Ketika rakyat Indonesia menyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan denganberdirinya Budi Utomo Tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan Bangsa
Indonesia
Kode etik gerakan pramuka siaga yang dilaksanakan dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat secara sukarela
Siaga Mula
Siaga Bantu
Siaga Tata
Pramuka Penggalang
Nama penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan
Belanda yaitu masa menggalang persatuan yang diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928
Kode etik gerakan pramuka Penggalang yang dilaksanakan dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat secara sukarela
Penggalang Ramu
Penggalang Rakit
Penggalang Terap
A. Kiasan Dasar Pramuka Siaga
Pramuka yang berusia 7 sampai 10 tahun disebut Siaga. Nama “Siaga” diambil dari Kiasan Dasar yang bersumber pada romantika
perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda, yaitu masa “mensiagakan” rakyat.
Masa ini merupakan awal dimulainya perjuangan baru yang ditandari dengan berdirinya Pergerakan Nasional Boedi Oetomo pada tanggal 20
Mei 1908.
Satuan terkecil dalam Pramuka golongan Siaga adalah Barung, Sebutan “Barung” yang berarti “tempat penjaga ramuan bangunan”,
mengkiaskan kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak. Barung dipimpin oleh seorang “Pinrung” (Pimpinan Barung)
yang diwakili oleh seorang “Wapinrung” (Wakil Pimpinan Barung).
Nama tiap-tiap Barung diambilkan dari macam warna seperti Merah, Putih, Hijau, Biru dan lain sebagainya yang dipilih sesuai dengan
kesukaan anggota dan disesuaikan dengan makna warna yang dapat mengkiaskan sifat karakter Pramuka Siaga.
Satuan terbesar Pramuka golongan Siaga disebut “Perindukan” yang berarti “tempat anak cucu berkumpul”, mengkiaskan kelompok Siaga
yang terdiri dari 3 sampai 4 barung. Perindukan Siaga diketuai oleh seorang “Sulung” yang berarti “anak paling tua atau pertama”.
Tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata.
Nama tiap-tiap Regu diambilkan dari macam-macam nama hewan untuk yang putra dan macam-macam nama bunga untuk yang putriyang
dipilih sesuai dengan kesukaan anggota.
Kumpulan 3 sampai 4 regu disebut Pasukan, berasal dari kata “Pasukuan” yang berarti “tempat suku berkumpul atau satu kelompok
prajurit”.
Kiasan kehidupan Pramuka Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan teman sebaya.Pasukan penggalang diketuai oleh
seorang “Pratama”.
Sebutan tingkatan golongan Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap.
Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.
Arti kata Sangga adalah “gubug” atau “rumah kecil tempat penggarap sawah”. Nama Sangga disusun sesuai dengan Kiasan Dasar, yaitu
Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana.
Satuan Terbesar Pramuka Golongan Penegak disebut Ambalan yang berasal dari bahasa Jawa “ambal-ambalan” yang mempunyai
arti “kegiatan yang dilakukan terus menerus”. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.
Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama Pahlawan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil
dari nama-nama Tokoh, Kerajaan dalam Pewayangan atau Legenda.
Di dalam pemilihan nama, diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota
Ambalan.
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3 sampai 4 sangga. Ambalan dipimpin oleh
seorang “Pradana”.
Tingkatan dalam Pramuka Penegak hanya terdiri dari dua yang didasarkan pada bantara-bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik,
terampil dan bermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan.
Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Pandega disebut “Reka” yang berarti “teman kerja” (rekan). Reka dipimpin oleh seorang Pinka dan
diwakili oleh Wapinka nama tiap-tiap reka diambilkan sesuai dengan minat dan aktivitas anggotanya. Jumlah peserta didik dalam reka antara 4
sampai 6 anggota saja atau menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Satuan Terbesar dalam Golongan Pramuka Pandega disebut Racana yang berarti “dasar penyangga tiang bangunan” (dalam bahasa jawa
disebut umpak).
Nama Racana umumnya menggunakan nama pahlawan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan nama jenis senjata, nama
kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera mitos.
Di dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh
anggota Racana.
Racana dipimpin oleh seorang Pradanayang biasanya juga disebut KDR (Ketua Dewan Racana) yang dipilih dari musyawarah anggota
Racana.
Assalamu’alaikum wr. Wb
Salam pramuka