Sedari muda, Sri Sultan HB IX memang sudah aktif berkiprah dalam organisasi
kepanduan. Kemudian, menjelang tahun 1960-an, Sri Sultan HB IX diangkat sebagai
Pandu Agung atau pemimpin organisasi kepanduan. Satu tahun setelahnya, 1961, saat
banyak organisasi kepanduan digabungkan ke dalam satu wadah, Presiden Soekarno
acap kali berkonsultasi dengan Sri Sultan. Menurut Presiden Soekarno, berbagai
organisasi kepanduan yang saat itu sudah berkembang di Indonesia perlu diperbaiki.
Oleh sebab itu, pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia
Pembentukan Gerakan Pramuka, di mana Sri Sultan HB IX menjadi salah satu
pengurusnya. Sri Sultan HB IX bersama anggota lainnya, seperti A Azis Saleh Achadi,
dan Prijono pun menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka. Setleah itu, Presiden
Soekarno mencetus Keppres RI No. 238 Tahun 1961 tentang Pramuka. Berdasarkan
keputusan presiden tersebut, ditetapkanlah Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik para pemuda Indonesia.
Pramuka resmi didirikan pada 14 Agustus 1961. Gerakan kepanduan mulai
diperkenalkan kepada rakyat Indonesia. Presiden Soekarno juga memberikan panji
kepramukaan di hari itu, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka. Setelah itu,
Sri Sultan HB IX diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka selama
empat periode, yaitu: 1961-1963 1963-1967 1967-1970 1970-1974 Berkat kiprahnya
dalam gerakan kepanduan Indonesia, ia disebut sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Baca juga: Sejarah Pramuka Indonesia Peran dalam Pramuka Di samping menjadi
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Sri Sultan HB IX juga mempelopori
sejumlah kegiatan dalam kepramukaan, salah satunya Gerakan Tabungan Pramuka
pada 1974. Beliau juga menggagas Wirakarya, yaitu perkemahan pertama Pramuka
Nasional pada 1968. Kemudian, dibentuk pula Tri Satya Pramuka dan Dasa Dharma
Pramuka, sebuah janji kesetiaan anggota Pramuka yang masih digunakan sampai saat
ini. Pramuka juga dikenal dengan ciri khas warna seragamnya, yaitu berwarna coklat
muda untuk atasan dan bawahan berwarna coklat tua. Dua warna ini merupakan
lambang elemen air serta tanah. Baca juga: Sejarah Singkat Pramuka Dunia
Penghargaan Besarnya jasa Sri Sultan HB IX dalam bidang pramuka bahkan sampai
terdengar hingga ke kancah internasional. Hal ini yang kemudian membuat Sri Sultan
HB IX dianugerahi penghargaan Bronze Walf Award dari World Organization of the
Scout Movement (WOSM) pada 1973. Pengargaan ini sendiri merupakan penghargaan
tertinggi bagi mereka yang dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan pramuka.
GERAKAN PANDU HIDAYATULLAH
PENGERTIAN
1. Gerakan
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), gerakan adalah (1) perbuatan atau keadaan
bergerak (air, laut, mesin); 2 pergerakan, usaha, atau kegiatan dalam lapangan sosial (politik dsb).
Adapun istilah didik atau mendidik maknanya adalah “memelihara dan memberi latihan (ajaran,
tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.” Selanjutnya,
istilah pendidikan maknanya adalah: “proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan;
proses, cara, perbuatan mendidik.”
1. Hidayatullah
Nama Hidayatullah diambil dari organisasi induk yang menaungi gerakan kepanduan ini.
Hidayatullah adalah gerakan dakwah yang merupakan salah satu bagian dari keseluruhan kaum
muslimin (jama’atun min jama’aa-til muslimin). Hidayatullah adalah organisasi massa Islam yang
berbasis kader.
1. Bentuk dari lambang Pandu Hidayatullah adalah garis segi empat yang di dalamnya terdiri dari
: Bulan sabit, Logo Hidayatullah, Tulisan “ PANDU HIDAYATULLAH” dengan font Times New
Roman, Tulisan font MCS shafa E_U normal; contoh : ال عزة إال باإلسالم
2. Warna dasar logo putih, Warna garis persegi hitam, Warna bulan sabit merah, Warna tulisan
Pandu Hidayatullah hitam, Warna logo Hidayatullah sesuai aslinya, Warna tulisan زة إالJJال ع
باإلسالمadalah hitam
3. Makna simbol:
Kotak persegi melambangkan ka’bah yang menjadi kiblat dan simbol persatuan umat Islam.
Bulan sabit melambangkan ciri khas ke-Islaman, bulan sabit adalah posisi bulan di awal
kemunculannya. Bulan sabit ini sedang berproses menuju kesempurnaan yaitu ketika bulan
purnama yang bersinar terang diatas kegelapan malam. Warna MERAH pada simbol bulan sabit
melambangkan keberanian, kepatriotan dan kepahlawan.
Logo Hidayatullah melambangkan anggota gerakan kepanduan ini bagian dari jama’ah
Hidayatullah
Tulisan Pandu Hidayatullah menunjukkan nama organisasi; Pandu artinya anggota perkumpulan
pemuda yang berjiwa kesatria, gagah dan pemberani sedangkan Hidayatullah bermakna bagian
dari jamaah Hidayatullah.
Warna dasar putih melambangkan kesucian
Tulisan زة الJJالم إال عJJ باإلسmenjadi motto pandu Hidayatullah yang menyatakan kemuliaan itu
hanyalah dengan Islam
Makna filosofi : Kader Pandu Hidayatullah adalah para pemuda Islam yang bergerak dalam ikatan
kokoh untuk membangkitkan kembali kemulian dan kebesaran Islam seperti bulan sabit yang akan
menjadi bulan purnama menyinari alam raya seisinya.
IKRAR
Allah Robb kami
Rasulullah tauladan kami
Islam agama kami
Al-Quran pedoman Hidup kami
Dakwah dan jihad jalan Hidup kami
Ridlo Allah cita-cita tertinggi kam
Pengurus Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Hidayatullah Nasional masa bakti 2018-2023
telah diresmikan dan dilantik oleh Sekjen Kwarnas Gerakan Pramuka Mayjen TNI (Purn) Dr.
Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP. Acara pengukuhan dilaksanakan, Sabtu (13/02/2021) di
Kampus Pesantren Hidayatullah Surabaya.
Pengurus Majelis Pembimbing dan Pimpinan Sako Hidayatullah
Kepengurusan yang diketuai oleh Kak Syarif Daryono ini akan menjalankan organisasi Sako
Pramuka Hidayatullah tingkat nasional selama empat tahun ke depan. Berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Kwarnas Gerakan Pramuka, yang telah ditetapkan oleh Ka. Kwarnas Komjen
(Purn) Budi Waseso. Berikut ini susunan lengkap Majelis Pembimbing dan Pimpinan Satuan
Komunitas (Pinsako) Gerakan Pramuka Hidayatullah tingkat nasional Masa Bakti 2019-2023.
Dengan dijiwai Surat Al Maidah ayat 54 dan berbekal 5 program utama serta semangat Dasa
Karya Gerakan Pramuka, Ka Pinsako Pramuka Hidayatullah beserta dengan jajarannya
bertekat keras serta berupaya untuk mewujudkan anggota Sako Pramuka Hidayatullah
Berkualitas dan berkarakter. Melahirkan generasi yang relevan sesuai kebutuhan zaman dan
memajukan Indonesia yang lebih bermartabat.