Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH PRAMUKA

Disusun Oleh sangga pencoba :

1. Ikhwan
2. Riziq
3. Bagas
4. Rasya
5. Bekti
6. Gilang
7. Zidan

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Dasar-dasar
Komposisi untuk memenuhi tugas dari pembina pramuka. Mengingat terbatasnya
kemampuan penulis dalam penyusunan makalah ini, penulis sadar bahwa makalah ini jauh
dari sempurna. Maka penulis mengharapkan pembaca meberi kritik dan saran. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………...5


1.2
1.3 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………..5
1.4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………5

I.MAKNA TUNAS KELAPA....…………..5

II.MAKNA PANCASILA…………………………………………………………..5

III.MAKNA TRISATYA……………………………………………………………6

IV.MAKNA DASADHARMA……………………………………………………...6

V.BIOGRAFI BODEN POWELL…………………………………………………..6

VI.TENTANG AD/ART…………………………………………………………….6

SEJARAH PRAMUKA DUNIA DAN INDONESIA ………………………………7

TENTANG GOLONGAN…………………………………………………………..8

TENTANG BANTARA…………………………………………………………….10

TENTANG LAKSANA…………………………………………………………….10

TENTANG AMBALAN……………………………………………………………11

TENTANG SMAPORE……………………………………………………………11

TALI TEMALI……………………………………………………………………...12

SANDI MORSE ……………………………………………………………………13

SANDI KIMIA……………………………………………………………………...13

SANDI RUMPUT…………………………………………………………………..14

SANDI KOORDINAT ……………………………………………………………...14

3
SANDI A-N…………………………………………………………………………15

SANDI A-Z…………………………………………………………………………15

SANDI ANGKA ……………………………………………………………………16

SANDI JAM ………………………………………………………………………..16

SANDI UDANG ……………………………………………………………………17

SANDI KOTAK 1 2 & 3……………………………………………………………17-18

SANDI NAPOLEON……………………………………………………………….18

PBB PERPANG DAN ISYARAT …………………………………………………..19

PIONERING DAN TANDU ………………………………………………………..19-25

BAB III KESIMPULAN……………………………………...…………………….26

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….27

4
BAB I

PENDAHULUAN
I.I.Latar Belakang

Pramuka merupakan kegiatan dan pendidikan non formal di luar lingkungan sekolah dan
keluarga yang memiliki tujuan untuk pembentukan sikap pada anggota-anggotanya. Kata
pramuka berasal dari singkatan Praja Muda Karana yang berarti orang muda yang suka
berkarya. Tujuan akhir dari kegiatan kepramukaan adalah pembentukan watak, akhlak, dan
budi pekerti luhur yang lebih baik. Pramuka dibagi menjadi beberapa golongan, yang
meliputi : pramuka siaga (8-12 tahun), pramuka penggalang (12-15 tahun), pramuka penegak
(15-20 tahun), dan pramuka pandega (20-25 tahun). Nilai-nilai yang terdapat di dalam
keseluruhan materi kepramukaan yang disampaikan pada kegiatan pembelajaran, dari tingkat
tertinggi sampai terendah sangat berperan penting dalam proses pembinaan untuk generasi
muda agar dapat menjadi generasi yang berwatak, berakhlak, dan berbudi pekerti yang luhur.

I.II.Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah :

1. Bagaimana menyediakan media pembelajaran pramuka berbasis android untuk mengatasi


terbatasnya sumber media pembelajaran pramuka ?
2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran pramuka berbasis android yang dibuat ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

I. MAKNA TUNAS KELAPA

Tunas kelapa melambangkan setiap anggota Pramuka merupakan tunas bangsa Indonesia.
Sebagai tunas bangsa, kita harus bisa mengharumkan nama Indonesia. Kemudian, tunas
kelapa dapat bertahan lama dalam kondisi apa pun.

II. MAKNA PANCASILA

Pancasila merupakan dasar ideologi negara bagi Indonesia. Secara harfiah, “Pancasila”
berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata “panca” yang berarti lima, dan “sila” yang
berarti prinsip atau dasar. Oleh karena itu, “Pancasila” dapat diterjemahkan sebagai “Lima
Prinsip” atau “Lima Dasar”

III. MAKNA TRISATYA

Tri Satya berasal dari kata tri yang artinya tiga dan satya berarti janji. Dengan kata lain, Tri
Satya Pramuka adalah tiga janji yang harus dilakukan dan ditepati oleh setiap anggota
pramuka. Ketiga janji tersebut merupakan pedoman yang mendasari gerakan pramuka.

IV. MAKNA DASADARMA

Dasa Darma terdiri dari dua kata, yaitu “dasa” yang berarti sepuluh dan “darma” yang berarti
perbuatan baik dan mulia. Maka, Dasa Darma bisa artikan sebagai sepuluh tindakan baik dan
mulia yang harus dipahami serta diamalkan setiap anggota Pramuka.

6
V. BIOGRAFI BODEN POWELL

Nama:Robert Baden-Powell Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron Baden-Powell


ke-1, Bt, OM, GCMG, GCVO, KCB, juga dikenal sebagai BP, bipi atau Lord Baden-Powell,
adalah letnan satu umum di tentara, penulis, dan pendiri Gerakan Kepanduan

•Kelahiran: 22 Februari 1857, Paddington, London, Britania Raya

•Meninggal: 8 Januari 1941, Nyeri, Kenya

•Pasangan: Olave Baden-Powell (m. 1912–1941)

•Anak: Peter Baden-Powell, Heather Grace Baden-Powell, Betty Clay

•Saudara kandung: Agnes Baden-Powell, Charlotte Elizabeth Powell, Louisa Ann Powell,
lainnya

•Orang tua: Baden Powell, Henrietta Grace Smyth

VI. TENTANG AD/ART


AD/ART merupakan ketentuan dasar dan ketentuan operasional bagi suatu organisasi yg
mencerminkan aspirasi, visi dan misi Gerakan Pramuka Indonesia Pengikat persatuan dan
kesatuan Gerakan Pramuka dalam prinsip, idealisme, tindaklaku, baik organisatoris, sosial,
maupun budaya Suluh & landasan gerak organisasi Gerakan Pramuka dalam mencapai
tujuannya Landasan manajemen & pemberdayaan sumberdaya Gerakan Pramuka FUNGSI
AD/ART merupakan landasan kerja dan landasan gerak Gerakan Pramuka dalam
mewujudkan visi dan misinya. LANDASAN HUKUM GERAKAN PRAMUKA KEPPRES
No 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, dengan pertimbangan: anak-anak dan pemuda
Indonesia perlu dididik untuk menjadi manusia dan warga Negara Ind. Yg berkepribadian dan
berwatak luhur dst. Untuk mencapai maksud dan tujuan tsb harus dilakukan dilingkungan
anak-anak dan pemuda di samping lingkungan kel. Dan sek. Sesuai Tap MPRS No

