARATEGI Pakaian karate
40 KATA Bentuk latihan (=jurus); bahu
41 KI Kekuatan bagian dalam
42 KIAI Teriakan semangat / peledakan energi
43 KIHON Dasar
44 KIHON IPPON KUMITE Teknik dasar suatu pertarungan (kumite)
45 KIME Pemusatan semua kekuatan di satu titik dgn suatu teknik
46 KO WAZA Semua ilmu tentang teknik tangan
47 KOHAI Yunior; adik seperguruan
48 KOKYU Pernafasan
49 KUMITE Pertarungan / pertempuran
50 KUN Sumpah / peraturan
51 KYU Rangking; tingkatan
52 MA AI Jarak
53 MAKIWARA Papan lentur (=Papan dililit tali jerami & ditanam ke tanah)
54 MAKUSO Meditasi (=menghayati, menenangkan pikiran)
55 NARANDE Berbaris
56 OBI Sabuk; ikat pinggang

32
57 OSH Secara umum, mengandung pengertian "Ya, saya mengerti"
58 OSHINABU Pantang menyerah
59 OSU "Saya mengerti dan akan mencoba yang sebaik mungkin"
50 KUN Sumpah / peraturan
60 OTOSHI Menjatuhkan
61 OYO KUMITÉ Pertarungan (kumite) menghadapi beberapa lawan
62 RANDORI Latihan pertarungan (kumite) bebas
63 REI Menunduk; sapaan (tanda dari hormat)
64 RENMEI Perserikatan, asosiasi, anggaran dasar
65 RYO Berdua (=keduanya)
66 RYU Sekolah, aliran
67 SANBON KUMITE Pertarungan (kumite) tiga serangan
68 SATORI Penjelasan dalam seni bela diri
69 SEIRETSU Rangking (tingkatan) berdasarkan garis
70 SEIZA Meditasi (menenangkan pikiran) dengan posisi berlutut
71 SEN Inisiatif
72 SENSEI Guru, ahli
73 SENSEI NI Menghadap guru
74 SEMPAI Senior, kakak seperguruan
75 SHIAI Turnamen, kompetisi, kejuaraan
76 SHIHAN Orang yang sangat ahli
77 SHIN Semangat
78 SHITEI Hubungan antara guru dengan murid
79 SHITO Pertarungan (kumite) hidup atau mati
80 SHOTO Pergerakan cemara / nama samaran Funakoshi
81 SHOTOKAN Rumah dari Shoto ; "Laut Rindu"; nama samaran Funakoshi
82 SOKUMEN Samping
83 SONKEI Hormat
84 SOTO Luar

33
85 TAISHO Pemanasan
86 TATE Vertikal
87 TE Tangan
88 TOKUI Kesukaan, pilihan
89 TORI Penyerang
90 WA Harmoni
91 WAZA Teknik
92 WAZARI Setengah poin (nilai setengah)
93 YAME Berhenti
94 YASUME Rileks (atau posisi siap)
95 YOI Siap
96 YAKUSOKU KUMITÉ Pengaturan kumite
97 ZANSHIN Keseimbangan dan pengontrolan, kesadaran

6. Teknik Karate.
NO KATA ARTI
1 AGE Naik, keatas
2 AGE EMPI Sikutan keatas
3 AGE TE Angkat tangan; tangan keatas
4 AGE TSUKI Hantaman (pukulan) naik keatas
5 AGE UKE Tangkisan dari bawah ke atas
6 AI Pemfokusan/pemusatan
7 ASHI Kaki
8 ASHI BARAI Sapuan kaki
9 ASHI GERI Tendangan kaki depan
10 ASHI SABAKI Pergerakan kaki
11 ASHIKUBI Mata kaki
12 ATAMA Kepala
13 ATE Benturan/tangkisan

34
14 AWASE Dikombinasikan
15 AWASE SHUTO AGE UKE Dikombinasikan tangkisan pisau tangan
16 AWASE TSUKI Pukulan "U"
17 CHOKU TSUKI Pukulan lurus
18 CHUDAN Bagian tengah
19 DACHI Kuda-kuda (cara berdiri)/posisi
20 EMPI (HIJI) Siku
21 EMPI UCHI Tangkisan siku
22 EMPI UKE Tangkisan sikut
23 ENGETSU UKE Tangkisan kaki melingkar
24 ENSHO Bagian belakang dari tumit sepatu
25 FUDO DACHI Kuda-kuda (cara berdiri/posisi) bertempur
26 FUMI KIRI Tendangan menggunting
27 FUMIKOMI Tendangan menempel
28 GAMAE Menarik
29 GEDAN Tingkat rendah, bawah
30 GEDAN BARAI Penangkisan (pertahanan) dari atas ke bawah
31 GEDAN TSUKI (ZUKI) Pukulan mengarah ke bawah
32 GEDAN UKE Tangkisan ke bawah
33 GERI Tendangan
34 GERI WAZA Ilmu pengetahuan tentang teknik kaki
35 GYAKU Kebalikan / balasan
36 GYAKU HAITO UCHI Tangkisan balasan berupa pukulan
37 GYAKU TSUKI Pukulan balasan
38 HACHIJI DACHI Posisi (kuda-kuda) alamiah
39 HAISHU Belakang tangan
40 HAISHU UKE Tangkisan belakang tangan
41 HAITO Punggung tangan
42 HAITO UCHI Tangkisan punggung tangan

35
43 HAISHU UCHI Tangkisan tangan belakang
44 HAIWAN Belakang lengan
45 HAIWAN NAGASHI UKE Tangkisan sapuan belakang lengan
46 HANGETSU DACHI Posisi (kuda-kuda) jam gelas - melebar
47 HIDARI Kiri
48 HEISUKO Puncak dari kaki (kaki paling atas)
49 HEISOKU DACHI Posisi (kuda-kuda) dalam keadaan formal
50 HIDARI ASHI ORISHIKU Lutut kaki kiri
51 HIKITE Kedua tangan ditarik kembali
52 HIRAKEN Kepalan sendi engsel bagian depan
53 HIRAKEN UCHI Sasaran sendi engsel bagian depan
54 HIZA (HITSUI) Lutut
55 HIZA AGE ATE Tangkisan lutut keatas
56 HIZA GERI Tangkisan/tendangan lutut
57 IPPON KEN Satu kepalan sendi engsel
58 IPPON KEN TSUKI Satu pukulan kepalan sendi engsel (Hangetsu)
59 IPPON KUMITE Pertarungan (kumite) satu langkah
60 IPPON NUKITE Serangan satu jari tangan
61 IPPON NUKITE UCHI Tangkisan satu jari
62 JIKU ASHI Pusat putaran kaki
63 JIYU DACHI Posisi (kuda-kuda) bebas
64 JIYU IPPON KUMITE Satu serangan dari posisi pertarungan (kumite) bebas
65 JODAN Tingkat yang lebih tinggi dari kepala
66 JUJI UKE Tangkisan menyilang (x)
67 KAGE UKI Tangkisan berkait
68 KAGE ZUKI Pukulan berkait
69 KAI ASHI Langkah ke depan
70 KAISHU Tangan terbuka

36
71 KAITEN Perputaran
72 KAKATO Tumit kaki
73 KAKATO GERI Tendangan tumit (dari atas ke bawah)
74 KAKIWAKI UKE Tangkisan langkah pertama dari kekalahan
75 KARATE NI SENTE NASHI Karate bukanlah yang bergerak pertama kali
76 KARATE WA SENTE NARI Karate lah yang bergerak pertama kali
77 KEAGE Tendangan ayunan yang melingkar ke depan/ke belakang
78 KEITO UKE Tangkisan pergelangan tangan (kepala ayam)
79 KEKOMI Tendangan menekan
80 KEN Tinju
81 KESA GERI Tendangan diagonal
82 KENSEI Teknik yang dilaksanakan dengan kiai yang diam
83 KIBA DACHI Posisi (kuda-kuda) menunggang kuda
84 KIN GERI Tendangan selangkang
85 KIZAMI TSUKI Pukulan pertama dengan tinju (tangan) yang di depan
86 KOKO UCHI Tangkisan mulut harimau
87 KOKUTSU DACHI Posisi (kuda-kuda) belakang
88 KOSA Penyeberangan
89 KOSA DACHI Posisi (kuda-kuda) menyeberang
90 KOSA UKE Tangkisan menyilang
91 KOSHI Bola kaki
92 KOSHI KAITEN Perputaran pinggul
93 KOSHI SABAKI Pergerakan pinggul
94 KUATSU Ilmu pengetahuan tentang kebangkitan
95 KUMADE Tangan beruang (teknik tangan)
96 KUMADE UCHI Tangkisan cakaran beruang
97 KUZUSHI WAZA Teknik untuk mematahkan keseimbangan
98 MAE Depan

37
99 MAE EMPI Serangan menyiku ke depan
100 MAE EMPI UCHI Tangkisan depan menyiku
101 MAE GERI KEAGE Tendangan tamparan kaki depan
102 MAE GERI KEKOMI Tendangan menempel (menyodok) kaki depan
103 MANJI UKE Tangkisan tinggi/rendah
104 MAWASHI Berputar
105 MAWASHI EMPI UCHI Tangkisan siku memutar
106 MAWASHI GERI Tendangan memutar
107 MAWASHI TSUKI Pukulan (tinju) memutar
108 MAWATTE Berputar ke belakang (menghadap ke belakang)
109 METSUKE Melihat
110 MIGI Kanan
111 MIGI ASHI ORISHIKU Sikutan lutut kanan
112 MIKA ZUKI GERI Tendangan tambahan
113 MOROTE UKE Meningkatkan tangkisan
114 MOROTE TSUKI Pukulan sejajar (paralel)
115 MOTO DACHI Posisi (kuda-kuda) asli
116 MUSUBI DACHI Posisi (kuda-kuda) berdiri formal (kaki membentuk "V")
117 NAIWAN Tangkisan menyapu
118 NAKADAKA IPPON KEN Belakang lengan
119 NAME ASHI GERI Tendangan gelombang yang berputar
120 NAMI ASHI Tangkisan kaki kedalam
121 NAORE Kembali ke posisi (kuda-kuda) Shizen-tai
122 NEKO ASHI DACHI Posisi (kuda-kuda) kucing
123 NIDAN GERI Tendangan ganda
124 NIHON NUKITE Kepalan dengan dua jari lurus (telunjuk & jari tengah)
125 NIHON NUKITE UCHI Tangkisan dengan dua jari lurus (telunjuk & jari tengah)
126 NIHON TSUKI Pukulan ganda

38
127 NUKITE Pukulan dengan jari lurus kecuali ibu jari (tangan terbuka)
128 OI TSUKI Pukulan menerjang/menghujam
129 OI GYAKU TSUKI Pukulan menerjang kembali
130 OSAE Menekan; memaksa
131 OSAEKOMI WAZA Pegangan
132 OSAE UKE Tangkisan memegang
133 OTOSHI EMPI UCHI Tangkisan siku kebawah
134 OTOSHI TSUKI Pukulan kebawah
135 OTOSHI UKE Tangkisan kebawah
136 REN GERI Tendangan ganda; kombinasi tendangan
137 RENOJI DACHI Posisi (kuda-kuda) L
138 REN TSUKI Pukulan ganda; kombinasi pukulan
139 RENZOKU WAZA Keseluruhan ilmu pengetahuan tentang teknik kombinasi
140 RYOKEN Kedua pukulan
141 RYOWAN Kedua lengan
142 RYOWAN UCHI UKE Tangkisan ganda kedalam
143 SAI Pisau bercabang dua
144 SABAKI Gerakan dalam ruang
145 SANBON TSUKI Pukulan (tinju) tiga kali
146 SANCHIN DACHI Posisi (kuda-kuda) jam gelas
147 SAN TSUKI Tiga pukulan
148 SASHI ASHI Melangkahi
149 SEIKEN Kepalan (tinju) bagian depan
150 SEIRYUTO UKE Tangkisan lembu jantan
151 SEN NO SEN Menyerang ketika lawan juga menyerang
152 SEN SEN NO SEN Menyerang terlebih dahulu sebelum lawan memulai
153 SHIHON NUKITE UCHI Tangkisan tangan tombak
154 SHIKO DACHI Bergerak kesamping - mengarahkan posisi kaki

39
155 SHIME WAZA Keseluruhan ilmu pengetahuan tentang teknik mencekik
156 SHINTAI Pergerakan tubuh
157 SHIZEN TAI DACHI Posisi (kuda-kuda) berdiri biasa; posisi rileks
158 SHO Lebih sedikit / lebih kecil, kecil, berawal
159 SHOREI Lambat, pergerakan yang kuat, penekanan kekuatan
160 SHORIN Pergerakan yang cepat, penekanan kecepatan
161 SHUTO UCHI Tangkisan pisau tangan (dari dalam)
162 SHUTO UKE Tangkisan pisau tangan
163 SOCHIN DACHI Posisi (kuda-kuda) kaki mengangkang
164 SOETE Tangan terbuka
165 SOKUMEN AWASE UKE Kombinasi tangkisan samping
166 SOKUTO Tepi luar (pisau) dari kaki
167 SOTO MIKAZUKI GERI Tendangan bulan sabit dari samping
168 SOTO SHUTO UCHI Tangkisan pisau tangan samping
169 SOTO UDE UKE Tangkisan sebelah luar lengan
170 SUKUI Menyodok
171 SUKUI UKE Tangkisan menyodok
172 SUN DOME Teknik menghentikan serangan sebelum mengenai sasaran
173 SURI ASHI Gerakan meluncur (dimulai dari kaki depan)
174 TAI Tubuh; posisi menanti
175 TAI SABAKI Pergeseran tubuh
176 TAIKYOKU Penyebab pertama
177 TAMESHIWARA Percobaan dengan mematahkan
178 TAMESHIWARI Pemecahan benda keras
179 TATE EMPI UCHI Tangkisan siku keatas
180 TATE KEN Tinju keatas
181 TATE SHUTO Pisau tangan keatas
182 TATE SHUTO UKE Tangkisan pisau tangan keatas

