Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRAMUKA PENEGAK

DISUSUN OLEH:

1. Eka Cinta Rahmadhany (13)


2. Mareta Putri Subiyanto (21)
3. Nasywa Shavinka Kusumayani (26)
4. Revania Meita Septi Pradani (28)
5. Ziyan Zuqna Al-Faridsya (34)

XII MIPA 6

SMA NEGERI 3 KEDIRI


2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pramuka ini.
Makalah Pramuka ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kegiatan
pramuka. Pramuka merupakan wadah bagi generasi penerus untuk mengembangkan kemampuan
diri di era globalisasi yang semakin berkembang pesat. Selain itu, pramuka dapat melatih
kemandirian serta ketelitian dan kekreativitasan juga mampu melatih diri untuk hidup mandiri
serta disiplin.
Pada kesempatan ini kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas
dukungan yang telah diberikan. Meskipun kami sudah berusaha sebaik mungkin menyelesaikan
makalah Pramuka ini mungkin masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah Pramuka ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

SALAM PRAMUKA!

Kediri, 2 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
2.1 Sejarah Kepramukaan ...................................................................................................... 2
2.2 Fungsi Gerakan Pramuka ................................................................................................. 3
2.3 Tujuan Gerakan Pramuka ................................................................................................. 3
2.4 Lambang Gerakan Pramuka ............................................................................................. 3
2.5 Prinsip dan Metode Kepramukaan ................................................................................... 4
2.6 Kode Kehormatan Pramuka ............................................................................................. 5
2.7 Tingkatan dalam Kepramukaan ....................................................................................... 6
2.8 Pengertian Pramuka Penegak ........................................................................................... 7
2.9 Pengertian Penegak Bantara ............................................................................................. 7
2.10 Syarat Penegak Bantara .................................................................................................... 7
2.11 Pengertian Penegak Laksana ............................................................................................ 8
2.12 Syarat Penegak Laksana ................................................................................................... 8
BAB III. PENUTUP ..................................................................................................................... 10
3.1 Saran ............................................................................................................................... 10
3.2 Kesimpulan..................................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan kepramukaan dapat membentuk kepribadian yang lebih mandiri kepada


para siswa. Pramuka sendiri juga membentuk karakter siswa yang menjadikan hidup
disiplin. Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, lebih dikenal sebagai Gerakan Pramuka
Indonesia, adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja
Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar
dan Menengah, disebutkan bahwa kepramukaan adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam.
Mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak bisa lepas dari riwayat
hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia yaitu, Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di Negara
Inggris. Pembinaan remaja kemudian semakin tumbuh dan berkembang menjadi gerakan
pramuka atau kepramukaan

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang, meliputi:


1. Sejarah kepramukan?
2. Fungsi gerakan pramuka?
3. Tujuan gerakan pramuka?
4. Lambang gerakan pramuka?
5. Prinsip dan metode kepramukaan?
6. Apa kode kehormatan pramuka?
7. Ada berapa tingkatan dalam kepramukaan?
8. Apa itu pramuka penegak?
9. Apa itu penegak bantara?
10. Bagaimana syarat untuk menjadi penegak bantara?
11. Apa itu penegak laksana?
12. Bagaimana syarat untuk menjadi penegak laksana?

1.3 Tujuan

Tujuan makalah ini, sebagai berikut:


1. Menjelaskan tentang sejarah kepramukaan
2. Menjelaskan fungsi gerakan pramuka
3. Menjelaskan tujuan gerakan pramuka
4. Menunjukkan dan menjelaskan lambang gerakan pramuka
5. Menjelaskan prinsip dan metode kepramukaan
6. Menjelaskan kode kehormatan pramuka
7. Menjelaskan tingkatan-tingkatan dalam pramuka
8. Menjelaskan tentang pramuka penegak
9. Menjelaskan tentang penegak bantara
10. Menjelaskan syarat menjadi penegak bantara
11. Menjelaskan tentang penegak laksana
12. Menjelaskan syarat menjadi penegak laksana

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kepramukaan

Gerakan kepanduan atau pramuka pada awalnya muncul di Inggris yang


diprakarsai oleh Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau yang biasa kita kenal
sebagai Sir Robert Baden Powell yang merupakan Bapak Pramuka Dunia Pramuka dunia
didirikan pada tanggal 25 Juli 1907, yang saat itu Robert Baden Powell menjabat sebagai
Letnan Jenderal militer Inggris mengadakan perkemahan. Diketahui sejak kecil, Robert
Baden Powell menaruh perhatian pada alam dan sangat suka menjelajah hutan yang ada di
sekitar sekolahnya. Ketika dia bekerja sebagai seorang perwira militer dan ditugaskan ke
berbagai peperangan, ia ditugaskan untuk memimpin kepanduan.
Setelah perang, Robert Baden Powell mengelola Aids to Scouting bagi anggota
muda dan mengadakan kegiatan perkemahan selama 8 hari di Pulau Brownsea. Pulau
Brownsea merupakan pulau terbesar di pelabuhan Poole, Dorset, Inggris. 1 tahun setelah
perkemahan, Robert Baden Powell menulis buku yang berjudul “Scouting for Boys” yang
menceritakan tentang prinsip dasar kepramukaan. Selain itu, Robert Baden Powell juga
mendirikan gerakan kepanduan yang hanya diikuti oleh laki-laki yaitu Scouting for Boys.
Buku panduan gerakan kepanduan ini karyanya menyebar ke seluruh dunia dengan
berbagai macam bahasa.
Kepanduan yang semakin berkembang membuat Robert Baden Powell membentuk
Rover Scout yaitu organisasi yang mewadahi pemuda yang telah berusia 17 tahun pada
tahun 1918. Tahun 1922, Baden Powell kembali mempublikasikan buku Rouvering to
Success (Mengembara Menuju Bahagia). Dimana buku tersebut bercerita tentang seorang
pemuda yang sesegera mungkin mengayuh perahu sampannya menuju pantai bahagia.
Tanggal 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London, sejumlah 800
orang partisipan Pramuka melakukan jambore dunia untuk pertama kalinya. Jambore ini
diikuti oleh 34 negara. Dan dalam acara tersebut, Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak
Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Dan di tahun yang sama dibentuk pula Dewan Internasional organisasi Pramuka
yang beranggotakan 9 orang. Dimana Kota London merupakan kantor kesekrariatan
Pramuka sedunia. Yang kemudian dipindahkan ke Ottawa, Kanada tahun 1958 dan
berpindah lagi ke Geneva, Swiss tahun 1968.
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961 di Indonesia. Dari ungkapan yang telah
dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia
waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota
perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta
Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa
dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang
kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui
rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan
supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena
itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan
pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam
itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode
dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur
menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri
Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A.

2
Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa,
Achmadi serta mentri sosial Muljadi Djojo Martono. Panitia ini tentulah perlu sesuatu
pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5
April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan
susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Panitia
inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran
Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan
Pramuka.

2.2 Fungsi Gerakan Pramuka

1) Menjadi Kegiatan Menarik untuk Generasi Muda


Menyelenggarakan sebuah pendidikan melalui cara-cara yang menarik dan
menyenangkan adalah metode terbaik supaya mudah dipahami oleh siswa. Pramuka
menjadi media atau wadah untuk memberikan sebuah pendidikan yang menyenangkan
kepada para siswa.
2) Sarana Pengabdian Orang Dewasa
Bagi para siswa sekolah, Gerakan Pramuka berfungsi sebagai sebuah kegiatan menarik
dan menyenangkan. Beda halnya untuk orang dewasa, yang menjadi sarana
pengabdian, begitu juga dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya. Lalu,
juga menjadi wadah untuk ikhlas mengabdikan diri tanpa pamrih.
3) Alat Bagi Masyarakat dan Organisasi
Pengertiannya adalah bahwa setiap anggota Pramuka haruslah mempunyai andil dan
peranan dalam setiap proses pembangunan serta manfaat untuk lingkungan sekitarnya
maupun organisasi dimana mereka ikut didalamnya.

2.3 Tujuan Gerakan Pramuka

1) Menjadikan anggotanya sebagai manusia yang berwatak luhur dan berkepribadian


dengan moral, mental, berbudi pekerti luhur serta memegang kuat agamanya.
2) Menjadikan anggota memiliki kecerdasan dan keterampilan yang tinggi.
3) Membentuk anggotanya sebagai manusia yang kuat dan sehat secara fisik.
4) Membentuk anggotanya sebagai warga negara yang mencintai dan berjiwa Pancasila,
patuh serta setia kepada NKRI.
5) Membentuk anggota menjadi anggota masyarakat yang berguna dan turut serta dalam
pembangunan.

