Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HAKIKAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Profesi Kependidikan

Dosen Pengampu: Septian Prawijaya, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh: Kelompok 4

-Desvi Putri Andriani Telaumbanua 4223121057

-Ayu Masrani Manalu 4223121034

-Gren Fidel F. Sitompul 4223121053

-Novia Hanum 4222121002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa atas segala
berkat yang telah dia berikan kepada kita karena telah diberikan kesempatan
untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan dosen pengampu
mata kuliah Profesi Kependidikan. Terimakasih juga saya ucapkan kepada
bapak dosen Septian Prawijaya, S.Pd.,M.Pdkarena telah memberikan nasehat
dan bimbingan untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas rutin yang telah diberikan
oleh dosen pengampu yang telah disesuikan dengan RPS Profesi Kependidikan.
Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi si pembaca dalam mendapatkan
informasi tentang Hakikat Manajemen Pendidikan. Namun dalam penyusunan
dan isi dari karya tulis tersebut masih terdapat banyak kesalahan maupun
kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai penulis sangat membutuhkan
kritik dan saran dari saudara pembaca agar saya dapat mengambil evaluasi
untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis sebuah makalah
dan selanjutnya dapat menyelesaikannya lagi dengan lebih baik.

Atas perhatian dari saudara pembaca saya ucapkan banyak terimakasih.

Medan, 13 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................3

BAB 1 ..............................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................4

1.Latar Belakang...............................................................................................................4

2.Rumusan Masalah..........................................................................................................5

3.Tujuan Masalah...............................................................................................................5

A. Mengetahui apa itu hakikat dan konsep dasar manajemen pendidikan.....................5

B. Mengetahui tujuan manajemen pendidikan..................... ...........................................5

C. Mengetahui fungsi manajemen pendidikan...............................................................5

BAB II...............................................................................................................................6

PEMBAHASAN................................................................................................................

I. Hakikat dan Konsep Dasar Manajemen Pendidikan....................................................6

II. Tujuan Manajemen Pendidikan....................................................................................7

III. Fungsi Manajemen Pendidikan...................................................................................7

BAB III ..............................................................................................................................9

PENUTUP..........................................................................................................................9

Kesimpulan .......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................10


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perkembangan manajemen secara ilmiah mulai nampak pada Negaraindustri pada


pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutanperlunya pengaturan hubungan
antar individu dalam suatu masyarakat,adanya kebutuhan Negara untuk menjalankan fungsi dan
tanggung jawabnyaterhadap rakyatnya dalam rangka mengatur dan memberikan pelayanan
dalamkehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.Begitu pula dalam dunia industri baik manufaktur
maupun jasa, pelakuekonomi merasa perlu adanya pemikiran manajemen guna
menjalankanbisnisnya, seperti mengatur kegiatan produksi, kegiatan distribusi kegiatanpemasaran
dan lain-lain.

Dengan manajemen memungkinkan para pelakuusaha untuk melakukan inovasi,


mengembangkan fasilitas dan tehnik dalamdunia industri. Seperti diketahui ilmu manajemen
berkembang terus hingga saat ini.Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita
tentang pendekatanataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan
memecahkanmasalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.Tulisan ini juga membahas tentang
terjadinya perkembangan (evolusi)ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan
ada beberapaaliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliranhubungan
manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakalteori manajemen yang berkembang
terus dengan berbagai aliran lainnya.

Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses danproduksi sedangkan
aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisibagaimana sumber daya manusia yang
berada dalam organisasi.

Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secarakeseluruhan


tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah menghasilkan teori-teori manajemen
yang muncul dari berbagai aliran,sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling
sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang
manajermenghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusiatau membuat
keputusan yang baik.

