Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER DAN PRAMUKA

“GERAKAN PRAMUKA INDONESIA”

Disusun untuk memenuhi tugas Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu :

1. Encep Andriana, M. Pd.


2. Sigit Setiawan, M. Pd.

Disusun oleh

Kelompok 9

Eka Chandra Aprillia (2227210078)

Siti Meiliana Syahra Iswandi (2227210092)

Nesya Amanda (2227210094)

Tasya Putri Ramadhanti (2227210096)

Semester/Kelas: 1 C

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Gerakan Pramuka Indonesia” ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Shalawat serta salam tidak lupa kami curah limpahkan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW dan semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya hingga akhir zaman.

Ada pun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Karakter dan Kepramukaan. Rasa terima kasih tidak terkirakan kepada yang terhormat Bapak
Sigit Setiawan, M.Pd dan Bapak Encep Andriana, M.Pd selaku dosen pengampu dalam mata
kuliah ini, serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yang tidak
bisa kami sebutkan satu persatu, tetapi tidak mengurangi rasa terima kasih dari kami.

Harapan penulis bahwa makalah ini dapat bermanfaat sebagai bahan kajian dan bahan
diskusi pada saat kelas, serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang gerakan
kepramukaan di Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna karena keterbatasan yang penulis miliki. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih,
semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. AminKami sebagai mahasiswi yang
penyusun makalah ini, merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 01 September 2021

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 Pengertian Gerakan Pramuka Indonesia..............................................
2.2 Sejarah Gerakan Pramuka...................................................................
2.3 Tujuan, Tugas Pokok, dan Fungsi Gerakan Pramuka.........................
2.4 Motto Gerakan Pramuka.....................................................................
2.5 Tingkatan dalam Gerakan Pramuka....................................................
2.6 Lambang Gerakan Pramuka................................................................
2.7 Prinsip dan Metode..............................................................................
2.8 Kode Kehormatan...............................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gerakan Pramuka Indonesia telah dimulai pada sejak tahun 1923. Dalam karya Ida Farida
(2012) Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduang yang dilaksanakan di Indonesia. Pramuka adalah
singkatan dari Praja Muda Karana yang artinya Jiwa Muda yang Suka Berkarya, Pramuka
juga sebagai sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang meliputi Pramuka Siaga, Pramuka
Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega. Prinsip Gerakan Pramuka
berlandaskan pada iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur bangsa, berjiwa patriotik. Kepramukaan dilakukan dilingkungan terbuka dengan
melakukan kegiatan yang menarik dan menyenangkan, selain itu Gerakan Pramuka dapat
membentuk kepribadian yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Gerakan Pramuka?
2. Bagaimana Sejarah Gerakan Pramuka?
3. Apa Tugas, Tujuan, dan Fungsi Pramuka?
4. Apa Motto Gerakan Pramuka?
5. Apa saja tingkatan dalam Pramuka?
6. Apa makna dari Lambang Gerakan Pramuka?
7. Apa saja Prinsip dan Metode Gerakan Pramuka?
8. Apa saja Kode Kehormatan dalam Pramuka?

1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gerakan Pramuka Indonesia


Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan
singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
Tapi sebelum singkatan ini ditetapkan, kata Pramuka asalnya diambil oleh Sultan
Hamengkubuwono IX dari kata "Poromuko" yang berarti pasukan terdepan dalam
perang.

Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;


Pramuka Siaga (7–10 tahun), Pramuka Penggalang (11–15 tahun), Pramuka Penegak
(16–20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu
Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka,
Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.

Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar


lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi
pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.

Gerakan Pramuka dipimpin oleh Ketua Kwartir Nasional, yang saat ini dijabat
Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso.

