Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

UPACARA PRAMUKA

DOSEN PENGAMPU :
Agustin Sastrawan Harahap, S.Pd., M.Pd.

OLEH Kelompok 1 :

Harry Fajar Nugraha Panjaitan (6191111010)


Muhammad Hanis Damanik (6191111033)
Christon Sitompul (6191111004)
Imam Abdi (6192111002)
libra parklindo sembiring (6192111005)
Ariq Hawari

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI


UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
UNIMED
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada bpk dosen yang telah berkontribusi dengan
memberikan front yang sangat bagus sehingga Makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.

Saya berharap semoga Makalah ini bisa sesuai dari apa yang yang bapak dosen
pengampu yang harpkan. Namun terlepas dari itu, saya memahami Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya Makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan, 17 Maret 2021

Kelompok 1

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………....... i

DAFTAR ISI ………………………………………………………… ………………………………………………. ii

BAB I ……………………………………………………………………………………………………………………1

1.1 Latar Belakang Maslah………………………………………………………………………………………….….1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………….….1

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………………………….……2

BABII……………………………………………………………………………………………………………………2

2.1 Pengertian Siaga………………………………………………………………………………………………..…..3

2.2 Kode Kehormatan dalam Pramuka Siaga……………………………………………………………….……..3

2.3 Satuan dalam Pramuka Siaga …………………………………………………………………………….…….4

2.4 Tingkatan Pramuka Siaga ………………………………………………………………………………….……4

2.5 Tanda Kecakapan Umum …………………………………………………………………………………….….8

2.6 Tanda kecakapan Khusus …………………………………………………………………………………...….8

2.7 Kegiatan Pramuka Siaga …………………………………………………………………………………….…..8

BAB III…………………………………………………………………………………………………………………..14

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….11

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..15

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

       Sebagaimana diketahui bahwa pramuka digolongan berdasarkan usia peserta didik.


Berdasarkan penggolongan ini anggota Gerakan Pramuka dapat dikelompokkan menjadi
pramuka siaga, penggalang, penegak, dan pandega.Pramuka siaga merupakan sebutan bagi
anggota pramuka yang berusia antara 7 hingga 10 tahun.
Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka macam yang pada
dasarnya merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam. Sifat uniknya merupakan
kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko dan belum  dapat diserahi tugas dan
tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol adalah keingintahuan yang sangat
tinggi, senang berdendang, menari dan menyanyi, agak manja, suka meniru, senang
mengadu, dan sangat suka dipuji.
      Dalam kepramukaan, terkhususnya pramuka siaga terdapat 3 tingkatan yakni mula, bantu,
tata yang di capai  anggota siaga dengan syarat-syarat tertentu . Dalam pramuka siaga juga
terdapat satuan, tanda kecakapan umum serta upacara pembukaan dan penutupan latihan
perindukan siaga. Hal itulah yang mendasari penulis untuk membahas tentang pramuka siaga.

1.2 Rumusan masalah

     Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1 Apa itu pramuka siaga ?
2 Mengapa disebut sebagai siaga ?
3 Apa sajakah tingkatan dalam siaga?
4 Apa sajakah kode kehormatan dalam pramuka siaga?
5 Apa sajakah satuan siaga itu?
6 Bagaimana cara memperoleh tanda kecakapan umum dalam siaga ?
7 Bagaimana alur upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan siaga ?
8 Jelaskan kegiatan-kegiatan yang ada dalam pramuka siaga ?

1
1.3 Tujuan     

1 Dapat mengetahui dan lebih memahami makna siaga.


2 Dapat menjelaskan alasan disebut sebagai siaga.
3 Dapat menjelaskan tingkatan dalam siaga.
4 Dapat menyebutkan kode kehormatan dalam pramuka siaga.
5 Dapat menjelaskan satuan-satuan siaga.
6 Untuk mengetahui dan memahami cara memperoleh TKU (Tanda Kecakapan
Umum ) pada pramuka siaga.
7 Mengetahui dan memahami upacara pembukaan dan penutupan siaga.
8 Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan dalam pramuka siaga.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Siaga

       Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka
Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat
Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. (yosephine,
2015)
      Satuan terkecil dalam pramuka siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa
barung disebut perindukan. Setiap barung beranggotakan 5-10 orang pramuka siaga dan
dipimpin oleh seorang pemimpin barung yang dipilih oleh anggota barung itu sendiri.
Masing-masing pemimpin barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan
menjadi pemimpin barung utama yang disebut sulung. Sebuah perindukan terdiri dari
beberapa barung yang akan dipimpin oleh sulung. (Kwarnas)
       Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan ibu. Keluarga
merupakan pusat aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka siaga dikiaskan
sebagai “keluarga bahagia”di mana terdapat ayah, ibu dan paman serta bibi. Wadah
pembinaan pembinaan ini disebut “Perindukan Siaga” yang mengkiaskan bahwa anak seusia
siaga masih menginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi
bentuk barisan berupa lingkaran pada upacara pembukaan dan penutupan latihan
Siaga. (yulianingsih, 2014)

2.2  Kode Kehormatan dalam Pramuka Siaga


Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya (janji
Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga).
Adapun isinya adalah:

a.  Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga.setiap hari
berbuat kebaikan.