2. RUMUSAN MASALAH

A. Apa saja hakikat dan konsep dasar dalam manajemen pendidikan?


B. Apa tujuan dari manajemen pendidikan?
C. Apa fungsi dari manajemen pendidikan?

3. TUJUAN MASALAH

A. Mengetahui hakikat dan konsep dasar dalam manajemen pendidikan


B. Mengetahui tujuan dari manajemen pendidikan
C. Mengetahui fungsi dari manajemen pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Hakikat Dan Konsep Dasar Manajemen Pendidikan

Pada dasarnya manusia adalah mahkluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup yang
lainnya yang ada di muka bumi, jika makhluk hidup yang lain diciptakan tanpa memiliki akal berbeda
dengan manusia yang diciptakan dengan diberikan sebuah akal agar manusia menggunakannya untuk
berpikir dan juga membuat rencana sehingga kehidupan sehari-harinya dapat berjalan lancar dan juga
teratur. Manusia hidup dengan memiliki tujuan yang biasa dikenal dengan sebutan cita-cita yang tentu
saja dengan adanya cita-cita ini membuat mereka harus berpikir dan juga berusaha untuk bagaimana
caranya agar mereka dapat mewujudkan citacita tersebut. Setiap manusia akan memiliki cara masing-
masing dalam prosesnya untuk mencapai tujuan hidupnya. Langkah demi langkah akan di pilihnya
dan di lewatinya agar bisa semakin dekat dengan tujuan yang ingin di capainya. Pendidikan menjadi
sebuah tempat berkumpulnya semua manusia untuk belajar dan mengajar baik itu pendidikan yang
bersifat formal maupun pendidikan non formal. Sebuah lembaga pendidikan akan memiliki visi dan
juga misi yang telah ditetapkan oleh lembaga dengan harapan mampu menciptakan output terbaik
yang terjadi pada lembaganya serta sesuai dengan tujuan lembaganya. Tentunya visi dan misi ini
menjadi sebuah tujuan pendidikan yang hendak dicapai untuk bagaimana agar lembaga mampu
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di sinilah dibutuhkan yang namanya manajemen pendidikan
yang realistis yang mampu membantu dan juga memudahkan penggunanya dalam mencapai tujuan
pendidikan.

2. Tujuan Manajemen Pendidikan

Manajemen diperlukan setiap idividu untuk mencapai tujuan tertentu yang di sepakati dalam
hal pekerjaan pada suatu organisasi. Seperti halnya lembaga pendidikan. Menurut Winardi
“manajemen berhubungan dengan usaha pencapaian sesuatu hal yang spesifik, yang dinyatakan
sebagai suatu sasaran”. Sehingga manajemen merupakan alat yang efektif untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.

Adapun tujuan manajemen pendidikan menurut Nanang Fattah, menyitir pendapat Shrode dan
Voich tujuan manajemen adalah produktivitas dan kepuasan seperti peningkatan mutu pendidikan,
pemenuhan kesempatan kerja pada pembangunan daerah/nasional serta tanggung jawab sosial. Tujuan
tersebut ditentukan berdasarkan pengkajian terhadap situasi dan kondisi organisasi, seperti kekuatan
dan kelemahan, peluang, dan ancaman. Serta merupakan upaya mencapai keunggulan masyarakat
dalam penguasaan ilmu dan teknologi serta meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan.6 Apabila
yang menjadi tujuan dalam sebuah manajemen dalah sebuah produk yang berkualitas, maka efektifitas
dalam penggunaan sumber daya akan menjadi pertimbangan dalam melaksanakan pekerjaan.
Sehingga produktivitas dapat diukur sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa yang menjadi tujuan dari manajemen
pendidikan adalah output yang memberikan kepuasan bagi pelanggan yang sesuai dengan kebutuhan
pasar. Atau dengan kata lain mampu dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bermanfaat sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
3. Fungsi Administrasi Manajemen Pendidikan

Menurut Hani Handoko fungsi manjemen ada lima: “fungsi yang paling penting planning,
organizing, staffing, leading, dan controlling.” Menurut Winardi bahwa diantara beberapa fungsi
dasar manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),pergerakkan
(actuating), Pengawasan (controlling).

