Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGEMBANGAN PAUD NON FORMAL


“Manajemen Kelompok Bermain”
Dosen Pengampu : Nur Hasanah, S.Pd., M.A.

Ermiani N. Kolta

(150401150025)

PROGRAM STUDI PG – PAUD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Manajemen Kelompok Bermain guna memenuhi mata kuliah Pengembangan Paud Non
Formal.

Dalam makalah ini kami membahas tentang pengertian kelompok bermain, tujuan
kelompok bermain, landasan yuridis, dan manajemen yang berada di kelompok bermain.
Kami berharap makalah ini mampu menambah wawasan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i

KATA PENGATAR...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
A. Pengertian Manajemen, Manajemen Pendidikan,
dan Kelompok Bermain...................................................................................... 3
B. Landasan Yuridis dalam Kelompok Bermain..................................................... 4
C. Tujuan Kelompok Bermain................................................................................. 5
D. Manajemen dalam Kelompok Bermain.............................................................. 5
1. Manajemen persyaratan penyelenggaraan kelompok................................... 5
2. Kurikulum..................................................................................................... 6
3. Manajemen komponen pendukung............................................................... 8
4. Manajemen sarana dan prasarana kelompok bermain.................................. 12
5. Manajemen ruang lingkup pembelajaran...................................................... 14
E. Fungsi dan Tujuan Manajemen Kelompok Bermain.......................................... 15
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 17
A. Kesimpulan......................................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


PAUD merupakan jenjang pedidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselengggarkan pada jalur
formal, non formal, dan informal. Jalur formal terdiri atas Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Raudhatul Athfal (RA), jalur non formal teridiri atas Taman Penitipan Anak (TPA) dan
Kelompok Bermain (KB) serta Satuan PAUD Sejenis (SPS), sedangkan jalur informal
terdiri atas keluarga dan lingkungan.
Pendidikan Anak Usia Dini dengan jalur non formal berfungsi mengembangkan
potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan
fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan non formal
memiliki peran penting bagi perkembangan sikap dan kepribadian anak itu sendiri, hal ini
juga didasarkan pada UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Perlindungan
Anak dinyatakan bahwa ”Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasarnya sesuai dengan minat
dan bakatnya”. Maka dari itu banyak orangtua yang mulai dan sudah memasukan
anaknya dalam dunia pendidikan dengan jalur non formal ini terutama dalam Kelompok
Bermain (KB).
Walaupun Kelompok Bermain (KB) bukan termasuk dalam pendidikan formal,
namun KB mempunyai tujuan dan manajemen programnya sendiri dalam proses
pembelajarannya. Hal ini bertujuan agar setiap proses pembelajaran yang diberikan
kepada Anak Usia Dini lebih optimal. Maka dari itu dalam makalah ini kami akan
membahas tentang jalur pendidikan non formal Kelompok Bermain yang lebih
ditekankan pada pengertian, landasan yuridis, tujuan dan manajemen Kelompok Bermain
itu sendiri.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen, manajemen pendidikan dan Kelompok Bermain?
2. Apa saja landasan yuridis dalam Kelompok Bermain?
3. Apa tujuan Kelompok Bermain?
4. Bagaimana manajemen dalam Kelompok Bermain?
5. Apa saja fungsi dan tujuan manajemen Kelompok Bermain?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen, manajemen pendidikan dan Kelompok
Bermain.
2. Untuk mengetahui landasan yuridis dalam Kelompok Bermain.
3. Untuk mengetahui tujuan Kelompok Bermain.
4. Untuk mengetahui manajemen dalam Kelompok Bermain.
5. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan manajemen Kelompok Bermain.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen, Manajemen Pendidikan dan Kelompok Bermain