40
183 TATE TSUKI Pukulan tinju keatas
184 TE NAGASHI UKE Tangkisan berupan sapuan (elak) tangan
185 TEIJI DACHI Posisi (kuda-kuda) T
186 TEISHO Penyembunyian tumit kaki
187 TEISHO UCHI Bergerak dengan bola ibu jari
188 TEISOKU Bagian bawah kaki
189 TEKUBI Pergelangan tangan
190 TETTSUI Tangkisan pukulan palu, kepalan bawah
191 TETTSUI UCHI Tangkisan kepalan bawah
192 TE WAZZA Teknik tangan
193 TOBI Melompat
194 TOBI GERI Tendangan melompat
195 TSUGI ASHI Teknik meluncur (dimulai dari kaki belakang)
196 TSUKAMI Cadangan
197 TSUKAMI UKE Tangkisan cadangan
198 TSUKI (ZUKI) Pukulan
199 TSUKI WAZA Ilmu pengetahuan tentang memukul
200 TSUMASAKI Saran (dari Jari atau Jari Kaki)
201 TSURU ASHI DACHI Posisi (kuda-kuda) menjulur
202 UCHI Dalam, tangkisan
203 UCHI MAJIRI Teriakan (perkelahian)
204 UCHI MIKAZUKI GERI Tendangan bulan sabit dari dalam
205 UCHI SHUTO UCHI Tangkisan pisau tangan dari dalam
206 UCHI UDE UKE Tangkisan lengan bawah dari dalam
207 UCHI WAZA Ilmu pengetahuan tentang teknik menghembus
208 UDE Lengan bawah
209 UKE Tangkisan
210 UKE WAZA Ilmu pengetahuan tentang teknik menangkis dan bertahan

41
211 UKEMI Jatuh, latihan jatuh
212 URA TSUKI Pukulan (tinju) tertutup
213 URAKEN Tinju (pukul) kembali
214 URAKEN UCHI Tangkisan kembali
215 URAMAWASHI GERI Tendangan setengah melingkar berbalik
216 USHIRO Belakang
217 USHIRO EMPI Sikutan berputar kebelakang
218 USHIRO EMPI UCHI Sikutan kembali berputar kebelakang
219 USHIRO GERI Tendangan belakang dengan cara menghujam
220 USHIRO MAWASHI GERI Tendangan belakang setengah melingkar
221 USHIRO URAMAWASHI GERI Tendangan berputar kebelakang dengan setengah lingkaran
222 WAN Lengan
223 WASHIDE UCHI Tangkisan patukan elang
224 YAMA TSUKI Pukulan (tinju) melebar "U"
225 YOKO Samping
226 YOKO EMPI Sikutan samping
227 YOKO EMPI UCHI Tangkisan siku samping
228 YOKO MAWASHI EMPI UCHI Tangkisan siku samping menyodok
229 YOKO GERI Tendangan samping
230 YOKO GERI KEAGE Tendangan samping menempel
231 YOKO GERI KEKOMI Tendangan samping menyodok
232 YORI ASHI Peluncuran kaki
233 ZENKUTSU DACHI Posisi (kuda-kuda) depan

42
7. Istilah Umum.
NO KATA ARTI
1 Ajime
2 Anshoku
3 Atoshi Baraku
4 Auchi Mulai
5 Dai Mencedrai lawan (dalam pertandingan)
6 DAN Peringatan waktu hamper selesai
7 Deshi Ganti pukulan
8 Do Lebih besar
9 Doji Derajat utama
10 Dojo Murid
11 Dojo-Kun Jalan/ cara
12 Embusen Simultan/ bersama
13 Enoy Tempat latihan
14 Fukushin-Shugo Peraturan tempat latihan
15 Gashuku Garis pergerakan (praktek KATA)
16 Gi Semangat persiapan
17 Gohon Pemanggilan wasit bersama-sama
18 Gohon Kumite Latihan gabungan
19 Go-no-sen Seragam karate
20 Gore Kelima
21 Goshin Pertarungan lima langkah
22 Han Membiarkan diserang dahulu dan membalas/ counter
23 Hanmi Menggunakan hitungan
24 Happo Kumite Bela diri
25 Hara Setengah
26 Heiko Menghadap kedepan (45 derajat didepan lawan)
27 Jogai Kumite melawan beberapa lawan (beberapa arah

43
28 Jiyyu Kumite Perut (bagian tengah dari tubuh)
29 Jutsu Keseimbangan
30 Ka Keluar
31 Kamae Postur
32 Kamaete Bersiap
33 Kara Kosong
34 Karate Tangan kosong
35 Karate-Do Cara karate
36 Karateka Orang yang latihan karate
37 Karategi Pakaian karate
38 Kata Bentuk jurus
39 Khotai Berputar
40 Ki Kekuatan bagian dalam
41 Kiai Teriakan semangat
42 Kihon Dasar
43 Kihon Ippon Kumite Teknik dasar perkelahian
44 Kime Pemusatan semua kekuatan teknik
45 Ko-Waza Ilmu/ teknik tangan
46 Kohay Junior/ adik seperguruan
47 Kokyu Pernafasan
48 Kumite Pertempuran/ perkelahian
49 Kun Sumpah/ peraturan
50 Kyu Ranking/ tingkatan
51 Ma-ai Jarak
52 Makiwara Papan lentur (sarana latihan pukulan)
53 Mawate Berbalik
54 Mogore Tanpa hitungan
55 Mokusho Meditasi/ menenangkan fikiran
56 Motono-Ichi Kembali kegaris mulai
57 Narande Berbaris
58 Obi Sabuk/ ikat pinggang

44
59 Osh Ucapan hormat (umum), pengertiannya “saya mengerti”
60 Oshinabu Ucapan hormat, pengertiannya Pantang menyerah
61 Osu Ucapan hormat, pengertiannya “saya mengerti dan akan sebaik mungkin”
62 Otoshi Menjatuhkan
63 Oyo Kumite Pertarungan/ kumite menghadapi beberapa lawan
64 Randori Latihan, pertarungan bebas
65 Rei Menghormat, sapaan menunduk (bentuk penghormatan)
66 Renmei Anggaran dasar (asosiasi)
67 Ryo Berdua
68 Ryu Aliran
69 Sanbon Kumite Gerak, kumite pertarungan tiga serangan
70 Satori Penjelasan dalam seni bela diri
71 Seiza Duduk bersimpuh
72 Sen Inisiatif
73 Sensei Guru ahli
74 Sensi-ni Menghadap guru
75 Sempai Senior (kakak seperguruan)
76 Shiai Turnamen (pertandingan)
77 Shihan Orang yang sangan ahli
78 Shin Semangat
79 Shitei Hubungan antara guru dengan murid
80 Shito Pertarungan sampai mati
81 Shoto Nama samaran (Gicin Funakoshi)
82 Shotokan Rumah dari Shoto “Laut Rindu” Nama samaran (Gicin Funakoshi)
83 Sokumen Samping
84 Soto Luar
85 Taisho Pemanasan
86 Tate Fertikal
87 Te Tangan
88 Tokui Kesukaan/ pilihan
89 Tori Penyerang
90 Tori-Mazen Tidak ada nilai/ poin

45
91 Tsuzu-Kete Lanjut serang
92 Wa Harmonis
93 Waza Teknik
94 Wazari Nilai setengah poin
95 Yame Berhenti
96 Yasume Rileks, posisi siap
97 Yoi Siap
98 Yokusoku Pengaturan kumite
99 Yuriashi Bergeser
100 Zanshin Keseimbangan (pengontrolan)

8. Sebutan Hitungan Karate.


 Ichi : 1 (Satu)
 Ni : 2 (Dua)
 San : 3 (Tiga)
 Shi : 4 (Empat)
 Go : 5 (Lima)
 Roku : 6 (Enam)
 Sichi : 7 (Tujuh)
 Hachi : 8 (Delapan)
 Ku : 9 (Sembilan)
 Jyu : 10 (Sepuluh)

46
X. LATIHAN BELADIRI KARATE BERTUJUAN.
1. Membangun Kemandirian.
Sikap mandiri merupakan seseorang yang dapat melakukan segala sesuatu dengan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga
mereka percaya diri atas apa yang mereka miliki. Karate ini membuat individu merasakan tidak adanya ketergantungan pada
orang lain atau disebut pula kemandirian.
Karena seni bela diri ini membantu setiap individu untuk bisa berlatih teknik bela diri yang suatu saat bisa membantu dirinya
sendiri maupun orang lain apabila mengalami kejadian yang tidak diinginkan.
2. Membangun Sportifitas.
Sportifitas merupakan sikap anti curang yang mana karakter ini bisa dipicu dari seni bela diri karate. Perlu anda ketahui bahwa
bela diri ini tidak hanya bermaksud untuk kebaikan fisik saja, melainkan ada banyak hal lain yang ingin dicapai seperti mental atau
karakter yang baik.
Maka dari itu tidak heran jika dalam karate jiwa kebersamaan antara satu sama lain begitu erat dan dibentuk pula sikap saling
mendukung agar setiap individu mempunyai kepribadian yang semakin baik.
3. Membangun Jiwa Satria.
Jiwa satria merupakan jiwa keberanian yang muncul dalam diri seseorang. Karate merupakan salah satu cara yang bisa
membangun jiwa satria ini. Karena dalam bela diri ini individu akan dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
menghadapi musuh, sehingga mereka merasa memiliki ilmu atau bakat yang sudah ada dalam dirinya terlbih lagi kemampuan
tersebut telah dilatih dengan baik.
Maka keberanian bisa muncul dengan lebih mudah dan selama jalan yang ditempuh benar maka seorang karateka wajib untuk
melindungi dirinya maupun orang lain yang membutuhkan.
4. Meningkatkan Sikap Disiplin.
Disiplin adalah sikap yang menunjukkan tepat waktu, tanggung jawab dan segala hal harus terstruktur dengan baik. Pada bela
diri karate seseorang akan diajarkan untuk memiliki sikap disiplin. Karena pada olahraga ini tiap individu wajib untuk datang tepat
waktu, tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban serta lain sebagainya yang membiasakan mereka lebih bisa bersikap
disiplin.
5. Membentuk Fisik yang Sehat dan Kuat.
Kegiatan karate merupakan hal yang sangat baik untuk membentuk fisik sehat dan kuat. Maka dari itu olahraga atau bela diri
ini banyak diminati individu atau orang-orang karena membantu mereka untuk memiliki daya tahan tubuh lebih kuat dan sehat.
6. Menambah Ilmu menguasai Beladiri.
Melalui seni bela diri karate yang sering anda lakukan, maka secara tidak langsung hal tersebut mampu menambah ilmu untuk
menguasai bela diri. Tentunya hal ini sangat berguna untuk masing-masing individu, karena mereka bisa melihat bakat yang ada
dalam dirinya sekaligus bisa sebagai perlindungan diri atas semua hal yang bisa membahayakan.

47
XI. UJIAN KENAIKAN TINGKAT/KYU-DAN.
Panduan :
1. Untuk mengikuti/ melaksanakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Kyu/DAN peserta diwajipkan untuk melengkapi data sbb :
 Ujian Kyu dari sabuk Putih ke sabuk Kuning → Nama lengkap + Tempat tanggal lahir + Rekomendasi Dojo.
 Ujian Kyu dari sabuk Kuning sampai ke sabuk Biru/Ungu → Fotocopy Ijazah Kyu terakhir + Rekomendasi Dojo.
 Ujian Kyu dari sabuk Biru/Ungu ke Sabuk Coklat Kyu-3 s.d Kyu-1 → Fotocopy Ijazah Kyu terakhir + Rekomendasi Pengcab.
 Ujian DAN-I s.d DAN-IV → Fotocopy Ijazah Kyu terakhir + Rekomendasi Pengcab dan Pengprov.
 Masing-masing peserta wajip menunjukkan sertifikat asli terakhir.
2. Masing-masing peserta ketika pelaksanaan ujian wajip memakai Dogi/ baju karate yang bersih dan memakai logo TAKO
Indonesia.
3. Peserta ujian tidak dibenarkan saling mencedrai peserta lain apabila materi Jiyu Kumite dan Sihai Kumite.
4. Peserta ujian tidak boleh menuntut panitia ujian jika terjadi cedera apabila terluka sewaktu pelaksanaan.
5. Peserta wajip mengikuti aturan yang diberlakukan panitia pelaksana ujian.
6. Peserta dinyatakan lulus jika paling rendah 60.
7. Jika nilai peserta 56 s.d 59 dinyatakan panitia lulus percobaan.
8. Jika nilai peserta nilai 55 kurang dinyatakan tidak lulus.
9. Penguji dalam menilai bersifat mutlak dan tidak boleh di intervensi dari pihak manapun.
10. Team penguji tingkat sabuk Kuning s.d sabuk Biru/ Ungu melaporkan hasil ujian kepada Pengcab.
11. Team penguji tingkat sabuk Coklat Kyu-3 s.d Kyu-1 melaporkan hasil ujian kepada Pengprov.
12. Team penguji Sabuk Hitam/ DAN melaporkan hasil ujian kepada Ketua Dewan Guru dan PB.
13. Besar uang ujian ditentukan oleh panitia pelaksana.
14. Sertifikat disyahkan oleh :
 Sabuk Kuning/ Kyu-8 s.d Biru/ Kyu-5-4 : Komtek daerah (Kota/Kabupaten) + Ketua Pengcab + Ketua team penguji.
 Sabuk Coklat/ Kyu-3 s.d Kyu-1 : Komtek Wilayah (Provinsi) + Ketum Pengprov + Ketua team penguji.
 Sabuk Hitam/ DAN : Ketua Dewan Guru + Ketum PB + Ketua team penguji.
15. Materi ujian mengikuti Kurikulum yang disyahkan Ketua Dewan Guru.

