Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENCAK SILAT

Disusun Oleh:
Kelompok: 6

Nama Anggota:
1. Ari Maulana Romi
2. Edo Asliondo Saputra
3. Miranda

Dosen Pengampu:
Fahrul Razzi., S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tanpa adanya berkat dan
rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.

Terlebih saya ingin mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang mendukung dan
membantu penulis untuk menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pencak Silat”

Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari
itu saya sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk memberikan masukan baik berupa
kritikan maupun saran untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik dari segi isi baik segi yang
lainnya. Saya mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih semoga bermanfaat dan selamat membaca.

Palangkaraya, 6 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................................
1.2 Rumusan masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 Salam Pencak Silat..........................................................................................................
2.2 Teknik Kuda Kuda Pencak Silat.....................................................................................
2.3 Teknik Pukulan Pencak Silat..........................................................................................
2.4 Teknik Tendangan Pencak Silat.....................................................................................
2.5 Pola Langkah Pencak Silat.............................................................................................
2.6 Teknik Bertahan Pencak Silat.........................................................................................
2.7 Teknik Kuncian Pencak Silat..........................................................................................
2.8 Teknik Arah Pencak Silat...............................................................................................
2.9 Teknik Bantingan Pencak Silat.......................................................................................
2.10 Teknik Sapuan Pencak Silat.........................................................................................
2.11 Teknik Berbaring Pencak Silat.....................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
3.1 Kesimpualan....................................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan
Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura,
Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa
Nusantara.
Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang
tangguh. Induk organisasi pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan
Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan
Brunei Darussalam.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh
budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di
Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerah Jawa Barat terkenal
dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa
Timur ada aliran Perisai Diri.
Setiap empat tahun di Indonesia ada pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan
Olahraga Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di
luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak silat seperti di Australia, Belanda, Jerman,
dan Amerika.
Di tingkat nasional olahraga melalui permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat
pemersatu nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa.
Olahraga pencak silat sudah dipertandingkan di skala internasional. Di Indonesia banyak sekali
aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan kekayaan budaya
masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada di dalamnya.

1.2 Rumus Masalah

1. Bagaimana sejarah pancake silat?


2. Apa saja istilah dalam pencak silat?
3. Apa saja aspek utama dalam pencak silat?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini dapat di uraikan sebagai berikut:
• Mengetahui sejarah perkembangan pencak silat di Indonesia.
• Mengetahui istilah-istilah dalam pencak silat.
• Mengetahui berbagai aspek penting dalam pencak silat.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Meningkatkan kekuatan fisik
2. Menjaga berat badan ideal
3. Meningkatkan stamina dan ketahanan tubuh
4. Memperbaiki postur tubuh
5. Self-healing secara mandiri
6. Menumbuhkan rasa percaya diri
7. Stabilitas emosional
8. Menciptakan gaya hidup sehat

