1. PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan kepramukaan yang membina kaum muda guna
mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi
manusia yang sehat, trampil, berwatak, berkepribadian dan berakhlak mulia.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantintas Gerakan Pramuka dalam menghadapi
globalisasi yang penuh degan tantangan dan persaingan dalam membina dan mengembangkan
anggota gerakan Pramuka, maka BPK PENABUR Jakarta khususnya jenjang SLTAK perlu
diberikan standarisasi dan kualifikasi atas kualitas anggota gerakan Pramuka PENABUR
Jakarta.
Untuk hal tersebut diataslah maka disusunnya Panduan Pembinaan Pramuka Penegak Jenjang
SLTAK PENABUR Jakarta, yang akan menjadi acuan dan gambaran dalam mengembangkan
kepramukaan khususnya pengembangan satuan Penegak di BPK PENABUR Jakarta. Tujuan
panduan ini sebagai pedoman untuk membantu Pembina Pramuka Penegak dalam upaya
menerapkan fungsi pembina Pramuka didepan peserta didik, sehingga Syarat Kecakapan
Umum (SKU) Penegak dapat diselesaikan dengan proses yang benar untuk mencapai Tanda
Kecakapan Umum (TKU), dan akhirnya mampu mengembangkan Dewan Ambalan serta
mengelola Dewan Amabalan dengan baik sejalan dengan Tujuan Gerakan Pramuka Nasional
yang tertuang dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Bab II pasal 4.
a. Pembina memberikan teladan dan menjadi contoh sesuai dengan nilai-nilai kristiani
e. Sebagai dinamisator, pembina senantiasa menunjukkan perilaku tegar, optimis, percaya diri,
sehingga kreatif dan inovatif dalam menghambati hambatan dan kendala dalam kegiatan
Ambalan dapat teratasi
3. KEPENEGAKKAN :
Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan digolongan sesuai usia peserta didik,
mengadaptasi pada proses panjang perjuangan bangsa Indonesia.
o SIAGA : Dimulai dari peristiwa Budi Utomo 20 Mei 1908, dimana bangsa
Indonesia mulai menyiagakan diri akan pentingnya persatuan dan kesatuan.
Siaga ada pada usia 7 – 10 tahun. Tingkatan siaga :
2
- Penggalang Rakit : bagaimana semangat sumpah pemuda untuk
menyatukan kekuatan bangsa. Sumpah pemuda berhasil mengikat menjadi
satu, layaknya mengikat bambu-bambu menjadikan sebuah rakit yang siap
untuk digunakan menyeberangi sungai.
Satuan terkecil dalam golongan Pramuka Penegak disebut SANGGA ( terdiri 4 hingga 8
orang). Sangga berarti “gubug” atau “rumah kecil”, biasanya ada dipematang sawah, dimana
para petani mempersiapkan diri untuk menggarap sawahnya. Sangga disusun sesuai
dengan kiasan dasar yakni :
3
5. Sangga PELAKSANA : bagaimana kita berani untuk menjalankan dan
melaksanakan tanggungjawab, sebagai gerenasi muda dalam mengisi
Pembangunan, membangun bangsa ini sejajar dengan bangsa-bangsa
lainnya.
Beberapa sangga dihimpun dalam satu satuan yang dinamakan AMBALAN. Ambalan
Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 anggota Pramuka Penegak yang terdiri dari 3 hingga 4
sangga. ( Ambalan berasal dari Bahasa Jawa “ambal-ambalan” yakni kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus.
Masalahnya adalah tidak mungkin dalam satu sekolah terdiri dari beberapa Ambalan, maka
Gerakan Pramuka khususnya Penegak BPK PENABUR Jakarta hanya membuat 2 (dua)
Ambalan di sekolah, yakni Ambalan putra dan Ambalan putri. Hal ini guna memudahkan
koordinasi dan adminstratif.
Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama pahlawan, tokoh pewayangan
ataupun nama tokoh-tokoh Alkitab (khusus untuk sekolah Kristen atau BPK PENABUR),
nama–nama tersebut disepakati oleh Musyawarah Ambalan Gugus depan tersebut.