Penyelenggara Ujian.
Dilaksanakan terbagi 3 :
1. Tingkat ujian Sabuk Kuning/ Kyu-8 s.d Biru/Ungu Kyu-5-4 dilaksanakan oleh Pengcab dan Komtek Daerah.
2. Tingkat ujian Sabuk Coklat/ Kyu-3 s.d Kyu-1 dilaksanakan oleh Pengprov dan Komtek Wilayah/ Provinsi
3. Tingkat ujian Sabuk Hitam DAN-I s.d DAN-IV dilaksanakan oleh PB dan wewenang penuh Dewan Guru.

48
Permohonan Ujian.
Penyelenggaraan ujian mengajukan permohonan untuk melakukan supervisi atas penyelenggaraan ujian dan penunjukan Tim Penguji
sesuai tingkatan ujian sbb :
1. Pelaksanaan Ujian dari Kyu 8 sampai ke Kyu 4 diajukan oleh Pengurus Cabang kepada Komisi Teknik Daerah.
2. Pelaksanaan Ujian dari Kyu 4 sampai ke Kyu 1 diajukan oleh Pengurus Provinsi kepada Komisi Teknik Wilayah.
3. Pelaksanaan Ujian dari DAN-I sampai ke DAN-IV diajukan oleh Pengurus Besar kepada Ketua Dewan Guru.

Tim Penguji
Berdasarkan permohonan pelaksanaan ujian maka :
1. Untuk pelaksanaan ujian dari Kyu 8 sampai ke Kyu 4, Komisi Teknik Daerah menyusun dan menunjuk Tim Penguji dengan
ketentuan 2 anggota yang menguasai materi kurikulum dan sebaiknya bersertifikasi pelatih dengan kualifikasi C. Ketua Tim
Penguji adalah Ketua Komisi Teknik Daerah.
2. Untuk pelaksanaan ujian dari Kyu 3 sampai ke Kyu 1, Komisi Teknik Wilayah menyusun dan menunjuk Tim Penguji sebanyak 3
(tiga) orang pelatih yang menguasai materi kurikulum. 2 (dua) diantaranya sebaiknya bersertifikasi pelatih dengan kualifikasi C dan
B dan 1 (satu) orang yang menjadi Ketua Tim Penguji Ketua Komisi Teknik Wilayah.
3. Untuk pelaksanaan ujian dari DAN-I sampai ke DAN IV, Dewan Guru menyusun dan menunjuk Tim Penguji sebanyak 5 (lima)
orang dari Dewan Guru. Ketua Tim Penguji harus berasal dari Dewan Guru, dan dibantu oleh Komisi Teknik Wilayah yang ditunjuk
dan di SK kan oleh Ketua Dewan Guru.
4. Khusus ujian Sabuk Hitam DAN-I s.d DAN-IV untuk kelancaran pelaksanaan maka Ketua Dewan Guru menunjuk dan
membuat Surat Keputusan/ SK kepada Komtek Wilayah sebagai Panitia Pelaksana ujian, tentunya dalam hal penyiapan
tempat penyelengaraan, pendataan peserta, dan membantu Dewan Guru.

49
50
Lampiran Kihon-1 : Bentuk tangan
XII. PANDUAN GAMBAR KIHON.

51
Lampiran Kihon-2 : Bentuk tangan

52
Lampiran Kihon-3 : Bentuk kaki

53
Lampiran Kihon-4 : Bentuk/Kaki (Dachi
/Kuda-kuda)

54
Lampiran Kihon-5 : Bentuk/Kaki (Dachi
/Kuda-kuda)

TSURU-ASHI SHIKO DACHI


DACHI

HANGETSU DACHI
SHOCIN DACHI

55
Lampiran Kihon-6 : Kihon Zuki/ Tsuki
(pukulan)

56
Lampiran Kihon-7 : Kihon Zuki - Uchi
(pukulan, lecutan)

57
Lampiran Kihon-8 : Kihon Uchi (pukulan,
-tusukan)

58
Lampiran Kihon-9 : Uke/ Tangkisan

Uchi-Uke

Shuto-Uke

Manji-Uke

Teisho-Uke

59
Lampiran Kihon-10 : Uke/ Tangkisan

60
Lampiran Kihon-11 : Uke/ Tangkisan

HAIWAN-UKE GEDAN KAKE

JUJI-UKE KAKETE-
UKE

HAISU-UKE HAITO-UKE

61
Lampiran Kihon-12 : Uke/ Tangkisan

KAKUTO-UKE MIKAZUKI NAMIGAESHI

KAKEWAKE-UKE

OTOSHI-UKE RIOSHOTSUKAMI RYOTEISHO SHOKUTO

62
Lampiran Kihon-13 : Uke/ Tangkisan

SHUTO AGE SHUTO JUJI TEISHO


OSAE-UKE

TEKUBI-UKE TSUKAMI SHONAGASHI SHOMOROTE

63
Lampiran Kihon-14 : Geri/ Tendangan

MAWASHI GERI

YOKO GERI
KEKOME

64
Lampiran Kihon-15 : Geri/ Tendangan

65
Lampiran Kihon-16 : Geri/ Tendangan

66
Lampiran Kihon-17 : Geri/ Tendangan

67
KATA.
Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga
mengandung yang berbeda. Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-
gerakan dasar Kata. Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di
aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai
dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan. Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta
akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-
gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan
peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih
indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF,
yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
 Shotokan : Kankudai dan Jion.
 Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
 Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
 Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka harus
memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas.

68
Lampiran -1 : Kata Shotokan
Taikyoku Shodan

1. TAIKYOKU SHODAN.

Taikyoku adalah dasar namun penting dan karenanya


memiliki interpretasi yang berarti "Penyebab pertama" atau
Dasar utama".
Tai mengacu pada besar atau hebat dan Kyoku
mengacu pada ekstrim atau pamungkas. Sehingga munculah
tafsir yang berarti ultimat besar.
Taikyoku Shodan dianggap sebagai kata pelatihan
pamungkas seperti yang disebutkan Gichin Funakoshi dalam
bukunya, Karate-Do Kyohan.
Taikyoku juga disebut sebagai nama misterius yang
diberikan untuk menggambarkan kekosongan. Ini didasarkan
pada doktrin Buddhis bahwa kehidupan dan semua materi
bersifat sementara dan hanya ilusi. Sama halnya di Taikyoku
karena dianggap sebagai bentuk karate yang paling asli di
mana terdapat gerakan, blok dan pukulan dan tanpa
kerumitan atau pemborosan.

69
Lampiran -2 : Kata Shotokan
Heian Shodan

2. HEIAN SHODAN.

Heian berarti “Pikiran Penuh Kedamaian”. Kata ini


adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang
diciptakan oleh Yasutsune Itosu (salah satu guru Gichin
Funakoshi).
Meskipun tidak diketahui bagaimana Kata Heian ini
diciptakan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian
merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi tingkatannya
yaitu Kata Kanku-Dai.
Itosu menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan
Karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan
kesan tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata
lanjutan. Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang
memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan.

HalPenting :
Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju. Memiliki 21 gerakan dengan
waktu aplikasi 40 detik.

70
Lampiran -3 : Kata Shotokan
Heian Nidan

3. HEIAN NIDAN.

Heian Nidan berarti seri Heian yang kedua. Aslinya Kata


ini merupakan Kata yang pertama, tetapi Gichin Funakoshi
merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari
maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata
Bassai-Dai.
Hal Penting :
Sikap balik kebelakang,tendangan menyamping,membalikan
posisi pinggang/pinggul dan kombinasi tehnik. Memiliki 26
gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.

71
Lampiran - 4: Kata Shotokan
Heian Sandan

4. HEIAN SANDAN.

Heian Sandan berarti Heian yang ketiga dari seri Kata Heian.
Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte.
Hal Penting :
Sikap kesamping dan tangkisan atas (atas bahu/kepala).
Memilki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.

72
Lampiran -5 : Kata Shotokan
Heian Yondan

5. HEIAN YONDAN.

Heian Yondan berarti Heian keempat dari seri Kata


Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai.
Hal Penting :
Pengembangan/kontraksi, tangkisan dan tehnik penyelesaian.
Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.

73
Lampiran -6 : Kata Shotokan
Heian Godan

6. HEIAN GODAN.

Heian Godan berarti Kata Heian kelima dari Seri Kata


Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Gankaku.
Hal Penting :
Fleksibilitas dan Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan
waktu aplikasi 50 detik.

74
Lampiran -7 : Kata Shotokan
Tekki Shodan

7. TEKKI SHODAN.

Tekki berarti kuda besi atau posisi berkuda. Tekki


Shodan adalah Kata Tekki pertama dalam seri Kata Tekki.
Kata Tekki adalah Kata Shorei, menggambarkan kekuatan,
tehnik yang penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan
direvisi oleh Yasutsune Itosu. Gichin Funakoshi
menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan
menguasai masing-masing Kata Tekki ini (pada waktu itu,
setiap murid menghabiskan beberapa tahun untuk
mempelajari Kata).
Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan
diperkenalkan oleh Yasutsune Itosu, Tekki Nidan dan
Sandan diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Belum ada
penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki
perlintasan gerakan satu garis, meskipun kadang terpikir
dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas punggung kuda
(hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis). Makna dari
Kata ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang
dinding/tembok atau diatas perahu.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul, dan sikap
kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan waktu aplikasi 50
detik.

75
Lampiran -8 : Kata Shotokan
Tekki Nidan

8. TEKKI NIDAN.

Tekki Nidan berarti Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki
Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk pertama kali pada
level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif
hingga tingkat sabuk Hitam.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap
kesamping. Memiliki 24 gerakan , dengan waktu aplikasi 50
detik.

76
Lampiran -9 : Kata Shotokan
Tekki Sandan

9. TEKKI SANDAN.

Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata
Tekki.

Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap
kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan waktu aplikasi 50
detik.

77
Lampiran -10 : Kata Shotokan
Bassai - Dai

10. BASSAI-DAI.

Bassai-Dai berarti menghancurkan pertahanan


musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan
lawan (kebanyakan mengartikan “Gempuran Yang Sangat
Kuat”). Kata ini dipelajari pada tingkat Kyu 1 hingga tingkat
Shodan (Dan I). Aslinya disebut Passai, Kata ini pertama
kali diperlihatkan di Tomari dan Shuri. Bassai-Dai adalah
Kata Shorin.

Hal Penting
Rotasi Pinggul, kekuatan penuh, semangat yang kuat dan
luapan tenaga, ketidak-untungan harus menjadi
keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60
detik.

78
Lampiran -11 : Kata Shotokan
Bassai - Sho

11. BASSAI-SHO.

Bassai-Sho berarti lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata


Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Kata ini lembut,
tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai.
Hal Penting
Tangkisan yang sangat kuat dan serangan balik yang
sangat tajam. Memiliki 27 gerakan.

79
Lampiran -12 : Kata Shotokan
Kanku - Dai

12. KANKU-DAI.

Kanku-Dai berarti melihat dunia atau langit (dari


gerakan pertama). Kata Dai menunjukkan bahwa Kata ini
merupakan Kata Kanku terhebat. Kanku-Dai bernama asli
Kushanku, nama seorang ahli bela diri Cina yang datang ke
Okinawa pada abad ke-18. Kata ini merupakan Kata favorit
dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih untuk di
demonstrasikan diluar Okinawa. Gichin Funakoshi yakin
bahwa Kanku-Dai memiliki semua element dasar dari
Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan favorit Sensei
Okazaki yang mendemonstrasikan kata ini di buku The Best
Karate. Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata
kedua dalam Ujian Nidan (Dan II).
Hal Penting
Tehnik yang cepat dan lamban, penuh tenaga dan lembut,
pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan
membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar
terkepung oleh musuh. Keadaan/situasi juga merupakan
hal penting, karena panjangnya Kata. Memiliki 65 gerakan
dengan waktu aplikasi 90 detik.

80
Lampiran -13 : Kata Shotokan
Kanku - Sho

13. KANKU-SHO.

Kanku-Sho berarti Kata terendah didalam Kata


Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara Heian
Yondan dan Kanku-Dai.

Hal Penting
Penggunaan tenaga dengan benar, kecepatan dan
pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan.

81
Lampiran -14 : Kata Shotokan
Jitte

14. JITTE.

Jitte (kadang dibaca Jutte) berarti tangan sepuluh


atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari.
Kata ini mungkin diperagakan dengan tongkat di tangan.
Nama Kata ini tidak mengalami perubahan (hanya Jitte dan
Gion yang tidak mengalami perubahan).

Hal Penting
Rotasi pinggul, dan tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24
gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.

82
Lampiran -15 : Kata Shotokan
Hangetsu

15. HANGETSU.

Hangetsu berarti Bulan Separuh/Setengah Bulan


(berarti juga nama sikap utama dalam Kata). Kata ini
adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau
Seishan. Kata ini diperagakan pertama kali di Tomari. Kata
ini adalah Kata Shorei.

Hal Penting
Pemekaran/penciutan, putaran lengan dan pergerakan kaki
serta pernapasan. Memiliki 41 gerakan dengan waktu
aplikasi 60 detik.

83
Lampiran -16 : Kata Shotokan
Empi

16. EMPI.

Empi (kadang disebut Enpi) berarti Burung Wallet


Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di Tomari
(hingga Restorasi Meiji, disebarkan ke Shuri dan Naha).
Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau
Wanshu (Setelah seorang ahli beladiri Cina datang ke
Okinawa ). Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi.
Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti
dari gerakan Kata yang asli.
Hal Penting
Tinggi rendah posisi badan, gerakan yang cepat
(kecepatan). Memiliki 37 gerakan dengan waktu aplikasi 60
detik.

84
Lampiran -17 : Kata Shotokan
Gankaku

17. GANKAKU.

Gankanku berarti “Burung Bangau Diatas Karang”


(nama ini diambil dari salah satu posisi dalam Kata ini – ada
posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki,
sebagai serangan dalam mempertahankan diri). Ini
merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya bernama
Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi.
Kata ini disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku
merupakan Kata Shorin (walaupun kadang dikatakan
sebagai Kata Shorei).

Hal Penting
Keseimbangan dan tendangan kesamping. Memiliki 42
gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.

85
Lampiran -18 : Kata Shotokan
Jion/ Gion

18. JION.

Jion (Kadang dibaca Jion) belum ditemukan. Ini


merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib
Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura
di Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib
Budha Suci. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan.
Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga
dipelajari aliran Karate Wado-Ryu. Didalam mengambil
nama dari rahib Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan,
penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam
mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei
Tanaka dalam buku The Best Karate.

Hal Penting
Ketenangan, gerakan penuh tenaga, dengan semangat
bertarung yang hebat. Memiliki 47 gerakan dengan waktu
aplikasi 60 detik.

86
Lampiran -19 : Kata Shotokan
Chinte

19. CHINTE.

Chinte berarti “Tangan Ajaib”. Kata ini merupakan


Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina yang
tidak ditemukan dalam Karate Shotokan. Gichin Finakoshi
mengganti namanya menjadi Shoin, tetapi kemudian
kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk
menguasai pengunaan tenaga yang benar pada Kata ini.

Hal penting
Memiliki 33 gerakan.

87
Lampiran -20 : Kata Shotokan
Unsu

20. UNSU.

Unsu berarti “Tangan Bagaikan Awan”. Kata ini


merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan
dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan
terbelah pisau dilangit. Masatoshi Nakayama mengingatkan
bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak yang
menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai,
Empi dan Gion sebelumnya telah dikuasai.
Hal Penting
Lompatan Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-
pura dan menggunakan beberapa bagian tubuh sebagai
senjata. Memiliki 48 gerakan.

88
Lampiran -21 : Kata Shotokan
Sochin

21. SOCHIN.

Sochin berarti
perasaan/keadaan tenang
ditengah orang (dan nama ini
diambil dari posisi utama
didalam Kata ini). Kata Sochin
merupakan Kata Shorei,
dimodifikasi oleh Yoshitaka
Funakoshi (anak dari Gichin
Funakoshi).
Hal Penting
Lamban, gerakan penuh tenaga
dan sikap sochin ( juga disebut
sikap fudo-dachi ). Memilki 40
gerakan.

89
Lampiran -22 : Kata Shotokan
Nijushiho

22. NIJUSHIHO.

Nijushiho berarti 24 (dua puluh empat) langkah


(sekarang memiliki 30 gerakan, tetapi aslinya adalah 24
gerakan kaki). Makna dari Kata ini adalah sebuah gambaran
alami aliran air atau ombak (kadang gerakannya lamban
dengan segala keagungan, kadang kuat dan cepat). Kata ini
merupakan Kata Shorin (meskipun ada yang mengklaim
sebagai Kata Shorei). Kata ini adalah Kata favorit instruktur
Frank Woon-A-Tai. Pada tahun1934 Guru Gichin Funakoshi
memerintahkan Masatoshi Nakayama untuk mempelajari
Kata ini dari Guru Shito-Ryu, Kenwa Mabuni. Kata ini
secara bertahap disesuaikan dengan tehnik Shotokan.

Hal Penting
Penggabungan total dari bermacam kekuatan dan
kecepatan (Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa kata
ini dapat menyerupai sebuah “Tarian” tanpa kepandaian
yang sempurna untuk melakukannya).

90
Lampiran -23 : Kata Shotokan
Gojushiho-Dai

23. GOJUSHIHO-DAI.

Gojushiho-Dai berarti 54 (lima puluh


empat) langkah (sekarang 62 gerakan). Kata
Shorin ini terinspirasi dari seekor burung yang
menyerang musuh dengan ketajaman paruhnya.
Nama lamanya adalah Useshi. Kata ini asli dari
Cina dan dipelajari di Cina hingga abad ke-20.
Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata
Gojushiho ketika dia belajar Nijushiho dengan
Mabuni.

Hal Penting
Dengan segala kelembutan dan tehnik aliran.

91
Lampiran -24 : Kata Shotokan
Gojushiho-Sho

24. GOJUSHIHO-SHO.

Gojushiho-Sho berarti kata terendah di Kata


Gojushiho. Kata ini merupakan Kata Shorin yang
terinpirasi dari seekor burung yang menyerang musuh
dengan ketajaman paruh, sayap dan cakarnya.
Kemampuan tehnik tingkat tinggi sangat dibutuhkan
untuk memainkan atau mengerti Kata ini.
Hal Penting
Satu hal penting dalam Kata ini adalah tehnik tangan
pedang. Memiliki 65 gerakan yang mudah dikacaukan
dengan gerakan Gojushiho-Dai.

92
Lampiran -25 : Kata Shotokan
Meikyo

25. MEIKYO.

Meikyo berarti cermin membersihkan cermin (kembali


mengasah tehnik Karate dengan latihan yang berulang untuk
mendapatkan sebuah pengertian yang jernih tentang tehnik
dan karakter Karate). Kata Shorei ini memiliki pengusaan
tehnik dalam Kata Heian dengan bentuk Kata yang lebih
lunak dan tenang. Nama asli Kata ini adalah Rohai. Kata ini
merupakan Kata favorit Sensei Masatoshi Nakayama.
Menurut cerita asli, Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk
meminta Tuhan memunculkan Dewa Matahari (Amaterasu)
dari goa dimana dia bersembunyi.
Hal Penting
Memiliki 32 gerakan.

93
Lampiran -26 : Kata Shotokan
Wankan

26. WANKAN.

Wankan berarti “Mahkota Raja”. Kata Shorin ini tidak


dijelaskan dalam buku The Best Karate. Wankan adalah Kata
terpendek dari semua Kata aliran shotokan. Kata ini aslinya
dipelajari di Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan
dari apa yang sekarang kita lihat dalam kata aliran Shotokan.

94
Lampiran -27 : Kata Shotokan
Ji’in

27. JI’IN.

Ji’in diciptakan sebagai sebuah penghormatan


terhadap kematian dan ketenangan/ penuh kekuatan
dari Gion. Nama aslinya tidak diketahui dan namanya
mungkin diambil dari sumber yang sama dengan
Gion. Pembahasan tentang ini belum selesai dalam
buku The Best Karate.

95
XIII. MATERI LATIHAN.
1. Sabuk Putih (Kyu-10/9).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. NON TEHKNIK.
1. Persiapan latihan
2. Peradatan TAKO Hal 27
3. Penghormatan Hal 24
4. Tri Cita Utama Hal 6

B. PENGENALAN KIHON.
1. Zuki/ Tsuki (pukulan), Uchi
a. Seiken (bentuk kepalan/ tinju) tangan Hal 51
b. Oi Zuki (pukulan dengan kaki seirama/ tangan kanan memukul kaki kanan didepan) Hal 56
c. Gyaku Zuki (pukulan dengan kaki berlawanan/ tangan kanan memukul kaki kiri didepan) Hal 56
d. Tetsui Uchi Hal 57
2. Dachi (cara berdiri/kuda-kuda)
a. Haciji Dachi/ Sizentai (berdiri bebas) Hal 54
b. Mutsubu Dachi (berdiri dengan merapatkan kedua tumit dan ujung kaki terbuka) Hal 54
c. Zenkutsu Dachi (berdiri berat 60% pada kaki depan membentuk tekukan) Hal 54
d. Kokutsu Dachi/ back stance (berdiri berat 80% pada kaki belakang) Hal 54
e. Kiba Dachi (berdiri berat 100% dikedua kaki dengan menekuk rendah, jari-jari kaki lurus kedepan) Hal 54
f. Kosa Dachi (berdiri dengan kaki menyilang berat 100% pada kaki belakang) Hal 54
3. Uke (tangkisan)
a. Gedan Barai Hal 59
b. Uchi Uke Hal 59
c. Age Uke Hal 50
d. Soto Uke Hal 60
e. Shuto Uke Hal 59
4. Geri/ Keri (tendangan)
a. Mae Geri Hal 64
b. Yoko Geri Kekome/ Keage Hal 64
5. Teknik dasar gerakan kaki
a. Maju – Mundur
d. Mawate

96
C. TEHNIK DASAR/ KIHON BERGERAK KEDEPAN (MAJU) ZENKUTSU DACHI.
1. Zenkutsudachi Gedan Barai/ Long Step
 Chudan OI Zuki maju 5x ► Age Uke + Gyaku Zuki mundur 5x
 Shoto Ude Uke maju 5x ► Uchi Uke + Gyaku Zuki mundur 5x
2. Kokutsu Dachi Shuto Uke
 Shuto Uke + Nukite/ Zenkutsu Dachi maju 5x
3. Zenkutsudachi Kamae
 Chudan Mae Geri maju 5x (tangan direntangkan)
4. Kiba Dachi Kamae
 Hidari Yoko Geri Keage geser/ Kosa Dachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yoko Geri Keage/ geser Kosa Dachi 5x (Kiai)
 Hidari Yoko Geri Kekome/ geser Kosa Dachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yoko Geri Kekome/ geser Kosa Dachi 5x (Kiai)
D. KATA.
1. TAIKYOKU SHODAN Hal 69
2. HEIAN SHODAN (perkenalan) Hal 70

97
2. Sabuk Kuning (Kyu-8).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PEMANTAPAN KIHON KYU-9
1. Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi :
a. Ura Zuki (pukulan terdapat pada Heian Nidan) Hal 57
b. Shoto Uchi Hal 57
c. Morote Uchi (pukulan/ sodokan pada Heian Nidan) Hal 59
d. Tetsui Uchi (pukulan terdapat pada Heian Nidan) Hal 57
e. Nukite (tusukan terdapat pada Heian Nidan) Hal 57
f. Gyaku Zuki Hal 56

2. Dachi (cara berdiri) :


a. Haciji Dachi/ Sizentai Hal 54
b. Mutsubu Dachi Hal 54
c. Zenkutsu Dachi Hal 54
d. Kokutsu Dachi/ back stance Hal 54
e. Kiba Dachi Hal 54
f. Kosa Dachi Hal 54
3. Uke (tangkisan) :
a. Gedan Barai Hal 59
b. Uchi Uke Hal 59
c. Age Uke Hal 59
d. Shuto Uke Hal 59
e. Shuto Jodan Uke (terdapat pada tangkisan atas tangan terbuka Heian Nidan) Hal 63
f. Gyaku Hanmi/ Gyaku Uchi Uke (terdapat pada tangkisan silang Heian Nidan) Hal 59
g. Haiwan Morote Uke (terdapat pada tangkisan awal Heian Nidan) Hal 61
4. Geri/ Keri (tendangan) :
a. Mae Geri Hal 64
b. Yoko Geri Kekome/ Keage Hal 64
c. Mawashi Geri Hal 64
5. Empi (siku) :
a. Mae Empi Hal 58
d. Mawashi Empi Hal 58
e. Yoko Empi Hal 58

98
B. TEHNIK DASAR/ KIHON BERGERAK KEDEPAN (MAJU) ZENKUTSU DACHI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Maju Jodan OI Zuki 5x (Kiai) ► mawate ► Maju Jodan OI Zuki 5x (Kiai)
 Maju Chudan Gyaku Zuki 5x (Kiai) ► mawate ► Maju Chudan Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Maju Jodan Oi Zuki + Chudan Gyaku Zuki 5x (Kiai) ► mawate ► Maju Jodan Oi Zuki + Chudan Gyaku Zuki 5x (Kiai)
2. Kokutsu Dachi
 Maju Shuto Uke + Nukite/ Zenkutsu Dachi 5x (Kiai) ► Mundur Shuto Uke + Nukite/ Zenkutsu Dachi 5x (Kiai)
3. Zenkutsu Dachi Kamae
 Maju Chudan Mae Geri 5x (Kiai) ► mawate ► Maju Chudan Mae Geri 5x (Kiai)
 Maju Chudan Mawashi Geri 5x (Kiai) ► mawate ► Maju Chudan Mawashi Geri 5x (Kiai)
4. Kiba Dachi Kamae
 Hidari Yokogeri Keage geser/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yokogeri Keage/ geser Kosadachi 5x (Kiai)
 Hidari Yokogeri Kekome/ geser Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yokogeri Kekome/ geser Kosadachi 5x (Kiai)
C. KATA.
1. HEIAN SHODAN Hal 70
2. HEIAN NIDAN Hal 71
D. KUMITE.
GOHON KUMITE (1 s.d 2)
Serangan (Zenkutsu Dachi Gedan Barai) Bertahan (Yoi)
1. Maju Megi Zenkutsu Dachi + Jodan Oi Zuki 5x ► Mundur Hidari Zenkutsu Dachi + Age Uke 5x + Megi Gyaku Zuki (Kiai)
2. Maju Megi Zenkutsu Dachi + Chudan Oi Zuki 5x ►Mundur Hidari Zenkutsu Dachi + Shoto Uke 5x Megi Gyaku Zuki (Kiai)

99
3. Sabuk Orange (Kyu-7).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PEMANTAPAN MATERI KIHON KYU-8.
1. Pengenalan Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi :
a. Nukite (terdapat pada pukulan/tusukan/ Heian Sandan) Hal 57
b. Tetsui Uchi (terdapat pada pukulan/ Kata Heian Sandan) Hal 57
c. Kizame Zuki (terdapat pada pukulan Sanbon Kumite) Hal 56
2. Dachi (cara berdiri)
a. Kiba Dachi Hal 54
b. Heisoku Dachi Hal 54
3. Uke (tangkisan)
a. Kosa Uke (tangkisan awal Heian Sandan) Hal 54
b. Nami Gaeshi (terdapat pada tangkisan kaki/ Heian Sandan) Hal 62
c. Sukui Uke (terdapat pada sanbon kumite) Hal 60
d. Morote Uke Hal 59
e. Yama Uke (terdapat pada tangkisan Sanbon Kumite) Hal 63
f. Gyaku Gedan Barai (terdapat pada tangkisan Sanbon Kumite) Hal 59
4. Geri/ Keri (tendangan) Hal 59
a. Mae Kizame Geri
b. Mae Yoko Geri Kekome
c. Mae Mawashi Geri
5. Empi (siku)
a. Mae Empi
d. Mawashi Empi
e. Yoko Empi
f. Ushiro Empi
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Maju Gedan Barai + Gyaku Zuki 5x (Kiai) ► Mundur Gedan Barai + Gyaku Zuki 5x
 Maju Age Uke + Gyaku Zuki 5x (Kiai) ► Mundur Age Uke + Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Maju Soto Uke + Gyaku Zuki 5x (Kiai) ► Mundur Soto Uke + Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Maju Uchi Uke + Gyaku Zuki 5x (Kiai) ► Mundur Uchi Uke + Gyaku Zuki 5x (Kiai)
2. Kokutsu Dachi Shuto Uke
 Maju Shuto Uke + Gyaku Zuki/ Zenkutsu Dachi 5x (Kiai) ► Mundur Shuto Uke + Gyaku Zuki/ Zenkutsu Dachi 5x
(Kiai)

100
3. Zenkutsu Dachi Kamae
 Chudan Maegeri
 Jodan Mae Geri
 Chudan Mawashi Geri
4. Kiba Dachi Kamae
 Hidari Yokogeri Keage geser/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yokogeri Keage/ geser Kosadachi 5x (Kiai)
 Hidari Yokogeri Kekome/ geser Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yokogeri Kekome/ geser Kosadachi 5x (Kiai)
C. KATA.
1. HEIAN NIDAN Hal 71
2. HEIAN SANDAN Hal 72
D. KUMITE.
SANBON KUMITE (1 s.d 4)
Serangan (Zenkutsu Dachi Gedan Barai) Bertahan (Hachiji Dachi/ Yoi)
1. Maju Jodan Oi Zuki→Chudan Oi Zuki→Chudan Mae Geri ► Mundur Age Uke→Soto Uke→Gedan Barai + Gyaku Zuki
(Kiai)
2. Maju Jodan Oi Zuki→Chudan Oi Zuki→Chudan Mae Geri ► Mundur Age Uke→Uchi Uke→Gyaku Gedan Barai/ Hanmi +
Kizame Zuki, Gyaku Zuki (Kiai)
3. Maju Jodan Oi Zuki→Chudan Oi Zuki→Chudan Mae Geri ► Mundur Kokutsu Dachi, Morote Haiwan Uke→Morote
Uke→Sukui Uke + Gyaku Zuki (Kiai)
4. Maju Jodan Oi Zuki→Chudan Oi Zuki→Chudan Mae Geri ► Mundur Kiba Dachi, Yama Uke→Sukui Uke→Gedan Barai +
Hidari Yoko Empi (Kiai)
E. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)

101
4. Sabuk Hijau (Kyu-6).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PENYEMPURNAAN MATERI KIHON KYU-9,8 dan 7.
1. Pengenalan Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi :
a. Atama Tsukami (terdapat pada tangkapan leher/ Heian Yondan)
b. Tate Urakent (terdapat pada Heian Yondan) Hal 57
c. Morote Zuki
d. Sheryuto Uchi Hal 57
2. Dachi (cara berdiri)
a. Renoji Dachi Hal 54
b. Kake Dachi (kuda-kuda kaki belakang jinjit menyilang dibelakang Heian Yondan) Hal 54
3. Uke (tangkisan)
a. Kaishu Haiwan Uke (terdapat pada Heian Yondan)
b. Gedan Juji Uke (terdapat pada Heian Yondan) Hal 61
c. Kakewake Uke (terdapat pada Heian Yondan) Hal 60
d. Age Shuto (terdapat pada Heian Yondan) Hal 63
e. Nagashi Uke Hal 63
4. Geri/ Keri (tendangan)
a. Hiza Geri (serangan lutut Heian Yondan) Hal 67
b. Mae Yoko Geri Kekome Hal 64
c. Mae Mawashi Geri Hal 64
d. Ushiro Geri Kakato Hal 67
5. Empi (siku)
a. Empi Uchi Hal 58
d. Yoko Empi Hal 58
e. Ushiro Empi Hal 58
f. Otoshi Empi Hal 58
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Maju Oi Zuki + Gyaku Zuki 5x (Kiai) ► Mundur Oi Zuki + Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Maju Jodan Oi Zuki + Gyaku Zuki + Kizame Zuki 5x (Kiai) ► Mundur Jodan Oi Zuki + Gyaku Zuki + Kizame Zuki 5x
(Kiai)

2. Kokutsu Dachi Shuto Uke


 Maju Shuto Uke + Gyaku Zuki + Kizame Zuki/ Zenkutsu Dachi 5x (Kiai) ► Mundur Shuto Uke + Gyaku Zuki + Kizame
Zuki/ Zenkutsu Dachi 5x (Kiai)

102
3. Zenkutsu Dachi Kamae
 Maju Chudan Mae Geri → Jodan Mae Geri/ Ren Geri 5x (Kiai) ► mawate
► Maju Chudan Mae Geri → Jodan Mae Geri 5x (Kiai)

 Maju Jodan Mae Geri + Gyaku Zuki + Kizame Zuki 5x (Kiai) ► mawate
► Maju Jodan Mae Geri + Gyaku Zuki + Kizame Zuki 5x (Kiai)

 Maju Chudan Mawashi Geri + Yoko Empi + Gyaku Zuki 5x (Kiai) ► mawate
► Maju Chudan Mawashi Geri + Yoko Empi + Gyaku Zuki 5x (Kiai)

4. Kiba Dachi Kamae


 Hidari Yokogeri Keage geser/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yokogeri Keage/ geser Kosadachi 5x (Kiai)
 Hidari Yokogeri Kekome/ geser Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yokogeri Kekome/ geser Kosadachi 5x (Kiai)
C. KATA.
1. HEIAN SANDAN Hal 72
2. HEIAN YONDAN Hal 73
D. KUMITE.
KIHON IPPON KUMITE (1 dan 2)
Serangan (Zenkutsu Dachi Gedan Barai) Bertahan (Hachiji Dachi/ Yoi)
 Jodan Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi Age Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 Jodan Oi Zuki ► Tai Sabaki Hidari Kokutsu Dachi Haiwan Shuto Uke → Megi Soto Uchi (Kiai)
 Jodan Oi Zuki ► Tai Sabaki Hidari Moshubu Dachi Jodan Age Uke → Megi Yoko Geri, Kiba Dachi
Empi Uchi (Kiai)
1.
 Jodan Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Jodan Juji Uke → Osae Uke → Megi Mawashi Geri, Hidari
Ushiro Empi (Kiai)

 Chudan Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi Soto Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 Chudan Oi Zuki ► Megi Zenkutsu Dachi Soto Uke → Khiba Dachi Megi Empi Uchi (Kiai)
 Chudan Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi Uchi Uke → Kizami Zuki, Gyaku Zuki (Kiai)
2.
 Chudan Oi Zuki ► Hidari Kokutsu Dachi/ Tai Sabaki Shuto Uke → Kizami Mae Geri → Zenkutsu Dachi
Megi Nukite (Kiai)

E. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)

103
5. Sabuk Biru (Kyu-5 dan 4).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PENYEMPURNAAN MATERI KIHON KYU-6.
1. Pengenalan Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi :
a. Kage Zuki (terdapat pada pukulan datar arah rusuk samping Heian Godan) Hal 56
b. Nagashi Zuki (terdapat pada pukulan datar arah samping leher Heian Godan)
c. Empi Uchi (terdapat pada pukulan siku Heian Godan)
d. Mizu Nagare (terdapat pada pukulan kesamping pelan Heian Godan) sama dengan Kage Zuki
e. Morote Zuki Age (terdapat pada pukulan keatas Heian Godan)
2. Dachi (cara berdiri)
a. Kokutsu Dachi Hal 54
b. Kiba Dachi Hal 54
b. Heisoku Dachi (telapak kaki rapat dari tumit sampai ujung jari) Hal 54
3. Uke (tangkisan)
a. Gedan Juji Uke Hal 61
b. Jodan Shuto Juji Uke Hal 63
c. Morote Uke
d. Gedan Barai
e. Chudan Khaisu Uke
f. Uchi Uke
g. Gedan Shoto Uke (tebasan kebawah)
h. Nagashi Uke (tepisan kesamping leher)
i. Manji Uke Hal 59
4. Geri/ Keri (tendangan)
a. Mikazuki Geri (tendangan tangkisan) Hal 67
b. Jodan Mawashi Geri
c. Yoko Geri Kekome
d. Ushiro Mawashi Geri
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Maju Jodan Oi Zuki + Chudan Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Shoto Uke + Yoko Empi (Kiba Dachi) + Urakent Uchi (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Uchi Uke + Gyaku Zuki (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Shuto Uke (Kokutsu Dachi) + Nukite (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai

104
2. Zenkutsu Dachi Kamae
 Maju Yoko Geri Keage → Yoko Kekome (maju 5x kiai ► mawate ► maju 5x kiai)
 Chudan Mae Geri → Jodan Mawashi Geri (maju 5x kiai ► mawate ► maju 5x kiai)
3. Kiba Dachi Kamae
 Hidari Yokogeri Keage geser/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yokogeri Keage/ geser Kosadachi 5x (Kiai)
 Hidari Yokogeri Kekome/ geser Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yokogeri Kekome/ geser Kosadachi 5x (Kiai)
C. KATA.
1. HEIAN YONDAN Hal 73
2. HEIAN GODAN Hal 74
D. KUMITE.
KIHON IPPON KUMITE (ke 3, 4 dan 5)
Serangan (Zenkutsu Dachi Gedan Barai) Bertahan (Hachiji Dachi/ Yoi)
 Chudan Mae Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Gedan Barai → Gyaku Zuki (Kiai)
 Chudan Mae Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Gyaku Gedan Barai → Hidari Kizami Jodan Zuki, Gyaku Zuki
(Kiai)
3.
 Chudan Mae Geri ► Megi Zenkutsu Dachi Gedan Juji Uke → Megi Jodan Kaishu Juji Uke (Kiai)
 Chudan Mae Geri ► Megi Nekoashi Dachi, Gedan Barai, Gyaku Teisho Uke → Megi Zenkutsu Dachi →
Empi Uchi (Kiai)

 Chudan Yoko Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Soto Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
4.
 Chudan Yoko Geri ► Hidari Kiba Dachi Gedan Kake → Hidari Zenkutsu Dachi, Megi Haito Uchi (Kiai)
 Cudan Mawashi Geri ► Megi Tai Sabaki, Zenkutsu Dachi Jodan Uchi Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
5.
 Chudan Mawashi Geri ► Megi Kiba Dachi Jodan Morote Sheryuto Uke → Megi Empi Uchi (Kiai)
E. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)