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Salam Pencak Silat


Sebelum melakukan latihan atau pertandingan pencak silat terlebih dahulu harus memberikan
salam kepada pelatih atau kepada penonton dalam suatu pertandingan. Dalam melakukan salam
tersebut, hendaknya memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapatkan
keselamatan ketika berlatih dan bertanding. Cara melakukan salam adalah sebagai berikut:
1. Dimulai dengan sikap awal, yaitu berdiri tegak dengan telapak kaki membentuk sudut 90
derajat dan kedua tangan dikepalkan di depan dada.
2. Kedua lengan direntangkan ke atas sambil mengucapkan doa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
3. Kedua tangan diturunkan dan dirapatkan di depan dada sambil mengucapkan doa kepada
Tuhan yang Maha Esa yang telah menciptakan kita sebagai manusia.
4. Meluruskan lengan kanan ke depan dengan lima jari terbuka sambil mengucapkan
Pancasila.
5. Tarik kembali tangan kanan ke depan dada, seperti pada sikap semula, kemudian bersiap
untuk melakukan gerakan jurus.
2.2 Teknik Kuda Kuda Pencak Silat
1. Kuda-Kuda Depan
Cara melakukan gerakan kuda-kuda depan di bentuk dengan posisi kaki didepan ditekuk dan
kaki belakang lurus. Selanjutnya telapak kaki belakang serong ke arah luar, sementara bada
tegap dan padangan fokus kedepan, tumpuan berat bada ada pada kaki bagian depan.
2. Kuda-Kuda Belakang
Cara melakukan kuda-kuda belakang adalah dengan di bentuk dengan bertumpu pada kaki
bagian belakang. Sementara tumit yang di pakai sebagai tumpuan tegak dengan panggul. Posisi
badan agak condong kedepan dengan kaki depan berjinjit dengan menapak pada tumit atau juga
bisa memakai ujung kaki.
3. Kuda-Kuda Tengah
Cara melakukan sikap kuda-kuda tengah adalah di bentuk dengan kedua kaki yang ditekukan
dengan menempatkan titik berat badan berada di tengah. Sementara kedua kaki posisikan
melebar sejajar. Atu juga bisa di lakukan dengan posisi serong. Posisi kedua telapak kaki serong
membentuk sudut 30 derajat, dengan tampak depan tampak samping dan juga tampak belakang.
4. Kuda-Kuda Samping
Cara untuk melakukan kuda-kuda samping dengan cara satu kaki ditekuk dan kaki yang lain
lurus ke samping, berat badan fokuskan pada kaki yang di tekuk. Sementara posisi bahu sejajar
atau segaris dengan kaki. Posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh, kemudian berat badan
di topang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi kedua telapak kaki sejajar membentuk
sudaut 30 derajat, tampak dari depan.
5. Kuda-Kuda Silang
Cara melakukan kuda-kuda silang dengan posisi satu kaki didepan, berat badan bertumpu pada
satu kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki. Fokuskan padangan
lurus kedepan.
6. Kuda-Kuda Silang Belakang
Cara untuk melakukan kuda-kuda silang belakang adalah dengan posisi satu kaki berada di
belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang. Posisi badan tetap tegak
lurus, sementara kedua lutut di tekuk dengan salah satu tangan diarahkan ke belakang.
2.3 Teknik Pukulan Pencak Silat
Pukulan merupakan serangan yang dilakukan dengan tangan sebagai bagian utamanya.
Pada prinsipnya, Teknik mana pun dalam pencak silat dapat digunakan untuk menyerang bagian-
bagian tubuh lawan. Berikut macam-macam pukulan dalam pencak silat.
1. Pukulan Depan

Pukulan depan atau bisa juga disebut pukulan lurus adalah pukulan yang dilakukan dengan
lintasan lurus ke depan. Agar badan tidak cidera, pukulan ini harus dilakukan dengan benar.
Pukulan dapat dilakukan dengan dua sikap yang berbeda yaitu dengan posisi tangan
yangdigunakan untuk menyerang sejajar dengan posisi kaki yang ada di depan danposisi
tangan yang tidak sejajar dengan posisi kaki di depan.
Cara melakukan pukulan depan:
 Kuda-kuda samping, kaki kiri di depan
 Kedua tangan berada di depan dada
 Kepal tangan untuk memukul
 Telapak kaki dua-duanya sejajar
 Mengubah kepalan menjadi telungkup ketika memukul dengan tangan kanan
 Ganti posisi kaki dan kanan ketika pukulan lurus.
Kesalahan dalam melakukan pukulan depan:
 Kaki kurangkuat
 Badan kaku
 Badan tidakseimbang
 Pukulan kurangkuat
 Tangan kurangmengepal

2. Pukulan Bandul

Pukulan bandul menggunakan Teknik menggerakkan tangan secara membandul dari


bawah ke atas. Dilakukan dengan posisi tangan ditekuk 90⁰. Pukulan ini dapat dilakukan
dengan kaki yang bervariasi, bisa dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang
menyerang ataupun tidak.
Cara melakukan pukulan bandul:
 Kuda-kuda tengah
 Kedua tangan menyilang di depan dada. Tangan untuk memukul, jari-jarinya
harus megepal
 Tangan di ayunkan ke depan dengan kepala telungkup
 Tangan satunya tetap berada di depan dada untuk melindungi tubuh
 Lakukan dengan mengubah tangan yang memukul.
Kesalahan dalam melakukan pukulan bandul:
 Kaki kurang kuat
 Kaki kurang terbuka
 Kuda-kuda nya tidak benar
 Badan tidak seimbang
 Pukulan kurang kuat
 Tangan yang memukul kurang mengepal.

3. Pukulan Tegak

Pukulan tegak memiliki Teknik dengan cara kepalan tegak. Sasaran dari pukulan ini yaitu
bahu atau sendi bahu.
Cara melakukan pukulan tegak:
 Kuda-kuda tengah
 Kedua tangan berada di depan dada. Tangan untuk memukul, jari-jarinya harus
megepal
 Tangan memukul dengan kepalan tegak
 Tangan satunya tetap berada di depan dada untuk melindungi tubuh
 Lakukan dengan mengubah posisi kaki dan tangan yang memukul.
Kesalahan dalam melakukan pukulan tegak:
 Kuda-kuda nya tidak benar
 Badan tidak seimbang
 Pukulan kurang kuat
 Tangan yang memukul kurang mengepal tegak.
4. Pukulan Melingkar

Pukulan melingkar memiliki Teknik yang dilakukan dengan cara menggerakan tangan
secara melingkar. Pukulan ini dilakukan dengan lintasan pukulan dari arah samping luar
tubuh menuju ke arah dalam tubuh pesilat. Agar hasil pukulan bagus harus didukung
dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan pukulan. Sasaran dari pukulan
melingkar yaitu pinggang lawan.
Cara melakukan pukulan melingkar:
 Kuda-kuda tengah
 Kedua tangan menyilang di depan dada. Tangan untuk memukul, jari-jarinya
harus megepal
 Tangan yang digunakan untuk memukul diayunkan secara melingkar dari sisi kiri-
depan-kanan dengan kepalan tegak
 Tangan satunya tetap berada di depan dada untuk melindungi tubuh
 Lakukan dengan mengubah tangan yang memukul.
Kesalahan dalam melakukan pukulan melingkar:
 Kuda-kuda nya tidak benar
 Kaki kurang terbuka
 Badan tidak seimbang
 Pukulan kurang kuat
 Tangan yang memukul kurang mengepal tegak.

5. Pukulan Samping

Pukulan samping merupakan pukulan yang arahnya ke samping tubuh dengan


menggunakan punggung tangan. Pukulan ini memiliki lintasan ke depan atau lurus
dengan menggunakan tangan yang dimulai dari samping.
Cara melakukan pukulan samping:
 Kuda-kuda kiri depan, sikap ini harus dilukan dengan benar
 Kedua tangan menyilang di depan dada. Tangan untuk memukul, jari-jarinya
harus megepal
 Telapak kaki kanan harus sejajar dengan telapak kaki kiri
 Memukul menggunakan punggung tangan dari arah samping ke depan
 Lakukan dengan mengubah posisi kaki dan tangan yang memukul.
Kesalahan dalam melakukan pukulan samping:
 Kuda-kuda nya tidak benar
 Kaki kurang terbuka
 Badan tidak seimbang
 Pukulan kurang kuat
 Tangan yang memukul kurang mengepal tegak.
2.4 Teknik Tendangan Pencak Silat
1. Tendangan Lurus
Tendangan lurus sering disebut dengan tendangan depan karena lintasannya lurus ke depan.
Adapun target tendangan ini adalah untuk menyerang perut atau kemaluan lawan. Kesalahan
yang sering terjadi saat melakukan tendangan lurus adalah sikap kuda-kuda yang kurang baik
dan tubuh tidak seimbang.
2. Tendangan Sabit
Tendangan sabit adalah tendangan dengan lintasan kaki yang seperti sabit sehingga sering
disebut dengan tendangan melingkar. Sasaran tendangan ini adalah perut lawan. Kesalahan
yang sering terjadi saat melakukan tendangan sabit adalah tidak ada hentakkan punggung
kaki dan tubuh tidak seimbang.
3. Tendangan T
Tendangan T adalah tendangan yang posisi tubuhnya menyamping dan lintasan lurus ke
samping dengan mengutamakan kekuatan paha dan betis. Kesalahan yang sering terjadi
adalah sikap kuda-kuda yang kurang baik dan tidak ada hentakkan telapak kaki.
4. Tendangan Jejak
Tendangan jejak dilakukan dengan mengangkat lutut setinggi mungkin dengan posisi tubuh
tegak. Sasarannya adalah perut lawan. Hentakkan telapak kaki dan kekuatan t5. 5. Tendangan
Belakang
Tendangan belakang adalah tendangan yang dilakukan dengan cara memutar tubuh dan
membelakangi lawan. Sasaran tendangan ini yaitu kepala dan juga perut lawan. Tendangan
yang satu ini terbilang cukup sulit karena harus memiliki keseimbangan tubuh yang
baik.endangan kaki kanan menjadi faktor penting dalam melakukan tendangan ini.
2.5 Pola Langkah Pencak Silat

