Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENCAK SILAT

“Teknik Dasar dan Kategori Tanding”

DOSEN PENGAMPU:
Tommy Anderson, M.Pd
DISUSUN OLEH:
1. Adithya Wenda Saputra
2. Dikha Anhar
3. Nouval Riha Dwi Putra
4. Imam Akbar
5. Andini Murtika Tama
6. Tifani Hermaya R
7. Widia Afika Fitri
8. Revina Septi Liandini
9. Iren Arsima Natasya
10. Heni Salsabila

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN 2023/2024
Kata pengantar
Assalamu'alaikum wr. wb
Puji dan syukur marilah kita ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena
atas limpahan dan rahmatnya penulis dapat diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah dengan baik dan diberi kelancaran membuatnya. Makalah
ini dibuat dan disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca terhadap melatih dan meningkatkan keterampilan.
Pemahaman tersebut dapat di pahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah,
serta penarikan kesimpulan dalam makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih sampaikan kepada dosen pembimbing mata
kuliah Pencak Silat yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
berkarya menyusun makalah, dan terimakasih pula kepada seluruh pihak yang
telah memberikan masukan dan konsep ide dalam menyusun makalah ini.

Muara Bungo 13 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Teknik Dasar Pencak Silat ................................................................2
B. Kategori Pertandingan.......................................................................12
BAB III PENUTUP.........................................................................................16
A. Kesimpulan .........................................................................................16
B. Saran....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Silat adalah seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Melayu.
Seni bela diri dikenal di banyak negara Asia Tenggara. Misalnya Indonesia,
Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina selatan, dan Thailand
selatan. Indonesia sendiri memiliki pencak silat yang merupakan seni bela diri
tradisional yang berasal dari nusantara ini.
Istilah pencak silat terdiri dari dua kata yang memiliki dua arti. “Pencak”
berarti gerak dasar pencak silat dengan aturan. Sedangkan ‘silat’ berarti jurus
bela diri yang utuh dan bersumber dari spiritualitas.
Setiap daerah di Indonesia memiliki istilah pencak silat, seperti silek dari
Sumatera Barat, penca dari Jawa Barat, pencak Jawa Tengah dan Yogyakarta,
mancak Bali dan mpaasila dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Olahraga ini membutuhkan konsentrasi dan kelincahan. Secara khusus,
setiap daerah di Indonesia memiliki gaya pencak silat yang khas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Teknik-teknik dasar dalam pencak silat?
2. Apa saja kategori tanding dalam pencak silat?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini dibuat yaitu untuk mengetahui apa saja Teknik
dasar yang harus dipelajari dalam pencak silat dan mengetahui kategori tanding
dalam pencak silat.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik dasar pencak silat
1. Teknik Kuda Kuda dalam Pencak Silat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kuda kuda adalah sikap
siaga (dalam bela diri) dengan posisi kaki dan tubuh yang siap menerima
serangan.
Secara bahasa, istilah “kuda kuda” berasal dari kata “kuda”, hewan yang
jadi tunggangan. Teknik ini mengacu pada posisi penunggang kuda yang
sedikit menekukkan lutut lalu pantat sedikit ke bawah.
Dalam pencak silat, kuda kuda adalah teknik dasar yang harus dipelajari
oleh pesilat pemula dan harus dikuasai oleh pesilat senior. Teknik ini
membantu menjaga keseimbangan tubuh sehingga saat dalam pertandingan dan
pertarungan, atlet tidak mudah dijatuhkan lawan.
Manfaat Teknik Kuda Kuda
Secara umum teknik kuda kuda melibatkan posisi kaki, tangan, dan tubuh.
Manfaatnya juga beragam yakni sebagai berikut.
1. Keseimbangan
Kuda kuda melatih agar tubuh bisa seimbang, sehingga dalam pertarungan dengan
beragam gerakan, petarung tidak mudah terjatuh.
2. Memperkuat Otot Kaki
Saat belajar kuda kuda ada banyak latihan yang harus dilakukan. Hal tersebut
melatih memperkuat otot kaki sehingga kaki bisa digunakan untuk serangan dan
tahan serangan.
3. Melancarkan Perlawanan dan Pertahanan
Teknik kuda kuda juga sebagai bentuk perlawanan dalam pertarungan sekaligus
bentuk pertahanan dari serangan lawan. Pukulan atau tangkisan akan lebih mudah
dilakukan saat dalam keadaan kuda kuda atau saat siap.
Daftar Teknik Kuda Kuda
Setidaknya ada enanm Teknik kuda-kuda dalam pencak silat dan semuanya harus
dipelajari serta dikuasai oleh pelajar bela diri ini, yakni sebagai berikut.

