Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH LAHIRNYA PRAMUKA

Gerakan Kepanduan. dimulai pada 1 Agustus 1907,oleh Robert Stephenson


Smyth Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1 yang kemudian dianggap
sebagai awal dari Kegiatan Kepanduan di London Inggris
Lahirnya Gerakan Pramuka Indonesia Setelah Kemerdekaan Indonesia, kepanduan
yang bersifat nasional terbentuk yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember
1945. Panitia Pramuka yang dibentuk pada saat itu terdiri dari Sultan
Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh serta Achmadi. Peristiwa
tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.Seluruh tokoh
kepanduan Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan gerakan Pramuka
pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan. Hari bersejarah diperingati sebagai Hari Ikrar
Gerakan Pramuka.  Pada Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional) pada 14 Agustus
1961, dilakukan penyerahan panji-panji pramuka oleh Presiden Soekarno kepada
tokoh-tokoh pramuka.  Mapinas yang diketuai oleh Presiden Soekarno, wakil
ketua I Sultan Hamengkubuwono XI dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A.
Azis tersebut bertujuan untuk memperkenalkan gerakan Pramuka kepada
Masyarakat. Peristiwa tersebut dikenal sebagai hari lahir Pramuka Indonesia
yang diperingati hingga saat ini. 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka.

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1,  lahir pada


22 Februari 1857 di London,Inggris – meninggal di Nyeri,Kenya 8 Januari 1941),
juga dikenal sebagai BP, atau Lord Baden-Powell, adalah letnan satu umum di
tentara, penulis, dan pendiri Gerakan Kepanduan. dimulai pada 1 Agustus 1907,
yang kemudian dianggap sebagai awal dari Kegiatan Kepanduan.
Buku yang dirilis “Aids to Scouting” .

Lambang Pramuka tunas kelapa


kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
No.06/KN/72tahun1972adalah:
Buah Nyiur
dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Cikal dalam bahasa Indonesia memiliki
arti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.
Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengiaskan bahwa tiap Pramuka
merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
tinggi dan lurus yaitu mulia dan jujur.
Akar nyiur
yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan
keyakinan tiap Pramuka dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-
landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, dalam mencapai cita-citanya.
kepentingan tanah air dan umat manusia.
Lambang Pramuka tunas kelapa memiliki makna yang mendalam. Makna ini
menggambarkan cita-cita Pramuka untuk berkorban dan bermanfaat bagi
bangsa dan negara

Tingkatan pramuka
berdasarkan usia. Ada empat tingkatan dalam pramuka :
1. Pramuka Siaga Anggota Pramuka Tingat Siaga.
Tingkatan di dalam pramuka yang pertama adalah pramuka siaga, yang dimana
anggota dalam tingkatan ini memiliki usia mulai dari 7-10 tahun. Tingkatan ini
disebut dengan siaga, karena namanya diambil dari istilah yang merujuk pada
perjuangan bangsa Indonesia, ketika seluruh rakyatnya mensiagakan diri untuk
mencapai kemerdekaan dengan pembentukan organisasi pada tahun 1908 yang
diberi nama Boedi Oetomo. Satuan terkecil yang ada pada tingkatan siaga disebut
dengan nama barung. Kumpulan dari beberapa barung tersebut kemudian diberi
nama perindukan. Satu barung memiliki anggota tingkatan siaga sebanyak lima
hingga sepuluh orang yang terdiri atas pemimpin dan anggota. Pemimpin barung
utama disebut dengan sulung serta menjadi pemimpin perindukan. Tingkatan siaga
ini juga terdiri dari tiga tingkatan yaitu, mula, bantu, dan tata.

2. Pramuka Penggalang Anggota Pramuka Tingkat Penggalang.


Tingkatan Pramuka Penggalang ini memiliki anggota dengan usia 11-15 tahun.
Istilah penggalang ini merujuk pada penggalangan perjuangan rakyat Indonesia
untuk mempersatukan diri supaya mencapai kemerdekaan dalam peristiwa
bersejarah yang bernama sumpah pemuda. Satuan terkecil dalam tingkatan
pramuka penggalang disebut dengan nama regu. Satuan beberapa regu disebut
dengan pasukan. Satu regu terdiri atas 5-10 anggota pramuka penggalang. Setiap
regu penggalang dipimpin seorang pemimpin regu atau pinru. Para pemimpin regu
memiliki pemimpin regu utama yang dikenal dengan nama pratama. Seperti halnya
pramuka siaga, tingkatan pramuka penggalang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu
penggalang ramu, rakit, dan terap.

3. Pramuka Penegak Anggota Pramuka Tingkat Penegak.


Tingkatan Pramuka Penegak ini anggota yang berusia 16-20 tahun. Secara umum
usia tersebut masuk pada masa social atau yang biasa disebut juga masa remaja
awal yaitu, masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang kuat. Kepenegakkan
merupakan latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain,
persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai
bekal pengabdian yang berguna bagi masyarakat, memiliki ciri hidup dengan
berpedoman Trisatya dan Dasadarma. Tingkatan pramuka penegak terbagi menjadi
dua tingkatan, yaitu penegak bantara dan penegak laksana.

4. Pramuka Pandega Anggota Pramuka Tingkat Pandega. Usia 21-25 tahun.

Gerakan Pramuka atau Gerakan Kepaduan Praja Muda Karana adalah


organisasi pendidikan gerakan kepaduan yang berbadan hukum. Dilansir dari
Encyclopedia Britannica, gerakan Pramuka pertama kali dibentuk oleh tentara
nasional Inggris bernama Robert Stepshenson Smyth Bade-Powell pada tahun
1908.

Motto Gerakan Pramuka


adalah “Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan”.
Secara harfiah, satya berarti janji atau ikrar dan darma berarti kewajiban, tugas
hidup, dan kebajikan, adapun bakti memiliki arti tunduk, hormat, dan
perbuatan yang menyatakan setia. Sehingga kalimat “Satyaku Kudarmakan,
Darmaku Kubaktikan” memiliki makna janji yang akan dilaksanaan sebagai
kewajiban melalui perbuatan dan perbuatan tersebut adalah bukti pengabdian
atau kesetiaan.
Kode kehormatan Pramuka terdiri atas janji yang disebut dengan Satya dan
ketentual moral yang disebut dengan Dharma.
Manfaat motto Gerakan Pramuka di antaranya: Menanamkan rasa bangga
sebagai bagian dari Gerakan Pramuka Membangun kesiapan dalam
pengamalan Satya dan Darma Pramuka Sebagai budaya yang melandasi
pengabdian dalam pengamalan Satya dan Darma Pramuka Menambah rasa
percaya baik kepada Gerakan kepramukaan, sesama anggota, dan juga pada
diri sendiri Menambah semangat pengabdian diri baik pada orang tua,
masyarakat, lingkungan, juga bangsa dan negara Menanamkan rasa tanggung
jawab pada para anggota Gerakan Pramuka  

Dasadarma Pramuka 
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
Patriot yang sopan dan ksatria
Patuh dan suka bermusyawarah
Rela menolong dan tabah
Rajin, terampil dan gembira
Hemat, cermat dan bersahaja
Disiplin,berani dan setia
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Anda mungkin juga menyukai