Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGERTIAN TUJUAN DAN PROSES OBSERVASI ASESSMENT AUD


BERKEBUTUHAN KHUSUS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Assessment AUD berkebutuhan khusus

Dosen Pengampu : Roby Maiva Putra, M.PD

Disusun oleh:
Kelompok 3 :

Atiqah Nurul Huda Nasution ( 201599)

Erdiana (191396)

Syariza (201596)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS


TARBAYIAH DAN ILMU KEGURUAN SEKOLAH TINGGI AGAMA
NEGERI ISLAM (STAIN) SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN
RIAU 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum wr.wb

Alhamdulillahi, puji syukur kepada allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehinggah kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PENGERTIAN
TUJUAN DAN PROSES OBSERVASI ASESSMENT AUD BERKEBUTUHAN KHUSUS”
Mata Kuliah Asessment AUD berkebutuhan khusus, tanpa ridho dan hidayahnya mustahil
penulis makalah ini bisa selesai secara tepat waktu. Shalawat serta salam tetap tercurahkan
kepada nabi besar kita yakni nabi Muhammad saw yang kita nantikan syafa’atnya kelak
diyaumul kiyamah serta kepada keluarga ,sahabat,dan umatnya sepanjang zaman yang
senantiasa mempelajari dan mengajarkan al-qur-an. Semoga makalah ini dapat bermanfa’at
bagi kita semua , kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna ,hal ini dikarnakan
keterbatatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karna itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari teman-teman semua semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Mohon ma’af jika dalam penyususan makalah ini jauh dari kata sempurna dan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan, akhir kata kami memohon ma’af dalam penulisan
makalah terdapat kesalahan.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Bintan, 26 September 2022

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Pengertian Paradigma Pembelajaraan..................................................3
B. Dasar-Dasar Hukum................................................................................3
C. Pengertian Pengelolaan...........................................................................4
D. Fungsi Pengelolaan...................................................................................4
E. Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini.........................................5
F. Penyelanggaraan PAUD Formal.............................................................7
G. Prinsip Penyelanggaraan PAUD............................................................8
H. Komponen penyelanggaraan PAUD......................................................9
BAB PENUTUP................................................................................................10
A. Kesimpulan.............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asesmen merupakan bagian program pendidikan anak, baik anak yang berkembang
secara normal maupun yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan dilakukannya
proses asesmen maka dapat diperoleh karakteristik tingkat perkembangan atau
performasi yang dimiliki anak. Hal ini juga bermanfaat dalam merencanakan
program untuk membantu anak mengatasi masalah perkembangan dan belajar.
Asesmen merupakan proses mendokumentasi keterampilan dan perkembangan
anak. Asesmen mengukur level perkembangan anak dan memberikan indikasi
tahap perkembangan anak selanjutnya. Asesmen bukanlah sekedar mengukur,
mengurutkan ranking, ataupun mengelompokkan anak dalam kategori tertentu

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Paradigma Pembelajaran?
2. Apa Saja Dasar-dasar Hukum?
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Pengelolaan Dan Fungsi Pengelolaan?
4. Apa Yang Dimaksud Dengan Ruang Lingkup Pe ndidikan AUD?
5. Dan Apa Yang Dimaksud Penyelenggaraan PAUD Formal?
6. Sebutkan Apa Saja Prinsip Penyelanggaraan PAUD?
7. Sebutkan Komponen Apa Saja Penyelenggaraan PAUD?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Paradigma Pembelajaran?
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Dasar-dasar Hukum?
3. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Pengelolaan Dan Fungsi
Pengelolaan?
4. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Ruang Lingkup Pe ndidikan
AUD?
5. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Penyelenggaraan PAUD Formal?

1
6. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip Penyelanggaraan PAUD?
7. Untuk Mengetahui Komponen Apa Saja Penyelenggaraan PAUD?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma Pembelajaraan

Kata paradigma berasal dari bahasa Yunani yang berarti suatu model,
teladan, arketif dan ideal. Berasal dari kata para yang berarti di samping
memperlihatkan dirinya. Arti paradigma ditinjau dari asal usul beberapa bahasa
diantaranya:

- Menurut bahasa Inggris – paradigma berarti keadaan lingkungan.


