SMAN 2 SINTANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Dasar-dasar
Komposisi untuk memenuhi tugas dari pembina pramuka.
Mengingat terbatasnya kemampuan penulis dalam penyusunan makalah ini, penulis sadar
bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Maka penulis mengharapkan pembaca meberi kritik
dan saran. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...........................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................II
1.PENDAHULUAN...............................................................................................................III
Latar Belakang...........................................................................................................III
Rumusan Masalah......................................................................................................III
Tujuan Penulisan........................................................................................................III
2.PEMBAHASAN...................................................................................................................1
Gerakan Pramuka di Dunia.......................................................................................1
A. Sejarah Pramuka di Dunia.......................................................................................1
B. Biografi Baden Powell............................................................................................5
Gerakan Pramuka di Indonesia.................................................................................8
A. Sejarah Pramuka di Indonesia.................................................................................8
B. Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia................................................................9
C. Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia....................................................................9
D. Tujuan Pramuka.......................................................................................................10
E. Tingkatan Dalam Pramuka......................................................................................10
F. Sifat Gerakan Pramuka............................................................................................10
G. Metode Pramuka......................................................................................................11
H. Kode Kehormatan....................................................................................................11
I. Tanda kehormatan....................................................................................................13
Lambang Gerakan Pramuka.......................................................................................14
Motto Gerakan Pramuka.............................................................................................14
Prinsip Dasar kepramukaan........................................................................................15
3.PENUTUP...............................................................................................................................
17
Saran...............................................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka”
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka
Berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;Pramuka
Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota
yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka
Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.Sedangkan
yang dimaksud ”Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di
luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak
dan budi pekerti luhur.Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat
penulis rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah pramuka di dunia dan di indonesia ?
2. Bagaimana lambang gerakan pramuka ?
3. Apa motto gerakan pramuka ?
4. Apa saja prinsip-prinsip dasar kepramukaan ?
3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui sejarah pramuka.
2.Untuk mengetahui bagaimana lambang pramuka.
3.Untuk mengetahui Motto gerakan pramuka.
4.Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar kepramukaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya
yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan
Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan
Baden-Powell dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.Pertemuannya dengan
Seton tersebut mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan
versi baru yang diberi judul Boy’s Patrols.
Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu.
Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda
dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di
kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli
atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang
dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok
kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok
tersebut. Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan
sukses.
Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk
mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah
sebuah buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan
Kepramukaan (Boy Scout Handbook) edisi pertama.
Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa
oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk
sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun
setuju dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan
organisasi yang mereka dirikan tersebut.Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota,
Baden-Powell semakin kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk
membantunya. Oleh karena itu, ia merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan
kepemimpinan bagi orang dewasa (Adult Leadership Training Center).
Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia
pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya
yang kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for
Rover Scouts pada tahun 1922.Perkembangan Gerakan Pramuka tak lama setelah buku
Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia.
Gerakannya sendiri, secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh
wilayah kerajaan Inggris dan koloninya.Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang
pertama diakui keberadaannya, dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian
diikuti oleh pembentukan unit lainnya di Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang
mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk mendirikan Gerakan Kepanduan, diikuti oleh
Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.Chile ialah negara pertama diluar Inggris dan
koloninya yang membentuk Gerakan Kepanduan.
Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade
tersebut menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan
putri tertarik untuk bergabung dalam kegiatan Kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura,
Swedia, dan Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi Kepramukaan.
Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18
tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat.
Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan
ketertarikan para generasi muda pada saat itu, Gerakan Pramuka menambah empat program
dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan Gerakan Pramuka. Keempat
program tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan
Kepanduan Putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi Pembina Program untuk golongan
siaga, unit Satuan Karya, dan Penegak/Pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di
beberapa negara. Terkadang, kegiatan kegiatan tersebut hanya berawal di tingkat lokal/
ranting yang dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh Kwartir
Nasional. Kasus serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana
program golongan siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat Ranting, namun belum
mendapatkan pengakuan hingga 1930 sejak awal didirikannya Gerakan Kepanduan, para
remaja putri telah mengisyaratkan besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk
mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden Powel- adik dari bapak kepanduan sedunia,
Robert Baden Powell, pada tahun 1910 ditunjuk menjadi Presiden Organiasi Kepanduan putri
pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan organisasi tersebut Rosebud, yang
kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada 1914 .Agnes mundur dari kursi
Presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave Baden Powell, Istri dari Lord Baden
Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil Presiden hingga ia meninggal pada usia 86
tahun.pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai unit terpisah dari
kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku saat tersebut.
Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unit
putra dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.Program awal bagi pendidikan
pembina diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun,
Baden Powell menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin.
Hal tersebut berarti bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal
berkemah. Hal ini membimbing pembentukan kursus Woodbadge. Akibat perang dunia 1,
pendidikan woodbadge bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut,
diadakan kursus woodbadge pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina
telah beragam dan memiliki cakupan yang luas.
Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain
a. Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus
b. Woodbadge
c. Scoutings Centenary • 5288 Comments/Trackbacks
Karir Ketentaraan Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India.
Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun
1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards. Baden-Powell berlatih dan mengasah kemahiran
kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana
Resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Kemahirannya
mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas
dengan menyamar sebagai pengumpul rama-rama, memasukkan rancangan instalasi militer
ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya. Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas
rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian
memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40
dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun
kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk “Aids to Scouting”, ringkasan ceramah
yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara
baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri,
menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.
Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa
tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi Kolonel
termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan
perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam
pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang.
Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama
217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang
dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu
ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat
bergerak antara parit kubu.Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara
pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan,
kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam
melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan
mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh
Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-
Powell menjadi pahlawan nasional.
Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk
bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903. pulang ke Inggris
setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya “Aids to Scouting”
telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi
pemuda.Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys’ Brigade, Sir William Alexander
Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai
dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di pulau Brownsea
bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari
idenya. Buku “Scouting for Boys” kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6
jilid.Kanak-kanak remaja membentuk “Scout Troops” secara spontan dan Gerakan Pramuka
berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat
internasional. Gerakan Pramuka berkembang seiring dengan Boys’ Brigade. Suatu pertemuan
untuk semua Pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-
Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan
pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-
Powell. Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell
memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral
menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahwa ia lebih baik melayani
negaranya dengan memajukan Gerakan Pramuka. Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu
calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New
York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan
mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan
menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti
itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan
pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya
memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette
Low).
Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-
Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. Perang Dunia I dan kejadian-
kejadian selanjutnya ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell
menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau,
sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: “dia bisa mendapatkan beberapa divisi
umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha
baik Boy Scouts.” Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase
dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.Baden-Powell was made a
Baronet in 1922, and was created Baron Baden-Powell, of Gilwell in the County of Essex, in
1929, Gilwell Park being the International Scout Leader training centre. He was appointed to
the Order of Merit of the British honours system in 1937, and was also awarded 28
decorations from foreign states.Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922,
dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929.
Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell
dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan
dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing. Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia
menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya: Man, Nation, Maiden Please call it
Baden.Further, for Powell Rhyme it with Noël.Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka
dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta Pramuka di 32 Negara; pada
tahun 1939 jumlah Pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang
mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan
ayahnya pada 1941:• Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)• Hon. Heather
Baden-Powell (1915-1986)• Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah
dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1
perempuan) Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah
kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus
menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan
analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah
ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada
tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah
dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat
Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua
Gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal
Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena
pecahnya Perang Dunia II. Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari
sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati
dan merayakan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.
Gerakan Pramuka di
Indonesia
D. Tujuan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan
agar;
• Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental,
moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
• Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
• Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
• Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi
angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan
pembangunan bangsa dan negar.
G. Metode Pramuka
Metode
Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
• Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
• Belajar sambil melakukan;
• Sistem berkelompok;
• Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
• Kegiatan di alam terbuka;
• Sistem tanda kecakapan;
• Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
• Sistem among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip Dasar
Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan. Metode
Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang
merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan
yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
H. Kode Kehormatan
Kode Kehormatan
Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan
Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat
pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
1. Satya
Satya adalah :
• Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah
memenuhi persyaratan keanggotaan;
• Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji;
• Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas,
emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya dan
Trisatya"
2. Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya berbunyi
sebagai berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
• menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengikuti tatakrama keluarga.
• setiap hari berbuat kebajikan. ”
3. Trisatya
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka.
Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau dilantik untuk
acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji yang berupa pembacaan
trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral Trisatya digunakan oleh pramuka
golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan
anggota dewasa.
• Trisatya untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai
berikut :
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. menepati Dasadarma.
2. Dharma
Dharma adalah :
• Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
• Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan,
menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi
anggota.
• Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan
yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap demokratis,
saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong;
• Kode Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan
ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian
tanggungjawab dan penentuan putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwidharma
dan Dasadharma"
Dwidharma
Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dwidarma Pramuka Siaga
• Siaga berbakti kepada ayah bundanya.
• Siaga berani dan tidak putus asa.
Dasadharma
Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Dasadharma
Pramuka itu:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
I. Tanda kehormatan
1. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam
lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: - Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, - sulung, pratama,
pradana, - pemimpin / wakil krida / saka, - Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina,
Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.
2. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha
seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: - Tanda kecakapan umum / khusus, - pramuka garuda dan tanda keahlian lain
bagi orang dewasa.
3. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa,
darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka,
kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya: - Peserta didik: Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
- Orang dewasa: Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.
3.1 Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat mengingat
pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
2. Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport adanya pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta meciptakan
suasana yang tidak membosankan dalam proses mengajar.
Pengertian Pramuka dan Sejarah Pramuka | Apa itu pramuka? Pramuka adalah singkatan dari
Praja Muda Karana dan merupakan organisasi atau gerakan kepanduan. Pramuka adalah sebuah
organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia.
Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah "Kepanduan"(Boy Scout). Gerakan
Pramuka memiliki kode Kode Kehormatan Pramuka, sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran
Dasar Pramuka, Gerakan Pramuka memiliki Kode Kehormatan yang terdiri atas janji yang disebut
Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma Kode Kehormatan Pramuka disesuaikan dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya, yaitu:
Sejarah Pramuka dunia pertama kali dipelopori oleh Lord Baden Powell atau nama lengkapnya
Robert Sthepenson Smyth Baden Powell of Giwell, seorang warga negara Inggris yang pernah
menjadi tentara. Sejak kecil Baden Powell dikenal sebagai anak yang mencintai kegiatan luar ruangan
(outdoor). Ia sering bermain di hutan kecil, di samping sekolahnya. Kemah pertama kepanduan yang
dipimpin Baden Powell, terjadi pada tanggal 1 Agustus 1907 yang bertempat di Brownsea Island,
Inggris. Karena itulah, Tanggal 1 Agustus pun ditetapkan sebagai Hari Kepanduan Dunia.
Pengertian Pramuka
Di Indonesia, sejarah Pramuka Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal ini mengacu pada
Keputusan Presiden RI No. 112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu
Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dan dipertegas lagi dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 238 tahun 1961. Secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak
pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia memberikan anugrah Panji
Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak
itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka dan hingga
saat ini diperingati setiap tahunnya.
Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia
berarti: penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Dengan kata lain
lambang buah Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga, yang
menggambarkan bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah
sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup
dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa
Indonesia.
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya, artinya tiap Pramuka dapat
menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang
bagaimanapun juga.
Nyiur bertumbuh menjulan lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di
Indonesia. Ini mencerminkan bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus
yakni yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan
keyakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-
landasan yang baik, benar, kuat, dan nyata, ialah tekat dan keyakinan yang dipakai olehnya
untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Nyiur adalah pohon serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan
bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya
kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada
umat manusia.