Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan 8

Mata Kuliah : Kepemudaan dan Kepramukaan


Kode Mata Kuliah : PJKR074
Dosen Pengampu : Trinovandhi Setyawan, S.Pd.,M.Pd.

A. Filosofi Pramuka Penegak


Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga tahapan secara berurutan
yaitu remaja awal, remaja madya dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan
remaja awal, tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan adalah pada
penerimaan terhadapat keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
Remaja pada usia tersebut mengalami perubahan fisik yang sangat drastis, seperti
pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan
perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia
16-20 tahun yang perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu
remaja awal dan remaja madya.

Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai
idealisme dan kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan kelompok
sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan,
belajar menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis. Tugas-tugas perkembangan
tersebut merupakan dasar bagi pembina untuk mempersiapkan bahan metode dan cara
pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk memahami karakter masing-masing
remaja. Pembinaan pramuka penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan
berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka sekaligus juga
turut mempertimbangkan perkembangan jiwanya.

B. Kiasan Dasar Pramuka Penegak


Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta
didik mengadaptasi proses panjang sejarah perkembangan bangsa Indonesia dalam
upaya meraih kemerdekaan. Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan
bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan. Dimulai ketika bangsa Indonesia
mensiagakan kemerdekaan yang diambil di peristiwa Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei
1908. Masa menyiagaan bangsa ini menjadi kiasan dasar pembinaan golongan siaga
yaitu peserta didik usia 7-10 tahun. Kemudian bangsa Indonesia menggalang persatuan
untuk kemerdekaan, yang ditandai dengan peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap
untuk menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan Golongan Penegak
yaitu peserta didik usia 16-20 tahun. Proses akhir dari sejarah perjuangan kemerdekaan
bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani (memprakarsai/
mempelopori) persatuan bangsa. Masa mempelopori pengisian kemerdekaan dan
pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Pandega yaitu peserta
didik usia 21-25 tahun. Sifat umum yang di miliki pramuka penegak adalah semangat
juang yang tinggi, idealisme. kemampuan yang kuat, pecaya diri, mencari jati diri,
kreatif dan peduli terhadap lingkungan masyarakat, serta memiliki loyalitas yang tinggi
terhadap kelompoknya. Mengingat sifat umum tersebut maka sifat kegiatan penegak
secara umum masih memerlukan bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh dan
untuk pramuka penegak di bawah tanggung jawab orang dewasa. Kegiatan penegak
meliputi: bina diri, bina satuan dan bina masyarakat.
C. Organisasi Pramuka Penegak
Ambalan penegak idealnya terdiri atas 12-32 pramuka penegak yang dibagi menjadi 3-4
kelompok yang disebut sangga. Ambalan penegak menggunakan nama dan lambang
yang dipilih mereka sesuai aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi
motivasi kehidupan ambalan. Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya
usia antara 16 – 20 tahun yang disebut pramuka penegak. Jumlah anggota sangga yang
terbaik adalah 4-8 pramuka penegak. Nama sangga dipilih diantara nama-nama Perintis,
Pencoba, Pendobrak, Penegas dan Pelaksana atau dipilih nama lain sesuai aspirasi
mereka. Namun tersebut merupakan identitas sangga dan mengandung kiasan dasar
yang dapat memberikan motivasi di kehidupan sangga. Untuk melaksanakan satu tugas
dan pekerjaan, ambalan penegak dapat membentuk sangga kerja yang anggotanya terdiri
atas anggota-anggota sangga yang ada, jumlah sangga disesuaikan dengan beban kerja
atau tugas yang diemban. Sangga kerja bersifat sementara sampai tugas atau ekerjaan
selesai dilaksanakan. Setiap ambalan dipimpin oleh seorang pradana yang dipilih dari
musyawarah anggota ambalan. Karena masa penegak adalah masa dimana seorang
remaja sudah bermasyarakat, maka susunan organisasi ambalanpun sama dengan
susunan organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya. Di dalam organisasi
ambalan terdapat Dewan Ambalan penegak yang disebut Dewan Penegak atau Dewan
Kehormatan.