1. Pola Langkah Lurus


Gerakan pola langkah yang pertama dalam pencak silat yaitu pola langkah lurus. Yang
dimaksud dengan pola langkah lurus adalah teknik dasar pencak silat yang menggunakan
gerakan lurus baik gerakan ketika maju atau mundur. Langkah ini biasanya di awali dengan
melakukan gerakan kuda – kuda tengah.
2. Pola Langkah Zigzag
Yang di maksud dengan pola langkah zigzag dalam pencak silat yaitu suatu teknik dasar
pencak silat yang menggunakan gerakan langkah zigzag atau gergaji, baik gerakan maju
ataupun gerakan mundur. Langkah ini biasa dimulai dengan gerakan pasang dengan pola
serong.
3. Pola Langkah U atau Ladam
Gerakan pola langkah U atau ladam dalam pencak silat merupakan teknik dasar pencak silat
yang menggunakan pola langkah yang menyerupai huruf U.
4. Pola Langkah Segitiga
Gerakan pola langkah pencak silat ada juga yang menggunakan pola langkah segitiga, Pola
langkah segitiga merupakan suatu teknik dalam pencak silat yang menggunakan pola segitiga
dalam setiap langkahnya.
5. Pola Langkah S
Gerakan pola langkah dalam pencak silat berikutnya adalah gerakan langkah S. Pola langkah
S merupakan teknik dasar pencak silat yang menggunakan pola langkah yang menyerupai
dengan huruf S.
6. Pola Langkah Segi Empat
Gerakan pola langkah pencak silat yang terakhir adalah gerakan langkah segi empat. Pola
langkah segi empat merupakan sebuah teknik dalam pencak silat yang memakai gerakan
yang membentuk segi empat. Langkah ini biasanya di awali dengan gerakan gabungan kuda
– kuda tengah, kuda – kuda belakang serta kuda – kuda samping.

