Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

(MATERI OLEH KAK OPAY)

HOTMA ASI MAULIATE HASUGIAN, S.S


KWARCAB HUMBANG HASUNDUTAN

KURSUS PELATIH DASAR (KPD)


KWARDA SUMATERA UTARA

2021
Fundamental Pramuka
Fundamental memiliki arti dasar, atau acuan dasar yang akan di anut oleh sebuah organisasi.
Sedangkan kepramukaan adalah pendidikan yang ada di pramuka. Sehingga fundamental
kepramukaan ialah dasar-dasar penyelanggaraan pendidikan dalam kegiatan pramuka. Fundamental
Kepramukaan itu ibarat sebuah fondasi rumah, apabila fondasinya bagus maka rumahnya akan
kokoh hingga hilir musim berganti. Maka dari itulah Fundamental Kepramukaan dapat kita
gambarkan pada 15 tongkat yang menjadi fondasi hingga membentuk sebuah rumah.
Tongkat Nomor:
1. Hidup bahagia dan mati Bahagia.
Kata-kata tersebut adalah kata-kata yang di ucapkan oleh pendiri WOSM (World
Organization of the Scout Movement) atau kita kenal dengan kata pandu yakni oleh
Robert Stephenson Smyth Baden-Powel. Dimana seorang Pramuka akan hidup dan mati
bahagia setelah ia bermanfaat bagi penerus bangsanya, terutama generasi penerus di
Gerakan Pramuka itu sendiri.

2. Kesetiaan, Setia Kepada Allah, bangsa, dan kepada diri sendiri.


Disini dimaksudkan adalah tidak sedang membohongi siapapun termasuk dirinya sendiri,
baik secara tindakan maupun fikiran. Sehingga kita menjadi pramuka yang bertuhan,
cinta terhadapa tanah air, dan cinta pada dirinya sendiri.

3. Indikator keberhasilan yang: happy, Healt, helpfull, handycraft.


Semua atas apa yang dilakukan oleh seorang pramuka tentunya ada sebuah capaian yang
harus dicapai, diantaranya; 1) Happy: adalah bentuk/makna dari hidup bahagia dan mati
bahagia, 2) Helath: seorang pramuka juga harus sehat jasmani dan rohaninya, jika tidak
sehat maka tidak disarankan untuknya mengikuti kegiatan. Karena selayaknya seorang
pramuka adalah orang lapangan, 3) Helpful: saling membantu sesuai dengan dasa dharma
poin ke 5 yakni rela menolong dan tabah dimana seorang pramuka itu akan membantu
siapapun tanpa memandang ras, suku, bangsa, dan agamanya, 4) Handycraft: seorang
pramuka juga dituntut untuk kreatif sehingga mampu menciptakan suatu hal yang baru
dan bermanfaat baik ketika berkegiatan ataupun dalam sebuah kompetisi.
(tongkat nomor 1, 2, 3 tsb adalah diperuntukan bagi anggota pramuka Dewasa)
 
4. Membentuk Kepribadian dan akhlak mulia kaum muda.
5. Menanaman semangat kebangsaan, cinta tanah ait dan bela negara bagi kaum muda.
6. Meningkatkan kecakapan hidup, keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi
anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta
menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.
7. Mencintai lingkungan.
Pada poin 4,5,6, dan 7 itu merupakan bentuk pengaplikasian dari Tribina (Bina diri, bina
satuan, bina masyarakat) dan pengamalan trisatya dan dasa dharma yang merupakan landasan
organisasi pramuka untuk menjalankan bentuk pengabdiannya untuk negeri. (Tongkat nomor 4,5,6,7
merupakan tujuan dari pendidikan kepramukaan)
8. Prisip dasar kepramukaan.
Prinsip dasar kepramukaan ada 4 yaitu:
a. Taat pada Tuhan
Menandakan bahwa kita tidaklah atheis dan yang terpenting adalah memiliki agama

b. Peduli pada diri sendiri


Kita tidak sedang mengacuhkan apa yang juga menjadi perioritas pribadi.

c. Peduli pada negara kesatuan republik Indonesia


Dengan kita ikut menjaga keutuhan NKRI nya baik terhadap lingkungannya ataupun
terhadapa jajahan dari luar yang dapat menjadi ancaman bagi NKRI.

d. Taat pada kode kehormatan.