1. Pengetian Manajemen
Secara umum pengertian manajemen menurut James A.F Stoner
(Suharsimi Arikunto, 1998: 30) adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya oraganisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi.
Menurut Ricky W. Griffin manajemen adalah proses perencanaan atau planning,
pengorganisasian, pengkoordinasian, serta pengontrolan setiap sumber daya yang
ada guna mencapai tujuan ataupun goals yang telah ditentukan dengan efektif dan
efisien. Efektif berarti tujuan dapat dicapai sesuai dengan rencana yang ada, dan
efisien berarti dilaksanakan dengan benar dan terorganisir yang sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
Implementasi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan setiap
sumber daya organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengertian Manajemen Pendidikan
Lembaga pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah organisasi yang
bergerak dalam bidang pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut, menurut
Suharsimi Arikunto (1993: 31), manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat
yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Usaha tersebut
dilaksanakan dengan mendayagunakan sumber daya yang ada antara lain: siswa,
guru, kurikulum, serta sarana dan prasarana. Senada dengan pendapat di atas,
maka Mulyasa (2002 : 20) mendefenisikan manajemen pendidikan adalah segala
sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang.
3. Kelompok Bermain
Kelompok bermain adalah salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak
usia tiga sampai enam tahun yang berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar ke arah
perkembangan, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak

vi
usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan
serta perkembangan selanjutnya, sehingga siap memasuki pendidikan dasar
(Direktorat PAUD, Menu Pembelajaran Generik, 2002 : 3). Menurut Ditjen PNFI
(2010: 2) kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan nonformal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia
2-6 tahun, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar kelak siap
memasuki pendidikan lebih lanjut. Gustian ( dalam Lestari 2002 ) pengertian
kelompok bermain adalah institusi atau lembaga yang mengadakan program untuk
mengembangkan potensi- potensi anak dan memberikan keterampilan-
keterampilan, seperti keterampilan untuk membantu diri sendiri dan keterampilan
yang bersifat sosial yang diberikan selama anak menjalani kegiatan bermain.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok
bermain merupakan lembaga yang mengadakan program pengembangan potensi-
potensi dan pemberian keterampilan sosial pada anak-anak yang berusia dua
sampai enam tahun.

B. Landasan Yuridis dalam Kelompok Bermain


Dalam petunjuk teknis penyelenggaraan Kelompok Bermain (KB) terdapat
dasar hukum atau landasan yuridis yang mengatur tentang pembentukan KB.
Landasan tersebut secara rinci dimuat dalam Undang- Undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Permendikbud, dan Permendiknas berikut :
1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Undang-undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2004-2025.
5. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah No.17 tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan peraturan
pemerintah No.66 tahun 2010.

vii
7. Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, tugas dan fungsi
kementerian negara serta susunan organisasi, tugas, dan fungsi eselon 1
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No.67 tahun 2010.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar
kualifikasi akademik dan kompetensi guru.

C. Tujuan Kelompok Bermain


Tujuan Kelompok Bermain terdiri atas dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
 Tujuan Umum
Secara umum tujuan pendidikan di Kelompok Bermain adalah
membangun landasan bagi berkembangnya potensi anak agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, cerdas, kritis,
kreatif, inovatif, mandiri, berbudaya dan bertanggungjawab dan menciptakan
lembaga pendidikan yang berbudaya dan siap menghadapai tantangan jaman
 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus Kelompok Bermain adalah :

1. Merangsang perkembangan anak melalui bermain

2. Mempersiapkan anak siap untuk mengikuti ketahap pendidikan


selanjutnya.

3. Mengikutsertakan orang tua untuk berpartisipasi dalam PAUD.

4. Mengembangkan kecerdasan emosi dan imajinasi anak agar menjadi


trampil dan cerdas.

5. Merangsang perkembangan kepribadian anak agar berbudi pekerti


luhur.

