Anda di halaman 1dari 3

Nama: Arie Penemuan Nasution

Kelas: BPI-A
Nim: 0102201065
Matkul: IBD, IAD, ISD
Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling terkait satu sama lain. Manusia
merupakan makhluk hidup yang paling sempurna yang diciptakan Tuhan, dibandingkan dengan
hewan/binatang dan tumbuhan. Di sisi lain, manusia adalah makhluk sosial, di mana manusia itu
hidup berdampingan dan saling membutuhkan (manusia tidak dapat hidup sendiri). Manusia
memiliki kebudayaannya masing-masing. Karena kebudayaan  itu diciptakan dengan akal budi
(pikiran) manusia itu sendiri berdasarkan sejarah hidupnya yang biasanya diwariskan secara
turun-temurun.

A. Manusia

Menurut kitab suci Al-Qur’an pada surat AL-HIJR (15),28-29, asal-usul manusia adalah
ketika ALLAH berfirman ; dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para
malaikat;”sesungguhnya aku akan menciptakan seseorang dari tanah liat kering yang berasal dari
lumpur hitam yang diberi bentuk,maka apabila aku telah menyempurnakan kejadianya,danb telah
meniupkan kedalamnya ruh ciptanku maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
Ungkapan ilmiah dari Al-Qur’an dan hadist 15 abad islam telah menjadi bahan penelitian
bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ dan jasad manusia. Ada
beberapa tahapan kejadian manusia diantaranya adalah:

 Proses kejadian manusia pertama (adam).


 Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa adam diciptakan oleh allah oleh tanah yang
kering kemudian dibentuk yang sebaik-baiknya,setelah sempurna maka allah mentiupkan
ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
 Proses kejadian manusia kedua (siti hawa ).
 Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh allah di dunia ini selalu dengan
keadaan berpasang-pasangan,demikian pula halnya dengan manusia,allah berkehendak
menciptakan lawan jenis untuk di jadikanteman hidu atau biaa disebut dengan istri.
 Proses kejadian manusia ketiga (keturunan adam dan hawa ).
 Kejadian manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan adam dan hawa kecuali Nabi
Isa a.s dalam proses ini dapat dilihat menurut Al-Qur’andan Al-hadist dan dapat juga
ditinjau secara medis.
 Dari penyajian diatas dapat disimpulkan bahwa asal usul manusia menurut Al-Qur’an
adalah manusiaitu berasal dari sariu pati tanah yang berasal dari lumpur hitam dan setelah
itu dibentuk ,dan dalam penciptaanya terdapat tiga proses bagaimana manusia dimuka
bumi ini,dan semua itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Konsepsi tentang manusia sebagai satu-satunya organisme yang merupakan makhluk
pembentuk kebudayaan, mengakui bahwa kebudayaan bersifat universal dan merupakan atribut
dari semua manusia. Namun, secara ilmiah semua kebudayaan merupakan aspek-aspek tertentu.
Pertama-tama semua manusia mempunyai (perlengkapan) teknologi yang dipergunakan utuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan alam serta untuk dapat memanfaatkannya. Setiap
masyarakat juga mempunyai cara-cara tertentu untuk berproduksi dan mendistribusikan hasil-
hasil produksi tersebut, serta nmemanfaatkan benda serta jasa yang ada untuk memenuhi
kebutuhan materialnya. Kecuali dari itu, maka ada pula suatu pengakuan terhadap lembaga-
lembaga keluarga atau bentuk-bentuk struktur kekerabatan lainnya, serta kelompok-kelompok
lain yang tidak didasarkan pada faktor hubungan darah. Lagipula, di dalam setiap masyarakat
pasti ada unsur-unsur pengawasan politik, sehingga tidak terjadi anarki. Setiap masyarakat juga
mempunyai kesenian untuk menyalurkan rasa keindahan, bahasa untuk berkomunikasi dan
menyampaikan buah fikiran, serta suatu sistem sanksi dan tujuan. Kesemuanya itu merupakan
atribut-atribut dari semua kelompok manusia. Kebudayaan bagi manusia merupakan kreasi dunia
penyesuaian dan kemaknaan, dalam konteks mana kehidupan manusia dapat dijalankan dengan
penuh arti. Dengan demikian kebudayaan memasuki pemikiran dan perasaan manusia dan
penting bagi bentuk-bentuk sosial yang tampil atas kesengajaan manusia. Warisan budaya
leluhur bermacam-macam jenisnya. Salah satunya adalah upacara tradisi. Tradisi adalah
kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Kebiasaan yang diwariskan mengangkut nilai budaya, seperti adat istiadat, system
kemasyarakatan, sistem kepercayaan dan sebagainya. Nilai budaya dari hasil jaran menjadi
pedoman bertingkah laku bagi masyarakat adalah warisan yang mengalami proses pencerahan
dari generasi ke generasi berikutnya, sehingga nilai budaya tertentu menjadi tradisi yang
biasanya dipertahankan dan dijalankan oleh masyarakat.

Agama masuk memberi makna pada kehidupan individu dan kelompok, juga memberi
harapan tentang kelanggengan hidup sesudah mati. Agama dapat menjadi sarana manusia untuk
mengangkat diri dari kehidupan duniawi yang penuh penderitaan, mencapi kemandirian spiritual.
Agama memperkut norma-norma kelompok, sanksi moral untuk perbuatan perorangan, dan
menjadi dasar persamaan tujuan serta nilai-nilai yang menjadi landasan keseimbangan
masyarakat. Keberadaan agama dalam sistem sosial budaya menjadi perhatian utama dalam
kehidupan saat ini. Aspek kehidupan beragama tidak hanya ditemukan dalam setiap masyarakat,
tetapi juga berinteraksi secara signifikan dengan aspek budaya yang lain. Ekspresi religius
ditemukan dalam budaya material, perilaku manusia, nilai moral, sistem keluarga, ekonomi,
hukum, politik, pengobatan, sains, teknologi, seni, pemberontakan, perang, dan lain sebagainya.
Tidak ada aspek kebudayaan lain dari agama yang lebih luas pengaruh dan implikasinya dalam
kehidupan manusia.

B. Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan


bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi, dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa
Inggris yaitu culture dan bahasa Latin cultura. Menurut Koentjaraningrat mengemukakan bahwa
kebudayaan itu dibagi dalam 3 wujud yaitu:

1. Wujud sebagai satu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan
peraturan. Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan
berpusat dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat. Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret,
dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-
aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu
ke waktu.
3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Aktivitas manusia yang
saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya
manusia untuk mencapai tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai