Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Pramuka!!!
Syukur alhamdullilah sebesar-besarnya pada Allah
SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah
penyusun dapat menyelesaikan buku panduan pramuka
AMBALAN NURUL UMMAH.
Kepramukaan pada hakekatnya adalah suatu proses
pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, dibawah
tanggung jawab orang dewasa, yang dilaksanakan diluar
lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan prinsip
dasar dan metode pendidikan tertentu melalui suatu sistem nilai
yang didasarkan pada Satya dan Dharma pramuka.
Suatu upaya memberikan layanan yang terbaik untuk
mereka yang memiliki komitmen terhadap Gerakan Pramuka.
Kiranya tidak berlebihan dalam berharap apabila buku ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya warga Gerakan
Pramuka.
Penyusunan buku ini semoga bermanfaat bagi andika
sebagai bahan dalam mempelajari pramuka. Penyusun
menyadari akan segala kekurangan dalam penulisannya
penyusunan buku ini.
Halaman Judul..................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................. iii
Sejarah Ambalan Nurul Ummah.......................................... 1
Sejarah Kepanduan Sedunia................................................. 2
Sejarah Gerakan Pramuka awal Kepramukaan di Indonesia 5
Riwayat Baden Powell......................................................... 11
Bapak Pramuka Indonesia.................................................... 15
Morse.................................................................................................. 17
Semaphore........................................................................................... 19
Ketrampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat.............................. 21
Peraturan Baris Berbaris...................................................................... 33
Pionering............................................................................................. 53
Survival (Tumbuhan Penyelamat disaat Darurat)................................ 55
Teknik Menghemat Tenaga................................................................. 60
Cara Mendapatkan Air........................................................................ 60
Bivak................................................................................................... 61
Navigasi Darat..................................................................................... 62
Kompas............................................................................................... 68
Asean................................................................................................... 70
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).................................................... 73
Peta Pita............................................................................................... 71
Panorama Seketsa Pramuka................................................................ 81
Materi Saka Wanabakti........................................................................ 86
Saka Wirakartika................................................................................. 100
Lagu-lagu............................................................................................ 102
SEJARAH AMBALAN NURUL
UMMAH
Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest,
Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal,
Belanda.
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild,
Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 197 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi
dibatalkan
Sebelum ditemukan,
Morse sudah banyak cara
yang dilakukan untuk
menyampaikan berita dengan
cepat dari satu tempat ke
tempat lain. Cara pertama
dilakukan Homerus Ilias
yang menggunakan asap api
yang disusun menurut kode-
kode berita seperti yang
dilakukan oleh suku Indian
Amerika. Kemudian ditemu
A. PENDAHULUAN
1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat
(PPGD) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan
yang memberikan bekal peserta didik dalam hal
pengalaman :
a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode
kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra
Gerakan Pramuka di masyarakat
2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat
merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan
kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan
pertama kepada orang lain yang sedang mengalami
musibah, antara lain pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
21
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang
3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat dan
Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat
pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan
perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan
dirinya dan keluarga serta lingkungannya, dan
mempunyai kemampuan yang mantap untuk
menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.
B. Tujuan PPGD Meliputi
1. Menyelamatkan jiwa
2. Mencegah cacat dan kondisi memburuk
3. Menunjang penyembuhan
Setelah korban diketahui dalam proses pendekatan dan
sesudah mencapai korban, perhatikan hal-hal berikut
sebagai tanggung jawab penolong
1. dapat menilai situasi
2. dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya
3. segera beri pertolongan sesuai dengan cidera yang
diderita
4. harus dapat mnegatur dan merencanakan transportasi
Tiga situasi darurat yang beresiko tinggi yang harus dapat
dikenali penolong
1. Henti nafas dan jantung
2. Pendarahan besar
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
22
3. Ketidaksaran
Bila ketiga hal tersebut diatas tidak dapat dikenali, maka
penolong harus dapat menguasai teknik penunjang hidup
dasar, meliputi:
1. Respon
2. Airway
3. Breathing
4. Circulation
Teknik amat menentukan tindakan penyelamatan jiwa
korban sebelum melangkah ke masalah lain dan teknisi ini
harus dukuasasi pelaku P3K
C. Resusitas
Suatu teknik penyelamatan hidup dengan membuat atau
melihat airway, breathing dan curculation serta perawatan
darurat. Dalam melakukan resusitas, lakukanlah sesuai
aturan umum resusitas jantung/paru-paru yaitu :
1. Pastikan dalam keadaan sadar/tidak sadar
2. Minta pertolongan
3. Posisi korban
Hentikan resusitas bila ;
1. Diambil oleh dokter atau para medik terlatih
2. Penolong kelelahan
3. Diambil alih/kirim dengan ambulans
D. Resusitas Napas Buatan
Pionering
Bidang Tali Temali
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara
tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama
sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara
tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan
benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya :
1. Simpul Ujung : Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali
tidak mudah lepas
SURVIVAL
TUMBUHAN PENYELAMAT DI SAAT DARURAT
BIVAK
NAVIGASI DARAT
1. Orientasi peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan
peta dengan medan sebenarnya (secara praktis
menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk
keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda
medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan
menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama
gunung, bukit, sungai, atau tanda-tanda medan lainnya,
atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat
dan mencocokkan dengan gambar kontur yang ada
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
62
dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis dianggap
sejajar dengan utara sebenarnya, tanpa memperlitungkan
adanya deklinasi. Langkah-langkah orientasi peta :
a. Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda
medan yang menyolok;
b. Letakkan peta pada bidang datar;
c. Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah
utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan
demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam
yang dihadapi.
d. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol
disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta,
lakukan untuk beberapa tanda medan.
e. Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya
dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda
medan yang khas dari setiap tanda medan.
2. Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis
(nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju, azimuth
juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum
jam. Ada tiga macam azimuth yaitu :
a. Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk
antara utara sebenarnya dengan titik sasaran;
b. Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara
utara kompas dengan titik sasaran;
c. Azimuth Peta, yaitu besar sudut yang dibentuk antara
utara peta dengan titik sasaran.
Back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/
kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya : bila sudut
azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth
dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
63
derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila
sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah
0 derajat atau 360 derajat.
3. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/posisi di
peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang
dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam
yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak
selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di
tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu
punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya
yang dibidik. Langkah-langkah resection :
a. Lakukan orientasi peta;
b. Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan
di peta, minimal dua buah;
c. Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-
tanda medan itu;
d. Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi
kita,sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth;
e. pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan
hitung sudut pelurusnya;
f. perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus
tersebut adalah posisi kita di peta
4. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi
suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau
lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection
digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu
benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai.
Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta.
Langkah-langkah melakukan intersection :
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
64
a. lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita;
b. bidik obyek yang kita amati;
c. pindahkan sudut yang kita dapat dipeta;
d. bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di
peta, lakukan langkah b dan c;
e. perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang
didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
5. Koreksi sudut
Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa
utara sebenarnya dan utara kompas berlainan. Hal ini
sebetulnya tidaklah begitu menjadi masalah penting jika
selisih sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa
tempat, selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu
dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari
kompas(azimuth) yaitu :
a. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/-
(DM +/- VM)
b. Dari peta( P) dipindahkan ke kompas (K): K= P +/-
(DM +/- VM)
Keterangan:
Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi
magnetis/iktilaf magnetis) = dari K ke P : DM ke timur
tanda (+), DM ke barat tanda (-) = dari P ke K: DM ke
timur tanda (-), DM ke barat tanda (+) Tanda +/- di dalam
kurung untuk VM (variasi magnetis) =tanda (+) untuk
increase/naik; tanda (-) untuk decrease/turun.
Contoh Perhitungan:
Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada legenda
peta tahun 1942 tersebut: DM 1 derajat 30 menit ketimur,
VM 2 menit increase, lalu berapa sudut yang akan kita
pindahkan ke peta?
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
65
P= K=+/- (DM +/- VM) ingat! kompas ke peta, DM ke
timur VM increase besar VM sekarang (2002)= (2002-
1942)x 2 menit = 120 menit= 2 derajat (1 derajat=60
menit) sudut P= 120 derajat + (1 menit 30 detik + 2
derajat) = 123 derajat 30 menit, jadi sudut yang dibuat di
peta adalah 123 1/2 derajat.