105
6. Sabuk Coklat (Kyu-3).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PENYEMPURNAAN MATERI KIHON KYU-4.
1. Pengenalan Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi :
a. Kage Zuki
b. Chudan Theiso Uchi
c. Morote Zuki
d. Gyaku Zuki
e. Kizame Zuki
2. Dachi (cara berdiri)
a. Kiba Dachi
b. Heisoku Dachi
c. Kokutsu Dachi
d. Zenkutsu Dachi
3. Uke (tangkisan)
a. Jodan Shuto Uke
b. Kakewake Uke
c. Manji Gamae
d. Gedan Morote Kakewake Uke (tangkisan kebawah gedan barai kedua tangan)
e. Gedan Juji Uke (tangkisan kebawah kedua tangan menyilang kebawah)
f. Jodan Morote juji Uke (tangkisan keatas kepalan kedua tangan menyilang)
g. Tsukami Uke (tangkapan tangan)
4. Geri/ Keri (tendangan)
a. Fumikomi Geri
b. Kizame Mae Geri
c. Mika Zuki Geri
d. Ura Mawashi Geri
5. Empi (siku)
a. Mawashi Empi
d. Yoko Empi
e. Ushiro Empi
f. Otoshi Empi

106
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Maju Jodan Oi Zuki + Chudan Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Shoto Uke + Yoko Empi (Kiba Dachi) + Urakent Uchi (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Uchi Uke + Gyaku Zuki + Jodan Kizame Zuki (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
 Maju Shuto Uke (Kokutsu Dachi) + Kizame Mae Geri + Nukite/ Zenkutsu Dachi (maju 5x ► Mundur 5x) Kiai
2. Zenkutsu Dachi Kamae
 Maju Chudan Mawashi Geri (maju 5x ►mawate ► maju 5x) kiai
 Maju Jodan Mawashi Geri + Chudan Ushiro Geri (maju 5x ►mawate ► maju 5x) kiai
 Maju Chudan Mae Geri + Jodan Mae Geri (maju 5x ►mawate ► maju 5x) kiai
3. Kiba Dachi Kamae
 Hidari Yoko Geri Keage + Kekome (1 kaki) geser/ Kosadachi 5x (Kiai)
► mawate Megi Yoko Geri Keage + Kekome (1 kaki) geser/ Kosadachi 5x (Kiai)

 Hidari Yoko Geri Keage + Kekome (2 kaki) 5x (Kiai) ► mawate Megi Yoko Geri Keage + Kekome (2 kaki) 5x (Kiai)
C. KATA.
1. TEKKI SHODAN
2. JION
D. KUMITE.
JIYU IPPON KUMITE (part-1)
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE)
 JODAN Oi Zuki ► Tai Sabaki (kanan), Hidari Kokutsu Dachi Jodan Shuto Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 JODAN Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi Hidari Nagashi Uke + Megi Ura Zuki → Tai Sabaki Hidari Teisho
Uke (Kiai)

1.  JODAN Oi Zuki ► Tai Sabaki (kiri) Zenkutsu Dachi Jodan Age Uke → Megi Kizami Mawashi Geri, Gyaku
Zuki (Kiai)

 JODAN Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Hidari Nagashi Uke → Megi Teisho Uchi (Kiai)+ Teisho Uke
 JODAN Oi Zuki ► Tobi Mae Geri, Hidari Osae Uke → Megi Urakent Uchi (Kiai)
E. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)

107
7. Sabuk Coklat (Kyu-2).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PENYEMPURNAAN MATERI KIHON KYU-3.
1. Pengenalan Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi :
a. Urakent Uchi
b. Jodan Mawashi Shoto Uchi
c. Ura Zuki
2. Dachi (cara berdiri)
a. Kake Dachi
b. Kokutsu Dachi
3. Uke (tangkisan)
a. Jodan Haiwan Uke
b. Gyaku Uchi Uke
c. Ushiro Nagashi Uke
d. Gedan Shuto Barai
e. Shuto Uke
f. Jodan Juji Uke
4. Geri/ Keri (tendangan)
a. Yoko Geri Keage
b. Tobi Mae Geri
c. Ura Mawashi Geri
5. Empi (siku)
a. Mawashi Empi
d. Yoko Empi
e. Ushiro Empi
f. Otoshi Empi
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Jodan Oi Zuki + Chudan Gyaku Zuki + Chudan Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Gyaku Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Age Uke Uke + Gyaku Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Shoto Uke + Yoko Enpi + Urakent Uchi maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Uchi Uke + Age Uke + Gyaku Zuki + Jodan Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Shuto Uke/ Kokutsu Dachi + Kizame Geri + Gyaku Zuki + Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
2. Kokutsu Dachi Shuto Uke
 Maju Shuto Uke + Kizame Yoko Kikome + Gyaku Zuki 5x (Kiai)
► Mundur Shuto Uke + Kizame Yoko Kikome + Gyaku Zuki 5x (Kiai)

108
3. Zenkutsu Dachi Kamae
 Mawashi Geri maju 5x (Kiai) ► mawate ► Mundur 5x (Kiai) mawate
 Chudan Mae Geri + Jodan Mawashi Geri (satu kaki) maju 5x (Kiai) ► mawate ► Mundur 5x (Kiai) mawate
4. Kiba Dachi Kamae
 Hidari Yoko Geri Keage geser kekiri/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate
►Megi Yoko Geri Keage geser kekiri/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate

 Hidari Yoko Geri Kekome geser kekiri/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate


►Megi Yoko Geri Kekome geser kekiri/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate

C. KATA.
1. JION
2. KANDU-DAI
D. KUMITE.
JIYU IPPON KUMITE (part-2)
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE)
 CHUDAN Oi Zuki ► Tai Sabaki (kiri), Hidari Zenkutsu Dachi Soto Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 CHUDAN Oi Zuki ► Megi Zenkutsu Dachi, Hidari Osae Uke → Megi Zenkutsu Dachi Megi Urakent Uchi (Kiai)
Teisho Uke

 CHUDAN Oi Zuki ► Tai Sabaki (kanan), Megi Zenkutsu Dachi → Gyaku Zuki (Kiai)
 CHUDAN Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Chudan Mae Geri, Gedan Barai, Chudan Teisho Uke → Jodan
Kizami Zuki (Kiai)

 CHUDAN Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Gyaku Gedan Barai→Megi Uramawashi Geri, Megi Ashi
Barai+Gedan Zuki (Kiai)

E. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)

109
8. Sabuk Coklat (Kyu-1).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PENYEMPURNAAN MATERI KIHON KYU-2.
1. Pemantapan seluruh Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi :
2. Pengenalan Dachi (cara berdiri)
a. Kake Dachi f. Siko Dachi
b. Heisoku Dachi g. Tsuruashi Dachi
c. Nekoashi Dachi h. Uchi Haciji Dachi
d. Fudo Dachi i. Renoji Dachi
e. Shancin Dachi
3. Uke (tangkisan)
a. Gedan Kake Uke
b. Gedan Juji Uke
c. Manji Gamae
d. Sukui Uke
e. Nagashi Uke
f. Teisho Uke
4. Geri/ Keri (tendangan)
a. Hiza Geri e. Ushiro Kakato Geri
b. Mae Yoko Geri Kekome f. Ushiro Mawashi Geri
c. Mika Zuki Geri g. Ushiro Ura Mawashi Geri
d. Ura Mawashi Geri h. Tobi Yoko Geri
5. Empi (siku)
a. Mawashi Empi g. Mae Empi Uchi
d. Yoko Empi h. Tate Empi Uchi
e. Ushiro Empi
f. Otoshi Empi
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Jodan Oi Zuki + Chudan Gyaku Zuki + Chudan Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Gedan Barai + Gyaku Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Age Uke Uke + Gyaku Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Shoto Uke + Yoko Enpi + Urakent Uchi maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Uchi Uke + Age Uke + Gyaku Zuki + Jodan Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)
 Shuto Uke/ Kokutsu Dachi + Kizame Geri + Gyaku Zuki + Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur 5x (Kiai)

110
2. Zenkutsu Dachi Kamae
 Jodan Mawashi Geri maju 5x (Kiai) ► mawate ► maju 5x (Kiai)
 Chudan Mae Geri + Jodan Mawashi Geri (satu kaki) maju 5x (Kiai) ► mawate ► maju 5x (Kiai)
 Chudan Mae Geri + Jodan Mae Geri (Ren Geri) maju 5x (Kiai) ► mawate ► maju 5x (Kiai)
3. Kiba Dachi Kamae
 Hidari Yoko Geri Keage + Kekome (1 kaki) geser/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yoko Geri Keage + Kekome
(1 kaki) geser/ Kosadachi 5x (Kiai)

 Hidari Yoko Geri Keage + Kekome (2 kaki) 5x (Kiai) ► mawate Megi Yoko Geri Keage + Kekome (2 kaki) 5x (Kiai)
C. KATA.
1. KANKU-DAI, ENPI
2. BASSAI-DAI
D. KUMITE.
JIYU IPPON KUMITE (part-3 dan 4)
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE)
 CHUDAN Mae Geri ► Tai Sabaki (kanan) Hidari Zenkutsu Dachi Gedan Barai → Gyaku Zuki (Kiai)
 CHUDAN Mae Geri ► Tai Sabaki (kanan) Megi Zenkutsu Dachi Gedan Barai → Megi Kizami Jodan Zuki (Kiai)
 CHUDAN Mae Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Gedan Juji Uke → Hidari Jodan Shuto Kosa Uchi (Kiai)
1.
 CHUDAN Mae Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Gyaku Gedan Barai → Ukori/mutar → Hidari Zenkutsu Dachi,
Gyaku Zuki (Kiai)

 CHUDAN Mae Yoko Geri ► Tai Sabaki (kiri) Hidari Zenkutsu Dachi Soto Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 CHUDAN Mae Yoko Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi→mundur Megi Zenkutsu Dachi, Gedan Ryoteisho Uke →
Megi Kizami Jodan Urakent (Kiai)

 CHUDAN Mae Yoko Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Osae Uke → Ukori/mutar→ Megi Ushiro Mawashi Empi Uchi
2.
(Kiai)

 CHUDAN Mae Yoko Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Gyaku Gedan Kake Barai → Ukori/mutar → Hidari Zenkutsu
Dachi, Gyaku Zuki (Kiai)

E. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)

111
9. Sabuk Hitam DAN-I (SHODAN).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PENYEMPURNAAN SELURUH MATERI KIHON KYU-9 s.d KYU-1 :
1. Pengenalan Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi.
2. Dachi (cara berdiri)
3. Uke (tangkisan)
4. Geri/ Keri (tendangan)
5. Empi (siku)
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Jodan Oi Zuki + Chudan Gyaku Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur Oi Zuki + Jodan Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Gedan Barai + Uchi Uke + Gyaku Zuki + Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur Oi Zuki + Jodan Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Age Uke + Shoto Uke + Gyaku Zuki + Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur Oi Zuki + Jodan Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Shoto Uke + Yoko Empi (Kiba Dachi) + Urakent Uchi + Gyaku Zuki (Zenkutsu Dachi) maju 5x (Kiai) ► Mundur Oi Zuki +
Jodan Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Uchi Uke + Kizame Zuki + Gedan Barai + Gyaku Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur Oi Zuki + Jodan Gyaku Zuki 5x (Kiai)
 Shuto Uke (Kokutsu Dachi) + Nukite (Zenkutsu Dachi) + Kizame Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur Oi Zuki + Jodan Gyaku
Zuki 5x (Kiai)
 Shuto Uke (Kokutsu Dachi) + Kizame Mae Geri (Zenkutsu Dachi) + Gyaku Zuki maju 5x (Kiai) ► Mundur Oi Zuki + Jodan
Gyaku Zuki 5x (Kiai)
3. Zenkutsu Dachi Kamae
 Jodan Mawashi Geri + Chudan Ushiro Geri Kakato maju 5x (Kiai) ► mawate ► maju 5x (Kiai)
 Jodan Mawashi Geri + Chudan Mae Yoko Geri maju 5x (Kiai) ► mawate ► maju 5x (Kiai)
 Kizame Chudan Mae Geri + Jodan Mawashi Geri + Chudan Ushiro Kakato Geri maju 5x (Kiai) ► mawate ► maju 5x
(Kiai)
4. Kiba Dachi Kamae
 Hidari Yoko Geri Keage + Kekome (1 kaki) geser/ Kosadachi 5x (Kiai) ► mawate Megi Yoko Geri Keage + Kekome
(1 kaki) geser/ Kosadachi 5x (Kiai)

 Hidari Yoko Geri Keage + Kekome (2 kaki) 5x (Kiai) ► mawate Megi Yoko Geri Keage + Kekome (2 kaki) 5x (Kiai)
C. KATA.
 BASSAI-DAI, TEKKI NIDAN
 GOJUSHIHO-SHO, SHOCIN
D. KUMITE.
JIYU IPPON KUMITE (part-5, 6, 7 dan 8)

112
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE)
 JODAN Mawashi Geri ► Tai Sabaki (kanan) Hidari Zenkutsu Dachi, Hidari Jodan Uchi Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 JODAN Mawashi Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi→ Megi Zenkutsu Dachi+ Jodan Gyaku Zuki → Tai Sabaki, Megi
1. Shoto Uchi, (Kiai)