2
1. Kuda-kuda Depan
Fungsi kuda kuda depan beragam. Namun biasanya digunakan untuk melakukan
serangan ke lawan secara langsung.
Cara melakukan kuda-kuda depan dalam pencak silat adalah dengan
memposisikan kaki kanan ke depan, sedangkan kaki kiri di belakang. Kedua kaki
berada di satu garis lurus depan-belakang. Setelah itu tekuk kaki depan karena
tumpuan badan akan menggunakan kaki kanan. Kaki kiri juga sedikit ditekuk
untuk menjaga keseimbangan.
2. Kuda Kuda Samping
Manfaat kuda kuda samping adalah agar pesilat bisa melancarkan serangan
berputar ke arah lawan, sehingga akan lebih mudah waspada dengan gerakan
lawan yang tak terantisipasi.
Cara melakukan kuda kuda samping pencak silat adalah dengan membuka kaki
selebar bahu, tekuk salah satu kaki yang dinilai paling kuat. Sedangkan kaki lain
sedikit lurus namun kedua kaki harus sejajar. Tumpuan berat badan ada pada kaki
yang ditekuk.
3. Kuda-Kuda Tengah
Fungsi kuda kuda tengah dalam pencak silat adalah agar pesilat tidak mudah
didorong dari depan. Teknik ini juga dilakuakan untuk mengantisipasi serangan
dari depan.
Cara melakukan kuda kuda tengah adalah dengan menekuk dua kaki hingga
membentuk sudut 90 derajat. Berat badan ditumpukan pada dua kaki yang
tertekuk.
4. Kuda-Kuda Belakang
Sama dengan kuda kuda tengah, fungsi kuda kuda belakang juga untuk menahan
atau menangkis serangan dari depan.
Cara melakukan kuda kuda belakang adalah dengan letakkan kaki kanan di depan
sedangkan kaki kiri di belakang dalam satu garis lurus. Kaki kiri sedikit ditekuk,
sedang kaki kanan sedikit diluruskan. Berat badan ditumpukan pada kaki kiri.
5. Kuda-Kuda Silang Depan

3
Teknik ini adalah kombinasi kuda kuda depan dan samping. Dilakukan dengan
satu kaki ke depan dan sedikit ditekuk, lalu kaki satunya ke arah kaki lain
sehingga sekilas terbentuklah silang depan. Tumpuan badan ada di kaki yang
ditekuk di depan.
6. Kuda-kuda Silang Belakang
Teknik ini adalah mirip dengan kuda kuda silang depan. Namun, tumpuan badan
ditopangkan pada satu kaki, sedangkan kaki lainnya tidak menopang beban.
Biasanya teknik ini digunakan untuk melancarkan serangan kaki ke arah tubuh
bagian atas lawan
2. Sikap pasang
Sikap pasang dalam pencak silat ditinjau dari teknik penggunaannya terdiri
atas sikap pasang terbuka dan tertutup.
Sikap pasang dalam pencak silat merupakan gabungan dari kuda-kuda atau
tanpa kuda-kuda dengan sikap kaki tangan. Gerakan tersebut juga harus
disertai kesiapan indera dan mental yang kuat.
Kemudian, sikap pasang terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
penggunaannya, yaitu sikap pasang terbuka dan sikap pasang tertutup. Sikap
pasang terbuka bertujuan untuk melindungi tubuh dengan menggunakan tangan
dan dada.
Sedangkan untuk sikap pasang tertutup, memiliki tujuan untuk melindungi
tubuh menggunakan lengan dan tangan. Pengetahuan dasar dalam pencak silat
tersebut perlu kamu kuasai dengan baik secara teori hingga praktiknya.
1. Sikap Pasang Satu
Sikap pasang dalam pencak silat yang pertama adalah sikap pasang satu.
Berikut ini adalah cara melakukan sikap pasang satu:
 Lakukan sikap kuda-kuda tengah belakang.
 Posisikan berat badan di tengah-tengah antara kanan dan kiri.p
 Letakkan kedua tangan di depan dada dengan posisi telapak tangan terbuka
2. Sikap Pasang Dua
 Lakukan sikap kuda-kuda tengah serong.
 Letakkan tangan kiri di depan dada dengan posisi telapak tangan terbuka.