D. Manajemen dalam Kelompok Bermain

viii
Manajemen Kelompok Bermain (KB) dibagi atas 5 yaitu,
1. Manajemen Persyaratan Penyelenggaraan Kelompok Bermain (KB)
Penyelenggaraan program kelompok bermain (KB) minimal harus memenuhi
persyaratan dan standar sebagai berikut :
 Nama jelas lembaga yang menyelenggarakan program kelompok
bermain (KB)
 Memiliki ijin operasional/ penyelenggaraan dari Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kota/ Kabupaten.
 Memiliki struktur dan pengelolaan yang jelas.
 Memiliki tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang
nyaman dan aman bagi peserta didik.
 Memiliki peserta didik minimal 10 anak.
 Memiliki tenaga pendidik dan pengelola.
 Memiliki kurikulum atau program pembelajaran.
 Memiliki sarana dan prasana pembelajaran.
2. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (UU No 20 tentang SPN). Kurikulum kelompok bermain
dikembangkan oleh pendidik di lembaga itu sendiri dengan mengacu pada
Permendiknas No 58 Tahun 2009 dan mengembangkan sesuai dengan potensi
dan kebutuhan yang dimiliki lembaga. Program pembelajaran adalah salah
satu komponen dari/untuk mengaplikasikan kurikulum dalam program
pembelajaran diperlukan perangkat perencanaan yang akan dilakukan oleh
lembaga dan dilaksanakan sesuai dengan tahapan waktu yakni Perencanaan
Program Tahunan, Bulanan, Mingguan dan Harian. Berikut penjelasan
Perencanan Program Pembelajaran:
a. Perencanaan Program Tahunan dan Bulanan
Beberapa langkah yang harus ditempuh oleh seorang pendidik dalam
membuat perencanaan program tahunan:
1) Untuk memulai pembelajaran awal tahun ajaran baru, seorang
pendidik perlu menyiapkan dan menyusun jadwal tahunan serta

ix
pengadaan fasilitas yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan
program kegiatan pembelajaran melalui bermain bagi anak didik.
2) Pendidik menyiapkan kegiatan bulanan dengan mengacu dari
rencana tahunan yang di dalamnya menyangkut satu tema
pembelajaran dean tujuan dari distimulasinya potensi anak dari
semua aspek perkembangan yang sesuai dengan tema dan indikator
perkembangan. Selain itu juga disiapkan kosa kata, konsep dan
faktor pendukung program pembelajaran serta diinfokan tingkat
capaian perkembangan atau hasil yang diharapkan
3) Kegiatan semester antara lain menyiapkan buku program kegiatan
mingguan dan harian serta pembelajaran fasilitas-fasilitas
keperluan semester.
b. Perencanaan Kegiatan Bermain Mingguan dan Harian
Perencanaan kegiatan mingguan adalah penyusunan persiapan
pembelajaran yang akan dilakukan pendidik dalam satu minggu.
Perencanaan kegiatan harian adalah penyusunan persiapan pembelajaran
yang akan dilakukan pendidik dalam satu hari untuk meningkatkan dan
mengembangkan kecerdasan holistik anak.
Kegiatan bermain mingguan dan harian disusun berdasarkan
perencanaan tahunan dan semester. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan
ditetapkan meliputi:
 Tema kegiatan
 Kelompok yang akan melakukan kegiatan bermain
 Semester dan tahun ajaran
 Jumlah waktu
 Hari dan tanggal pelaksanaan
 Jam pelaksanaan
 Tujuan kegiatan bermain
 Materi yang akan dimainkan sesuai dengan tema
 Bentuk kegiatan bermain
 Penataan lingkungan
 Bahan dan alat yang diperlukan dalam bermain
 Metode evaluasi perkembangan anak
 Evaluasi kegiatan mingguan atau harian

x
c. Perencanaan Persiapan Kegiatan bermain
 Perencanaan persiapan kegiatan bermain adalah segala sesuatu
yang diperlukan sebelum melaksanakan proses kegiatan bermain
 Tujuan penyusunan persiapan jenis permainan adalah:
a) Agar anak mendapatkan kesempatan bermain yang bervariasi
dan cukup waktu.
b) Agar anak mendapatkan stimulasi pendidikan yang optimal
sehingga semua potensi anak dapat dikembangkan dengan
baik.
c) Agar memudahkan pendidik melaksanakan pengawasan dan
evaluasi keberhasilan kegiatan bermain dalam mencapai
tujuannya.
3. Manajemen Komponen Pendukung
Program Kelompok Bermain (KB) memerlukan komponen-komponen
yang menunjang pencapaian tujuan dan keberhasilan program. Dikutip dari
buku petunjuk teknis penyelenggaraan program kelompok bermain (KB) yang
diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), nonformal dan informal
Kementerian Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS) tahun 2011, dalam
layanan pendidikan Kelompok Bermain (KB) pada lembaga komponen-
komponennya sebagai berikut :

a) Peserta Didik
Peserta didik pada lembaga kelompok bermain (KB) memiliki klasifikasi
disesuaikan dengan kelompok usianya. Adapun penjelasannya sebagai
berikut:
 Peserta didik kelompok bermain (KB) adalah peserta didik
yang berumur 2 sampai 6 tahun, khusus di program bisa
berumur 2, 5 tahun sampai 4 tahun.
 Setiap kelompok bermain minimal terdapat 10 peserta.

xi
 Peserta didik dikelompokkan berdasarkan kelompok usia,
yakni, usia 2 sampai 3 tahun, 3 sampai 4 tahun, 4 sampai 5
tahun dan 5 sampai 6 tahun.

b) Pendidik-Pendidik PAUD
dapat dibagi menurut fungsi dan tingkat pendidikan sebagai berikut :
 Orang tua dan anggota keluarga,
 Kader Posyandu,
 Kader BKB,
 Pendidik PAUD dengan pengetahuan: Posyandu, BKB, KB,
TPA, TK/RA,
 Pendidik PAUD dengan pengetahuan lanjut,
 Pendidik PAUD dengan pengetahuan formal (D II), dan
 Pendidik PAUD profesional (D IV dan Pendidikan Profesi).
(Hadjam, 2005: 20).
Berdasarkan pembagian tersebut pendidik kelompok bermain
(KB) termasuk ke dalam pendidik PAUD dengan pengetahuan. Hal ini
mengatakan bahwa seharusnya pendidik KB memiliki pengetahuan
bagaimana seharusnya menjadi pendidik kelompok bermain (KB).
Pengetahuan tersebut dapat berupa pemahaman akan karakteristik usia
anak didik, pengetahuan tentang keunikan anak yang didukung dengan
pengetahuan tentang multiple intelligance dan lain sebagainya. Tujuannya
adalah agar pendidik dapat memberikan stimulasi dan pendekatan yang
tepat, bermanfaat dan berguna penuh untuk anak.
Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hendaknya memiliki
kualifikasi dan kompetensi sebagai pendidik Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), adapun penjelasannya sebagai berikut:
 Guru
Guru pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memilki
kualifikasi, kompetensi dan kewajiban. Hal ini dimaksudkan agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai dan dilaksanakan secara
profesional.

xii
Kualifikasi Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah S1 yang berlatar belakang pendidikan maupun psikologi
anak. Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) guru harus
memiliki kompetensi sebagai tanngung jawab profesi, moral,
sosial maupun agama. Guru harus memilki empat kompetensi
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
profesional, kompetensi kepribadian.
Adapun kewajiban yang harus dilakukan oleh pendidik
harus menjadi teladan bagi pembentukan karakter anak agar
menjadi pribadi yang baik. Mengembangkan rencana
pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Mengelola kegiatan bermain untuk anak sesuai dengan tahapan
perkembangan anak dan minat anak. Selanjutnya, guru harus
melaksanakan penilaian sesuai dengan kemampuan yang dicapai
anak.
 Pengelola atau Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan atau pengelola program kelompok
bermain (KB) pada umumnya merupakan pengelola program.
Pengelola program kelompok bermain (KB) hendaknya memiliki
kualifikasi, kompetensi dan kewajiban sebagai berikut:
a. Pengelola
 Kualifikasi
Pengelola program kelompok bermain (KB) memiliki
harus memiliki kualifikasi yang membuat kegiatan
pengelolaan lembaga berjalan dengan standar yang sesuai.
Kualifikasi pendidik kelompok bermain (KB) yaitu,
minimal memiliki kompetensi sebagai guru pendamping,
memiliki pengalaman sebagai guru Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) minimal selama 2 tahun dan dinyatakan
lulus pendidikan, magang, kursus dari lembaga pelatihan
yang sudah terakreditasi.
 Kompetensi