D. Dewan Ambalan Penegak


Dewan penegak terdiri dari: (a). ketua yang disebut pradana, (b). sekretaris disebut
kerani, (c). bendahara yang mengatur keuangan dan harta milik ambalan, (d). pemangku
adat yakni pemimpin tata cara adat ambalan pada hakekatnya adalah penjaga kode etik
ambalan, (e). dan beberapa orang anggota. Pembina pramuka penegak dan pembantu
pembina pramuka penegak tidak masuk dalam dewan ambalan. Pembina ambalan
bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak
dalam mengambil keputusan. Dewan ambalan bertugas : (a). merancang dan
melaksanakan program kegiatan, (b). mengevaluasi pelaksanaan kegiatan, (c). merekrut
anggota baru, (d). membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam
sangga. Dewan kehormatan penegak merupakan pengembangan kepemimpinan dan
rasa tanggung jawab para pramuka penegak. Dewan kehormatan penegak terdiri atas
para anggota ambalan yang sudah dilantik dan diketuai oleh pemangku adat. Tugas
dewan kehormatan pramuka penegak adalah menentukan: (a). pelantikan, penghargaan
atas prestasi/ jasanya dan tindakan atas para anggota ambalan yang sudah dilantik dan
diketuai oleh pemangku adat. Dalam dewan kehormatan penegak, pembina bertindak
sebagai penasehat.

E. Pramuka Penegak
Ambalan penegak atau sering disebut sebagai ambalan
adalah satuan organik dalam Gerakan Pramuka yang
terdiri atas paling banyak 40
orang pramuka penegak. Ambalan penegak dibagi
menjadi 4 sangga yang masing-masing sangga terdiri
atas 6-8 orang pramuka penegak. Ambalan penegak
merupakan tempat pembinaan pramuka berusia 16-20
Gambar 5.1 Pramuka Penegak
Sumber. https://mamhtroso.com tahun yang disebut sebagai pramuka penegak.
Pramuka penegak dikiaskan dengan warna kuning
sebagai simbol generasi penerus bangsa.

a. Sangga
Sangga merupakan satuan terkecil yang dahulu pada saat Golongan Siaga disebut
barung, ataupun pada saat Golongan Penggalang disebut Regu pada golongan Penegak
disebut sangga. Sangga sendiri berarti gubuk atau rumah kecil di sawah (saung). Sangga
dibagi menjadi 5 yaitu perintis, pencoba, pendobrak, penegas dan pelaksana. Kiasan
gambar dari masing-masing nama sangga tersebut adalah sebagai berikut:
o Sangga Perintis
Perintis mengandung kiasan keperintisan, orang yang memulai mengerjakan
sesuatu, pelopor atau menjadi pembuka. Nama sangga perintis diambil dari
peristiwa sebelum tahun 1908, yaitu dimana saat bangsa Indonesia mulai merintis
dan menyatukan kekuatan untuk berjuang untuk melawan para penjajah.

o Sangga Pencoba
Pencoba mengandung kiasan keberanian dalam mencoba sebagai sesuatu yang
positif. Nama sangga pencoba diambil dari peristiwa pada tahun 1908 tepatnya
pada tanggal 20 Mei, pada tanggal ini telah terjadi peristiwa kebangkitan nasional
adalah masa bangkitnya nasional. Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya
semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang semulanya tidak pernah muncul
selama penjajahan 350 tahun. Masa ini ditandai dengan peristiwa penting, yaitu
berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908)

o Sangga Pendobrak
Pendobrak mengandung kiasan keberanian dalam mengemukakan kebenaran
melawan kemungkaran. Nama pendobrak diambil untuk mengingat kita akan
perjuangan para pahlawan yang telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
karena berkat perjuangan para pahlawan inilah kita bisa menikmati kemerdekaan
hingga saat ini.
o Sangga Penegas
Penegas mengandung kiasan kemampuan mengambil keputusan yang arif dan
bijaksana. Nama sangga penegas diambil dari peristiwa yang terjadi pada tahun
1928, yakni pada peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober saat kongres
pemuda II. Pada saat inilah bangsa Indonesia mulai menyatukan para pemuda di
seluruh daerah di Indonesia untuk berjuang dan berdiri dari ketertindasan.

o Sangga Pelaksana
Pelaksana mengandung kiasan keberanian melaksanakan suatu tugas dengan
penuh tanggung jawab. Nama sangga pelaksana mengingatkan kita pada peristiwa
setelah tahun 1945 hingga sekarang, saat Indonesia masuk pada masa
pembangunan, sangga ini juga mengingatkan kita untuk mengisi kemerdekaan,
agar perjuangan para pahlawan tidak sia-sia.