4
 Letakkan tangan kanan di depan dada dengan posisi telapak tangan
mengepal.
 Buka kedua kaki selebar bahu.
3. Sikap Pasang Tiga
Kemudian, ada sikap pasang tiga dalam pencak silat. Berikut adalah cara
melakukan sikap pasang tiga:
 Lakukan sikap kuda-kuda samping.
 Posisikan kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk.
 Letakkan tangan kanan ke samping lurus dengan posisi telapak tangan
terbuka.
 Letakkan tangan kiri menyilang di depan dada dengan posisi telapak
tangan terbuka atau sebaliknya.
4. Sikap Pasang Empat
Sikap pasang dalam pencak silat yang terakhir adalah sikap pasang empat. Ada
pun cara melakukan sikap pasang empat adalah sebagai berikut:
 Lakukan sikap kuda-kuda depan.
 Posisikan kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk.
 Letakkan salah satu tangan di depan dada dengan posisi telapak tangan
mengepal.
 Letakkan tangan yang lainnya menyilang di depan dada dengan posisi
telapak tangan terbuka.
3. Pola Langkah
Pola langkah dalam pencak silat dapat digunakan ketika melakukan
beberapa teknik membela diri. Pola langkah terbagi menjadi beberapa jenis
yaitu pola langkah lurus, pola langkah U atau ladam, pola langkah segitiga,
pola langkah zig zag, pola langkah segi empat, pola langkah S.
Jenis-jenis Pola Langkah Pencak Silat
1. Pola Langkah Lurus

5
Pola langkah lurus adalah ketika pesilat melakukan gerak langkah yang
menciptakan garis lurus. Pola ini dapat dilakukan dengan cara melangkah maju
atau mundur.
2. Pola Langkah Zig-zag
Pola langkah zig-zag adalah ketika pesilat melakukan gerak langkah yang
menciptakan bentuk mata gergaji atau zig-zag.
3. Pola Langkah Huruf "S"
Gerakan pola langkah ini pada dasarnya menggabungkan tiga teknik kuda-
kuda yang menciptakan pola huruf S. Jenis kuda-kuda yang dapat digunakan
pada pola langkah ini antara lain adalah kuda-kuda samping, belakang, dan
tengah.
4. Pola Langkah Huruf "U"
Pola langkah huruf "U" disebut juga dengan istilah pola langkah pola
langkah ladam. Pada teknik ini, gerakan langkah kaki pesilat membentuk pola
huruf "S".
5. Pola Langkah Segitiga
Pola langkah segi tiga adalah ketika pesilat bergerak membentuk bidang
segi tiga. Biasanya, teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dua teknik
kuda-kuda yaitu kuda-kuda depan dan tengah.
6. Pola Langkah Segi Empat
Pola langkah segi empat tercipta ketika pesilat bergerak dengan
memanfaatkan gabungan kuda-kuda depan dan tengah
Dalam pencak silat, pola langkah segi empat mirip dengan pola langkah
segi tiga. Perbedaannya, pola langkah segi empat dilakukan dengan cara siap
kuda-kuda depan lebih dulu.
4. Teknik Elakan Pencak Silat
Elakan sendiri artinya adalah sebuah gerakan untuk dapat menghindari
pukulan dari lawan yaitu dengan cara mengelakcara melakukannya yaitu
dengan cara memindahkan posisi tubuh anda dari arah pukulan atau dari arah
tendangan.

