UPACARA PRAMUKA
DOSEN PENGAMPU :
Agustin Sastrawan Harahap, S.Pd., M.Pd.
OLEH Kelompok 1 :
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada bpk dosen yang telah berkontribusi dengan
memberikan front yang sangat bagus sehingga Makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Saya berharap semoga Makalah ini bisa sesuai dari apa yang yang bapak dosen
pengampu yang harpkan. Namun terlepas dari itu, saya memahami Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya Makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok 1
I
DAFTAR ISI
BAB I ……………………………………………………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………………………….……2
BABII……………………………………………………………………………………………………………………2
BAB III…………………………………………………………………………………………………………………..14
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….11
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………..15
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1 Apa itu pramuka siaga ?
2 Mengapa disebut sebagai siaga ?
3 Apa sajakah tingkatan dalam siaga?
4 Apa sajakah kode kehormatan dalam pramuka siaga?
5 Apa sajakah satuan siaga itu?
6 Bagaimana cara memperoleh tanda kecakapan umum dalam siaga ?
7 Bagaimana alur upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan siaga ?
8 Jelaskan kegiatan-kegiatan yang ada dalam pramuka siaga ?
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siaga
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka
Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat
Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. (yosephine,
2015)
Satuan terkecil dalam pramuka siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari beberapa
barung disebut perindukan. Setiap barung beranggotakan 5-10 orang pramuka siaga dan
dipimpin oleh seorang pemimpin barung yang dipilih oleh anggota barung itu sendiri.
Masing-masing pemimpin barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan
menjadi pemimpin barung utama yang disebut sulung. Sebuah perindukan terdiri dari
beberapa barung yang akan dipimpin oleh sulung. (Kwarnas)
Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan ibu. Keluarga
merupakan pusat aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan pramuka siaga dikiaskan
sebagai “keluarga bahagia”di mana terdapat ayah, ibu dan paman serta bibi. Wadah
pembinaan pembinaan ini disebut “Perindukan Siaga” yang mengkiaskan bahwa anak seusia
siaga masih menginduk pada ayah dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi
bentuk barisan berupa lingkaran pada upacara pembukaan dan penutupan latihan
Siaga. (yulianingsih, 2014)
a. Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan mengikuti tata krama keluarga.setiap hari
berbuat kebaikan.
3
b. Dwi Darma
Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya Siaga berani dan tidak putus asa
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang anggota
Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral ini, dia belum bisa
disebut Pramuka Siaga seutuhnya (Kwarnas)
Untuk mencapai tingkat Siaga Mula, calon Siaga harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
4
1 Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan Siaga, sekurang-kurangnya 6 kali latihan
berturut-turut.
2 Hafal dan mengerti isi Dwi Darma dan Dwi Satya.
3 Dapat memberi salam Pramuka.
4 Tahu arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, dan tahu sikap yang
harus dilakukan pada waktu bendera kebangsaan dikibarkan atau diturunkan.
5 Biasa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan Siaga.
6 Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di
7 muka Perindukan Siaga atau di muka pendengar-pendengar lain, dan tahu sikap yang
8 harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu
9 upacara.
10 Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar.
11 Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, sedapat-dapatnya dengan uang
yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
12 Selalu berpakaian rapi dan memelihara kebersihan badan.
13 Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)
a) Untuk Siaga yang beragama Islam
Dapat mengucap Kalimat Syahadat
Dapat mengucap Surat Al-Fatikhah
b) Untuk Siaga yang beragama Katolik:
Dapat membuat tanda salib
Dapat mengucap do’a harian
Dapat menyanyikan 3 buah lagu Gereja
c) Untuk Siaga yang beragama Protestan:
Hafal Yesaya3:1
Dapat berdoa sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan
d) Untuk Siaga yang beragama Hindu:
Mengetahui nama agama yang dianutnya
Mengetahui tentang cara dan alat-alat yang dipersembahyangan agama
Hindu.
e) Untuk Siaga yang beragama Budha
Mengetahui nama agama yang dianutnya
Hafal “Trisarana”.
5
2. Bantu
Siaga bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Untuk mencapai tingkat Siaga Bantu, seorang Pramuka Siaga Mula harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1 Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan sebagai Siaga Mula, sekurang-
kurangnya10 kali latihan.
2 Bersungguh-sungguh mengamalkan Dwi Darma dan Dwi Satya.
3 Tahu arti lambang Gerakan Pramuka
4 Dapat memelihara bendera kebangsaan Indonesia.
5 Tahu nama Negara, Ibukota Negara, Kepala Negara Republik Indonesia.
6 Hafal Pancasila.
7 Tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat lain di sekitar
tempat tinggalnya.
