DISUSUN
Oleh
KELOMPOK 8
Indah Mutia Sari (0102201006)
T. A 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Dasar Asasmen dan Cara
Mengaplikasikannya” dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Nabi yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh
alam.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Konseling. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang konsep dasar asasmen dan cara
mengaplikasikannya bagi para pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Helsa
Nasution, M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Konsep Dasar Konseling.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii
BAB I ..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...............................................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................2
BAB II .................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................3
A. Pengertian Asesmen ...............................................................................................3
B. Tujuan Asesmen ....................................................................................................4
C. Fungsi Asesmen .....................................................................................................4
1. Fungsi Formatif ..................................................................................................4
2. Fungsi Sumatif ...................................................................................................4
E. Bentuk-Bentuk Asesmen Dalam Bimbingan Konseling ..........................................5
1. Asesmen Teknik Tes .......................................................................................5
2. Asesmen Teknik NonTes ................................................................................6
F. Kode Etik Penggunan Asesmen .............................................................................7
BAB III................................................................................................................................8
PENUTUP ...........................................................................................................................8
A. Kesimpulan ..................................................................................................8
B. Saran ............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya Konselor Sekolah/ Guru Bimbingan dan Konseling memiliki peranan
yang utama dalam membantu peserta didik mencapai perkembangan yang optimal dalam
empat bidang yakni Pribadi, Sosial, Akademik dan Karier. Ditegaskan menurut Prayitno
dan Amti (2004), bahwa tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
individu mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada, serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya.
Need Assesment adalah pekerjaan konselor yang utama dan pertama dalam membuat
Program BK. Sehingga Need Asessement menjadi kunci utama dalam pengembangan
Program BK selanjutnya.Dalam pelaksanaan suatu strategi konseling, Need Assesment
memegang peranan penting dalam pengimplementasian strategi selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asesmen
Melalui asesmen yang dilakukan kepada mahasiswa, akan diperoleh data-data yang
berguna untuk lebih mengenal dan memahami kondisi mahasiswa. Data-data yang
dikumpulkan adalah : identitas mahasiswa seperti nama, jenis kelamin, tempat dan
tanggal lahir, alamat tempat tinggal, pendidikan; latar belakang keluarga; karakteristik
mahasiswa, seperti aspek-aspek fisik terkait dengan kesehatan dan keberfungsiannya,
kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minatnya terkait dengan
pilihan studi lanjutan, bidang pekerjaan, olah raga, seni, dan keagamaan, masalah-
masalah yang dialami, kepribadian, atau tugas-tugas perkembangannya.
3
B. Tujuan Asesmen
Tujuan asesmen adalah untuk mendapatkan data- data tentang mahasiswa secara lebih
luas, lengkap, dan mendalam sehingga diperoleh gambaran tentang mahasiswa tersebut
secara komprehensif.
Menurut Hackney dan Cornier dalam buku Landasan Bimbingan dan Konseling di
Indonesia karangan Lahmuddin Lubis, terdapat 12 tujuan assessment, yaitu:
Perlu diketahui bahwa tujuan-tujuan assessment yang telah disebutkan di atas dapat
juga berkembang kepada tujuan lain.
C. Fungsi Asesmen
1. Fungsi Formatif
Fungsi dimana assessment dipakai untuk memberikan umpan balik atau feedback
terhadap para guru untuk dijadikan dasar ketika memperbaiki dan membenarkan
proses pembelajaran dan juga mengadakan remedial untuk para peserta didik.
2. Fungsi Sumatif
Yaitu fungsi sebagai penentu nilai belajar siswa dalam satu mata pelajaran
tertentu, sehingga selanjutnya bisa dijadikan bahan memberikan laporan, menentukan
kenaikan kelas serta menentukan lulus atau tidaknya siswa.
4
D. Kedudukan Asesmen Dalam Bimbingan Konseling
Asesmen memiliki kedudukan yang strategis dalam kerangka kerja bimbingan dan
konseling. Karena memiliki posisi sebagai dasar dalam perancangan program bimbingan
dan konseling yang sesuai kebutuhan, dimana kesesuaian program dan gambaran
komprehensif mahasiswa dapat mendorong pencapaian tujuan pelayanan bimbingan dan
konseling yang diberikan.
Data-data yang dapat dikumpulkan antara lain tentang: harapan lembaga pendidikan
dan masyarakat (tenaga pengajar dan orang tua mahasiswa), sarana dan prasarana
pendukung program bimbingan dan konseling, kompetensi yang diharapkan dimiliki
mahasiswa melalui layanan bimbingan dan konseling, kualifikasi tenaga bimbingan yang
tersedia, dan kebijakan lembaga pendidikan.