2.2 Sejarah Gerakan Pramuka


Sejarah Pramuka baik di Indonesia maupun di dunia tidak pernah lepas dari Baden
Powell selaku Bapak Pandu Sedunia, pendiri gerakan Pramuka. Bermula ketika pria ini
melaksanakan perkemahan pertamanya bersama 22 anak laki-laki pada tanggal 25 Juli 1907
di Pulau Brownsea, Inggris. Perkemahan tersebut dilakukan selama 8 hari. Dan segala
sesuatu yang terjadi saat itu menjadi dampak yang besar bagi sejarah Pramuka Dunia.

Sejak kecil, Baden Powell dikenal seagai anak yang sangat cerdas, lucu dan gembira.
Sehingga disukai oleh banyak orang. Saat dewasa Baden Powell bergabung dengan Militer
Inggris yang memberikan pengalaman sebagai seorang tentara. Sikap militer yang melekat
pada dirinya yaitu tegas, disiplin dan terampil inilah yang menjadi ciri khas gerakan
Pramuka. Pengalaman-pengalaman yang dialami olehnya, kemudian ditulis dalam buku yang
menjadi asal mula munculnya sejarah Pramuka di dunia.

1. Sejarah Pramuka di Dunia

Sejarah Pramuka di dunia dimulai ketika Baden Powell mencatat pengalamannya dalam
buku Scouting for Boys tahun 1908. Buku itu sengaja dibuat sebagai panduan dalam acara
perkemahan yang dirintisnya.Tidak hanya di Inggris, buku ini juga laris di negara-negara
lain. Sehingga organisasi-organisasi Pramuka bermunculan yang ditujukan kepada anak laki-
laki saja. Pada tahun 1912, bersama Agnes yang merupakan adik perempuan Baden Powell
mendirikan organisasi Pramuka untuk wanita dengan nama Girl Guides.
Pada tahun 1916, didirikan organisasi Pramuka untuk usia siaga. Organisasi tersebut
dinamai CUB (anak serigala). Kemudian tahun 1918, didirikannya Rover Scout yang
merupakan kelompok untuk remaja berusia 17 tahun.
Dan tahun 1922, Baden Powell kembali mempublikasikan buku Rouvering to Success
(Mengembara Menuju Bahagia). Dimana buku tersebut bercerita tentang seorang pemuda
yang sesegera mungkin mengayuh perahu sampannya menuju pantai bahagia.
Tanggal 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympia Hall, London, sejumlah 8000 orang
partisipan Pramuka melakukan jambore dunia untuk pertama kalinya. Jambore ini diikuti
oleh 34 negara. Dan dalam acara tersebut, Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu
Sedunia (Chief Scout of The World).
Dan di tahun yang sama dibentuk pula Dewan Internasional organisasi Pramuka yang
beranggotakan 9 orang. Dimana Kota London merupakan kantor kesekrariatan Pramuka
sedunia. Yang kemudian dipindahkan ke Ottawa, Kanada tahun 1958 dan berpindah lagi ke
Geneva, Swiss tahun 1968.
2. Sejarah Pramuka di Indonesia
Sejarah Pramuka di Indonesia dimulai dengan pasang surut dalam aktivitas organisasi.
Dimana pada saat itu Indonesia masih berada dalam masa penjajahan. Sehingga Indonesia
dikenal dengan tiga masa Pramuka. Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Belanda,
Gerakan Pramuka pada Masa Penjajahan Jepang dan Gerakan Indonesia setelah Indonesia
Merdeka.
A. Sejarah Pramuka Indonesia Masa Penjajahan Belanda
Gerakan kepramukaan ini dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial.
Didirikan oleh Belanda dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau
NIPV. Dalam bahasa Indonesia dikenal denngan Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.
Kemudian setelah Sumpah Pemuda, kesadaran masyarakat Indonesia semakin meningkat.
Hingga beberapa organisasi kepanduan bergabung. Pada tahun1930 terbentuk Pandu Pemuda
Sumatera (PPS). Tahun 1931 terbentuk Persatuan Antar Pandu Indonesia. Kemudian tahun
1936 berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI).
BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem).
Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore hingga sekarang.
B. Sejarah Pramuka Indonesia Masa Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang, gerakan Pramuka terus bertahan. Namun, ketika masa
Perang Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada Belanda. Sehingga
banyak tokoh kepanduan Indonesia yang ditarik masuk Keibondan, PETA dan Seinendan.
Yang merupakan organisasi bentukan Jepang yang dgunakan untuk mendukung tentara
Jepang.
Bahkan Jepang juga melarang berdirinya partai dan organisasi rakyat Indonesia. Tidak
hanya itu, Jepang menganggap gerakan kepanduan merupakan organisasi berbahaya karena
dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Meski demikian, hal
tersebut tidak menyurutkan semangat kepanduan Indonesia untuk menjalankan PERKINO II
dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir tentara Jepang,
C. Sejarah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan
Tidak lama setelah Indonesia Merdeka, yaitu pada tanggal 28 Desember 1945, didirikan
Oraganisasi Pandu Rakyat Indonesia di Kota Solo. Organisasi ini ditetapkan sebagai wadah
kepanduan dimana anggota kepanduan Indonesia bisa bernaung.
Pada tahun 1961, terdapat sekitar 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang terbagi
menjadi 3 federasi organisasi. Yaitu, Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu
Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia.
Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka dikenalkan pada masyarakat
Indonesia dnegan resmi. Oleh sebab itu, Hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