7
I/MPRS/1960 ttg GBHN dan Tap MPRS No II/MPRS/1960 ttg Garis-garis Besar Pola
Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama ’61-’69 mengenai pendidikan
pada umumnya dan pendidikan kepanduan pada khususnya, perlu menetapkan suatu
organisasi gerakan pendidikan kepanduan tunggal untuk diberi tugas melaksanakan
pendidikan tersebut di atas. SEJARAH SINGKAT AD/ART GERAKAN PRAMUKA
Keppres No 12 Tahun 1971 Keppres No 46 Tahun 1984 Keppres No 57 Tahun 1988 Keppres
No 34 Tahun 1999 Keppres No 104 Tahun 2004 POKOK-POKOK PENTING AD/ART
GERAKAN PRAMUKA Pembukaan memuat dasar filosofis dan historis ketentuan dalam
AD GP. Eksistensi: Nama, Status dan tempat Asas, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi Sistem
among, PDK, KH, MK, M dan Kiasan dasar Organisasi: anggota, jenjang organisasi,
kepengurusan, Saka, DK, Lemdik, Bimbingan, Pemerikasaan keuangan Musyawarah dan
Referendum Pendapatan, kekayaan Atribut GP: bendera, panji, himne dan pakaian seragam
serta tanda-tanda ART, Pembubaran dan perubahan AD.

VII. SEJARAH PRAMUKA DUNIA DAN INDONESIA


Pramuka dunia didirikan pada tanggal 25 Juli 1907, yang saat itu Robert Baden Powell
menjabat sebagai Letnan Jenderal militer Inggris mengadakan perkemahan. Diketahui sejak
kecil, Robert Baden Powell menaruh perhatian pada alam dan sangat suka menjelajah hutan
yang ada di sekitar sekolahnya. Ketika dia bekerja sebagai seorang perwira militer dan
ditugaskan ke berbagai peperangan, ia ditugaskan untuk memimpin kepanduan. Setelah
perang, Robert Baden Powell mengelola Aids to Scouting bagi anggota muda dan
mengadakan kegiatan perkemahan selama 8 hari di Pulau Brownsea. Pulau Brownsea
merupakan pulau terbesar di pelabuhan Poole, Dorset, Inggris. 1 tahun setelah perkemahan,
Robert Baden Powell menulis buku yang berjudul “Scouting for Boys” yang menceritakan
tentang prinsip dasar kepramukaan. Selain itu, Robert Baden Powell juga mendirikan gerakan
kepanduan yang hanya diikuti oleh laki-laki yaitu Scouting for Boys. Buku panduan gerakan
kepanduan ini karyanya menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai macam bahasa.
Kepanduan yang semakin berkembang membuat Robert Baden Powell membentuk Rover
Scout yaitu organisasi yang mewadahi pemuda yang telah berusia 17 tahun pada tahun 1918.
Terbentuknya Organisasi Pramuka Tidak lama setelah dilaksanakannya Jambore, dibentuklah
WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka
Sedunia).Pada tahun 1968, kantor secretariatnya pindah ke ke Geneva, Swiss. Sebelumnya

8
kantor secretariat itu berada di Kota London, Inggris dan pada tahun 1958 pindah ke Ottawa,
Kanada.

Awal terbentuknya Pramuka di Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi milik


Belanda bernama Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung pada 1912. Empat
tahun setelahnya, Mangkunegara VII juga membentuk organisasi kepanduan pertama yang
bernama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Lahirnya JPO menjadi pemicu munculnya
gerakan nasional lain yang sejenis, seperti Hizbul Wahton (HM) pada 1918, Jong Java
Padvinderij (1923), dan Nationale Padvinders. Melihat situasi ini, Belanda pun mulai
melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar kepemilikan mereka menggunakan istilah
Padvinder. Seiring berjalannya waktu, antara tahun 1928-1935, gerakan kepanduan Indonesia
semakin marak, seperti Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu
Kesultanan, Sinar Pandu Kita, dan Kepanduan Rakyat Indonesia. Guna menggalang kesatuan
dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menyelenggarakan
acara perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO) di Yogyakarta pada 19-23 Juli
1941.

VIII.TENTANG GOLONGAN
1.Siaga Siaga merupakan anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 7 – 10 tahun. Pada
usia tersebut memiliki sifat yang unik, dan pada dasarnya mereka merupakan pribadi begitu
aktif. Sikap yang cukup menonjol yaitu keingintahuan (curiosity) yang sangat tinggi, senang
berdendang, menari dan bernyanyi, suka meniru, agak manja, senang mengadu, dan sangat
suka dipuji. Formasi barisan upacara pembukaan dan penutupan latihan berupa lingkaran dan
menyiratkan dunia siaga yang masih dilindungi dan dibina sepenuhnya oleh pembinanya.
Siaga porsi terbesarnya adalah Ing ngarsa sung tulada (di depan memberi teladan) sedangkan
siaga porsi terkecil adalah ing madya mangun karsa (di tengah – tengah
membangun/menggerakkan kemauan) dan tut wuri handayani (dari belakang memberi
dorongan). · Perindukan siaga Adapun tempat berhimpun dari satuan gugus depan pramuka
siaga disebut perindukan siaga yang idealnya terdiri atas 18 – 24 pramuka siaga, dan
kelompok kecil dari siaga adalah barung yang idealnya terdiri atas 6 pramuka siaga.
Perindukan siaga dipimpin oleh Pembina Siaga dan dibantu oleh Pembantu Pembina Siaga. ·
Kegiatan siaga Adapun ciri dari kegiatan siaga yaitu menggembirakan, dinamis,