xiii
Kompetensi kelompok bermain (KB) perlu
dirancang agar pendidik mampu menjalankan tugasnya
dengan baik. Berikut ini merupakan kompetensi yang harus
dimiliki pendidik kelompok bermain (KB) menurut PP
No.19 tahun 2005, adalah sebagai berikut :

 Kompetensi Pedagogik.
Kompetensi ini ditunjukkan dengan
kemampuan pendidik dalam mengelola
pembelajaran meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki.
 Kompetensi Kepribadian.
Kompetensi ini ditunjukkan melalui
kemampuan kepribadian pendidik yang mantap,
stabil dan dewasa. Kompetensi kepribadian
pendidik hendaknya memilki sifat arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
dan berakhlak mulia.
 Kompetensi Profesional.
Pendidik yang memiliki kompetensi
profesional adalah pendidik yang mampu
menguasai materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi.
Standar kompetensi ini yang ditetapkan dalam
standar nasional pendidikan.
 Kompetensi Sosial.
Kompetensi yang ditunjukkan melalui
kemampuan pendidik untuk berkomunikasi dan

xiv
berhubungan sosial secara efektif. Kemampuan
komunikasi yang efektif untuk membangun
kerjasama yang baik dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik dan masyarakat luas
(Direktorat PAUD, 2006: 27).

 Kewajiban
Kewajiban merupakan tugas pokok yang harus
dijalankan baik lembaga, personal maupun masyarakat.
Adapun kewajiban pengelola program yaitu membuat
Rencana Anggaran Belajar Lembaga (RABL), mengelola
dan mengembangkan lembaga dalam pelayanan
pendidikan, penitipan, pengasuhan, dan perlindungan.
Mengkoordinasikan pendidik dalam melaksanakan
pengelolaan lembaga serta menjalin kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain.
4. Manajemen Sarana dan Prasarana Kelompok Bermain (KB)
Sarana dan prasarana merupakan faktor penunjang keberhasilan kegiatan
pembelajaran dalam kelompok bermain (KB). Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar serta tujuannya dapat dicapai.
Manajemen untuk sarana dan prasarana memiliki prinsip dan sarana pembelajaran
penjelasannya sebagai berikut :
1. Prinsip Kelompok Bermain (KB)
merupakan satu kesatuan yang membutuhkan sinergitas dan faktor-
faktor pendukung diantaranya adalah sarana dan prasarana. Adapun
prinsip yang harus dipenuhi dalam penyediaan sarana dan prasarana
kelompok bermain (KB) yang harus dipenuhi yaitu sarana yang disediakan
memberikan rasa nyaman, aman, terang dan memenuhi kriteria kesehatan
bagi anak. Sarana pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan anak
dan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di lingkungan
sekitar termasuk barang limbah/bekas masih layak untuk pakai
(Depdiknas, 2011: 18).

