2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha kuasa atas segala
berkat yang telah dia berikan kepada kita karena telah diberikan kesempatan
untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan dosen pengampu
mata kuliah Profesi Kependidikan. Terimakasih juga saya ucapkan kepada
bapak dosen Septian Prawijaya, S.Pd.,M.Pdkarena telah memberikan nasehat
dan bimbingan untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas rutin yang telah diberikan
oleh dosen pengampu yang telah disesuikan dengan RPS Profesi Kependidikan.
Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi si pembaca dalam mendapatkan
informasi tentang Hakikat Manajemen Pendidikan. Namun dalam penyusunan
dan isi dari karya tulis tersebut masih terdapat banyak kesalahan maupun
kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai penulis sangat membutuhkan
kritik dan saran dari saudara pembaca agar saya dapat mengambil evaluasi
untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis sebuah makalah
dan selanjutnya dapat menyelesaikannya lagi dengan lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB 1 ..............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.Latar Belakang...............................................................................................................4
2.Rumusan Masalah..........................................................................................................5
3.Tujuan Masalah...............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................................9
Kesimpulan .......................................................................................................................9
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses danproduksi sedangkan
aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisibagaimana sumber daya manusia yang
berada dalam organisasi.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN MASALAH
PEMBAHASAN
Pada dasarnya manusia adalah mahkluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup yang
lainnya yang ada di muka bumi, jika makhluk hidup yang lain diciptakan tanpa memiliki akal berbeda
dengan manusia yang diciptakan dengan diberikan sebuah akal agar manusia menggunakannya untuk
berpikir dan juga membuat rencana sehingga kehidupan sehari-harinya dapat berjalan lancar dan juga
teratur. Manusia hidup dengan memiliki tujuan yang biasa dikenal dengan sebutan cita-cita yang tentu
saja dengan adanya cita-cita ini membuat mereka harus berpikir dan juga berusaha untuk bagaimana
caranya agar mereka dapat mewujudkan citacita tersebut. Setiap manusia akan memiliki cara masing-
masing dalam prosesnya untuk mencapai tujuan hidupnya. Langkah demi langkah akan di pilihnya
dan di lewatinya agar bisa semakin dekat dengan tujuan yang ingin di capainya. Pendidikan menjadi
sebuah tempat berkumpulnya semua manusia untuk belajar dan mengajar baik itu pendidikan yang
bersifat formal maupun pendidikan non formal. Sebuah lembaga pendidikan akan memiliki visi dan
juga misi yang telah ditetapkan oleh lembaga dengan harapan mampu menciptakan output terbaik
yang terjadi pada lembaganya serta sesuai dengan tujuan lembaganya. Tentunya visi dan misi ini
menjadi sebuah tujuan pendidikan yang hendak dicapai untuk bagaimana agar lembaga mampu
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di sinilah dibutuhkan yang namanya manajemen pendidikan
yang realistis yang mampu membantu dan juga memudahkan penggunanya dalam mencapai tujuan
pendidikan.
Manajemen diperlukan setiap idividu untuk mencapai tujuan tertentu yang di sepakati dalam
hal pekerjaan pada suatu organisasi. Seperti halnya lembaga pendidikan. Menurut Winardi
“manajemen berhubungan dengan usaha pencapaian sesuatu hal yang spesifik, yang dinyatakan
sebagai suatu sasaran”. Sehingga manajemen merupakan alat yang efektif untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.
Adapun tujuan manajemen pendidikan menurut Nanang Fattah, menyitir pendapat Shrode dan
Voich tujuan manajemen adalah produktivitas dan kepuasan seperti peningkatan mutu pendidikan,
pemenuhan kesempatan kerja pada pembangunan daerah/nasional serta tanggung jawab sosial. Tujuan
tersebut ditentukan berdasarkan pengkajian terhadap situasi dan kondisi organisasi, seperti kekuatan
dan kelemahan, peluang, dan ancaman. Serta merupakan upaya mencapai keunggulan masyarakat
dalam penguasaan ilmu dan teknologi serta meningkatkan mutu dan pemerataan pendidikan.6 Apabila
yang menjadi tujuan dalam sebuah manajemen dalah sebuah produk yang berkualitas, maka efektifitas
dalam penggunaan sumber daya akan menjadi pertimbangan dalam melaksanakan pekerjaan.
Sehingga produktivitas dapat diukur sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa yang menjadi tujuan dari manajemen
pendidikan adalah output yang memberikan kepuasan bagi pelanggan yang sesuai dengan kebutuhan
pasar. Atau dengan kata lain mampu dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bermanfaat sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.
