Anda di halaman 1dari 7

Kiasan Dasar Gerakan Pramuka Sebagai

Unsur Terpadu Pendidikan


Kepramukaan

Kiasan Dasar Gerakan Pramuka Sebagai Unsur Terpadu Pendidikan


Kepramukaan

Amongguru.com. Kiasan Dasar dapat diartikan sebagai alam pikiran yang


mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang mengesankan.

Kiasan Dasar digunakan sebagai latar belakang kegiatan Pendidikan


Kepramukaan, sehingga peserta didik ikut terlibat dalam kegiatan yang mengesankan
tersebut..

Kiasan Dasar dalam Gerakan Pramuka diambil dari romantika sejarah perjuangan


bangsa Indonesia dan juga budaya bangsa Indonesia.

Dengan demikian, Kiasan Dasar ini mengambil hal-hal yang terkait dengan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia, baik pada masa lalu maupun perjuangan pembangunan
di masa sekarang.

Kiasan Dasar digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan


kepramukaan. Penggunaannya dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai
dengan usia dan perkembangan peserta didik.

Kiasan dasar berfungsi untuk mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik
dalam  setiap kegiatan Pendidikan Kepramukaan.

Kiasan Dasar difungsikan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, karena


dilaksanakan berdasarkan sejarah dan budaya bangsa Indonesia.

Kiasan Dasar hendaknya diciptakan sedemikian rupa agar menarik, menantang, sesuai
dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi peserta didik.

Berdasarkan hal tersebut, maka penggunaan Kiasan Dasar pada peerta didik


hendaknya disesuaikan dengan usia dan perkembangan jiwanya.
Pemberian nama golongan Kepramukaan sesuai penggolongan usia  peserta didik,
mengadaptasi proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
meraih kemerdekaan.

Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih


kemerdekaan.

A. Kiasan Dasar Pramuka Siaga


Pramuka yang berusia 7 sampai 10 tahun disebut Siaga. Nama “Siaga” diambil
dari Kiasan Dasar yang bersumber pada romantika perjuangan bangsa Indonesia
dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda, yaitu
masa “mensiagakan” rakyat.

Masa ini merupakan awal dimulainya perjuangan baru yang ditandari dengan
berdirinya Pergerakan Nasional Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.

Satuan terkecil dalam Pramuka golongan Siaga adalah Barung, Sebutan “Barung” yang


berarti “tempat penjaga ramuan bangunan”, mengkiaskan kelompok kecil Siaga
beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak. Barung dipimpin oleh
seorang “Pinrung” (Pimpinan Barung) yang diwakili oleh seorang “Wapinrung” (Wakil
Pimpinan Barung).

Nama tiap-tiap Barung diambilkan dari macam warna seperti Merah, Putih, Hijau, Biru
dan lain sebagainya yang dipilih sesuai dengan kesukaan anggota dan disesuaikan
dengan makna warna yang dapat mengkiaskan sifat karakter Pramuka Siaga.

Satuan terbesar Pramuka golongan Siaga disebut “Perindukan” yang berarti “tempat


anak cucu berkumpul”, mengkiaskan kelompok Siaga yang terdiri dari 3 sampai 4
barung. Perindukan Siaga diketuai oleh seorang “Sulung” yang berarti “anak paling tua
atau pertama”.

Tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata.
 Siaga Mula; mengkiaskan tingkatan kecakapan mula-mula (awal) yang dimiliki
Siaga.
 Siaga Bantu; mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu
pekerjaan-pekerjaan tertentu,
 Siaga Tata; mengkiaskan tingkat kecakapan Siaga sudah diikutsertakan untuk
menata karya kesiagaan. Menata karya artinya menyusun dan mengatur pekerjaan
dengan rapih dan bersih.

B. Kiasan Dasar Pramuka Penggalang


Pramuka berusia 11 sampai 15 tahun disebut Penggalang.  Nama Penggalang diambil
dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan
bangsa dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda, yaitu “masa menggalang
persatuan” yang diwujudkan dalam ikrar sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Kelompok kecil Pasukan Penggalang beranggotakan 6 sampai dengan 8 orang


disebut “Regu” yang berarti “gardu tempat  berjaga”. Regu dipimpin oleh seorang
“Pinru” (Pimpinan Regu) dan diwakili oleh seorang “Wapinru” (Wakil Pimpinan Regu).