2.4 Lambang Gerakan Pramuka

3
Lambang Pramuka Indonesia adalah tunas kelapa lambang ini digunakan pertama
kalinya pada 14 Agustus 1961. Saat itu, Presiden Soekarno melantik anggota Mapinas,
Kwarnas, dan Kwarnari di Istana Presiden yang dijahitkan di kerah kiri baju pramuka.
Lambang Pramuka Internasional dijahitkan di kerah kanan baju pramuka untuk wanita,
sedangkan bagi pria tunas kelapa berada di kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang
Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah
Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dijahitkan di lengan kanan baju pramuka.

Makna Lambang Pramuka:


1) Tunas kelapa memiliki nama lain “Cikal”
Cikal dalam pramuka ini dapat berarti sebagai pemula atau pertama dalam meneruskan
generasi yang akan datang. Oleh karena itu, gerakan pramuka memilih tunas kelapa
sebagai lambang, karena gerakan pramuka memiliki generasi baru yang akan
melanjutkan tujuan dan cita-cita kepanduan.
2) Kelapa memiliki daya tahan yang kuat
Setiap anggota pramuka adalah seseorang yang kuat, sehat secara jasmani dan rohani,
ulet, dan memiliki tekad yang besar untuk menghadapi berbagai tantangan serta ujian.
3) Kelapa dapat tumbuh di mana saja
Diharapkan anggota pramuka dapat menyesuaikan diri mereka terhadap lingkungan
mereka dimanapun mereka berada.
4) Kelapa dapat tumbuh tinggi
Gerakan pramuka ingin agar anggotanya tidak mudah goyah dari suatu hal dan
memiliki sikap yang jujur serta mulia.
5) Pohon kelapa adalah tumbuhan yang serba guna
Anggota pramuka juga diharapkan dalam membuktikan diri untuk siap berbakti kepada
tanah air, bangsa, negara, dan kepada seluruh manusia.

2.5 Prinsip dan Metode Kepramukaan

Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam
pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
BadenPowell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun prinsip-
prinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina generasi
muda melalui pendidikan kepanduan.

Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar dan
Metode Kepramukaan bertumpu pada:
1) Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
3) Kepedulian terhadap diri pribadinya
4) Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka

• Prinsip Dasar

Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan


Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan
oleh dan untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga
pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat.

4
• Metode

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui:


1) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
2) Belajar sambil melakukan
3) Sistem berkelompok
4) Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan
yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
5) Kegiatan di alam terbuka
6) Sistem tanda kecakapan
7) Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri

Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip


Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode
Kehormatan. Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu
sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan
terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan
saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.

2.6 Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan
Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan
dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan

• Satya

Satya adalah Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon
anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan
mengamalkan janji; Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.

Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik,
yaitu Dwisatya dan Trisatya.

1) Dwisatya

Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga


yang berbunyi, “Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh:
a) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengikuti tatakrama keluarga
b) Setiap hari berbuat kebajikan”

2) Trisatya

Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam
Gerakan Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama
yang menjadi panutan setiap Pramuka. Kode Moral Trisatya digunakan
oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk
Penegak, Pandega, dan anggota dewasa.

5
Trisatya untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai
berikut:

“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:


a) menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
b) menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri
membangun masyarakat
c) menepati Dasadharma”

Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa


selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:


a) menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
b) menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat
c) menepati Dasadharma”

• Darma

Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi


pekerti luhur. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong
pesertadidik menemukan, menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki
masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota. Dharma dibagi menjadi dua,
sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwidharma dan
Dasadharma.

Dwidharma

Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:


“Dwidarma Pramuka Siaga:
a) Siaga berbakti kepada ayah bundanya
b) Siaga berani dan tidak putus asa”

Dasadharma
1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3) Patriot yang sopan dan kesatria
4) Patuh dan suka bermusyawarah
5) Rela menolong dan tabah
6) Rajin, terampil, dan gembira
7) Hemat, cermat, dan bersahaja
8) Disiplin, berani, dan setia
9) Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

2.7 Tingkatan dalam Kepramukaan

Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh


kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan syarat-syarat Kecakapan Umum
atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan Penggalang, masing-masing kelompok umur

6
memiliki tiga tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan, sedangkan Pramuka
Pandega hanya satu tingkatan.

• Tingkatan Pramuka Siaga: Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.


• Tingkatan Pramuka Penggalang: Penggalang Ramu, Penggalang Rakit,
Penggalang Terap.
• Tingkatan Pramuka Penegak: Penegak Bantara, Penegak Laksana.

Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu
tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan. Kelompok umur
adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya

Kelompok dibagi menjadi 4, yaitu:


• Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
• Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
• Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
• Kelompok umur 21-25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega

Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang
memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan
untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota
Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh
lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.