b. Ambalan
Ambalan menurut asal katanya berarti Balai Desa dan dalam pengertian yang ada dalam
gerakan pramuka berarti tempat, wahana, wadah untuk berkumpulnya para Penegak
guna mengolah jiwa, berlatih, berkarya bermusyawarah dan bermufakat untuk
menggarap kegiatannya. Ambalan penegak merupakan tempat pembinaan pramuka
berusia 16 sampai 20 tahun yang disebut pramuka penegak. Pembentukan ambalan ini
bertujuan untuk memudahkan penghimpunan, pengelolaan, penggerakan dan
pengarahan peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan pramuka penegak untuk
mencapai tujuannya. Nama ambalan penegak biasanya diambil dari nama-nama
pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan nama ambalan juga diambil dari nama-
nama tokoh, kerajaan dalam pewayangan atau legenda. Nama dipilih oleh anggota
ambalan sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota ambalan.

Setiap ambalan penegak terdiri atas 12-32 pramuka penegak. Anggota ambalan itu
dibagi menjadi tiga kelompok yang disebut sangga. Anggota ambalan itu terdiri atas:

o Tamu Penegak
Tamu penegak atau tamu ambalan adalah seorang pramuka penggalang yang
karena usianya dipindahkan dari pasukan penggalang ke ambalan penegak, atau
pemuda yang berusia 16 sampai 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota
gerakan pramuka.

o Calon Penegak
Calon penegak adalah tamu ambalan yang menyatakan diri menjadi anggota
ambalan tersebut. Calon penegak diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan dan
acara dalam ambalan tersebut dengan beberapa hak. Calon penegak diberi waktu
selama 6 bulan untuk menyelesaikan SKU Penegak Bantara.
o Penegak Bantara
Penegak bantara adalah calon penegak yang telah menyelesaikan SKU penegak
bantara dna telah dilantik menjadi penegak bantara. Penegak bantara mempunyai
hak penuh dalam ambalan.

o Penegak Laksana
Penegak laksana adalah penegak bantara yang telah menyelesaikan SKU Penegak
laksana dan telah dilantik menjadi penegak laksana. Penegak laksana memiliki hak
dan kewajiban sebagaimana penegak laksana.

Setiap ambalan penegak juga harus dilengkapi dengan beberapa perangkat-perangkat


guna menunjang kegiatan di ambalan, beberapa perangkat tersebut adalah:
o Nama Ambalan
o Lambang atau Logo Ambalan
o Dewan Ambalan Penegak
Dewan Ambalan Penegak atau disingkat Dewan Penegak merupakan wadah
pembinaan kepemimpinan yang beranggotakan pramuka penegak untuk
merencanakan. mengelola atau menggerakkan kegiatan di ambalan yang
bersangkutan dengan bimbingan pembinanya.
o Panji Ambalan
Panji ambalan atau Pusaka ambalan adalah bendera yang menghimpun seluruh
perangkat Ambalan.
o Amsal Ambalan
Amsal Ambalan adalah semboyan yang merupakan kata-kata singkat yang
mengandung makna cita-cita ambalan.
o Sandi Ambalan
Sandi Ambalan merupakan rangkaian kalimat (umumnya dalam bentuk puisi)
yang mengandung nilai, norma dan cita-cita ambalan.
o Pusaka Ambalan
Pusaka Ambalan adalah suatu benda atau perkakas yang mengandung makna
tersendiri bagi suatu ambalan yang diwariskan turun temurun kepada warga
ambalan.
o Mars Ambalan
Mars Ambalan merupakan lagu atau nyanyian dalam bentuk mars yang
mengandung arti khusus bagi ambalan tersebut.