Yakni Trisatya dan Dasadharma Pramuka

9. Metode kepramukaan.
Metode Kepramukaan ada 8 :
a. Pengamalan kode kehormatan
b. Belanjar sambil melakukan
c. Sistem berkelompok
d. Kegiatan yang menantang dan disesuaikan dengan pendidikan atas perkembangan rohani dan
jasmani anggota muda dan anggota dewasa muda
e. Kegiatan di alam terbuka
f. Sistem tanda kecakapan
g. Sistem satuan terpisah putera dan puteri
h. Kiasan dasar

10. Strategi Pendidikan kepramukaan.


Strategi pendidika kepramukaan memperhatikan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats), Visi dan Misi, serta Tujuh Program Prioritas yang dijadikan sebagai
Rencana Strategis Gerakan Pramuka
11. Sistem among.
Among yang berarti mengasuh, memelihara, atau menjaga. Dan sedangkan yang memberikan
bimbingan itu disebut Pamong. Sistem among tertera pada kata yang di ucapkan oleh ki hajar
dewantar yakni Ing arso sung tulodo, Ing madyo mbangun karso, Tut wuri handayani
12. Kiasan dasar.
Kiasan Dasar dalam Gerakan Pramuka diambil dari romantika sejarah perjuangan bangsa
Indonesia dan juga budaya bangsa Indonesia. Dengan demikian, Kiasan Dasar ini mengambil hal-hal
yang terkait dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, baik pada masa lalu maupun perjuangan
pembangunan di masa sekarang. Kiasan Dasar digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam
pendidikan kepramukaan. Penggunaannya dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai
dengan usia dan perkembangan peserta didik. Kiasan dasar berfungsi untuk mendorong kreatifitas
dan keikutsertaan peserta didik dalam  setiap kegiatan Pendidikan Kepramukaan.
a. Kiasan Dasar Pramuka Siaga
Pramuka yang berusia 7 sampai 10 tahun disebut Siaga. Nama “Siaga” diambil dari Kiasan
Dasar yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih
kemerdekaan dari penjajahan Belanda, yaitu masa “mensiagakan” rakyat. Masa ini
merupakan awal dimulainya perjuangan baru yang ditandari dengan berdirinya Pergerakan
Nasional Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Satuan terkecil dalam Pramuka golongan
Siaga adalah Barung, Sebutan “Barung” yang berarti “tempat penjaga ramuan bangunan”,
mengkiaskan kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak. Barung dipimpin
oleh seorang “Pinrung” (Pimpinan Barung) yang diwakili oleh seorang “Wapinrung” (Wakil
Pimpinan Barung). Nama tiap-tiap Barung diambilkan dari macam warna seperti Merah,
Putih, Hijau, Biru dan lain sebagainya yang dipilih sesuai dengan kesukaan anggota dan
disesuaikan dengan makna warna yang dapat mengkiaskan sifat karakter Pramuka Siaga.

b. Kiasan Dasar Pramuka Penggalang


Pramuka berusia 11 sampai 15 tahun disebut Penggalang.  Nama Penggalang diambil dari
kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan bangsa dalam
meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda, yaitu “masa menggalang persatuan” yang
diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kelompok kecil Pasukan
Penggalang beranggotakan 6 sampai dengan 8 orang disebut “Regu” yang berarti “gardu
tempat  berjaga”. Regu dipimpin oleh seorang “Pinru” (Pimpinan Regu) dan diwakili oleh
seorang “Wapinru” (Wakil Pimpinan Regu). Nama tiap-tiap Regu diambilkan dari macam-
macam nama hewan untuk yang putra dan macam-macam nama bunga untuk yang putriyang
dipilih sesuai dengan kesukaan anggota. Kumpulan 3 sampai 4 regu disebut  Pasukan, berasal
dari kata “Pasukuan”  yang berarti “tempat  suku berkumpul atau satu kelompok prajurit”.
Kiasan kehidupan Pramuka Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan teman
sebaya.Pasukan penggalang diketuai oleh seorang “Pratama”. Sebutan tingkatan golongan
Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap.