6
Teknik elakan atau tangkisan yaitu usaha pembelaan dengan memindahkan
sasaran dari arah serangan lawan dengan cara tidak melangkah dengan
menggeser tubuh.
Teknik elakan pencak silat terbagi menjadi beberapa bagian yaitu elakan
atas, elakan bawah, elakan samping, elakan belakang berputar dan juga
tangkisan, berikut ini adalah penjelasannya.
1). Elakan Atas
Elakan atas, yaitu sebuah gerakan mengelakkan diri dari serangan lawan
pada bagian bawah dengan cara mengangkat badan ke arah atas.
Dalam melakukan sebuah gerakan elakan atas, anda juga harus tahu apa
saja kesalahan yang tidak perlu untuk dilakukan yaitu seperti kuda - kuda yang
kurang baik, tubuh juga kurang diangkat, kedua kaki juga tidak ditekuk pada
saat ediangkat, tangan juga tidak begitu siap, dan lainnya.
2). Elakan Bawah
Elakan bawah, yaitu sebuah gerakan mengelakkan diri dari serangan lawan
pada bagian atas yaitu dengan cara menekuk kedua lutut tanpa memindahkan
kedua kaki.
Dalam melakukan sebuah gerakan elakan bawah, anda juga harus tahu apa
saja kesalahan kesalahan yang tidak perlu untuk dilakukan yaitu seperti Sikap
kuda - kuda depan yang juga kurang baik, tubuh juga kurang kuat, dan juga
sikap tangan tidak siap.
3). Elakan Samping
Elakan samping, yaitu sebuahgerakan mengelakkan diri dari serangan
lawan pada saat serangan lurus depan atas.
Dalam melakukan sebuah gerakan elakan samping, anda juga harus tahu
apa saja kesalahan kesalahan yang tidak perlu untuk dilakukan yaitu seperti
sikap pada kuda - kuda tengah juga kurang baik, berat badan yang tidak
dipindahkan ke arah kiri atau kanan, dan juga tangan yang kurang siap.
4). Elakan Belakang Berputar
Elakan belakang berputar, yaitu gerakan mengelakkan diri dari serangan
lawan dari posisi lurus depan dan samping.

7
5). Tangkisan
Tangkisan, yaitu sebuah usaha pembelaan terhadap serangan lawan yaitu
dengan cara memindahkan serangan lawan. Tangkisan juga terbagi menjadi
beberapa variasi yaitu arah ke dalam atau ke luar, posisi rendah atau tinggi, dan
posisi tangan tertutup atau terbuka.
Teknik Hindaran Pencak Silat

5. Teknik Hindaran Pencak Silat


Adapun teknik hindaran adalah suatu usaha pembelaan dengan cara
memindah bagian yang menjadi sasaran serangan lawan dengan melangkah
atau memindahkan kaki.
Teknik hindaran sangatlah penting untuk anda pelajari, karena dengan
menguasai teknik hindara, anda dapat menghindari serangan lawan anda.
Berikut ini adalah bentuk - bentuk hindaran pencak silat yaitu sebagai berikut.
1). Hindaran Hadap
Hindaran hadap, yaitu sebuah gerakan menghindar dengan cara
memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap lawan.
Hindaran hadap juga dapat untuk lakukan dengan memperkecil jarak pada
tubuh anda dengan tubuh lawan anda. Cara untuk dapat melakukan hindaran
hadap yaitu dengan menggeserkan kaki anda pada posisi tubuh yang langsung
berhadapan dengan lawan anda.
2). Hindaran Sisi
Hindaran sisi yaitu sebuah hindaran atau menghindar dengan cara
memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menyamping lawan.
3). Hindaran Angkat Kaki
Hindaran angkat kaki, yaitu teknik menghindar dengan cara mengangkat
salah satu kaki. Hindaran kaki silang, yaitu teknik menghindar dengan cara
memindahkan kaki secara menyilang.
Teknik hindaran yang tidak kalah penting adalah hindaran angkat kaki.
Teknik hindaran angkat kaki juga dapat untuk anda lakukan pada saat lawan