3
b.  Dwi Darma
Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya Siaga berani dan tidak putus asa
      Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota
Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa
disebut Pramuka Siaga seutuhnya (Kwarnas)

2.3  Satuan dalam Pramuka Siaga


       Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan terbesarnya disebut
Perindukan. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga dan
dipimpin oleh seorang Ketua Barung yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing
Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin
Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang
akan dipimpin oleh Sulung itu tadi.
       Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri
dipanggil Bunda. Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu
Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah
lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara
pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik.

2.4 Tingkatan Pramuka Siaga


       Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
        1.  Mula
             Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata mula dimaknai sebagai "1. asal; awal;
pokok asal; 2. yg paling awal; yang dahulu sekali; waktu (tempat, keadaan) yg menjadi
pangkal)". Karenanya kemudian Gerakan Pramuka Indonesia menjadikan kata ini sebagai
nama tingkatan pertama dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga. Hal ini
mengandung filosofi bahwa saat Pramuka Siaga sebagai golongan pramuka yang paling kecil,
mencoba menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Siaga Mula, diibaratkan
sebagai awalan atau pangkal dari proses pendidikan kepramukaan yang diharapkan menjadi
dasar yang kuat bagi kehidupan peserta didik di kemudian hari.

       Untuk mencapai tingkat Siaga Mula, calon Siaga harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:

4
1 Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan Siaga, sekurang-kurangnya 6 kali latihan
berturut-turut.
2 Hafal dan mengerti isi Dwi Darma dan Dwi Satya.
3 Dapat memberi salam Pramuka.
4 Tahu arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, dan tahu sikap yang
harus dilakukan pada waktu bendera kebangsaan dikibarkan atau diturunkan.
5 Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Siaga.
6 Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di
7 muka Perindukan Siaga atau di muka pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang
8 harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu
9 upacara.
10 Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar.
11 Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang
yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
12 Selalu berpakaian rapi dan memelihara kebersihan badan.
13 Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)
a) Untuk Siaga yang beragama Islam
Dapat mengucap Kalimat Syahadat
Dapat mengucap Surat Al-Fatikhah
b) Untuk Siaga yang beragama Katolik:
Dapat membuat tanda salib
Dapat mengucap do’a harian
Dapat menyanyikan 3 buah lagu Gereja
c) Untuk Siaga yang beragama Protestan:
Hafal Yesaya3:1
Dapat berdoa sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan
d) Untuk Siaga yang beragama Hindu:
Mengetahui nama agama yang dianutnya
Mengetahui tentang cara dan alat-alat yang dipersembahyangan agama
Hindu.
e) Untuk Siaga yang beragama Budha
Mengetahui nama agama yang dianutnya
Hafal “Trisarana”.

5
2.  Bantu
Siaga bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Untuk mencapai tingkat Siaga Bantu, seorang Pramuka Siaga Mula harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1 Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan sebagai Siaga Mula, sekurang-
kurangnya10 kali latihan.
2 Bersungguh-sungguh mengamalkan Dwi Darma dan Dwi Satya.
3 Tahu arti lambang Gerakan Pramuka
4 Dapat memelihara bendera kebangsaan Indonesia. 
5 Tahu nama Negara, Ibukota Negara, Kepala Negara Republik Indonesia.
6 Hafal Pancasila.
7 Tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat lain di sekitar
tempat tinggalnya.
8 Dapat membaca jam.
9 Dapat menunjuk sedikitnya 4 mata angin\
10 Dapat menjalankan latihan-latihan keseimbangan 
11 Dapat melempar dan menerima lemparan bola dengan tangan kanan dan kiri.
12 Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul anyam, dan simpul pangkal.
13 Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan
sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-
kurangnya 8 minggu sejak menjadi Siaga Mula.
14 Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya, sedapat-dapatnya dengan uang
yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
15 Memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna atau sedikitnya satu jenis
binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan.

16 Memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumahnya, di sekolahnya, di tempat


ibadat, atau di tempat lain.
17 Dapat mencuci dan melipat pakaiannya sendiri.
18 Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)
a) Untuk Siaga yang beragama Islam:
Dapat menyebut Rukun Iman
Dapat menyebut Rukun Islam 
b) Untuk Siaga yang beragama Katolik:

6
Tahu Syahadat Katholik, do’a pagi, dan do’a malam
Mengetahui riwayat hidup salah satu nabi
3.   Tata
      Siaga tata mengkiaskan tingkat kecakapan siaga suadah di ikut sertakan untuk menata
karya kesiagaan. Siaga Tata adalah tingkatan ketiga atau terakhir dalam Syarat-syarat
Kecakapan Umum satuan Pramuka Siaga setelah Siaga Mula dan Siaga Bantu. Pramuka
Siaga yang telah menyelesaikan SKU Siaga Tata dapat mengikuti Pramuka Garuda untuk
golongan Pramuka Siaga.
Untuk mencapai tingkat Siaga Tata, seorang Pramuka Siaga Bantu harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut: 
1 Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan sebagai Siaga Bantu, sekurang-
kurangnya 10 kali latihan.
2 Dapat memperlihatkan cara mengibarkan dan menurunkan bendera kebangsaan
Indonesia dalam upacara.
3 Tahu beberapa hari raya Nasional dan nama beberapa orang Pahlawan Nasional.
4 Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya.
5 Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia.
6 Tahu nama negara-negara tetangga dan bendera kebangsaannya.
7 Untuk Puteri: Dapat memasang buah baju dan menyalakan api
8 Untuk putera: Dapat membuat dua macam hasta karya dengan macam bahan yang
berbeda.
9 Dapat menyampaikan berita secara lisan.
10 Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada
kecelakaan, dan dapat melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja,
polisi, dan keluarga korban.
11 Tahu bahan makanan yang bernilai gizi.
12 Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
13 Tahu beberapa macam penyakit menular.
14 Memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumahnya, di sekolahnya, di tempat
ibadat, atau di tempat lain.
15 Dapat menyajikan satu macam kegiatan seni budaya.
16 Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
17 Hemat dan cermat dengan segala miliknya.

7
18 Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan
sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-
kurangnya 8 minggu sejak menjadi Siaga Bantu dan seluruhnya atau sebagian
daripada uang itu diperolehnya dari usahanya sendiri.
19 Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya
atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri.
20 Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus.  
21 Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing

2.5 Tanda Kecakapan Umum


       TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur atau disebut mancungyakni bunga pohon
kelapa yang baru tumbuh.Kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa
yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan
keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya. Kelopak bunga kelapa yang
mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang
sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa. 

2.6  Tanda kecakapan Khusus


      Selain kecakapan umum Siaga dipersilahkan untuk mengambil kecakapan khusus yang
sesuai dengan minat dan bakatnya. Secara umum Syarat Kecakapan Khusus ada tingkatan
yakni tingkat:
1. Purwa
2. Madya
3. Utama
        Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka Siaga berbentuksegitiga sama sisi dengan
panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju
sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak
menghadap ke bawah sebanyak 5 buah.

2.7  Kegiatan Pramuka Siaga

        Kegiatan atau pertemuan yang dikhususkan bagi anggota pramuka siaga adalah pesta
siaga. Pesta Siaga merupakan pertemuan pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar
selama satu hari (tanpa menginap) dengan berbagai  kegiatan seperti: Permainan Bersama

8
(kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga,
Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata,
Pentas Seni Budaya, Karnaval, dll. Pesta Siaga dapat dilaksanakan di tingkat kordinator desa,
kwartir ranting, kwartir cabang, korwil (beberapa kwartir cabang yang berdekatan), dan
kwartir daerah.

2.8 Upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan siaga


Upacara pembukaan latihan perindukan siaga :
1 Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota
2 Memilih barung terbaik untuk memimpin upacara
3 Barung terbaik menyiapkan perlengkapan upacara
4 Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan, untuk membantuk lingkaran
besar mengelilingi standar bendera
5 Pembina Upacara ( Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil
tempat ditengah lingkaran menghadap standar bendera dan pintu upacara
6 Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran Upacara
7 Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan
8 Pada waktu bendera sampai di pintu upacara, semua anggota perindukan memberi
hormat hingga selesai
9 Pembina upacara (pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota
10 Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti oleh semua anggota Perindukan
11 Pemimpin Upacara kembali ke barungnya
12 Pembina Upacara ( pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh
anggota perindukan
13 Pembina Upacara ( pembina Siaga) mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota
perindukan
Upacara penutupan latihan perindukan siaga :
1 Barung terbaik menyiapkan perlengkapan Upacara
2 Pemimpin Upacara memanggil anggota perindukan untuk membentuk lingkaran besar
mengelilingi standar bendera
3 Pembina Upacara ( Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil
tempat ditengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara
4 Para Pembantu Pembina Siaga masuk Lingkaran upacara

9
5 Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat bendera berhadapan dengan pembina
siaga Pembina Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian
membawanya keluar tempat upacara (tidak balik kanan) 2) Pada waktu Sang Merah
Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan memberi hormat sampai di pintu
upacara 3) Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera ditempat yang
ditentukan, kemudian kembali ke barungnya
6 Pengumuman dan Pesan Pembina Siaga
7 Pembina Upacara ( Pembina Siaga) mengucapkan doa diikuti oleh anggota
perindukan Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina
dengan bersalaman

10
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
      Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka
Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat
Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Satuan Satuan
terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barungdan satuan-satuan dari beberapa barung
disebut Perindukan.Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:mula,bantu,tata
     Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum )
berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya  yang dikenakan
pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga
berbentuk sebuah janur atau disebut mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh.

3.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
      1. Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat
      mengingat pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
      2.    Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport
      adanya pramuka.
      3.    Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta
      meciptakan suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://pramuka.or.id/newtata upacara gerakan pramuka-php.12 Agustus 2012.


http://diwanpramuka.blogspot.com/2012/04/upacara pramuka-html.25 September 2012.
http://drd-saweriganding-simpurusing.blospot.com/p/organisasi-dan-administrasi-gugus-
depan.27 Oktober 2012

12

Anda mungkin juga menyukai