3. Fungsi Administrasi Manajemen Pendidikan
Menurut Hani Handoko fungsi manjemen ada lima: “fungsi yang paling penting planning,
organizing, staffing, leading, dan controlling.” Menurut Winardi bahwa diantara beberapa fungsi
dasar manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),pergerakkan
(actuating), Pengawasan (controlling).
Dari berbagi pengertian fungsi manajemen secara garis besarnyabahwa fungsi manajemen
pendidikan secara umum sebagai berikut:
A. Perencanaan (planning)
Planning dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan di masa akan datang dalam rangka pencapaian tujuan
yangtelah ditentukan”. Perencanaan (planning) adalah memilih dan menghubungkan kenyataan yang
dibayangkan serta merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan hal pokok dari
beberapa rumusan yang diputuskan dan disepakati bersama dan akandikerjakan untuk mencapai
tujuan yang ingin di capai. Maksud dari perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil
untuk melakukan tindakan selama waktu tertentu agar sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan
efisien, serta menghasilkan lulusan bermutu yang relevan dengan kebutuhan pembangunaan. Oleh
karena itu, perencanaan sangat menentukan keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor
sarana, baik sarana personal maupun material. Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi:
5)Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimanapekerjaan itu akan
diselesaikan.
B. Pengorganisasian (organizing)
Organisasi berfungsi sebagai prasarana atau alat dari manajemen untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, maka terhadap organisasi dapat diadakan peninjauan dari dua aspek. Pertama aspek
organisasi sebagai wadah dari pada sekelompok manusia yang bekerja sama, dan aspek yang kedua
organisasi sebagai proses dari pengelompokan manusia dalam satu kerja yang efisien.
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan (actuating) adalah keseluruha proses dalam memberikan dorongan untuk bekerja
pada bawahan sehingga mereka mau bekerja secara tulus dalam rangka menapai tujuan organisasi
sesuai dengan rencana.Pelaksanaan merupakan fungsi yang paling penting dalam manajemen, karena
dalam hal ini seorang manajer berusaha bagaiman supaya semua anggota yang telah terorganisir dapat
berusaha dan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga dapat
mencapaitujuan yang semula telah ditetapkan bersama.
Bahwa keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya lebih banyak ditentukan oleh
pimpinannya. Seorang pemimpin yang berhasil adalah mereka yang sadar akan kekuatannya yang
paling relevan dengan prilakunya pada waktu tertentu. Dia benar-benar memahami dirinya sendiri
sebagai individu, dan kelompok, serta lingkungan sosial dimana mereka berada. Kemampuan untuk
memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannya akan
menetukan efektifitas. Ini berkenaan dengan cara bagaimana dapat memotivasi para bawahannya agar
pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Bagian pengarahan dan pengembangan
organisasi dimulai dengan motivasi, karena para pimpinan tidak dapat mengarahkan kecuali bawahan
dimotivasi untuk bersedia mengikutinya.
D. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang
dicapai dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan kemudian dibuat suatu kesimpulan dan
penyusunan saran pada setiap tahap dari pelaksanaan program. Dalam evaluasi terdapat sebuah
pengawasan (control) yang dapat diartikan perintah atau pengarahan dan sebenarnya, namun karena
diterapkan dalam pengertian manajemen, control berarti memeriksa kemajuan pelaksanaan apakah
sesuai tidak dengan rencana. Jika prestasinya memenuhi apa yang diperlukan untuk meraih sasaran,
yang bersangkutan mesti mengoreksinya. Pengawasan dilakukan untukmemastikan program yang di
jalankan sesuai dengan rencana yang telah disepakati.
Berdasarkan berbagai pendapat dari para ahli tersebut, fungsi-fungsi dari manajemen dalam
pendidikan adalah sebagai upaya dari manajer atau kepala sekolah untuk mengatur sumber daya
manusia (guru atau staf). Jadi, kepala sekolah hendaknya mempunyai keahlian merencanakan,
mengorgaisasikan, menggerakkan, serta evaluasi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dalam pendidikan formal kepala sekolah dapat berperan sebagai administrator, manajer, dan
supervisor. Ini berarti organisasi sekolah melaksanakan administrasi, manajemen, dan supervise.
Begitu pula halnya dengan organisasi-organisasi lain pada hakikatnya melaksanakan ketiga aktivitas
tersebut.
Manajemen bagimana pun sangat di perlakukan oleh semua organisasi karena tanpa keberadaanya
(manajemen) semua akan sia-sia dan menjadi kendala bagi tercapainya tujuan organisasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Manab. Manajemen Perubahan Kurikulum, mendesain pembelajaran, (Yogyakarta:
Kalimedia, 2014), h.225.