2.8 Pengertian Pramuka Penegak

Pramuka Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 sampai
dengan 20 tahun. Secara umum usia tersebut disebut masa sosial atau disebut juga masa
remaja awal yaitu masa pencarian jati diri. Penegak dianggap sudah berani meluaskan
sayapnya sendiri, membuka lingkaran dunianya lebar-lebar serta mandiri. Maka bentuk
upacara pembukaan dan penutupan latihan Penegak ialah berupa barisan yang terbuka dari
semua sudut, yakni bersaf satu lurus dimana pemimpin-pemimpin ambalannya berada di
sebelah kanan.

2.9 Pengertian Penegak Bantara

Penegak Bantara adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam


satuan Pramuka Penegak sebelum Penegak Laksana. Golongan Pramuka Penegak yang
belum menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara belum
dianggap sebagai Pramuka Penegak dan disebut sebagai “Tamu Ambalan”, atau “Tamu
Penegak”.

2.10 Syarat Penegak Bantara

Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, yang akan menjadi Penegak harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

• Berani menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada sesama
teman
• Bisa saling menghormatidan toleransi dalam bakti antar umat beragama
• Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
• Setia membayar iuran kepada gugus depan, dengan uang yang diperoleh dari
usaha sendiri
• Bisa bercakap Indonesia dengan adun dan aci dalam pergaulan sehari-hari

7
• Telah membantu mengelola perkara di Ambalan
• Telah ikut giat kerja bakti di masyarakat minimal dua kali
• Bisa menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali
• Mengenal, mengerti dan memahami inti AD & ART Gerakan Pramuka
• Bisa menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
• Bisa menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda dunia lainnya
dalam pengembaraan
• Bisa menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
• Bisa menjelaskan mengenai organisasi ASEAN dan PBB
• Bisa menjelaskan mengenai kewirausahaan
• Bisa mendaur ulang benda/barang bekas dijadikan benda/barang yang
berfaedah
• Bisa menerapkan pengetahuannya mengenai tali temali dan pionering dalam
kehidupan sehari-hari
• Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas sama sekali
dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim
• Bisa menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan
• Bisa memimpin baris berbaris dan menjelaskan peraturannya kepada anggota
sangganya
• Bisa menyebutkan sebagian penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang
diakibatkan perilaku tidak sehat
• Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut-turut

2.11 Pengertian Penegak Laksana

Penegak Laksana adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum kedua dalam


satuan Pramuka Penegak setelah Penegak Bantara. Golongan Pramuka Penegak yang
telah menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Laksana dapat
mengikuti SKU Pramuka Garuda.

2.12 Syarat Penegak Laksana

Untuk mencapai tingkat Penegak Laksana, seorang Pramuka Penegak Bantara


harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

• Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan


pendapatnya dengan tertib, sopan dan santun kepada orang-orang di
sekitarnya
• Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu
mengambil keputusan
• Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman
dalam kelompoknya
• Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan
• Setia membayar iuran kepada gugus depan nya, dengan uang diperoleh dari
usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi
keuangan
• Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik
• Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan
• Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
• Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian
daerah
• Dapat menjelaskan isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan

8
• Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia
dan dunia
• Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur
kehidupan perkemahan selama minimal 3 hari
• Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang
Merah Putih
• Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB
• Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang
• Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna
• Secara berkelompok dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali
dan pionering, yang dapat digunakan masyarakat
• Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas
dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya
• Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi
• Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi,
degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Saran

Makalah Pramuka ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan mohon saran
dan kritik yang dapat membangun.

3.2 Kesimpulan

Pendidikan karakter sangat penting mengingat perkembangan masyarakat yang


berjalan sekarang ini. Namun dengan adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia harus
dijadikan motivasi untuk lebih mencintai budaya bangsa sendiri.

Pramuka Penegak itu dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:


1) Penegak Bantara
2) Penegak Laksana

Penegak Bantara adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam


satuan Pramuka Penegak sebelum Penegak Laksana. Sedangkan, Penegak Laksana adalah
tingkatan syarat-syarat Kecakapan Umum kedua dalam satuan Pramuka Penegak setelah
Penegak Bantara.

Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang


termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun.
Pramuka Pandega memiliki jenis kegiatan yang sama dan dilakukan bersama-sama dengan
Pramuka Penegak. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat Gugus
depan dalam satuan yang disebut Racana, dan di tingkat Kwartir dapat mengikuti Satuan
Karya dan Dewan Kerja.

10

Anda mungkin juga menyukai