9
kekeluargaan, dan berkarakter. 2. Penggalang Penggalang merupakan anggota muda gerakan
pramuka yang berusia 11 – 15 tahun. Pada usia tersebut memiliki sifat keingintahuan
(curiosity) yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif, dan suka berkelompok. Oleh karena
itu, yang menjadi titik terberat dari latihannya terletak pada kegiatan regu yang didasari oleh
sistem beregu dalam seluruh pelaksanaan kegiatan dari pasukan penggalang. Formasi upacara
pembukaan dan penutupan latihan penggalang sudah lebih luas dan melebar dibandingkan
dunia siaga yang masih tertutup (formasi lingkaran). Adapun formasi barisannya yaitu bentuk
angkare (barisan berbentuk U), yaitu sebuah formasi yang mulai terbuka namun pada bagian
ujung sudutnya masih tertutup. Simbol bentuk upacara ini mengkiaskan bahwa penggalang
mulai diperkenalkan melihat dunia luar dan pembina penggalang sudah mulai melepaskan
anggota penggalang dalam pelaksanaan tugas melalui pemimpin – pemimpin regu yang
menjadi tulang punggung di dalam pasukan penggalang. · Pasukan penggalang Wadah
pembinaan penggalang disebut pasukan penggalang yang secara filosofis bermakna pasukan
– pasukan di masa perjuangan kemerdekaan bangsa dalam menggalang persatuan dan
membangun jiwa patriotisme dan nasionalisme. Pasukan penggalang idealnya terdiri atas 3 –
4 regu dan dalam satu regu terdiri atas 6 – 8 penggalang. Tiap regu memiliki pemimpin regu
dan wakil pemimpin regu. · Kegiatan penggalang Kegiatan penggalang meliputi kegiatan
yang selalu berkarakter, dinamis, progresif serta menantang. 3.Penegak Penegak merupakan
anggota muda gerakan pramuka yang berusia 16 – 20 tahun. Secara umum usia tersebut
masuk pada masa sosial (Kohnstam) atau disebut juga masa remaja awal yaitu masa
pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat, suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit
dicegah kemauannya apabila tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif
dan sudah mengenal cinta. Kepenegakan merupakan latihan ke arah kemandirian dan tidak
menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah
kecakapan sebagai bekal pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memiliki cara hidup
dengan berpedoman Trisatya dan Dasadarma. Formasi bentuk upacara pembukaan dan
penutupan latihan ambalan penegak merupakan barisan terbuka dari semua sudut, yakni
bersaf. Filosofisnya yaitu penegak memberikan porsi lebih besar terhadap pemberian
dorongan, motivasi dan arahan (tut wuri handayani), di tengah – tengah menggerakkan (ing
madya mangun karsa), dan di depan memberi keteladanan (ing ngarsa sung tulada). Proses
pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan melalui Sandi Ambalan
yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan latihan, serta perjalanan spiritual
(hike) melalui renungan jiwa sebagai sarana introspeksi dan retrospeksi seorang penegak. ·

10
Ambalan penegak Adapun satuan kelompok pramuka penegak terdiri atas 12 – 32 penegak
yang terdiri atas 3 – 4 sangga dan dalam satu sangga terdiri atas 4 – 8 pramuka penegak.
Sangga dalam ambalan diartikan sebagai penopang kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus. Sangga juga diartikan sebagai rumah kecil (gubug, saung) tempat merencanakan
berbagai kegiatan. Setiap sangga dipimpin oleh pemimpin sangga dan wakil pemimpin
sangga, dan dalam suatu ambalan dipimpin oleh seorang ketua atau disebut sebagai pradana. ·
Peminatan Dalam gerakan pramuka terdapat lembaga – lembaga yang dapat memberikan
pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan satuan karya (saka)
seperti saka bahari, saka bakti husada, saka bhayangkara, saka dirgantara, saka kencana, saka
taruna bumi, saka wana bakti, saka wira kartika dan beberapa saka lainnya. · Dewan penegak
Dewan penegak dipimpin oleh seorang ketua yang disebut pradana, seorang pemangku adat,
seorang kerani, seorang bendahara, dan beberapa orang anggota. · Kegiatan penegak
Kegiatan penegak merupakan kegiatan yang berkarakter, dinamis, progresif, menantang,
bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Dana untuk menjalankan program
kegiatan melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada pembina gudep. 4.Pandega Pandega
merupakan anggota muda yang berusia 21 – 25 tahun yang disebut Senior Rover. Seorang
pramuka pandega disebut sebagai remaja madya yang berproses ke arah kematangan jiwa dan
kesadaran diri untuk memperjuangkan dan meraih cita – cita. Sifatnya yang agresif sudah
mulai mengendap, sosialitasnya semakin tinggi, dan pertimbangan rasionalnya semakin
tajam. Sikap mandiri, tegas, idealis, dan santun tercitra dalam kesehariannya. Kreatif dan
suka berkarya, kepatuhan yang tinggi terhadap aturan merupakan ciri seorang pandega.
Pergerakan golongan pandega merupakan pergerakan pelopor bakti yang secara filosofis
sebagai penggerak pembangunan dan perubahan (Agent of change) ke arah pembaharuan
dalam menegakkan dan mengisi kemerdekaan bangsa. Kepandegaan merupakan persiapan
terakhir mencapai tujuan gerakan pramuka menjadi warga negara yang berjiwa pancasila,
setia kepada NKRI serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun
bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup, alam lingkungan, baik lokal,
nasional, maupun internasional. Formasi barisan yang digunakan adalah bersaf satu lurus atau
formasi lidi. Adapun makna filosofis yang terkandung dari formasi ini yaitu bahwa pandega
sudah dibebaskan melihat dunia luar dan dapat menentukan arah jalannya sendiri dengan
tanggungjawab pembina. Hubungan pembina dengan pandega yaitu sebagai mitra di mana
pembina berperan lebih besar untuk memberi dorongan, motivasi, dan arahan (Tut wuri
handayani). Racana pandega Racana pandega merupakan satuan pandega di gugusdepan.

11
Kata racana mengandung arti dasar penyangga tiang bangunan. Dimana sebuah penyangga
bangunan harus mempunyai kekuatan yang andal yang dapat menjamin ketahanan bangunan.
Secara simbolis racana pandega merupakan dasar penyangga yang mempersiapkan inovasi
baru, kekuatan cinta tanah air, pemimpin dan kepemimpinan masyarakat. Maka dari itu
bentuk kegiatan dalam kepandegaan yaitu bina diri, bina satuan dan bina masyarakat. ·
Peminatan Pada gerakan pramuka terdapat lembaga – lembaga yang dapat memberikan
pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan saka. Ada 8 saka
dan 8 peminatan dalam gerakan pramuka, seperti gladian pimpinan satuan, KIM, LPK,
KPDK, berbagai kursus keterampilan, kursus kewirausahaan, raimuna dan beberapa hal
lainnya. Dewan pandega Seorang dewan pandega dipilih oleh anggota racana. Dewan racana
dipimpin oleh ketua dengan susunan sebagai berikut: - Seorang ketua – Seorang pemangku
adat – Seorang sekretaris – Seorang bendahara – Beberapa anggota Adapun tugas dewan
pandega seperti merancang program kegiatan, mengurus dan mengatur kegiatan,
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, merekrut anggota baru, mengelola dana untuk
menjalankan program kegiatan melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada pembina gudep.
Kegiatan pandega Kegiatan pandega merupakan kegiatan yang kreatif, berkarakter, dinamis,
progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan pandega
berasal dari pandega, oleh pandega, dan untuk pandega walaupun tetap di dalam
tsnggungjawab pembina pandega. Adapun kewajiban utama seorang pandega yaitu membina
diri agar dapat mandiri sendiri, tidak menjadi beban orang lain, dan dapat melakukan
pekerjaan yang merupakan usaha mempersiapkan diri dalam betuk pengetahuan,
keterampilan untuk dapat berbakti. SKU dan SPG pandega merupakan standar nilai – nilai
dan keterampilan yang dicapai oleh seorang pramuka. SKK merupakan standar kompetensi
pramuka berdasarkan peminatannya. SKU pandega mempunyai satu tingkatan yaitu pandega.