- Dalam sebuah gugus depan Penegak, dimana Ambalan itu ada, roda kegiatan gugus depan
tersebut dibantu oleh sebuah Dewan Penegak atau Sangga Kerja yang dinamakan Dewan
Ambalan. Adapun jumlah penegak yang duduk dalam Dewan Ambalan disesuaikan dengan
beban kerja atau tugas yang diembannya. Sangga kerja/ Dewan Ambalan memiliki tugas 1
(satu) tahun. Dan yang duduk di Dewan Ambalan adalah Penegak (dalam hal ini telah
dilantik Bantara atau Laksana). Dewan Ambalan Penegak terdiri atas :
4
Pembina dan prmbantu pembina tidak masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina bertindak
sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing, namun mempunya hak dalam
mengambil keputusan terakhir.
Pradana
Wakil Pradana
Juru Adat
T G S
E A H A
K T U R
P L M P
R A A R
A P S A
M S
S S S S S Pembagian Tugas
dan tanggung jawab Dewan
Ambalan :
5
Pradana :
a. Bertanggung jawab pada semua kegiatan Dewan Ambalan
Penegak
b. Memimpin organisasi dengan baik (memimpin rapat-rapat,
dll)
c. Mengkoordinasi anggota Dewan Ambalan Penegak dalam
menjalan
program kerja
d. Menyelesaikan setiap masalah yang ada pada Dewan
Ambalan Penegak
bersama dengan pembina
e. Menjadi contoh yang baik bagi setiap anggota
Wakil Pradana :
a. Membantu Pradana dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
b. Menggantikan pradana apabila pradana berhalangan hadir
Juru Adat :
a. Menjadi contoh yang baik bagi siapa saja sesuai adat
ambalan
b. Memberi konsekuensi pada anggota Ambalan Penegak yang
melanggar
adat ambalan
c. Bersama Pradana dan wakil pradana mengkoordinasi
anggota Dewan
Ambalan Penegak
d. Menjunjung tinggi kedisiplinan adat ambalan yang berlaku
Kerani :
a. Membantu melaksanakan tugas Pradana
b. Mendampingi Pradana saat rapat
c. Bersama pradana, wakil pradana serta juru adat
mengambil keputusan
d. Bertindak sebagai notulis dan mencatat hal-hal penting
dalam suatu rapat
e. Membuat proposal atau surat-surat, dan menyimpannya
Juru Uang :
a. Bertanggung jawab dalam pengeluaran dan pemasukan kas
Dewan Ambalan Penegak
b. Membuat bukti-bukti pengeluaran
c. Menyampaikan laporan keuangan tiap bulan:
6
b. Menjadi sumber informasi bagi anggota ambalan khusunya
berkaitan
dengan teknik kepranukaan
c. Merencanakan kegiatan/ program Dewan Ambalan Penegak
yang
bertujuan meningkatkan kualitas kepramukaan
Bidang Humas :
a. Meminta ijin apabila ada kegiatan keluar kepada instansi
atau lembaga
Terkait
b. Membantu jalannya setiap kegiatan yang ada, khususnya
kegiatan keluar
c. Membantu Krani dalam ke-administrasian
d. Sosialisasi dengan seluruh anggota ambalan maupun
masyarakat
Administrasi Satuan mempunyai peran yang sangat penting dalam proses kegiatan
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, administrasi atau tata usaha satuan perlu
tertata, teratur dan tertib sebagai landasan penetuan arah perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan serta penentuan langkah-langkah lanjutan,
sedangkan administrasinya sendiri terbagi dalam :
1. Administrasi Sangga :
a. Buku Kehadiran/ absensi
b. Buku Keuangan
7
c. Buku Sangga
Tangerang,…………………….
8
………………………………….
Tangerang,…………………….
9
………………………………….