 JODAN Mawashi Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Kosa Dachi, Jodan Ryoteisho Uke → Megi Mawashi Geri (Kiai)
 CHUDAN Ushiro Kakato Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Megi Zenkutsu Dachi, Gyaku Osae Uke → Kizami Zuki
(Kiai)

 CHUDAN Ushiro Kakato Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Tai Otoshi/membanting lawan dari belakang dengan
2.
mengangkat badannya,→ Megi Gedan Zuki, (Kiai)

CHUDAN Ushiro Kakato Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Megi Sukui Uke, Kiba Dachi → Hidari Ushiro Geri (Kiai)

 JODAN Kizame Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Megi Urakent Uchi → Hidari Gyaku Zuki (Kiai)
3.  JODAN Kizame Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Nagashi Uke, Kizami Ashi Barai→ Megi Ura Zuki, (Kiai)
 JODAN Kizame Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Jodan Yama Zuki (Kiai) → Morote Teisho Uke
 CHUDAN Gyaku Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Tai Sabaki → Hidari Kizami Zuki + Gyaku Zuki (Kiai)
 CHUDAN Gyaku Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Tai Sabaki, Gedan Barai, Chudan Mawashi Geri,→ Megi
Urakent Uchi (Kiai)
4.
 CHUDAN Gyaku Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Tai Sabaki, Megi Zenkutsu Dachi, Megi Gedan Barai→
Hidari Urakent Uchi

E. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)

113
10. Sabuk Hitam DAN-II (NIDAN).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PENYEMPURNAAN SELURUH MATERI KIHON :
1. Pengenalan Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi.
2. Dachi (cara berdiri)
3. Uke (tangkisan)
4. Geri/ Keri (tendangan)
5. Empi (siku)
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Sambon Zuki/ Jodan Oi Zuki+Chudan Gyaku Zuki+Chudan Kizame Zuki (maju 5x, mundur 5x)
 Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke+Gedan Barai+Gyaku Zuki+Jodan Kizame Zuki (maju 5x, mundur 5x)
 Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Yoko Empi (Kiba Dachi) + Urakent Uchi + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Kizame Zuki + Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke (Kokutsu Dachi) + Kizame Mae Geri + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Shoto Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
3. Zenkutsu Dachi Kamae
 Yoko Geri Keage (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome + Keage/ dua kaki (maju 5x mawate, maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome + Keage/ satu kaki (maju 5x mawate, maju 5x) mawate
4. Kiba Dachi Kamae
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5x) mawate
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Mae Yoko Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5X) mawate
 Kizame Chudan Mae Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri ► Jodan Kizame Mawashi Geri (maju 5x ►mawate► maju
5x) mawate
C. KATA.
 GOJUSHIHO-SHO, SHOCIN
 GOJUSHIHO-DAI, GANKAKU

114
D. KUMITE.
JIYU IPPON KUMITE (1 s.d 8)
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE)
 JODAN Oi Zuki ► Tai Sabaki (kanan), Hidari Kokutsu Dachi Jodan Shuto Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 JODAN Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi Hidari Nagashi Uke + Megi Ura Zuki → Tai Sabaki Hidari Teisho
Uke (Kiai)

1.  JODAN Oi Zuki ► Tai Sabaki (kiri) Zenkutsu Dachi Jodan Age Uke → Megi Kizami Mawashi Geri, Gyaku
Zuki (Kiai)

 JODAN Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Hidari Nagashi Uke → Megi Teisho Uchi (Kiai)+ Teisho Uke
 JODAN Oi Zuki ► Tobi Mae Geri, Hidari Osae Uke → Megi Urakent Uchi (Kiai)
 CHUDAN Oi Zuki ► Tai Sabaki (kiri), Hidari Zenkutsu Dachi Soto Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 CHUDAN Oi Zuki ► Megi Zenkutsu Dachi, Hidari Osae Uke → Megi Zenkutsu Dachi Megi Urakent Uchi (Kiai)
Teisho Uke

 CHUDAN Oi Zuki ► Tai Sabaki (kanan), Megi Zenkutsu Dachi → Gyaku Zuki (Kiai)
2.  CHUDAN Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Chudan Mae Geri, Gedan Barai, Chudan Teisho Uke → Jodan
Kizami Zuki (Kiai)

 CHUDAN Oi Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Gyaku Gedan Barai→Megi Uramawashi Geri, Megi Ashi
Barai+Gedan Zuki (Kiai)

 CHUDAN Mae Geri ► Tai Sabaki (kanan) Hidari Zenkutsu Dachi Gedan Barai → Gyaku Zuki (Kiai)
 CHUDAN Mae Geri ► Tai Sabaki (kanan) Megi Zenkutsu Dachi Gedan Barai → Megi Kizami Jodan Zuki (Kiai)
 CHUDAN Mae Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Gedan Juji Uke → Hidari Jodan Shuto Kosa Uchi (Kiai)
3.
 CHUDAN Mae Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Gyaku Gedan Barai → Ukori/mutar → Hidari Zenkutsu Dachi,
Gyaku Zuki (Kiai)

115
 CHUDAN Mae Yoko Geri ► Tai Sabaki (kiri) Hidari Zenkutsu Dachi Soto Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 CHUDAN Mae Yoko Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi→mundur Megi Zenkutsu Dachi, Gedan Ryoteisho Uke →
Megi Kizami Jodan Urakent (Kiai)

 CHUDAN Mae Yoko Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Osae Uke → Ukori/mutar→ Megi Ushiro Mawashi Empi Uchi
4.
(Kiai)

 CHUDAN Mae Yoko Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi Gyaku Gedan Kake Barai → Ukori/mutar → Hidari Zenkutsu
Dachi, Gyaku Zuki (Kiai)

 JODAN Mawashi Geri ► Tai Sabaki (kanan) Hidari Zenkutsu Dachi, Hidari Jodan Uchi Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 JODAN Mawashi Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi→ Megi Zenkutsu Dachi+ Jodan Gyaku Zuki → Tai Sabaki, Megi
5. Shoto Uchi, (Kiai)

 JODAN Mawashi Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Kosa Dachi, Jodan Ryoteisho Uke → Megi Mawashi Geri (Kiai)
 JODAN Mawashi Geri ► Tai Sabaki (kanan) Hidari Zenkutsu Dachi, Hidari Jodan Uchi Uke → Gyaku Zuki (Kiai)
 JODAN Mawashi Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi→ Megi Zenkutsu Dachi+ Jodan Gyaku Zuki → Tai Sabaki, Megi
6. Shoto Uchi, (Kiai)

 JODAN Mawashi Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Kosa Dachi, Jodan Ryoteisho Uke → Megi Mawashi Geri (Kiai)
 CHUDAN Ushiro Kakato Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Megi Zenkutsu Dachi, Gyaku Osae Uke → Kizami Zuki
(Kiai)

7.  CHUDAN Ushiro Kakato Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Tai Otoshi/membanting lawan dari belakang dengan
mengangkat badannya,→ Megi Gedan Zuki, (Kiai)

 CHUDAN Ushiro Kakato Geri ► Hidari Zenkutsu Dachi, Megi Sukui Uke, Kiba Dachi → Hidari Ushiro Geri (Kiai)
 JODAN Kizame Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Megi Urakent Uchi → Hidari Gyaku Zuki (Kiai)
8.  JODAN Kizame Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Nagashi Uke, Kizami Ashi Barai→ Megi Ura Zuki, (Kiai)
 JODAN Kizame Zuki ► Hidari Zenkutsu Dachi, Jodan Yama Zuki (Kiai) → Morote Teisho Uke
E. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)

116
11. Sabuk Hitam DAN-III (SANDAN).
MATERI LATIHAN KETERANGAN
A. PENGUASAAN SELURUH MATERI KIHON :
1. Pengenalan Zuki/ Tsuki (pukulan)/ Uchi.
2. Dachi (cara berdiri)
3. Uke (tangkisan)
4. Geri/ Keri (tendangan)
5. Empi (siku)
B GERAKAN KIHON BERANGKAI.
1. Zenkutsu Dachi Gedan Barai/ Long Step
 Sambon Zuki/ Jodan Oi Zuki+Chudan Gyaku Zuki+Chudan Kizame Zuki (maju 5x, mundur 5x)
 Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke+Gedan Barai+Gyaku Zuki+Jodan Kizame Zuki (maju 5x, mundur 5x)
 Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Yoko Empi (Kiba Dachi) + Urakent Uchi + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Kizame Zuki + Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke (Kokutsu Dachi) + Kizame Mae Geri + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Shoto Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
3. Zenkutsu Dachi Kamae
 Yoko Geri Keage (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome + Keage/ dua kaki (maju 5x mawate, maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome + Keage/ satu kaki (maju 5x mawate, maju 5x) mawate
4. Kiba Dachi Kamae
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5x) mawate
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Mae Yoko Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5X) mawate
 Kizame Chudan Mae Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri ► Jodan Kizame Mawashi Geri (maju 5x ►mawate► maju
5x) mawate
C. KATA.
1. GOJUSHIHO-DAI, GANKAKU, TEKKI SANDAN / pilih salah satu (Kata wajip)
2. CHINTE-JITTE / pilih salah satu (Kata pilihan)
D. SIHAI KUMITE/ SPARRING (KUMITE KEJUARAAN)
E. AKSI TAKO/ AYAT (GERAKAN BERPASANGAN).

117
XIV. MATERI UJIAN.

MATERI UJIAN DARI KYU-10 dan -9 KE KYU-8


(SABUK PUTIH KE SABUK KUNING)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 RATA-RATA
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Chudan Oi Zuki (maju 5x mawate maju 5x)
 Chudan Gyaku Zuki (maju 5x mawate maju 5x)
 Jodan Age Uke (maju 5x – mundur 5x) diakhiri Chudan Gyaku Zuki (Kiai)
 Chudan Shoto Uke (maju 5x – mundur 5x) diakhiri Chudan Gyaku Zuki (Kiai)
KOKUTSU DACHI.
 Shuto Uke
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Chudan Mae Geri (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
 Jodan Mae Geri (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage, Kosa Dachi (kiri 5x – kanan 5x)
 Yoko Geri Kekomi, Kosa Dachi (kiri 5x – kanan 5x)
B. KATA.
1. TAIKYOKU SHODAN (Kata wajip)
2. HEIAN SHODAN (Kata pilihan)

118
MATERI UJIAN DARI KYU-8 KE KYU-7
(SABUK KUNING KE SABUK ORANGE)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 RATA-RATA
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Gedan Barai/ Gedan Uke (maju 5x – mundur 5x) diakhiri Chudan Gyaku Zuki (Kiai)
 Age Uke (maju 5x – mundur 5x) diakhiri Chudan Gyaku Zuki (Kiai)
 Shoto Uke (maju 5x – mundur 5x) diakhiri Chudan Gyaku Zuki (Kiai)
 Uchi Uke (maju 5x – mundur 5x) diakhiri Chudan Gyaku Zuki (Kiai)
KOKUTSU DACHI.
 Shuto Uke (maju 5x – mundur 5x)
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Chudan Oi Zuki (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
 Jodan Oi Zuki (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Chudan Mae Geri (maju 5x ► mawate ► maju 5x)
 Jodan Mae Geri (maju 5x ► mawate ► maju 5x)
 Chudan Mawashi Geri (maju 5x ► mawate ► maju 5x)
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage, Kosa Dachi (kiri 5x – kanan 5x)
 Yoko Geri Kekomi, Kosa Dachi (kiri 5x – kanan 5x)
B. KATA.
1. HEIAN SHODAN (Kata wajip)
2. HEIAN NIDAN (Kata pilihan)
C. KUMITE (GOHON KUMITE).
SERANGAN (GEDAN BARAI) ------ BERTAHAN (YOI).
1. JODAN (bergantian)
2. CHUDAN (bergantian)

119
MATERI UJIAN DARI KYU-7 KE KYU-6
(SABUK ORANGE KE SABUK HIJAU)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 RATA-RATA
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Gedan Barai/ Gedan Uke (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke (maju 5x – mundur 5x)
KOKUTSU DACHI ► ZENKUTSU DACHI.
 Shuto Uke ► Gyaku Zuki/ Zenkutsu Dachi (maju 5x – mundur 5x)
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Chudan Oi Zuki (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
 Jodan Oi Zuki (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Maegeri Chudan (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
 Maegeri Jodan (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
KIBA DACHI KAMAE.
 Yokogeri Keage, Kosadachi (kiri 5x – kanan 5x)
 Yokogeri Kekome, Kosadachi + Yoko Urakent Uchi (kiri 5x – kanan 5x)
B. KATA.
1. HEIAN NIDAN (Kata wajip)
2. HEIAN SANDAN (Kata pilihan)
C. KUMITE (SAMBON KUMITE).
SERANGAN (GEDAN BARAI) ------ BERTAHAN (YOI)
1. JODAN ZUKI, CHUDAN ZUKI, CHUDAN MAE GERI 1 s/d 4 (bergantian)
D. SHIAI KUMITE/ SPARRING (2 x).