IX.TENTANG BANTARA
Panduan Materi SKU Pramuka Penegak Bantara ini menjadi seri Panduan Penyelesaian
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka. Panduan materi ini lengkap dengan syarat dan
indikator yang harus dicapai untuk dapat menyelesaikan materi ujian SKU Penegak Bantara.
Panduan Materi SKU Penegak Bantara ini telah disesuaikan dengan ketentuan terbaru tentang
SKU Pramuka sebagaimana tertuang dalam SK Kwarnas Nomor 199 Tahun 2011 tentang
Panduan Penyelesaian SKU Golongan Penegak serta SK Kwarnas No 198 Tahun 2011
tentang Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penegak. SYARAT MENEMPUH BANTARA

12
Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan Penegak. Telah mempelajari dan
menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Mengerti dan bersungguh-sungguh
mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya sehari-hari. Dapat memberi
Salam Pramuka dan tahu maksud dan penggunannya. Tahu tanda-tanda pengenal dalam
Gerakan Pramuka. Tahu struktur organisasi dan Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak
dan Pandega. Tahu arti lambang Gerakan Pramuka. Tahu arti Pancasila. Tahu sejarah dan arti
kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat mengibarkan dan
menurunkannya dalam upacara. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaanIndonesia
Raya bait pertama di muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu
kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara.

X.TENTANG LAKSANA
Penegak Laksana adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum kedua dalam satuan
Pramuka Penegak setelah Penegak Bantara. Golongan Pramuka Penegak yang telah
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Laksana dapat mengikuti
SKU Pramuka Garuda.

Untuk mencapai tingkat Penegak Laksana, seorang Pramuka Penegak Bantara harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

• Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya
dengan tertib, sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya.
• Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil
keputusan.
• Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam
kelompoknya.
• Mengikuti pertemuan Ambalan sekurangkurangnya 3 kali setiap bulan.

• Setia membayar iuran kepada gugus depan nya, dengan uang diperoleh dari usaha
sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola administrasi keuangan.
• Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik.
• Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan.

• Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali.

13
• Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah.

• Dapat menjelaskan isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan.

• Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia.
• Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan
perkemahan selama minimal 3 hari.
• Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih.

• Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB.


• Telah memiliki keterampilan kewirausaha an yang dapat menghasilkan uang.

• Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna.

• Secara berkelompok dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan
pionering, yang dapat digunakan masyarakat.
• Selalu berolahraga, Dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan
menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya.
• Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi.

• Dapat mempersiapkan dan melaksanakan upacara umum minimal 3 kali.

• Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degeneratif dan
penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.

XI.TENTANG AMBALAN
Ambalan Penegak atau sering hanya disebut Ambalan adalah satuan organisasi dalam
Gerakan Pramuka yang terdiri atas paling banyak 32 orang Pramuka Penegak. Ambalan
Penegak dibagi dalam 4 sangga yang masing-masing sangga terdiri atas 6 – 8 orang Pramuka
Penegak. Gerakan Pramuka menghimpun anggotanya dalam satuan dan kwartir. Satuan
terdepan dalam pembinaan peserta didik adalah Gugusdepan. Dalam Gugusdepan yang
lengkap terdapat Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana
Pandega. Namun jika tidak memungkinkan, sebuah gugusdepan boleh hanya memiliki salah
satu satuan saja semisal Ambalan Penegak. Pembentukan ambalan ini bertujuan untuk
memudahkan penghimpunan, pengelolaan, penggerakan dan pengarahan peserta didik dalam
pelaksanaan kegiatan Pramuka Penegak untuk mencapai tujuannya.

14
XII.TENTANG SEMAPHORE
Semafor adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan
bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat
dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah
bendera, yang dinamakan bendera semafor. Pengiriman sandi melalui bendera semafor ini
menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm.
Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang
berbeda warna dan sebaiknya menggunakan warna yang cerah. Warna yang digunakan
sebenarnya bisa bermacam-macam, tetapi yang lazim digunakan adalah warna merah dan
kuning, di mana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke
19, semafor digunakan dalam komunikasi kelautan.[butuh rujukan] Metode ini masih
digunakan saat pengisian bahan bakar di laut dan dapat digunakan sebagai komunikasi
darurat pada siang hari (memakai bendera) maupun malam hari (memakai tongkat
bercahaya).

XIII.TENTANG TALI TEMALI

Tali Temali adalah salah satu seni menyambung tali dengan menggunakan simpul-simpul
sehingga membentuk suatu alat atau benda lain yang bermanfaat. Misalnya adalah tandu,
tiang bendera, dan masih banyak lagi. Beberapa tali, kemudian diikat dengan mengguakan
simpul jangkar dan simpul pangkal. Kita tahu bahwa kegiatan anggota pramuka tidak lepas
dari berkemah. Dalam kegiatan tersebut akan dihadapkan dengan keahlian memasang tanda.
Dalam pemasangan tenda sendiri, dibutuhkan kemampuan dan pengetahuan mengenai teknik
tali temali atau disebut juga simpul, untuk mengikat antara tiang satu dengan tiang yang
lainnya.

Untuk mengikat antara tali dengan tali, atau tali dengan bendanya tidak asal mengikat. Tentu
ada langkah untuk menghasilkan suatu bentukan dari tali-tali yang ada. Masing-masing
simpul atau ikatan pun mempunyai nama dan fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah
penjelasannya.

· Simpul: merupakan hasil atau bentukan dari satu atau dua utas tali. Beberapa simpul yang
lebih dikenal di kalangan pramuka ialah simpul hidup, simpul mati, simpul pangkal, simpul
laso, simpul jangkar.

15
1. Simpul hidup, berfungsi untuk mengikat suatu benda dengan kuat, tapi untuk
melepasnya tidak susah, tali temali simpul ini biasanya digunakan untuk mengikat
hewan.

2. Simpul mati, adalah simpul yang biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul.
Walaupun simpul ini terlihat mudah dalam membuatnya, namun banyak juga yang
salah dalam membuatnya. Simpul Ini berfungsi untuk menyambung dua utas tali yang
sama besarnya dan tidak licin.

3. Simpul pangkal, merupakan salah satu simpul yang sering sekali digunakan untuk
mengawali atau mengakhiri suatu simpul lainnya. Seperti contoh apabila kamu ingin
membuat simpul palang maka langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah
pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat.

4. Simpul jangkar, dalam pembuatannya tidak begitu sulit alias mudah. Ada beberapa
cara dalam membuat tali temali simpul jangkar ini salah satunya adalah bagilah tali
menjadi dua kemudian lingkarkan pada benda yang ingin ditali, kemudian tariklah
kedua badan tali, sehingga semua tali masuk ke dalam sosok.

Selain dari beberapa contoh diatas, masih banyak lagi jenis simpul yang dapat digunakan
dalam berpramuka.

· Ikatan: Ikatan adalah bentukan dari tali yang digunakan untuk mengikat barang atau
benda. Macam-Macam Ikatan adalah sebagai berikut :

1. Ikatan kaki tiga, dari namanya ikatan ini memiliki fungsi untuk mengikat tiga tiang
sekaligus dalam satu ikatan untuk pembuatan kaki tiga, jemuran.
16
2. Ikatan palang, berfungsi untuk mengencangkan kedua tongkat secara vertikal dan
horizontal sehingga kedua tongkat tersebut menjadi satu dan sulit dilepaskan. Fungsi
yang paling dominan dari ikatan ini adalah untuk mengikat dua buah tiang yang
bersilangan dengan sudut 90⁰ (Siku-Siku).
3. Ikatan silang, berfungsi untuk mengikat dua buah tongkat bersilangan dan tidak
membentuk siku.
4. Ikatan canggah, berfungsi untuk menyambung tongkat dengan tali secara sejajar.
Ikatan canggah umum dikenal dengan nama ikatan sambung tongkat.

Dengan mengenal dan mempelajari berbagai macam simpul dan ikatan, kita tentu sudah dapat
membangun sebuah bangunan darat atau dalam kata lain adalah pionering.

XIV.SANDI MORSE

Sandi morse adalah sebuah kode yang yang menggunakan titik atau garis yang disusun untuk
mewakili karakter tertentu dalam merepresentasikan huruf, angka, tanda baca, dan sinyal.

XV.SANDI KIMIA

17
Sandi kimi ini sebenarnya juga berkaitan dengan sandi morse namun simbolnya mirip dengan
simbol huruf pada rumus kimia. Ketentuan penggunaan adalah titik adalah huruf vokal yaitu
a, i, u, e, o. Sedangkan huruf konsonannya melambangkan strip. Sebagai contoh adalah -.- / .-
/ – / .. di dalam sandi kimia ditulis KOH + OH + HH + OO yang nantinya dibaca menjadi
kata KAMI.

XVI.SANDI RUMPUT

Sandi rumput ini merupakan salah satu turunan dari sandi morse namun bentuknya seperti
rumput. Kuncinya adalah menggunakan rumput yang pendek sebagai simbol titik dan rumput
yang tinggi sebagai simbol garis.

18
XVII.SANDI KOORDINAT

Sandi koordinat sering juga disebut sandi merah putih atau sandi gudep sedia, karena sering
menggunakan kata kunci GUDEP SEDIA. Kata-kata lain bisa digunakan selama memiliki
total 10 huruf dengan masing-masing kata 5 huruf.Sandi Koordinat biasanya dilengkapi
dengan kata kunci semisal: “Jika tidak ingin tersesat, jangan lupa melihat posisi regu adik
dengan kordinat x/y = KEMAH MESRA”; “Temukan posisi yang aman pada kordinat x/y =
GADIS TIMUR” dan sejenisnya. Dan untuk soal sandinya selalu terdiri atas deretan abjad
yang terkelompok dua-dua semisal: ME AM GT DR dan sejenisnya

XVIII.SANDI A-N

Cara memecahkan dan membaca (termasuk cara membuat) sandi AN sangat mudah. Sandi ini
hanyalah saling mengganti antara dua deret urutan abjad. Deret pertama terdiri atas huruf A
s.d. M sedangkan deret kedua terdiri atas huruf N s.d. Z. Sehingga akan terbentuk susunan
atau deret huruf seperti berikut. Untuk membaca dan membuat sandi AN caranya tinggal

19
mengganti huruf yang ada di deret atas dengan huruf yang ada di deret bawah. Pun
sebaliknya huruf yang berada di deret bawah diganti dengan huruf yang ada di deret sebelah
atas.

XIX.SANDI A-Z

Sandi A-Z mirip dengan Sandi A-N. Sandi merupakan salah satu sandi dasar yang banyak
dikenali oleh anggota pramuka. Baik itu oleh peserta didik, maupun kakak Pembina.
Penggunaan Sandi A-Z ini biasanya banyak dipergunakan dalam kegiatan Hiking atau
pengembaraan. Selain itu sandi juga dapat melatih daya ingat peserta didik.

XX.SANDI ANGKA

Sandi Angka merupakan sandi yang paling mudah dan sederhana. Penggunaan Sandi Aangka
ini banyak dipergunakan dalam kegiatan Hiking atau pengembaraan. Selain itu sandi juga
dapat melatih daya ingat peserta didik.

20
Kunci untuk menggunakan Sandi Angka ini adalah merubah sebuah angka menjadi huruf,
misalnya 1 = A dan 26 = Z atau 0 = A dan 25 = Z. Kakak-kakak Pembina dapat
memodifikasinya sesuai dengan keinginan, agar Sandi Angka ini menjadi sulit untuk
dipecahkan oleh pihak lain.

XXI.SANDI JAM

Sandi jam sendiri merupakan sandi yang dibuat dengan menentukan waktu tertentu sebagai
patokan. Misal pukul 08.00 menunjukkan huruf A maka jika beda waktu yang akan
digunakan adalah lima menit, pukul 08.05 disebut sebagai B.

XXII.SANDI UDANG
Yaitu sandi yang kalau ingin membacanya harus dimulai dari belakang, seperti udang
berjalan. Cara menggunakan sandi ini hanya dengan pukul 03.00 sebagai acuan A,
senlanjutnya setiap 5 menit berubah menjadi huruf berikut nya. Dan seterusnya. Cara
menggunakan sandi ini hanya tinggal menambahkan AND di tiap kata

XXIII.SANDI KOTAK 1 2 & 3

1). Sandi Kotak


1 Sandi kotak sendiri terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah sandi kotak 1. Sandi
kotak 1 adalah sandi yang terdiri dari huruf-huruf yang disusun menjadi kode dalam sebuah
kotak berbentuk menyilang dan vertikal horizontal yang terdiri dari sembilan kotak.

21
Penjelasan lengkap mengenai pengertian sandi kotak dipaparkan dalam buku berjudul Buku
Panduan Pramuka Siaga yang disusun oleh Agus S. Dani, Budi Anwari (2015:108) yang
menyebutkan bahwa sandi kotak 1 adalah sandi yang terdiri dari palang-palang atau kotak
dan sudut-sudut dengan kunci khusus

2) sandi kotak 2

Sandi kotak 2 terdiri dari 9 kotak. Masing-masing kotak terdiri dari 3 huruf, kecuali kotak
terakhir yang hanya terdiri dari huruf Y dan Z.

3) sandi kotak 3

22
Menurut buku Taklukan Syarat-Syarat Kecakapan Umum karya Ubet Zubaidi (2018:149),
pengertian sandi kotak 3 adalah sandi yang bentuknya berupa perpaduan antara kotak vertikal
horizontal dan kotak yang berbentuk persegi empat belah ketupat yang setiap huruf
alfabetnya menyebar. Sebenarnya, cara membuat dan membaca sandi kotak tidaklah susah,
bahkan saking mudahnya sandi kotak biasa diajarkan dan diujikan kepada anggota pramuka
siaga. Melansir dari Buku Panduan Pramuka Siaga, Agus S. Dani, 2015, meskipun terbilang
mudah, sandi apa pun apabila kita tidak mengetahui dan memahami teknik dan cara bacanya,
pasti akan terasa suli

XXIV.SANDI NAPOLEON

Sandi Napoleon diambil dari nama Napoleon Bonaparte. Sandi ini digunakan dengan cara

merangkai huruf-huruf dengan terbolak-balik. Hampir menyerupai sandi ular, jumlah huruf
yang dirangkai dan dikelompokkan dalam sandi Napoleon harus sama

Sandi Napoleon diambil dari nama Napoleon Bonaparte. Sandi ini digunakan dengan cara
merangkai huruf-huruf dengan terbolak-balik. Hampir menyerupai sandi ular, jumlah huruf
yang dirangkai dan dikelompokkan dalam sandi Napoleon harus sama

23
XXV. PBB Perpang dan Isyarat

Y. PBB PERPANG & ISYARAT

•PBB PERPANG
Baris – berbaris dalam gerakan pramuka merupakan suatu latihan fisik yang digunakan untuk
menanamkan rasa disiplin. Kekompakkan gerakan suatu regu atau kelompok berbaris sangat
ditentukan oleh kedisiplinan dari masing – masing anggotanya. Dalam mempelajari gerakan
baris – berbaris, kita akan mengenal aba – aba, gerakan perorang, gerakan dasar dan gerakan
pasukan. Baris – berbaris adalah elemen dasar untuk menilai suatu kelompok. Sebab, baris –
berbaris mengajarkan kekompakkan, kerapian, dan kebersamaan sebuah kelompok.

Peraturan pada baris – berbaris yang digunakan setiap kegiatan pramuka umumnya
dilaksanakan menggunakan 2 macam cara, yakni baris – berbaris menggunakan tongkat dan
tanpa tongkat.

Baris – berbaris menggunakan tongkat mempunyai tata cara tersendiri di lingkungan


pramuka, sementara baris – berbaris tanpa tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur
dalam peraturan baris – berbaris yang digunakan TNI/POLRI.

•ISYARAT
Isyarat adalah memberikan cara-cara dan sarana-sarana berkomunikasi dalam sua terutama
yang berhubungan dengan keselamatan pelayaran dan orang-orang, khususnya jika terdapat
kesulitan-kesulitan bahasa.

Z. PIONERING & TANDU

•PIONERING

Pengertian Pionering

Pionering adalah salah satu teknik kepramukaan dengan memanfaatkan tongkat dan tali untuk
membentuk sebuah model atau bentuk. Pada dasarnya teknik pionering ini merupakan teknik
dasar untuk membuat sebuah objek bangunan yang ada di dunia nyata.

Hanya saja bahan bakunya menggunakan tali dan kayu (Pramuka). Berbagai model seperti
tiang bendera, jembatan, menara, dan lain sebagainya dapat dibentuk dengan menggunakan
kombinasi tongkat dan tali.

24
Dalam proses pembuatan pionering perlu memperhatikan 4 aspek utama yaitu, tongkat, tali,
simpul dan ikatan. Keempatnya adalah satu kesatuan yang memiliki peran masing-masing
dari setiap prosesnya. Materi tentang tali temali memiliki peran yang cukup penting untuk
bisa membangun sebuah pionering.

Anggota Pramuka Siaga sudah bisa mengenal materi dasarnya tentang pionering. Untuk
golongan selanjutnya (Penggalang dan seterusnya) diharapkan sudah bisa mengaplikasikan
dalam berbagai bentuk (model).

Tujuan:

Memberikan pengetahuan baru ilmu kepramukaan dan mengasah skill anggota Pramuka
dalam membuat sebuah model sederhana. Nantinya ilmu tersebut dapat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari pada saat dan sesudah kegiatan Pramuka.

Manfaat:

Selain tujuan mempelajari dapat menambah ilmu baru. Ternyata kegiatan belajar membuat
pionering secara beregu dapat memberikan manfaat antara lain:

- Meningkatkan kekompakan.
- Memupuk rasa kebersamaan.
- Melatih kerja sama yang baik antar sesama anggota Pramuka.

- Dapat diaplikasikan saat keadaan darurat (pertolongan pertama).


- Mengaplikasikan hasil pemikiran dalam merancang suatu objek yang dapat berguna.

Macam-Macam Simpul Pada Pionering

Dalam pembuatan pionering dapat memanfaatkan berbagai macam simpul antara lain: -
Simpul Pangkal
Yaitu simpul yang berguna untuk memulai atau mengakhiri suatu ikatan pada tongkat. -
Simpul Mati
Berguna untuk menyambung dua utas tali sama besar.

- Simpul Anyam

Berguna untuk menyambungkan dua utas tali dengan ukuran tidak sama besar dan dalam tali
keadaan kering.

25
- Simpul Anyam Berganda

Berguna untuk menyambungkan dua utas tali dengan ukuran tidak sama besar dan dalam tali
keadaan basah.

- Simpul Kembar

Berguna untuk menyambungkan dua utas tali sama besar.

- Simpul Erat

Berguna untuk memendekkan tali tanpa perlu memotong tali.

- Simpul Penarik

Berguna untuk memudahkan dalam menarik beban, jika beban tersebut terlalu berat untuk
satu orang.

- Simpul Kursi

Berguna untuk mengangkat atau menurunkan benda, bahkan orang yang sedang pingsan.

Macam-Macam Ikatan Pada Pionering

Selain simpul yang digunakan pada pionering, ada juga berbagai ikatan yang memiliki fungsi
menyambungkan dua tongkat atau lebih dengan bantuan tali. Berikut ini adalah berbagai
macam ikatan antara lain: - Ikatan Palang

Berguna untuk mengikat dua tongkat atau kayu yang posisinya saling tegak lurus. -
Ikatan Silang
Berguna untuk mengikat dua buah tongkat atau kayu yang posisinya saling bersilangan. -
Ikatan Canggah
Berguna untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus.

- Ikatan Kaki Tiga

Berguna untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau
untuk membentuk posisi kaki tiga.

•TANDU

26
A. PENGERTIAN TANDU

Tandu ialah sebuah alat yang dibuat untuk mengevakuasi korban dari tempat kejadian
ketempat yang lebih aman atau rujukan. Adapun rujukan dapat di artikan sebagai tempat
dimana korban harus dirawat, misalnya rumah sakit, puskesmas, ataupun tempat yang dimana
korban layak untuk dirawat/ tempat yang lebih aman.

B. TUJUAN TANDU

Ada begitu banyak macam-macam tandu, namun penulis akan uraikan sebagian dibawah ini,
meskipun begitu banyak macam-macam tandu namun tujuan dari tandu itu semua sama.
Yaitu sebagai alat untuk mengevakuasi korban dari tempat kejadian ketempat yang lebih
aman atau rujukan.

C. MANFAAT TANDU

Memudahkan penolong untuk mengevakuasi korban, memberi rasanyaman pada korban pada
saat evakuasi berlangsung.dll

D. MACAM-MACAM TANDU

Macam-macam tandu itu sangatlah banyak dan beraneka ragam bentuknya, namun tujuan
dari tandu itu sama yaitu sebagai alat untuk mengevakuasi korban.

Adapun macam-macam tandu yang sering kita kenal antara lain :

27
1. Tandu Sepinal

Yaitu: tandu yang digunakan untuk mengevakuasi korban patah tulang belakang. Tandu ini
memiliki bentuk seperti daun pintu yang rata. Dikarnakan tulang yang patah tersebut adalah
bagian belakang maka tandu harus berbentuk rata, tujuannya agar tulang balakang yang patah
tetap pada posisi yang benar, mencegah terjadinya kematian dan dapat memberi rasa nyaman
terhadap pasien.

2. Tandu Sorong

Adapun tandu ini sering kita jumpai di rumah sakit – rumah sakit, puskesmas, maupun di
dalam ambulance. Tandu sorong ini jarang kita jumpai pada saat di lapangan dikarnakan
adanya roda yang memerlukan jalan atau lintasan yang bagus maka tandu ini jarang kita
jumpai pada saad di lapangan. Tandu sorong ini adalah tandu yang sangat megah, dikatakan
megah karena tandu ini terbuat dari bahan busa yang beralaskan kain yang membuat pasien
merasa lebih nyaman

3. Tandu Lipat

Dikatakan tandu lipat yaitu: karena tandu ini memiliki sifat yang sangat praktis,
kepraktisannya ini terdapat pada kemudahan tandu untuk dapat dilipat sehingga tandu tidak
memebesar dan mudah dibawa, tandu ini dibuat dengan memakai alat atau bahan dari besi
dan kain. Tandu ini sering digunakan untuk mengevakuasi korban pada saat permainan bola.
Dikarnakan tandu ini memiliki sifat yang sangat praktis,maka tandu ini dapat dugunakan
dimana saja.

4. Tandu Darurat

Tandu darurat yaitu : tandu yang sering sekali di gunakan ketika dalam keadaan darurat atau
mendesak yang diluar dari perkiraan atau kemampuan manusia misalnya lupa atau lintasan
yang tidak memungkinkan untuk membawa tandu ya ng su dah ada. Tandu darurat ini sering

28
di gunakan ketika dalam keadaan darurat misalnya ketika di hutan ataupun lembah yang
mana dalam keadaan itu tidak mungkin untuk membawa tandu yang sudah ada atau sudah
jadi, maka dalam keadaan itulah tandu darurat ini dipakai. Adapun pengertian tandu darurat
itu sendiri adalah: sebagai alat transportasi darurat yang dibuat dengan menggunakan alat
atau bahan yang seadanya.

Hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan tandu darurat adalah sebagai berikut: 1. Bambu
atau kayu

3. Tali
4. Mitella 4Pembalut gulung

Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

1. 2 (dua) buah bambu panjang yang memiliki ukuran panjang 225 cm atau yang disebut
ibu tandu. 2 buah bambu pendek yang memiliki ukuran panjang 60 cm atau yang
disebut anak tandu

2. 2(dua) buah tali tandu yang memiliki panjang 13 m dan memiliki ukuran diameter
3,5,8 ml

3. 3 (tiga) buah mitella yang memiliki ukuran segitiga sama kaki yang panjang kakinya
60 dan lebar 125

4. 2(dua) buah pembalut gulung yang memiliki ukuran panjang 2m adapun kegunaan
dari pembalut gulung ini adalah untuk pengikat korban, agar korban tetap dalam
posisi dan tidak jatuh dari tandu ketika melewati lintasan yang sulit, misalnya
didaerah tebing dan lintasan-lintasan yang dikhawartirkan korban dapat terjatuh.