Jakarta, …………………
menyetujui mengetahui Dewan Ambalan ……………
Ka. Mabigus ….. , Pembina Gudep ………, Pradana,
1 2 3 4 5 6 7 8
10
Keterangan :
1. Nomor
2. Hari/ Tanggal
3. Kegiatan
4. Materi
5. Pembina/ pembicara
6. Penanggungjawab
7. Jumlah hadir
8. Keterangan
1 2 3 4 5 6
Keterangan :
1. Nomor
2. Hari/ tanggal
3. Kegiatan
4. Evaluasi
5. Tindak Lanjut
6. Tanda tangan PIC
Penyelenggara
No. Hari/Tanggal Kegiatan Tempat Peserta Keterangan
11
h.Buku Notulen Rapat :
Jakarta, …………….
Mengetahui juru uang,
Pembina Gudep,
……………………… ………………………..
j.Buku Inventaris :
12
Jakarta,…………………
Pemeriksa,
………………………………
k.Buku Prestasi :
Prestasi (tingkat )
No Waktu/ Tempat
Kegiatan Peserta/Utusan
. Pelakasanaan 1 2 3 4
5
Keterangan :
1. PENABUR
2. Kwartir Ranting
3. Kwartir Cabang
4. Kwartir Daerah
5. Kwartir Nasional
l.Buku Tamu :
13
m.Buku Catatan Peristiwa :
Administrasi Sangga :
1. Buku Sangga
Buku sangga adlah buku yang harus dimiliki oleh setiap sangga. Isi dari buku
sangga adalah :
a. Lambang Sangga dan artinya
b. Biodata anggota Sangga
c. Kepengurusan Sangga
d. Moto Sangga
e. Kegiatan-kegiatan penting dalam Sangga.
2. Buku Absensi
14
Tangerang, ………………….
Mengetahui Juru tulis Sangga,
Ketua Sangga,
……………………… …………………….
Total Jumlah
Tangerang, ………………….
Mengetahui Juru uang Sangga,
Ketua Sangga,
……………………… …………………….
15
Administrasi secara luas untuk Dewan Ambalan adalah :
1. Nama Ambalan
2. Nomor Gugus Depan
3. Lambang Ambalan
4. Adat Ambalan
5. Sandi Ambalan
6. Pataka/ Panji Ambalan
7. Pusaka Ambalan
8. Lagu/Mars Ambalan
Sebuah ambalan yang ideal, harusnya memiliki markas ambalan, yakni tempat dimana
dewan ambalan berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama “Sanggar”. Dalam sanggar
Pramuka harus memiliki :
a. Bendera Merah Putih
b. Bendera WOSM
c. Bendera Gugus Depan
d. Bendera Ambalan/ umbul-umbul ambalan
e. Sarana Prasarana sebuah sanggar (gambar presiden, wakil presiden, visi- misi sekolah,
visi-misi ambalan, tokoh-tokoh pramuka, papan tulis, meja, kursi, lemari, tempat sampah,
peralatan menulis : computer/ mesin tik, kertas, alat tulis, dll)
f. Pusaka ambalan
g. Gambar-gambar tentang kepramukaan (jika memungkinkan)
h. Majalah dinding Pramuka sebagai papan informasi
NAMA AMBALAN :
Nama Ambalan merupakan identitas pokok suatu Ambalan. Nama Ambalan biasa
menggunakan nama-nama pahlawan/ tokoh masyarakat/ tokoh keagamaan yang
mempunyai sejarah tertentu untuk lingkungan dan warga dimana Ambalan tersebut berada.
Contoh :
- SMAK 1 PENABUR Jakarta memiliki nama Ambalan :
Sukarno ( Putra) dan Fatmawati (Putri)
- SMAK 6 PENABUR Jakarta memiliki nama Ambalan :
Gajah mada (Putra) dan RA Kartini (Putri)
- SMAK PENABUR Kota Wisata memiliki nama Ambalan :
Arjuna (Putra) dan Srikandi (Putri)
- SMAK PENABUR Kota Tangerang memiliki nama Ambalan :
Pattimura (Putra dan Marta Christina Tiahahu (Putri)
16
LAMBANG AMBALAN :
Lambang Ambalan adalah suatu simbul atau kiasan yang mengandung makna kehidupan
dan keadaan Ambalan yang mampu menggambarkan ciri khas, tujuan, serta arah gerakkan
pembinaan Ambalan tersebut.