8
menyerang pada bagian kaki anda, baik dengan menggunakan kaki atau juga
dengan pedang.
4). Hindaran Condong
Hindaran condongan yaitu teknik menghindar pencak silat yang dilakukan
dengan cara mencondongkan kepala dan juga badan anda, teknik hindaran ini
dapat anad lakukan pada saat ada sebuah serangan yang menuju pada bagian
kepala anda. Namun, anda juga harus memastikan betul bahwa tubuh anda
yang lainnya juga dapat terlindungi.
6. Teknik Serangan
1. Serangan tangan
a. Pukulan Depan
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi tubuh berdiri kuda-kuda, yaitu satu di antara kaki di depan dan kaki
yang lain di belakang lurus.
 Satu di antata tangan mengepal diluruskan ke arah sasaran dan tangan
yang lain ditekuk di depan dada dengan jari-jari rapat
2. Pukulan Tebah
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal, berdiri kaki kuda-kuda, satu di antara kaki di depan dengan
lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
 Satu di antara tangan memukul dengan telapak tangan, tangan yang lain
ditekuk dengan jari-jari rapat.
3. Pukulan Celah atau Tusuk
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu satu di antara kaki di depan
dengan lutut ditekuk, kaki yang lain lurus ke belakang.
 Satu di antara tangan melakukan pukulan dengan ujung jari dan tangan
yang lain ditekuk di samping badan dengan jari-jari rapat.
4. Pukulan Pedang
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda arah serong.

9
 Gerakan pukulan dengan sisi telapak tangan, tangan yang lain ditekuk di
samping badan dengan jari-jari rapat menghadap ke depan.
5. Pukulan Bandul
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu satu di antara kaki di depan
dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
 Pukulannya, yaitu dengan ayunan kepalan tangan.
6. Pukulan Tampar
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu satu di antara kaki di depan
dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
 Satu di antara tangan memukul ke sasaran dengan telapak tangan dan
tangan yang lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat
menghadap ke depan
7. Pukulan Kepret
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan
dengan lutut ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
 Salah satu tangan melakukan pukulan dengan punggung tangan dan tangan
yang lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap
ke depan
8. Serangan Siku Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
 Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu kaki kiri di depan dengan
lutut ditekuk dan kaki kanan lurus ke belakang.
 Untuk melakukan serangan kepada lawan, yaitu siku tangan kiri ditekuk
lurus ke depan dan tangan kanan ditekuk di depan dada jari-jari rapat
dalam posisi berdiri.
9. Serangan Siku Belakang
Cara melakukan sebagai berikut.

10
 Posisi awal, berdiri dengan kaki kiri di belakang dalam keadaan ditekuk
dan kaki kanan di depan dengan lutut agak ditekuk.
 Untuk melakukan serangan kepada lawan dengan siku tangan kanan
ditekuk lurus ke belakang
 Kemudian siku tangan kiri ditekuk di depan dada dengan jari-jari rapat
dengan telapak tangan berdiri tegak.
10. Serangan Siku Serong
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal, berdiri serong ke kiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki
kanan di depan dengan lutut ditekuk dan kaki kiri lurus ke belakang.
 Untuk melakukan serangan kepada lawan siku kanan ditekuk, kemudian
dilemparkan ke arah sasaran dan tangan kiri ditekuk di depan dada.
11. Serangan Siku Bawah
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal berdiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kiri dengan lutut
ditekuk dan kaki kanan lurus ke belakang.
 Untuk melakukan serangan kepada lawan, tangan kiri ditekuk di depan
dada dalam keadaan tegak lurus, kemudian dipukulkan ke bawah, yaitu ke
arah sasaran, sedangkan tangan kanan ditekuk di samping badan.
12. Tendangan Lurus
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal berdiri dengan satu di antara kaki sebagai tumpuan.
 Kaki lain diangkat dengan lutut ditekuk kemudian tungkai bawah
diluruskan sasaran dikenakan pada jari-jari kaki bagian dalam.
 Satu di antara tangan ditekuk, sedangkan yang lain harus menutup tubuh
bagian bawah dan atas.
13. Tendangan samping
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal berdiri dengan satu di antara kaki sebagai tumpuan.

11
 Kaki tendang diangkat dengan lutut sedikit ditekuk dengan jari-jari kaki
diluruskan.
 Kemudian kaki tendang diangkat dari bawah ke atas atau ke arah sasaran
yang dikenakan pada punggung kaki.
 Tangan untuk menutup tubuh bagian atas dan bawah.
14. Tendangan T
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal berdiri dengan satu di antara kaki sebagai tumpuan.
 Kaki yang diangkat dengan lutut sedikit ditekuk.
 Gerakan kaki tendang dijepitkan ke arah lawan dikenakan pada telapak
kaki.
 Tangan untuk menutup tubuh bagian atas dan bawah.
15. Tendangan Gajul
Cara melakukan sebagai berikut:
 Posisi awal berdiri dengan satu di antara kaki sebagai tumpuan.
 Kaki tendang diangkat kemudian digajulkan ke arah sasaran.
 Tendang kaki pada tumit dari arah bawah ke atas.
 Tangan untuk menutupi atas dan bawah.
B. Kategori tanding
1. Tunggal
Kategori yang menampilkan seorang Pesilat memperagakan kemahirannya
dalam Jurus Tunggal Baku secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan,
dengan tangan kosong dan bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan
peraturan yang berlaku untuk kategori Tunggal.
2. Beregu
Kategori yang menampilkan 3 (tiga) orang Pesilat dari tim yang sama
memperagakan kemahirannya dalam Jurus Regu Baku secara benar, tepat,
mantap, penuh penjiwaan dan kompak dengan tangan kosong serta tunduk
kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori Regu.
3. Perlengkapan

12
Perlengkapan pencak silat meliputi perlengkapan arena atau gelanggang
pertandingan dan pakaian serta pelindung yang dikenakan oleh atlet. Menurut
Sudrajat Wiradiharja dan Syarifudin dalam modul Pendidikan Jasmani, Olah
Raga dan Kesehatan (2017:111) berikut merupakan perlengkapan yang
dibutuhkan pada pertandingan Pencak Silat:
1. Perlengkapan arena atau gelanggang pertandingan
Gelanggang dapat di lantai dan dilapisi matras tebal 5 (lima) cm, ukuran
10 m x 10 m warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang
berbentuk lingkaran diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3 m.
 Meja dan kursi pertandingan.
 Meja dan kursi wasit dan juri.
 Formulir pertandingan dan alat tulis menulis.
 Jam pertandingan, gong, dan bel.
 Lampu babak.
 Lampu isyarat berwarna merah, biru, dan kuning.
 Bendera kecil berwarna merah dan biru.
 Timbangan.
 Lain-lain sesuai perlengkapan yang dibutuhkan.
2. Perlengkapan pakaian dan pelindung atlet
 Pakaian pencak silat warna hitam, sabuk putih, dan disertai dengan badge
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di sebelah kiri.
 Pelindung badan (bodyprotector) warna hitam sesuai standar IPSI.
 Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector).
 Gum shield.
 Pelindung sendi.
3. Waktu pertandingan
Babak dan waktu dalam pertandingan pencak silat adalah:
1. Pertandingan dilangsungkan dalam tiga babak.
2. Tiap babak terdiri atas dua menit bersih.
3. Di antara babak diberikan waktu istirahat satu menit.

13
4. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu
bertanding.
5. Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah tidak
termasuk waktu bertanding.
4. Ketentuan Bertanding
Sejumlah ketentuan dalam pertandingan pencak silat kategori tanding adalah:
 Serangan diawali dengan pasang persiapan
 Serangan pertama ditentukan melalui intruksi wasit pemimpin
pertandingan
 Pesilat melakukan serangan beruntun dengan teknik yang teratur
 Sebanyak-banyaknya serangan beruntun hanya 4 kali kombinasi serangan
 Serangan harus mengenai sasaran tepat dan terarah
 Serangan dilakukan dengan etika yang baik dan sesuai ketentuan
pertandingan.
5. Hukuman
Seorang pesilat diharuskan paham secara baik peraturan apa saja yang
berlaku di pertandingan, termasuk sejumlah larangan. Sebab, jika melanggar
larangan, pesilat akan menerima hukuman.
Hukuman untuk pelanggaran dalam pertandingan pencak silat terbagi jadi
4 level, yakni teguran, peringatan I, peringatan II, dan diskualifikasi. Berikut
penjelasan tentang masing-masing hukuman tersebut.
a. Teguran
Teguran disampaikan kepada pesilat yang melakukan pelanggaran ringan saat
bertanding. Ada 2 jenis ketentuan teguran.
Pertama, untuk Teguran I, konsekuensinya pemerolehan poin/angka pesilat
dikurangi 1. Kedua, di Teguran II, perolehan poin/angka pesilat dikurangi 2.
b. Peringatan I
Jika dalam satu babak seorang pesilat melakukan pelanggaran ringan dan
mendapat teguran dari wasit hingga teguran ke-3, ia menerima Peringatan I.
Konsekuensi Peringatan I adalah poin/angka pesilat akan dikurangi 5.
c. Peringatan II

14
Jika pesilat terkena peringatan II, perolehan poin/angka milknya dikurangi 10.
d. Diskualifikasi
Diskualifikasi adalah tingkat hukuman terburuk yang diterima oleh pesilat.
Hukuman ini dijatuhkan karena pesiliat tidak bisa mengontrol diri dan
mengabaikan teknik dalam bertanding. Berikut kesalahan fatal seorang pesilat
yang bisa berujung pada hukuman diskualifikasi: Mendapat peringatan setelah
Peringatan II Melakukan pelanggaran berat dengan didorong unsur
kesengajaan Melakukan pelanggaran dengan tidak bermain sportif sesuai
ketentuan Melakukan pelanggaran yang bertentangan dengan norma olahraga,
khususnya pencak silat Melakukan pelanggaran tingkat pertama, dengan
kondisi lawan cedera sehingga tidak dapat melanjutkan pertandingan, sesuai
rekomendasi dokter pertandingan.
E. Penilaian
Sistem penentuan poin atau nilai dalam pertandingan pencak silat kategori
tanding didasari oleh sejumlah ketentuan umum sebagai berikut.
a. Penilaian berdasarkan teknik serangan, tangkisan, menjatuhkan lawan, dan
mengunci lawan.
b. Penilaian berdasarkan kerapian teknik dan seni yang didasarkan atas kaidah-
kaidah di pencak silat. Dalam penilaian ini, pesilat akan memperoleh poin
terendah 2 hingga maksimal 5.
c. Berikut ketentuan poin dalam pertandingan pencak silat katagori tanding:
 Elakan/tangkisan berhasil dengan diikuti serangan terarah pada sasaran
(Poin 1)
 Elakan/tangkisan berhasil dengan diikuti serangan menjatuhkan lawan yang
berhasil (Poin 1)
 Serangan kaki (seperti tendangan) yang tepat sasaran (Poin 2)
 Serangan menjatuhkan lawan yang berhasil (Poin 3)
 Keberhasilan dalam mengunci gerakan lawan (Poin 4)
d. Bagian tubuh yang boleh diserang dan menghasilkan poin di kategori tanding
pencak silat:
 Dada Perut

15
 Pinggang kiri dan pinggang kanan
 Punggung
 Tangan dan kaki
dapat jadi sasaran untuk menjatuhkan atau mengunci lawan. Akan tetapi, tidak
ada poin jika keduanya hanya jadi sasaran serangan tanpa membikin lawan
jatuh.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap daerah di Indonesia memiliki istilah pencak silat, seperti silek dari
Sumatera Barat, penca dari Jawa Barat, pencak Jawa Tengah dan Yogyakarta,
mancak Bali dan mpaasila dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Olahraga ini membutuhkan konsentrasi dan kelincahan. Secara khusus,
setiap daerah di Indonesia memiliki gaya pencak silat yang khas.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulisan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

17
DAFTAR PUSTAKA
https://jasmanipedia.blogspot.com/2018/11/teknik-elakan-dan-hindaran-dalam-
pencak-silat.html?m=1
Manfaat, Cara Melakukan, dan Fungsinya. ,
https://voi.id/olahraga/222578/teknik-kuda-kuda-dalam-pencak-
silat#:~:text=Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa
%20Indonesia,tubuh%20yang%20siap%20menerima%20serangan.
Dokumen, I. (2015, Oktober 19). PERATURAN PERTANDINGAN IPSI 2012.
fdokumen.com: https://fdokumen.com/document/peraturan-pertandingan-
ipsi-2012.html?page=1
http://komunitas.eventsilat.com/index.php/peraturan-pertandingan/
https://tirto.id/perlengkapan-yang-dibutuhkan-pada-pertandingan-pencak-silat-
grYt

18

Anda mungkin juga menyukai