Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENJASKES

PENCAK SILAT

Disusun Oleh :

1. Anisah Septi Arum (XII MIPA E / 05)


2. Ariyani Dewi Safitri (XII MIPA E / 07)
3. Dewi Fatihah (XII MIPA E / 10)
4. Faradila Nuranisa (XII MIPA E / 13)
5. M. Eqik Pratama (XII MIPA E / 19)
6. Yumar Dwi Pralita (XII MIPA E / 28)
7. Zhindy Sinura (XII MIPA E / 29)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PROBOLINGGO
JL. Soekarno-Hatta 137 Probolinggo 67212 Telp./Fax (0335) 421566
Website : http://sman1-prob.sch.id E-mail : sman1.prob@yahoo.co.id
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga tugas kelompok “makalah pencak silat”
dapat kami selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.
Makalah ini kami susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
pencak silat, serta sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahan belajar kami.
Kami menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupu kesalahan, untuk
itu kami mohon kritik demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas
partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum wr,wb.

Probolinggo, 11 Agustus 2019


Penyusun

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 2


Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 4-5

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4-5


1.2 Tujuan .......................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 6

2.1 Pengertian Pencak Silat .................................................................. 6

2.2 Pola Penyerangan ........................................................................... 7

2.3 Istilah Gerakan Pencak Silat.......................................................... 7-9

2.4 Pola Pertahanan .............................................................................. 9-14

2.5 Peraturan Pencak Silat .................................................................... 14-17

BAB III PENUTUP ................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 18

3.2 Saran ............................................................................................. 18

Daftar Pustaka ...................................................................................... 19

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai
pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat
pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis yang merupakan
penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa
digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat
biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan),
bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk
untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi
persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi
nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta. Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak
konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam
dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran
pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran
Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa
Timur ada aliran Perisai Diri. Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandin-
gan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasional. Pencak silat
juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia
juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman,
dan Amerika.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia.perguruan-
perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai
Negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia
internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi
Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat
Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 4


demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan secara
terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar
Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat,
dan beberapa hal lainnya

1.2. Tujuan
1. Untuk menambah pengetahuan tentang cabang olahraga pencak silat bagi
pembaca dan penulis.
2. Untuk mengetahui gerakan apa saja yang ada di olahraga pencak silat.

1.3. Rumusan Masalah


1. Apa itu pencak silat ?
2. Bagaiman sejarah tentang olahraga pencak silat ?
3. Bagaimana pola penyerangan dalam pencak silat ?
4. Bagaimana pola pertahanan dalam pencak silat ?
5. Bagaimana peraturan peraturan dalam pencak silat ?

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 5


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pencak Silat


a. Secara Umum
Pencak silat merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang sudah
tumbuh dan berkembang ke manca negara. Walau sejarah tidak bisa menun-
jukkan secara pasti kapan lahirnya pencak silat, namun pencak silat sudah lahir
di bumi pertiwi sejak peradaban manusia. Sejak jaman pra sejarah sudah lahir
ilmu beladiri yang sederhana guna mempertahankan hidup dari ganasnya alam.

Pencak Silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang memerlukan
banyak konsentrasi berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih
dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura,
Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak
silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal
dengan IPSI.
b. Secara Etimologi
Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di
Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan
sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional
yang berkembang di Indonesia. Nama "pencak" digunakan di Jawa,
sedangkan "silat" digunakan di Sumatra, Semenanjung Malaya dan
Kalimantan. Dalam perkembangannya, kini istilah "pencak" lebih
mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan
"silat" adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 6