Dari berbagi pengertian fungsi manajemen secara garis besarnyabahwa fungsi manajemen
pendidikan secara umum sebagai berikut:

A. Perencanaan (planning)

Planning dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan di masa akan datang dalam rangka pencapaian tujuan
yangtelah ditentukan”. Perencanaan (planning) adalah memilih dan menghubungkan kenyataan yang
dibayangkan serta merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan hal pokok dari
beberapa rumusan yang diputuskan dan disepakati bersama dan akandikerjakan untuk mencapai
tujuan yang ingin di capai. Maksud dari perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil
untuk melakukan tindakan selama waktu tertentu agar sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan
efisien, serta menghasilkan lulusan bermutu yang relevan dengan kebutuhan pembangunaan. Oleh
karena itu, perencanaan sangat menentukan keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Dalam perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor
sarana, baik sarana personal maupun material. Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi:

1) Menemukan dan merumuskan tujuan;

2) Meneliti masalah dan pekerjaan yang akan dilakukan;

3) Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;

4) Menentukan tahap atau rangkaian tindakan;

5)Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimanapekerjaan itu akan
diselesaikan.

Dari beberapa indikator untuk merencanakan program-program kegiatan tersebut, dapat


mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari program yang direncanakan, sehingga beberapa hal
tersebut sangat penting untuk diperhatikan dalam menyusun rencana. Karena hal ini akan menentukan
keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatannya.

B. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan kelakukuan yang efektif antara


orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan demikian memperoleh kepuasan
pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna
mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Pengorganisasian sebagai fungsi organik administrasi dan manajemen: Keseluruhan proses
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung-jawab dan wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta suatau organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.Dengan pengorganisasian yang terstruktur dengan baik,
setiap komponen dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Organisasi berfungsi sebagai prasarana atau alat dari manajemen untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, maka terhadap organisasi dapat diadakan peninjauan dari dua aspek. Pertama aspek
organisasi sebagai wadah dari pada sekelompok manusia yang bekerja sama, dan aspek yang kedua
organisasi sebagai proses dari pengelompokan manusia dalam satu kerja yang efisien.

Implementasi dari pengorganisasian tersebut, menunjukkan bahwa pengorganisasian sebagai


fungsi dari dari manajemen dapat berjalan. Masing-masing individu yang mendapatkan tugas dan
bekerja sesuai dengan fungsinya masingmasing, juga dapat bekerja dengan beberapa komponen untuk
mencapai tujuan tertentu.

C. Pelaksanaan

Pelaksanaan (actuating) adalah keseluruha proses dalam memberikan dorongan untuk bekerja
pada bawahan sehingga mereka mau bekerja secara tulus dalam rangka menapai tujuan organisasi
sesuai dengan rencana.Pelaksanaan merupakan fungsi yang paling penting dalam manajemen, karena
dalam hal ini seorang manajer berusaha bagaiman supaya semua anggota yang telah terorganisir dapat
berusaha dan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga dapat
mencapaitujuan yang semula telah ditetapkan bersama.

Dalam pelaksanaannya, manajer berfungsi sebagai penggerak. Penggerakan (Motivating)


dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan proses pemberian motivasi kerja kepada para bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis”.

Bahwa keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya lebih banyak ditentukan oleh
pimpinannya. Seorang pemimpin yang berhasil adalah mereka yang sadar akan kekuatannya yang
paling relevan dengan prilakunya pada waktu tertentu. Dia benar-benar memahami dirinya sendiri
sebagai individu, dan kelompok, serta lingkungan sosial dimana mereka berada. Kemampuan untuk
memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannya akan
menetukan efektifitas. Ini berkenaan dengan cara bagaimana dapat memotivasi para bawahannya agar
pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Bagian pengarahan dan pengembangan
organisasi dimulai dengan motivasi, karena para pimpinan tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan
dimotivasi untuk bersedia mengikutinya.

D. Evaluasi

Evaluasi (evaluating) adalah suatu proses untuk menyusun bahan-bahan pertimbangan


sebagai dasar menyusun perencanaan. Proses ini meliputi: menetapkan tujuan-tujuan, mengumpulkan
buktibukti ada atau tidak adanyapertumbuhan ke arah tujuan, dan menyusun kesimpulan. Dengan
melakukan evaluasi, dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi selama program di
jalankan, sehingga hal ini dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun rencana
kembali untuk pelaksanaan kegiatan pada waktu mendatang.