- Menurut bahasa Yunani – paradigma yakni para yang berarti disamping di
sebelah dan dikenal sedangkan deigma berarti suatu model, teladan, arketip,
dan ideal.
- Menurut kamus psycologi – paradigma diartikan sebagai satu model atau
pola untuk
Mendemontrasikan semua fungsi yang memungkinkan ada dari apa yang
tersajikarencana riset berdasarkan konsep-konsep khusus. Secara etimologi arti
paradigma adalah suatu model dalam teori ilmu pengetahuan atau kerangka

2
berpikir. Secara terminologis arti paradigma adalah konstruk berpikir berdasarkan
pandangan yang menyeluruh dan konseptual terhadap suatu permasalah dengan
menggunakan teori formal, eksperimentasi dan metode keilmuan yang terpercaya.
Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia alam sekitarnya, yang
merupakan persfektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalah-masalah dunia
nyata yang kompleks. Menurut Thomas Khun paradigma merupakan landasan
berpikir atau konsep dasar yang dianut atau dijadikan model.

B. Dasar-Dasar Hukum

Untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara


hukum, muncul beberapa peraturan dan undang – undang yang dikeluarkan oleh
Pemerintah guna memperbaiki dan memaksimalkan kinerja pelayanan Dasar –
dasar hukum tersebut adalah :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang


Perlindungan Anak.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan pendid kan.
5. Peraturan Pemerintah dan Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

C. Pengertian Pengelolaan

Menurut Winarno Hamiseno, pengertian pengelolaan adalah sebagai berikut

3
: “Pengelolaan adalah substantif dari mengelola, sedangkan mengelola seperti suatu
tindakan yang dimulai dari (1) penyusunan data, (2) merencanakan,(3)
mengorganisasikan, (4) melaksanakan, (5) pengawasan dan (6)penilaian dijelaskan
selanjutnya pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu dapat merupakan
penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya” (Suharsimi Arikunto)
Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pengelolaan
adalah suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan dan merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian
terhadap sumber daya – sumber daya dan suatu rangkaian kegiatan/usaha yang
berintikan perencanaan, pengorganisasian penggerakan dan pengawasan dalam
mencapai tujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
secara efektif,efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan.

D. Fungsi Pengelolaan
a. Perencanaan
Proses yang sistematis menggunakan prinsip-prinsip dalam pengambilan
keputusan tentang tindakan terorganisir yang akan dilakukan pada waktu yang
akan datang.
b. Pengorganisasian
Upaya melibatkan orang-orang kedalam kelompok, dan upaya melakukan
pembagian kerja diantara anggota kelompok untuk melaksanakan kegiatan
yang telah direncanakan didalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
c. Penggerakan
Upaya untuk memberikan dorongan agar pihak yang dipimpin atau pelaksana
kegiatan mengerahkan perbuatannya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
d. Pembinaan
Sebagai rangkaian upaya pengendalian profesional terhadap semua unsur
organisasi agar unsur-unsur berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana
untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

4
e. Penilaian
Proses penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektifitas, atau
kecocokan sesuatu sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

E. Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini

Ruang lingkup pengembangan berbagai aspek dalam PAUD meliputi moral


dan keagamaan, fisik atau motorik, bahasa, kognitif, sosio-emosional, dan seni. a.
Moral dan Nilai Keagamaan
Carol Seefeldt, dkk. (2008) menyebutkan bahwa perkembangan keagamaan
meliputi pembiasaan perilaku positif, kemandirian, dan disiplin. Nilai moral
sangat dibutuhkan agar anak dapat membedakan hal yang baik dan buruk.