2.2. Pola Penyerangan
Taktik menyerang yaitu upaya mengalahkan lawan selama dalam
pertandingan yang dilakukan dengan cara menyerang lawan terlebih
dahulu. Taktik penyerangan merupakan suatu siasat yang dilancarkan
kepada lawan, dengan tujuan mematahkan pertahanan lawan untuk
mencari kemenangan dalam bertanding secara sportif. Serangan lengan
atau tangan yang lazim disebut pukulan dan serangan tungkai atau kaki
yang lazim disebut tendangan. Taktik menyerang pada pencak silat
sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Serangan Langsung merupakan upaya untuk mengalahkan lawan yang
dilakukan dengan cara pribadi menyerang pada target yang diinginkan.
Taktik serangan pribadi sanggup dilakukan dengan memakai pukulan,
tendangan, dan jatuhan.
2. Taktik serangan tidak pribadi yaitu serangan yang dilakukan dengan
cara sebelum melaksanakan serangan pada sasaran, pesilat
melaksanakan gerakan-gerakan awalan untuk mengecoh lawan
sehingga posisi lawan berubah dan selanjutnya melaksanakan serangan
pada sasaran.

2.3. Istilah Gerakan dalam Pencak Silat


1. Kuda-kuda
Posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda
yang kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar
tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan
dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau
pukulan).
2. Sikap dan Gerak
Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-
gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung,
sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan
secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 7


pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan
dengan suatu serangan yang cepat.
3. Langkah
Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di
dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola
langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
4. Kembangan
Gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai
celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada
awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui
musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau
dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan
adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang
mengutamakan keindahan gerakan.
5. Buah
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan
dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki,
lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk
tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar,
menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
6. Jurus
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar
untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan
untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat
(buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan.
Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan
penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan,
atau aliran seluruh tubuh.
7. Sapuan dan Guntingan

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 8


Salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang
kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit
(menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan
dan jatuh.
8. Kuncian
Teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat
bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan
gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya
mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.
2.4 Pola Pertahanan
Taktik pertahanan bertujuan menahan atau menghindari serangan lawan
(pembelaan) yang sangat penting dalam pencak silat. Taktik pertahanan dalam
pencak silat, meliputi teknik hindaran/elakan dan tangkisan. Tingkatan
pembelaan terdiri atas pembelaan dasar, pembelaan lanjutan, dan pembelaan
teknik. Bertahan adalah usaha menghindari atau memunahkan serangan lawan
yag dilakukan dengan elakan, hindaran, tangkisan, buangan dan tangkapan.
Berdasarkan cara melakukan hindaran dapat di bedakan menjadi beberapa.
1. Elakan
Elakan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang
tidak berpindah tempat atau kembali ketempat semula elakan terdiri atas :

Nama
No. Cara Melakukan
Gerakan

1. Elakan 1. Mengelakkan diri dari serangan pada bagian sebelah bawah


Atas 2. Mengangkat kedua kaki degan sikap tungkai di tekuk
3. Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada.
4. Mendarat dengan kaki saling menyusul atau kedua kaki.

2. Elakan 1. Mengelakan diri dari serangan pada bagian sebelah atas


Bawah 2. Merendahkan diri dengan sikap tungkai di tekuk tanpa
memindahkan letak telapak kaki
3. Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada

3. Elakan 1. Mengelakan diri dari serangan lurus depan dan samping

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 9


Belakang 2. Dari sikap kuda-kuda depan, memindahkan berat badan ke
belakang
3. Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada

4. Elakan 1. Mengelakan diri dari serangan lurus depan dan atas


Samping 2. Dari sikap kangkang, memindahkan badan ke samping dengan
merubah sikap tungkai/kuda-kuda
3. Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada

2. Hindaran
Hindaran adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah
serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki. Unsur-unsur hindaran
meliputi : sikap pasang, sikap tubuh dan sikap tangan.
1. Hindaran hadap, menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi
tubuh menghadap lawan
2. Hindaran sisi, menghindar dengan memindahkan kaki kanan sehingga posisi
tubuh menyamping lawan, berat badan di sebelah kanan.
3. Hindaran angkat kaki, menghindar dengan mengangkat salah satu kaki
4. Hindaran kaki silang, menghindar dengan memindahkan kaki kanan secara
menyilang ke belakang

