Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPRAMUKAAN

Di Susun Oleh:
Sangga Pencoba 1
Anggota Sangga :
Dayu Frida Pratiwi ( XI Farmasi 1 )
Evi Aprilliani ( XI Farmasi1 )

AMBALAN ARJUNA – SRIKANDI


GUGUS DEPAN 12.01.02.109/110
PANGKALAN SMK KESEHATAN
CITRA SEMESTA INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
TIK. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Kulon Progo, 17 Agustus 2023


Penyusun

i
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas akhir tahun ajaran 2023/2024 kelas
XI Farmasi dan Keperawatan yang telah disetujui oleh Pembina Pramuka
Ambalan Arjuna – Srikandi Gugus Depan 12.01.02.109/110 Pangkalan SMK
Kesehatan Citra Semesta Indonesia dan dinyatakan telah memenuhi syarat
ketentuan pembuatan makalah Kepramukaan.

Dinyatakan telah memenuhi persyaratan guna memenuhi tugas akhir tahun ajaran
2023/2024 pada tanggal …………..

Menyetujui dan Mengesahkan


Pembina Pendamping Pembina

Marita Tri Utami, S.Pd Ahmad Budi Setiawan


NIY.20190049

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dasar Kepramukaan ........................................................ 2
B. Kiasan Dasar Kepramukaan............................................................... 2
1. Kiasan Dasar Kepramukaan Siaga ............................................... 2
2. Kiasan Dasar Kepramukaan Penggalang ..................................... 3
3. Kiasan Dasar Kepramukaan Penegak .......................................... 4
4. Kiasan Dasar Kepramukaan Pendega .......................................... 6
C. Karakteristik Pramuka ........................................................................ 7
1. Karakteristik Sifat Pramuka Siaga ................................................ 7
2. Karakteristik Sifat Pramuka Penggalang....................................... 7
3. Karakteristik Sifat Pramuka Penegak ........................................... 7
4. Karakteristik Sifat Pramuka Pendega ........................................... 7
D. Sandi dalam Kepramukaan ................................................................ 7
1. Sandi Koordinat ............................................................................ 7
2. Sandi Rumput............................................................................... 8
E. Tata Upacara Pembukaan Latihan ..................................................... 9
1. Tata Upacara Pembukaan Latihan Siaga ..................................... 9
2. Tata Upacara Pembukaan Latihan Penggalang ......................... 10
3. Tata Upacara Pembukaan Latihan Penegak ................................ 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerakan pramuka indonesia adalah nama organisasi pendidikan non
formal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di
indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari praja muda karana,
yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya. Pramuka merupakan
sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi : Pramuka Siaga,
Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega. Kelompok
anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Ambalan, Pelatih, Pamong Saka,
Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing. Sedangkan yang dimaksud
"Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di
luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah
sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Dasar Kepramukaan?
2. Apa saja karakteristik pramuka?
3. Apa itu sandi rumput dan sandi koordinat
4. Bagaimana tata cara upacara pramuka

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Kepramukaan


PRAMUKA adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan
kepramukaan (orangnya).
GERAKAN PRAMUKA adalah organisasi yang menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan.
KEPRAMUKAAN adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka
(kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur-terarah, dengan
prinsip/metode PDK-MK.
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan
nilai-nilai kepramukaan

B. Kiasan Dasar Kepramukaan


1. Kiasan Dasar Kepramukaan Siaga
Pramuka yang berusia 7 sampai 10 tahun disebut Siaga. Nama
“Siaga” diambil dari Kiasan Dasar yang bersumber pada romantika
perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari
penjajahan Belanda, yaitu masa “mensiagakan” rakyat.

Masa ini merupakan awal dimulainya perjuangan baru yang


ditandari dengan berdirinya Pergerakan Nasional Boedi Oetomo pada
tanggal 20 Mei 1908.
Satuan terkecil dalam Pramuka golongan Siaga adalah Barung, Sebutan
“Barung” yang berarti “tempat penjaga ramuan bangunan”, mengkiaskan
kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak. Barung
dipimpin oleh seorang “Pinrung” (Pimpinan Barung) yang diwakili oleh
seorang “Wapinrung” (Wakil Pimpinan Barung).

Nama tiap-tiap Barung diambilkan dari macam warna seperti


Merah, Putih, Hijau, Biru dan lain sebagainya yang dipilih sesuai dengan

2
kesukaan anggota dan disesuaikan dengan makna warna yang dapat
mengkiaskan sifat karakter Pramuka Siaga.
Satuan terbesar Pramuka golongan Siaga disebut “Perindukan”
yang berarti “tempat anak cucu berkumpul”, mengkiaskan kelompok
Siaga yang terdiri dari 3 sampai 4 barung. Perindukan Siaga diketuai oleh
seorang “Sulung” yang berarti “anak paling tua atau pertama”.

Tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas Siaga Mula, Siaga Bantu,
dan Siaga Tata.
a. Siaga Mula : mengkiaskan tingkatan kecakapan mula-mula (awal)
yang dimiliki Siaga.
b. Siaga Bantu : mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat
membantu pekerjaan-pekerjaan tertentu,
c. Siaga Tata : mengkiaskan tingkat kecakapan Siaga sudah
diikutsertakan untuk menata karya kesiagaan. Menata karya
artinya menyusun dan mengatur pekerjaan dengan rapih dan
bersih.

2. Kiasan Dasar Kepramukaan Penggalang


Pramuka berusia 11 sampai 15 tahun disebut Penggalang. Nama
Penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber
pada romatika perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan dari
penjajahan Belanda, yaitu “masa menggalang persatuan” yang
diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Kelompok kecil Pasukan Penggalang beranggotakan 6 sampai


dengan 8 orang disebut “Regu” yang berarti “gardu tempat berjaga”.
Regu dipimpin oleh seorang “Pinru” (Pimpinan Regu) dan diwakili oleh
seorang “Wapinru” (Wakil Pimpinan Regu).

3
Nama tiap-tiap Regu diambilkan dari macam-macam nama hewan
untuk yang putra dan macam-macam nama bunga untuk yang putriyang
dipilih sesuai dengan kesukaan anggota. Kumpulan 3 sampai 4 regu
disebut Pasukan, berasal dari kata “Pasukuan” yang berarti “tempat
suku berkumpul atau satu kelompok prajurit”. Kiasan kehidupan Pramuka
Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan teman
sebaya.Pasukan penggalang diketuai oleh seorang “Pratama”.

Sebutan tingkatan golongan Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu,


Rakit, dan Terap.
a. Ramu : mengkiaskan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari
ramuan atau cara atau bahan-bahan.
b. Rakit : mengkiaskan ramuan atau cara atau bahan kemudian yang
sudah didapatkan dirakitatau disusun.
c. Terap : mengkiaskan bahan yang telah dirakit atau cara yang
telah disusun yang kemudian akhirnya dapat diterapkan dalam
pembangunan bangsa dan negara.

3. Kiasan Dasar Kepramukaan Penegak


Pramuka golongan Penegak adalah peserta didik yang berusia 16
sampai 20 tahun. Nama Penegak diambil dari kiasan dasar Gerakan
Pramuka yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa dalam
menegakkan kemerdekaan yang ditandai dengan peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Satuan terkecil dalam
Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai
dengan 8 orang.

Arti kata Sangga adalah “gubug” atau “rumah kecil tempat penggarap
sawah”. Nama Sangga disusun sesuai dengan Kiasan Dasar, yaitu

4
Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga
Pendobrak, Sangga Pelaksana.
a. Perintis : mengandung pengertian perintisan (menjadi
pembuka/pelopor) dalam kebajikan.
b. Penegas : mengandung pengertian kemampuan mengambil
keputusan yang arif dan bijaksana.
c. Pencoba; mengandung pengertian keberanian mencoba segala
sesuatu yang positif.
d. Pendobrak : mengandung pengertian keberanian mengemukakan
kebenaran dan melawan kemungkaran.
e. Pelaksana : mengandung pengertian keberanian melaksanakan

sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab.


Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan sifat-sifat baik yang
menonjol yang akan ditiru oleh anggota Sangga tersebut. Pemimpin
Sangga (Pinsa) dan Wakil Pemimpin Sangga (Wapinsa) dipilih
berdasarkan musyawarah Sangga.

Satuan Terbesar Pramuka Golongan Penegak disebut Ambalan yang


berasal dari bahasa Jawa “ambal-ambalan” yang mempunyai arti
“kegiatan yang dilakukan terus menerus”. Ambalan juga disebut
sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan. Nama
Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama Pahlawan. Akan
tetapi, tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari
nama-nama Tokoh, Kerajaan dalam Pewayangan atau Legenda.
Di dalam pemilihan nama, diambil yang terbaik menurut anggota
Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh
anggota Ambalan.

5
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak
yang dibagi menjadi 3 sampai 4 sangga. Ambalan dipimpin oleh seorang
“Pradana”.

4. Kiasan Dasar Kepramukaan Pendega


Pramuka Pandega berusia antara 21 sampai dengan 25 tahun.
Nama Pandega diambil dari Kiasan Dasar Gerakan Pramuka yang
bersumber pada romatika perjuangan bangsa dalammengisi
kemerdekaan dengan memandegani atau memelopori pembangunan
bangsa.

