BAB I
PENDAHULUAN
Tiap orang mempunyai kecenderungan untuk mengenangkan sesuatu yang indah, membanggakan,
dan memuaskan, yang pernah dialami dalam hidupnya untuk dinikmatinya kembali. Oleh sebab itu,
di dalam pendidikan kepramukaan diadakan usaha untuk mengemukakan kembali hal-hal demikian
itu dengan bermacam-macam cara. Baik dengan cara sederhana maupun dengan cara yang lengkap
dan sempurna. Mengenangkan caranya (cara berpakaian, cara bersikap, cara berlaku, cara
bertindak), mengenangkan namanya, mengenangkan waktunya, sehingga merupakan suatu citra.
Tugas membina Pramuka adalah menyalurkan pada anak didik untuk tujuan pendidikan. Dengan
kenangan yang indah dan yang disanjungnya itu (romantik) digunakan sebagai Kiasan dasar Gerakan
Pramuka dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan Kepramukaan.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
2) Bagi siswa
Dapat membantu Perguruan Tinggi untuk memiliki budaya karya yang dilandasi pengabdian.
BAB II
PEMBAHASAN
1.4 Motto Gerakan Pramuka seperti di atas memiliki manfaat sebagai berikut.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam
merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupansehari-hari. Untuk
meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (misi Ambalan), di
samping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di
satuan masing-masing
Kegiatan Kepramukaan yang dibungkus dengan Kiasan Dasar akan membangkitkan jiwa kejuangan
dan cinta tanah air yang membekas di hati peserta didik. Dalam pelaksanaannya, Kiasan Dasar
terpadu dengan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kode Kehormatan Pramuka,
dan Motto Gerakan Pramuka.
Kiasan dasar kepramukaan ialah alam pikiran yang mengandung kiasan/gambaran suatu yang
mengesankan, digunakan sebagai latar belakang suatu kegiatan kepramukaan sehingga peserta didik
dapat merasakan ikur terlibat pada kegiatan yang mengesankan tersebut.
Perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan merupakan perjalanan panjang yang
penuh pengorbanan. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas berdirinya organisasi kebangsaan
Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 merupakan tonggak kebangkitan bangsa Indonesia dalam
memperoleh kemerdekaan. Salah satu puncak pergerakan nasional ini adalah diikrarkannya Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang menjunjung tinggi semangat persatuan. Dengan rasa senasib
dan sepenanggungan inilah, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 memberikan
adicita perjuangan bangsa yang telah diperjuangkan berabad-abad lamanya.
Gerakan Pramuka pun tidak lepas dari perjuangan bangsa untuk memperoleh kemerdekaan.
Terbukti pada masa pergerakan nasional, Boedi Oetomo mendirikan “Nationale Padvinderij”,
Syarikat Islam mendirikan “Syarikat Islam Afdeling Padvinderij”, Nationale Islamietishe Padvinderij
(NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie
(INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia. Begitu pun dengan Peristiwa sumpah pemuda yang
menjadikan peran Gerakan Kepanduan pada waktu itu tidak bisa dipandang sebelah mata karena
semangat Nasionalismenya yang ikut mendorong akan tercapainya Kemerdekaan Indonesia.
Gerakan Pramuka telah menyimpan dengan cara tersendiri catatan sejarah ini. Perjalanan panjang
perjuangan Bangsa Indonesia tersebut menjadi kiasan dasar dalam Gerakan Pramuka. Selanjutnya
dijelaskan dalam ART Gerakan Pramuka dalam pasal 30 yang terdiri atas dua ayat:
1) Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam Kepramukaa, dimaksudkan
untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangannya yang mendorong
kreativitas dan keikutsertaan dalam kegiatan. Kiasan Dasar tidak hanya menarik, menantang, dan
merangsang tetapi harus disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi, dan kondisi anggota muda
dan anggota dewasa muda.
2) Kiasan Dasar disusun atau dirancang untuk mencapai tujuan, dan sasaran pendidikan dalam
Kepramukaan untuk tiap golongan serta merupakan proses Metode Kepramukaan yang bersifat
tidak memberatkan anggota muda dan anggota dewasa muda tetapi memperkaya pengalaman.
Kiasan Dasar dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan
Gerakan Pramuka. Wujud pelaksanaan itu sebagai berikut:
No
Satuan Golongan/
Kegiatan
Nama
Kiasan Diri
1.