b. Fisik/Motorik
Perkembangan motorik anak memang berbeda sesduai dengan usianya.
Pendidik harus bisa membedakan antara motorik kasar dan halus sehingga
anak dapat berkembang sesuai dengan usianya. Anak dibawah lima tahun
dapaat dirangsang dengan permainan yang edukatif. Misalnya: permainan bola
tali yang akan merangsang refleks tangannya.
c. Bahasa
Dengan mengetahui perkembangan bahasa anak maka dapat diketahui cara
menghadapi anak dalam hal berkomunikasi. Jika ada anak yang perkembangan
bahasanya lambat maka bisa dirangsang dengan berbagai cara.
d. Kognitif
Perkembangan kognitif anak mengacu pada perkembangan kecerdasaan anak.
Piaget dalam Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca (2009) menyebutkan bahwa
perkembangn kognitif anak dibagi dalam empat periode, yaitu periode
sensorimotor,periode praoperasional,periode operasional konkret, dan periode
operasional formal.

5
e. Sosio-emosional
Perkembangan ini meliputi perkembangan perasaan dan emosi serta
pengembangan kemampuan sosial. Anak yang perkembangan sosio-emosinya
baik maka akan meningkatkan kepekaan terhadap kehidupan bermasyarakat.
Dengan ini anak diharapkan dapat memperoleh kecerdasan
intrapersonal,interpersonal, dan naturalistik.
f. Seni
Pengembangan seni dapat dituangkan dalam seni musik,tari, gambar, dan
keterampilan kerajinan tangan. Dengan demikian anak diharapkan dapat
memiliki kecerdasan musical dan visual spatial.

F. Penyelanggaraan PAUD Formal

Jalur pendidikan merupakan proses yang harus dilalui peserta didik dalam
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan tujuan pendidikan.
Adapun beberapa jenis jalur pendidikan yaitu pendidikan formal Pendidikan pada
jalur formal merupakan pendidikan terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari
pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan tinggi (Machali &
Hidayat, 2018, 47).
Ciri- Ciri dari pendidikan formal itu sendiri adalah selama proses
pembelajaran berlangsung di ruang kelas yang di sengaja yang dibuat oleh lembaga
pendidikan formal tersebut, guru merupakan orang yang telah di pilih dan
ditetapkan resmi oleh sebuah lembaga, memiliki sistem administrasi serta
manajemen yang jelas, usia yang dibatasi, memiliki kurikulum formal yang terbit
dari pemerintah, adanya perangkat pembelajaran seperti program perencanaan
pembelajaran, media serta evaluasi pembelajara, batasan lamanya pendidikan,

6
peseta yang sudah lulus akan mendapatkan ijazah, dan lulusan dapat meneruskan
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan
Lembaga-lembaga pendidikan pada jalur non formal untuk anak usia dini
antara lain Raudhatul Athfal (RA), Taman kanak-kanak (TK). TK atau RA
merupakan bentuk pendidikan untuk anak usia dini, Pendidikan di TK tau RA
adalah pendidikan yang diberikan oleh anak yang berusia 4-6 tahun yang terdiri
dari dua kelompok yaitu kelompok A bagi anak usia 4-5 tahun sedangkan B bagi
anak 5-6 tahun (Yuliani Nurani, 2011, p. 22). Dalam pelaksanaan pendidikan di
taman kanak-kanak minimal 5 hari dalam setiap minggu, dengan waktu layanan 2,5
jam/hari. Masing-masing layanan pada satuan pendidikan anak usia dini
berpedoman pada kalender pendidikan akademik pada masing-masing daerah
(Martuti, 2010, p. 76-77).
Pendidikan pada jalur nonformal merupakan pendidikan yang dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang, yang diselenggarakan untuk masyarakat yang
membutuhkan layanan yang digunakan untuk penambah, pengganti dan pelengkap
pendidikan formal untuk mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan jalur
nonformal ini meliputi pendidikan anak usia dini, kecakapan hidup, pemberdayaan
perempuan, pendidikan kesetaraan dan pendidikan yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan bagi peserta didik. Satuan dalam pendidikan formal
terdiri dari lembaga kursus, lembaga pelatihan, pusat kegiatan belajar masyarakat,
kelompok belahar dan majelis taklim serta satuan yang sejenis. Lembaga kursus
dan pelatihan diselenggarkan untuk masyarakat yang memerlukan bekal
pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup serta sikap dalam untuk
mengembangkan diri, profesi, bekerja mandiri, dan untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang selanjutnya. Pendidikan pada jalur nonformal akan menghasilkan
pendidikan yang setara dengan pendidikan formal karena dengan proses penilaian
dan penyetraaan oleh lembaga yang dituju pemerintah daerah yang mengacu
standar nasional pendidikan Indonesia (Machali & Hidayat, 2018, p. 47).