6. Analisa Perjalanan
Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat
membayangkan kira-kira medan apa yang akan kita lalui,
dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu di
analisa adalah jarak, waktu dan tanda medan.
a. Jarak
Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan
menganalisa peta, yang perlu diperhatikan adalah jarak
yang sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak
horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan
kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan
memproyeksikan lintasan, kemudian mengalihkannya
dengan skala untuk memperoleh jarak sebenarnya.
b. Waktu
Bila kita dapat memperkirakan jarak lintasan,
selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
Tanda medan juga bisa untuk menganalisa perjalanan
dan menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan.
c. Medan Tidak Sesuai Peta
Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa peta
yang kita pegang salah. Memang banyak sungai-sungai
kecil yang tidak tergambarkan di peta, karena sungai
tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung
yang sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
66
banyak perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.
Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta
dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan
lebih teliti, lihat tahun keluaran peta, karena semakin
lama peta tersebut maka banyak sekali perubahan yang
terdapat pada peta tersebut. Jangan hanya terpaku pada
satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang
yang dapat dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu
banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda
yang salah (mengikuti punggungan yang salah,
mengikuti sungai yang salah, atau salah dalam
melakukan resection). Peta 1:50.000 atau 1:25.000
umumnya cukup teliti
Sejarah ASEAN
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di
Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri
penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah:
• Adam Malik (Indonesia)
• Narsisco Ramos (Filipina)
• Tun Abdul Razak (Malaysia)
• Rajaratnam (Singapura)
• Thanat Khoman (Thailand).
Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
• Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
• Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional
• Meningkatkan kerjasama dan saling membantu untuk
kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik,
ilmu pengetahuan, dan administrasi
• Memelihara kerjasama yang erat di tengah – tengah
organisasi regional dan internasional yang ada
• Meningkatkan kerjasama untuk memajukan pendidikan,
latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Latar Belakang didirikannya ASEAN
SAKA WANABAKTI
KRIDA BINAWANA
Adalah salah satu krida dari saka wanabati yang
melaksanakan kegiatan pembinaan kawasan dan masyarakat
yang erhubungan dengan salah satu organisasi fungsional
departmen kehutanan dan perkebunan.
1. Konservasi tanah : Upaya untuk memeluhara meningkatkan
dan memperbaiki kondisi tanah agar berdaya guna secara
optimum.
Tanah adalah tubuh alam bebas dari hasil pelapukan batuan
yang menduduki sebagian besar permukaan bumi, yang
fungsinya sebagai habitat tumbuhan, pengatur tata air serta
tempat melangsungkan kehidupan makhluk hidup.
Erosi adalah terangkutya tanah/bagian-bagian tanah dari
satu tempat ketempat yang lain oleh media alai terutama air.
Pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu,
a. Iklim Topografi
b. Bahan induk
c. Waktu
d. Makhluk hidup
2. Pebenihan
a. Pengadaan benih adalah proses kegiatan mulai
pengumpulan benih, extrasi benih, pengujian termasuk
seleksi dan penyimpanan benih.
b. Extrasi benih adalah proses pemisahan biji dari buah
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
89
c. Pemurnian benih adalah proses memisahkan benih dari
benda ikatan kotoran/benih yang tidak diinginkan.
d. Seleksi benih adalah proses memisahkan benih yang
berkualitas baik dari populasi benih yang telah
dibrsihkan dari kotoran (Pemurnian benih).
Maksud dan tujuan
Maksud dari pengadaan benih adalah menyediakan benih
yang bermutu baik dalam jumlah yang cukup sesuai dengan
kebutuhan setiap tahun dan tepat waktu.
Dan tujuan dari pengadaan benih adalah untuk menunjang
kelancaran pengadaan bibit yang bermutu baik dalam
jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan setiap tahun
dan tepat waktu.
3. Pembibitan
Bibit : bahan tanaman yang dapat berupa benih
sehat/seedling/anakan baik berupa stek, anakan siap tanam,
cangkok maupun anakan cabutan yang dapat ditanam.
4. Penanaman dan Pemeliharaan.
a. Penghijauan adalah upaya memulikan/memperbaiki
kembali lahan kritis diluar kawasan hutan. Melalui
kegiatan tanam menanam agar dapat berfungsi sebagai
media prodiksi dan media pengatur tata air yang baik,
serta upaya mempertahankan dan meningkatkan daya
guna alam sesuai dengan peruntukannya.
b. Hutan rakyat adalah tanaman yang didominasi oleh
jenis kayu-kayuan di lahan milik petani diluar kawasan
hutan.
c. Kebun rakyat adalah areal tanaman yang didominasi
oleh jenis tanaman buah-buahan dan/atau tanaman
industri di lahan petani diluar kawasan hutan.