Asesmen dalam bimbingan dan konseling dibedakan menjadi asesmen teknik nontes
dan asesmen teknik tes.
Asesmen tenik tes digunakan oleh petugas bimbingan dan konseling yang telah
memiliki sertifikat untuk menggunakan asesmen teknik tes. Kondisi ini bukan berarti
petugas bimbingan dan konseling yang belum/tidak memiliki sertifikat tidak dapat
menggunakannya, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara bekerjasama atau
melakukan referal kepada lembaga psikologi yang memiliki kewenangan tersebut.
Lembaga psikologi akan melakukan tes psikologis sesuai dengan kebutuhan dan akan
menyerahkan hasil analisisnya. Adapun jenis-jenis assessment teknik tes sebagai
berikut:
a. Tes Prestasi
5
b. Tes Bakat
c. Tes Minat
Tes ini merupakan tes yang mengukur kegiatan/ kesibukan macam apa
yang paling disukai seseorang.
d. Tes Kepribadian
Assessment teknik non tes paling banyak digunakan oleh konselor. Prosedur
perancangan, pengadministrasian, pengolahan, analisis, dan penafsirannya relatif
lebih sederhana sehingga mudah untuk dipelajari dan dipahami. Adapun jenis-jenis
assessment teknik non tes sebagai berikut:
Daftar cek masalah (DCM) merupakan daftar cek yang khusus disusun
untuk merangsang atau memancing pengutaran masalah-masalah atau
problem-problem yang pernah atau sering dialami seseorang individu.
AUM umum merupakan salah satu jenis teknik non tes yang digunakan
oleh konselor untuk mengungkapkan masalah-masalah umum yang dialami
oleh konseling.
c. Wawancara (interview)
6
F. Kode Etik Penggunan Asesmen
Testing dilakukan bila diperlukan data yang lebih luas tentang sifat atau ciri
kepribadian subjek untuk kepentingan pelayanan.
Konselor wajib memberikan orientasi yang tepat kepada konseli dan orangtua
mengenai alasan digunakannya tes di samping arti dan kegunaannya.
Penggunaan suatu jenis tes wajib mengikuti secara ketat pedoman atau petunjuk
yang berlaku bagi tes tersebut.
Data hasil testing wajib diintegrasikan dengan informasi lain yang telah diperoleh
dari hasil konseli sendiri atau dari sumber lain. Dalam hal ini data hasil testing
wajib diperlakukan setara denga data dan informasi lain tentang konseling.
Hasil testing hanya dapat diberitahukan kepada pihak lain sejauh ada hubungan
dengan usaha bantuan kepada konseling.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan asesmen adalah untuk mendapatkan data- data tentang mahasiswa secara lebih
luas, lengkap, dan mendalam sehingga diperoleh gambaran tentang mahasiswa tersebut
secara komprehensif.
Assessment atau penilaian mempunyai dua fungsi yakni fungsi formatif dan fungsi
sumatif.
Asesmen memiliki kedudukan yang strategis dalam kerangka kerja bimbingan dan
konseling. Karena memiliki posisi sebagai dasar dalam perancangan program bimbingan
dan konseling yang sesuai kebutuhan, dimana kesesuaian program dan gambaran
komprehensif mahasiswa dapat mendorong pencapaian tujuan pelayanan bimbingan dan
konseling yang diberikan.
Asesmen dalam bimbingan dan konseling dibedakan menjadi asesmen teknik nontes
dan asesmen teknik tes.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin (2007). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar.Yogyakarta : Pustaka pelajar
Friedenberg, L. (1995). Psychological Testing : Design, Analysis and Use. Boston : Allyn &
Bacon.
Gay, L.R., (1985). Educational Evaluation and Measurement : Competence for Analysis and
Application. Columbus, Ohio: Bell and Howeln Company.
Moore, Gary W. (1983). Developing and Evaluating Educational Research. Boston: Little Brown
and Company.
Shertzer, Bruce. (1981). Career Planning: Fredom to Choose. Boston: Houghton Mifflin Co.
Sumadi Suryabrata. (2000). Pengembangan alat ukur psikologi: Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit
Andi Yogyakarta.
Sunardi dan Sunaryo. (2006). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Depdiknas
Dirjen Dikti Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan dan Tenga Perguruan Tinggi.
Supriatna, Mamat (Eds). (2011). Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Yusuf, Syamsu & Juntika Nurihsan. (2010). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung:Rosda.