Nama tiap-tiap Regu diambilkan dari macam-macam nama hewan untuk yang putra
dan macam-macam nama bunga untuk yang putriyang dipilih sesuai dengan kesukaan
anggota.

Kumpulan 3 sampai 4 regu disebut  Pasukan, berasal dari kata “Pasukuan”  yang


berarti “tempat  suku berkumpul atau satu kelompok prajurit”.

Kiasan kehidupan Pramuka Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan teman


sebaya.Pasukan penggalang diketuai oleh seorang “Pratama”.
Sebutan tingkatan golongan Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap.

 Ramu; mengkiaskan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau


cara atau bahan-bahan.
 Rakit; mengkiaskan ramuan atau cara atau bahan kemudian yang sudah
didapatkan dirakitatau disusun.
 Terap; mengkiaskan bahan yang telah dirakit atau cara yang telah disusun yang
kemudian akhirnya dapat diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara.

3. Kiasan Dasar Pramuka Penegak


Pramuka golongan Penegak adalah peserta didik yang berusia 16 sampai 20 tahun.
Nama Penegak diambil dari kiasan dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada
romantika perjuangan bangsa dalam menegakkan kemerdekaan yang ditandai dengan
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945.

Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4
sampai dengan 8 orang.

Arti kata Sangga adalah “gubug” atau “rumah kecil tempat penggarap sawah”. Nama


Sangga disusun sesuai dengan Kiasan Dasar, yaitu Sangga Perintis, Sangga Penegas,
Sangga Pencoba, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana.

1. Perintis; mengandung pengertian perintisan (menjadi pembuka/pelopor) dalam


kebajikan.

2. Penegas; mengandung pengertian kemampuan mengambil keputusan yang arif


dan bijaksana.
3. Pencoba; mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang
positif.

4. Pendobrak; mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan


melawan kemungkaran.

5. Pelaksana; mengandung pengertian keberanian melaksanakan sesuatu tugas


dengan penuh tanggung jawab.
Nama Sangga dipilih dan diambil dari cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang
akan ditiru oleh anggota Sangga tersebut. Pemimpin Sangga (Pinsa) dan Wakil
Pemimpin Sangga (Wapinsa) dipilih berdasarkan musyawarah Sangga.

Satuan Terbesar Pramuka Golongan Penegak disebut Ambalan yang berasal dari


bahasa Jawa “ambal-ambalan” yang mempunyai arti “kegiatan yang dilakukan terus
menerus”.  Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu
pekerjaan.

Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama Pahlawan. Akan tetapi,
tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama Tokoh,
Kerajaan dalam Pewayangan atau Legenda.

Di dalam pemilihan nama, diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga
memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.

Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3
sampai 4 sangga. Ambalan dipimpin oleh seorang “Pradana”.
4. Tingkatan dalam Pramuka Pandega
Pramuka Pandega berusia antara 21 sampai dengan 25 tahun. Nama Pandega diambil
dari Kiasan Dasar Gerakan Pramuka yang bersumber pada romatika perjuangan
bangsa dalammengisi kemerdekaan dengan memandegani atau memelopori
pembangunan bangsa.

Tingkatan dalam Pramuka Penegak hanya terdiri dari dua yang didasarkan
pada bantara-bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan
bermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan.

Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Pandega disebut “Reka” yang berarti “teman
kerja” (rekan). Reka dipimpin oleh seorang Pinka dan diwakili oleh Wapinka nama tiap-
tiap reka diambilkan sesuai dengan minat dan aktivitas anggotanya. Jumlah peserta
didik dalam reka antara 4 sampai 6 anggota saja atau menyesuaikan dengan kondisi
yang ada.

Satuan Terbesar dalam Golongan Pramuka Pandega disebut Racana yang


berarti “dasar penyangga tiang bangunan” (dalam bahasa jawa disebut umpak).

Nama Racana umumnya menggunakan nama pahlawan. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan penggunaan nama jenis senjata, nama kerajaan dalam pewayangan atau
nama ceritera mitos.

Di dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Racana,
sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Racana.

Racana dipimpin oleh seorang Pradanayang biasanya juga disebut KDR (Ketua Dewan


Racana) yang dipilih dari musyawarah anggota Racana.

Anda mungkin juga menyukai