c. Kiasan Dasar Pramuka Penegak


Pramuka golongan Penegak adalah peserta didik yang berusia 16 sampai 20 tahun. Nama
Penegak diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romantika
perjuangan bangsa dalam menegakkan kemerdekaan yang ditandai dengan peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Satuan terkecil dalam Golongan
Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Arti kata Sangga
adalah “gubug” atau “rumah kecil tempat penggarap sawah”. Nama Sangga disusun sesuai
dengan Kiasan Dasar, yaitu Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga
Pendobrak, Sangga Pelaksana. Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan sifat-sifat
baik yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota Sangga tersebut. Pemimpin Sangga (Pinsa)
dan Wakil Pemimpin Sangga (Wapinsa) dipilih berdasarkan musyawarah Sangga.

d. Kiasan Dasar Pramuka Pandega


Pramuka Pandega berusia antara 21 sampai dengan 25 tahun. Nama Pandega diambil dari
Kiasan Dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan bangsa
dalammengisi kemerdekaan dengan memandegani atau memelopori pembangunan bangsa.
Tingkatan dalam Pramuka Penegak hanya terdiri dari dua yang didasarkan pada bantara-
bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup
melaksanakan pembangunan. Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Pandega disebut
“Reka” yang berarti “teman kerja” (rekan). Reka dipimpin oleh seorang Pinka dan diwakili
oleh Wapinka nama tiap-tiap reka diambilkan sesuai dengan minat dan aktivitas anggotanya.
Jumlah peserta didik dalam reka antara 4 sampai 6 anggota saja atau menyesuaikan dengan
kondisi yang ada. Satuan Terbesar dalam Golongan Pramuka Pandega disebut Racana yang
berarti “dasar penyangga tiang bangunan” (dalam bahasa jawa disebut umpak). Nama Racana
umumnya menggunakan nama pahlawan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan
penggunaan nama jenis senjata, nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera mitos.
13. Dasa Karya.
Dasa Karya Gerakan Pramuka 2018–2023
a. Penguatan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
b. Pengembangan Pusdiklat dan Puslitbang
c. Penguatan Kehumasan
d. Pelaksanaan Sentra Perkemahan Modern
e. Manajemen Aset Gerakan Pramuka yang lebih baik dan Mandiri secara finansial
f. Pramuka sebagai agen perubahan dengan pendidikan Sesosif (Spiritual, Emosional, Sosial,
Intelektual, Fisik).
g. Pramuka yang Kreatif dan Inovatif.
h. Pramuka Wirausaha.
i. Pramuka Bermasyarakat.
j. Pramuka Berwawasan dan Gerakan Global.
(Tongkat nomor 8,9,10,11,12, dan 13 ini adalah merupakan pilar atau landasan dalam
gerakan pramuka)

14. Tehnik Kepramukaan.


Materi teknik kepramukaan adalah materi-materi yang berupa keterampilan dasar yang
menjadi bagian dari sistem pendidikan kepramukaan, meliputi:
a. Simpul, ikatan dan tali-temali
b. Cara Membuat Dragbar Usungan (Tandu Darurat) Pramuka
c. Sandi
d. Jenis Pasak Tenda dan Cara Memasangnya
e. Menaksir Tinggi Dengan Perbandingan Segitiga
f. Menaksir Lebar Dengan Perbandingan Segitiga
g. Menaksir Kecepatan Arus Air Sungai
h. Cara Cepat Membaca Morse
i. Semaphore Cara Mudah Cepat
j. 16 Arah Mata Angin dan Kompas
k. Jenis, Bagian, dan Fungsi Kompas
l. Peta Lapangan
m. Panorama (Sketsa Pemandangan)
n. Peta Pita
o. Tanda Medan untuk Mapping dalam Kepramukaan
p. Baris Berbaris

15. Keterampilan Kepramukaan


Keterampilan Kepramukaan berdasarkan ranah pengembangannya dapat dikelompokkan
menjadi lima sebagai berikut.
a. Keterampilan spiritual
b. Keterampilan emosional
c. Keterampilan sosial
d. Keterampilan intelektual
e. Keterampilan fisik

Tentang Fundamental Gerakan Pramuka secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam
pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan
akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar
linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur
(SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan
pendidikan Kepramukaan.