2.3 Tujuan, Tugas pokok, dan Fungsi Gerakan Pramuka


Gerakan Pramuka adalah organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan di
Indonesia. Sebagai sebuah organisasi, Gerakan Pramuka tentu memiliki tugas pokok, tujuan,
dan fungsi. Tujuan dan fungsi Gerakan Pramuka tersebut secara jelas telah diuraikan baik
dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka maupun dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
1. Tugas Pokok Gerakan Pramuka
Adapun tugas pokok Gerakan Pramuka adalah untuk melaksanakan pendidikan bagi
kaum muda di lingkungan luar sekolah. Pendidikan ini untuk melengkapi pendidikan di
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pendidikan tersebut dimaksudkan untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
2. Tujuan Gerakan Pramuka
Tujuan Gerakan Pramuka adalah untuk membentuk setiap Pramuka agar menjadi pribadi
yang beriman, bertakwa, memiliki akhlak yang mulia, mempunyai jiwa patriotik, taat
terhadap hukum, dan disiplin. Selain itu juga pribadi yang menjunjung tinggi nilai keluhuran
bangsa Indonesia, serta memiliki dan menguasai kecakapan hidup. Dengan itu semua
diharapkan menjadi kader bangsa yang mampu menjaga dan membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sekaligus mengamalkan Pancasila, dan melestarikan lingkungan hidup.
Pencapaian tujuan tersebut diharapkan berhasil membentuk kader bangsa sekaligus
kader pembangunan di Indonesia yang berkepribadian. Kepribadian tersebut diantaranya
adalah beriman dan bertakwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di
samping tersebut, diharapkan mampu membentuk sikap dan perilaku yang positif, dengan
ditandai menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki ketahanan mental, moral,
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik.  Dengan sikap-sikap tersebut akan
menjadikan manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan
sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
3. Fungsi Gerakan Pramuka
Di samping tugas pokok dan tujuan di atas, sebagai organisasi Gerakan Pramuka
memiliki fungsi. Fungsi Gerakan Pramuka tersebut selaras dengan tugas pokok Gerakan
Pramuka. Fungsi Gerakan Pramuka adalah sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di
luar sekolah dan di luar keluarga. Pendidikan tersebut menjadi wadah pembinaan dan
pengembangan kaum muda dengan ciri khusus. Ciri khususnya adalah penerapan Prinsip
dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta Sistem Among dalam pendidikan yang
dilakukan Gerakan Pramuka.
Selain sebagai penyelenggara pendidikan nonformal, Gerakan pramuka juga berfungsi
sebagai wadah untuk mencapai tujuan  Gerakan Pramuka. Untuk mencapai tujuan tersebut
dilakukan berbagai usaha yang meliputi :
1. Pendidikan dan pelatihan Pramuka;
2. Pengembangan Pramuka;
3. Pengabdian masyarakat dan orang tua;
4. Permainan yang berorientasi pada pendidikan.