G. Prinsip Penyelanggaraan PAUD

a. Prinsip Penyelanggaraan program PAUD


1. Berorientasi pada kebutuhan anak,

7
2. Sesuai dengan perkembangan anak,
3. Sesuai dengan keunikan setiap individu,
4. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain,
5. Anak belajar dari yang konkret ke abstrak,
6. Anak sebagai pembelajar aktif,
7. Anak belajar melalui interaksi sosial,
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar,
9. Merangsang munculnya kreativitas dan inovatif,
10. Mengembangkan kecakapan hidup anak,
11. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan
sekitar,
12. Anak belajar sesuai dengan kondisi sosial budayanya,
13. Melibatkan peran serta orangtua yang bekerja sama dengan para pendidik di
lembaga PAUD,
14. Stimulasi pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek
perkembangan.

H. Komponen penyelanggaraan PAUD

1. Kurikulum
Seperangkat rencana dan pengaturan tentang sebuah tujuan, isi dan bahan
pelajaran yang digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan.
2. Peserta Didik
Individu yang sedang berproses, berkembang menuju arah pendewasaan, maka
perkembangan seorang peserta didik membutuhkan sosok yang dapat di
mengerti dirinya dan mengarahan potensi yang dimilikinya ke arah yang lebih
baik.
3. Tenaga Pendidik
Tenaga yang profesional dalam merencanakan, melaksanakan pembelajaran,
membimbing, melatih, mengasuh, melindungi dan menilai hasil pembelajaran
8
disutau lembaga adalah seorang pendidik. Pendidik anak usia dini meliputi guru
utama, guru pendamping, dan guru pendamping muda.
4. Sarana Dan Prasarana perlengkapan penyelenggaraan dan pengelolaan
kegiatan pendidikan, pengasuhan serta perlindungan anak usia dini sesuai ratio
anak

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan


sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada hakikatnya
merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik, serta antar
peserta didik dalam rangka perubahan sikap. Oleh karena itu baik secara konseptual
maupun operasional konsep-konsep komunikasi dan perubahan sikap akan selalu
melekat pada pembelajaran.
Proses pembelajaran adalah membangun suasana dialogis dan proses tanya
jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat

9
membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Paradigma adalah konstruk berpikir berdasarkan pandangan yang menyeluruh dan
konseptual terhadap suatu permasalah dengan menggunakan teori formal,
eksperimentasi dan metode keilmuan yang terpercaya. Paradigma adalah suatu
pandangan terhadap dunia alam sekitarnya, yang merupakan persfektif umum,
suatu cara untuk menjabarkan masalah-masalah dunia nyata yang kompleks.
Menurut Thomas Khun paradigma merupakan landasan berpikir atau konsep dasar
yang dianut atau dijadikan model.

DAFTAR PUSTAKA

John Dewey, Experience and Education, alih bahasa John de Santo, Pendidikan dan

Pengalaman, (Yogyakarta: Kepel Press, 2002), hlm. 19 12

Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3.

2 Wasty Soemanto. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Gipta, 2006), hlm. 94

Muhaimin, dkk. Paradigma pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan

Agama Islam di Sekolah), Bandung: PT. Rosdakarya, 2004

Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2005

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007

10
Schiering, M Buli Holmberg, J., & Bogner, D, A Model, Norwegia: The University of lso

and Teacher’s College, 1999

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Gipta, 2006

11

Anda mungkin juga menyukai