2.6 Teknik Bertahan Pencak Silat


Taktik pertahanan bertujuan menahan atau menghindari serangan lawan (pembelaan) yang
sangat penting dalam pencak silat. Taktik pertahanan dalam pencak silat, meliputi teknik
hindaran/elakan dan tangkisan. Tingkatan pembelaan terdiri atas pembelaan dasar,
pembelaan lanjutan, dan pembelaan teknik. Bertahan adalah usaha menghindari atau
memunahkan serangan lawan yag dilakukan dengan elakan, hindaran, tangkisan, buangan
dan tangkapan. Berdasarkan cara melakukan hindaran dapat di bedakan menjadi beberapa.
1. Elakan
Elakan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah
tempat atau kembali ketempat semula elakan terdiri atas :
1. Elakan Atas
 Mengelakkan diri dari serangan pada bagian sebelah bawah
 Mengangkat kedua kaki degan sikap tungkai di tekuk
 Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada.
 Mendarat dengan kaki saling menyusul atau kedua kaki.
2. Elakan Bawah
 Mengelakan diri dari serangan pada bagian sebelah atas
 Merendahkan diri dengan sikap tungkai di tekuk tanpa memindahkan letak
telapak kaki
 Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada
3. Elakan Belakang
 Mengelakan diri dari serangan lurus depan dan samping
 Dari sikap kuda-kuda depan, memindahkan berat badan ke belakang
 Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada
4. Elakan Samping
 Mengelakan diri dari serangan lurus depan dan atas
 Dari sikap kangkang, memindahkan badan ke samping dengan merubah sikap
tungkai/kuda-kuda
 Disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada
2. Hindaran
 Hindaran adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan,
dengan melangkah atau memindahkan kaki. Unsur-unsur hindaran meliputi : sikap
pasang, sikap tubuh dan sikap tangan.
 Hindaran hadap, menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh
menghadap lawan
 Hindaran sisi, menghindar dengan memindahkan kaki kanan sehingga posisi tubuh
menyamping lawan, berat badan di sebelah kanan.
 Hindaran angkat kaki, menghindar dengan mengangkat salah satu kaki
 Hindaran kaki silang, menghindar dengan memindahkan kaki kanan secara menyilang ke
belakang
3. Tangkapan
Usaha menggagalkan serangan lawan dengan cara menangkap tendangan kaki lawan.
4. Tangkisan
Tangkisan adalah usaha pembelaan yang dilakukan dengan cara mengadakan kontak
langsung dengan alat serangan yang dilancarkan oleh lawan. Tangkisan langsung
bertujuan mangalihkan serangan dari lintasan dan membendung atau menahan serangan.
Tangkisan terdiri atas:
1. Tangkisan satu tangan
 Tangkisan luar. Tangkisan luar dilakukan dengan cara menangkis diikuti kaki
melangkah ke sisi luar samping badan luar
 Tangkisan dalam. Tangkisan dilakukan dengan cara menangkis diikuti kaki
melangkah ke sisi dalam samping badan lawan
 Tangkisan atas. Tangkisan atas dilakukan dengan cara menangkis dari bawah ke
atas
 Tangkisan bawah. Tangkisan bawah dilakukan dengan cara menangkis dari atas
ke bawah
 Tangkisan siku dalam. Tangkisan siku dalam dilakukan dengan cara menangkis
ke depan diikuti kaki melangkah ke sisi dalam samping badan lawan
 Tangkisan siku luar. Tangkisan siku luar dilakukan dengan cara menangkis diikuti
kaki melangkah ke samping sisi luar badan
2. Tangkisan dua tangan
 Sejajar dua tangan 3/4 lengan atas. Tangkisan dua tangan dilakukan dengan cara
menghindar kesamping kedua tangan menangkis 3/4 lengan atas lawan.
 Belah. Tangkisan belah dilakukan dengan cara mengelak mundur disertai kedua
tangan membelah menangkis serangan lawan
 Silang (tinggi rendah). Tangkisan silang bawah dilakukan dengan cara
menyilangkan kedua tangan menangkis ke bawah dari serangan lawan.
 Buang samping. Tangkisan belah samping dilakukan dengan cara mengelak
mundur disertai kedua tangan membuang dari serangan lawan
5. Taktik Bertahan
Taktik bertahan dalam beladiri Pencak silat dibedakan menjadi teknik bertahan pasif dan
teknik bertahan aktif. Bertahan pasif adalah taktik yang dilakukan dengan cara
melakukan hindaran atau tangkisan terhadap serangan yang dilakukan lawan, selanjutnya
melakukan balasan (counter attack) pada lawan. Berikut penjelasan mengenai kedua
teknik bertahan tersebut.
1. Bertahan Pasif
 Hindar Sambut (counter-attack). Hindar sambut (counterattack) dilakukan dengan
cara menunggu lawan melakukan serangan untuk kemudian dibalas baik dengan
menggunakan pukulan maupun tendangan. Taktik tersebut tepat digunakan untuk
menghadapi lawan yang memiliki tipe menyerang langsung.
 Jemputan lebih tepat diterapkan untuk mengatasi lawan yang memiliki tipe
serangan tidak langsung. Taktik jemputan dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik pukulan, tendangan, dan jatuhan. Taknik tersebut dilakukan dengan cara
menabrak lawan pada saat lawan alan melakukan gerakan menyerang.
 Ganjalan dilakukan dengan menggunakan teknik tendangan T (samping). Taktik
ganjalan dilakukan dengan cara menghentikan gerakan lawan pada saat akan
melakukan serangan dengan menggunakan tendangan T (samping). Taktik ini
tepat digunakan untuk lawan yang memiliki tipe serangan langsung.
2. Bertahan Aktif
Pada taktik bertahan aktif ada persaman dengan gerakan taktik serangan tidak
langsung. Perbedaan antara bertahan aktif dengan serangan tidak langsung adalah
pada tujuan yang diinginkan. Pada serangan langsung pesilat melakukan pergerakan
untuk mengubah posisi lawan sehingga dapat diserang sesuai dengan yang
direncanakan. Sedangkan pada taktik bertahan aktif, pesilat bergerak untuk
memancing lawan agar melakukan serangan.
Pesilat yang memiliki tipe bertahan memiliki kecenderungan untuk melakukan
counter attack pada saat lawan bergerak. Sedangkan pesilat yang memiliki tipe
bertahan aktif memiliki kecenderungan untuk bergerak atau membuat gerakan dengan
tujuan membuat lawan melakukan serangan dan untuk selanjutnya melakukan teknik
balasan ataupun bantingan.