Kwartir
Markas
2.
Pramuka, 7 – 10 tahun
Siaga
3.
Pramuka, 11 – 15 tahun
Penggalang
Perjuangan pemuda Indonesia dalam menggalang persatuan dan kesatuan Bangsa (1928)
4.
Pramuka, 16 – 20 tahun
Penegak
Puncak perjuangan bangsa dengan ditegakkan NKRI pada 17 Agustus 1945
5.
Pramuka, 21 – 25 tahun
Pandega
6.
- Barung
- Perindukan
7.
- Regu
- Pasukan
8.
Satuan Pramuka
- Sangga
9.
Satuan Pramuka
- Racana
10.
Anggota Dewasa
Pembina
11.
Anggota Dewasa
Andalan
Pemimpin/generasi bangsa yang dapat diandalkan.
Golongan Siaga merupakan wadah pembinaan bagi anak berusia 7 – 10 tahun, merupakan kiasan
dari masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda untuk merintis
kemerdekaan yang ditandai dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908. Siaga juga memiliki maksud
bersegera untuk memulai dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang tinggi
dan penataan yang baik. Oleh sebab itu, golongan ini memiliki tiga tingkatan yaitu : Siaga Mula, Siaga
Bantu,dan Siaga Tata.
Golongan Penggalang yang anggotanya anak berusia 11 – 15 tahun, diambil dari masa untuk
menggalang persatuan dan kesatuan pemuda yang ditandai dengan Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1928. Tingkatan yang ada pun sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari
ramuan atau bahan-bahan kemudian dirakit atau disusun dan a khirnya dapat diterapkan dalam
pembangunan bangsa dan negara. Itulah sebabnya golongan ini memiliki tiga tingkatan, yaitu :
Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap.
Golongan Penegak (beranggotakan remaja berusia 16 – 20 tahun) memiliki kiasan dalam menegakan
negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945. Diperlukannya bantara-
bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan mermoral yang sanggup
melaksanakan pembangunan menjadikan Golongan Penegak ini memiliki dua tingkatan yaitu:
Penegak Bantara dan Penegak Laksana.
Pendidikan Gerakan Kepanduan adalah pendidikan yang berkelanjutan, tidak bisa berhenti sampai
titik tertentu, seperti halnya perjuangan Bangsa Indonesia yang terus-menerus. Bangsa Indonesia
tidak pernah puas terhadap kemerdekaan yang telah diraih karena esensi dari kemerdekaan itu
adalah awal dari perjuangan untuk membangun bangsa. Masa ini disebut masa memandegani atau
mengelola pembangunan dan mengisinya yang selanjutnya dikiaskan dalam Golongan Pandega
(beranggotakan pemuda berusia 21 – 25 tahun).
Buah dari semua jenjang pendidikan Gerakan Pramuka ini diharapkan dapat melahirkan manusia
Indonesia yang dapat membina bangsa dan negara serta dapat menjadi pemimpin yang bisa
diandalkan. Kiasan dasar ini menjadi bukti bahwa Gerakan Pramuka yang lahir dan mengakar di bumi
nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam
membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka mempunyai
andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan bangsa. Jiwa kesatria yang patriotik telah
mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk
mewujudkan adicita rakyat Indonesia dalam menegakan dan memandegani Negara Kesatuan
Republik Indonesia selama-lamanya .
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, kami dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1) Motto Gerakan Pramuka adalah bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap
anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap mangikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk
mengamalkan Kode Kehormatan Pramuka.
d. Rasa bangga sebagai Pramuka memiliki budaya kerja yang dilandasi pengabdiannya.
3) Kiasan Dasar Pramuka adalah alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu yang
disanjung dan didambakan yang menjadi Kiasan Dasar Gerakan Pramuka adalah romantika
perjuangan besar bangsa Indonesia.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu
sebagai berikut.
1) Bagi Masyarakat
Masyarakat bisa memahami Motto Pramuka dan Kiasan Dasar Kepramukaan tersebut, bisa
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Bagi Siswa
Siswa yang memiliki jiwa kepramukaan, haruslah mengikuti atau melaksanakan Motto dan Kiasan
Dasar tersebut.
Kepramukaan dapat dijadikan mata kuliah wajib pada setiap jurusan yang ada di lembaga Perguruan
Tinggi