KRIDA TATAWANA
B. Pencacahan pohon
Pemecahan Pohon adalah suatu kegiatan untuk mengetahui
jumlah (susunan/komposisi) dan sebaran pohon dihutan,
secara sederhana pencacahan pohon dapat diartikan sebagai
perhitungan terhadap potensi hutan terutama pohon-
pohonnya.
Maksud pencacahan pohon
1. Untuk mengetahui keadaan penyebaran pohon dalam
tegakan yang melipui jumlah dan komposisi sejenisnya
serta volume pohon yang akan ditebang.
SAKA WIRAKARTIKA
A. Bentuk.
Lambang Saka Wira Kartika berbentuk segilima beraturan,
yaitu lima sisinya sama panjang
B. Isi :
1. Lambang Eka Paksi.
2. 2 buah Tunas Kelapa Gerakan Pramuka.
3. 2 buah batang padi yang menguning.
4. Untaian pita bertuliskan Saka Wira Kartika.B. Isi.
C. Warna dan arti.
1. Warna dasar Merah Putih melambangkan bendera
kebangsaan Republik Indonesia.
2. Lambang Kartika Eka Paksi. Terdiri atas kata “ Eka “
berarti Bintang. “ Eka “ berarti satu, dan “ Paksi “
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
99
berarti burung. Di atas burung terdapat Bintang Emas
yang melambangkan kemenangan yang gemilang. Di
dada Burung terdapat warna Merah Putih dan yang
melambangkan kesucian dan keberanian. Sehingga
keseluruhan melambangkan keperkasaan tanpa tanding
dalam menjujung tinggi cita-cita luhur bangsa
Indonesia.
3. Tunas Kelapa Gerakan Pramuka. Melambangkan bahwa
setiap anggota Gerakan Pramuka hendaknya serbaguna.
Seperti kegunaan seluruh bagian pohon kelapa.
4. 2 Tangkai padi yang menguning. Melambangkan
kemakmuran dan kesejahteraan.
5. Segilima, Melambangkan Dasar Negara Republik
Indonesia, yakni Pancasila.
6. Garis tepi warna kuning, melambangkan jiwa Pramuka
yang kesatria.
7. Untaian pita berwarna merah dengan tulisan Saka Wira
Kartika berwarna hitam :
a. Warna Pita merah melambangkan keberanian.
b. Warna tulisan hitam melambangkan ketegasan.
8. Tulisan Saka Wira Kartika :
a. Saka ( Satuan Karya Pramuka ) adalah wadah
pendidikan guna menyakurkan minat,
mengembangkan bakat, dan pengalaman para
Pramuka dalam berbagai bidang Ilmu pengetahuan
dan tehnologi.
b. Wira adalah kesatria muda yang terampil, tangkas
dan cerdas.
c. Kartika adalah Bintang yang tinggi, melambangkan
cita-cita yang tinggi dan berbudi luhur.
Mars Ambalan
Kami ambalan
Ambalan nurul ummah
Siap menggalang-menggalang bersama
Penegak-penegak nurul ummah
Berdiri tegak nan senyum perkasa
Berpegang tangan demi jiwa korsa
Dasa dharma trisatya tuntunan kita
Kami ambalan
Ambalan nurul ummah
Bawa sang saka berkibar dengan gagah (2x)
Penegak amablan nurul ummah
Terbang gagah jawara indonesia
Dengan jiwa suci ukhuwah islamiyah
Buku Materi Pramuka Penegak
Ambalan Nurul Ummah Gudep 15.113-15.114 Tahun 2018-2019
101
Semangat pramuka santri nurul ummah
Kami ambalan
Ambalan nurul ummah
SAKA
DUDENOK
MBI JEMPOL
HYMNE AMBALAN
RESPECTOR
Siwa-siwa holletto
Holleto wa sambewa genesiwa
Genesiwa wa sambewa hollabato
Hollabato wa sambewa dewa husa
Pada suatu hari si botak suri-suri
Si buta baca koran
Si tuli mendengarkan
Si kurus angkat besi
Si gendhut lomba lari
Mundur-mundur (ooiii)
Njegur sumur (ooii)
Alhamdullilah lugur
Alamak alhamdulilah lugur
RENUNGAN SAHABAT
Hey..
kawan cobalah kita renungan apalah arti sebuah perbedaan..
susah senang kita lalui bersama
pahit manis kita lalui bersama
SAKA WIRAKARTIKA
HUTAN RIMBA
MARS WIRAKARTIKA