2.7 Teknik Kuncian Pencak Silat


Teknik kuncian I
Teknik kuncian 1 dilakukan dengan benar gerakan lengan di bagian atas memiliki lawan.
Teknik ini dapat dilakukan pada saat lawan melayangkan sebuah pukulan ke arah atas. Ketika
pukulan tersebut datang, maka segera hindari ke arah samping. Disaat membelokkan badan
tersebut secara bersamaan tangkap lengan bagian atas lawan kemudian melakukan kuncian .
Dengan begini, makanan tidak akan dapat bergerak lagi.
Teknik kuncian II
Target dari teknik kuncian dua yaitu adalah leher. Teknik yang satu ini cukup dalam
membuat lawan menjadi shock dikarenakan mengarah langsung ke bagian yang vital. Cara untuk
melakukan teknik kuncian dua yaitu adalah pada saat awal melakukan pukulan, maka
fokuskanlah pada tangan yang datang kemudian tangkap serta secara bersamaan dengan
memakai tangan yang lainnya , cengkram lahir lawan. Teknik kuncian ini dapat dilakukan untuk
membuat lawan mengarahkan kepalanya kearah yang lain.
Teknik kuncian III
Berikut ini adalah teknik kuncian 3 sasarannya yaitu adalah pinggang ataupun pinggul lawan.
Cara untuk melakukan teknik ini yaitu adalah dengan menekan rumput lawan hingga Ia
tersungkur lalu menarik kaki bahwa ataupun badan bagian atas ke arah belakang untuk dikunci
gerakannya.
Teknik kuncian IV
Teknik kuncian 4 dapat dikatakan sebagai teknik unsur yang paling mudah yaitu hanya
dengan cara menendang pergelangan kaki lawan. Maka dengan begini, hewan akan terjatuh
dikarenakan kehilangan keseimbangan.
Teknik kuncian V
Teknik kuncian 5 ditujukan untuk mencegah lawan dalam menangkap kaki kita . caranya
bersama dengan teknik kuncian 3 yaitu dengan cara menekuk kaki lawan lalu tangkap bahwa
ataupun lengan bagian atasnya. Kemudian putarlah hingga lawan tersebut jatuh tersungkur.
Teknik kuncian VI
Teknik kuncian 6 dapat dilakukan dengan menjadikan lengan pada bagian atas lawan sebagai
sasarannya. Cara untuk melakukannya itu adalah dengan cara menangkap lengan bagian atas
lawan lalu putar ke arah belakang sehingga lawan tidak bisa bergerak.
Teknik kuncian VII
Teknik ini dapat dilakukan dengan cara mengunci lawan dengan menggunakan bagian tubuh
kita sendiri . caranya itu adalah dengan melakukan kuncian pada kaki lawan dengan
menggunakan kaki sendiri sehingga lawan akan sulit untuk bergerak.
Teknik kuncian VIII
Apabila pada teknik yang sebelumnya semua menyasar pada bagian dengan bagian atas sama
maka Teknik ini juga menyasar pada lengan bagian bawah titik pada saat lawan melakukan
serangan ke segeralah tangkap lengan bagian bawahnya lalu kemudian putar sampai ia
terbanting.