29
E. SIMPUL

Simpul yang digunakan dalam pembuatan tandu darurat ada dua macam yaitu:

1. Simpul pangkal yaitu simpul yang digunakan pada awal pembuatan tandu
darurat. Liat pada gambar 0.1 dan 0.2
2. Simpul jangkar yaitu simpul yang digunakan dalam proses pengenaman jaring
tandu. Dari pengikatan simpul jangkar yang benar, maka akan ditemukan
7(tuju) buah belah ketupat. Liat gambar 0.4

F. JARAK DAN SISA TALI


Dalam pembuatan tandu darurat harus juga diperhatikan akan adanya jarak, adapun tujuan
dari jarak ini adalah agar penolong mendapatkan kemudahan dan kenyamanan baik dalam hal
pengangkatan tandu saat evakuasi ataupun yang lainnya.

a. Jarak pegangan tandu adalah 25-30 cm b. Jarak anak tandu 3-5 cm


b. Sisa tali tandu 10-12 cm

G. CARA PEMBUATAN TANDU DARURAT


Terlebih dahulu kita siapkan alat-alat yang akan digunakan, kemudian kita membuat simpul
pangkal yang kemudian simpul tersebut di kaitkan pada anak tandu, kemudian tali dililitkan
keatas memutar sebanyak 3(tiga) kali, dan kesamping juga sebanyak 3(tiga) kali. Pada saat
memasuki pelilitan dua ke tiga ibu jari dimasukkan pada daerah peliitan, tujuannya adalah
untuk memberi senggang atau kemudahan pada saat memasukkan tali yang untuk mengikat
agar tandu kuat begitu juga yang di lakukan pada pelilitan berikutnya.

30
H. PEMASANGAN MITELLA

Adapun tujuan dari pemasangan mitella ini adalah sebagai berikut

1. Sebagai penentu letak kepala rasa


2. Pemberi untuk lebih jelasnya untuk posisi pemasangan mitella dapat kita lihat
pada gambar 0.10 di bawah ini. Nyaman terhadap pasien

Keterangan

Mitella harus dipastikan pada posisi bagian atas tandu Mitella tengah menunjukkan atau
menentukan letak posisi kepala korban.

1. PEMASANGAN PEMBLUT GULUNG (PG)


Seperti yang telah penulis jelaskan di atas bahwa fungsi dari pembalut gulung ini adalah
sebagai pengikat korban agar tidak jatuh dari tandu pada saad melintasi lintasan yang sulit
yang di khwatirkan korban akan jatuh dari tandu.

KESIMPULAN:
Tandu adalah alat untuk mengevakuasi korban dari tempat kejadian ketempat yang lebih
aman atau rujukan.

Macam-macam tandu antara lain:

1. Tandu spinal 2. Tandu so rong


2. Tandu lipat / standar
3. Tandu darurat peranannya sangat penting pada saat terjadi bencana
alam,kecelakaan,maupun hal-hal yang diluar kemampuan manusia yang membutuh
kan evakuasi missal kecelakaan. Dan lain-lain penulis menulis materi tandu ini adalah
bertujuan agar pada saat terjadi bencana alam ataupun hal-hal yang membutuhkan
evakuasi, tidak terjadi kepanikan atau kesalahan dalam menangani korban dan
mencegah terjadinya kematian dan cacat seumur hidup.

31
CARA MEMBUAT TANDU:

1. Siap kan tali 4 utas, palang bambu 2 pasang, dan induk bambu 2 Pasang
2. Buatlah simpul palang di induk bambu dengan menggunakan tali dan lakukan ini
sebanyak 4 kali terhadap ke4 ujung induk palang tersebut
3. Sambung simpul pangkal yang ada di palang bambu dengan induk bambu dengan
menggunakan tali 4. Lakukan ini dengan sebanyak 4 kali dengan cara yang sama
4. Setelah itu buatlah simpul jangkar sebanyak 2 kali lalu sambung tali untuk
melanjutkan membuat simpul jangkar sebanyk 4 dan 4 lagi pada bambu yang satunya
5. Setelah selesai membuat jangkar lanjutkan dengan membuat bantalan dan tali
tengah 7. Setelah ini semua selesai tandu telah siap di gunakan untuk menggangkat
pasien untuk di berikan pertolongan pertama dan di serahkan kepada tim dokter.

Tandu merupakan salah satu alat yang termasuk dalam alat-alat P3K Tandu berguna untuk
mengangkat korban, Untuk membuat tandu yang paling sederhanadibutuhkan 3 alat yaitu tali,
tongkat ukuran 60 cm dan tongkat ukuran 180 cm Masing- masing di butuhkan dua buah.

BAB III
KESIMPULAN

32
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan tentang pengaruh Gerakan Pramuka dalam
meningkatkan sikap Nasionalisme dan Patriotisme peserta didik bahwa dengan
Gerakan Pramuka kita bisa meningkatkan sikap Nasionalisme danPatriotisme peserta didik
misal dengan memberikan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara kepada Peserta didik agar
peserta didik mengetahui dasar-dasar dari Bela Negara dan seperti kata Presiden SBY “Untuk
mewujudkan generasi muda yangmandiri, berdaya saing, dan berakhlak mulia, gerakan
Pramuka memiliki peranyang sangat penting dan menentukan. Gerakan Pramuka memberi
ruang, wadah, dan media dalam membangun generasi muda yang memiliki karakter
kepribadian, dan watak yang kuat. Gerakan Pramuka memberi ruang untuk membangun
generasi muda yang cerdas, tangguh, luhur budi pekertinya, sertarukun, dan bersatu. Gerakan
pramuka juga menduduki peran yang makin pentingdi era global sekarang ini. Era globalisasi
telah menghadirkan tumbuhnya gejalauniversalisme dan transnasionalisme yang kian
menguat Globalisasi juga berpotensi menumbukan gejala denasionalisme atau melemahnya
rasakebangsaan. Gerakan Pramuka dengan ragam kegiatan yang bernuansa cinta tanahair
memegang peran penting untuk mempertebal semangat nasionalisme ditengah-tengah
fenomena globalisasi itu

DAFTAR PUSTAKA
33
Abidin Zainal 2011. Bulu Saku Promula Bonus SKU Terbaru Penegak jogjakarta:
Planet limu

Andri Bob Sunard 2010. Boyman Ragam Latihan Pramula. Bandung: Nuansa Muds

Balci-Celik, 5 and Deniz, M. E 2008. A Comparison of Scouts Emotional Inteligence


Levels With Regards to Age and Gender Variables: A CrossCultura/Study, Elementary
Education Online, 7(2), pp. 376-383

Retrieved December 16, 2008

Daryanto dan Raharjo, Muyo, 2012 Model Pembelajaran Inovatif Yogyakarta: Gave
Media

Departemen Pendidikan Nasional 2002. Namus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:


Depdiknes 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasions

Dimes Rahmat 2010. Buku Materi Pramuka Penegak. Purwodadi: SMA Negeri 1

Purwodadi

Engkoswers den Komariah. 2010. Paradigme Manajemen

34

Anda mungkin juga menyukai