2.4 Motto Gerakan Pramuka


Motto gerakan pramuka adalah “Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan”. Secara
harfiah, satya berarti janji atau ikrar dan darma berarti kewajiban, tugas hidup, dan kebajikan,
adapun bakti memiliki arti tunduk, hormat, dan perbuatan yang menyatakan setia. Sehingga
kalimat “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan” memiliki makna janji yang akan
dilaksanaan sebagai kewajiban melalui perbuatan dan perbuatan tersebut adalah bukti
pengabdian atau kesetiaan.
Fungsi motto Gerakan Pramuka tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden Republik
Indonesia nomor 24 Tahun 2009 pada pasal 14 butir 1, yaitu: Motto Gerakan Pramuka
merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota Gerakan
Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan
Kode Kehormatan.

2.5 Tingkatan dalam gerakan Pramuka


Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh
kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum
atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki
tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya
satu tingkatan.

• Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.


• Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
• Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana

Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan
tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan. Kelompok umur adalah sebuah
tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.

Kelompok dibagi menjadi 4, yaitu:


• Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
• Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
• Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
• Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega

Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki
kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang
dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang
mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah
Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.
2.5 Lambang Gerakan Pramuka
Di Indonesia sendiri, gerakan Pramuka dilambangkan dengan tunas kelapa ciptaan
Soenardjo Atmodipurwo, seorang pegawai Departemen Pertanian pada tahun 1961.
Penggunaan lambang pramuka bertujuan sebagai alat pendidikan untuk menanamkan sifat
seperti yang tersemat di dalam tunas kelapa kepada seluruh anggota gerakan pramuka.
Dilansir dari Buku Panduan Pramuka Penggalang, Agus S. Dani & Budi Anwari, (2015:48-
49), inilah arti lambang pramuka:

1. Buah kelapa yang tengah bertumbuh memiliki makna sebagai cikal bakal. Jadi, buah
kelapa yang tumbuh memiliki kiasan bahwa setiap pramuka adalah unsur terutama
untuk keberlangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Lambang pramuka mengiaskan bahwa setiap anggota pramuka merupakan sosok kuat
dan sehat baik secara rohani, ulet, dan berkemauan besar untuk menghadapi setiap
rintangan yang menghadang.
3. Buah kelapa dapat tumbuh di mana saja, sehingga mengiaskan besarnya daya dan usaha
beradaptasi di dalam kondisi apa pun.
4. Pohon kelapa adalah salah satu pohon tertinggi di Indonesia, sehingga melambangkan
bahwa setiap anggota pramuka memiliki cita-cita yang tinggi dan lurus, yaitu jujur,
mulia, dan tetap tegak, agar tidak mudah diombang-ambingkan.
5. Lambang ini juga memiliki arti, tekad, dan keyakinan setiap pramuka yang didasarkan
pada landasan yang baik, benar, nyata, dan kuat, sehingga mampu memperkuat dirinya
untuk meraih cita-cita.
6. Kelapa merupakan jenis pohon serbaguna, yang berarti setiap anggota pramuka adalah
sosok yang berguna dan bersedia untuk membaktikan diri demi kepentingan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2.6 Prinsip dan Metode


Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam
pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.

Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-


prinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi muda
melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan pada kegiatan anak atau
remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan itu harus diterapkan secara
menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi
gerakan pendidikan kepanduan.

Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan bertumpu pada:
• Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
• Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
• Kepedulian terhadap diri pribadinya;
• Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.

1. Prinsip dasar

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya
dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.

2. Metode

Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode
Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur
yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi
pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :


• Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka,
• Belajar sambil melakukan,
• Sistem berkelompok,
• Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik,
• Kegiatan di alam terbuka,
• Sistem tanda kecakapan,
• Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri,
• Sistem among.

