Anda di halaman 1dari 23

PRAMUKA PENEGAK

AMBALAN BPK PENABUR JAKARTA

1. PENDAHULUAN

Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan kepramukaan yang membina kaum muda guna
mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi
manusia yang sehat, trampil, berwatak, berkepribadian dan berakhlak mulia.

Gerakkan Pramuka dalam proses menyelenggarakan kependidikan kepramukaan berdasarkan


pada System Among, dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, yang
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, perkembangan bangsa dan negara.

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantintas Gerakan Pramuka dalam menghadapi
globalisasi yang penuh degan tantangan dan persaingan dalam membina dan mengembangkan
anggota gerakan Pramuka, maka BPK PENABUR Jakarta khususnya jenjang SLTAK perlu
diberikan standarisasi dan kualifikasi atas kualitas anggota gerakan Pramuka PENABUR
Jakarta.

Untuk hal tersebut diataslah maka disusunnya Panduan Pembinaan Pramuka Penegak Jenjang
SLTAK PENABUR Jakarta, yang akan menjadi acuan dan gambaran dalam mengembangkan
kepramukaan khususnya pengembangan satuan Penegak di BPK PENABUR Jakarta. Tujuan
panduan ini sebagai pedoman untuk membantu Pembina Pramuka Penegak dalam upaya
menerapkan fungsi pembina Pramuka didepan peserta didik, sehingga Syarat Kecakapan
Umum (SKU) Penegak dapat diselesaikan dengan proses yang benar untuk mencapai Tanda
Kecakapan Umum (TKU), dan akhirnya mampu mengembangkan Dewan Ambalan serta
mengelola Dewan Amabalan dengan baik sejalan dengan Tujuan Gerakan Pramuka Nasional
yang tertuang dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab II pasal 4.

2. PERAN PEMBINA PENEGAK

a. Pembina memberikan teladan dan menjadi contoh sesuai dengan nilai-nilai kristiani

b. Pembina penegak mengupayakan dan membantu peserta didik menyelesaikan SKU


pramuka penegak sebagai Konsultan, motivator, dinamisator

c. Sebagai konsultan, pembina diharapkan mampu menerapkan pendekatan pertemanan


antara pembina dengan penegak sebagai mitra bakti dalam menyelesaikan tugas kerja
mereka sebagai pelajar dan anak. Disinilah diterapkan System Among : Ing Ngarso Sung
Tulodo (30%), Ing Madyo Mangun Karso (30%) dan Tut Wuri Handayani (40%)

d. Sebagai motivator, pembina wajib mengadakan pendekatan perorangan/ individu dengan


proses pendekatan : silih asah, silih asih, silih asuh, sehingga penegak mampu
memecahkan masalahnya sendiri. Sebagai motivator pembina juga wajib menjadi teladan
dalam ucapan, sikap, perilaku/ tindakan. Menunjukkan semangat berusaha yang selalu
optimal serta memberikan alternatif cara dan jalan keluar mengatasi masalah dengan
1
rukun, damai dan bersahabat. Mengembangan rasa persatuan dan kesatuan, kerjasama,
saling menghormati dan menghargai antar sangga dan anggota ambalan.

e. Sebagai dinamisator, pembina senantiasa menunjukkan perilaku tegar, optimis, percaya diri,
sehingga kreatif dan inovatif dalam menghambati hambatan dan kendala dalam kegiatan
Ambalan dapat teratasi

f. Dalam menyampaikan materi kepada anggota penegak, pembina senantiasa menyampaikan


materi pada hakekatnya memenuhi :

- Learning by doing (learning to know, learning to do, learning to live together )

- Learning to be (learning by teaching, learning by serve, learning by earn, learning


to live)

g. Pembina memberikan evaluasi yang membangun serta standarisasi kompetensi di Ambalan


masing-masing, yang keseluruhannya dapat terukur.

3. KEPENEGAKKAN :

- Kiasan Dasar Pramuka Penegak

Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan digolongan sesuai usia peserta didik,
mengadaptasi pada proses panjang perjuangan bangsa Indonesia.

o SIAGA : Dimulai dari peristiwa Budi Utomo 20 Mei 1908, dimana bangsa
Indonesia mulai menyiagakan diri akan pentingnya persatuan dan kesatuan.
Siaga ada pada usia 7 – 10 tahun. Tingkatan siaga :

~ Siaga Mula : bagaimana awal mulanya bangsa Indonesia dari


perjuangan Budi Utomo menyatukan bangsa Indonesia

~ Siaga Bantu : upaya perjuangan kedaerahan yang saling membantu


satu sama lainnya dalam perjuangan Budi Utomo

~ Siaga Tata : Gerakan Budi Utomo mencoba untuk menata strategi


perjuangan dengan beleburkannya prinsip-prinsip kedaerahan dan
kelompok menjadi satu perjuangan bangsa Indomesia

o PENGGALANG : Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang berhasil


menggalang persatuan, kedaerahan, keragaman, perbedaan menjadi satu
kata Berbahasa Satu Bahasa Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia
dan bertanah air satu, tanah air Indonesia. Usia penggalang ada di usia 11-
15 tahun, dimana didalamnya :

- Penggalang Ramu : bagaimana tekat sumpah pemuda meramu,


menyatukan tidak ada lagi Jong Java, Jong Ambon, Jong Islamic, Jong
Khatolik, dll. Semuanya diikat dan diramu menjadi satu

2
- Penggalang Rakit : bagaimana semangat sumpah pemuda untuk
menyatukan kekuatan bangsa. Sumpah pemuda berhasil mengikat menjadi
satu, layaknya mengikat bambu-bambu menjadikan sebuah rakit yang siap
untuk digunakan menyeberangi sungai.

- Penggalang Terap : maka diterapkannyalah pada tanggal yang sakral, 28


Oktober 1928

o PENEGAK : Perjuangan bangsa Indonesia akhirnya mengkiaskan kesiapan


menegakkan kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia diberikan
apda Pramuka Penegak yang berusia 16 – 20 tahun

- Bantara : bagaimana membantari, atau menjadi penyokong adanya


pengakuan negara lain tentang Indonesia

- Laksana : upaya proklamasi tidak berhenti di 17 Agustus 1945 saja,


melainkan bagaimana sebagai warga bangsa untuk terus senantiasa
melaksanakan cita-cita proklamator pendiri bangsa ini

o PANDEGA : Proses akhir dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa


Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani
(memprakarsa/ mempelopori) pembangunan bangsa. Masa mempelopori
mengisi kemerdekaan dan pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar
pembinaan golongan Pandega (usia 21-25 tahun)

- Struktur Organisasi Penegak :

Satuan terkecil dalam golongan Pramuka Penegak disebut SANGGA ( terdiri 4 hingga 8
orang). Sangga berarti “gubug” atau “rumah kecil”, biasanya ada dipematang sawah, dimana
para petani mempersiapkan diri untuk menggarap sawahnya. Sangga disusun sesuai
dengan kiasan dasar yakni :

1. Sangga PERINTIS : Perintisan, menjadi pembuka/ pelopor kesatuan bangsa


Indeonesia, dimulai dari jaman kerajaan Sriwijaya, Majapahit, hingga Gajah
Mada yang berupaya menyatukan Nusantara

2. Sangga PENEGAS : menegaskan kemampuan mengambil sebuah keputusan


yang arif dan bijaksana. Ditegaskan dalam perjuangan 1908 lewat perjuangan
Budi Utomo

3. Sangga PENCOBA : mengandung pengertian keberanian mencoba segala


sesuatu yang positif, bagaimana mencoba menggalang persatuan dan
kesatuan yang berhasil diikrarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

4. Sangga PENDOBRAK : mengandung pengertian keberanian mengemukakan


kebenaran dan melawan kemungkaran. Yang akhirnya diumumkannya
Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Mendobrak semua penjajah yang
membelenggu bangsa ini.

3
5. Sangga PELAKSANA : bagaimana kita berani untuk menjalankan dan
melaksanakan tanggungjawab, sebagai gerenasi muda dalam mengisi
Pembangunan, membangun bangsa ini sejajar dengan bangsa-bangsa
lainnya.

Beberapa sangga dihimpun dalam satu satuan yang dinamakan AMBALAN. Ambalan
Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 anggota Pramuka Penegak yang terdiri dari 3 hingga 4
sangga. ( Ambalan berasal dari Bahasa Jawa “ambal-ambalan” yakni kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus.

Masalahnya adalah tidak mungkin dalam satu sekolah terdiri dari beberapa Ambalan, maka
Gerakan Pramuka khususnya Penegak BPK PENABUR Jakarta hanya membuat 2 (dua)
Ambalan di sekolah, yakni Ambalan putra dan Ambalan putri. Hal ini guna memudahkan
koordinasi dan adminstratif.

Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama pahlawan, tokoh pewayangan
ataupun nama tokoh-tokoh Alkitab (khusus untuk sekolah Kristen atau BPK PENABUR),
nama–nama tersebut disepakati oleh Musyawarah Ambalan Gugus depan tersebut.

- Dalam sebuah gugus depan Penegak, dimana Ambalan itu ada, roda kegiatan gugus depan
tersebut dibantu oleh sebuah Dewan Penegak atau Sangga Kerja yang dinamakan Dewan
Ambalan. Adapun jumlah penegak yang duduk dalam Dewan Ambalan disesuaikan dengan
beban kerja atau tugas yang diembannya. Sangga kerja/ Dewan Ambalan memiliki tugas 1
(satu) tahun. Dan yang duduk di Dewan Ambalan adalah Penegak (dalam hal ini telah
dilantik Bantara atau Laksana). Dewan Ambalan Penegak terdiri atas :

1. Ketua yang disebut Pradana

2. Wakil ketua yang disebut Wakil Pradana

3. Seketaris yang disebut Kerani

4. Bendahara yang disebut Juru uang

5. Pemangku adat yang disebut Juru Adat

6. Beberapa anggota yang memiliki tugas dalam :

 Bidang TekPram (teknik Kepramukaan)

 Bidang GatLap (giat lapangan)

 HuMas (hubungan masyarakat)

 SarPras/ Logistik (sarana prasarana)

4
Pembina dan prmbantu pembina tidak masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina bertindak
sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing, namun mempunya hak dalam
mengambil keputusan terakhir.

Dewan Ambalan bertugas :

1. Merancang dan melaksanakan program kerja

2. Melaksanakan evaluasi kegiatan

3. Membantu pembina dalam menjalankan kegiatan kepramukaan di gugus


depan tersebut

4. Membantu sanga-sangga yang ada dalam mengintegrasikan untuk turut aktif


dalam kegiatan ambalan.

STRUKTUR DEWAN AMBALAN

Pradana

Wakil Pradana

Juru Adat

Kerani Juru Uang

T G S
E A H A
K T U R
P L M P
R A A R
A P S A
M S

S S S S S Pembagian Tugas
dan tanggung jawab Dewan
Ambalan :

5
 Pradana :
a. Bertanggung jawab pada semua kegiatan Dewan Ambalan
Penegak
b. Memimpin organisasi dengan baik (memimpin rapat-rapat,
dll)
c. Mengkoordinasi anggota Dewan Ambalan Penegak dalam
menjalan
program kerja
d. Menyelesaikan setiap masalah yang ada pada Dewan
Ambalan Penegak
bersama dengan pembina
e. Menjadi contoh yang baik bagi setiap anggota

 Wakil Pradana :
a. Membantu Pradana dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
b. Menggantikan pradana apabila pradana berhalangan hadir

 Juru Adat :
a. Menjadi contoh yang baik bagi siapa saja sesuai adat
ambalan
b. Memberi konsekuensi pada anggota Ambalan Penegak yang
melanggar
adat ambalan
c. Bersama Pradana dan wakil pradana mengkoordinasi
anggota Dewan
Ambalan Penegak
d. Menjunjung tinggi kedisiplinan adat ambalan yang berlaku

 Kerani :
a. Membantu melaksanakan tugas Pradana
b. Mendampingi Pradana saat rapat
c. Bersama pradana, wakil pradana serta juru adat
mengambil keputusan
d. Bertindak sebagai notulis dan mencatat hal-hal penting
dalam suatu rapat
e. Membuat proposal atau surat-surat, dan menyimpannya

 Juru Uang :
a. Bertanggung jawab dalam pengeluaran dan pemasukan kas
Dewan Ambalan Penegak
b. Membuat bukti-bukti pengeluaran
c. Menyampaikan laporan keuangan tiap bulan:

 Bidang Teknik Kepramukaan :


a. Bertanggungjawab atas segala materi-materi teknik
Pramuka

6
b. Menjadi sumber informasi bagi anggota ambalan khusunya
berkaitan
dengan teknik kepranukaan
c. Merencanakan kegiatan/ program Dewan Ambalan Penegak
yang
bertujuan meningkatkan kualitas kepramukaan

 Bidang Giat Lapangan


a. Bertanggungjawab atas keseluruhan kegiatan yang ada dilapangan
b. Bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan upacara pembukaan dan
penutupan latihan tiap minggunya
c. Bertanggungjawab atas segala program peningkatan kualitas anggota
ambalan yang terkait dengan seluruh kegiatan lapangan

 Bidang Humas :
a. Meminta ijin apabila ada kegiatan keluar kepada instansi
atau lembaga
Terkait
b. Membantu jalannya setiap kegiatan yang ada, khususnya
kegiatan keluar
c. Membantu Krani dalam ke-administrasian
d. Sosialisasi dengan seluruh anggota ambalan maupun
masyarakat

 Bidang Sarana Prasarana/ Evaluasi Pengembangan :


a. Bertanggungjawab atas segala kekayaan dewan ambalan yang dimiliki
b. Bersama Gatlap dan Tekpram mengadakan evaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan
c. Bertanggung jawab atas segala sarana prasarana kegiatan yang dilakukan
di ambalan tersebut

ADMINISTRASI GUGUS DEPAN :

Administrasi dalam sebgauh Gugus Depan dapat diartikan sebagai :

1. Administrasi dalam pengertian luas pengelolaan satuan yang meliputi


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
kepramukaan di satuan.
2. Administrasi dalam pengertian sempit yaitu tata usaha satuan

Administrasi Satuan mempunyai peran yang sangat penting dalam proses kegiatan
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, administrasi atau tata usaha satuan perlu
tertata, teratur dan tertib sebagai landasan penetuan arah perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan serta penentuan langkah-langkah lanjutan,
sedangkan administrasinya sendiri terbagi dalam :

1. Administrasi Sangga :
a. Buku Kehadiran/ absensi
b. Buku Keuangan
7
c. Buku Sangga

2. Administras Dewan Ambalan :


a. Buku Dewan Ambalan
b. Buku Program Kerja
c. Buku Notulen
d. Buku Surat Keluar – Masuk
e. Buku Keuangan
f. Buku Inventaris
g. Buku Kegiatan (Kegiatan dalam dan kegiatan luar)
h. Buku Kegiatan Mingguan
i. Buku Evaluasi Mingguan
j. Buku Prestasi
k. Buku Evaluasi Kegiatan
l. Buku Harian/ Log Book
m. Buku Tamu

URAIAN/ FORMAT BUKU-BUKU ADMINISTRASI AMBALAN :

a. Buku Bio Data Pengurus Ambalan :

No. KTA : …………………………………………………………


Nama Lengkap : …………………………………………………
Nama Panggilan : …………………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir: …………………………………………………
Agama : …………………………………………………
Alamat : …………………………………………………
Telepon : …………………………………………………
Hobi : …………………………………………………
Motto Hidup : …………………………………………………
Jabatan di Dewan Ambalan : …………………………………………
Nama Orang Tua
Ayah : ………………………………………………….
Ibu : …………………………………………………
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : …………………………………………………
Ibu : …………………………………………………
Alamat : …………………………………………………
Telepon : …………………………………………………

Tangerang,…………………….

8
………………………………….

b.Buku Bio Data Pengurus Ambalan :

No. KTA : ……………………………………………………


Nama Lengkap : ……………………………………………………
Nama Panggilan : ……………………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir: ……………………………………………………
Agama : ……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
Telepon : ……………………………………………………
Hobi : ……………………………………………………
Motto Hidup : …………………………………………………….
Tanggal Dikukuhkan Anggota : …………………………………….
Pelantikan Penegak
a. Bantara : ……………………………………………………
b. Laksana : ……………………………………………………
c. Garuda : ……………………………………………………

Nama Orang tua :


Ayah : ……………………………………………………
Ibu : ……………………………………………………
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : ……………………………………………………
Ibu : ……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
Telepon : ……………………………………………………

Tangerang,…………………….

9
………………………………….

c.Buku Program Kerja ( tahunan ) :

No. Kegiatan Bulan


Anggaran Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jakarta, …………………
menyetujui mengetahui Dewan Ambalan ……………
Ka. Mabigus ….. , Pembina Gudep ………, Pradana,

…………………….. ……………………… ………………………….

d.Buku Kegiatan Mingguan :

1 2 3 4 5 6 7 8

10
Keterangan :
1. Nomor
2. Hari/ Tanggal
3. Kegiatan
4. Materi
5. Pembina/ pembicara
6. Penanggungjawab
7. Jumlah hadir
8. Keterangan

e.Buku Evaluasi Kegiatan Mingguan :

1 2 3 4 5 6

Keterangan :
1. Nomor
2. Hari/ tanggal
3. Kegiatan
4. Evaluasi
5. Tindak Lanjut
6. Tanda tangan PIC

f.Buku Kegiatan Dalam :

No. Hari/Tanggal Kegiatan Tempat Peserta Keterangan

g.Buku Kegiatan Luar :

Penyelenggara
No. Hari/Tanggal Kegiatan Tempat Peserta Keterangan

11
h.Buku Notulen Rapat :

Notulen rapat adalah catatan peristiwa dalam sebuah rapat. Harus


dicatatakan secara lengkap dan jelas sebagai dokumen pembicaraan dalam
rapat.

Rapat Dewan Ambalan ……..


Hari/ tanggal : …………………………….
Tempat : …………………………….
Pimpinan Rapat : …………………………..
Hadir dlm rapat : ………………. Orang
Agenda Rapat : ………………………..

i.Buku Keuangan/ Kas : (dibuat dan ditutup per bulan )

No. Hari/Tanggal Uraian Pemasukan Pengeluaran

Jakarta, …………….
Mengetahui juru uang,
Pembina Gudep,

……………………… ………………………..

j.Buku Inventaris :

Jumlah Keadaan Barang Keterangan


No. NamaBarang
Barang Baik Rusak

12
Jakarta,…………………
Pemeriksa,

………………………………

k.Buku Prestasi :

Prestasi (tingkat )
No Waktu/ Tempat
Kegiatan Peserta/Utusan
. Pelakasanaan 1 2 3 4
5

Keterangan :
1. PENABUR
2. Kwartir Ranting
3. Kwartir Cabang
4. Kwartir Daerah
5. Kwartir Nasional

l.Buku Tamu :

No. Hari/tanggal Nama Alamat Keperluan Kesan-Pesan TandaTangan

13
m.Buku Catatan Peristiwa :

Buku catatan peristiwa ini disebut juga LOG BOOK.


Yakni buku yang berisikan catatan/ cerita kegiatan insidentil yang
dilakukan oleh Ambalan, didalamnya juga memuat photo yang mewakili cerita
tersebut.
n.Buku Kehadiran :

Adalah buku absensi secara keseluruhan anggota Dewan Ambalan gugus


depan tersebut. Bisa dalam bentuk buku absensi biasa dan dibuat per
semester.

Administrasi Sangga :
1. Buku Sangga

Buku sangga adlah buku yang harus dimiliki oleh setiap sangga. Isi dari buku
sangga adalah :
a. Lambang Sangga dan artinya
b. Biodata anggota Sangga
c. Kepengurusan Sangga
d. Moto Sangga
e. Kegiatan-kegiatan penting dalam Sangga.

2. Buku Absensi

Nama Sangga : ……………………………….


Bulan : ……………………………….

No Nama Kelas Hadir Tanggal Jumah Keterangan


hadir

14
Tangerang, ………………….
Mengetahui Juru tulis Sangga,
Ketua Sangga,

……………………… …………………….

3. Buku Iuran Sangga :

Nama Sangga : ……………………………….


Bulan : ……………………………….

No Nama Kelas Iuran Tanggal Jumah Keterangan

Total Jumlah

Tangerang, ………………….
Mengetahui Juru uang Sangga,
Ketua Sangga,

……………………… …………………….

15
Administrasi secara luas untuk Dewan Ambalan adalah :
1. Nama Ambalan
2. Nomor Gugus Depan
3. Lambang Ambalan
4. Adat Ambalan
5. Sandi Ambalan
6. Pataka/ Panji Ambalan
7. Pusaka Ambalan
8. Lagu/Mars Ambalan

Sebuah ambalan yang ideal, harusnya memiliki markas ambalan, yakni tempat dimana
dewan ambalan berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama “Sanggar”. Dalam sanggar
Pramuka harus memiliki :
a. Bendera Merah Putih
b. Bendera WOSM
c. Bendera Gugus Depan
d. Bendera Ambalan/ umbul-umbul ambalan
e. Sarana Prasarana sebuah sanggar (gambar presiden, wakil presiden, visi- misi sekolah,
visi-misi ambalan, tokoh-tokoh pramuka, papan tulis, meja, kursi, lemari, tempat sampah,
peralatan menulis : computer/ mesin tik, kertas, alat tulis, dll)
f. Pusaka ambalan
g. Gambar-gambar tentang kepramukaan (jika memungkinkan)
h. Majalah dinding Pramuka sebagai papan informasi

NAMA AMBALAN :

Nama Ambalan merupakan identitas pokok suatu Ambalan. Nama Ambalan biasa
menggunakan nama-nama pahlawan/ tokoh masyarakat/ tokoh keagamaan yang
mempunyai sejarah tertentu untuk lingkungan dan warga dimana Ambalan tersebut berada.
Contoh :
- SMAK 1 PENABUR Jakarta memiliki nama Ambalan :
Sukarno ( Putra) dan Fatmawati (Putri)
- SMAK 6 PENABUR Jakarta memiliki nama Ambalan :
Gajah mada (Putra) dan RA Kartini (Putri)
- SMAK PENABUR Kota Wisata memiliki nama Ambalan :
Arjuna (Putra) dan Srikandi (Putri)
- SMAK PENABUR Kota Tangerang memiliki nama Ambalan :
Pattimura (Putra dan Marta Christina Tiahahu (Putri)

16
LAMBANG AMBALAN :

Lambang Ambalan adalah suatu simbul atau kiasan yang mengandung makna kehidupan
dan keadaan Ambalan yang mampu menggambarkan ciri khas, tujuan, serta arah gerakkan
pembinaan Ambalan tersebut.

PUSAKA AMBALAN :

Pusaka Ambalan adalah suatu lambing yang diwujudkan dalam bentuk benda, dapat berupa
senjata/ pusaka kebanggaan yang bermakna positif, dipilih melalui musyawarah dan
memiliki arti kiasan.

ADAT AMBALAN :

17
Adat Ambalan adalah Kebiasaan positif yang selalu dan dijalankan terus menerus guna
menunjang peningkatan perilaku kehidupan warga Ambalan tersebut. Adat Ambalan juga
merupakan kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para pramuka penegak disuatu
ambalan yang dijadikan PEMBIASAAN DIRI.
Adat Ambalan sebaiknya tidak hanya tertulis tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi oleh
setiap anggota Ambalan. Jika seseorang telah melanggar adat yang berlaku di Ambalannya,
maka dengan sukarela bersedia menerima konsekuensi dari Am.balan tersebut.

SANDI AMBALAN :

Sandi Ambalan adalah suatu prosa/ puisi yang enghimpun aspirasi para pramuka penegak
yang berada di Ambalan tersebut yang mempunyai makna, cita-cita, perilaku, serta arah
tujuan pendidkan dan kegiatan warga Ambalan tersebut.

PANJI/ PATAKA AMBALAN :

Panji Ambalan adalah suatu benreda yang menghimpun seluruh perangkat Ambalan
sehingga apabila dikibarkan terbayanglah seluruh aspek kehidupan Ambalan tersebut.

18
MARS/ LAGU AMBALAN :

Lagu/ Mars Ambalan adalah suatu nyanyian yang dapat membawa semangat untuk
menjaga kehormatan Ambalan disamping sebagai nyanyian yang mengandung arti-arti
tertentu bagi warga Ambalan tersebut.
KEGIATAN PENEGAK

Kegiatan-kegiatan besar penegak selain yang ada di gugus depan sebagai program kerja,
misalnya :
 PERJUSA (Perkemahan Jumat Sabtu)
 PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu)
 GPS (Gladian Pemimpin Sangga)
 Musyawarah Ambalan
 Satuan Karya
 Dll

Atau kegiatan-kegiatan besar Penegak :


 GPS Tingkat : Ranting/ Cabang
GPS (Gladian Pemimpin Sangga) adalah kegiatan pelatihan anggota penegak
untuk membentuk pemimpin-pemimpin yang tangguh, dan mampu
menjalankan organaisasi Gerakkan Pramuka
 Raimuna Tingkat : PENABUR/ Ranting/ Cabang/ Daerah/ Nasional
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk
Perkemahan Besar, dengan berbagai macam aktifitas kepenegakkan dan
kepandegaan
 Perkemahan Wirakarta Tingkat : Ranting/ Cabang/ Daerah/ Nasional
Perkemahan Wirakarya (PW) adalah pertemuan Pramuka berbentuk
perkemahan yang diselenggarakan untuk para penegak dan pandega dari
berbagai satuan Pramuka, dalam rangka mengadakan integrase dengan
masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat seperti
tersirat dalam janji Tri Satya untuk Penegak dan Pandega.
 Kemah SAKA :
Perkemahan besar dimana didalamnya mengenalkan kepada Penegak
berbagai macam Satuan Karya serta kegiatannya.
 Satuan Karya (SAKA) :
Adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat
dan pengalaman para anggota Pramuka Penegak dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi :
19
1. Saka Bahari : bidang kelautan
2. Saka Dirgantara : bidang penerbangan
3. Saka Taruna Bumi : bidang pertanian
4. Saka Bayangkara : bidang kepolisian
5. Saka Wirakkartika : bidang dibawah koramil
6. Dll.

TINGKATAN PENEGAK

Penegak memiliki tingkatan yang terbagi dalam :


1. Penegak Bantara : menyelesaikan 23 point persyaratan
Ditandainya dengan TKU (balok bantara)
2. Penegak Laksana : menyelesaikan 22 point persyaratan
Ditandai dengan TKU (balok laksana)
3. Penegak Garuda : Gugus Depan dapat mengajukan ke Kwartir Cabang lewat
Kwartir Ranting untuk mendapatkan dan dikukuhkannya sebagai Penegak
Garuda. Syarat Penegak Garudan adalah : menyelesaikan Syarak Kecakapan
Umum Penegak (bantara, laksana), memiliki TKK 10 TKK Wajib (ketangkasan (2),
ketrampilan (4), pengabdian masyarakat (2), seni budaya (1) tingkat utama, dan
memiliki beberapa TKK Pilihan lainnya.

Ketika seorang Penegak, telah menyelesaikan SKU dan mendapatkan TKU maka
penegak agar diarahkan untuk mendapatkan TKK, dengan cara meminta diujikan
kepadanya pembinanya lewat SKK.

TKK terbagi dalam 3 (tiga) tingkatan :

TKK terbagi dalam 5 (lima) golongan ditandai dengan warna dasar TKK tersebut :
1. TKK bidang kesehatan, dan ketangkasan dengan warna dasar putih , meliputi :
1.1 TKK gerak jalan
20
1.2 Tkk Pengamat
1.3 TKK Penyelidik
1.4 TKK Perenang
1.5 TKK Juru Layar
1.6 TKK Juru Selam
1.7 TKK Pendayung
1.8 TKK Ski Air
1.9 TKK Pencak Silat
1.10 Dll

2. TKK bidang agama, mental, spiritual, pembentukkan pribadi dan watak berwarna
dasar kuning, meliputi :
2.1 TKK sholat, khatib, Qori, Muadzin,
2.2 TKK Doa, gereja, pelayanan, saksi kristus, terang alkitab
2.3 TKK Suluh gereja, , bhakti
2.4 TKK Dharmapala, wicaksana, Dana Punia, bhaktu
2.5 TKK Pendidikan KB
2.6 Dll

3. TKK bidang ketrampilan, teknik pembangunan, dengan warna dasar hijau,


meliputi :
3.1 TKK penjilid buku
3.2 TKK Juru potret
3.3 TKK Juru kulit
3.4 TKK Juru Logam
3.5 TKK Penenun
3.6 TKK Penangkap ikan
3.7 TKK Juru kebun
3.8 TKK Peternak ulat sutera
3.9 TKK peternak lebah
3.10 Dll

4. TKK bidang Sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban, masyarakat,


perdamaian, duia dan lingkungan hidup, memiliki dasar warna biru, meliputi :
4.1 TKK Pemadam kebakaran
4.2 TKK Pengatur lalu lintas
4.3 TKK Pengamanan lingkungan
4.4 TKK penunjuk jalan
4.5 TKK Juru bahasan
4.6 TKK Juru penerang
4.7 TKK Kesejahteraan keluarga
4.8 TKK Korespondensi
4.9 TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
4.10 dll

5. TKK bidang Patriotisme, dan Seni budaya, dengan warna dasar merah, meliputi :
5.1 TKK Dirigent
5.2 TKK Penyanyi
5.3 TKK Pelukis
5.4 TKK Juru Gambar
5.5 TKK Pengarang
5.6 TKK Pembaca
21
UPACARA DALAM PENEGAK

1. Upacara Pembukaan Latihan


Dilakukan sebelum kegiatan mingguan dilakukan (tanpa adanya protokol)
2. Upacara penutupan Latihan
Dilakukan untuk mengakhiri kegiatan mingguan (tanpa adanya protokol)
Dalam upacara penutupan latihan Sandi Ambalan dibacakan
3. Upacara Penerimaan Tamu Penegak
Dilaksanakan diawal kegiatan eksktrakurikuler Pramuka, dimana peserta didik
dari pangkalan SMP diterima ke pangkalan SMA dalam hal ini adalah Gudus
Depan SMA/ Ambalan Penegak
4. Upacara Pengukuhan Tamu Penegak ke Calon Penegak
Dilaksanakan setelah kurang lebih 2–3 tamu penggalang mengikuti kegiatan di
gugus depan, upacara ini ditandai dengan penyematan kacu penegak dan
pemberian SKU
5. Upacara Pelantikan
Upacara pelantikkan penegak diatur oleh Ambalan masing-masing
6. Upacara Hari Besar Pramuka (Boden Powel, HUT Pramuka, dll)
Dilaksanakan sesuai dengan keperluan gugus depan
7. Upacara lainnya yang diatur oleh adat Ambalan.

4. PENUTUP :

Demikian buku KUMAT ( KUMpulan MATeri ) ini dibuat, kiranya dapat membantu
Pembina Penegak di jenjang SLTAK PENABUR Jakarta dalam mengembangkan
kegiatan kepramukaan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.

22
Penyusun :
Thomas Kristo M.

23

Anda mungkin juga menyukai