Tingkatan dalam Pramuka Penegak hanya terdiri dari dua yang


didasarkan pada bantara-bantara atau kader pembangunan yang kuat,
baik, terampil dan bermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan.
Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Pandega disebut “Reka” yang
berarti “teman kerja” (rekan). Reka dipimpin oleh seorang Pinka dan
diwakili oleh Wapinka nama tiap-tiap reka diambilkan sesuai dengan
minat dan aktivitas anggotanya. Jumlah peserta didik dalam reka antara 4
sampai 6 anggota saja atau menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Satuan Terbesar dalam Golongan Pramuka Pandega disebut


Racana yang berarti “dasar penyangga tiang bangunan” (dalam bahasa
jawa disebut umpak). Nama Racana umumnya menggunakan nama
pahlawan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan nama
jenis senjata, nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera
mitos. Di dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut
anggota Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh
anggota Racana. Racana dipimpin oleh seorang Pradanayang biasanya

6
juga disebut KDR (Ketua Dewan Racana) yang dipilih dari musyawarah
anggota Racana.

C. Karakteristik Pramuka
1. Karakteristik Sifat Pramuka Siaga
Karakteristik pramuka siaga di antaranya adalah sangat senang
bermain, senang meniru, senang bernyanyi, suka dipuji, masih manja,
senang bercerita, dan mengadukan apa yang diketahui dan dialaminya.
2. Karakteristik Sifat Pramuka Penggalang
Karakteristik pramuka penggalang di antaranya adalah senang
bergerak, senang mengembara, usil, lincah, senang mencoba-coba, suka
denga sifat kepahlawanan, mulai suka lawan jenis,
perubahan/perkembangan fisik/suara penggalang putra, mulai parau, dan
sebagian sifat siaga masih terbawa.
3. Karakteristik Sifat Pramuka Penegak
Karakteristik pramuka penegak di antaranya adalah sudah mulai
mencari identitas/jati diri, bersosialisasi, mudah
terpengaruh/terprovokasi/stabilitas emosional belum mantap, gemar pada
kenyataan, kemauan kuat sulit dicegah bila tidak melewati kesadaran
rasionalnya, berkeinginan masalah cepat selesai, kadang melalui
kekuatan fisik
4. Karakteristik Sifat Pramuka Pendega
Berdasarkan pendapat dari Jean Piaget karakter seorang
Pandega adalah ingin diakui eksistensinya,ingin berguna bagi komunitas
sosialnya, pantang menyerah, teguh dan ulet dalam memperjuangkan ide
dan cita-citanya, juga mandiri dalam menghadapi persoalan.

D. Sandi dalam Kepramukaan


1. Sandi Koordinat
Sandi Koordinat terinspirasi oleh salah satu materi dalam
pelajaran matematika yaitu 'Sistem Koordinat Kartesius'. Koordinat
Kartesius sendiri merupakan sebuah sistem untuk menentukan posisi titik
atau obyek pada sebuah bidang dengan dua bilangan yang biasa disebut

7
sebagai koordinat x dan koordinat y. Prinsip yang sama berlaku pada
sandi koordinat ini. Dengan memanfaatkan perpotongan sumbu x dan y
serta deret alfabet, sandi ini menjadi salah satu materi teknik
kepramukaan yang asik untuk dipecahkan
Sandi Koordinat biasanya dilengkapi dengan kata kunci semisal:
“Jika tidak ingin tersesat, jangan lupa melihat posisi regu adik dengan
kordinat x/y = KEMAH MESRA”; "Temukan posisi yang aman pada
kordinat x/y = GADIS TIMUR" dan sejenisnya. dan untuk soal sandinya
selalu terdiri atas deretan abjad yang terkelompok dua-dua semisal: ME
AM GT DR dan sejenisnya.

Pada sandi di atas, kata kunci sandinya adalah “Jika tidak ingin
tersesat, jangan lupa melihat posisi regu adik dengan kordinat x/y =
KEMAH MESRA”. Sedangkan soal sandinya berbunyi: AR KM HR HA KM
KS KA KS KA AM KM MR MS KM KS KM AS. Penggalan kata kunci, "x/y
= KEMAH MESRA” inilah yang nantinya berguna dalam memecahkan
sandi koordinat ini. Kalimat tersebut mempunyai arti kata "KEMAH"
menjadi sumbu X sedangkan kata "MESRA" menjadi sumbu Y.

2. Sandi Rumput
Dalam buku Astutiningrum dan Sherly yang berjudul "Buku
Lengkap Pramuka Khusus Siaga & Penggalang", dijelaskan bahwa sandi
rumput adalah sandi yang memiliki kunci baca atau penulisan yang
hampir sama dengan sandi morse, tetapi diganti dengan garis seperti
rumput.
Untuk lebih jelasnya titik (•) diganti dengan rumput pendek dan
garis panjang (-) diganti dengan rumput panjang. Adapun penyambungan
antarhuruf (yang menjadi sebuah kata) menggunakan sebuah garis
sambung.