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 10


3. Tangkapan
Usaha menggagalkan serangan lawan dengan cara menangkap tendangan kaki
lawan.
4. Tangkisan
Tangkisan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan cara mengadakan
kontak langsung dengan alat serangan yang dilancarkan oleh lawan. Tangkisan
langsung bertujuan mangalihkan serangan dari lintasan dan membendung atau
menahan serangan. Tangkisan terdiri atas:

Bentuk
No. Jenis tangkisan
Tangkisan

1. Tangkisan 1. Tangkisan luar. Tangkisan luar dilakukan dengan cara menangkis


satu diikuti kaki melangkah ke sisi luar samping badan luar
tangan 2. Tangkisan dalam. Tangkisan dilakukan dengan cara menangkis
diikuti kaki melangkah ke sisi dalam samping badan lawan
3. Tangkisan atas. Tangkisan atas dilakukan dengan cara menangkis
dari bawah ke atas
4. Tangkisan bawah. Tangkisan bawah dilakukan dengan cara
menangkis dari atas ke bawah
5. Tangkisan siku dalam. Tangkisan siku dalam dilakukan dengan
cara menangkis ke depan diikuti kaki melangkah ke sisi dalam
samping badan lawan
6. Tangkisan siku luar. Tangkisan siku luar dilakukan dengan cara
menangkis diikuti kaki melangkah ke samping sisi luar badan

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 11


2. Tangkisan 1. Sejajar dua tangan 3/4 lengan atas. Tangkisan dua tangan
dua tangan dilakukan dengan cara menghindar kesamping kedua tangan
menangkis 3/4 lengan atas lawan.
2. Belah. Tangkisan belah dilakukan dengan cara mengelak mundur
disertai kedua tangan membelah menangkis serangan lawan
3. Silang (tinggi rendah). Tangkisan silang bawah dilakukan dengan
cara menyilangkan kedua tangan menangkis ke bawah dari
serangan lawan.
4. Buang samping. Tangkisan belah samping dilakukan dengan cara
mengelak mundur disertai kedua tangan membuang dari serangan
lawan

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 12


5. Taktik Bertahan
Taktik bertahan dalam beladiri Pencak silat dibedakan menjadi teknik bertahan
pasif dan teknik bertahan aktif. Bertahan pasif adalah taktik yang dilakukan
dengan cara melakukan hindaran atau tangkisan terhadap serangan yang
dilakukan lawan, selanjutnya melakukan balasan (counter attack) pada lawan.
Berikut penjelasan mengenai kedua teknik bertahan tersebut.

Bentuk
No. Jenis Taktik
Teknik

1. Bertahan 1. Hindar Sambut (counter-attack). Hindar sambut (counterattack)


Pasif dilakukan dengan cara menunggu lawan melakukan serangan
untuk kemudian dibalas baik dengan menggunakan pukulan
maupun tendangan. Taktik tersebut tepat digunakan untuk
menghadapi lawan yang memiliki tipe menyerang langsung.
2. Jemputan lebih tepat diterapkan untuk mengatasi lawan yang
memiliki tipe serangan tidak langsung. Taktik jemputan dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik pukulan, tendangan, dan
jatuhan. Taknik tersebut dilakukan dengan cara menabrak lawan
pada saat lawan alan melakukan gerakan menyerang.
3. Ganjalan dilakukan dengan menggunakan teknik tendangan T
(samping). Taktik ganjalan dilakukan dengan cara menghentikan
gerakan lawan pada saat akan melakukan serangan dengan
menggunakan tendangan T (samping). Taktik ini tepat digunakan
untuk lawan yang memiliki tipe serangan langsung.

2. Bertahan Pada taktik bertahan aktif ada persaman dengan gerakan taktik
Aktif serangan tidak langsung. Perbedaan antara bertahan aktif dengan
serangan tidak langsung adalah pada tujuan yang diinginkan. Pada
serangan langsung pesilat melakukan pergerakan untuk mengubah posisi
lawan sehingga dapat diserang sesuai dengan yang direncanakan.
Sedangkan pada taktik bertahan aktif, pesilat bergerak untuk memancing
lawan agar melakukan serangan.