xv
2. Sarana Pembelajaran
Sarana pembelajaran untuk kelompok bermain (KB) disusun untuk
menumbuhkan minat dan motivasi belajar peserta didik agar terjadi situasi
pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan nilai-nilai
pendidikan. Sarana pembelajaran sesuai dengan Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Kelompok Bermain (KB) (Depdiknas 2011: 19) dapat
dibedakan menjadi sarana pembelajaran didalam ruangan dan sarana di
luar ruang. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
a) Sarana di Dalam Ruangan
 Buku cerita atau dongeng dengan berbagai versi dan cerita
rakyat setempat.
 Alat-alat peraga atau bahan main sebagai bahan belajar di
sentra.
 Lemari atau rak untuk wadah alat main.
 Tape recorder dan atau VCD player dan kaset.
 Alat tulis baik (white maupun blackboard) beserta alat tulisnya.
 Papan flanel dan perlengkapannya.
 Panggung boneka dan perlengkapannya.
 Papan geometris, puzzle, balok, dan monte untuk ronce.
 Alat untuk bermain peran baik makro maupun mikro.
 Alat permainan pendidikan sederhana.
 Alat permainan untuk mendukung mengenal budaya lokal dan
tradisional.
 Alat-alat memasak dan lainnya.
b) Sarana di Luar Ruangan
Sarana diluar ruangan seperti bak, bak pasir, papan luncur, papan
titian, ayunan, panjatan, dan kuda-kudaan. Adapun persyaratan alat
permainan tersebut adalah:
 Alat permainan edukatif buatan guru, anak dan pabrik.
 Gampang dibongkar pasang.
 Jika terdiri dari bagian-bagian kecil, ukurannya aman
dan diperbolehkan untuk mainan anak.
 Alat-alat permainan diletakkan pada tempat yang
mudah dijangkau oleh anak.

xvi
 Secara rutin dirawat, dibersihkan, dan diganti jika rusak.
 Aman, sisi-sisinya tidak ada yang tajam dan
membahayakan kulit atau tangan anak.
 Peralatan pendukung keaksaraan.
 Kuat, kokoh, tidak mudah patah dan pecah.
 Alat permainan harus disesuaikan dengan usia anak dan
dapat mendukung kegiatan belajar anak yang berbeda-
beda dan tahap perkembangan anak yang meliputi
perkembangan fisik, intelektual, emosi, aspek sosial dan
keagamaan.
Prasarana pembelajaran
Prasarana minimal yang harus ada pada kelompok bermain (KB)
yaitu
 Memiliki tempat untuk kegiatan bermain.
 Memiliki ruangan untuk proses pembelajaran, jamban,
dan ruangan lainnya yang relevan dengan kegiatan
kebutuhan anak.
5. Manajemen Ruang Lingkup Pembelajaran
Ruang lingkup program kelompok Bermain (KB) mencangkup bidang
pengembangan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui
kegiatan bermain dan pembiasaan, yang meliputi : 1) nilai-nilai agama dan moral,
2) fisik, 3) kognitif, 4) bahasa, 5) sosial-emosional dan 6) seni, (Depdiknas, 2011:
21).
Adapun tujuan pembelajarannya adalah :
1. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Umum Pembelajaran
bertujuan mengembangkan berbagai potensi anak usia dini sebagai
persiapan untuk masa depannya dan dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
b. Tujuan Khusus
1) Anak mampu mengenal dan percaya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, mengenal ibadah, mengenal ciptaan tuhan dan
mencintai sesama.
2) Anak memiliki sikap, nilai moral dan budi pekerti yang baik

xvii
3) Anak mampu mengelola dan mengontrol kemampuan tubuh,
termasuk gerakan halus dan gerakan kasar, serta mampu
menerima rangsangan sensorik (panca indera).
4) Anak mampu memahami penggunaan bahasa untuk
pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara
efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar.
5) Anak mampu berpikir kreatif, logis, kritis, memberi alasan,
memecahkan dan menemukan sebab akibat.
6) Anak memiliki keterampilan hidup (life skills) untuk
membentuk kemandirian anak.
7) Anak memiliki kemampuan mengenal lingkungan alam,
lingkungan sosial, masyarakat dan menghargai keragaman
sosial dan budaya, serta mampu mengembangkan konsep
diri, rasa memiliki dan sikap positif dalam belajar.
8) Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada,birama,
berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai karya
yang kreatif.