F. Upacara Ambalan Penegak


Upacara merupakan suatu usaha dalam memproses pendidikan yang meningkat atau
berkelanjutan untuk melatih disiplin, patuh, tenggang rasa, tanggung jawab, kesadaran
nasional dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Upacara dan pelantikan dalam
ambalan sebagai dorongan kejiwaan penegak yaitu mendorong proses kedewasaan bagi
para penegak tersebut. Dorongan kejiwaan pemuda dapat ditimbulkan dari kekhidmatan
dan rasa baru terhadap acara-acara yang mengejutkan (surprise) sehingga ada kesan yang
mendalam di hatinya untuk mendorong jiwa yang berkembang. Sehingga dapat
disimpulkan upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan
peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang
teratur dan tertib untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik serta
menjadi warga negara Indonesia yang berpancasila seperti tercantum dalam Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka.

a. Prinsip Upacara dan Pelantikan


Upacara dalam gerakan pramuka adalah merupakan alat pendidikan dan oleh karena itu
harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan untuk mencapai tujuan. Tujuannya adalah
membentuk manusia yang berbudi luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang
berpancasila seperti tercantum dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. Tidak perlu
oleh keseragaman gerak dan proses dalam upacara ambalan biasanya diikat oleh adat
istiadat. Namun demikian, pokok prinsip harus tetap dipenuhi. Hal yang prinsip adalah:

o Adanya acara pokok/materi upacara atau materi pelantikan


o Adanya sarana, bendera Merah Putih, sandi ambalan, pusaka ambalan, alat
pelantikan/alat yang diperlukan sesuai acara
o Ada yang memimpin dan ada yang dipimpin
o Ada yang dilantik dan ada yang melantik
o Tertib, khidmat pelaksanaannya
o Ada pembacaan sandi ambalan, perlakukan pusaka ambalan dan doa.

Bentuk barisan Pramuka Penegak berbentuk satu baris atau (bersaf), hal ini
menggambarkan bahwa pramuka penegak perhatian dan perkembangan jiwanya sudah
terbuka luas sehingga akan memiliki sikap peduli terhadap masyarakat dan
lingkungannya. Karena pramuka penegak harus sudah siap menjadi penerus bangsa.

b. Upacara Pramuka Penegak


Dalam Petunjuk Penyelenggaraan Upacara di dalam Gerakan Pramuka Nomor: 178
tahun 1979. Upacara dalam satuan penegak dibagi menjadi beberapa macam:

a) Upacara Pembukaan Latihan


Upacara pembukaan latihan di ambalan penegak diatur sebagai berikut:
o Kerapian setiap anggota ambalan
o Sangga kerja menyiapkan perlengkapan upacara
o Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf
o Laporan pemimpin sangga kepada pradana
o Pada waktu pemimpin sangga meninggalkan tempat, wakil pemimpin sangga
pindah ke tempat pemimpin sangga
o Para pemimpin sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan
barisan
o Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pemimpin
sangga
o Pradana mengambil tempat didepan barisan sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku.
o Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin
penghormatannya.
o Pembacaan Dasadarma oleh petugas
o Pembina penegak atau pembina upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota
ambalan
o Pengumuman dari pradana atau pembina
o Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
o Barisan dibubarkan oleh pradana dilanjutkan dengan kegiatan latihan.

b) Upacara Penutupan Latihan


Jalannya upacara penutupan latihan di ambalan penegak adalah sebagai berikut:
o Kerapian setiap anggota ambalan
o Pradana mengumpulkan anggota ambalan bentuk barisan bersaf
o Pemimpin sangga mengambil tempat di sebelah kanan barisan, sedangkan wakil
pemimpin sangga pindah ke tempat pemimpin sangga.
o Pradana menjemput pembina penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan
barisan
o Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku
o Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan
o Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas
o Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain lain
o Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing
o Laporan pradana kepada pembina penegak
o Pradana membubarkan barisan

c) Upcara Penerimaan Tamu Ambalan


Upacara penerimaan tamu ambalan penegak dilaksanakan bersamaan dalam
rangkaian upacara pembukaan latihan, dengan jalan sebagai berikut:
o Tamu ambalan mengambil tempat di kiri pradana atau pembina
o Pradana atau pembina memperkenalkan tamu kepada anggota ambalan
o Pradana atau pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti
kegiatan ambalan
o Barisan dibubarkan, dilanjutkan dengan kegiatan latihan.