PUSAKA AMBALAN :
Pusaka Ambalan adalah suatu lambing yang diwujudkan dalam bentuk benda, dapat berupa
senjata/ pusaka kebanggaan yang bermakna positif, dipilih melalui musyawarah dan
memiliki arti kiasan.
ADAT AMBALAN :
17
Adat Ambalan adalah Kebiasaan positif yang selalu dan dijalankan terus menerus guna
menunjang peningkatan perilaku kehidupan warga Ambalan tersebut. Adat Ambalan juga
merupakan kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para pramuka penegak disuatu
ambalan yang dijadikan PEMBIASAAN DIRI.
Adat Ambalan sebaiknya tidak hanya tertulis tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi oleh
setiap anggota Ambalan. Jika seseorang telah melanggar adat yang berlaku di Ambalannya,
maka dengan sukarela bersedia menerima konsekuensi dari Am.balan tersebut.
SANDI AMBALAN :
Sandi Ambalan adalah suatu prosa/ puisi yang enghimpun aspirasi para pramuka penegak
yang berada di Ambalan tersebut yang mempunyai makna, cita-cita, perilaku, serta arah
tujuan pendidkan dan kegiatan warga Ambalan tersebut.
Panji Ambalan adalah suatu benreda yang menghimpun seluruh perangkat Ambalan
sehingga apabila dikibarkan terbayanglah seluruh aspek kehidupan Ambalan tersebut.
18
MARS/ LAGU AMBALAN :
Lagu/ Mars Ambalan adalah suatu nyanyian yang dapat membawa semangat untuk
menjaga kehormatan Ambalan disamping sebagai nyanyian yang mengandung arti-arti
tertentu bagi warga Ambalan tersebut.
KEGIATAN PENEGAK
Kegiatan-kegiatan besar penegak selain yang ada di gugus depan sebagai program kerja,
misalnya :
PERJUSA (Perkemahan Jumat Sabtu)
PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu)
GPS (Gladian Pemimpin Sangga)
Musyawarah Ambalan
Satuan Karya
Dll
TINGKATAN PENEGAK
Ketika seorang Penegak, telah menyelesaikan SKU dan mendapatkan TKU maka
penegak agar diarahkan untuk mendapatkan TKK, dengan cara meminta diujikan
kepadanya pembinanya lewat SKK.
TKK terbagi dalam 5 (lima) golongan ditandai dengan warna dasar TKK tersebut :
1. TKK bidang kesehatan, dan ketangkasan dengan warna dasar putih , meliputi :
1.1 TKK gerak jalan
20
1.2 Tkk Pengamat
1.3 TKK Penyelidik
1.4 TKK Perenang
1.5 TKK Juru Layar
1.6 TKK Juru Selam
1.7 TKK Pendayung
1.8 TKK Ski Air
1.9 TKK Pencak Silat
1.10 Dll
2. TKK bidang agama, mental, spiritual, pembentukkan pribadi dan watak berwarna
dasar kuning, meliputi :
2.1 TKK sholat, khatib, Qori, Muadzin,
2.2 TKK Doa, gereja, pelayanan, saksi kristus, terang alkitab
2.3 TKK Suluh gereja, , bhakti
2.4 TKK Dharmapala, wicaksana, Dana Punia, bhaktu
2.5 TKK Pendidikan KB
2.6 Dll
5. TKK bidang Patriotisme, dan Seni budaya, dengan warna dasar merah, meliputi :
5.1 TKK Dirigent
5.2 TKK Penyanyi
5.3 TKK Pelukis
5.4 TKK Juru Gambar
5.5 TKK Pengarang
5.6 TKK Pembaca
21
UPACARA DALAM PENEGAK
4. PENUTUP :
Demikian buku KUMAT ( KUMpulan MATeri ) ini dibuat, kiranya dapat membantu
Pembina Penegak di jenjang SLTAK PENABUR Jakarta dalam mengembangkan
kegiatan kepramukaan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.
22
Penyusun :
Thomas Kristo M.
23