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 13


Pesilat yang memiliki tipe bertahan memiliki kecenderungan untuk
melakukan counter attack pada saat lawan bergerak. Sedangkan pesilat
yang memiliki tipe bertahan aktif memiliki kecenderungan untuk
bergerak atau membuat gerakan dengan tujuan membuat lawan
melakukan serangan dan untuk selanjutnya melakukan teknik balasan
ataupun bantingan.

2.5 Peraturan Pencak Silat

Peraturan Pertandingan Pencak Silat di Indonesia memuat tentang


Ketentuan Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan
Hukum Pesilat, dan Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan
Pertandingan Pencak Silat sebagai berikut:

1. Ketentuan Bertanding
a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling
berhadapan untuk mencapai prestasi.
- Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
- Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
- Menjatuhkan lawan.
- Mengunci lawan.
b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-
masing babak selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.
c. Ketentuan Pertandingan
 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal,
pasangan, langkah serta adanya koordinasi dalam melakukan
serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap awal/pasang.

 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai


dengan berbagai cara ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis
serangan

 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan


kaidah pencak silat dan ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 14


d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang
juri.
2. Ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan
sebagai berikut:
a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan
salah satu pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya
b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan
karena;
 Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan
 Atas keputusan dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin
membahayakan mutlak
 Atas permintaan pelatih

c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak
sadar setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik
d. Menang diskwalifikasi, jika:
 Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
 Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman
langsung diskwalifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan
tidak dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter
pertandingan.

e. Menang karena pertandingan tidak seimbang


f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau
mengundurkan diri.
3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat
Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada
pecak silat sebagai berikut:
a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.
 Teguran I, nilai dikurangi satu (1)

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 15


 Teguran II, nilai dikurangi dua (2)
b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat
pelanggaran ringan. Peringatan ini di kurangi lima (5)
c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II,
nilai dikurangi sepuluh (10)
d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:
 Mendapat peringatan setelah peringatan II

 Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan


yang bertentangan dengan norma keolahragaan

 Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat


melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter perandingan.

4. Ketentuan Penilaian
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah
sebagai berikut:
a. Nilai 1 (satu)
 Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan
yang masuk pada sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil

 Serangan tangan yang maasuk pada sasaran

b. Nilai 2 (dua)
 Serangan kaki yang masuk pada sasaran

c. Nilai 3 (tiga)
 Menjatuhkan lawan

d. Nilai 4 (empat)
 Mengunci lawan

e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian


atas kaidah-kaidah permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2
(dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada setiap babak.
5. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas
dan kemaluan, yaitu:

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 16


 Dada

 Perut

 Pinggang kiri dan pinggang kanan

 Punggung

 Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan


menjatuhkan dan mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai
serangan perkenaan.

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 17


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan
umum sebagai berikut :
1. Pencak Silat berasal dan merupakan bagian dari kebudayaan
masyarakat pribumi Asia tenggara serta memiliki jatidiri tersendiri.

2. Berdasarkan pada nilai-nilai falsafahnya, Pencak Silat pada hakikatnya


adalah substansi dan sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk
membentuk manusia utuh yang berkualitas tinggi baik mental maupun
fisikal.

3. Tantangan-tantangan yang dapat menjatuhkan citra Pencak Silat perlu


diatasi dengan penyebaran pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat,
falsafah Pencak Silat dan kaidah Pencak Silat serta meningkatkan
jumlah pelatih Pencak Silat yang handal dan profesional.
3.2 Saran
Sebagai generasi muda, kita seharsunya mempelajari dan memahami pencak
silat karena pencak silat merupakan kebudayaan nasional yang menjadi identitas
bangsa Indonesia.

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 18


Daftar Pustaka

http://evhysebelas.blogspot.com/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencak_silat

http://makalahlengkap14.blogspot.com/2014/12/makalah-pencak-silat.html

PENJASKES | Bela Diri Pencak Silat 19

Anda mungkin juga menyukai