d) Upacara Penerimaan Calon Penegak


Upacara penerimaan calon penegak di ambalan dilaksanakan sesudah upacara
pembukaan latihan dengan jalan sebagai berikut:
o Pradana mengumpulkan anggota ambalan
o Tamu ambalan berada di tempat yang telah ditentukan
o Penegak bantara atau laksana yang sudah ditentukan menyiapkan pertanyaan
o Tamu ambalan dijemput oleh petugas untuk dihadapkan kepada ambalan
o Pengantar kata pradana atau pembina
o Tanya jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon
penegak
o Petugas mengajak tamu meninggalkan tempat
o Ambalan bermusyawarah untuk menentukan penerimaan calon
o Tamu dipanggil untuk mendengarkan keputusan penerimaannya di ambalan.
o Ucapan selamat dari anggota ambalan dilanjutkan dengan kegiatan latihan

e) Upacara Pelantikan Penegak Bantara


Upacara pelantikan calon penegak menjadi penegak bantara, tidak boleh dihadiri
calon penegak lainnya. Pelaksanaannya diatur sebagai berikut:
o Sangga kerja menyiapkan perlengkapan upacara
o Calon penegak yang akan dilantik diantar oleh pendamping kanan dan
pendamping kiri ke hadapan para pembina penegak
o Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan pendamping kiri
mengenal watak dan kecakapan calon.
o Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya
o Sang merah putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan pembina, anggota
ambalan menghormat dipimpin oleh pradana/petugas
o Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum antara pembina dan calon
o Pembina memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
o Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya.
o Ucapan janji Trisatya dituntun oleh pembina penegak, dengan jalan memegang
ujung sang merah putih dengan tangan kanan yang ditempelkan di dada kiri tepat
dengan jantungnya. Kemudian disusul dengan penyematan tanda kecakapan
umum bantara oleh calon penegak sendiri.
o Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru dilantik
o Ucapan selamat dari anggota ambalan
o Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput penegak bantara yang selesai
dilantik untuk kembali ke sangganya.

f) Upacara kenaikan tingkat Bantara ke Laksana


Upacara kenaikan tingkat dari Penegak Bantara ke penegak Laksana, dilakukan
sebagai berikut:
o Pradana atau pembina penegak mengumpulkan anggota ambalan
o Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh pendampingnya dihadapkan
ke pembina penegak
o Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan watak dan
kecakapan yang bersangkutan
o Para pendamping kembali ke tempat
o Tanya jawab tentang syarat kecakapan umum yang telah diselesaikan antara
pembina dan penegak bantara yang akan naik tingkat
o Sang merah putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan pembina penegak.
waktu Sang Merah Putih memasuki tempat upacara anggota ambalan menghormat
dipimpin pradana atau petugas
o Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada penegak yang
bersangkutan
o Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan seperlunya
o Tanda Kecakapan Umum Penegak Laksana dipasang sendiri oleh penegak yang
bersangkutan.
o Penegak bantara yang naik tingkat mengulang janji Trisatya dituntun pembina
memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanannya ditempelkan di
dada kiri tepat pada jantungya.
o Pembina memimpin doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing
o ucapan selamat dari anggota ambalan
o Pembina menyerahkan ambalan kepada Pradana untuk meneruskan kegiatan

g) Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus


Upacara pemberian Tanda Kecakapan Khusus kepada Penegak yang telah memenuhi
syarat, dan dilakukan dalam rangkaian upacara pembukaan atau penutupan latihan
dengan jalan sebagai berikut:
o Penegak yang akan menerima tanda kecakapan khusus dipanggil ke depan
pembina
o Tanya jawab tentang syarat kecakapan khusus yang telah dipenuhi
o Penyematan tanda kecakapan khusus dan penyerahan surat keterangan oleh
pembina
o Ucapan selamat dari anggota ambalan
o Pembina menyerahkan ambalan kepada pradana untuk meneruskan kegiatan.

h) Upacara pindah golongan ke Racana Pandega


o Pradana/Pembina penegak mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk
barisan bersaf
o Penegak yang akan pindah golongan dipanggil ke hadapan pembina penegak
o Penjelasan pembina bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya,
melainkan karena usianya
o Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan
o Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada pembina Racana
Pandega
o Pembina Racana Pandega menerimanya sesuai dengan racana adat yang berlaku.

i) Upacara Pelepasan Penegak


o Dilaksanakan oleh sangga kerja/ panitia
o Acara upacara meliputi:
 Penjelasan pembina
 Penegak yang bersangkutan minta diri
 Sambutan wakil anggota ambalan
 Kata pelepasan pemnina penegak dan penyerahan surat keterangan
 Pemberian kenangan kepada penegak yang akan meninggalkan ambalan
 Berdoa dipimpin oleh pembina penegak
 Ramah tamah diakhiri dengan membentuk rantai persaudaraan.
 Tampat dan waktu tidak terikat.

Anda mungkin juga menyukai