E. Fungsi dan Tujuan Manajemen Kelompok Bermain


Manajemen yang ada di Kelompok Bermain (KB) memiliki fungsi dan
tujuannya, yaitu:
 Fungsi Manajemen KB
Ada lima fungsi administrasi (manajemen) dalam penyelenggaraan Kelompok
Bermain (KB), yaitu:
 Mempermudah pengelola KB dalam mengembangkan dan 
melaksanakan program belajar (permainan) yang sangat edukatif
bagi anak didik
 Mempermudah pengelola KB untuk menilai perkembangan
lembaganya dalam mengemban misi sebagai lembaga pendidikan
non formal
 Membuat semua fasilitas KB dalam kondisi siap pakai
 Menciptakan suasana KB selalu tertib, teratur, dan bersih sehingga
dapat membuat anak-anak selalu merasa senang apabila bermain-

xviii
main di dalamnya
 Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan semua fasilitas sekolah
 Tujuan Manajemen KB
Mengacu pada pengertian manajemen KB, tujuan utama manajemen
KB adalah untuk memastikan anak usia dini mendapatkan pertumbuhan dan
perkembangan yang maksimal, terutama pengembangan potensi-potensi dan
keterampilan yang bersifat sosial. Adapun pertumbuhan dan perkembangan
tersebut adalah dalam hal:
1. Perkembangan fisik yang baik (koordinasi motorik halus dan kasar)

2. Perkembangan kecerdasan kognitif (daya pikir, daya cipta)


3. Perkembangan sosio emosional (sikap dan emosi)
4. Perkembangan komunikasi dan bahasa

Secara khusus, berikut ini adalah tujuan manajemen KB yaitu :


1. Efektif
Dengan adanya manajemen KB maka diharapkan semua program KB
dapat terlaksana dengan baik. Program tersebut tentunya melibatkan
semua komponen lembaga KB, mulai dari orang tua, tenaga pendidik,
lingkungan sekolah, dan lain sebagainya.
2. Efisien
Efisien sangat erat hubungannya dengan penghematan. Dengan kata lain,
semua program KB dapat terlaksana dengan baik dengan menggunakan
sumber daya seminimal mungkin.

xix
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen menurut James A.F Stoner (Suharsimi Arikunto, 1998: 30) adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya oraganisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi.
Menurut Mulyasa (2002 : 20) mendefenisikan manajemen pendidikan adalah
segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang.
Gustian (dalam Lestari 2002) pengertian kelompok bermain adalah institusi atau
lembaga yang mengadakan program untuk mengembangkan potensi- potensi anak dan
memberikan keterampilan- keterampilan, seperti keterampilan untuk membantu diri
sendiri dan keterampilan yang bersifat sosial yang diberikan selama anak menjalani
kegiatan bermain.
Kelompok bermain juga memiliki landasan hukum dan manajemen yang terdiri
atas manajemen persyaratan penyelenggaraan kelompok bermain, kurikulum,
manajemen komponen pendukung, manajemen sarana dan prasarana dan manajemen
ruang lingkup pembelajaran. Manajemen kelompok bermain juga memiliki tujuan dan
fungsi diantaranya mempermudah KB dalam mengembangkan dan  melaksanakan
program belajar (permainan) yang sangat edukatif bagi anak didik dan memastikan

xx
anak usia dini mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal, terutama
pengembangan potensi-potensi dan keterampilan yang bersifat sosial.

B. Saran
Berdasarkan paparan diatas penulis menyarankan agar lembaga atau pemerintah
yang mengelolah jalur PAUD non formal khususnya KB lebih memperhatikan dan
mengutamakan manajemen, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai, dengan
memperhatikan kebutuhan dan kepentingan bagi Anak Usia Dini itu sendiri agar
perkembangan Anak Usia Dini dapat lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan PAUD. 2013. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain.


Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Http://paudannur.sch.id/profil-sekolah/tujuan-kelompok-bermain/
http://www.edukasinesia.com/2017/10/50-pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html
Kurniawan, Didik. 2013. Manajemen Program Kelompok Bermain (KB) pada Sekolah Bina
Anak Sholeh (Bias). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

xxi

Anda mungkin juga menyukai