2. Tujuan Gerakan Pramuka (Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)


Di dalam Anggara Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka hasil dari Munas
Gerakan Pramuka Tahun Nomor 07/MUNAS/2018 tertulis bahwa Gerakan Pramuka
bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:

1. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat
jasmani, dan rohani;

2. Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun
dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan
bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan (SKU, SKK, SPG)
 Kurikulum pendidikan kepramukaan disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Kurikulum pendidikan kepramukaan untuk peserta didik disusun sesuai jenjang yang ada
dalam pendidikan kepramukaan.
 Kurikulum pendidikan kepramukaan peserta didik terdiri atas:
 Kurikulum umum yang disebut sebagai syarat kecakapan umum (SKU); dan
 Kurikulum khusus yang disebut sebagai syarat kecakapan khusus (SKK).
 Kurikulum garuda yang disebut sebagai syarat pramuka garuda (SPG).
 SKU merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat tertentu dalam setiap jenjang.
 SKK merupakan kurikulum pendidikan untuk memperoleh keterampilan tertentu yang
berguna bagi pribadi maupun dalam pengabdian masyarakat.
 SPG merupakan kurikulum pendidikan untuk mencapai tingkat Pramuka Garuda dalam setiap
jenjang.
Dengan demikian, maka SKU, SKK, dan SPG adalah hak peserta didik, hal ini merupakan
Raport bagi peserta didik, ddan juga Raport bagi pembina. Karena salah satu indikator
keberhasilan seorang pembina dalam membina adalah mampu mengantarkan peserta
didiknya menempuh SkU, SKK, hingga SPG.

4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan, MK= Metode Kepramukaan )


a. 4 PDK (Prinsip Dasar Kepramukaan), meliputi:
 Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
 Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
 Peduli terhadap diri pribadinya; dan
 Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.

5. Sistem Among dan Kiasan Dasar


 Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
 Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik
agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
 Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri
dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
 Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
 Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
 Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian
yang lebih baik.
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan
Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa.
 Kiasan dasar adalah simbol-simbol yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan.
 Penggunaan kiasan dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan,
dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan, yang
mendorong kreatifitas, dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan
kepramukaan.
 Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam kiasan dasar yang disesuaikan
dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi peserta didik.
 Kiasan dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan
kepramukaan untuk setiap golongan yang pelaksanaannya tidak memberatkan peserta didik
bahkan dapat memperkaya pengalaman.

6. Pengembangan Karakter SESOSIF


Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional,
Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan
kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi
bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
a. Ketrampilan Kepramukaan , diantaranya: keterampilan menali/ tali temali, keterampilan
menggunakan isyarat dan sandi, keterampilan memasak, upacara, membaca alam, dst.
b. Teknik Kepramukaan, meliputi: Latihan perkemahan, penjelajahan, orientasi medan,
mendaki gunung, dan setrusnya adalah teknik kepramukaan.

8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )


a. Happy (bergembira ria, suka, rela, ikhlas, dan bersyukur)
b. Healthy ( sehat jasmani rohani)
c. Helpful (suka menolong)
d. Handycraft (berkarya, produktif, dan kreatif serta inovatif)

9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia)Dari keseluruhan kegiatan Kepramukaan ,


sesungguhnya apabila dihayati dan dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, maka dapat diraih
hidup bahagia, matipun bahagia. Sebagaimana yang diinspirasikan oleh pandu dunia Baden
Powell, “The real way to get happiness is by giving out happiness to other people”
Sumber:
1. Lampiran Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 2018 Nomor: 07/MUNAS/
2018, Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka ini ditetapkan pada tanggal
28 September 2018 oleh Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka yang diselenggarakan di
Kendari, Sulawesi Tenggara.
2. Buku berjudul”Menjadi Pembina Gudep Mantap” karya Istajib, dkk. Penerbit Cipta Prima
Nusantara,2020.

Anda mungkin juga menyukai