8 Dapat membaca jam.
9 Dapat menunjuk sedikitnya 4 mata angin\
10 Dapat menjalankan latihan-latihan keseimbangan
11 Dapat melempar dan menerima lemparan bola dengan tangan kanan dan kiri.
12 Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul anyam, dan simpul pangkal.
13 Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan
sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-
kurangnya 8 minggu sejak menjadi Siaga Mula.
14 Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya, sedapat-dapatnya dengan uang
yang diperolehnya dari usahanya sendiri.
15 Memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna atau sedikitnya satu jenis
binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan.
6
Tahu Syahadat Katholik, do’a pagi, dan do’a malam
Mengetahui riwayat hidup salah satu nabi
3. Tata
Siaga tata mengkiaskan tingkat kecakapan siaga suadah di ikut sertakan untuk menata
karya kesiagaan. Siaga Tata adalah tingkatan ketiga atau terakhir dalam Syarat-syarat
Kecakapan Umum satuan Pramuka Siaga setelah Siaga Mula dan Siaga Bantu. Pramuka
Siaga yang telah menyelesaikan SKU Siaga Tata dapat mengikuti Pramuka Garuda untuk
golongan Pramuka Siaga.
Untuk mencapai tingkat Siaga Tata, seorang Pramuka Siaga Bantu harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
1 Rajin dan giat mengikuti latihan Perindukan sebagai Siaga Bantu, sekurang-
kurangnya 10 kali latihan.
2 Dapat memperlihatkan cara mengibarkan dan menurunkan bendera kebangsaan
Indonesia dalam upacara.
3 Tahu beberapa hari raya Nasional dan nama beberapa orang Pahlawan Nasional.
4 Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya.
5 Tahu arti lambang Negara Republik Indonesia.
6 Tahu nama negara-negara tetangga dan bendera kebangsaannya.
7 Untuk Puteri: Dapat memasang buah baju dan menyalakan api
8 Untuk putera: Dapat membuat dua macam hasta karya dengan macam bahan yang
berbeda.
9 Dapat menyampaikan berita secara lisan.
10 Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada
kecelakaan, dan dapat melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja,
polisi, dan keluarga korban.
11 Tahu bahan makanan yang bernilai gizi.
12 Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
13 Tahu beberapa macam penyakit menular.
14 Memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumahnya, di sekolahnya, di tempat
ibadat, atau di tempat lain.
15 Dapat menyajikan satu macam kegiatan seni budaya.
16 Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia.
17 Hemat dan cermat dengan segala miliknya.
7
18 Memiliki buku Tabanas, Buku Tabungan Pramuka, atau Buku Tabungan Pelajar dan
sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurang-
kurangnya 8 minggu sejak menjadi Siaga Bantu dan seluruhnya atau sebagian
daripada uang itu diperolehnya dari usahanya sendiri.
19 Setia membayar uang iuran kepada Gugusdepannya, dengan uang yang seluruhnya
atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri.
20 Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus.
21 Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing
Kegiatan atau pertemuan yang dikhususkan bagi anggota pramuka siaga adalah pesta
siaga. Pesta Siaga merupakan pertemuan pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar
selama satu hari (tanpa menginap) dengan berbagai kegiatan seperti: Permainan Bersama
8
(kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga,
Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata,
Pentas Seni Budaya, Karnaval, dll. Pesta Siaga dapat dilaksanakan di tingkat kordinator desa,
kwartir ranting, kwartir cabang, korwil (beberapa kwartir cabang yang berdekatan), dan
kwartir daerah.
9
5 Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat bendera berhadapan dengan pembina
siaga Pembina Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian
membawanya keluar tempat upacara (tidak balik kanan) 2) Pada waktu Sang Merah
Putih dibawa keluar, semua anggota perindukan memberi hormat sampai di pintu
upacara 3) Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera ditempat yang
ditentukan, kemudian kembali ke barungnya
6 Pengumuman dan Pesan Pembina Siaga
7 Pembina Upacara ( Pembina Siaga) mengucapkan doa diikuti oleh anggota
perindukan Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta diri kepada para Pembina
dengan bersalaman
10
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka
Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat
Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Satuan Satuan
terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barungdan satuan-satuan dari beberapa barung
disebut Perindukan.Dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:mula,bantu,tata
Setiap anggota Barung yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum )
berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan
pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga
berbentuk sebuah janur atau disebut mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh.
3.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat
mengingat pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
2. Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport
adanya pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta
meciptakan suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.
11
DAFTAR PUSTAKA
12