Evaluasi adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang
dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan kemudian dibuat suatu kesimpulan dan
penyusunan saran pada setiap tahap dari pelaksanaan program. Dalam evaluasi terdapat sebuah
pengawasan (control) yang dapat diartikan perintah atau pengarahan dan sebenarnya, namun karena
diterapkan dalam pengertian manajemen, control berarti memeriksa kemajuan pelaksanaan apakah
sesuai tidak dengan rencana. Jika prestasinya memenuhi apa yang diperlukan untuk meraih sasaran,
yang bersangkutan mesti mengoreksinya. Pengawasan dilakukan untukmemastikan program yang di
jalankan sesuai dengan rencana yang telah disepakati.

Menurut Handoko pengawasan adalah “sebagai proses untuk(menjamin) bahwa tujuan-tujuan


organisasi dan manajemen tercapai.Pengawasan pendidikan dalam hal ini adalah suatu proses
pengamatanyang bertujuan mengawasi pelaksanaan suatu program pendidikan.Baik kegiatannya
maupun hasilnya sejak permulaan hingga penutupdengan jalan mengumpulkan data-data secara terus
menerus, sehinggadiperoleh suatu bahan yang cocok untuk dijadikan dasar bagi prosesevaluasi dan
perbaikan prioritas, kelak bilamana diperlukan.

Massie mengatakan bahwa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan


control antara lain: tertuju kepadastrategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan,
controlharus menggunakan umpan balik sebagai revisi dalam mencapaitujuan, harus fleksibel dan
responsif terhadap perubahan-perubahankondisi dan lingkungan, cocok dengan organisasi pendidikan,
misalnyaadalah organisasi sebagai sistem terbuka, merupakan kontrol diri sendiri, bersifat langsung
yaitupelaksanaan kontrol di tempat pekerja,memperhatikan hakekat manusia dalam mengontrol para
petugaspendidikan. Oleh karena itu, seorang majajer harus memilikiketerampilan emosional dalam
melaksanakan kontrol terhadapkegiatan yang di jalankan anak buahnya.

Berdasarkan berbagai pendapat dari para ahli tersebut, fungsi-fungsi dari manajemen dalam
pendidikan adalah sebagai upaya dari manajer atau kepala sekolah untuk mengatur sumber daya
manusia (guru atau staf). Jadi, kepala sekolah hendaknya mempunyai keahlian merencanakan,
mengorgaisasikan, menggerakkan, serta evaluasi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama.

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dalam pendidikan formal kepala sekolah dapat berperan sebagai administrator, manajer, dan
supervisor. Ini berarti organisasi sekolah melaksanakan administrasi, manajemen, dan supervise.
Begitu pula halnya dengan organisasi-organisasi lain pada hakikatnya melaksanakan ketiga aktivitas
tersebut.

Sementara manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas


kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan melalui orang lain. fungsi manajemen
pendidikan sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Robbin dan Coulter yang pendapatnya
senada dengan Mahdi bin Ibrahim yaitu : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/kepemimpinan,
dan pengawasan. beberapa ciri-ciri manager atau pimpinan suatu organisasi yang dengan cara
berfikirnya profesional Seorang manager yang profesional selalu bekerja keras untuk memenangkan
rasa hormat dari anak buahnya, Seorang manager yang profesional menghargai anak buahnya secara
sejajar, dan mencoba untuk memahami mereka sebagai individu, Seorang manager yang profesional
menyadari bahwa hubungan dengan anak buahnya harus dalam bentuk hubungan yan memuaskan
bagi kedua belah pihak dalam hal pekerjaan, dan Seorang manager yang profesional secara aktif
mendorong anak buahnya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak buahnya.

Manajemen bagimana pun sangat di perlakukan oleh semua organisasi karena tanpa keberadaanya
(manajemen) semua akan sia-sia dan menjadi kendala bagi tercapainya tujuan organisasi

DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Manab. Manajemen Perubahan Kurikulum, mendesain pembelajaran, (Yogyakarta:
Kalimedia, 2014), h.225.

2. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),


Cet. 3, h.15.

3. E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), Cet. 3,


h. 25.

Anda mungkin juga menyukai