2.7 Kode Kehormatan


Kode kehormatan adalah suatu norma (aturan) yang menjadi ukuran kesadaran mengenai
ahlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati seseorang yang menyadari harga dirinya.
Kode kehormatan Pramuka adalah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang menjadi
ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di masyarakat.
Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan ketentuan moral Pramuka. Kode
kehormatan Pramuka terdiri dari: Satya Pramuka yaitu merupakan janji Pramuka dan Darma
Pramuka yaitu merupakan ketentuan moral Pramuka. Satya Pramuka, adalah Janji yang
diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi
persayaratan keanggotaannya. Darma Pramuka, adalah Alat proses pendidikan diri yang
progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur. Upaya memberi pengalaman praktis
yang mendorong peserta didik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang
dimiliki masyarakat, dimana ia hidup dan menjadi anggota.
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, yaitu:
 Dwi Satya Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
menurut aturan keluarga.
2. Setiap hari berbuat kebaikan.

 Dwi Darma Pramuka Siaga, yaitu:


1. Menurut Ayah Dan Bundanya.
2. Berani dan tidak putus asa

Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang, yaitu:


 Tri Satya Pramuka adalah Demi kehormatan aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati Dasa Darma.
 Dasa Darma Pramuka, yaitu:
1. Takwa pada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggunngjawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Pramuka Penegak, Pramuka Pandega dan Anggota Dewasa


 Tri Satya (sama dengan Dasa Darma untuk Pramuka Penggalang).
 Dasa Darma (sama dengan Dasa Darma untuk Pramuka Penggalang).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gerakan Pramuka Indonesia merupakan organisasi pendidikan di luar sekolah
(nonformal) yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata
"Pramuka" memiliki kepanjangan Praja Muda Karana, yang berarti Jiwa Muda yang Suka
Berkarya. Kepramukaan sendiri ialah kegiatan pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, sehat, teratur, terarah, yang dilakukan di alam
terbuka. Kegiatan kepramukaan memiliki tujuan untuk membentuk watak, akhlak, dan budi
pekerti luhur, taat hukum dan disiplin pada pribadi manusia. Kelahiran Gerakan Pramuka
ditandai dengan adanya salah satu peristiwa seperti pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 di
Istana Negara yang kemudian diperingati sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka,
Gerakan Pramuka mempunyai beberapa prinsip dasar, seperti beriman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama makhluk hidup dan alam
seisinya, peduli terhadap pribadinya sendiri dan taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Gerakan Pramuka memiliki anggota yang terdiri atas Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka
Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Anggota lainnya adalah Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir Pembina
Pramuka, Andalan Pramuka, dan Majelis Pembimbing.

3.2 Saran
Sebagai calon tenaga pendidik, khususnya di sekolah dasar, sudah sepatutnya kita
mengetahui dasar-dasar gerakan kepanduan dan organisasi kepanduan seperti Gerakan Pramuka
di Indonesia yang nantinya akan diajarkan kepada peserta didik, agar peserta didik diharapkan
mampu beradaptasi dan menjalin kerja sama yang baik di alam terbuka, serta membentuk
kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, mampu bertahan hidup, sehat jasmani dan rohani
serta bertanggungjawab.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pramuka_Indonesia,
http://p2k.itbu.ac.id/id3/3075-2950/Praja-Muda-Karana-Pramuka_30759_praja-muda-karana-
pramuka-itbu.html
http://www.koranlensapos.com/2020/08/sejarah-pramuka-dunia-dan-indonesia.html
http://pramuka.ukm.um.ac.id/prinsip-dasar-dan-metode-kepramukaan/
https://www.dediblog.id/makalah-tentang-pramuka-terlengkap/
https://kumparan.com/berita-terkini/mengenal-arti-lambang-pramuka-dan-sejarahya-
1vvICB8aYRq/full
http://layanan-guru.blogspot.com/2013/04/kode-kehormatan-pramuka.html
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/27/120000469/motto-gerakan-pramuka-beserta-
fungsi-dan-manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai