Kiasan Dasar, digunakan sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan.
Penggunaannya dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan
perkembangan peserta didik sehingga sehingga akan mendorong kreatifitas dan keikutsertaan
peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan. Juga difungsikan untuk
menumbuhkan rasa cinta tanah air karena dilaksanakan berdasarkan sejarah dan budaya bangsa
Indonesia.
Pada masa lalu perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan, sehingga mengalami
banyak kegagalan dan secara bergantian negara kita dapat dijajah oleh bangsa asing.
Perjuangan dan pemberontakan bangsa Indonesia muncul di mana-mana, tetapi hasilnya
percuma saja, karena belum adanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Penggolongan dan tingkatan Tanda Kecakapan Umum dalam Gerakan Pramuka pun dapat
dilandasi dengan kiasan dasar. Dengan berdasarkan masa perjuangan bangsa Indonesia itu,
tingkatan Kecakapan Umum Pramuka dapat dinyatakan:
Tingkatan SKU Pramuka Siaga terdiri atas Mula, Bantu, dan Tata; DIMULAI dengan
pembangunan yang membutuhkan BANTUAN dan kesadaran yang tinggi dan
membutuhkan PENATAAN yang baik.
Tingkatan SKU Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap;
pembangunan diawali dengan MERAMU (bahan) yang ada, kemudian kita RAKIT
(susun) setelah itu baru kita TERAPKAN (praktekan).
Tingkatan SKU Pramuka Penegak terdiri atas Bantara dan
Laksana; pembangunan tersebut kemudian membutuhkan BANTARA-bantara
(ajudan, pengawas, kader) pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang
sanggup MELAKSANAKAN pembangunan bangsa.
Tingkatan SKU Pramuka
pandega; setelah pembangunan itu berhasil maka perlu yang MEMANDEGANI
(mengelola, memanage) pembangunan tersebut.
Itulah contoh penerapan kiasan dasar pramuka yang diambilkan dari romantika sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Pelaksanaan kiasan dasar haruslah menantang, menyenangkan,
dan menarik bagi peserta didik namun juga harus memperhatikan usia, tradisi, dan kondisi
psikologis anggota pramuka tersebut.