8
E. Tata Upacara Pembukaan Latihan
1. Tata Upacara Pembukaan Latihan Siaga
a) Sulung memangil barung sambil tangan melingkar di atas kepala
b) Setelah berkumpul, sulung memeriksa kerapihan barisan
dibantu/dibimbing juga oleh Bucik dan Pacik
c) Bersama-sama merapikan pakaian sambil bernyanyi lagu satu-satu yang
diganti syairnya (satu satu rapikan sepatu, dua dua tarik kaoskaki,....)
d) Bunda /Yanda memberi contoh berdiri rapi di tengah-tengah lingkaran
e) Setelah sulung memeriksa kerapihan barisan, sulung melaporkankepada
Bunda/Yanda.
f) Sulung pindah ke belakang Bunda/Yanda serta Pacik/Bucik untukmenuju
ka tempat upacara.
g) Setelah Yanda/Bunda berada di tengah tempat upacara danPacik/Bucik
berada dalam barisan.
h) Sulung berdiri berhadapan dengan Bunda/Yanda lalu member
hormatdiikuti seluruh peserta upacara
i) Bunda/Yanda mempersilakan sulung mengambil bendera merah putih.
j) Ketika sulung mengambil bendera, dan membawanya
berkelilinglingkaran, semua peserta upacara menghormat bendera.
k) Sulung menghormat bendera yang telah disimpan pada tempat
yangsudah disediakan.
l) Yanda/Bunda mengucapkan Pancasila dan diucap ulang oleh seluruh
peserta upacara
m) Sulung mengucapkan Dwi Dharma, diucap ulang oleh seluruhpeserta
upacara
n) Yanda/ Bunda mempersilakan sulung masuk/ bergabung ke dalam
barisan
o) Yanda/Bunda memberikan wejangan (amanat)
p) Yanda/Bunda memimpin membaca doaPacik/Bucik memanggil siaga

9
2. Tata Upacara Pembukaan Latihan Penggalang
a) Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota oleh Pratama.
b) Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara
c) Pratama mengumpulkan anggotanya untuk membentuk angkare di
hadapan tiang bendera.
d) Pratama mencek petugas-petugas upacara, sesudah beres lalu
menjemput Pembina Penggalang.
e) Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengambil tempat di
hadapan pasukan, para Pembantu Pembina berada di belakang
Pembina Upacara (Pembina Penggalang) dalam bentuk bersaf.
f) Sesudah memimpin penghormatan, Pratama menyerahkan pasukan
kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang) kemudian kembali
ke regunya.
g) Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas.
h) Pembina Upacara (Pembina Penggalang) membaca Pancasila
ditirukan oleh anggota pasukan.
i) Pembacaan Dasadarma.
j) Kata pengantar Pembina Upacara (Pembina Penggalang) tentang
tema latihan dan sebagainya.
k) Pembina Upacara (Pembina Penggalang) memimpin doa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing.
l) Pasukan diserahkan kepada Pratama untuk melanjutkan acara.
m) Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina
Upacara (Pembina Penggalang).
n) Pembina Upacara (Pembina Penggalang) mengucapkan terimakasih
kepada para anggotanya terus siap melaksanakan latihan.
o) Pratama membubarkan barisan. terus siap mengikuti kegiatan latihan.

10
3. Tata Upacara Pembukaan Latihan Penegak
a) Kerapian setiap anggota ambalan
b) Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara
c) Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan
bersaf
d) Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana
e) Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat, Wakil
Pimpinan Sangga pindah ke tempat Pimpinan Sangga
f) Para Pimpinan Sangga sesudah laporan mengambil tempat
disebelah kanan barisan
g) Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah
kanan para Pimpinan Sangga
h) Pradana mengambil tempat didepan barisan, sesuai dengan adat
ambalan yang berlaku
i) Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana
pemimpin penghormatan
j) Pembacaan Dasa darma atau sandi Ambalan oleh petugas
k) Pembina Penegak membaca Pancasila diikuti oleh anggota
Ambalan
l) Pengumuman dari Pradana/Pembina
m) Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
n) Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara
latihan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pramuka harus selalu belajar dan mengetahui mengenau kiasan
maupun sandi sandi dalam pramuka
B. Saran
Pramukanya harus on time

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.amongguru.com/2018/08/kiasan-dasar-gerakan-pramuka-sebagai-
unsur-terpadu-pendidikan-kepramukaan
https://www.pramukaria.id/2013/09/cara-membaca-sandi-koordinat.html
https://pramukasolo.id/2021/08/postur-pembina-pramuka-siaga-penggalang-
penegak
https://www.detik.com/2022/12/sandi-rumput-pengertian-contoh-dan-gambarnya

Anda mungkin juga menyukai