2.8 Teknik Arah Pencak Silat


Dalam olahraga bela diri pencak silat, pergerakan seorang pesilat meliputi beberapa arah
yang disebut dengan istilah delapan penjuru mata angin, yaitu 1) belakang, 2) serong kiring
belakang, 3) samping kiri, 4) serong kiri depan, 5) depan, 6) serong kanan depan, 7) samping
kanan, dan 8) serong kanan belakang.

2.9 Teknik Bantingan Pencak Silat


Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang
dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk
selanjutnya melalui proses mendorong atau menarik, lalu dihempaskan. Dilihat dari titik tumpu
penyangganya, bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya empat macam teknik,
yakni bantingan tungkai, bantingan pinggul, bantingan punggung, dan bantingan kaki.

2.10 Teknik Sapuan Pencak Silat


Jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang yang
dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan. Teknik jatuhan
ini dalam pencak silat lazim disebut dengan teknik sapuan. Teknik ini dapat dibedakan menjadi
lima macam, yaitu:
a. Sapuan tegak, yaitu menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai yang
disapukan dalam posisi tegak ke kaki lawan.
b. Sapuan rebah, yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan
tungkai yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan.
c. Besetan, yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan kaki atau
tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan.
d. Guntingan, yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan kedua
tungkai pada bagian tubuh yang disahkan untuk diserang.
e. Sabetan, yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan perkenaan tulang kering ke sasaran betis
dengan lintasan dari luar ke dalam.

2.11 Teknik Berbaring Pencak Silat


Sikap berbaring biasanya dilakukan oleh petarung pencak silat ketika bertahan dari serangan
lawan dan dalam kondisi terpojok. Jadi, ketika terjatuh, kita tetap bisa membela diri dan
membalikkan keadaan. Berikut ini beberapa sikap berbaring yang harus kamu pelajari:
1. Sikap Miring
Teknik sikap miring dilakukan dengan posisi tubuh miring dan pandangan lurus sambil
menekuk tungkai kaki hingga mendekati dada. Sementara kaki lainnya digunakan sebagai
penopang badan, serta salah satu siku tangan berada di permukaan lantai, dan tangan lainnya
menopang paha.
2. Sikap Telentang
Teknik sikap telentang dilakukan dengan tiduran telentang sambil menekuk satu tungkai
kaki dan satu kaki lainnya diluruskan. Sementara salah satu tangan berada di tanah dengan
membengkokkan siku, dan tangan lainnya bersiap di atas dada.
3. Sikap telungkup.
Teknik sikap ini dilakukan sambil telungkup dengan pandangan lurus dan sigap. Kedua
kaki diluruskan dan kedua tangan menyentuh lantai sambil siku dibengkokkan dengan kokoh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari
Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun
Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan
pesat, seperti:  PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak
silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk
mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar
yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional
bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada
akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.

3.1 Saran
Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan
dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya
pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional
maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga,
dilestarikan, dan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA

www.temukanpengertian.com/2013/10/pengertian-pencak-silat.html?m=1

kuda2silat.blogspot.co.id/2012/10/teknik-dasar-dalam-pencak-silat.html?m

googleweblight.com/?lite_url=http://gospenlopito.blogspot.com/2015/04/istilah-istilah-
dalam-pencak-silat.html?m%3D1&ei=cnDLwZ5Z&lc=id-
ID&s=1&m=267&host=www.google.co.id&ts=1474112394&sig=AKOVD64SlsWqR7X54L
dBQQtrlaXVi9Mn1g
googleweblight.com/?lite_url=http://www.hellodoctor.co.id/pencak-silat-apa-saja-
manfaatnya/&ei=SyLzIRcQ&lc=id-
ID&s=1&m=267&host=www.google.co.id&ts=1474112540&sig=AKOVD66861KlhofQ6hE
3KDJUBh4-zdUtoA

Anda mungkin juga menyukai