120
MATERI UJIAN DARI KYU-6 KE KYU-5 dan-4
(SABUK HIJAU KE SABUK BIRU)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 RATA-RATA
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Gedan Barai/ Gedan Uke ► Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke ► Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke ► Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke ► Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
KOKUTSU DACHI.
 Shuto Uke ► Nukite/ Zenkutsu Dachi (maju 5x – mundur 5x)
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Ren Zuki (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
 Sambon Zuki (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Ren Geri (Chudan, Jodan) maju 5x ► mawate ► maju 5x mawate
 Maegeri Jodan (maju 5x ► mawate ► maju 5x) mawate
KIBA DACHI KAMAE.
 Yokogeri Keage, Kosadachi (kiri 5x – kanan 5x)
 Yokogeri Kekome, Kosadachi + Yoko Urakent Uchi (kiri 5x – kanan 5x)
 Yoko Geri Keage+Kekomi (kiri 5x – kanan 5x)
B. KATA.
1. HEIAN SANDAN (Kata wajip)
2. HEIAN YONDAN (Kata pilihan
C. KUMITE (KIHON IPPON KUMITE) 1 dan 2.
SERANGAN (ZUNKUTSU DACHI) ------- BERTAHAN (YOI).
1. JODAN OI ZUKI 1 s/d 4 (bergantian)
2. CHUDAN OI ZUKI 1 s/d 4 (bergantian)
D. SHIAI KUMITE/ SPARRING (3x).

121
MATERI UJIAN DARI KYU-4 KE KYU-3
(SABUK BIRU KE SABUK COKLAT KYU-3)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 RATA-RATA
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Sambon Zuki/ Jodan Zuki+Chudan Zuki+Chudan Zuki (ditempat) maju 5x, mawate – maju 5x
 Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Yoko Empi + Urakent Uchi (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke/ Kokutsu Dachi + Nukite/ Zenkutsu Dachi (maju 5x – mundur 5x)
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 2 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 1 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Chudan Mawashi Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5X)
 Chudan Kizame Mae Geri ►Jodan Mawashi Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5x)
 Ren Geri (Chudan, Jodan) maju 5x ► mawate ► maju 5x mawate
B. KATA.
1. HEIAN YONDAN (Kata wajip)
2. HEIAN GODAN (Kata pilihan)
C. KUMITE (KIHON IPPON KUMITE) 3, 4 dan 5.
SERANGAN (ZUNKUTSU DACHI) ------- BERTAHAN (YOI).
1. CHUDAN MAE GERI 1 s/d 4 (bergantian)
2. CHUDAN YOKO GERI 1 s/d 2 (bergantian)
3. CHUDAN MAWASHI GERI 1 s/d 2 (bergantian)
D. SHIAI KUMITE/ SPARRING (4x).

122
MATERI UJIAN DARI KYU-3 KE KYU-2
(SABUK SABUK COKLAT KYU-2)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 RATA-RATA
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Sambon Zuki/ Jodan Zuki+Chudan Zuki+Chudan Zuki (ditempat) maju 5x, mawate – maju 5x
 Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Yoko Empi + Urakent Uchi (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Gyaku Zuki + Jodan Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke/ Kokutsu Dachi + Kizame Chudan Mae Geri + Nukite/ Zenkutsu Dachi (maju 5x – mundur
5x)
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 2 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 1 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Chudan Mawashi Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5X)
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5x)
 Ren Geri (Chudan, Jodan) maju 5x ► mawate ► maju 5x mawate
B. KATA.
1. HEIAN GODAN (Kata wajip)
2. TEKKI SHODAN (Kata pilihan)
C. KUMITE (JIYU IPPON KUMITE) 1 dan 2.
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE).
1. JODAN OI ZUKI 1 s/d 5 (bergantian)
2. CHUDAN OI ZUKI 1 s/d 5 (bergantian)
D. SHIAI KUMITE/ SPARRING (4x).

123
MATERI UJIAN DARI KYU-2 KE KYU-1
(SABUK SABUK COKLAT KYU-1)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 RATA-RATA
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Sambon Zuki/ Jodan Zuki+Chudan Zuki+Chudan Zuki (ditempat) maju 5x, mawate – maju 5x
 Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Yoko Empi + Urakent Uchi (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Age Uke + Gyaku Zuki + Jodan Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke/ Kokutsu Dachi + Kizame Mae Geri + Gyaku Zuki/ Zenkutsu Dachi + Kizame Zuki (maju 5x
– mundur 5x)
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 2 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 1 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Mawashi Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5X)
 Chudan Mae Geri + Jodan Mawashi Geri satu kaki (maju 5x ►mawate ►maju 5x)
 Ren Geri (Chudan, Jodan) maju 5x ► mawate ► maju 5x mawate
B. KATA.
1. TEKKI SHODAN (Kata wajip)
2. JION (Kata pilihan)
C. KUMITE (JIYU IPPON KUMITE) 3 S/D 4.
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE).
5. CHUDAN MAE GERI 1 s/d 4 (bergantian)
6. CHUDAN MAE YOKO GERI 1s/d 4 (bergantian)
D. SHIAI KUMITE/ SPARRING (4x).

124
MATERI UJIAN DARI KYU-1 KE DAN-I
(SABUK HITAM DAN-I/ SHODAN)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 4 5 RATA2
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Sambon Zuki/ Jodan Zuki+Chudan Zuki+Chudan Zuki (ditempat) maju 5x, mawate – maju 5x
 Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Empi Uchi/ Kiba Dachi + Urakent Uchi (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Kizame Zuki + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke/ Kokutsu Dachi + Kizame Mae Geri/ Zenkutsu Dachi + Nukite (maju 5x – mundur 5x)
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 2 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 1 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Ren Geri (Chudan, Jodan) maju 5x ► mawate ► maju 5x mawate
 Chudan Mae Geri + Jodan Mawashi Geri satu kaki (maju 5x ►mawate ►maju 5x)
 Jodan Mawashi Geri + Chudan Ushiro Geri Kakato (maju 5x ►mawate ►maju 5X)
B. KATA.
1. JION-BASSAI-DAI / pilih salah satu (Kata wajip)
2. KANKU-DAI, ENPI/ pilih salah satu (Kata pilihan)
C. KUMITE (JIYU IPPON KUMITE) 5 dan 6.
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE).
1. JODAN MAWASHI GERI 1 s/d 3 (bergantian)
2. CHUDAN USHIRO KAKATO GERI 1 s/d 3 (bergantian)
D. JIYU KUMITE.
1 Orang Counter menghadapi lawan sebanyak 10/ menyesuaikan peserta UKT
E. SHIAI KUMITE/ SPARRING (4x).

125
MATERI UJIAN DARI DAN-I KE DAN-II
(SABUK HITAM DAN-II/ NIDAN)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 4 5 RATA2
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Jodan Oi Zuki + Chudan Gyaku Zuki (maju 5x, mawate – maju 5x)
 Gedan Barai + Uchi Uke + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Shoto Uke + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Yoko Empi + Urakent Uchi + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Kizame Zuki + Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke/ Kokutsu Dachi + Nukite/ Zenkutsu Dachi + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke/ Kokutsu Dachi + Kizame Mae Geri + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 2 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Keage, Yoko Geri Kekomi 1 kaki (maju 5x mawate maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5x) mawate
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Mae Yoko Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5X) mawate
 Kizame Chudan Mae Geri ► Jodan Mawashi Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri (maju 5x
►mawate► maju 5x) mawate
B. KATA.
1. KANKU-DAI, ENPI, TEKKI NIDAN / pilih salah satu (Kata wajip)
2. GOJUSHIHO-SHO, SHOCIN / pilih salah satu (Kata pilihan)
C. KUMITE (JIYU IPPON KUMITE) 7 dan 8.
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE).
1. JODAN KIZAME ZUKI 1 s/d 3 (bergantian)
2. CHUDAN GYAKU ZUKI 1 s/d 3 (bergantian)
D. JIYU KUMITE.
1 Orang Counter menghadapi lawan sebanyak 10/ menyesuaikan peserta UKT.
E. SHIAI KUMITE/ SPARRING (4x).

126
MATERI UJIAN DARI DAN-II KE DAN-III
(SABUK HITAM DAN-III/ SANDAN)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 4 5 RATA2
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Sambon Zuki/ Jodan Oi Zuki+Chudan Gyaku Zuki+Chudan Kizame Zuki (maju 5x, mundur 5x)
 Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke+Gedan Barai+Gyaku Zuki+Jodan Kizame Zuki (maju 5x, mundur 5x)
 Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Yoko Empi (Kiba Dachi) + Urakent Uchi + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Kizame Zuki + Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke (Kokutsu Dachi) + Kizame Mae Geri + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x
– mundur 5x)
 Age Uke + Shoto Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome + Keage/ dua kaki (maju 5x mawate, maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome + Keage/ satu kaki (maju 5x mawate, maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5x) mawate
 Jodan Mawashi Geri ► Chudan Mae Yoko Geri (maju 5x ►mawate ►maju 5X) mawate
 Kizame Chudan Mae Geri ► Chudan Ushiro Kakato Geri ► Jodan Kizame Mawashi Geri (maju 5x
►mawate► maju 5x) mawate
B. KATA.
1. GOJUSHIHO-SHO, SHOCIN / pilih salah satu (Kata wajip)
2. GOJUSHIHO-DAI, GANKAKU / pilih salah satu (Kata pilihan)

127
C. KUMITE (JIYU IPPON KUMITE) 1 s.d 8.
SERANGAN dan BERTAHAN (ZENKUTSU DACHI KAMAITE).
1. JODAN OI ZUKI 1 s/d 3 (bergantian)
2. CHUDAN OI ZUKI 1 s/d 3 (bergantian)
3. CHUDAN MAE GERI 1 s/d 3 (bergantian)
4. CHUDAN MAE YOKO GERI 1 s/d 3 (bergantian)
5. JODAN MAWASHI GERI 1 s/d 2 (bergantian)
6. CHUDAN USHIRO KAKATO GERI 1 s/d 3 (bergantian)
7. JODAN KIZAME ZUKI 1 s/d 3 (bergantian)
8. CHUDAN GYAKU ZUKI 1 s/d 3 (bergantian)
D. JIYU KUMITE.
1 Orang Counter menghadapi lawan sebanyak 10/ menyesuaikan peserta UKT.
E. SHIAI KUMITE/ SPARRING (4x).

128
MATERI UJIAN DARI DAN-III KE DAN-IV
(SABUK HITAM DAN-IV/ YONDAN)
PENGUJI NILAI
MATERI UJIAN
1 2 3 4 5 RATA2
A. KIHON (sendiri atau berkelompok).
ZENKUTSU DACHI GEDAN BARAI.
 Sambon Zuki/ Jodan Oi Zuki+Chudan Gyaku Zuki+Chudan Kizame Zuki (maju 5x, mundur 5x)
 Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke+Gedan Barai+Gyaku Zuki+Jodan Kizame Zuki (maju 5x, mundur 5x)
 Age Uke + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shoto Uke + Yoko Empi (Kiba Dachi) + Urakent Uchi + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Uchi Uke + Kizame Zuki + Gedan Barai + Gyaku Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Age Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
 Shuto Uke (Kokutsu Dachi) + Kizame Mae Geri + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x
– mundur 5x)
 Age Uke + Shoto Uke + Gedan Barai + Gyaku Zuki + Kizame Zuki (maju 5x – mundur 5x)
KIBA DACHI KAMAE.
 Yoko Geri Keage (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome (maju 5x mawate maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome + Keage/ dua kaki (maju 5x mawate, maju 5x) mawate
 Yoko Geri Kekome + Keage/ satu kaki (maju 5x mawate, maju 5x) mawate
ZENKUTSU DACHI KAMAE.
 Chudan Mawashi Geri maju 5x ► mawate ► maju 5x mawate
 Chudan Mawashi Geri + Mae Yoko Kekome maju 5x ► mawate ► maju 5x mawate
 Chudan Mawashi Geri + Yoko Kekome/ satu kaki maju 5x ► mawate ► maju 5x mawate
B. KATA.
3. GOJUSHIHO-DAI, GANKAKU, TEKKI SANDAN / pilih salah satu (Kata wajip)
4. CHINTE-JITTE / pilih salah satu (Kata pilihan)
C. KARYA TULIS.
 Membuat Program Latihan Dojo
 Ujian tulis (pengetahuan Karate/ umum dan TAKO)
D. AKSI TAKO/ AYAT (BERPASANGAN) pembekalan dari Dewan Guru TAKO.
E. SHIAI KUMITE/ SPARRING (minimal 4x).

129
XV. PENUTUP.
1. Kesimpulan.
Dari berbagai isi/ materi kurikulum diatas, kami simpulkan bahwasanya kita sangat membutuhkan Kurikulum sebagai
pedoman Belajar dan Mengajar agar dapat lebih professional dan berprestasi. Dengan demikian maka akan terbentuklah karakter
Karateka benar-benar Tri Cita Utama…. PERKASA, RENDAH HATI dan LUHUR BUDI.

2. Saran.
Meskipun penyusun berusaha kesempurnaan baik bentuk Kurikulumnya, tetapi penyusun masih merasa bahwa Kurikulum
ini belumlah sempurna. Untuk itu kami butuh dari para Karateka saran yang membangun demi kemajuan dan tentunya
membesarkan Perguruan Karate-Do TAKO Indonesia dalam prestasi sebagai bahan evaluasi nanti kerdepan.

Jakarta, …. Maret 2022.


Disyahkan oleh :
Ketua DEWAN GURU

Ir. Efendi Sirait


DAN-VII

130

Anda mungkin juga menyukai